TRAINING WITH MY MASTER
-
Ini adalah Thread pertama saya, jangan berharap pada penulisan dengan pemaknaan kata yang begitu tinggi, disini TS hanyalah seorang Amatir yang baru bergabung di forum ini.
-
Saya sangat menerima saran dan kritik dari pembaca, tapi untuk yang merujuk pada cerita selanjutnya alangkah baiknya para pembaca mengulas serta membalas via dm, dimaksudkan agar pembaca lain tidak merasa terganggu dengan pendapat atau opini pribadi anda.
-
Jika cerita ini nantinya sudah tamat, kalian boleh mengcopy atau hanya sekedar terinspirasi dari tokoh maupun cerita ini, dengan catatan jika mengocpy yang lengkap ya, jangan setengah-setengah, jika diedit ditulis edited. disini aku hanya amatiran yang mencoba merealisasikan fantasyku lewat tulisan.
-
Jika berkenan silahkan like atau koment baik itu koment positif atau negatif, akan saya terima mungkin tidak akan saya balas tapi tetap akan saya baca.
-
TS seperti anak kecil yang suka membaca bacaan dengan berbagai gambar dan tulisan, intinya Thread saya akan banyak gambar mungkin pembaca merasa kurang suka jadi saya membuatnya dengan fitur spoiler.
Sebelum Ratih tiba, Rara menyiapkan sesuatu, diambilnya sebuah botol kecil berwarna biru, disitu bertuliskan “obat ini untuk membangkitkan gairah, setelah minum gairah atau libido wanita langsung terangsang, keinginan melakukan hubungan lebih tinggi, dapat meningkatkan rangsangan klitoris wanita lebih”
Cara penggunaan
-
Teteskan 10-15 tetes pada minuman atau makanan yang nantinya akan dikonsumsi.
-
Obat ini bekerja 15 menit setelah dikonsumsi
-
Efek akan hilang dalam 3-4 jam
“Mas aku teteskan ke jus jeruk, dan jajanan di meja, 15 tetes cukup kan?” Tanya Rara
“Tambahkan jadi 20 tetes, aku tidak sabar dia akan segila apa dengan obat ini” Jawab Master
“Apa nggak kebanyakan tuh Master, yaudah aku ngikut ajalah hihi” tawa kecil Rara.
Rara meneteskan cairan itu ke Jus jeruk, kemudian jajan toples berharap Ratih memakan dan meminum ini.
– – – – – – – – – –
*Scene saat ini
Rencana Master dan Rara sukses, mereka berhasil membuat Ratih tak berdaya, dirinya yang tidur kali ini perlahan-lahan sadar, melihat kanan kiri dengan tatapan semu….
“engghhh Mba Rara?” sambil mengucek matanya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaa” Ratih yang sadar dirinya masih telanjang bulat saat ini, berusaha menutup keindahan tubuhnya itu dengan kain selimut yang ada didekatnya.
“Kamu sudah sadar Rat?, ada beberapa hal yang kamu harus lakukan dan dengarkan jika kamu ingin selamat” dengan senyuman Rara membalasnya
“Hah apa itu, apa ini, apa mereka akan membunuhku disini… walau sudah memperkosaku apa aku akan dibunuh disini, walaupun itu bukan tampak seperti pemerkoosaan sih, karena jelas aku menikmatinya omggggg apa yang akan terjadi padaku tuhan” batin Ratih terdiam beberapa detik
“Mbaaa!!?? apa mba mau membunuhku!!????” jawab Ratih yang ketakutan
“hahahahaahahaha”
“hahahahaahahaha” tawa kedua orang itu di depan Ratih.
Ratih semakin panik dia tidak tau apa yang harus dilakukan, menoleh ke kana dan ke kiri mengambil kesempatan yang ada untuk kabur………….
Rara menuju ratih tangannya mendekap punggungnya dengan kedua tangan kemudian berbisik
“Tanda tangan ini dan aku akan menjelaskan semuanya dan tenanglah kami bukan kanibal atau sekte sesat pemuja setan, kamu nggak akan kubunuh Ratih, tolong buang jauh jauh pikiran seperti itu”
Ratih mendengar itu mulai tenang, dirinya yang tadi panik sekarang sudah bisa mengontrol nafasnya kembali. “baik mbaa dimana aku harus tanda tangan”
Rara menyodorkannya kertas yang isinya ditutup oleh buku sehingga Ratih tak tau apa itu. kemudia dia menuliskan tanda tangan beserta namanya. setelah itu Rara kemudian menunjukkan kertas itu ke Ratih dengan jarak dimana Ratih masih bisa melihat.
Dibacalah perjanjian itu oleh Rara dengan suara lantang, mendegarkan dia membacakan isi surat itu membuat Ratih merinding, excited, takut bakal menjadi apa dirinya setelah ini. Setelah surat itu selesai dibacakan dalam kebingungannya, Ratih bertanya.
“Apa kalian mau menjadikanku LONTE!!!???” kata kasar itu keluar dari mulut Ratih dengan cukup keras
“Lonte adalah perumpaan wanita murahan, melakukan kegiatan yang bahkan mereka sendiripun sebenarnya tidak mau itu sungguh menjijikan, hanya uang yang mereka pedulikan. tapi kau berbeda, bukan uang yang kau cari tapi kebahagian yang coba ku beri” Ujar Master kepada ratih
apa yang dikatakan orang ini memang benar, aku merasa kurang bahagia dengan Suamiku, terelebih dia kurang memberikanku perhatian di ranjang. Menjadikanku sebagai wanitanya kupikir itu tidak buruk juga, aku ingin mengenal lebih sosok lelaki ini batin Ratih.
Selang beberapa menit setelah dia membatin, akal sehat Ratih mulai kembali.
“Apa yang kalian lakukan ini adalah ilegal, aku akan lapor polisi saat ini juga” Ratih buru-buru mengambil ponselnya dalam tas
“CUKUP!!!!” bentak Rara….
dia mengambil Laptop dan menunjukkan gambar serta video yang tadi, aku melihat adegan dewasa yang pemerannya tak lain dan tak bukan adalah diriku. alangkah kaget dibuatnya. didalam video itu aku tak merasa aku seperti diperkosa alih alih kami seperti pasangan suka sama suka. jika polisi melihat ini mereka juga takan bisa berbuat banyak, malah aku berfikir jauh kedepan, bagaimana jika keluargaku hancur, suamiku akan menceraikanku jika dia melihat rekaman dan foto” diriku ini.
Diam…..
Pasrah……….
hanya itu yang bisa kulakukan saat ini, tidak ada pilihan lain, kupikir jika ini bisa mengobati rasa kesepianku aku akan sangat berterima kasih pada mereka nantinya…
“Pakai pakaianmu kembali, pulanglah kerumah aku tidak akan mengganggu, kau dan suamimu tetap akan menjalin hubungan seperti biasa, sebulan dari sekarang kau akan memulai pelatihanmu jadi kuharap ini semua jelas bagimu” Pernyataan Master menjelaskan ke Ratih
Ratih kemudian memakai Bra, Cd, serta beberapa pakaian nya, tubuh moleknya itu membuat Master menikmati pemandangan itu, dilihatnya dengan penuh nafsu dan tatapan tak berkedip, hingga Ratih menoleh kebelakang.
“Aaaaaaaaaaa” Jeritan kecil itu keluar dari mulut Ratih
“Apa yang kau lakukan disini, pergilah aku masih makai baju” ujarnya
tanpa balasan apapun dari Master, dia meninggalkan ruangan tempat Ratih. dengan tergesa-gesa Ratih pulang kerumahnya.
Aku segera pergi ke toilet merangsang tubuhku, walau tidak sering, didalam lamunanku malah Wajah Master yang terbayang, tanganku mulai aktif memainkan kedua payudara ini dari luar baju.
Lagi…
lebih…
aku ingin lebih…..
kubuka baju dan kuangkat Bra ku hingga dua gunung ini termpampang jelas, yang tadinya tangan ku meremas sekarang berganti mencubit lembut pentil ini.
“Ahh………….. oughhhhh…………. ahhh…………. ahh…………” suara-suara itu keluar dari mulutku.
kuarahkan Payudara ini ke mulutku sayangnya ngga nyampe mungkin karena ukurannya yang nggak besar jadi aku harus menunduk, walau nggak besar payudara ku termasuk dalam kategori mancung dan padet, membayangkan Master nyusu enak juga hihi, pikiran ku yang mulai sange.
selanjutnya tangan ku melepas celana pendek yang saat ini kukenaan, kusentih dan raba celana dalamku, “banyak juga ya cairannya”
dalam kesangean kucoba mencium celana dalam ini “mmmhhmm bau apa ini, harum tapi asam….. kayak yougurt gitu” batinku
kulepaskan, kemudian tangan ku menggesek gesek dengan halus Labia Majora dibagianluar “ahhn……..ouhhhhh……” kulanjutkan dengan membuka Labia Minora dengan jari telunjuk dan jari tengah kanan kiri ku, sembari tangan kanan meremas payudara “Mmmmphhh”
“haaa…….haaaa……..haaaa………..haaaa” Nafasku terngah-engah.
kukembalikan Bra ku, kukenakan celanaku dan bajuku, kemudian beristirahat ke kamar ku.
“Sejujurnya aku belum puas, kuharap Master segera menghubungiku, hatiku bimbang apa dengan ini aku akan menyakiti suamiku” Ratih membatin dan bergumam
“Kupikir selama suamiku tak mengetahuinya, ini akan baik-baik saja”
Bukan suaminya yang dia harapkan tapi malah orang yang baru dikenal, boro” kenal justru sosok Master masih menjadi Laki laki misterius bagi Ratih.
Bersambung…….