The Super Group
Waktu bergulir begitu lama di hari itu, Dari fajar hingga petang sama sekali tak menunjukan keindahan warna langit yang telah berubah menjadi ombak kelabu dan bergulung bersamaan dengan lesatan api yang sedang menukik tajam dari balik awan kelabu itu. Tak ada sercerah cahaya matahari yang menyinari daratan, selain Sorak suara kemenangan yang terdengar dari tiap sudut reruntuhan bangunan, dari atas langit, dan dari tiap penjuru kota yang telah berubah menjadi kobaran api dan abu itu. Apakah ini berkah yang tuhan berikan kepada kami? Ataukah ini hukuman yang tuhan berikan kepada mereka? Ataukah kami? Yang telah kehilangan sisi kemanusiaan ini.“Haaargh~Harrgh~”. Nafas berat dari seorang pria yang sedang terjebak oleh reruntuhan bangunan, Tubuhnya nyaris terbelah menjadi dua akibat tertimpa oleh badan pesawat dan reruntuhan bangunan yang sudah mengubur dirinya itu. Sudah hampir setengah jam dirinya berada disana, menahan derita antara hidup dan mati karena rasa sakit yang sudah mencapai batas kemampuanya itu. Rasanya debu reruntuhan itu seperti sebuah serpihan kaca yang menusuk paru-parunya tiap kali lubang hidungnya itu menghirup udara. Ia pun memilih untuk bernafas dengan menggunakan mulutnya yang sedang menguap-nguap mencari sisa okisgen yang ada. dia meyakini rasa sakitnya tidak separah ketika bernafas dengan hidung yang langsung menuju keparu-parunya itu. Inggin rasanya dirinya memajamkan kedua bola matanya untuk beristirahat sejenak ataukah dalih bagi dirinya agar cepat pulang ke sang khalik? Siksa di dunia ini tak sebanding dengan siksa di akhirat yang ia yakini akan menimpanya nanti atas segala perbuatan dan keputusan yang ia lakukan sepanjang hidupnya di dunia ini. Dirinya merasa berdosa, kotor, dan hina untuk menghadap sang khalik, dia mengakui kesalahan yang selama ini sudah menjadi ideologi kaumnya itu. Akan tetapi, sercercah harapan itu pasti ada untuk mengurangi dosa yang telah ia lakukan di sepanjang hidupnya. “Tuan kau tidak apa-apa?” Tanya gadis cilik bermata sipit yang sedang berlindung di balik energi tak kasat mata yang sedang membungkus sekelompok orang yang sedang menangis tersandung duka itu. Gadis cilik itu pun berkata menggunakan bahasa asing, namun pria itu dapat berkomunikasi denganya. “Eherm~Yah…” jawab pria itu yang sedang menahan rasa sakit “Apa orang tua mu ada disana?” Tanya pria itu “Tidak Tuan, Ibuku sedang pergi berbelanja, bapak ku sedang bekerja, Nanti sore mereka akan pulang hehe” Ujar gadis cilik bermata sipit itu yang sedang mengenggam boneka tedy bear lalu tersenyum cerah dihadapan wajah pria itu yang sedang berada di balik lubang gelap reruntuhan bangunan. “Ohh begitukah….” Jawab singkat pria itu yang rasanya perkataan polos dari gadis cilik itu menyayat nuraninya. “Maafkan kami~huu~huu~huurhh~ “ Hisak tangis pria itu yang membuat gadis cilik itu mendekati tempat dimana dirinya sedang tertimpa oleh reruntuhan bangunan. “Tuan kau jangan menangis, aku akan membantumu keluar dari situ” Ujar gadis cilik itu yang sedang mengais puing-puing reruntuhan bangunan itu dengan tangan mungilnya . Gadis cilik itu hanya mampu menyisihkan serpihan puing-puing yang cukup untuk telapak tanganya. Tak lama setelah itu dirinya pun menghadapi sebuah bebatuan yang cukup besar, dia mencoba untuk mengangkat benda besar itu dengan tenaganya yang masih belia. Tapi, pada kenyataanya tenaganya yang masih belia itu, tak mengubah sama sekali posisi benda besar itu. Meski begitu, gadis cilik itu tak menyerah untuk mengeluarkan pria yang sedang tertimpa reruntuhan bangunan itu. Dia mencoba untuk meminta tolong bantuan orang dewasa yang sedang berlindung di balik energi tak kasat mata itu. Akan tetapi , kepala yang meneleng-neleng merupakan jawaban yang pasti bagi mereka yang sedang di rundung duka . Gadis cilik itu pun kembali, dia mencoba lagi dan lagi untuk mengangkat benda besar yang sama sekali tak bergeser dari tempatnya juga. Aksi peduli dari gadis cilik itu pun membuat pria yang tadinya sedang menanggis sesunggukan itu menjadi tegar. “Tuan aku tidak bisa mengangkatnya, maafkan aku” Ujar gadis cilik itu “Kembalilah bergabung kesana, aku tidak apa-apa, efek plasma masih ada, aku tak inggin memecah energiku “ Respon balas dari pria itu yang perkataanya membuat gadis cilik itu tak mengerti. “Tuan apa kau haus? Jus ku tumpah saat gempa tadi, mungkin permen ini bisa menghilangkan dahaga mu” Ujar gadis cilik itu yang sedang mengintip kearah lubang gelap dimana wajah pria itu berada dan pada saat itu juga dirinya pun takjub melihati kedua bola mata pria itu yang sangat begitu indah. “Wauw, Tuan matamu indah sekali , kau berasal dari mana?” Tanya gadis cilik itu “Indonesia hehe” Jawab pria itu sambil tersenyum Tiba-tiba saja…. “ANDIIII!!!” Teriak seorang wanita saat mengetahui energi yang membungkus para penduduk sipil itu merupakan milik dari seorang yang dia cintai. “LINA!! Aku disni ~Ohurk~Ohurk” Sahut pria itu yang menjawab panggilan dari kekasihnya itu dan langsung di respon oleh wanita itu yang menengok kearah reruntuhan bangunan itu. Kedua bola matanya pun terbelalak ketika melihat sebuah badan pesawat yang sedang menimpa reruntuhan tempat dimana kekasihnya itu berada. Sontak membuat amarahnya pun meluap dan dengan sekali hempasan tanganya , badan pesawat dan serpihan reruntuhan yang telah mengubur hidup-hidup pria itu pun tersapu bersih. “AAAAah” Teriak gadis cilik itu terkena serpihan puing-puing dari badan pesawat itu yang mengenai kearah tubuhnya yang sedang terlindungi oleh energi tak kasat mata. “Hati-hati!!” Sahut pria itu “Jangan khawatir sayang, Mbak roro dan prabu menjaganya” Ujar wanita Kanjeng ratu badai plasma sudah berakhir, perlukah aku menjaga orang-orang ini? suara misterius yang berasal dari seorang wanita berparas wajah cantik, berpakaian hijau, dan bertitahkan mahkota yang sedang menjaga seorang gadis cilik itu. “Yah, tolong kamu jaga dia mbak, kamu juga prabu” Ucap wanita itu yang langsung menghampiri kekasihnya yang sebagian tubuhnya sudah remuk akibat di gencet olah badan pesawat itu. Ngih Kanjeng ratu kata seorang wanita yang bertitah mahkota itu Sae Sri Ratu kata seorang pria yang intonasi nada suaranya seperti hewan buas “Andi Huhr-huhrr-Hiks badan kamu hancur Andi” Ucap wanita itu yang sedang memikul kepala sang kekasih di lenganya sambil melihati bagian rusuk sampai ujung kakinya yang sudah pipih dan bercucuran darah itu. “Aku akan menyutikan Sel-9” Sambungnya lagi mengeluarkan sebuah tabung kecil yang berisi sebuah cairan berwarna merah. “PRANKK!!…..”Suara tabung itu yang tiba-tiba saja terbelah menjadi dua lalu terhempas jauh “Tidak Lina!!” Ucap ketus kalimat penolakan dari sang kekasih “APA KAMU SUDAH GILA?” Teriak histeris wanita itu yang sedang terkejut kaget “~Ohurk~Ohurk!! Sudah cukup sayang” Ucap pria itu tersenyum dihadapan wajah sang kekasih yang sedang menangis terseduh-seduh itu. “Huu~huurhh~hiks aku enggak mau kamu mati Andi” Tangis wanita itu yang membasahi wajah sang kekasih. “Benda itu yang membuat tuhan murka, Kita sudah menyalahi hukum alam” Ucap pria itu mengenggam tangan sang kekasih sambil meratapi kedua bola matanya yang sedang bercucuran air mata itu. “Sudah tak ada lagi hati nurani kita, bangsa yang berbudi luhur, dan berbudi pekerti itu sudah berakhir karena keserakahan kita, kita telah merusak alam, merenggut rumah mereka” Ujar pria itu menatap kedua bola mata sang kekasih lalu meratapi sang gadis cilik yang sedang berdiri di samping wanita itu. “Sampai kapanpun~Ohurk~Ohurk!!! Kita berinvansi ke negeri lain, tak akan pernah mengubah warna langit itu lina, ini adalah takdir bumi kita!! Yang sudah kita rusak dengan tangan kita sendiri~Ohurk!!~Ohurk!!” Sambungnya lagi terbatuk-batuk mengeluarkan darah sambil melihati warna langit yang seperti ombak bergulung itu. “Andiii~huuhhr~huu~ …” Respon balas wanita itu yang menanggis terseduh-seduh… “ESNA!! Tolong ambilkan Sel-9 di Vimana” Teriak wanita itu kearah seorang wanita yang sedang berada di pucuk langit mengawasi keadaan disekitar kawasan reruntuhan itu. “5 menit lagi sayang , tunggu 5 menit lagi hurrh~Hurrh aku tidak akan membiarkan kamu mati disini” Ucapnya lagi lalu memeluk rindu tubuh sang kekasih yang sudah hancur itu. “OHURK~OHURK!!” Respon balas pria itu yang sedang terbatuk-batuk mengeluarkan cairan berwarna merah pekat. “ESNAAAA!!!!” Teriak murka wanita itu saat melihat kondisi sang kekasih yang sudah mulai sekarat, pupil di kedua bola matanya pun berubah menjadi kelabu seperti suramnya warna langit di hari itu. Sabar Aku sedang mengekstraknya teteh Suara misterius seorang wanita yang terdengar seperti suara hati itu. “OHURK~OHURK!! Aaahh~ Indahnya mata kamu sayang, seperti warna pelangi hehe ” Ucap pria itu sambil memegangi pipi sang kekasih yang sedang tersenyum duka itu. “relakan aku , aku eng- OHURK~OHURK!! ashhadu alla ilaha illallah waaa ashhadu anna muhammadarrasulullah……Aahhhh~” Ucap pria itu dan di akhiri kalimat syhadat dengan sekali tarikan nafasnya, sebagai bukti bahwa dirinya sudah berpindah ke keyakinan lamanya itu. karena selama ini telah bermunculan suatu ideologi baru yang sudah terdoktrin bagi kaumnya itu. “ESNAAAAAA!!!!! ” Sahut wanita itu memanggil adiknya “……………” Respon balas Adiknya yang hanya terdiam saat mendengarkan ucapan terakhir dari pria itu kepada dirinya melalui ikatan suara hati, yaitu telepati. “HUAARRRRRHHRGHHHHHHH!!!!” Teriak murka wanita itu ketika melihat kondisi sang kekasih yang sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi. Kemurkaan wanita itu pun menghempaskan energy berwarna putih terik yang menyeruak keluar dari balik tubuhnya itu, hingga membelah lapisan langit yang suram lalu menyulapnya menjadi terang, seluruh makhluk halus tak kasat mata di alam semesta yang melihat energi putih terang itu pun langsung tunduk. karena kengerian dari kekuatan seorang wanita yang mampu mengoncang dua dunia itu. Mereka meyakini bahwa kekuatan dasyhat itu adalah kekuatan yang berasal dari kalangan darah bangsawan yang berhati murni dan terpilih.
Book I : Tembok Besar
Sore Hari itu di ruangan seketariat di kampus tercinta Universitas Hambalang Fakultas Sosiologi…
“TOK-TOK-TOK-TOK”
“Assalamualaikum….” Salam Bagas sambil celingak-celinguk karena tak ada yang menjawab
“TOK-TOK-TOK” Ketuk lagi
“Sebentar!!” Sahut ketus seorang pria dari dalam ruangan itu
Suara intonasi ketus dari pria itu mampu membuat nyali bagas menciut sampai membuat urat-urat di tanganya menjadi menegang. Dia berpikir rasanya tak perlu untuk mengetuk pintu ini lagi dan lebih baik memilih untuk duduk tenang di kursi depan ruangan seketariat menunggu seseorang yang keluar dari balik pintu itu.
~ 5 menit kemudian~
“JGREK” Suara pintu terbuka
“Masuk” Ujar Pria itu dengan tatapan wajah yang dingin
“Yah, allah moga-moga gue masih bisa daftar KKN. Jangan sampai deh gak bisa, tolong bagas yah allah “ Ucap Batin Bagas yang sedang ketar-ketir menunggu orang itu yang sedang menyiapkan dokumen sambil melihati papan nama “Dekan fakultas sosiologi”
“Kamu ini kok bisa-bisanya telat daftar!! ” Ujar pria itu dengan kesal sambil membolak-balik dokumen yang berisi Daftar KKN Mahasiswa. Didalamnya berisi quota mahasiswa di tiap daerah yang sudah dipilihkan oleh pihak kampus.
“Maaf pak saya kan-“ Respon tanggapan Bagas berkeluh resah tentang keadaan dirinya
“HALAH!! Omong kosong” Balas tanggapan pria itu yang memotong ucapan bagas yang belum sempat ia ucapkan.
“Embel-embel mahasiswa yang telat ngadap saya itu pasti sama jawabanya” Sambung pria itu
“Maaf pak saya kan kerja paruh waktu, maaf pak saya sakit, maaf pak nenek saya meninggal……” kata pria itu dengan kesal
“Sampai empat kali itu ngomong neneknya meninggal sama saya” Sambung Cecar pria itu dengan nafasnya yang kembang kempis menahan emosi sambil meneleng-nelengkan kepalanya hingga membuat bagas tak mampu lagi berkutik.
“Kalau Nenek mu ada berapa? Hah?” Tanya pria itu melototi bagas yang sedang cengar-cengir
“Dua pak” Balas singkat bagas sambil menahan tawanya
“Satu atau dua?” Tanya tegas pria itu untuk meyakinkan sesuatu yang sudah dia pikirkan itu
“Sa-Eh dua pak” Respon tanggapan Bagas gelagapan tak berani menatap mata pria itu
“Waduh? Mampus deh gue, baru gue mau alibi nenek gue lagi sakit keras sama pak bambang, Mana hampir keceplosan pulak” Ucap batin bagas
“Bagas-bagas orang tua mau kamu bodoh-bodohi, Kualat nanti kamu!!” Ujar pria itu yang sudah mengetahui kebenaran dari reaksi bagas itu lalu melanjutkan membolak-balik dokumen yang hampir setebal 300 halaman itu.
“Haaah!!!” Keluh kesah pria itu ketika melihat IPK Bagas yang menyentuh angka 2.4 dan karena dia sudah terlanjur lelah mengurusi banyaknya mahasiswa yang seperti bagas ini, Akhirnya pak bambang pun hanya membalik acuh ke halaman berikutnya yang merupakan Lokasi tempat dimana bagas akan KKN. Ruangan pun mendadak menjadi hening saat pak bambang sedang fokus mengerjakan pekerjaan extra ini dan harus merelakan jam pulangnya demi mengurusi mahasiswa malas seperti bagas ini.
“Nih!! lokasi tempat KKN kamu, Sudah saya acc” Ujar pria itu menyerahkan selembar kertas didepan bagas
“Terima kasih Pak bantuanya, semoga bapak-“ Ucap syukur bagas menerima kertas sakti itu darinya.
“SUdah-Sudah sana!! “ Respon tanggapan pak bambang yang sedang pusing sehingga membuat bagas pun buru-buru balik kanan.
“Eh-Sini-sini!!” Sahut Panggil pria itu
“Iyah pak?” Respon tanggapan bagas dengan santun menghadap kearahnya lagi
“KKN yang bener!! 2 Tahun itu waktu yang gak sebentar!! Awas sampai kamu ketahuan absent disana, saya depak kamu dari kampus” Ancam pria itu melirik bagas yang langsung tersontak kaget.
“I-iyah pak” Balas singkat bagas sambil menelan ludahnya dalam-dalam saat mendengar kengerian ancaman dari pria yang memiliki kompetensi untuk melakukan itu.
~Sementara itu dilain tempat~
Keringat dingin bercucuran, kaki tak bisa diam jingrak-jingrak, gali lobang hidung terus sampai dapat secuil bola bulat itulah yang dilakukan oleh Aceng sahabat karib si bagas dari SMP saat menunggu kawanya yang sedang mengurus keterlambatan daftar KKN. Dia duduk sendiri di anak tangga depan aula mahasiswa, melihat-lihat berita online di smartphonenya sambil mendengarkan music burgerkill. Meski penampilanya itu kuper dan terkesan seperti wibu (Pecinta anime) . Si bujang satu ini menyukai musik death metal, underground music, dan music-music rock lainya. Sejak dari dulu cita-citanya inggin membuat Tattoo setidaknya satu saja di punggungnya, dadanya, atau tanganya seperti idolanya bli jerinx S.I.D (Superman is dead). Sayangnya keingginanya itu tak pernah di setujui oleh bapaknya yang merupakan seorang pria terpandang di lingkungan rumahnya. Sehingga membuat sang bujang satu ini hanya mampu berangan-angan saja.
“Widih!! kampung cinta, subang. Adalah kampung yang tak seperti tempat prostitusi lainya tak ada ingar belingar gemerlap malam. Tapi disana , terdapat banyak rumah yang di diami oleh pelacur belia tante girang, dan bahkan wanita hamil sekalipun yang menawarkan tarif esek-esek yang murah meriah. Seperti contoh sukma seorang kupu-kupu malam yang mengaku sekali esek memasang tarif 150 ribu jika dalam keadaan ramai dan 100 ribu jika dalam keadaan sepi , dia bahkan menurunkan tarifnya 50 ribu jika tak juga dapat pelanggan lewat jam 2 pagi.” Ucap sang bujang di sanubari batinya itu yang sedang bergejolak saat membaca berita itu yang merupakan tempat KKN nya nanti.
“Tak hanya itu saja, tempat ini pun menawarkan kimpoi kontrak. Banyak dari kalangan pejabat daerah yang mengambil wanita simpanan dari kampung ini karena wanitanya bening-bening, pengakuan dari salah satu gremo sebut saja Gareng “Wanita asal kampung ini geulis-geulis, Tete dan bodynya montok-montok jadi jangan heran kalau ada pejabat datang kesini untuk mengambil 2 atau 3 wanita simpanan” Tutur kata gareng. Namun sayangnya kampung ini tampaknya sudah sepi pengunjung karena sudah mulai terlupakan oleh kawasan kota besar seperti bandung. Huehuehue….siapppp!! Murah berarti banyak ikan coy!! Berarti gue kudu mesti siapin amunisi yang banyak biar bisa wik-wik sebulan full hueheuhue, minta ah sama bokap mumpung 3 hari lagi mau berangkat” Ucap batin Aceng
Sejak dari SMP aceng tidak pernah pacaran. Kadang dia iri dengan sahabatnya Bagas karena sering kali mendapatkan cewek yang montok sesuai dengan kriterianya. Dia adalah pemuja body semok ,dada super besar , dan tattoan seperti idolanya artis pornstar ryan corner atau setidaknya seperti angelina valentine namun sayang karena bentuk fisiknya yang buntal dan sipit itu dia menjadi sosok yang kurang menarik dihadapan wanita, di tambah lagi dengan sifatnya yang membosankan itu. Dan pada akhirnya membuat sang perjaka satu ini sering kali berimajinasi bersetubuh dengan salah satu pornstar favoritenya yaitu tante Ryan corner dengan fantasy sex hardcore ala jejepangan yang sudah mencuci otaknya itu. Meskipun dirinya berasal dari keluarga berada sampai saat ini aceng masih belum pernah sama sekali jajan. Karena tak punya nyali dan selain itu karena tak ada yang mengajaknya.
“Oi , Ncek” Sapa bagas saat melihat temanya itu sedang duduk menyendiri di anak tangga depan aula kemahasiswaan.
“gimana dapet di daerah mana loe?” Balas aceng langsung bergegas menghampiri kawanya itu
“Subang coy!! Sama kayak loe” Balas bagas
“Mantapppp!! Huehehue” Respon tanggapan aceng semangat karena mereka berdua sama-sama telat daftar KKN. Sehingga aceng pun meyakini kita satu kereta sekarang.
“Ketua KKN nya si Jonah yah” Tanya bagas
“Iya, Ah, malesin tuh anak banyak bacot. Tapi aman dah ada dia, kalau ada preman kita kasih dia yang maju duluan hehe” Ujar Aceng sambil cengar-cengir
“Ada ratu sama feli juga kring heuheu” Sambungnya lagi menyebut dua primadona kampus yang merupakan salah satu wanita impian sang perjaka.
“Hehe ini dia nih!! Ada si feli sama ratu jadi harum dah” Respon tanggapan setuju bagas cengar-cengir tak percaya jika dirinya satu rombongan juga dengan wanita yang tak pernah lepas dari inggatanya itu.
~Tiba-tiba saja~
“Sayang gimana bisa tadi?” Tanya seorang wanita kearah bagas
“Alhamdulilah udah di acc hehe!! Di omel-omelin gue sama pak bambang yank” Ucap Balas bagas yang sudah lega karena mission complete
“Uhhh Kaciannn!! “ Ucap wanita itu yang membelai sayang rambut sang kekasih sampai membuat sosok Aceng terasa seperti hanyut tenggelam
“Makan yuk!! Aku yang traktir deh hehe” Cakap wanita itu lagi mengajak sang kekasih
“Yuk-yuk!! Eh, ceng sorry yah gue cabut dulu” Ucap bagas berpamitan dengan kawanya yang sedang melirik keromantisan mereka berdua.
“Iye-iye ati-ati yah bro” Respon tanggapan Aceng memaksa senyum
“Oke sampai ketemu dah di hari sabtu besok” Kata Bagas yang mengajak bro handshake dengan sohibnya itu
“hehe jangan coli melulu loe, ntar kopong dengkul loe” kata Bagas yang sedang meledek kawanya yang di timpali suara….
“HAHAHAHAHA….” Tawa remeh dari kekasihnya itu
“Anjing!! pergi dah sono loh anjing” Cakap kesal aceng
15 menit kemudian setelah Bagas pergi meninggalkan aceng sendirian…
“Halo papa” Aceng yang sedang menelpon bapaknya
“Yah kenapa Dik?” Tanya bapaknya aceng di telpon
“Ini pa!! KKN buat sabtu besok duit bulananku tambahin yah pa. Katanya mentorku pak sofyan sediakan uang lebih untuk biaya ngontrak, -“ Ujar Aceng di telpon
“Dik ini bukanya sudah kamu bicarakan kemarin sama papa? Iyah-iyah papa ngerti. Papa transfer nanti 10 juta-“ respon tanggapan bapaknya aceng yang memotong pembicaraan anaknya itu.
“Iyah adik ngerti pa!! Tapi, ada lagi nih pa biaya tambahan lainya nih pa. ternyata pas adik cek ada iuran desa juga katanya pa untuk kepala desa dan dananya itu untuk kegiatan sosial disana nanti,-“ ujar aceng panjang lebar
“Berapa-berapa itu?” tanya pria itu dari intonasi nada suaranya terdengar sedang pusing
“8 juta aja kok pa tiap 2 bulan” Balas Aceng langsung menembak harga
“AH!! Jangan bohong kamu, masa segitu banyaknya dik? Itu buat apa aja? Jangan-jangan di korupsi sama kepala desanya nanti”Respon tanggapan pria setengah baya itu yang tak percaya dengan anaknya.
“Bentar-bentar pa ini aceng kasihkan ke pak sofyan” Ujar aceng yang memberikan telponya ke seorang pria.
Aceng pun memberikan telponya ke Bang rohman. Seorang penjaga warteg yang usianya sudah sepuh dan diyakini suara beratnya itu dapat menipu bapaknya. Aceng sudah menyiapkan naskah untuk bang Rohman yang sudah dia pikirkan sejak dari kemarin malam. Dari kegiatan sosial yang uangnya akan di salurkan ke bantuan anak-anak panti asuhan, fakir miskin, pembiayaan renovasi mesjid, dan jaminan nilai A karena aceng yang bersedia menombok uang sebanyak itu dan terlebih lagi sebenarnya kegiatan KKN ini dikuti oleh 8 orang mahasiswa, tapi aceng telat daftar karena dapat quota terakhir yang hanya 5 orang saja. Intonasi nada yang tenang dan cukup meyakinkan dari suara pak rohman yang sedang berlagak seperti pak sofyan itu, serta penjelasan logis darinya juga, membuat bapaknya aceng pun menerima semua saran dan masukan yang disampaikan oleh pidato yang aceng buat sendiri. Apalagi aceng masuk fakultas sosiologi yang berhubungan dengan masyarakat luas. Sehingga membuat Aceng pun dapat memainkan peranya dengan sangat baik dan dia juga mendapatkan apa yang dia ingginkan. Di tambah lagi bapaknya adalah seorang duda kontraktor dan memiliki penyewaan alat-alat berat jasa konstruksi paling sukses di jakarta , uang sebanyak itu tidaklah berarti apa-apa baginya. Dia hanyalah seorang yang menghargai uang dan waktu, wajar jika dia merasa curiga kepada anaknya.
Hari Sabtu dimulainya kegiatan KKN..
Kegiatan KKN ini dilangsungkan bersama 2 orang mentor yaitu seorang dosen yang membimbing lancarnya kegiatan mahasiswa khususnya fakultas sosiologi ini dalam jangka waktu 2 tahun lamanya. Sehingga mahasiswa yang saat ini rata-rata sudah mencapai semester 5 dapat langsung menyusun kerangka penulisan skripsinya tentang permasalahan sosial dalam suatu daerah. Mengapa mencapai 2 tahun? Karena setelah diadakan penelitian umum yang di hadiri dan di setujui oleh universitas negeri dan swasta khususnya fakultas sosiologi , hal ini penting karena untuk membuat mahasiswa lebih matang dalam menghadapi permasalahan real di masyarakat dan untuk menguji sampai sejauh mana mahasiswa bisa berbaur dengan masyarakat sekitar.
Perjalanan dari jakarta menuju subang menggunakan transportasi mobil pak sofyan yang di temani oleh ibu endang. Karena mahasiswa dilarang untuk menggunakan kendaraan pribadi ke tempat tujuan. Dua mentor inilah yang akan membimbing 3 orang mahasiswa yang sedang duduk mengobrol di kursi tengah. Sebenarnya ada dua lagi mahasiswa bernama Ratu dan felicia. Tapi saat ini kondisi ratu baru saja pulih dari penyakit tipes dan Ratu berencana akan menyusul rombongan bersama felicia dua hari kedepan.
“Yo-Yo mamen!! Bro aku dengar-dengar disana tempatnya wanita-wanita girang kah?” Ujar jonah yang suaranya sebesar toa mesjid itu
“SSSHTT” Aceng yang langsung bereaksi saat dia merasa topik yang dibuka oleh jonah itu mengusiknya
“Yah, itu benar!! Jangan sampai kalian nanti bapak dengar dari laporan warga salah satu diantara kalian ketauan jajan yah” Ucap pak sofyan sambil menyetir
“Tsk!! Tolol loe ah!!” Bisik kesal aceng yang malas sekali rasanya mendengar ocehan pria kekar hitam dan berwajah sangar ini yang sok-sokan menjadi Nigga’s tapi hatinya koala.
“Wah begitu tau mahasiswa kita ada yang jajan!! Langsung aku laporkan ke pak bambang pak hahaa” Ucap sambung ibu endang tertawa terbahak-bahak
“Hahaha kalian mau jaminan sertifkat lulus atau DO?” Tanya pak sofyan sambil ikutan tertawa
“Yahhh mau lulus lah pak!! Mana ada orang bego yang mau di DO” Sahut Aceng
“Kita mah damai aja deh pak!! Adem aja deh” Ucap sambung Bagas
“Yeah-yeah I like that!! Kita bak-“ Ujar Jonah yang tiba-tiba saja pinggangnya di sikut oleh Aceng
“Diem loe njing!!” Bisik potong aceng yang sempat menyikut Jonah
“e Dasar ko gendut culun babi cukimai!! Berani-beraninya ko sikut pingang sa? Sudah bosan hidup ko rupanya wibu-wibuan bau bawang? Lihat kaos ko yang memalukan itu? Gambar apa itu kah?Gambar cewek berpuki kah? Tak buat sa sange rupanya. Lihat saja nanti sa adukan ko ke pak sofyan jika ko banyak gaya . Yo, Nigga’s don’t fuck with me yo-yo shut the fuck up!! Auk fuck elap” Ujar kesal Jonah di dalam hati sanubarinya
[sa : saya , ko : kau, de : dia bahasa umum dialek papua]
Perjalanan dari jakarta ke subang di tempuh mencapai 4 jam yang membuat mobil pak sofyan harus menepi dulu karena request dari anak-anak yang inggin belanja cemilan di indomaret. Saat itu Jonah sedang mengantri di kasir sedangkan Aceng berada tepat di belakangnya. Ketika pegawai kasir selesai mengurusi barang belanjaan punya orang lain. Tibalah saat jonah untuk membayar dan tiba-tiba saja…
“Udah jon biar gue yang bayarin” Ujar Aceng
“Yo tak usah kawan! Aku ada duit” Respon Balas jonah yang mengeluarkan dompetnya
“Berapa mbak ini semuanya?” Tanya aceng yang lebih dulu mengeluarkan dompetnya lalu memberi mbak kasir itu uang 100 ribu.
“Yo thankyou bro” Ucap jonah yang memasukan kembali dompetnya kedalam saku celananya
“Heuheue santai-santai masih banyak stock di sini” respon tanggapan aceng menepuk-nepuk tas pinggangnya, setelah itu dia pun menepuk-nepuk pundak lelaki kekar itu.
“Loe beli rokok 1 bungkus doang jon?” Tanya aceng
“Yeah only one Nigga!! “ Respon balas Jonah manggut-manggut sehingga membuat aceng pun harus menggaruk-garuk pantatnya karena tingkah laku jonah yang di rasa memalukan itu.
“heheue Tanggung 3 slop sekalian buat sebulan” ujar aceng yang sedang girang
“Mbak rokok ini 3 slop yah” Sambungnya lagi dan selanjutnya dia pun membayar semua barang belanjaan jonah.
“Yooooooo Niggaaa!!!! No wayyyyy!! No fucking hell no shit!! fuck me!! fuck ohh yeahhhh!!! tiga slop nigga? Fuck man!! Fuck meeh!! Tak sa sangka de baik kali Nigga!! Ahhh rupanya sa salah menilai kobochan berhati hamster satu ini. Oh yeahhh!!! Terima kasih babi yang baik” Ucap batin jonah yang sedang cerah itu
“Eh jon!! Kalau bisa nanti pas disono santai aja yah” Ujar Aceng saat mereka berdua sedang mojok nongkrong berdua
“Chillll-chilll nigga!! Tenang yo sama aku be happy no worries” Respon balas Jonah cengar-cengir sambil menepuk-nepuk pundak aceng
“Hehuheue rencana gue mau jajan disono coy” Respon tanggapan aceng tertawa girang yang sudah menyiapkan agenda mesum itu di daftar list rencananya
“Kalau loe mau ntar gue bayarin!! Tapi cuman sekali aje ye heheue” Bisik aceng cengar-cengir girang
“Tapi loe temenin gue ye jon heuheue” Sambungnya lagi
“Chill~Chill yo bro!! Aku temani tapi aku tak mau jajan, ngeri mamen nanti kena raja singa kau bisa mati sambil kayang, di kampung ku dulu ada yang seperti itu Nigga” Respon tanggapan jonah sambil asik merokok
“Oke dah!! temenin gue aja yoo yoo mamen heuheuheu” ujar asik Aceng yang sedang meniru gaya bicara jonah
“Aaaahhhshiapppp!! Mamen!!” Respon tanggapan semangat jonah sambil mengacungkan jempol
Di tengah perjalanan menuju kampung cinta tepatnya di perbatasan antar daerah mobil pak sofyan sempat di berhentikan oleh barikade anggota TNI yang memalang jalan perbatasan itu. Dalam hati kecil pria lajang itu pun bertanya-tanya, ada apakah ini? Dia tidak menyangka ada situasi genting yang masih awam baginya itu. Padahal dua minggu kemarin waktu dirinya survey tempat tidak ada barikade ini. Ibu endang yang belum sempat meninjau lokasi pun terlihat amat begitu panik dan bertanya-tanya kepada pak sofyan yang sedang berusaha untuk tenang. Begitupula dengan tiga sekawan anggota KKN yang terlihat heboh.
“Selamat siang pak” Sapa anggota TNI ketika pak sofyan membuka jendela mobilnya
“Iyah pak selamat siang, ada apa yah ini pak?” Respon tanggapan ramah dari pak sofyan dan bertanya kepada seorang anggota TNI itu.
“Ini mau kemana pak?” Tanya anggota TNI itu yang mengacuhkan pertanyaan pak sofyan dan dia pun sempat melirak-lirik isi dalam mobil, mengawasi siapa saja penumpang yang berada dalam mobil itu.
“Mau kekampung cinta pak hehe” Respon balas pak sofyan tertawa gugup melirik wajah sangar anggota TNI itu yang tengah mengawasi isi dalam mobil.
“Bisa keluar dulu sebentar pak!! Ke pos” Ujar anggota TNI itu memasang wajah yang tegas.
“Saya juga minta KTP nya ibu dan bapak-bapak yang berada di kursi tengah” Sambungnya lagi yang membuat ibu endang semakin gemetaran dengan situasi tegang ini , begitupula dengan aceng, bagas, dan jonah yang pada saat itu sedang heboh mengumpulkan KTP.
“Mobilnya di matikan dan dibawa kuncinya pak” Sambungnya lagi dengan intonasi nada suara yang datar
“Ada apaan sih? Kok ada begituan?” Bisik tanya bagas
“Gak tau gue juga, udah kumpulin aja” Bisik balas aceng
“E Nigga KTP ku ada dua, ku kasihkan yang mana ini?” Bisik tanya jonah yang memperlihatkan KTP domisili wamena dan KTP jakarta dihadapan aceng dan bagas.
“Loe apaan sih jon? Kok KTP ada 2 begitu? Loe makelar tukang tepu yah?” Bisik tanya aceng
“E kau jangan menghina ku Nigga, aku memang makelar pulsa HP tapi bukan tukang tipu Nigga” Bisik balas jonah memasang wajah kesal
“Yah udah sini yang Wamena aja gue ambil” Bisik aceng yang tak mau ambil pusing mengambil KTP jonah yang berdomisili di wamena, papua itu.
Usai mengumpulkan KTP lalu memberikan kartu identitas itu ke anggota TNI baret merah yang sedang menanyai pak sofyan, Selanjutnya pak sofyan pun langsung di giring kearah post barikade dan setelah itu dua orang anggota TNI yang menggunakan senjata berat buatan dalam negeri .pindad SS3. Menjaga samping kanan-kiri mobil untuk mengawasi setiap gerak-gerik semua penghuni mobil itu. Sehingga membuat reaksi ibu endang semakin ketakutan akan kondisi tegang ini yang tak pernah dia alami sebelumnya.Begitupula dengan tiga sekawan yang sedang berada di dalam mobil itu yang hanya bisa berdiam mematung sambil melirik anggota TNI yang sedang berdiri tegak di samping jendela . Sudah 30 menit pak sofyan juga tak kunjung kembali dari post barikade itu. Hawa panas dari dalam mobil membuat ibu endang merasa tak betah, Begitupula dengan kondisi tiga sekawan yang berada di kursi tengah yang sejak dari tadi, tak ada satupun kata yang keluar dari mulut mereka, selain kedua bola mata mereka yang bekerja saling lirik melirik antara satu dengan lainya. Tak lama setelah itu pak sofyan keluar dari post barikade itu , Tak banyak bicara pria itu kembali masuk kedalam mobil dengan wajah pucatnya.
“Kita di izinkan lewat” Ujar singkat pria itu dengan nafasnya yang gemetaran lalu menancap gas mobil melewati palang barikade perlahan-lahan.
Ibu endang nampak begitu heboh menanyai pria lajang itu yang baru saja merasakan pengalaman baru saat di giring masuk kedalam Pos barikade itu. Wanita itu berpikir kalau pak sofyan baru saja di intrograsi sehingga membuatnya harus tetap berada di dalam pos itu selama hampir setengah jam. Tapi, pada kenyataanya pria lajang itu hanya bisa tertawa dan menjawab pertanyaan ibu endang dengan santai. Jika dirinya hanya di tanyai biasa saja tentang maksud dan tujuan kedatangan rombongan fakultas hambalang ke kampung cinta, tidak terlalu di tekan, dan malah di suguhi secangkir kopi. Dia juga menuturkan jika anggota TNI yang berada di dalam pos sana lebih ramah dibandingkan dengan diluar pos tadi. Perkataan dari pak sofyan itu pun membuat ibu endang yang tadinya ketakutan menjadi merasa lega, disusul dengan bagas dan jonah yang akhirnya bisa merengangkan otot mereka berdua yang sudah terlanjur tegang akibat di awasi oleh dua anggota TNI tadi, kecuali satu orang yang merasa gelisah memperhatikan tingkah laku pak sofyan yang menurutnya aneh itu. Tak lain adalah Aceng yang berada di kursi tengah yang sejak dari tadi sedang mengamati gerak-gerik pak sofyan ketika mengobrol dengan bu endang.
di kampung cinta…..
Sesampainya di kawasan KKN disuatu tempat yang asri dan sejuk di daerah subang. Rombongan dari fakultas sosiologi hambalang di sambut ramah di rumah pak Bahdurn. Kepala desa setempat. Saat itu pak bahdurn menjelaskan kepada dosen fakultas hambalang ibu endang dan bapak sofyan soal tata krama yang harus di junjung tinggi di daerah sini. Yah, itu jangan menganggu , jika tidak mau di ganggu. Selain itu warga disini juga tidak suka keributan dan harus santun jika bertemu orang yang lebih tua dari kita. Setidaknya membantu jika ada permasalahan. Di sela-sela pak bahdurn menjelaskan persoalan tata krama yang di temani oleh istri mudanya ibu ninin. Wanita berumur 28 tahun mengaku sudah memiliki 5 orang anak yang jaraknya berdekatan atau jaraknya setahun atau paling lama dua tahun.
“Subur yah bu hehe umur segini sudah 5 kali melahirkan” Tutur ibu endang
“Boleh saya lihat bu anak-anaknya hehe?” Sambungnya lagi tersenyum ramah
“Lagi tidur bu hehe yah kan neng” Ujar pak bahdurn mencengkram paha istrinya sambil melototi kesal istrinya itu tanpa alasan
“Hehe i-iyah bu” Respon tanggapan ibu ninin yang gugup saat melihat reaksi suaminya itu
Wanita subur berhijab itu yang diberkahi wajah cantik itu pun membuat sang pemuda perjaka Aceng nafasnya kembang kempis saat melihati betapa semok dan montoknya body wanita itu. Terutama pada bagian gunung kembarnya yang sangat fantastis itu. Sangking beningnya sosok wanita itu juga tak luput dari mata pak sofyan, Bagas, dan jonah. Namun yang paling bereaksi sampai keujung tatanan langit ke 7 adalah ……
“Anjrottttttttttttt!!!Itu toket atau semangka?? Buset dahh gede amat coy!! Gila-gila baru kali ini gue lihat toket segede begini. Anjing langsung konak gue!! Udah punya anak 5 dan anaknya yang paling terakhir masih umur 8 bulan berarti ?? slurpss heuheue!! Jadi ngiler huehuehe. Wajahnya juga gemesin lagi, jadi pingin gue jilatin aja itu pipi mulusnya huehuehe…..” Ucap mesum batin aceng beserta tatapan kedua bola matanya yang menatap bergairah wanita itu akibat dari kecanduan film porno.
Bu ninin yang saat itu merasakan sedang diawasi tubuh moleknya oleh mata para lelaki pendatang itu pun terlihat cuek saja, dia pun menyikapinya dengan senyam-senyum ramah. Meski kadang dia menatap aneh aceng yang seperti sedang menelanjangi buah dadanya yang amat menonjol itu. Tapi anehnya tidak membuat dia risih, malahan dia melirik balik, yang arah matanya menuju handphone aceng yang berlogokan buah apel yang di gigit itu sambil senyam-senyum memiliki hasrat yang merasa inggin sekali memilikinya. Saat sesi tanya jawab usai dan silahrahtumi sudah berakhir saatnya sesi pak sofyan untuk dokumentasi atau foto bersama kepala desa dan ibu kepala desa. Karena HP aceng yang paling bagus kualitas fotonya sehingga menggunakan HP nya untuk sesi dokumentasi adalah ide yang bagus. Sesi foto pertama bu ninin dengan semangat mengfoto para rombongan dengan menggunakan HP Aceng. Setelah itu dia pun harus mengembalikan Handphone mulus itu ketangan pemilik aslinya yang rasanya terlalu berat baginya.
“Yah allah bagus amat A ini hasil jepretanya” Ucap bu ninin berbasa-basi
“Huheue ini bisa foto cepet juga loh bu, coba deh ibu bergaya saya foto” Balas aceng yang sedang kegirangan berada di dekat wanita itu sambil melihati buah dadanya yang mengantung-gantung ria itu.
“Busettt!!! Pepaya Alaska!! Minta di isep dari bawah!!” batin aceng melirik payudara wanita itu yang sedang berada tepat di depan matanya
“Oke-oke coba yah A hihi” Balas genit bu ninin yang tanganya sedang mekar bergaya seperti bunga matahari
“Gimana-gimana hasilnya bagus enggak A?” Tanya wanita itu yang mendekati aceng sambil melihati layar LCD Iphonenya.
“Tuh-tuh bu saya foto ibu tiap detik ibu sedang bergaya tadi” Respon Balas aceng sambil memperlihatkan hasil jepretan fotonya yang membuat wanita itu kegirangan
“Aduhhh A Bagus amat!! Canggih yah beda jauh sama HP saya hihi” Balas bu ninin yang sedang tertarik dengan barang impianya itu.
“Ini harganya berapa yah A?” Tanya bu ninin inggin tau walau sebenarnya dia sudah tau harganya berapa
“ini Aku dapet harganya 7 juta bu hehe” Ucap Balas Aceng yang masih belum puas melirik kedua buah gunungnya yang mengantung itu.
“Aceng ayuk!!” Sahut panggil pak sofyan
“Iyah-iyah pak!! Bentar pak” Ucap balas aceng
“Eeehhh ayuk buru itu bapak sama ibunya mau istirahat” Panggil pak sofyan yang merasa tak enak
“Hihi gak apa-apa kok pak” Sambung bu ninin yang masih tetap asik menempel aceng
“Huehehue aku pamit dulu yah bu!! “ Pamit aceng cengar-cengir masih mencuri kesempatan melirik kedua buah dada ibu ninin yang seperti kriteria wanita impianya itu.
“Tenang aja kok bu nanti saya pesankan deh , sama saya bisa murah kok!! Nanti kita omongin huehuehue” Bisik aceng meninggalkan pesan sambil cengar-cengir
“Ohhhh iyah-iyah A hehe boleh-boleh , Nanti malam kan aku ateurin makan malam kesana hihi” respon tanggapan bu ninin sambil tertawa cekik
“Enggak aku biarin dech AA kelaparan “ Sambungnya lagi mencolek pingang aceng yang membuat perjaka ini pun dimabuk kepayang.
Siang bolong itu rombongan dari fakultas hambalang sedang bersosialisasi dengan para warga setempat hingga jam 3 sore pak sofyan dan ibu endang harus pergi ke jakarta. Karena besok pagi ada seminar di kampus dan pak sofyan kebetulan jadi moderatornya, sedangkan ibu endang karena perempuan sendiri dia memutuskan untuk ikut nebeng mobil pak sofyan. Sesampainya di rumah kontrakan KKN yang merupakan milik pak Bahdurn yang disewakan untuk anak-anak KKN. Jonah pun langsung melompat ke ranjang yang empuk dan dalam hidungan menit dia pun langsung tertidur lelap. Sedangkan Bagas sedang menelpon pacarnya yang pada saat ini juga sedang mengikuti program KKN. Sementara itu Aceng sang perjaka ulung sedang membayangkan sosok ibu ninin yang tak pernah lepas dari otak mesumnya itu. Malam pun tiba, seperti biasa sehabis maghrib pak bahdurn pun pergi keluar dan dia tak lupa menitipkan pesan untuk istrinya agar menyiapkan makan malam untuk anak-anak KKN. Tentu saja ibu ninin tak lupa dengan jadwal wajib yang sudah dia siapkan dengan matang itu. Hari ini merupakan hari gemilang bagi ibu ninin karena kedatangan tamu yang sudah terlanjur memberinya janji. Dengan harapan yang pasti dia berusaha untuk menggapai apa yang dia idam-idamkan itu. di depan meja rias dia pun bersolek, mengenakan dandanan yang menarik perhatian, baju yang ketat, dan semerbak wangi parfume yang ia semprotkan di sekujur tubuhnya.
“Assalamualaikum…” Ucap Salam seorang wanita di teras depan rumah KKN sambil membawa rantangan sambil tersenyum dihadapan Aceng yang sedang bergalau bulan menanti dirinya datang diteras depan rumah.
“Walaikumsalam ibu hehe” Balas sapa Aceng yang sekejap terpanah akan kecantikan wanita yang sedang berada di hadapanya itu, wangi parfum wanita itu membuat kepala aceng rasanya di mabuk kepalang di tambah lagi dengan fenomena gundukan bola kembar dari wanita itu yang amat sangat menarik nafsu birahi aceng.
Tak inggin meninggalkan tugas utamanya, Bu ninin pun langsung menyiapkan makanan di atas meja makan. Penampilanya yang terkesan memancing itu pun mengundang mata jonah dan Bagas yang sering kali meleset kearah kedua buah dadanya yang mencolok itu. Tapi sayangnya wanita ini tidak terlalu peduli dengan dua orang manusia ini, dia hanya memiliki kepentingan dengan seseorang yang sudah memberinya janji. Dia pun setia menemani aceng yang sedang menyantap makan malam di depan teras rumah.
“Gimana A cocok gak sama masakan aku?” Tanya wanita itu yang sedang menunggu sesuatu
“E-enak bu hueheuhue!!” Respon Balas aceng cengar-cengir malu-malu kucing di perhatikan oleh wanita yang sudah terlanjur berada di dalam mimpinya itu. Sehingga membuatnya dirinya pun terjebak masuk kedalam dunia fantasy nya itu.
“Hehe makasih yah sayang udah bilang enak, uhmmm jangan lupa yahhhh Iphone nya aku mau!! Moga-moga bisa dapet gratis hihi” Ucap batin ibu ninin
“AA aceng aku boleh pinjem handphone nya ga?” tanya wanita itu tanpa rasa malu
“Boleh-boleh ini bu” respon tanggapan aceng yang langsung memberikan handphonenya
“Kalau ini apa yah AA? “ Tanya wanita itu
“Oh, itu buat anu bu, ini buat anu, kalau yang ini untuk anu” respon balas cekatan aceng menunjukan satu persatu fitur canggih yang ada di smartphone nya itu.
“Ohhh, Kalau ini apa?” Tanyanya lagi yang makin lama makin mendekati aceng
“Ohhh, ini –Uhuk!! –Ohok!!” Aceng yang tersedak saat merasakan tanganya menyengol gundukan gunung kembarnya yang terasa lembut nan empuk itu itu.
“Aduh!! Maaf yah aku ambilin minum yah A” Respon cepat wanita itu yang langsung bergegas kedapur
Ibu ninin pun menghampiri aceng dengan wajah ceriahnya. Dia pun langsung membantu aceng menegak segelas air putih sambil menempelkan kedua buah dadanya itu dengan sengaja, hingga membuat kedua bola mata sang perjaka itu pun terbuka lebar. Ia pun hampir tersedak untuk kedua kalinya, tapi dia menahan itu sambil memajamkan dalam kedua bola matanya.
“ANJING-ANJING-ANJING!!!! GEDE BANGETTTT!! Buset ini toket nempel gencet lengan gue berasa pingin gue remes aja, KONAKKK GUAAA!!!” Teriak batin aceng yang sedang bergelora dan disaat bersamaan ibu ninin pun tak sengaja melirik ke arah bagian bawah perut aceng yang sedang mengacung itu. Kedua bola matanya pun terbelalak saat melirik benda yang menurutnya besar itu meskipun masih terbungkus oleh kain celana. Dia tak menyangka alat vital aceng yang dia pikir kecil itu, ternyata keluar dari ekpetasinya.
“Bu-buhgh udagh heuuehue” Ucap Aceng yang dalam keadaan sulit berbicara
“Aduhh maaf!!! Punten pisan ini A hehe” Balas bu ninin yang tiba-tiba saja dia menjadi salah tingkah dan selanjutnya melirik kearah zona terlarang itu.
“Enggak apa-apa bu hehe” Balas Aceng yang malu-malu kucing
“Bu mau Iphone saya ga? Tapi saya mau pake ibu? Sambil nyusu? Boleh gak bu kira-kira? Ahhh, Anjing gak mungkin dia bakal mau. Wong, pakai hijab begitu!! Tapi gue sempet ngegepin dia ngelihatin otong gue yang lagi ngaceng tadi. Ngerangkai kalimatnye bijimane ye? Yang enak di denger? Bu mau Iphone gratis ga? Tapi boleh gak kira-kira saya ehmm gitu-gitu sama ibu? ADUH!! Yang pasti bakal di gampar gua, udeh-udeh Ah!!!” batin sang perjaka yang sedang gundah gulana tak mau ambil resiko sambil membenarkan posisi benda yang sedang mengeras dibawah perutnya itu.
“Tuh-tuh dia ngelirik lagi, kali ini agak lamaan coy!!! Asem sambil senyam-senyum begitu lagi. Bodoh amat Ahhhhh kalau gua di gampar, gua tinggal jajan dimari cari yang toketnya segede itu” batin aceng yang sudah mengkukuhkan hati
“Bu” panggil Aceng dengan sport jantung
“I-iyah? Punten nyak hehe” Balas ibu ninin yang sadarkan diri usai berlama-lama melirik ular keket si aceng
“Mau ambil Handphone saya itu?” Ujar aceng dengan nafas yang kembang kempis
“E-eh? Beneran nich A? hehe terus AA nya pakai apa dong?” respon gelagapan bu ninin yang sedang shock sekaligus senang.
“Aku ada satu lagi kok bu buat cadangan, tapi ini sim cardnya aku ambil dulu yah bu” Ujar balas aceng yang sedang gugup
“iyah-iyah ini hehe, hatur nuhun loh A hehe” respon balas Ibu ninin yang sedang girang setengah mati
Aceng pun sempat mengotak-atik Iphonenya untuk mengeluarkan sim card miliknya , dahinya pun bercucuran keringat dingin dan Jantungnya berdetak kencang seolah-olah sedang berpacu dengan aliran darahnya yang naik turun seperti piston motor yang sedang di gas kencang itu. Kata yang dia siapkan terasa tersangkut di ujung tenggorokan. Sementara itu ibu ninin pun kelihatan sangat begitu girang karena sudah mendapatkan apa yang dia ingginkan dan pada akhirnya sang perjaka itu pun tak punya nyali untuk mengatakan apa yang dia ingginkan. Baginya permintaanya yang nyeleneh itu terlalu beresiko dan bisa mendatangkan malapetaka . Pada akhirnya ibu ninin pun berpamitan dengan membawa benda yang dia impi-impikan itu. Sementara itu Aceng hanya bisa menggaruk-garuk pantatnya karena dia baru saja memberikan benda seharga 7 juta rupiah itu secara Cuma-Cuma. Bagi aceng hari itu adalah hari yang paling terburuk yang pernah dia alami.
Esoknya pukul 10.00 Pagi (Hari kedua di kampung cinta)
GREOOKK!!FESIEW!!!GROOOKKK!FESIEW!! Suara dengkuran jonah yang mengganggu telinga Aceng yang sedang berusaha untuk memejamkan kedua bola matanya. Sejak dari kemarin malam si perjaka malang ini tak bisa tidur di sampingnya, karena suara ngorok jonah nyaris seperti dinosaurus yang sedang buang hajat itu, Dari arah kejauhan juga terdengar suara alat-alat berat proyek. Alhasilnya dengan kedua bola mata yang terkantuk-kantuk aceng pun pergi kekamar mandi yang letaknya berada di belakang rumah dan disana dia sempat bertemu dengan Bagas yang sedang menelpon pacarnya. Saat itu sang perjaka malang hanya bisa menghela nafasnya karena tidak ada seorang pun yang menelponya baik itu Bertanya soal dirinya ataupun sebaliknya. Rasanya itu semakin pedih jika di inggat sudah berapa lama dirinya jomblo dan mengingginkan kehangatan seorang wanita. Tidak hanya faktor X nya saja, tapi dia juga butuh kehangatan cinta. Tidak ada manusia didunia ini yang hidup tanpa cinta selain kehampaan seperti sang bujang ulung ini yang hanya bisa mengendap-ngendap berjalan kekamar mandi saat kawanya itu sedang asik bermesra-mesraan. Bahkan di dalam kamar mandi pun sedang buang hajat pikiranya selalu ke seorang wanita.
“ Apa ada yahh yang suka sama gue? Udah perut buncit, muka gue begini, terus ngebosenin lagi. Bu Ninin cakep bener deh!! Tapi pak Bardhun nya begitu. Kok mau yah bu ninin sama si kentung itu? Padahal kalau di lihat-lihat lagi masih gantengan gua kemana-mana loh. Ah!! Shitlah mana I phone gua ngilang gitu aja lagi, gara-gara gue keburu sange. Taik-taik!!! Bisa balik gak yah kira-kira itu Iphone gua? Kayaknya gak bisa dah, gak enak gua minta lagi” Ucap batin sang bujang yang sedang merasakan derita rugi.
Saat usai buang hajat…
“Eh Cuy!!” Sahut panggil Bagas saat sedang melihat Aceng keluar dari kamar mandi
“Apaan?” Respon tanggapan Aceng memasang wajah yang asam
“Hehe si anjing masih pundung yang kemaren?” Kata Bagas sambil cengar-cengir
“Eh gua mau ngomong deh” Sambungnya lagi
“Penting ga? Kalau gak penting gua cabut nih” Responya lagi masih tetap memasang wajah yang asam
“Huehuehue buset deh!! Maaf yeh yang kemarin” Kata Bagas yang merasa bersalah soal perbuatanya tempo hari
“Eh Cuy loe bisa tidur kagak sih? Itu suara alat-alat berat kedengeran berisik banget deh” sambungnya yang merasa terganggu akan suara itu.
“Sumpah dari kemarin malam gue gak bisa tidur, emangnye lagi mau di bangun apaan sih?” Tanya Bagas inggin tau yang membuat emosi Aceng pun langsung mereda dan dia pun ikut duduk nongkrong bersama kawanya itu.
“Gue denger-denger nih!!ada proyek gede di daerah ini. Developer besar katanya lagi mau masuk gitu kring, gue tau dari pak Sofyan kemaren” Ucap Aceng menjelaskan dari apa yang dia tau
“Ah masa? Kok gak masuk berita ye?” Tanya penasaran Bagas
“Nah itu dia coy!! Di berita-berita yang gue baca di internet itu sama. Rata-rata pada bahas soal kampung ini yang emang tempat pelacuran. Gak ada sama sekali berita soal mega proyek yang kita lihat di pinggiran jalan raya itu” Ujar aceng berdasarkan apa yang dia ketauhi pada umumnya
“Gue juga kaget loh kemarin pas di jalan , kok ini banyak truck-truck pasir lalu lalang, terus banyak banget rangka bangunan, dan anehnya lagi itu kalau emang developer masuk kok gue lihat gak ada spanduk promosi gitu apartement, perumahan, atau apaan kek” Sambungnya lagi yang mengaktifkan intuisi tajamnya.
“Udah gitu kenapa harus di bikin tembok tinggi begitu sih? Terus di jagain lagi sama TNI? Kayak ada yang di tutup-tutupi begitu kring” Ujarnya yang mengendus ada suatu keanehan terselubung pada proyek itu.
“Nah!! Ntuh dia tuh” Balas bagas yang sok menimpali meskipun dirinya belum begitu paham soal topik itu.
“Gue curiga sih!! Curiga Aja kayaknya ada yang mau monopoli gitu. Gak tau itu bangunan sebanyak itu buat apaan? Dari rangkanya aja rata-rata tingkat 10-“ kata aceng berdasarkan instingnya dan analisanya itu.
“Apa mungkin mau di buat kawasan perkantoran cuy? Kayak di thamrin sono” Potong Bagas yang terlanjur seru
“Nah kayaknya kagak mungkin dah!! Kalau emang perkantoran seharusnya ada logo pendiri perusahaannye , ini sama sekali gak ada loh coy!! Masa harus pasang tembok tinggi segala? Orang luar mau lihat gimana?” Pungkas logis aceng
“Nah terus apaan dong? Masa mau ikutan di buat tempat kimpoi tuh gedung tingkat 10 heuheuhe” Tanya Bagas sambil cengar-cengir
“Ah!! Ngaco loh kagaklah!! Tauk deh buat apaan!! Kita lihat aja nanti perkembanganye gimana? Gue juga penasaran sih, ada rencana mau tanya bokap gue juga” Kata aceng yang pada saat itu juga dia masih mencari-cari informasi tentang kawasan di sebrang jalan raya sana yang berubah menjadi kawasan sibuk pembangunan. Sementara itu bapaknya adalah seorang kontraktor terkenal di kawasan daerah ibukota jakarta pasti mengetahui sesuatu.
“Si jonah masih molor ye ncek?” Tanya Bagas
“Ah, tauk dah tuh anak udah kayak kebo tidurnya, ngoroknya ampun deh gua. Sumpah Kagak bisa tidur sama ini nigga nyasar” respon tanggapan aceng yang sudah tak kuat lagi tidur satu kamar dengan jonah
“Eh, lihat-lihat yuk kesana hehe sambil cari sarapan” Ajak Bagas yang penasaran tertarik untuk melihat-lihat kawasan proyek itu.
“Ayukkk!! Ajak jonah ga?” Tanya aceng yang masih memperhatikan temanya
“Udehh kagak usah!! Biarin aje molor hehe, ada dia mah gak enak malu-maluin” Respon tanggapan bagas yang terkesan meremehkan Jonah
“Freak ncek anaknya, udah begitu kayak lutung ireng lagi hahaha” Sambung hinaanya lagi sambil tertawa terbahak-bahak
“Sama kayak gue juga kan ? Kalau loe lagi jalan sama cewe loe atau sama itu temen-temen maho bipala loe” Sindir Aceng meluapkan unek-uneknya
[Bipala : Organisasi kemahasiswaan pecinta alam]
“Udah biasa gue di sebut katrok, wibu, anak mama sama temen-temen loe yang b4ngsat itu kring!!” Sambungnya lagi dengan intonasi nada suara yang kesal.
“Udalah gak usah jadi B4ngsat , kita ini 2 tahun loh satu atap” Sambungnya lagi
“Yah ela!! Ini anak baperan amat sih? Wajar lah loe dibilang wibu culun , kagak pernah gaul, sering dikamar nonton anime hentai, keluar kamar say hello nongkrong dikamar gue bareng temen-temen gue aja loe gak pernah. Gimana temen gue gak ngejudge loe begitu tong?” Batin Bagas yang menyalahkan kawanya itu
“Iye-iye gue bangunin deh bawel amat loe” Ucap respon bagas dengan kesal
Dengan kesal bagas pun membangunkan Jonah yang di kala itu masih tertidur pulas. Dia tidak percaya sekarang sudah jam 11 tapi kenapa anak ini belum bangun-bangun juga, seperti habis gadang semalaman sedangkan dari apa yang bagas ketaui jonah tidurnya lebih cepat daripada dirinya dan aceng. Kalau di pikir-pikir juga nafsu makan jonah itu abnormal, dalam sekali makan dia bisa menghabiskan 2 bakul nasi. Bahkan beberapa jam kemudian dia masih lapar, Anehnya badanya tak pernah gemuk malah atletis seperti atlet MMA . bekas luka yang memanjang seperti cakaran hewan buas di wajahnya itu juga membuat bagas bertanya-tanya. Jonah pernah bilang kalau luka itu bekas terbaret benda tajam saat tawuran di kampungnya dulu. Kesan pertama kali kenal jonah yang satu angkatan dengan bagas dan aceng adalah “Menakutkan” karena wajahnya seperti preman pasar abang. Di tambah lagi perawakan dan logat khas timur yang sudah menjadi dialek jonah dan atas dasar itulah dia di takuti di lingkungan kampus. Tapi, setelah berjalanya waktu dan semester anak-anak kampus jadi tidak takut lagi dengan jonah, karena orangnya itu yang rada aneh. Meski tampangnya sangar dan badannya atletis tak membuat jonah sekuat seperti orang kira, hal ini terbukti saat di adu street fight. jonah pernah kalah tarung dengan teman bagas yang badanya lebih kecil daripada badan bongsornya itu. Gara-gara masalah kalah taruhan bola dan jonah tidak mau bayar. Bahkan jonah tak membalas satupun pukulan telak dari temanya itu dan lebih memilih untuk berlindung. Sehingga membuat anak-anak kampus mengecap jonah dengan sebutan Gay lemah.
“Jon bangun jon!! Sarapan pagi yok” Bagas yang sedang membangunkan jonah yang masih tertidur lelap itu
“Hmm-ok-ok-hmm-hmm” Jonah yang masih belum bisa menutup gerbang mimpinya
“WOIII!! Bangun WOOII!!” Intonasi suara bagas yang di tinggikan sambil menggoyang-goyangkan badan bongsor jonah
“hmm-ok-ok-hmmm” Jonah yang masih juga belum bisa menutup gerbang mimpinya
“WOOIII!!! Taik dah!! Bangun woii” Bagas yang semakin kencang mengoyangkan badan jonah
“Putang Ina Nigga , janganlah kau goyangkan aku macam truck sampah begitu!! Sudah bangun Aku ini Nigga….” Ucap kesal jonah sambil memencet kedua bola matanya yang masih terawang-awang itu.
[Putang ina : bahasa makian kasar pinoy atau filipina]
“Bahasa apaan lagi dah itu? Hayok dah makan” Ajak bagas sambil melirik aneh jonah yang terkadang suka mencapur adukan bahasa.
“Sebentar Nigga aku mau cuci muka dulu , Kau duluan saja nigga, aku sepertinya mau boker juga”
Dan tiba-tiba saja bagas terkejut kaget saat melihat wajah jonah yang menengok kearahnya itu.
bagas saat melihat kedua bola mata jonah yang berwarna hijau jamrud itu yang pada bagian irisnya terpancar sonar berwarna kuning cerah yang berputar seperti arus pusaran waktu hingga membuat bagas pun takjub melihatnya.
“AIH!! CUKIMAI!!! Hampir saja Nigga” Batin jonah yang tersentak kaget menginggat keteledoran dirinya itu. Dia sempat menghela nafasnya dalam-dalam karena bagas tak mengerti apa yang di khawatirkan itu.
“Oh-oh yes-yes Nigga haha aku lupa copot kontak lens, aku ke kekamar mandi dulu Nigga” Respon jonah yang gugup bergegas menuju kamar mandi
“Jon itu kontak lens beli dimana cuy?” Tanya bagas penasaran karena baginya kontak lens itu sangat unik
“Barang langka nigga!! Tidak di jual di alfa mart Nigga” Kata jonah dari luar kamar
“Pelit loe jon, gua mau beliin buat cewek gua” Ujar bagas inggin tau sambil mengikuti jonah dari belakang
……..
………….
Tiga sekawan itu pun berjalan menyelisir keluar kampung tepatnya di sebrang jalan raya yang sedang nampak sibuk hiruk pikuk truck-truck pengangkut pasir, batu, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan material bahan bangunan. Mereka tidak berani untuk menyisir jalan yang berada di sebrang sana yang posisinya dekat dengan sebuah tembok yang menjulang tinggi itu, Karena ada post menara pengawas yang di awasi oleh anggota TNI di setiap titik postnya dan mereka membawa senjata laras panjang. Tak hanya itu saja di setiap tembok itu terdapat kamera pengawas yang sengaja di pasang untuk mengawasi gerak-gerik pengguna jalan, baik itu pejalan kaki, kendaraan roda dua, ataupun roda empat yang sedang melintas di jalan raya itu. Sebuah papan peringatan dilarang untuk mengfoto atau mempublikasikan sesuai perda no 48 tahun 2017 dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara atau denda 5 milyar rupiah pun terpasang di setiap sisi jalan. Sehingga membuat tiga sekawan itu pun tak berani mengeluarkan smartphone mereka , terlebih lagi mereka juga merasa seperti sedang di awasi oleh anggota TNI yang sedang berpatroli di setiap titik post menara pengawas itu. Dan tiba-tiba saja saat tiga sekawan itu sedang berjalan menyisir tepi jalan raya….
[Tra : Tidak bahasa dialek papua]
“HEIIIII-“ Sahut lagi seorang anggota TNI yang sedang berada di atas post penjaga itu yang memberi isyarat kepada mereka bertiga untuk “Tutup telinga” Dan tiba-tiba saja…….
“DUUMMRRRR!!!” Bunyi suara dentuman misterius yang menyeruak keluar berasal dari balik tembok itu, hingga membuat anggota TNI yang sedang menjaga menara itu pun langsung menunduk. Suara misterius yang terdengar seperti bom atom sedang meledak itu pun membuat kepala 3 sekawan seperti baru saja di benturkan ke arah tembok. Sangking kerasnya sampai membuat telinga Aceng berdengung meski dia sudah menutup telinganya , bahkan seseorang pengendara motor yang sedang melintas di jalan raya itu pun langsung menepikan motornya dan duduk berjongkok menutup telinganya, aceng pun meyakini jika suara ini bukanlah suara paku bumi seperti apa yang dia katakan sebelumnya kepada Bagas dan jonah.
“DUMMMMRRR!–!DUMMMRRRR!–DUMMMRRR!” Suara dentuman itu yang semakin lama semakin menguat frekuensi suaranya dan meninggalkan efek getaran seismik yang hebat hingga membuat tanah pun berguncang, burung-burung pun bertebaran kearah selatan, dan disusul oleh hempasan angin kencang yang menyeruak keluar dari balik tembok besar itu yang mampu membuat menara pengawas berguncang hingga membuat tower komunikasi pun bergoyang. Bahkan membuat tiga sekawan itu tak mampu berkutik selain duduk berjongkok.
“LOE BILANG INI SUARA PAKU BUMI LOE YAKIN?” Teriak bagas bertanya kepada aceng karena sangking kerasnya suara misterius itu.
“GAK TAU JUGA GUA, KAYAK NYA BUKAN!!” Ucap balas aceng yang lalu menutup telinganya
“YO YO NIGGA !! SUARA APA INI? TAK PERNAH AKU MENDENGAR SUARA SEKERAS INI” Tanya jonah
“SUARA JIN IFRIT LAGI TUSBOL JIN TOMANG KALI” Respon tanggapan Bagas
“DUMMMMMMMMrrrr!!!” Bunyi suara misterius itu lagi yang rasanya bukan lagi hampir memecahkan gendang telinga, tapi hampir seperti menendang isi otak kepala tiga sekawan itu mencuat keluar. Di saat itu aceng pun sempat mencuri waktu untuk mengeluarkan handphonenya dari dalam saku celananya itu , dia mencoba untuk merekam situasi misterius ini yang sedang dia alami itu dan pada saat itu juga kedua bola matanya pun terbelalak ketika dia baru saja melihat fenomena ganjil dari layar smartphonenya itu yang sedang “Zssst-zssst-Zssst” error atau glitch. tak lama kemudian , suara misterius itu pun tiba-tiba berhenti begitu saja….