The Hacker

Niko terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa kemaluanya sudah berdiri tegak seakan memberontak keluar dari dalam celananya. “Apasih ah, baru aja bangun”, keluhnya sambil mengelus kemaluanya itu yang tak kunjung layu. “Oiya ya, semalem kan gw coli nonton rekaman itu, apa masih kebayang ya sampe sekarang?”, sambungnya, mengingat kegiatan semalam yang ia lakukan. Ia kemudian menggulirkan matanya ke arah kalender yang tertempel di dinding kamarnya itu. “Tanggal merah ya? asik deh, bisa santai-santai nih gw”, kata Niko yang kemudian beranjak bangun dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Niko sendiri hanyalah seorang mahasiswa berumur dua puluh dua tahun yang saat ini sedang menjalani masa akhir kuliahnya di sebuah perguruan tinggi swasta yang berada di Jakarta. Ia tinggal di sebuah lingkungan kost yang jaraknya cukup jauh dari kampus, membuatnya seringkali terlambat saat datang ke kelas. “Gapapa jauh, yang penting murah”, ujar Niko dulu dengan nada santai sambil memakan sebuah bala-bala yang berada di tanganya. Beruntungnya, pada saat masa pandemik seperti ini, hampir semua kegiatan belajar-mengajar kampus dilakukan dengan sistem daring. Dengan kata lain, Niko tidak perlu membuang tenaga dan waktunya pergi ke kampus karena semuanya sudah bisa dilakukan secara online. Niko adalah seseorang yang kurang pintar dalam pelajaranya. Banyak mata kuliah yang harus dia ulang demi mendapatkan perbaikan nilai agar bisa melanjutkan “skripsi-an”nya ke tahap selanjutnya. Para dosen dan mahasiswal lainya pun sering menegur sikapnya yang pemalas dan acuh terhadap nilainya itu, namun hasilnya sama saja. Niko ya Niko, tak ada secuilpun yang dapat mengubahnya untuk sata ini. Dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri, melakukan hal yang dia inginkan. Di sisi lain, Niko memiliki kemampuan yang (sangat) hebat dalam bidang teknologi. Meskipun kemampuan akademiknya sangat payah, namun dia mampu berprestasi dalam hal lain. Dia menjadi juara satu dalam lomba hacking selama tiga tahun berturut-turut yang diselenggarakan oleh kampusnya. Bahkan dia pernah hampir menginjak level internasional dengan mencoba perlombaan meretas Google Chrome yang diselenggarakan 2016 lalu oleh pihak Chrome nya dari luar negri, namun sayang dia harus gagal saat itu. Segala alogaritma dan bahasa pemrograman sudah melekat dalam otaknya, membuatnya tak tertandingi dalam urusan hacking. Mengetahui ia memiliki kemampuan yang bisa dia manfaatkan untuk segala hal, Niko mulai melakukan hacking untuk hal-hal nakal yang bisa memuaskan dirinya sendiri. Baru-baru ini, dia berhasil mempelajari cara meretas webcam orang lain melalui sebuah link phising yang ia buat kemudian disebar kepada teman-temanya. Kebanyakan orang hanya meninggalkan laptopnya terbuka begitu saja di kamarnya tanpa melindungi kamera webcamnya dengan sebuah selotip atau hal apapun yang bisa menutupi lubang kamera kecil di bagian atas laptopnya itu, memungkinkan hacker seperti Niko bisa dengan mudah memantau bahkan merekam segala kegiatan dari target yang ia incar. Semua orang yang meng-klik link phising dari Niko tanpa sadar kehidupan privasinya sudah berada dalam genggaman tangan pria itu. Sehari-harinya ia hanya duduk di depan sebuah perangkat komputer sambil mengocok batang penisnya, memantau kegiatan para gadis ceroboh yang membiarkan webcam laptopnya terbuka begitu saja. “Bego, mereka ga sadar apa telanjang gitu abis mandi atau lagi ganti baju gw bisa liat?”, gumamnya dalam hati sambil menampakan tawa licik di mulutnya. Kampus Niko sendiri merupakan kampus yang didominasi oleh orang kristen dan kebanyakan dari mereka merupakan keturunan chinesse yang mana memiliki paras yang cantik dan bentuk badan yang bisa memikat para pria untuk menyetubuhi mereka. Hal serupa terjadi di kelas yang didiami oleh Niko. Kebanyakan anggota kelasnya merupakan wanita cantik yang penampilan fisiknya dapat membuat boros pejuh para pria jika terus membayangkanya. Ini menjadi kesempatan yang sangat sayang untuk dilewatkan oleh Niko, jadi dia belajar mati-matian untuk meretas webcam orang lain dan berhasil. Di saat yang bersamaan, Niko mulai berfikir untuk mengambil keuntungan lebih dari semua rekaman yang telah ia ambil. Ia berencana menjadikan itu sebagai barang yang harus ditebus kepada para taget wanita dengan bayaran membiarkanya untuk menyetubuhi si target sampai puas, baru Niko akan mengahapus rekaman itu, dan jika menolak, ia akan menyebarkan rekaman itu ke internet dimana semua orang bisa menontonya. “Hmph, terlalu sempurna”, ujar Niko sambil membasuh wajahnya di kamar mandi. “Oh iya, jadi kepikiran, gw intip Clausie dah, lagi ngapain tuh anak sekarang”, sambungnya yang kemudian langsung berjalan kearah laptopnya yang selalu menyala stand-by dua puluh empat jam. Tangan dan jarinya langsung bergerak dengan lihai menjalankan program yang sengaja ia rancang untuk meretas webcam target yang ia tuju. “Eh pas banget nih Clausie lagi nyalain laptop, kesempatan!”, gumamnya dalam hati setelah melihat icon lingkaran hijau disamping username Clausie yang menandakan bahwa ia sedang menyalakan laptop dan webcamnya tersedia untuk diretas. Clausie sendiri merupakan teman sekelas Niko. Umurnya lebih muda satu tahun darinya, namun sikapnya bisa terbilang lebih dewasa ketimbang Niko. Clausie merupakan pribadi yang serius dalam segala hal, bahkan dalam pelajaranya sekalipun. Nilainya selalu bagus, dan dia sangat terkenal di kalangan dosen karena selalu rajin dalam menjalankan tugas. Sebagai seorang wanita, Clausie memiliki Fisik yang dapat memancing hormon dalam pria membludak naik ke atas. Kulitnya putih, wajahnya cantik dengan rambut hitam panjang yang terurai kebawah, kulitnya putih berseri dan pipi tembemnya menambahkan kesan imut pada dirinya. Turun kebawah, dadanya tergolong cukup besar dan padat. Tubuhnya sekel dan berisi, namun terbilang sexy karena segala aspek sempurna lainya yang menjadikanya tergolong kedalam salah stau wanita yang menjadi bacol para pria di sekitarnya. Namun disamping semua itu, Clausie memiliki sikap yang tidak disukai banyak orang. Karena terlahir dari keluarga yang (sangat) mampu membentuknya menjadi seorang pribadi yang sombong. Dia selalu membangga-banggakan prestasinya dan menganggap orang lain lebih rendah darinya. Pandanganya selalu terlihat busuk terhadap orang-orang yang memiliki sikap atau harga diri lebih rendah darinya. Terkadang, para pria di kelas selalu berfikir untuk memberikanya pelajaran dengan memperkosa tubuh idealnya itu, namun sampai saat ini hal itu belum terjadi. *Klik* Sebuah layar yang menampilkan seisi ruangan kamar Clausie tiba-tiba muncul di laptop milik Niko. “Wuhuuu masuk”, ujar Niko yang terdengar bahagia berhasil meretas webcam miliki Clausie. Salah satu jarinya langsung menekan shortcut untuk merekam seluruh aktivitas dalam webcam itu. Tak lama, pintu kamarnya terbuka, dan tiba-tiba, Clausie masuk dengan menggunakan sehelai handuk yang menutupi tubuhnya. “Wogh!!”, teriak Niko. Ia kemudian langsung menurukan celananya dan menarik penisnya keluar kemudian secara perlahan mengocoknya sambil terus memantau aktivitas yang dilakukan Clausie di kamarnya. “Mmmhh seger banget mandi pagi gini”, kata Clausie. Ia membalikan badanya dan berjalan ke arah laptopnya, membuat jarak tubuhnya dengan webcam yang sedang diretas oleh Niko sangat dekat. “Nah! Nah buka handuknya!”, teriak Niko dalam hati. Dan *Sreeet*… Handuknya dibuka dan kini tubuh sexy dengan dua buah payudara besar bak semangka itu ter-ekspos didepan webcam yang telah di-hack tersebut. Kulitnya putih bersih dan puting berwarna pink segar yang menghiasi payudaranya membuat Niko shock seketika “ANJINGGGG!!!!!”, teriaknya. Penisnya semakin tegang, kocokanya semakin dipercepat. Nafasnya semakin memburu dan detak jantungnya tidak teratur. “FUCK! SEKEL BANGET BADANYA ANJING!”, sambungnya. Siapa sangka seorang Clausie yang terkenal sombong itu menyimpan harta karun yang sangat berharga dibalik baju yang sehari-hari ia kenakan. Terlihat vagina miliknya yang tembem dan tidak ditumbuhi sehelai rambut disekitarnya membuat Niko semakin dekat dengan masa klimaksnya. “Ahh.. Nghh anjing gw entot juga nih anak… Gw sodok tuh vagina perawan… Ahhh”, ujarnya sambil twrus mengocok batangnya dengan cepat. Clausie nampak mengelap tubuhnya yang masih basah akibat diguyur oleh air shower sehabis mandi tadi dan tiba-tiba duduk didepan laptopnya tanpa mengenakan sehelai kain untuk menutupi tubuhnya. Payudara besarnya nampak lebih dekat sekarang. “Mh? Kok webcam gw ada cahaya ijonya gini? nyala kah?”, ujar Clausie yang menyadari bahwa webcamnya sedang menyala. Dia kemudian mendekatkan badanya lebih dekat dengan webcam, memeriksa cahaya hijau yang menyala disamping kameranya tersebut, tanda webcamnya sedang digunakan. Dalam posisi yang seperti itu, kedua payudara besarnya terlihat menggantung dan solah siap untuk diremas. “Aghh,, Aghh… Sshhh Clusie.. Titjob gw lah anjing… Nghh.. Ssshhh Toket lu gede banget”, desah Niko. Tak lama, Niko sudah mencapai klimaksnya dan disaat yang bersamaan, Clausie mematikan laptopnya. “Aghh… Sshhh lu makan nih pejuh gw!! Fuckkk!!”, CRROOTTT CROOTTTTTT “Huhhh….” Cairan sperma kental tiba-tiba menyembur kesana-sini dari batang penis milik Niko. Beberapa bahkan mengenai layar laptopnya. “Aghh… huhh….”, ujar Niko sambil menghela nafasnya. “Anjing, puas banget gw coliin dia. Coba gw cek, berhasil direkam kan?”, sambungnya yang dengan segera langsung melihat hasil rekaman yang telah ia peroleh barusan. “Sip, ini bisa gw jadiin ancaman biar dia mau nurutin permintaan gw”, kata Niko dengan tawa jahat menghiasi wajahnya. File berdurasi tiga puluh detik berisikan adegan telanjang Clausie sehabis mandi itu kini sepenuhnya menjadi milik Niko. Sesuai dengan rencananya, dia akan menggunakan file itu sebagai ancaman agar Clausie mau menuruti segala kemauanya. “Sekarang tinggal gw ancam anaknya pake akun annoymous”, seru Niko. Tak lama, ia langsung menghubungi Clausie menggunakan salah satu akun annonymous yang sudah ia siapkan sebelumnya. Dia mengirimkan sedikit cuplikan bagian Clausie yang terlihat tidak mengenakan baju lalu mengirimkanya kepada gadis itu. Beberapa menit kemudian, ia membalas pesan annonymous dari Roy tersebut, “Siapa ini?!”, tanya Clausie. “Halo Clausie, gw stalker lu, sebut aja Mr.X”, balas Niko dalam pesanya. “Video yang gw kirim barusan itu merupakan sebuah proposal dari gw. Gw pingin lu nurutin semua keinginan gw, nanti gw bakal hapus video itu”, sambungnya. “Jangan bercanda ya! Kamu saya laporkan polisi sekarang juga! Pelecehan seksual kayak gini gabisa dibiarin!”, ketiknya. “Ohhh takut~ Gw saranin jangan deh. Gw punya kendali semua device di rumahlu. Hp, laptop, barang elektronik lainya, gw bisa kendaliin dari jarak jauh. Semua barang bukti bisa gw hapus, bahkan semua data hp maupun laptoplu bisa gw hapus. Gw bahkan bisa menghapus keberadaan diri gw di internet kayak gini, bukan hal susah buat seorang hacker kayak gw”, balas Niko. Seketika, Clausie mengirimkan sebuah VN (Voice Note) berbunyi “Tolong hapus video itu… Tolong siapapun kamu….”, ujarnya dengan nada seperti ingin menangis. “Tenang, bakalan gw hapus kok, asal lu mau nurut aja apa kemauan gw” “Mau kamu apa?”, jawabnya. Niko kemudian mengirimkan sebuah titik kordinat kepada Clausie. “Nanti malem jam dua belas, dateng ke lokasi ini sendiri, lalu kita bicarakan. Masuk aja ke rumahnya, gak dikunci kok. Kalau nggak dateng, besok liat aja apa yang akan terjadi. Oh iya, gw ingetin jangan sekalipun lu lapor polisi, semua kehidupan lu ada di tangan gw” Clauise hanya membaca pesan tersebut tanpa membalasnya. Niko bisa bayangkan bahwa gadis itu pasti sudah panik tujuh keliling mengetahui bahwa kehidupanya sudah berada di genggaman orang lain. Tentu saja Niko sudah memperisapkan sematang mungkin untuk kejutan nanti malam. Dia bahkan sudah memilih sebuah rumah kosong bekas peninggalan kakek dan neneknya yang kini sudah tidak berpenghuni lagi. Tinggal menunggu malam hari dan semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana. —— Matahari tenggelam, dan bulan naik ke permukaan. Malam hari pun tiba. Clausie nampak sudah sampai di lokasi pertemuan yang sudah ditentukan. Nampaknya ia benar-benar takut apa yang akan Mr.X alias Niko lakukan pada video itu jika tidak dihapus sesegera mungkin, jadi ia lebih menurut dan datang ke lokasi itu sesuai yang Niko inginkan. “Siapapun dibalik ini, brengsek banget, gapunya harga diri, mati aja”, terdengar suara Clausie menggerutu tak henti-hentinya. Sesuai instruksi yang diberikan, Clausie langsung membuka pintu depan itu dan masuk ke dalam rumah kosong yang sebenarnya adalah area eksekusi yang sudah disiapkan oleh Niko untuk menghabisi Clausie. “Ha… Halo… Ada or-” BRAAAKKKKk!!!!! Pintu depan yang dimasuki oleh Clausie tadi mendadak tertutup secara tiba-tiba dan terkunci secara otomatis. Sebuah device rakitan kecil yang menempel pada gagang pintu dan engselnya nampak dapat mengontrol pintu itu dari jarak jauh. Clausie langsung berlari dan berusaha membuka pintu itu namun usahanya sia-sia. “Eh.. Eh kok…?!!”, katanya dengan panik. “EKHEM!”, Seorang pria memakai topeng dan alat pengubah suara didalamnya tiba tiba muncul di belakang Clausie dengan pakaian serba hitam yang dikenakanya. “Ternyata lu beneran dateng ya, gw hargai itu. Sesuai janji, gw akan bahas seputar video yang gw rekam tadi pagi”. Pria itu kemduain mengeluarkan HP dan menunjukan video yang ia maksud. Secepat kilat, Clausie langsung berlari kearahnya dan berusaha mengambil ponsel yang pria itu genggam dengan sekuat tenaga. “MR.X! HAPUS VIDEONYA!!!”, teriaknya. Mr.X Menghindar dengan santainya. “Jangan pakai kekerasan dong, yuk kita omongin baik baik, gw janji bakal hapus video ini kok kalau udah beres”, ujar pria itu. Clausie berhenti mengamuk dan kembali menurut. “Nah gitu dong, enak kan kalo semuanya diomongin baik baik? Yuk ikut gw, jangan ngobrol disini, gw udah nyiapin tempat yang lebih baik.”, sambungnya sambil membalik badan kemudian berjalan menuntun Clausie ke ruangan yang sudah ia siapkan, Ya, kamar. “Ka-Kamu mau apain saya?”, tanya Clausie seraya duduk di kasur. Mr.X mengunci pintu ruangan itu lalu berbaik ke arah Clausie untuk menjelaskan situasinya. “Nah sekarang gw jelasin dulu ya. Pertama, nama gw itu Mr.X, lu inget baik baik ya. Kedua, kehidupan lu sekarang ada di tangan gw. Video yang berhasil gw record tadi pagi ini ada di tangan gw dan gak akan gw hapus gitu aja KECUALI lu mau nurutin apapun kemauan gw saat ini. Ketiga, kalau lu nolak, Video ini akan gw sebar ke semua sosial media, bahkan gw bisa masukin ke situs kampus lu biar hiduplu makin ancur lagi. Ya itu kalo lu nolak sih, beda cerita kalo lu nurut”, tegas Mr.X Air mata nampak jatuh dan mengalir melewati pipi chuuby Clausie. “Tega banget… Tega…. Aku ada salah apa sama kamu sampai harus diginiin?”, ujarnya sambil menangis. “Ini hukuman perbuatan lu karena udah sering menganggap rendah orang-orang disekitar lu. Udah gausah cengeng. Lu terima permintaan gw atau engga?”, tanya Mr.X “E.. Emangnya kamu mau apa?” Niko tersenyjm licik dibalik topengnya. “Hehehe YA NGEWE LAH!”, teriaknya. “Apalagi sih yang cowok pingin dari lu kalo gak ngewe?! Lu kira badan sama toket gede lu itu gak bikin orang sange? Mikir dong, semua orang pingin ngentot sama lu, termasuk gw yang udah liat badan mulus lu lewat video tadi pagi”, kata Mr.X dengan lantang. Clausie nampak terkejut mendengar perkataan Mr.X tadi, secara reflex ial angsung memeluk tubuhnya sendiri. “Ma- Maksud kamu harus sex gitu sama kamu?”, tanyanya. Mr.X membuka ikat pinggang lalu menurunkan celananya. Penis besar yang ditumbuhi rambut lebat di sekitarnya kini sudah berdiri tegak dihadapan Clausie. “Ya apalagi, sini dong”, ajak Mr.X sambil mengocok secara perlahan penisnya. “Bajingan… BAJINGAN KAMU!”, teriak Clausie. “EITS!”, seketika Mr.X mengeluarkan kembali HPnya. “Inget video ini bisa aku sebar kemana aja kan? Bahkan ke orang tua kamu sekalipun. Makanya, nurut”, ancam Mr.X. Clausie mengepalkan kedua tanganya, raut wajahnya berubah menjadi sangat kesal, namun disaat yang bersamaan, dia tidak bisa berbuat apa apa selain menurut karena kehidupanya sekarang sudah diujung tanduk. Dia kemudian berjalan ke arah Mr.X dan jongkok tepat didepan penisnya. “Nah gitu dong, itu ngerti”, kata Mr.X. “Ta-Tapi kamu janji bakalan hapus videonya kan?”, tanya Clausie. Mr.X mengangguk sembari tersenyum dibalik topengnya. Permainan pun dimulai. Clausie perlahan mendekatkan wajahnya dengan batang penis yang sudah mengeras milik Mr.X itu. Ia nampak berkali-kali memalingkan pandanganya atau menutup matanya akibat jijik dengan benda yang kini tepat berada di depan wajahnya. Salah satu tanganya bergerak dan perlahan mulai menggenggam batang penis itu dengan lembut. Mulutnya dibuka dan ujung penis itu dicelup masuk kedalam rongga mulutnya yang mungil itu. “Mhh yeah, masukin terus”, sahut Mr.X. Clausie mendorong maju kepalanya sedikit demi sedikit sehingga seluruh batang penis milik Mr.X kini sudah berada di dalam mulutnya. “Mffffhhhh”, desah Clausie menahan nafasnya yang tersumbat oleh benda besar yang berada di dalam mulutnya. Sensasi basah dan hangat dari dalam mulut Clausie mulai dirasakan oleh Mr.X, membuat penisnya semakin keras dan besar. Tak lama berselang, Clausie mulai menggerakan kepalanya maju dan mundur selagi terus mengulum batang penis itu. SLLLPPHHH SLUUPPHHH SLEERPHH SLEERPPHH SSSRRTHHH “Mfffh ohh yeah, enak banget sayang, mmmhhh”, desah Mr.X merasakan kenikmatan service blowjob yang saat ini ia terima. Air liur mulai mengalir keluar, menetes dari mulut Clausie yang dipenuhi oleh penis milik Mr.X. Kulit wajahnya memerah, dan keringat mulai bercucuran dari tubuhnya. “Hmmh.. Ahh.. Enak kan kontol gw? Mhh…? Enak banget di sedot cewek high class kayak lu! Hnggnn”, kata Mr.X. Tak berhenti disitu, Clausie nampaknya mulai terbawa suasana. Hawa hangat tubuhnya mulai terasa keluar dari kulit putih nan mulus miliknya. Tanganya yang memegang penis milik Mr.X kini mulai bergerak maju dan mundur beriringan dengan pergerakan kepalanya. Lidahnya kini mulai bermain menjilati batang penis yang berada di dalam mulutnya. SSSLLPPHHH “Mhhmm… Jago juga lu… Mhhh ahhh enak banget…. Udah sange lu ya?”, tanya Mr. X. Merasa ingin lebih, Mr. X kemudian menjambak rambut Clausie mendorong lalu kepala gadis itu dari belakang, memberikan sedikit tenaga agar service blowjob nya terasa lebih nikmat. “Mmmhhh… Mmfffhh… Mmhhh”. SLLRRPPHHH… SLRRUUPPHH… Kepalanya bergerak semakin kencang. Isapanya terasa semakin kuat dan nikmat. Clausie benar benar sudah dibuat sange baru dari permainan blowjob ini. “Mmmhhh fuckk… Enak banget!! Aghhh Ssshhh!!!”, Geram Mr.X. Tak lama berselang, nampaknya ia sudah berada pada masa klimaksnya. “Mffhh… Gw mau crot… Gw mau keluar nih!!”, teriak Mr.X. Dengan sigap, Clausie langsung mencabut penis besar itu dari mulutnya dan mulai mengocok untuk mendorong agar sperma milik Mr.X keluar lebih cepat. “Mmhh… Ni… NIH MAKAN NIH!! NGGHHH!!!” CCRRTTT…. CRRROOTTT…. CRROTTT… “Aghhhhh!!” Sebuah sperma dalam jumlah yang banyak ditembakan tepat mengenai wajah Clausie. “Ba.. Banyak banget”, keluhnya. Clausie langsung mengambil sapu tangan dari kantung celananya dan mengelap wajahnya dari serma yang ditembakan oleh Mr.X tadi. Gadis itu kemudian berdiri, “Mmmh… Udah kan? Hapus videonya sekarang!”, perintahnya. “Udah? Udah kata lu?”, jawab Mr. X. “Gw bahkan belum nyobain memek lu”, sambungnya. Clausie langsung terdiam dan menunduk. “Buka semua baju sama daleman lu”, perintah Mr.X dengan tegas. Lagi-lagi, Clausie harus menuruti perintah Mr.X, jadi ia perlahan melucuti semua pakaianya sampai telanjang bulat di depan pria itu. ia memalingkan wajahnya kebawah sambil menutup bagian dada dan vaginanya dengan kedua tanganya. “WUHHH! Gila liat body telanjang lu secara langsung gini bikin gw tegang lagi anjing! Sekel banget! Gimana rasanya cewek high class sombong kayak lu dipencudangin kayak gini hah?!”, kata Mr.X. Tiba-tiba Mr.X langsung mendorong Clausie sehingga ia tergeletak tepat diatas tempat tidur kamar itu. Mr.X langsung mendindihnya dan membuka sebagian topeng bagian bawahnya untuk menampakan mulutnya. “MMHHH AHHH!! JA- JANGAN!!”, tolak Clausie. Lidah Mr.X kini mulai menjulur keluar. Ia mulai mengendus dan menjilati area leher milik Clausie dengan perlahan. Aroma tubuh yang harum bercampur dengan rasa keringat yang asin memberi stimulus bagi Mr.X untuk menjarah tubuh Clausie lebih jauh. “Mmffhh Ahhh harum baget badan lu… Mmhhh”, ujar Mr.X sambil terus menjilati kulit putih gadis itu. Tak berhenti sampai disitu, Mr.X kemudian mengangkat tangan clausie yang menutupi kedua payudara besarnya itu keatas. “Nghh… Jangan…”, rintih Clausie tak berdaya. “Toket lu… gede banget anjing… Aghh gatahan gw!!!”. Dengan ganas, Mr.X langsung menyambar puting payudara milik Clausie dengan liat. Mulutnya menghisap puting pink sementara salah satu tanganya meremas dengan kuat payudara milik gadis itu. “MMHH!! AGKKHH! JANGAN! JANGAAANN!!”, Teriak Clausie. Mfffhhh “Ssshh ahhh! Enak banget rasanya toket highclass!” Jarinya perlahan mulai bermain, memelintir juga mencubit puting pink milik Clausie. “Mffhh! Ahhhh….”, geram gadis itu. “Mhh? Enak kan gw giniin puting lu? Hm? Sange kan lu?!”, tanya Mr.X. Keringat dingin mulai menghujani tubuh Clausie, detak jantungnya seakan memburu. Perlahan, rasa nikmat mulai dirasakan gadis itu melalui permainan jari yang handal dari Mr.X. “Mmhh… ahhhh”, desahan demi desahan terus keluar dari mulutnya. Secara reflek, salah satu tangan yang ia gunakan untuk menutupi area Vaginannya secara tidak langsung mulai memijat dinding luar dari pintu surga yang ia miliki itu dengan jarinya senidri. “Mhh… Ahhh… “ desahnya. “Mmffh…. Te.. Terus”, kata Clausie dengan suara kecil dibalik desahanya. Mendengar hal itu, Mr.X mulai menyedot puting milik Clausie lebih kuat dan memainkan jarinya lebih handal sehingga selang beberapa menit, Clausie nampak sudah mencapai batasnya. “NGHH!! Nggak! Aku gamau orgasm! Nghh NGGHHAAAAA!!!” CRRRRRTTTTTT Vaginanya tiba-tiba menyemburkan cairan bening yang membasahi tubuh Mr.X yang menindihnya dan kasur yang mereka gunakan untuk berhubungan. Seketika, Clausie langsung menutup wajahnya karena malu sudah squirt dalam pemerkosaan ini. “HAH! SANGE JUGA LU TERNYATA!!”, Teriak Mr.X. “Yaudah, langsung ke permainan inti aja!”, ujarnya. Tanpa basa-basi, Mr.X langsung mengarahkan moncong meriamnya dan siap mendrobrak pintu surga milik Clausie yang masih perawan itu. “Mmhh anjing tembem dan bersih banget, pasti empuk!”, semangat Mr.X sembari sedikit mengocok batang penisnya. Perlahan dia mulai memasukan ujung penisnya dengan hati-hati. Ia mendorong tubuhnya dengan perlahan agar penisnya bisa masuk ke dalam rongga vagina milik Clausie. “MMMFFHHH!! AHHHH!!’, geram Clausie mengetahui bahwa keperawanannya kini sudah tiada. Darah perawan perlahan mulai mengucur jatuh ke pantat dan kasur milik gadis itu. “Aghhh sempit banget… Fuck! Enak anjing memek china kayak gin!!!” JLEEEBBB!!! “Nghhh!!!!” Penis besarnya kini sudah sepenuhnya masuk kedalam rongga vagina gadis itu. Clausie nampak pasrah dan lebih memilih menyembunyikan wajahnya dibalik bantal yang ia genggam untuk menahan rasa sakit tadi. Mr.X mulai menggerakan pinggulnya maju dan mundur, menggenjot tubuh Clausie dengan hati-hati. “Aghh! Nghh! Jangan kasar kasar! NghhH!!!”, desah Clausie dibalik bantal yang menutupi wajahnya itu. “Nghhh… Gimana nanti deh..Hahh… Badan lu bikin nagih sih… Kulit putih, badan sekel, toket gede, memek tembem, muka cakep.. .Aghhh semua dari lu bikin gw sange!!”, balas Mr.X yang perlahan mulai menaikan kecepatan genjotanya. JJLLEEEBB JLLLLEEEBB JREEBB JLEEEBBHHH “Ngghh! Ahh enak banget, fuck!! Cewek kayak lu gini emang harus di entot biar dikasih pelajaran!!”, bentak Mr.X. Tubuh Clausie nampak bergetar digenjot habis oleh kekuatan tubuh Mr.X yang berada tepat diatasnya. Dia hanya bisa mendesah tak karuan karena tidak tau apa yang harus dia rasakan saat itu, entah itu ketakutan atau kenikmatan. “Aghhh anjing toketlu gede lagi!”, sembari terus menggenjot, tiba-tiba salah satu tangan Mr.X mulai meremas payudara Clausie yang bergerak naik turun itu. “Mghhh ahhh!”, geramnya. Keringat membasahi sekujur tubuhnya, membuat lengket kedua badan yang menjadi satu itu di kasur itu. Merasa pengap, Clausie melempar bantal yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya itu ke sisi kasur dan menampakan wajahnya yang sudah sange tidak karuan kepada Mr. X. “Mmhh.. Terus… TERUSS!!!”, Teriak Clausie. “Gila muka sange lu bikin gw makin nafsu!!” Lagi lagi Mr. X mempercepat kecepatan genjotanya. Nafsunya sudah berada di ujung puncaknya sata itu, begitu juga dengan Clausie yang sudah sepenuhnya terbawa suasana permainan Mr.X.itu. “AGGHH… NGHH! FUCKKK ENAK BANGET GW NGENTOT LUU!! NGHH!!!”. Mr.X mulai menggeram tidak karuan, tanda sudah hampir mencapai puncak. “Ahh.. Ngghhh… Ke.. Keluairn di luar… Tolong.. ahhhhggghh”, pinta Clausie. JLEEB JLEEEB JLEBBB JLEEEBBB!!! “Fucckkk!!! Dah gakuat gw!! NghhH!!!” Mr.X segera mencabut penisnya sesaat sebelum spermanya kembali keluar dalam jumlah yang besar. CRRRROOOTTT CRROOTTT Semuanya ditembakan ke arah perut dan dada milik Clausie. “Mmhh… Ahhh… “, desahnya. “Nghh.. Ahh… Huhhh Fuck enak banget!”, sambung Mr.X yang kemudian tergeletak disamping tubuh Clausie yang kelelahan. Meskipun belum cukup puas, namun sebagai lelaki, sesuai janji, Mr.X menghapus rekaman tadi pagi lalu menunjukanya kepada Clausie. “Nih udah gw hapus”, kata Mr.X. Clausie mengangguk, Tanpa sadar, Bahwa kegiatan sex mereka juga sebenarnya sudah terekam sejak awal oleh kamera tersembunyi Mr.X yang tersimpan di sudut ruangan kamar itu.