Tante vania yg montok
” Rul, 1 minggu ini liburan kan?”, “iya pa…”, “kamu jaga rumah ya…”, “loh, papa mau kemana?”, “papa dan mama mau keluar kota, ada keperluan bisnis”, “ah, yang bener pa?”, “iya, kamu gak perlu cemas…”, “gak gitu pa, takutnya papa dan mama liburan, aku gak diajak”, “Eh, ndak kok, kamu tenang aja, uang jajanmu udah disiapin kok…” Ruly masih tak begitu resah, karena memang dulu ia juga pernah ditinggal sendiri dirumah. Ruly anak Smp itu esok harinya sudah melihat papa dan mamanya bersiap pergi keluar kota, meski memang liburan, Ruly tau papa mamanya membuat alasan saja. “Udah, papa dan mama berangkat dulu…”, “iya…”, “eh, tante kamu lagi mampir kedaerah kita, mungkin nanti mampir kerumah, tolong ditemenin ya Rul”, “wah, siap pa!” Papa dan mamanya kemudian sudah melambaikan tangan, lalu meninggalkan Ruly yang kini tersenyum itu. Iya, Ruly sangat senang, tantenya akan mampir kerumah itu. “Haloo… permisi?”, Tepat beberapa jam setelah ditinggal sendiri, Ruly kini membuka pintu rumahnya, dan melihat Tantenya itu sudah datang, “Wah, Tante, Selamat datang…mmh!” Tiba tiba Ruly dipeluk oleh tantenya itu. Momen itu yang sudah ditunggu oleh Ruly, saat dirinya bisa merasakan buah dada besar nan montok milik tantenya itu. “Wah, Ruly, udah gede ya… mama papa kemana?”, “mama papa lagi keluar nih tante, masuk yuk…” Lalu Ruly masuk kerumah bersama Tantenya itu. Setelah duduk, Ruly tersenyum lagi, ia begitu gembira melihat perempuan yang cantik itu, Tante Sania namanya. Anak smp seperti Ruly tak bisa berhenti memandangi tantenya itu, tubuh perempuan itu begitu montok, kulitnya putih mulus, dan yang membuat Ruly berdebar debar adalah buah dada super besar milik Tante vania itu. “Ruly lagi libur ya?”, “eh, iya tante… udah lama tante gak kesini…”, “Iya, udah berapa tahun ya? kamu baru masuk smp dulu, 2 tahun lalu brarti…”, “hehe, tante sendirian kesini?”, “iya, suamiku kerja, anakku dirumah diurus pembantuku…” Ruly sempat berfikir aneh aneh, dulu ia tau tantenya itu belum punya anak, mungkin anaknya sekarang masih balita, dan buah dada montok itu sudah 2 tahun ia tunggu kehadirannya, kini makin besar dan berisi. Ruly dan tante vania terus berbincang bersama, sambil Ruly terus memandangi buah dada montok tantenya itu. vania sebenarnya menyadari Ruly melirik kearah dadanya terus, tapi ia hanya tersenyum saja. “… ya gitu deh tante, emang kalau libur jarang main keluar”, “wah, anak muda jaman sekarang ya… tante nanti nginep sini boleh Rul?” Ruly seketika berdesir hatinya, apa benar ia nanti akan bermalam dengan tantenya yang montok itu dirumah. ” Wah, gak papa kok tante, tapi apa tante gak sibuk dirumah?”, “aku pengen menjauh bentar dari aktivitas dirumah Rul”, “oalah, ya udah nginep disini dulu deh tante…”, “wah, makasih Rul, hehe… eh, aku nonton tv dulu Rul, ada acara favoritku tayang bentar lagi”, “oh, silahkan tante…” Tante vania segera menuju ruang tengah, duduk dikarpet, lalu mulai menonton tv. Ruly masih sempat bergembira didepan, setelah itu ia menyusul tantenya itu diruang tengah. Ruly masih berdiri didekat Tantenya itu, dari atas ia bisa melihat belahan dada yang menggairahkan itu, gundukan besar didada perempuan cantik itu sangat menarik untuk diamati. “Ruly, sini duduk, nonton tv jangan berdiri…”, “Ruly lalu duduk disebelah tantenya itu. Mereka menonton tv sambil sesekali bercakap cakap, tapi yang pasti Ruly tak pelak sibuk menyaksikan tubuh indah tantenya itu. Tante vania memakai Rok yang cukup mini, paha mulusnya membuat Ruly makin bingung. Anak SMP itu menghapit penisnya yang mulai berdiri dengan pahanya, agar tak malu bila dilihat tantenya itu. Beberapa jam kemudian, hari sudah siang, tampak Tante Sania mulai mengantuk, “hoaamh… Ruly, tante mau tidur siang dulu deh, kamar kamu dimana?”, “tante, nggak tidur dikamarnya papa mama aja?”, “oh iya…” Tante Sania menuju kamar orang tuanya Ruly, namun ternyata dikunci pintunya. “Dikunci Rul, aku tidur dikamar kamu deh…”, “ooh, i… iya deh tante…”, “kalau kamu ngantuk juga nanti tidur sebelahku ya Rul…” Mendengar kata itu, Penis Ruly sudah benar tegak sekarang, meski tak kelihatan tertutupi celana yang dipakai Ruly, “ooh, iya, tenang aja tante…” Tante vania lalu pergi kekamar Ruly dan mulai istirahat. Ruly masih tak percaya mama dan papanya mengunci kamar itu, ia jadi makin berfikir ngawur mengetahui Tantenya itu akan bermalam bersamanya satu kamar. Ruly Beberapa menit masih sibuk berfikir diruang tengah, lalu tak lama ia mencoba menuju kamarnya. Sesampai dikamar, matanya langsung berhenti dibuah dada besar milik Tante vania itu. Pose tidur yang menggairahkan membuat Ruly makin tak tahan. Tantenya itu tidur begitu pulas, buah dada montoknya seperti mau tumpah dari bajunya, lalu paha mulus perempuan itu juga membuat Ruly terkesima. Ruly kemudian memberanikan diri, ia naik kasur itu, lalu tidur disebelah Tantenya itu. Ia mencoba membuat jarak, meski dirinya sudah tak tahan ingin merasakan gundukan kenyal luar biasa montok didepan matanya itu. Ruly memilih menutup matanya, mencoba tidur disebelah perempuan menggairahkan itu. Beberapa menit kemudian, belum sempat ia tidur, tiba ia dibuat kaget, ketika Tante vania bergerak dan mendekatinya, lalu memeluk tubuhnya, seketika jantungnya berdegup kenyang, ketika Ruly membuka matanya, ia bisa melihat buah dada montok Tante vania menempel erat ditubuhnya, membuatnya luar biasa gembira. Ruly bergerak sedikit saja, gundukan kenyal nan montok itu pasti bergoyang, membuat anak SMP itu makin pusing tujuh keliling, Ruly tak bisa menyembunyikan ereksi penisnya. Ruly menutup matanya, merasakan sensasi tidur dikasur itu bersama tante vania, meski ia menahan diri untuk tak berulah. Hembusan nafas vania yang hangat itu membuat Ruly tak bisa tidur, buah dada kenyal itu juga ditekan terus padanya, paha mereka bertemu, Ruly pikirannya sudah mulai buyar. Anak SMP itu tak bisa menahan dirinya lagi, ia menggerakkan tangannya perlahan, lalu ia taruh diatas buah dada Tante vania.Ruly benar benar tak percaya, tangannya tak bisa menangkap buah dada besar nan montok itu, jari jarinya kini bisa merasakan kenyalnya gundukan favorit pria itu. “hmmh…mmm…” Ruly sempat terkaget, ketika vania kemudian bergerak lagi, kini perempuan itu memutar tubuhnya menghadap ke atas. meski sempat kecewa, Ruly sudah tak bisa menyianyiakan waktu, Ruly mendekati tantenya itu, lalu tangannya direntangkan, mendarat tepat diatas dua gunung kenyal terbesar yang ia pernah saksikan. Kenyal dan begitu lembut, Ruly lalu memberanikan dirinya, tangannya bergerak sedikit, mengelus elus gundukan terindah itu. Kamar jadi panas suasananya, dengan semakin berjalannya waktu, Ruly menikmati rasanya mengelus buah dada montok milik tantenya itu. “hnnh..mmmh” Tantenya itu bergerak lagi, Ruly langsung kaget seketika, tangannya itu jadi masuk kedalam baju perempuan itu, jarinya menyentuh sesuatu, Penisnya berdenyut denyut saat ia mulai menyadari yang disentuhnya itu puting milik Tante Sania. Kulit mulus dan halus itu, membuat Buah dada montok itu makin sempurna, puting yang sesekali disenggol jari jari Ruly itu membuat Anak SMP itu merasakan sensasi ternikmat yang pernah ia rasakan. Buah dada tante Sania itu lalu digoyang oleh tangan Ruly, bwoom, tiba tiba buah dada kanan Tante vania terlepas dari sarangnya, kini gundukan besar itu terpampang dimata Ruly, ia semakin gembira. Puting yang dari tadi sempat ia senggol itu berwarna coklat, menghiasi buah dada putih tante Sania. “Hmmmh…” tante vania bergerak lagi, kini buah dada kanannya itu tergencet kekasur, membuat Ruly geleng geleng. Setelah dilihat seksama, ada cairan putih keluar dari puting tante vania itu. Ruly tak bisa menyembunyikan kegembiraanya, Buah dada montok tante vania ternyata bisa menghasilkan air susu. Ruly karena terlalu senang, ia mulai menyadari penisnya sudah tak kuat ingin memuntahkan sperma. Ruly turun dari ranjang perlahan, lalu keluar dari kamar. Anak SMP itu menuju kamar mandi, lalu segera membuka celananya, dan penisnya yang berdenyut hebat itu sudah klimaks, Croot crooot croot, Ruly menyemburkan spermanya keluar, terbuang di kamar mandi, setelah itu ia siram bersih hasil aksi bermain buah dadanya tadi, Ruly kemudian memakai celana dan menuju kamarnya lagi. Sesampa dikamar, Tante vania itu berpaling dan menghadap ketembok, Ruly jadi tak bisa menyaksikan gundukan kenyal yang membuatnya klimaks tadi. Ruly kemudian memilih tidur diruang tengah saja, ia mulai berfikir jika ia terus memainkan buah dada montok itu mungkin Tantenya akan terbangun dan memarahinya. Ruly segera tidur dengan senyum puas diruang tengah. Beberapa jam kemudian, Tante vania terbangun, ia melihat buah dadanya tumpah dari bajunya, lalu ada air susu keluar dari putingnya, perempuan itu tak berburuk sangka, ia memasukan gundukan montoknya kedalam bajunya, lalu mulai mencoba tidur lagi. Namun perempuan itu mulai berfikir, tak mungkin buah dadanya bisa keluar dari bajunya itu sendiri, ia sempat mencurigai Ruly. Perempuan itu lalu pergi keluar kamar menuju ruang tengah, ternyata ia melihat Ruly tertidur dikarpet, kecurigaannya memudar. Tante vania itu lalu memilih menyalakan dan menonton tv lagi. “… Udah kamu bikinin susu botol aja… masih sibuk ini… udah tenang aja…” Suara Tante vania itu membangunkan Ruly, ternyata perempuan itu menelpon pembantunya yang mengurus anak tante vania. Ruly melihat Tantenya itu sudah sibuk menonton tv lagi. “… oke jaga dia ya…” Telpon itu ditutup, Lalu Tante vania melirik Ruly yang mulai tersadar dari tidurnya. “Ruly, udah bangun?”, “hmmh… iya udah ini tante…”, “hehe, itu tadi tante Bikin Nasi goreng, gak papa kan?”, “gak papa tante, emang tadi pagi disiapin buat dimakan…”, “itu masih ada, tante buatin buat kamu, dimakan ya…”, “iya tante…” Ruly baru bangun sudah kembali sibuk memikirkan buah dada montok milik Tantenya itu. Ruly segera pergi kedapur, lalu memakan nasi goreng yang dimasak oleh Tante vania. Sedang Asyik makan, ia mendengar panggilan Tantenya itu. “Ruly… ada handuk gak?”, Ruly sampai tersedak nasi mendengar perkataan tantenya itu, “pph! uhuk uhuk… itu tante… dideket kamar ada…” Ruly tau pasti tantenya itu akan mandi, fikiran nakalnya kembali muncul. Sambil melanjutkan makan, Ruly kemudian menyadari Tante vania tampak menuju Dapur, setelah dilirik, Anak SMP itu segera terkesima lagi. “Tante mandi dulu ya Rul”, “i…iya tante…”, “Handuknya gak ada yang lebih besar ya? haha” Ruly benar benar tak kuasa menahan kegembiraanya, ia kini melihat Tante vania memakai handuk saja, yang menutupi sebagian buah dada besar dan berisi itu sampai paha. Lalu perempuan itu pergi kekamar mandi, meninggalkan Ruly yang mulai penasaran. Ruly kemudian menghabiskan nasi goreng itu dengan cepat, kemudian ia mendekati kamar mandi. Ruly mendengar suara gemericik air, Tante vania pasti sudah mulai mandi. beberapa saat kemudian, suara mulai hening, lalu terdengar suara dari dalam kamar mandi, “Duuh, meres sendiri gak enak, lama keluar susunya…” Ruly geleng geleng gembira didepan kamar mandi, andai tante vania memperbolehkan Ruly membantu memeras air susu dari buah dada besar itu, pasti ia sudah merasakan nikmat susu asli tante vania itu. Ruly kemudian pergi kekamarnya, ia melihat pakaian yang tadi dipakai oleh tantenya itu. BH luar biasa besar, lalu juga celana dalam, digeletakkan diatas kasur, Ruly tak berhenti memikirkan tubuh mulus tantenya itu. Tak lama, Ruly mendengar Suara pintu kamar mandi terbuka, anak SMP itu sedang sibuk mencium bau BH Tantenya itu, jadi ia mulai kebingungan, Akhirnya berpura pura mengambil buku didekat kasurnya itu. “Huuh, segernya…” ketika Ruly menoleh, ternyata Tantenya itu sudah sampai dikamar, wangi semerbak membuat Ruly tertarik, dan kini ia bisa melihat tubuh indah tantenya itu lagi, namun kini lebih fresh, dan terlihat buah dada montok milik Tante vania berkilau terkena cahaya, membuat Ruly haus seketika. “udah selesai mandinya tante?”, “iya, kamu gak mandi?”, “iya ini mau mandi tante…”, “ooh, ya udah mandi aja…”, “anu tante, itu, handukku…” Ternyata handuk yang dipakai tante vania itu handuknya Ruly. “ooh, maaf ya Rul, nih…” vania melepas handuk itu lalu diberikan pada Ruly. Sontak Ruly tercengang, ia kini melihat Tantenya itu telanjang bulat. Buah dada besar nan berisi itu terpampang jelas, begitu montok dan mulus, lalu selangkangan tantenya itu juga membuatnya terpaku, bulu bulu tipis dibagian bawah perut tantenya itu menghiasi indahnya selangkangan perempuan menggairahkan itu. “Eh, m..misi tante” Ruly lalu mengambil handuk itu, lalu menuju kamar mandi untuk segera mandi. vania tadi memang sengaja melakukan itu, ia akhirnya percaya, kalau yang tadi siang mengeluarkan buah dadanya dari baju yang dipakainya itu adalah Ruly. Ruly dikamar mandi itu masih tercengang, ia memegang penisnya yang kembali tegak, anak SMP itu jadi memikirkan tubuh Tante Sania itu, dibayangkannya bila ia bisa merasakan meraba dan menjilati tubuh perempuan itu, sambil tangannya mengocok penisnya sendiri.Ruly benar benar ingin mencicipi bagaimana menyedot buah dada ranum milik Tante vania. Beberapa menit mengocok penisnya, Ruly harus kembali ereksi, croot croot, Spermanya terbuang lagi. “Ruly… Mandinya lama banget… jangan lama lama, hehe” Ruly kemudian segera mandi seperti biasa, kemudian setelah itu ia memakai handuknya menutup bagian bawah tubuhnya. Ruly lalu pergi keluar, lalu menuju kamarnya. “Udah Rul?”, “hehe, udah tante…”, “eh, sini sini…” Ruly masih memakai handuk saja, anak SMP itu dipanggil vania yang duduk dikarpet ruang tengah. “Ada apa tante?”, “Sini sini…” Ruly lalu duduk disebelah Tantenya itu. Lalu tiba tiba, Bwoom, Dua buah dada montok tante vania itu dikeluarkan sendiri oleh pemiliknya, gundukan kenyal berisi itu membuat Ruly kaget sekali, puting coklat itu membuat Ruly haus lagi. “Loh, tante, kok dikeluarin?”, “hehe, Ruly… gimana? Punya tante gede banget kan?” BLAAR! Ruly seperti terkena sambaran halilintar, ia tak pernah menyangka tantenya akan berbicara seperti itu. “Waduh, tante… iya sih… emang gede itu…”, “Gini Ruly, buah dadaku ini, harus dikeluarin susunya…” Ruly menyimpan kebahagiaanya dalam hati, ia tau apa yang akan terjadi, “…Jadi Rul, tante mau minta tolong…”, “m…minta tolong apa tante?”, “kamu minum susu tante yah…” Ruly tak bisa menyembunyikan kegembiraanya, anak SMP itu langsung reflek menggerakan tangannya, dan didaratkan dibuah dada montok Tante vania, membuat perempuan itu tersenyum. “mau banget tante!”, “Semangat banget Rul, hehe, udah gih, disedot putingku…” Ruly tercapai keinginannya, mulutnya langsung terbuka, dengan cepat didaratkan dibuah dada tante vania, hap, puting itu langsung dijilati dan mulai disedot dengan nikmat oleh Ruly. Tangan Anak SMP itu menopang buah dada montok itu, kini ia bisa mulai beraksi dengan leluasa, seer, “mm…slruup…mm…slruup…mm” Ruly sudah merasakan air susu mengisi mulutnya, mengalir dari puting yang sedari tadi ia sedot itu, “Pinternya kamu Rul, hehe” Tantenya itu tampak sedikit Heran, ternyata anak SMP itu benar benar antusias mencicipi air susunya. Jari jemari Ruly itu bergerak gerak, memeras buah dada tante vania, sambil mulut anak SMP itu mengecap dan menyedot puting coklat perempuan itu, air susu terus disedot dan diminumnya dengan senang, benar benar ia menunggu momen terbaik itu. “Slruup… slruup… seger banget tante..mm…slruup”, “aahn, iya dong Rul, hmmh” Tante vania tampak mulai terangsang, ia menyusui seorang anak SMP, yang tampak begitu bergairah menikmati air susu milik perempuan itu. Perempuan cantik itu kemudian melirik handuk yang dipakai Ruly, ternyata tampak Penis Ruly tegak dan bergerak gerak meski ditutupi handuk. Tangan perempuan itu kemudian bergerak, membuka handuk Ruly, lalu penis tegak Anak SMP itu malah dipegang, dan mulai dikocok. “slruup…mmmh…tante, aduh oooh” Ruly merasa menang besar, sudah asyik nyedot air susu, penis tegaknya juga dikocok oleh Tantenya itu, ia benar benar bahagia. “Aahn… kasian penis kamu Rul, dari pada gerak sendiri, aku kocokin ya, hehe… hhnnh”, “ooh…ooh…iya tante…mm…slruup…slruup” Ruly jadi makin semangat beraksi, ia kini memilih menyedot kedua puting tante vania secara bergantian, agar tak ada air susu menetes sia sia. Tangan Anak SMP itu tak henti bergerilya, mengelus dan meremas buah dada super montok milik Tante vania. Air susu terus diminum oleh Ruly, teguk demi teguk ia nikmati, dari hasil sedot mautnya pada puting coklat Tante vania. “hnnh..oooh…aahn… hebat banget kamu Rul…uuuhf” Perempuan itu jadi makin cepat mengocok penis Ruly, dengan setiap kali Ruly menghisap air susu terus dari buah dada Tante vania. Beberapa menit itu Ruly tak bisa berhenti memuaskan Hasratnya, kini ia benar benar bahagia, bisa menghisap puting tantenya dan meminum susu segar, juga penisnya dikocok perempuan itu. “Sluuurpp…mm..slruup.. aah, ooh, aduh tante, aku mau keluar itu…” vania menghentikan kocokan tangannya dipenis Ruly. Perempuan itu merobohkan Ruly, dengan posisi nungging, Tante vania ada diatas tubuh Ruly, menghadap penis anak SMP itu. “Sini tante juga minum…oohmmh” Tante vAnia melahap dan mengulum penis tegak Ruly itu. Tentu Kini Ruly hanya bisa geleng geleng, merasakan kenikmatan luar biasa, Crooot croot croot, “hmmh..mm…gleeg…uhuk uhuk…mm..slruup..mm” Tante vania menelan habis klimaks ketiga Ruly Hari itu. “ooh, tante… udah keluar tadi… kok masih, ooh” Ternyata Tante vania malah terus mengulum penis Ruly itu, Anak SMP itu merasa penisnya disedot dengan hebat oleh tantenya itu. “slruuup… ahu mau hahi hul…mm…slruup….aah” Ruly tak percaya, tante vania itu kini bersemangat mengoral penis tegaknya. Ruly kemudian baru sadar, didepan matanya itu adalah pemandangan dalam rok Tante vania. tampak celana dalam yang dipakai tantenya itu sudah basah, Ruly jadi ingin mengutak atik bagian menggairahkan itu. Sambil merasakan diemut penisnya, Anak SMP itu menggerakkan jarinya, ia tempelkan dicelana dalam Tante vania, dibagian paling bawah itu sungguh basah, ia gesek gesek dengan jarinya. “Slruup…oooh… Ruly nakal ya…hehe…mm” Ruly lalu menarik celana dalam itu kebawah, dan segera kini ia menyaksikan vagina milik tantenya itu, basah dan baunya begitu menarik. Ruly lalu memegang bokong tantenya itu, lalu didorong kebawah, vagina yang terpampang tepat didepan wajah Ruly itu dilihatnya dengan seksama, Ruly memainkan jarinya, meraba bibir vagina milik Tantenya itu. “mm…mm…ooh… Ruly, geliii….aahn!” Tante vania tampak kaget, benar saja, ia telah merasakan jari Ruly masuk kedalam vaginanya, dan digerak gerakan dengan nakal. “Tante… basah banget ya…”, Tante vania sejenak berhenti mengulum penis Ruly, karena tak kuasa menahan kegelian yang nikmat saat Ruly mengobok obok vagina perempuan itu. “Ruly…ooh… aduh…hmmh…aahn…tante juga gak mau kalah…oohmmh” Perempuan itu lalu mengulum penis milik Ruly Lagi. Ruly yang terangsang berat itu menempelkan kepalanya tepat dibagian bawah tante vania, mulutnya menempel dibibir vagina perempuan itu, dan dengan penuh penasaran, lidah anak SMP itu bergerak masuk, dan mulai mengecap dan merasakan bagaimana menikmati vagina basah milik Tantenya itu. Beberapa menit Ruly dan Tante vania berlomba mengoral kemaluan lawan mainnya itu, Tapi karena baru kali itu merasakan, Ruly sudah klimaks lagi. “mm…mm…hnnh! ghhk!” SPlruut croot, Sperma Ruly mengisi mulut Tante vania lagi, juga sudah ditelan habis Perempuan itu. Ruly tampak tak kuasa menahan kenikmatan, sampai ia berhenti mengoral vagina Tantenya itu. “mmh…gleeg…oooh… luar biasa…” Tante vania berpindah kesebelah Ruly, tampak sibuk menghabiskan sperma diwajah dan dimulutnya, membuat Ruly begitu terpesona. “ooh, tante, makasih ya…”, “heey, terlalu cepat kamu berterima kasih…” Ruly lalu melihat Tante vania melepas semua pakaiannya, lalu berdiri dengan pose yang menggairahkan. “Tante vania…”, “Ruly… siap gak?” Ruly ternyuh hatinya, melihat Tante vania tiba tiba membuka selangkangannya, dan mengambil posisi diatas penis Ruly yang sudah mulai tegak kembali. “Tante, beneran mau…”, “sst, kamu janji gak bilang siapa siapa oke?”, “s…siap tante…”, “hehe, nih coba ya… dinikmati ya rul…mmm…Aaaahn!” Ruly seketika merasakan penisnya tenggelam, saat Tante Sania memasukan penis Ruly mengisi penuh vagina perempuan itu. Sensasi luar biasa nikmat terasa, membuat Ruly geleng geleng. “Tante…oooh…wow…”, “hnnh… Ruly…ooh” Tante sanget itu tampak masih membiasakan rasa nikmat saat vaginanya yang longgar itu diisi penis anak SMP. Saat Tante vania mulai bergerak perlahan, Ruly seperti berada disurga, Rasa nikmat pada penisnya itu tak bisa ia ungkapkan, dinding vagina tante vania yang berlendir itu melumasi dan menyelimuti penis Ruly. “ooh..enak banget tante…aah” Ruly begitu gembira, saat asyik merasakan penisnya dipuaskan oleh Tante vania, sambil mata Anak SMP itu melihat buah dada besar nan montok milik Tantenya itu bergoyang dengan bebas, dengan setiap menit tampak tantenya itu malah makin cepat bergerak naik turun. “ooh..aah…hnnh…ssh…Ya ampun….aaahn” Tante vania mulai bergerak seperti melompat, membuat vaginanya terpenetrasi oleh penis tegak milik Ruly. Anak SMP seperti Ruly memang bisa dibilang sangat beruntung, ia kini merasakan nikmatnya menyodok memek perempuan montok nan menggairahkan. “hhnnh… tante…oooh… “, “Ruly..ooh…sedot susuku dong…ooh” Ruly langsung menurut, ia sedikit bangkit, lalu menangkap buah dada montok Tante vania. Lalu segera anak SMP itu dengan senang hati menghisap puting coklat tantenya itu, kembali meminum air susu segar, sambil kini merasakan penisnya dipuaskan vagina tante vania. “Slruup…slruup..mm…oooh… tanteku…mm… slruup”, “aahn… seru kan Rul… mmmf…ouuh”.Beberapa menit terus beraksi, Ruly dan Tante vania bergitu asyik beradu. Penis Anak SMP itu terus mempenetrasi vagina tantenya, dan mulut Ruly tak henti terisi air susu hasil hisapannya diputing coklat tante vania. benar benar pemandangan luar biasa, saat dua pasangan tak sewajarnya itu ngeseks dengan asyiknya. “slruup..slruup… ooh… tante… aku… mau keluar lagi…” Tante vania lalu berhenti, ia berdiri melepas jerat vaginanya pada penis Ruly. Perempuan itu lalu kembali mengocok penis Ruly, “Ayo, dikeluarin lagi Rul, hehe”, “ah… tante…mmh” Croot croot crot, Sperma Ruly keluar kelima kalinya, menyembur keatas, dan terjatuh kekarpet. “Wah wah, benar benar hebat kamu Rul, cup… hehe” Tante vania mencium kening Ruly yang tampak sudah lemas, karena terus ejakulasi karena dipuaskan oleh tubuh montok dan nikmat tantenya itu. “huuft… makasih tante…”, “Iya, kamu juga hebat, makasih Rul, hehe” Ruly benar benar gembira, juga heran, Tantenya itu ternyata tertarik ngeseks dengannya, sungguh ia beruntung. Setelah itu mereka pergi beristirahat. Mereka sudah tiduran bersama dikasur kamar Ruly. “Tante, kok tumben sih…”, “kenapa Rul?”, “anu tante, tadi itu loh…”, “hehe, tante semenjak melahirkan belum ngeseks sama sekali, suami tante terlalu sibuk”, “oh, jadi gitu ya tante…”, “iya, untung kamu hebat, hehe…” Ruly kali itu dipeluk oleh Tante vania dengan nyaman, buah dada montok dan berisi itu sudah dipastikan bebas ia nikmati sampai hari selanjutnya. “Tante, sebelum tidur…”, “apa Rul? mau minum cucu lagi? gih… hehe…” Tante vania mengeluarkan buah dada Kirinya, dan segera, Ruly dengan gembira menangkap gundukan kenyal itu. Tantenya itu mau juga menyusuinya, “makasih tante…mm…slruup…mm” Sungguh ia gembira. Ruly dan Tante vania beberapa saat kemudian sudah tertidur, Ruly tertidur setelah puas minum susu, tangannya masih tediam, memeluk buah dada montok milik Tante vania.
#18
Pagi hari selanjutnya, Saat Ruly Terbangun, ia melihat Tantenya itu sudah tak dikamar, setelah keluar dari kamar, ia melihat Tante vania sudah sibuk merapikan diri. “pagi Ruly, kau pinjem bajunya mamamu ya, untung ada yang ditaruh diluar kamarnya…”, “iya tante… tante mau kemana?”, “Tante ada urusan Rul…”, “ooh, gitu ya” Tante vania lalu berbalik dan memeluk Ruly, “Jangan sedih, nanti siang tante balik lagi kok, hehe…”, “iya tante, hehe” Kemudian Tante vania segera pergi keluar rumah, sepertinya menuju suatu tempat. Ruly memilih segera mandi, lalu sarapan, dan ganti pakaian. “Ruly…. oooi” Sedang bersantai diruang tamu, ada orang memanggilnya, setelah Ruly membuka pintu rumahnya, ternyata itu Alif, teman sekolahnya di SMP. “Hey lif…”, “Rul, Ayo main PS dirumah, ada game baru”, ” ooh, ayo, jangan lama lama tapi”, “kenapa? kan libur, udah ayo” Ruly mengunci rumahnya, lalu ia pergi kerumah Alif itu. Sesampai disana, segera mereka mulai bermain game baru. “Wah, bagus nih lif”, “iya, ayo Rul, pasti gua menang terus” Ruly dan Alif segera bermain bersama dengan asyik, memang liburan paling enak digunakan untuk bermain bersama. Tak terasa Ruly bermain sampai hari mulai Siang. “Tuh, kalah lag lu Lif”, “udah ah, ganti, aku ada game baru lagi, tapi dimana ya?”, “Udah kamu cari tuh game kamu, aku pulang dulu”, “eh Rul, wah main pulang aja habis menang, dasar…” Ruly segera pulang, dan ketika sampai Rumah, untung Tante vania belum pulang. ia masuk kerumah, lalu menunggu tantenya itu. Beberapa menit kemudian, Tante vania sudah kembali. “Wah, udah ditunggu sama Ruly, hehe”, “hehe, iya tante”, “huff, pegelnya…” Tante vAnia langsung duduk disebelah Ruly, membuat anak SMP itu tersenyum lagi. “tante, dari mana sih?”, “dari ketemu temen bisnisnya suamiku, terus mampir kerumah temen…” Ruly mulai gembira lagi, Tante vania tanpa malu melepas bajunya, karena kepanasan, perempuan itu kini hanya memakai BH yg menopang buah dada montoknya. “ooh, gitu ya…”, “Rul, tante tidur siang yah… dah ngantuk…”, “ooh, iya tante, tapi…”, “pasti mau Nyusu lagi, yuk deh… sambil tidur tapi ya..”, “yey, iya tante, makasih…” Ruly dan Tantenya kembali menuju kamar, Kini Tante vania hanya memakai celana saja, tanpa baju dan BH. Jadi kini Ruly sudah dengan bebas bisa menikmati buah dada Tante vania dikasurnya. “Slruup..mm…slruup..”, “hmmh… Ruly, isepnya pelan aja, tante gak bisa tidur nanti…”, “ooh, maaf tante…mm…mm…slruup” Ruly mengecap dan menghisap puting tante vania perlahan, sambil mengelus buah dada jumbo milik tantenya itu. Ruly masih asyik menghisap puting dan meminum air susu , saat tantenya itu sudah mulai tertidur. Beberapa menit Asyik minum susu, terdengar suara orang didepan rumahnya, membuat Ruly bingung. Ruly kemudian menghentikan aksi nikmatnya, lalu pergi kedepan, ternyata itu si ALif. “Aduh lif, ganggu aja ah!”, “Ayo Rul main lagi, nih gameku yang lainnya lagi ketemu”, “Aah, gak ah, lagi sibuk”, “sibuk ngapain sih?”, “ada deh, udah besok aja mainnya”, “sibuk apa sih Rul?” Ruly mulai gelisah, ketika Alif tiba tiba masuk kerumahnya, tanpa sempat dikejar, temannya itu berhenti didepan kamar Ruly, dan menengok kedalam, lalu tampak Alif tercengang melihat Tante vania tanpa busana, dan buah dada montoknya tak ditutupi, juga ada cairan putih diputingnya. Ruly langsung menyuruh Alif diam. Ruly lalu mengajak Alif keluar rumahnya sebentar. “Asal masuk aja lu Lif!”, “Gila! siapa tuh Rul? gile buah dadanya…”, “aduh, gimana ya?”, “hei, ditanya malah bingung sendiri kamu Rul”, “itu… Tanteku”, Alif mulai bertanya lebih, ia penasaran. “tantemu? kok telanjang dada gitu? Eh tadi aku liat, putingnya ada air susunya!”, “iya…itu…”, “Wah! pasti kamu… lagi minum susunya tante mu kan Rul?!”, “Aduh, pelan aja ngomongnya…”, “Parah lu Rul…”, “duh, gimana ya njelasinnya lif?”, “parah deh, kok gak ajak ajak sih lu?” Ruly beberapa detik itu terdiam mendengar perkataan Alif, lalu ia tertawa kecil. “hahaha, Dasar kamu lif”, “gini gini,oke gak usah main game dulu, tapi… aku minum susu juga dong”, “Aah, enakan di elu lif!”, “kalau gak mau, aku bilangin orang tuamu entar”, “eeh, jangan lif, pliis”, “ya udah, aku ikut minum susu ya…”, “Tapi lif, aku takut nanti Tante vania marah”, “marah? kok nyusuin kamu dia mau?”, “ya… gak tau sih lif”, “pokoknya aku mau nyusu juga…” Alif tiba tiba sudah masuk kerumah Ruly, menuju kamar dan menemui Tante vania yang tertidur itu. Ruly yang sempat mengejar Alif segera berbisik pada temannya itu, “heh, kalau mau nyusu, pelan aja nyedotnya, nanti kebangun tanteku…”, Alif hanya mengacungkan jempolnya, lalu perlahan mendekati Tante vania. Persis seperti Ruly sebelumnya, Alif dengan seksama memperhatikan buah dada jumbo milik Tante vania. Alif perlahan memberanikan diri, ia mendaratkan jari jarinya diatas buah dada montok itu, lembut dan mulusnya gundukan kenyal itu membuat Alif begitu gembira wajahnya. Ruly tampak menahan tawa, ia memikirkan pasti dirinya juga berekspresi seperti itu saat pertama menghadapi buah dada tante vania. Alif mulai menggoyang dan mengelus buah dada tante vania, “hmmh…mm” Tante vania bersuara lagi, membuat Alif kaget, tapi ternyata perempuan itu hanya memutar tubuhnya, kini ia menghadap keatas, Buah dada montoknya itu satu menggantung dikiri dan satu dikanan. Ruly lalu memberi kode pada Alif, agar ia pergi kesisi kiri, dan setelah Alif berpindah, Ruly mendekati sisi kanan Tante vania. Tanpa berfikir lagi Alif sudah mulai menepuk dan mengelus buah dada kiri tante vania, dan Ruly menggoyang dan mengelus buah dada kanan tante vania. Tak lama, mereka sudah mulai menempelkan mulutnya, dan segera puting tante vania segera dihisap lagi. “Slruup…slruup…mmm”, “mm…slruuup…slruup” Suara decap mulut Ruly dan Alif yang sibuk menghisap puting tante vania itu menjadi pengiring aksi minum mereka. Air susu yang manis nan segar itu kini sudah dinikmati Alif, dan Ruly sudah mulai membiasakan diri. Beberapa menit itu Mereka tak berhenti, puting tante vania terus dihisap, air susu mengisi mulut mereka, teguk demi teguk air susu segar mereka rasakan. “hmmh… udah rul..hnnh” Tante vania masih dalam tidurnya itu bergerak, menghentikan ulah Alif dan Ruly. Ruly lalu mengajak Alif keluar dari rumahnya lagi.”Huuh, seger banget Rul, manis enak gitu susunya tante vania”, “udah kan? puas? gih pulang”, “eeh, main usir aja”, “sebelum tante vAnia sadar tadi yang nyedot putingnya dua orang, nanti aku dimarahin”, “hahaha, oke deh, makasih Rul…” Alif pulang dengan sangat gembira, Ruly tersenyum heran, ia sampai berbagi kenikmatan dengan temannya itu. Ruly lalu pergi kewarung untuk membeli lauk dan nasi. Setelah itu pulang, dan ia mulai makan siang. Ia juga membelikan makanan untuk Tante vania. Ruly lalu memilih Tidur Disebelah Tantenya itu, tanpa mengusiknya.Sore Harinya Tante vania terbangun, melihat Ruly tidur dengan tenang disisinya. Perempuan itu tersenyum, lalu memakai baju, dan keluar dari kamar. Tante vania sadar tadi ada dua orang yang menghisap putingnya, ia hanya menunggu Ruly, untuk bertanya pada anak SMP itu. Tante vania lalu melihat makanan yang tadi dibeli oleh Ruly, segera ia makan sambil menonton tv. “Tante…”, Beberapa puluh menit berlalu setelah Tante vania selesai makan, Ruly sudah bangun. “Eh Ruly, sini sini…”, “iya tante…”, “Tadi siapa lagi yang nyusu di buah dada tante?” GLAAAR! Ruly bangun tidur langsung terbuka lebar matanya mendengar pertanyaan tante vania. “Aduh, tante…”, “bilang aja, gak tante marahin kok…”, “anu… itu Alif, temen SMP ku…”, “ooh, pantes, putingku disedot kuat banget”, “m…maaf tante, aku gak izin dulu, soalnya dia…”, “iya gak papa, kalian udah bantuin tante kok itu…”, “iya, makasih tante…”, “hehe, eh udah sore loh Rul”, “iya tante, emang kenapa?”, “Yuk mandi bareng tante, hehe…” Ruly tersenyum senang, “W..wah, ayo deh tante”, “Heeh, semangat banget kamu, hehe” Tante vania melepas semua pakaianya, lalu disusul Ruly. ” Handuknya tante…”, “taruh depan kamar mandi aja, kita didalem seneng seneng aja”, “oke tante…”, “hehe, tuh punya kamu udah angguk angguk lagi, haha…” Ruly sedikit malu penisnya sudah tegak berdiri, Namun Melihat tubuh telanjang mulus nan montok Tante vania itu memang sungguh anugrah.Segera Sania dan Ruly masuk kekamar mandi. Ruly masih berusaha menyembunyikan ketegangan pada penisnya, tapi ia tak bisa, karena pandangannya sudah tak bisa dipindah, Tubuh Tante vania yang mulai basah oleh air itu membuatnya terangsang sekali. Saat Tante vania menyiram tubuhnya, lalu mengelus buah dada montoknya, Ruly benar benar terhipnotis, anak SMP itu sampai melongo saja. “Ruly… jangan diem aja, sini mandi…” Ruly lalu mendekat, ia langsung disiram air oleh tantenya itu. Gelak tawa sempat mengisi waktu mereka mandi. “Duh tante ah, haha” Ruly tiba tiba dipeluk oleh Tante vania, Anak SMP itu merasakan punggungnya itu kini digesek gesek dengan buah dada montok tante Sania. “Ruly… masih mau minum susu gak? ini tante gesek dikit udah keluar lagi…” Ruly membalikan tubuhnya, buah dada montok milik Tantenya itu kembali dihadapinya, lalu segera tangannya menangkap dan mulai meremas gundukan ternikmat itu. “Iya tante, hehe…mm…slruup” Puting Kiri tante vania sudah mulai dihisap oleh mulut Ruly. Ruly sibuk minum susu, sedang Tantenya itu memilih menyirami tubuh mereka, lalu tak lama, Penis tegak milik Ruly kembali dikocok tangan mulut Tante vania. “Udah lama tante gak mandi bareng cowok begini, hehe…”, “Slruup…ooh… tante…mm…” Ruly sungguh menikmati aksinya bersama tantenya itu. Air susu nikmat itu dihisapnya terus keluar dari puting coklat tante vania, penis anak SMP itu dengan nikmat dikocok oleh perempuan itu. “Hehe… bentar deh Rul, tante mau coba…” Ruly berhenti menikmati buah dada tante vania. Anak SMP itu berdiri saja, sambil penisnya terus angguk angguk sendiri. Kini tante vania mendekat, lalu buah dada jumbonya itu ditempelkan menghimpit penis Ruly. Penis anak SMP itu kini merasakan mulus dan kenyalnya buah dada tante vania. “Waw, baru kali ini tante coba, bentar ya Rul, hmmh” Tante vania kini meremas kedua buah dadanya sambil ditekan ketengah, memberi sensasi ternikmat pada penis Ruly. “Aduh tante, auuh, hmmh…” Ruly tak kuasa menahan kenikmatan, saat penisnya digesek dengan begitu erat oleh buah dada tante vania yang besar itu, setiap gesekan nikmat itu, membuat air susu menetes keluar dari puting tante vania, pemandangan yang luar biasa menggairahkan itu sangat membuat Ruly bahagia. Beberapa menit asyik mengayunkan buah dadanya naik turun mengocok penis Ruly, Tante vania mulai melihat Ruly segera klimaks, Crooot croot crooot, Sperma Ruly menyembur, lalu jatuh diatas buah dada jumbo milik tante vania. “Wow, luar biasa…mmm” Tante vania menjulurkan lidahnya, lalu mulai menjilati buah dadanyasendiri, mencicip sperma Ruly, membuat Anak SMP itu berdesir hatinya, ia tak tau tantenya seasyik itu menikmati adegan bersama laki laki. ooh, tante… aduh!” Ruly baru sempat memulihkan tenaganya, sudah disiram air oleh tante vania, “ayo mandi, nanti masuk angin, hehe…”, “i…iya tante…”, Segera mereka mandi tanpa beraksi, setelah mandi mereka keluar, menuju kamar Ruly. Ruly mengikuti goyangan bokong tantenya yang menuju kamar itu. “Eh Ruly, aku ada ide…”, “mau ngeseks lagi tante?”, “Heeh, kamu semangat amat ya? tuh penismu juga udah angguk angguk lagi…”, “aduh, m…maaf tante”, “hehe, iya, kamu pakai pakaian dulu gih, terus panggil temen kamu tadi itu…”, “loh, ngapain tante?”, “Ya sekalian Ruly, udah panggil aja, kalau bertiga nanti asyik loh…”, “w…wah, yang bener tante?”, “iya, gih pakai baju…” Ruly segera berpakaian, lalu pergi keluar rumahnya, menuju tempat Alif. “Liiif!” Ruly sudah penuh semangat berteriak memanggil Alif dari depan rumah itu, “Buset, keras amat teriakanmu… apa Rul? main yuk…”, “sini sini…”, “apa sih?” Ruly lalu berbisik ditelinga Alif. “tanteku tadi tau kamu loh”, Alif langsung melompat kaget, ia heran sekali. “Aduh Rul!”, “ssh, gak usah gitu juga kali… sini”, “B…beneran rul?”, “iya… tadi tau kamu ngisep putingnya, jadi kamu disuruh kerumah sekarang…”, “w…waduh, diapain aku nanti?”, “udah ayo, nanti enak pasti, eh kamu pamit dulu sana…”, “oke oke…” Setelah berpamitan, Alif kemudian mengikuti Ruly menuju rumahnya. Setelah masuk kerumah, Ruly dan Alif melihat Tante vania sedang bersantai duduk di ruang tengah, sudah memakai pakaian lagi. “Tante, ini Alif, yang tadi…”, “Hey kamu… sini sini…” Alif menunduk, lalu mendekati Tante vania. “cup… anak pinter” Alif seketika heran, Tante vania malah mencium pipinya, lalu mengelus rambutnya. “m… tante gak marah?”, “gak lah, seneng malah, hehe” Alif kemudian tersenyum, lalu ia melirik ke arah Ruly, temannya itu malah lebih gembira darinya. Hari memang sudah mulai malam, Ruly sudah siap menyetubuhi Tantenya itu. Tante vania tiba tiba melepas bajunya, ternyata perempuan itu tak memakai BH, buah dada montoknya lagi lagi dipertontonkan. “Ruly, Alif, sini sini…”, “iya tante?”, “buah dada tante udah penuh lagi… mau minum susu gak?”, “mau banget tante!” “hehe, ayo sini… diisep yang enak ya…” Ruly dan Alif dengan senang hati langsung menangkap buah dada tante vania. Alif langsung menempelkan mulutnya diputing kiri milik Tante vAnia, segera disedot dan dihisap dengan senangnya. Ruly tampak ingin mencoba hal baru, anak SMP itu memilih menjulurkan lidahnya, lalu menjilati buah dada kanan Tante vania, dijelajahinya gundukan kenyal nan besar itu. “Slruup…mm…slruup”, “Wah, Alif udah minum aja, Ruly…aahn… gak minum susu?”, “mm… bentar tante…mmm” Ruly menggunakan dua tangannya mengangkat dan menggoyang goyang buah dada tante vania, anak SMP itu ingin meningkatkan rangsanganpada tantenya itu. Suara decap mulut Alif itu tak membuat Ruly bingung, anak SMP itu tetap tenang, menjilati dan menciumi buah dada kanan tante vania dengan penuh Gairah, tentu itu membuat Tante vania jadi terangsang. “ooh…mmmh”, “mm… cup..mm… Ruly minum ya tante…mm… slruup”, “N…aaahn! oouh” Ruly menghisap puting kanan Tante vania dengan keras, buah dada jumbo itu juga ditarik, memang Ruly begitu bersemangat. “Slruup…mm…aah…”, “Slruup….Slruup …aaah…slruup”, “ooh, luar biasa…” Tante vania mulai merasa vaginanya basah, karena dua anak SMP sibuk menghisap putingnya dan meminum air susunya, ulah mereka membuatnya makin terangsang, menit demi menit. ooh, aduh kalian hebat banget, bentar deh…” Tante vania menghentikan hisapan Ruly dan Alif pada putingnya. Perempuan itu berdiri, lalu melepas semua pakaiannya. Tentu itu membuat Ruly dan Alif sangat gembira. Tante vania lalu berjalan dengan penuh godaan menuju Kamar, tentu Ruly dan Alif mengikuti bokong tante vania yang bergoyang itu. Sesampai dikamar, Tante vania langsung merebahkan tubuhnya dikasur. “Ruly, Alif…”, “iya tante?” Dua anak SMP itu menjawab bersamaan, “hehe, gih lepas pakaian kalian” dengan cepat dua anak SMP itu melepas pakaiannnya. Penis mereka sudah tegak dan berdenyut hebat, mereka sangat bersemangat. “Sini sini, Alif dikiri… Ruly dikanan…” Tante vania menggunakan suaranya yang begitu menggairahkan, membuat Alif dan Ruly segera bergerak sesuai permintaan perempuan itu. Penis mereka berdenyut denyut, tepat diatas buah dada tante vania. “Coba deh… tusuk buah dadaku…oooh!” Ruly dan Alif bergerak cepat, penis mereka ditempel dan digesek gesek pada buah dada tante vania. Ruly mencoba menusuk puting tante vania, dan penisnya itu mendorong puting tante vania masuk, dan penis Ruly seperti tenggelam dalam buah dada montok itu. “wow, super sekali tante…ooh” Alif malah menghimpit penisnya dibagian bawah buah dada tante vania, dengan begitu setiap kali ia mendorong penisnya maju mundur, pasti gundukan kenyal yang nikmat itu ikut terangsang dengan setiap gesekan nikmat itu. “Aaahn…oooh” Dua anak SMP itu fokus menggesek penis mereka maju mundur, mempenetrasi buah dada montok kenyal milik tante vania. beberapa menit beraksi, mereka sudah klimaks, “Aduh,ooh”, “hnnh…” Croot cruot crooot Sperma Ruly dan Alif menyembur, membasahi buah dada tante vania itu. “ooh, hnh… wow, hebatnya kalian…”, “Tante, kok…”, “udah, kamu tidur situ ya Rul” Ruly direbahkan diatas kasur, dan Tante vania ber pindah, kini lagi lagi perempuan itu berada diatas Ruly. “Ruly… mm…cup…mmm” Tanpa berargumen, tante vania yang sudah terangsang itu langsung mencium mulut Ruly, baru kali ini Ruly merasakan bercumbu dengan perempuan, dengan liar tante vania menggeliatkan lidahnya dalam mulut Ruly, anak SMP itu kuwalahan menghadapinya. “mm…tante…mmm…cup…mmm” melihat Temannya asyik berciuman, Alif ingin ikut memuaskan hasratnya, ia melihat bokong montok tante vania tak disentuh, “Tante vania, anu, alif mau…”, “mmh…iya Lif, terserah deh…ohmm…cup…” Alif langsung berpindah, kebelakang, lalu menangkap bokong montok tante vania itu. Diremasnya kekanan dan Kekiri, begitu kenyal meski tak senikmat meremas buah dada jumbo tante vania. “mm…cup… Ruly, masukin penis kamu…”, “mm.. iya tante…hnnh..”, “Aaaahn!… ouh!” Penis milik Ruly itu sudah masuk divagina tante vania yang longgar itu. Kini Ruly memilih yang beraksi, ia gerakkan pinggulnya, membuat penisnya bergerak maju mundur menyodok vagina basah tante vania. “Ruly oooh… aaah! Alif…uuh” Alif kini sibuk memasukan jarinya kelubang panat tante vania, dua jarinya ditarik kekanan dan kekiri, mencoba melebarkan lubang itu. “tante, Alif masukin penis kesini ya…”, “h…aahn… iya…ouh…mm… Aaaaaah!” Sleeb, penis Alif mengisi lubang pantat Tante vania, membuat Alif yang baru pertama mencoba itu langsung mendongak kan kepalanya keatas, merasakan sensasi luar biasa itu. Kini Tante vania disetubuhi dua anak SMP itu dikamar Ruly. “ooh, Tante…uuh” Ruly Kini sibuk menyodok vagina Tante vania dari bawah, ketika ia juga merasakan buah dada kenyal itu menggesek tubuhnya. “Aaahn…ouh…ssh…oh…oh…mmnhh” Tante vania tampak sedikit kualahan, ketika lubang pantat dan juga vaginanya disodok bersamaan. Alif terlihat begitu sibuk menggesekan penisnya, meski begitu sempit, rasa yang dirasakannya itu sangat nikmat, ia dorong maju mundur penisnya dengan penuh semangat mempenetrasi lubang pantat Tante vania. Ruly merangkul tantenya itu, dan terus menyodok vagina perempuan itu, ia benar benar gembira, sensasi bersetubuh memang sangat memuaskan. “Aahn…..ouuh…mhhh… sssh… luar biasa…aahn” Tante vania hanya terus mendesah, ketika tubuhnya bergoyang terus, karena disodok dua penis remaja. “oooh, mantap banget” Alif begitu menikmati, ia pegang bokong montok tante vania, sambil terus mempenetrasinya. Menit demi menit Adegan Threesome itu terus bergulir, Ruly dan Alif sangat menikmati aksi mereka menyetubuhi Tante vAnia yang montok dan menggairahkan itu. Mereka sangat puas, bisa menyodok lubang kewanitaan perempuan menarik itu. “Tante…aduh..ooh!” Crooot crooot Alif menyembur spermanya dilubang pantat Tante vania, “Aaaah! Alif… ouh” Tante vania tak uasa menahan kenimatan, sampai ia roboh disebelah Ruly. Ruly yang penisnya kini sudah tak menyodok vagina tante vania sedang disiapkan, dikocoknya didepan wajah tantenya itu. “tante, aku belum keluar..”, “hnnnh ,keluarin sini sayang…oooh!” Saat Tante vania meraih penis Ruly dan dikocoknya beberapa kali, Crooot crooot sperma anak SMP itu menyembur kewajah tantenya itu. Ruly dan Alif merasakan sensasi luar biasa, ketika melihat Tante vania wajahnya penuh sperma, dan perempuan itu tubuhnya bergetar setelah puas disodok penis keras mereka.”hhnh… kalian, memang hebat…”, “m…makasih tante vania…”, “Iya Alif, jangan bilang siapa siapa ya, nanti kamu gak kebagian, haha”, “hehe, siap tante…mm… Alif pulang dulu ya, udah malem”, “Iya, makasih Alif” Alif yang sudah berpakaian lagi itu segera pulang dengan sangat gembira. “Tante gak papa kan?”, “hnnh, iya Rul, bentar” Tante nya itu lalu pergi kekamar mandi, membersihkan tubuhnya dari sperma anak anak SMP itu. Ruly memilih merebahkan tubuhnya dikasur, ia juga lelah, lalu tante vania sudah kembali kekamar dan menyusul Ruly tiduran dikasur. “huuf, lelah ya kamu Ruly?”, “hehe, kalo buat tante aku gak ada lelahnya kok”, “haha, dasar, tidur yuk deh, besok tante mau ajak kamu bersih bersih rumah”, “mm… memang ada apa tante?”, “besok ada temen aku kesini…”, “ooh, siap tante…”, “hehe, yuk tidur, udah gak usah pake baju”, “nanti dingin tante”, “pake selimut aja, kalo tante peluk kan anget, kamu minum susu juga boleh…”, “ooh, i..iya deh tante…” Ruly lalu mengambil selimut, lalu menyelimuti tubuhnya, juga tubuh Tantenya yang montok itu. Dengan pelukan yang hangat, mereka mencoba tidur, “Sluuurp…mmm… met tidur tante”, “hehe, iya Ruly sayang…” Ruly Sambil tidur menghisap puting tantenya itu, menikmati air susu favoritnya. Anak SMP itu sangat gembira, liburan ini ia bisa tidur bersama tantenya itu, dengan pelukan hangat yang membuatnya senang.