Sweet Spot
Sweet Spot
Kisah perjalanan sex liarku dibalik tirai pernikahan poligami yang sedang kurajut. Godaan rayuan kaum hawa yang tak pernah ada matinya.
Toko Utama
L I T A
L I N D A
Before : Kawin sirih atau kawin di kasur?
Kisah ini sebelum pertemuan ku dengan mira, Awalnya aku menyesal menuruti kemauan diriku sendiri untuk memanjakan sang pujaan hati.namun setelah aku jalani aku tak menyangka ada sesuatu hal yang tak terduga. Hari itu kami bertiga baru saja pulang dari pesta pernikahan dewik. Linda dan lita terlihat kecapekan karena mereka berdua menjadi pagar ayu , seseorang yang menerima para tamu. Apalagi kerabat terdekat suami dewik ternyata banyak, prasmanan pun terasa laris manis. Di kamar aku menonton TV sambil bercengkrama mesra dengan linda. Nampaknya hari itu doi terlihat agak sedikit berbeda. Seperti banyak pikiran, aku bisa melihat dari sorotan kedua bola matanya yang kosong saat menonton acara televisi.
“Hey, awas kesambet loh” Ucapku dibalas senyumnya
“hehe..***nti atuh yank yang lain” Ucap linda merebut remote tv yang ada di tanganku
Linda menggonta-ganti ch acara televisi, tak ada ch yang dapat memuaskan kedua bola matanya yang nampak jenuh itu. Aku tau dia sedang memikirkan sesuatu, kubelai rambut panjangnya dengan sayang sambil menanyakan ada apa gerangan?
“Capek yah” Ucapku sambil membelai sayang rambutnya dibalas dengan anggukan doi.
“Kenapa lin?lesu banget kamu….tumben…biasanya cekak-cekik nonton drama korea” Ucapku
“Mau nonton kamu?” imbuhku dibalas menelengkan kepalanya
“Besok aja…deh yank…hehe…linda teh lagi capekkkk” Ucapnya
“ jangan bengong dong….mikirin apa hayoo?” Balasku
“Ehmm…mikirin hubungan kita…hehe…” Sautnya
“Enggak deh!!…enggak…hehe…bercanda kok” Imbuhnya
“Kenapa-kenapa? Ada apa sama hubungan kita?” Tanyaku
“Jangan bilang kamu pingin kawin kayak dewik….” Imbuhku dibalas lirikan kedua bola matanya
“Kok kamu tau…hehe…ihhh dukunnn” Senyum mesem linda
Topik perbincangan pun di mulai dan sempat membuatku kagok akan pernyataan linda yang di luar dugaanku. Tak menyangka doi ternyata serius menjalani hubungan ranjang ini untuk ketahap berikutnya.
“Yank , linda teh mau tanya, kamu teh anggep linda apa?” Ucap linda
“Pacar” Ucapku to the point menyela linda yang hendak inggin meneruskan kosakata dari bibir manisnya.
Linda nampak terkejut kaget menarik nafasnya dalam-dalam. Wajahnya terlihat semeringah, Sepertinya satu kata yang terucap dalam mulut isengku itu membuat doi nampak begitu lebih bergairah dari sebelumnya. Linda memang tidak pernah menanyai soal hubungan kami berdua secara intens. Mungkin karena efek film drama yang sering ia tonton. Sehingga suasana hati doi agak sedikit mellow.
“Beneran?” Ucapnya yang sedikit shock
“Kalau lita…kalau lita teh gimana?” Imbuhnya minta penjelasan
“Loh, kok nanya lita? Yah beda dong ” Ucap rayuku dibalas senyum mesem doi.
“Uhmmm….yang Benerrr? “ Goda doi
“Bedanya gimana?” Tanyanya
“Bener, aku suka aja sama kamu yang sekarang, lebih waras dari sebelumnya” Ucapku
“Enak aja!! Ihh emang linda gila apa?” Saut linda
“Kalau dulu iyah lin, tuh sama mantan kamu yang stress”
“Jadi ikutan gila deh kamu…haha” Imbuh tawaku
“Ihhhh….ngeledek terus” Imbuhnya sambil mencubit pinggangku
Semenjak percakapan ringan itu terjadi, sikap linda menjadi lebih perhatian, manja, dan aku pun juga mulai ikut-ikutan dengan hiruk pikuk suasana romantis yang terjalin dalam waktu sekejap itu. Beberapa pekan kedepan merupakan hari ulang tahun ke 31. Selama kami satu ranjang tak pernah sedikit pun aku care soal hari ulang tahunya. Malahan doi sendiri yang bilang dan minta sesuatu berupa liburan atau minta di belikan makanan. Senengnya dengan linda itu doi tidak meminta macam-macam seperti lita yang biasanya rewel inggin hp baru atau barang baru. Apa yang linda minta pasti aku ikut menikmati juga. Kami juga sama-sama menyukai traveling jadi jika urusan luar kota berbicara, linda jawabanya. Karena istri dirumah sibuk menangani anak dan kuliah. Jika traveling paling tidak jauh-jauh dari bandung atau rumah istri di majalengka.
Liburan ini merupakan hadiah ulang tahun yang biasa bagi linda. Namun ada yang tak biasa, yaitu perasaan doi yang sedang di mabuk asmara. Yogyakarta merupakan tempat yang pas untuk merajut hubungan gelap kami berdua yang entah akan dibawa kemana. Kami menempuh perjalanan liburan tersebut dengan kereta api eksekutif. Kemauan linda sendiri. Karena bosan naik pesawat yang hanya sebentar saja, gak bisa menikmati perjalanan dengan ayank katanya. Linda sekarang lebih narcist dari sebelumnya , doi menjadi sering mengabadikan moment ketika kami berdua sedang bercumbu maupun bersetubuh dengan menggunakan kamera smart phonenya. Bahkan saat di kereta ketika ada kesempatan , ia tak segan untuk foto selfie denganku dari cium pipi sampai menyasar ke bibir. Hanya koleksi pribadi dan tidak untuk disebarkan kepada teman-temanya , ataupun di jadikan photo profile di BBM nya.
Sesampainya di yogyakarta , terasa tak ada capeknya , sore hari itu juga kami berdua menyempatkan diri untuk jalan-jalan di malioboro, Yah, sekalian beli batik juga sambil menemani linda yang excited seperti arwah penasaran sambil membopong tas backpacker. Padahal kalau di pikir-pikir nanti malam atau besok juga bisa. Tapi, namanya juga cewek kalau penasaran itu , cowok gak bisa apa-apa, hanya bisa jadi kambing congek yang selalu siap 86 menemani sang pujaan hati. melihat wajah linda yang nampak senang aku tak mau melucuti moodnya yang bergairah itu. Toh, waktu itu aku juga sudah membeli barang yang aku ingginkan, batik pangestu ditemani oleh doi sebagai komentator.
Letih rasanya jalan pententang-petenteng dengan tas backpacker menyelusuri kerumunan toko toko kelontong dan kerumunan keramaian orang. Sehingga akhirnya aku mengajak linda langsung ke guest house punya koh aping yang terletak di daerah taman siswa. Nonton TV dulu sejenak sambil berleha-leha setelah itu linda langsung menyeretku ke kamar mandi untuk mandi bareng menikmati shower hangat sambil bercanda cekak-cekik seperti seorang pasutri yang sedang honeymoon. Di derasnya air shower aku sempat berbuat nakal meremas gemas kedua buah pepaya peyotnya hingga menyipratkan seciprit ASI.
“Kok dikit banget say nyipratnya hehe…” Ucapku
“Sshhh….Kamu emangnya maunya kayak gimana yank?” Ucap pilonnya
“Yang banyak dong….biar gak bosen nenen…hehe” Ucapku dibalas senyum mesemnya
“Dasar…hehe” Ucap linda
Usai mandi kami berdua sempat menonton TV berleha-leha sejenak sambil menyantap gudek. Kedua bola mataku sibuk dengan arah jarum jam , karena sebentar lagi pergantian hari membuat umur linda menjadi 31. Akan tetapi sayangnya ketika jam mengarah 11 malam linda ngantuk dan pergi tidur. Rencanaku terasa gagal untuk memanjakan doi, “Ah, mungkin besok pagi juga bisa”, Pikirku yang masih menonton TV sambil merokok di ruang keluarga. Ketika kedua bola mata sudah mulai lelah dan mengantuk. Akhirnya aku pun menyusul linda di kamar tidur. Kubuka kamar tidur linda tidak ada, namun kulihat kamar mandi tertutup rapat. Artinya doi mungkin sedang berada di kamar mandi. Kurebahkan diriku di kasur sambil menyelipkan sesuatu di bawah bantal untuk surpise.
“JGREK” Pintu kamar mandi pun terbuka
Kedua bola mataku pun terbelalak kaget melihat linda yang nampak begitu cantik nan erotis. Wajahnya yang bermake up natural dan lipstick merah delimanya yang menantang nan sensual itu menandakan doi baru saja make up di kamar mandi. Busana erotis babydoll transpran yang ia kenakan yang dipadu ikat pingang rantai membuat kedua bola mataku yang tadinya mengantuk menjadi “DUARR” meledak-ledak. Doi berjalan genit kearahku dengan buah pepaya peyotnya yang bergondal-gandul kesana kemari. Ketika jarak kami sudah dekat aku dapat melihat dengan jelas bibir kemaluanya yang meluber keluar dibalik celana G-string berlubang yang sedang ia kenakan. Aku sempat melihat tanganya membawa 1 pack kondom sutera. Ketika ia sudah berada di dekapan mesra tanganku yang memeluk tubuhnya dari belakang. Percakapan mesra pun mulai berkumandang.
“Apa tuh say? Kondom?” Ucapku dibalas senyum mesemnya
“Iyah…hehe…..” Ucap linda sambil cengar-cengir
“Ehmm….yank….malam ini kan ultah linda…..-” Ucap linda namun aku gagal fokus karena menjamahi tubuhnya sambil menciumi batang lehernya
“Iyah, – eh bentar aku ada surprise buat kamu” Ucapku baru inggat.
Kupasangkan kalung emas kebatang lehernya yang sempat membuatnya terkejut kaget.
“Linda sayang, selamat ulang tahun yah, semoga makin cantik, sehat, makin sayang sama aku..hehe” Ucapku dibalas ekspresi manja doi ketika aku mengecup dahinya.
“rasa sayang linda teh gak akan habis sama AA….”
“Makasih yah…hehe” Imbuhnya cengar-cengir terbuai dengan hadiah barunya.
“Oh, iyah itu mas kawin buat kamu…hehe” Ucap bisik candaku
“Emang kamu mau gitu kawin sama aku?” Tanya linda
“Mau… tapi-“ Ucapku
“Ihh…kok ada tapinya” Ucap potong linda
“Hehe…iyah mau lin tapi takut sama istri yang dirumah” Ucapku cenggas-cengges
“Yank…” Linda membalikan tubuhnya hingga kami berdua berhadapan
“Pilih mana , kalau pakai ini teh ayank anggep linda pacar….kalau enggak pakai teh ayank anggep linda isteri” Ucap linda
“Jadi pacar…. linda juga seneng kok” Imbuhnya
“Ohh..Enggak pakai-“ ucapku terpotong
“Linda udah berhenti KB…” Saut potongnya
“Loh, kok berhenti KB lin? Kan udah-“
“Makanya ayank teh jawab dulu” Sautnya
“Pilih yang mana..” Imbuhnya
Pernyataan linda malam itu sempat membuatku kagok. Apalagi di tambah dengan bujuk rayuan tubuh moleknya yang di balut dengan busana erotis. Tak pernah terbayangkan olehku doi berbuat sejauh ini untuk relationship. Aku bersyukur wanita simpananku satu ini sering kali memahami keadaanku. Menjadi seorang wanita di balik panggung yang sering memberiku semangat. Jika seandainya aku tidak bertemu dengan mira, mungkin aku merajut hubungan rumah tangga dengan linda. Malam hari itu kupilih yang kuanggap pantas untuk dirinya.
“Benerrr?….” Ucap linda ketika aku membuang kondom ke sudut ruangan
“Tapi, gak harus pakai surat kan?” Ucapku dibalas senyum mesem linda
“Kan kawin sirih yank…hehe” Ucap linda
“Yuk , kawin sekarang….hehe…”Ucapku cengar-cengir mendekati wajah nya yang sedang girang sendiri
—-Bersambung—