Suster perawat ayahku

Chapter 1

Kenalin nama ku aldo, sedang berkuliah di salah satu kota besar di pulau jawa, sering dibilang kota pahlwan. Berasal dari keluarga berada, namun ga bikin aku males-malesan kuliah. Mungkin karena tradisi di keluarga aku yang pekerja keras dan ga terlalu mikirin harta gono gini. Aku sendiri anak kedua dari 2 bersaudara, abang ku udah kerja di perusahaan konstruksi di lapangan, jadi cenderung jarang pulang ke rumah. Sedangkan Ibu ku bekerja di perusahaan multinasional, jadi sering ada urusan bisnis ke luar negeri. Dan ayah ku, adalah seorang pensiunan pimpinan perusahaan dalam negeri.

Singkat cerita, aku sedang kerja praktik di luar kota di pulau jawa juga, tiba-tiba aku mendapat kabar bahwa ayah jatuh sakit dan dibawa serta dirawat di rumah sakit ternama di kota pahlawan. Namun, keluargaku sedang sibuk semua, abangku tidak bisa pulang karena masih di lapangan dan ibuku baru saja sampai di Bangkok untuk meeting dengan clientnya.

Karena aku anak bungsu, aku pribadi terpanggil untuk kembali ke kota asal ku (kota pahlawan), sembari merawat ayah dan sekedar menjaga rumah sesekali yang hanya berisi supir dan pembantu ku saja. Pukul 22.00, aku pun segera bergegas untuk kembali ke kota asalku, menggunakan kereta api eksekutif. Karena aku menempuh waktu sekitar 8 jam perjalanan, ayahku hanya sendirian di rumah sakit tanpa ada keluarga yang mendampingi, sehingga menjadi beban pikiran pada diriku yang anak bungsu dan dekat dengan ayahku.

Sekitar jam 6 pagi, aku kembali ke rumah dulu untuk mengambil pakaian dan kebutuhan ayahku. Baru sekitar jam 7 pagi aku bergegas ke rumah sakit menggunakan kendaraan roda empat, untuk menjenguk dan menjaga ayahku. Sesampainya di salah satu rumah sakit swasta, aku menanyakan admin rumah sakit untuk menanyakan kamar rawat inap ayahku. Sudah kuduga, ayahku berada di kamar kelas VVIP, aku tidak kaget, karena ayah mantan petinggi perusahaan BUMN, memang sudah terbiasa menikmati fasilitas kesehatan yang mumpuni.

Sesampainya di depan kamar, aku mengetuk kamar rawat inap ayahku, namun tidak ada yang menjawab. Pikirku ayahku sedang tertidur, jadi langsung kubuka saja pintunya. Ternyata, ayahku tidak ada di dalam ruangan itu, namun barang-barangnya ada. Akupun langsung bertanya ke suster jaga, katanya, mungkin ayah sedang mandi, sehingga menyuruhku kembali ke kamar dan menunggu ayahku.

Benar saja, aku mendengar suara gemercik air saat mendekat ke pintu kamar mandi. Aku pun menunggu ayahku selesai di ruang tunggu yang sangat nyaman, karena kamar ini kelas VVIP. Tak menunggu lama, ayahku selesai dari kamar mandi, dengan berbalut handuk, ternyata ayah tidak keluar sendirian dari kamar mandi… Bersambung

Kalau ramai, nanti ane lanjut lagi ya gan sambungannya, Monggo ramaikannn
Nanti ane kasih foto ilustrasi sambil berjalannya cerita …
Silahkan agan-agan kasih komen nakal, kira-kira ayahku sedang apa dgn suster perawatnya ya.. hmm..