Siva Aprilia

Di sebuah desa yang tenang, terletak sebuah rumah sederhana tempat tinggal seorang pemuda bernama Rama. Rama adalah seorang yang polos dan hidup dengan sederhana, menjalani hari-hari dengan bekerja sebagai tukang kayu di desa tersebut. Kehidupannya yang biasa-biasa saja tidak pernah membuatnya bermimpi untuk merasakan dunia di luar desanya. Namun, takdir berkata lain. Suatu hari, sahabatnya Rama, Rudi, datang menghampirinya dengan wajah berbinar. Rudi adalah seorang produser film yang telah sukses di kota besar. Ia memiliki tawaran yang sulit ditolak oleh Rama. “Rama, kamu tahu, aku baru saja menemukan kesempatan besar untukmu,” kata Rudi dengan antusias. “Kesempatan apa, Rudi?” tanya Rama, penuh rasa penasaran. Rudi tersenyum lebar. “Aku butuh kamu untuk bermain dalam film semi terbaru yang akan aku produksi. Aku yakin kamu bisa melakukannya!” Rama penasaran. Bermain film semi? Maksudnya apa ya? “Itu lho Ram film semi porno. Ada adegan ranjangnya, tapi gak diperlihatkan secara vulgar.” ujar Rudi. “Aku tidak yakin bisa melakukan itu, Rudi. Aku hanya seorang tukang kayu dari desa,” kata Rama ragu. Rudi mengangguk tegas. “Itulah mengapa ini akan menjadi pengalaman yang menakjubkan bagimu! Kamu akan berakting bersama dengan artis perempuan cantik dan terkenal, Siva Aprlilia. Kamu bisa melakukannya, Rama!” Setelah berpikir panjang dan melewati beberapa pertimbangan, Rama akhirnya setuju. Ia tahu ini adalah peluang langka yang mungkin tidak datang dua kali dalam hidupnya. Proses persiapan untuk film dimulai. Rama ditemani Rudi menuju kota besar dan mereka tiba di lokasi syuting yang megah. Rama melihat dengan takjub bagaimana dunia di luar desanya begitu glamor. Di hari pertama syuting, Rama bertemu dengan Siva. Wanita cantik dengan senyuman hangat ini langsung meredakan sedikit rasa gugup dalam hatinya. Namun, ketika kamera mulai berjalan, Rama merasakan jantungnya berdetak kencang. “Rud, serius gue nanti akting sama mbak ini?” tanya Rama. “Iya Ram, gimana, bodinya mantep banget kan,” ujar Rudi. Siva hanya tersenyum mendengar percakapan mereka berdua. Yaudah, nih gue kasih naskah buat shooting nanti siang. Kalian pelajari ya. Gue pergi dulu mau persiapan. “Oke mas Rudi, makasih ya.” ujar Siva. Siva kemudian mengajak Rama berkenalan. Mereka kemudian duduk bersama di sebuah kursi panjang. Di naskah tersebut tertulis bahwa Rama dan Siva adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Mereka pun akan berhubungan intim di ranjang. Setelah itu mereka akan terlibat konflik yang membuat hubungannya renggang. “Mas Rama, kok tegang gitu dari tadi…” ujar Siva. “Eh iya mbak, aku gugup banget, apalagi lawan mainnya secantik kamu.” ujar Rama. “Ah, mas Rama bisa aja.” jawab Siva. “Panggil Rama aja, gak usah pakai mas.” ujar Rama. “Oke mbak…” “Panggil aku Siva aja, ga usah pakai mbak,” ujar Siva. “Ram, nanti kita ada adegan ciuman dan ranjang lho.. hihihi… pokoknya santai aja ya. kita harus profesional, anggap aja aku pacar kamu beneran hihi…” ujar Siva. “Hhm… aku grogi mbak, gugup… takut gak bisa…” ujar Rama… “Wah, kayaknya kita perlu latihan dulu nih… ” “M…. Maksudnya?”…… “Ya kita latihan dulu hihi…. Mas ikut aku yuk….” Mereka pun pergi dari tempat itu, lalu masuk ke sebuah kamar. “Siv, kita mau ngapain?” “Kita latihan dikit ya Ram, biar nanti kamu ga terlalu tegang.” “Oke siv….” Siva kemudian melepas kaos dan celana leggingnya, terlihat bodynya yang menggiurkan. “Siv, gue ngaceng nih……” “Hihihi… ini baru permulaan Ram….” Siva pun mencium Rama dengan ciuman mesra, Rama pun menikmati ciuman itu…. “Siv, aku boleh grepe2 kamu?” “Iya Ram….” rama pun dengan segera meremas-remas tetek Siva dan juga bokongnya. Bra dan Cd siva sudah dibuka, dia telanjang bulat. “Siv, body kamu bagus banget.”… “Ram….. ” Siva membuka celana Rama, lalu mengocok-kocok kontolnya yang sudah tegang… “Ah… Siv… enak banget kocokanmu… Aaahhhh,,,,,..” Dan crot… crot… sperma Rama keluar… “Ih… baru dikocok dah keluar…” “Hihi.. maafin, aku.. aku ga tahan….” Siva lalu menjilati kontol Rama yang sudah penuh sperma itu.. Kita istirahat dulu ya… “Yaelah…. gitu aja udah keluar….” ujar Rudi yang tiba-tiba masuk ke kamar mereka… “Eh Rud… Ngapain lu di sini” tanya Rama. “Nih Ram, gue ajaran lu ngentot yang bener…” Rudi kemudian mendekati Siva yang masih telanjang… Rudi pun kemudian menjilati memek Siva… Kedua paha Siva menjepit kepala Rudi… “Ahhh…. jilatin terus beb… Aaahhh… Aaahhhhh…..” Siva yang sudah keenakan kemudian membuka celana Rudi, batang kejantenan Rudi pun dielus-elusnya…. Lalu dimasukan ke dalam memeknya…. Rudi pun menyodok-nyodok memek Siva sambil meremas toketnya yang super gede.. “Aaahhh… Siv… Enak anjing….” “Aahhh… iya Rud… Aaahhhh…. Terus…. Sodokan lu mantep… Aaahhh….” Siva pun kemudian menegang pertanda orgasme… “Hebat lu Rud…. gue udah keluar elu belum….” ujar Siva…. “Siapa dulu donk….” Rudi lalu meneruskan genjotannya dan mengeluarkan spermanya di memek Siva…. Shooting pun berjalan dengan lancar. Rama yang asalnya gugup sudah santai, dia berhasil menembus memek Siva. Film tersebut kemudian tersebar dan sukses di pasaran.