sepatu merah

“Jangan pergi kumohon aku janji aku bisa memperbaiki diriku!”

“Semua ini salah paham Lous..” aku berlutut dihadapannya berharap dia bisa memaafkan kesalahanku

Tapi nyatanya dia memilih pergi…

 

. . . .

Kimmi Pov

Aku gak tau sudah berapa tahun aku melewati semuanya sendiri,yang pasti awal pertemuan kita begitu mengesankan. Makanya banyak orang menyukai masa pendekatan, masa terindah dalam menjalan semua hubungan. Aku Kimmi pemilik toko sepatu ini. Berapa tepat dijalan tengah kota Penghubung Bandung dan Jakarta.

Aku mengenalnya cukup galak yaah, dari awal ketemu sudah salah sangka aku menduga dia bakal kapok untuk kembali ke tokoku lagi, nyatanya dia kembali selang beberapa minggu kemudian dengan alasan kualitas barang ditokoku lebih baik dari toko lainnya. Aku tersanjung mendengar pujiannya karna toko sepatu ini rintisan murni dariku.

“Bisa saya bantu kak? tanyaku

“Gue mau nyari sepatu booth warna merah, ukurannya 37”, ujarnya

“Untuk Model Boothnya sebelah sini kak, banyak modelnya kakak tinggal pilih aja”

Tanpa waktu lama dia menemukan sepatu incarannya, kelihatan sekali dia buru-buru pengen nuntasin transaksinya. Tapi selang beberapa saat dia berujar.

“Oh yaa, disini ada kartu member gak seh? kan lumayan buat diskonan”

“iya ada kak, dengan tambahan biaya Rp. 50.000,- kakak bisa menjadi member disni”

“Ok, aku bikin yaa”

Dari mulai itulah aku sering memberikan iklan terbaru ataupun diskonan ke dia. Dan kita pun menjadi lebih saling mengenal dan dekat. Dia Louisa perempuan pencuri perhatianku.

Sejak mengenal Louisa aku serang jarang ke toko, karna selalu bangun kesiangan. Oh ya selain berjualan sepatu aku juga seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta dibandung, kenapa aku memilih swasta? semua orang tau lebih gampang masuk di Unversitas swasta daripada negeri bukan, hahaha.

Hari ini aku ada janjian ketemu dengan Louisa, dikafe langganannya. Aku mengiyakan , dan sekarang aku menuju kesana.

breett dreettt Hpku bergetar

– Jangan lama-lama, gue udah disini –

= Iya, ini lagi otw = Jawabku

Aku gak tau hal sepenting apa yang ingin dia bicarakan dari kemaren selalu mengingatkanku untuk jangan lupa datang. Katanya spesial.

Setelah sampai didepan kafe, aku mencari Louisa yaah dia duduk menghadap jendela, aku jadi merasa bersalah sudah begitu lamakah dia menungguku?

“Hai..” Sapaku

Dengan senyum simpul andalannya dia membalasku

“Iya, Sini, lu mo pesen apa”

“Moccalatte aja”

Setelah memesan minuman Louisa memegang tanganku, aku merasa aneh. Aku merasa seakan orang spesial buatnya.

“Kenapa?” tanyaku gugup

“Ummnt Gue Jatuh cinta”, Ujarnya

“Sama?”

“Entahlah.. aku belum yakin aja”

Aku pun enggan bertanya lebih, aku takut dugaanku salah. Yaa aku memang mencintainya tapi asal kau tau aku memendam perasaanku ini, karna aku tau Louisa bukan penyuka sesama jenis kayak aku.

“Louisa?”

“Ya?”

“Kamu cantik hari ini”, ujarku dalam hari

“Kenapa Kim?”

“Enggak, cuman manggil aja”

“Apaan”

. . . .

TBC

Sorri yaah kalo banyak typo

Maafkeun Newbie ini, dengan cerita pertama aku

jangan lupa vote, aku tunggu respon kalian

Thanks.

– Jessie