SANG PEWARIS

LEMBARAN 0 : ASAL MULA​
“Aaahhhh kanda.,,,,,,terus kanda teruss……” Clepp….. cleeep…. cleeppp…. cleeepppp……, bunyi dua kelamin manusia yang saling berbenturan menimbulkan irama syahdu yang menggebu memenuhi ruangan tempat mereka memadu kasih,, “Aaaahhhh kandaa enak sekali,,,,,,,” “Ouuuhhh dinda…kamu cantik sekali” “lebih cepat kanda,,,,lebih cepaaaatttt” Dengan tenaga yang menggebu sang pria mempercepat gerakannya dan memusatkan energi prana ke pusat kelaminnya yang membuat alat kelaminnya semakin mengeras dan membesar yang membuat sang wanita semakin belingsatan menahan kenikmatan yang dirasakannya, entah sudah berapa kali sang wanita itu merasakan puncak kenikmatan dalam pergumulan itu tapi rasa cinta dan kasih sayangnya kepada sang pria membuat dia masih mampu melayani stamina dan keperkasaan sang pria, dan dalam hentakan yang keras “creeeet creeeet creeettt,,,,,ahhhh”lenguh sang pria seraya menyemburkan cairan cinta yang sangat banyak kedalam lubang surgawi sang wanita. Sang pria kemudian melepaskan sang inti dari lubang surgawi, terlihat cairan cinta meleleh keluar dari lubang surgawi sang wanita. “terima kasih dinda, engkau mampu melayaniku dengan baik” “iya kanda, itu adalah tugas dari seorang istri yang harus bisa melayani dan memuaskan suaminya.” “lagi pula tumben kanda malam ini begitu perkasa, kurasakan tadi kanda memusatkan energi prana kanda ke sang inti dalam hentakan terakhir, padahal selama ini kanda tidak pernah melakukan itu sewaktu kita bersenggama” “dinda memang istriku yang paling mengerti diantara istri-istriku yang lain, betul sekali dinda tadi kanda sengaja menyalurkan energi prana disaat akan menuju puncak supaya kelak jika persetubuhan ini menghasilkan keturunan kanda berharap dia mewarisi salah satu apa yang ada didalam diri kanda” “kenapa kanda berucap seperti itu?”selidik sang wanita “ada apa ini sebenarnya kanda,,,, ahhh dinda baru ingat seharusnya malam ini kanda bersama diajeng Prameswari untuk memadu kasih tetapi kenapa kanda berada disini bersama dinda untuk memadu kasih” Sambil mengusap kepala sang wanita, sang pria mulai menceritakan apa yang sedang terjadi dan akan terjadi. “hemmm inilah resiko dari prajurit khusus kerajaan seperti kanda ini dinda” “maksud kanda apa” ucap sang wanita mulai khawatir dan berdebar-debar “menurut laporan telik sandi kerajaan, sudah 7 purnama ini disetiap malam purnama ada 3 orang wanita yang selalu pergi dari rumahnya dan menghilang entah kemana, keesokan harinya pasti ditemukan tidak bernyawa dengan bekas penganiayaan yang sangat sadis, kedua tangannya terikat kebelakang, mulutnya menganga karena tulang rahangnya patah seperti dipaksa untuk menelan sesuatu yang sangat besar, payudaranya terdapat bekas gigitan yang mengakibatkan putingnya hilang, diarea kemaluandan duburnya pun menganga seperti dimasuki benda tumpul yang besar dan yang paling mengherankan semua korban pasti kehilangan kedua bola matanya dan organ dalamnya pasti hilang” “organ dalam hilang kanda?, apakah yang hilang itu adalah Hati kanda?” “iya dinda, hatinya seperti diambil tapi tidak ada bekas sayatan ditubuh korban, hanya ada bekass menghitam seperti telapak tangan diarea hati.” “kanda jangan- jangan itu”ucap wanita itu “kemungkinan itu ada dinda dan semakin kesini kemungkinan kearah itu semakin besar karena 3 purnama ini wanita yang menjadi korban lahir di hari jum’at kliwon, itu berarti pelaku dari pembunuhan ini sedang melakukan ritual untuk memperoleh ilmu itu” “iya betul kanda, dari cerita yang kanda sampaikan tadi, dinda pernah mendengar cerita dari Eyang Wirodikromo ada satu ilmu yang akan menggetarkan dunia persilatan dan akan membuat kerajaan ini berada dalam kehancuran, ilmu itu akan membuat orang yang menguasainya dapat dengan mudah merasuki jiwa musuhnya dan membuat musuhnya bertekuk lutut kepadanya disamping itu ketika dia menjadi seorang pemimpin maka dia akan dengan mudah memperdaya rakyatnya untuk tetap setia kepadanya walaupun dengan kebohongan-kebohongan dan ketidakadilan, dinda khawatir jika ilmu itu jatuh kepada orang jahat ramalan dari eyang Wirodikromo akan menjadi kenyataan.” “dinda tidak usah khawatir, laporan dari telik sandi kita sudah mulai menemukan siapa dalang dari peristiwa ini dan dimalam bulan purnama besok menurut laporan telik sandi merupakan malam terakhir untuk mencari korban supaya ilmu itu sempurna dan para “yodha yeksi” sudah bersiap untuk melakukan pertempuran” “kanda serius? Hingga “yodha yeksi” ikut diturunkan berarti kanda pun ikut dalam pertempuran itu?” “iya dinda sebagai kepala dari “yodha yeksi” kanda harus berada di barisan paling depan dalam pertempuran ini, apalagi ini menyangkut kelangsungan kerajaan kita. Dinda khan tahu sudah lama sekali kerajaan ini kehilangan sosok mahapatih sebagai panglima perang sehingga “yodha yeksi” lah yang menggantikan peran mahapatih dalam peperangan dan sebagai penjaga kedamaian dilingkungan kerajaan” “kandaaa……”ucap sang wanita tertahan karena mendengar suara “tuuuiiiitt tiit tiiitt tiiit ttiiit tiitt” “tuuuiiiitt tiit tiiitt tiiit ttiiit tiitt” “tuuuiiiitt tiit tiiitt tiiit ttiiit tiitt” “sepertinya “kedasih” sudah memanggil, dan sepertinya pertempuran akan lebih cepat dimulai, kanda bersiap-siap dulu ya dinda” “iya kanda, doa dan restuku selalu menyertaimu kanda” Dengan segera sang pria memakai pakaiannya dan mengambil sebilah pusaka yang diselalu disimpannya, sebeluum sang pria melangkah ke pintu sang wanita kemali berucap “kanda yakin akan membawa “Wida Angkara”? “iya dinda, kanda tidak tahu apa yang akan terjadi besok karena musuh yang akan kita hadapi memiliki ilmu kanuragan yang tinggi jika sampai terjadi perang tanding satu lawan satu kandapun tidak yakin akan menang dinda, sehingga biar setidaknya dia dapat merasakan siksaan dari kejahatan yang dia perbuat, walaupun nanti ajal menjemputku.” “kanda jangan berucap seperti itu, dinda akan selalu menunggu kanda kembali untuk menjaga kedamaian keluargamu dan kerajaanmu” “terima kasih dinda” Kemudian sang pria mengecup ubun-ubun sang wanita sambil memeluknya dan dengan sekali hentakan kaki sang pria sudah melayang dan menghilang digelapnya malam menuju arah sang “kedasih”. Sang wanita kemudian masuk kerumah mereka sambil berlinang air mata dan menemui anak-anak mereka yang sedang terlelap tidur. Disuatu tempat disebuah goa berkumpul 27 orang berpakaian hitam dengan garis hijau muda di pinggang mereka, semuanya tertutup hanya mata mereka saja yang terlihat. Mereka semua duduk bersila seperti sedang bertapa dengan memejamkan mata mereka, tetapi dari tubuh mereka keluar aura hijau yang sangat mendamaikan. Didepan area mulut gua ada dua orang dengan pakaian yang sama mengintai dibalik bebatuan berjaga-jaga jika ada penyusup. “apakah sudah berkumpul semua didalam” terdengar suara dari arah belakang mereka Sang penjaga terperanjat mendengar suara itu karena mereka tidak merasakan prana dari sumber suara, mereka langsung bersiap dengan berbalik arah dan melompat sejauh 1 tombak dan langsung memasang kuda-kuda tetapi ketika melihat siapa yang datang mereka berdua langsung menghaturkan sembah sungkem karena ternyata yang datang adalah pemimpin mereka sendiri “mohon ampun raden, kami lancang tidak menyambut raden”ucap mereka serempak “sudahlah berdiri kalian semua” “sendiko dawuh raden” “bagaimana semua sudah berkumpul semua” “sudah raden, semua sudah berkumpul didalam dan sedang melakukan tapa bekti untuk persiapan penyerangan besok” “baiklah aku masuk dulu, kalian berjaga disini jangan sampai lengah seperti tadi sampai-sampai tidak merasakan kehadiranku” “sendiko dawuh raden” Sesampainya didalam gua beliau melihat anak buahnya sedang berkonsentrasi melakukan “tapa bekti”, “tapa bekti” dilakukan untuk memantapakna jiwa dan raga untuk melakukan pertempuran terakhir sehingga ketika nantinya mereka gugur dimedan pertempuran roh mereka sudah tenang dialam sana dan tidak mengganggu kehidupan fana keluarga yang ditinggalkan. Setelah dirasa cukup sang ketua yang berpakaian hitam dengan ikat piggang berwarna merah menghentikan kegiatan tapa bekti anak buahnya dan segera melakukan persiapan untuk pertempuran besok malam. “kalian sudah siap semua”ucap sanng ketua “siaaap raden” jawab mereka serempak “kemuning, bagaimana informasi terakhir terhadap target”ucap sang ketua “sendiko raden, sesuai dengan penyelidikan yang telah dilakukan oleh “kedasih”dan sebagian “yodha yeksi” pelaku kejahatan mengerucut kepada Raden ARYASENA, karena setiap malam bulan purnama akan muncul 3 sinar dari ruang pertapaan dan menyebar ke 3 penjuru mata angin dan menjelang fajar ketiga sinar itu kembali ke dalam bilik pertapaan Raden Aryasena dan setelah itu beliau keluar dari bilik pertapaannya.” “jadi benar informasi yang menyebutkan bahwa Raden Aryasena akan melakukan pemberontakan kepada kerajaan ini karena beliau kecewa tidak diangkat menjadi mahapatih oleh maharaja” “kemungkinan besar begitu raden, karena setelah kejadian di istana raden Aryasena sedikit menutup diri dan tidak jarang pula belaiu keluar menggunakan kereta kencana hanya ditemani oleh 2 orang prajurit menuju ke gunung lawu, dan sekembalinya dari gunung lawu pasti beliau sendirian dan kedua prajurit itu tidak diketahui rimbanya” “apakah hanya dua prajurit saja yang dibawa oleh raden Aryasena?”ucap sang ketua “betul Raden, tapi semenjak ada peristiwa hilangnya 3 gadis perawan setiap bulan purnama para “kedasih” melihat didalam kereta kencana ada 3 gadis yang menemani beliau”ucap kemuning “apakah para “kedasih”yang menemukan para korban peristiwa bulan purnama itu?” “injiihh raden”balas kemuning “baiklah dengan ini berarti dapat dipasstikan bahwa Raden Aryasena adalah pelaku dari pembunuhan itu dan kita harus segera menghentikannya sebelum dia menyempurnakan ilmu yang sedang didalaminya itu” “makssud raden?”tanya kemuning “dari informasi yang sudah aku kumpulkan kemungkinan besar raden Aryasena sedang mendalami “PANGLIMUNAN SUKMA SEJATI”, ilmu yang membuat orang yang menguasainya dapat dengan mudah mengalahkan musuh-musuhnya dengan ilusi yang diciptakan dari kekuatan matanya,semua apa yang diucapkan oleh mulutnya tidak akan bisa terbantahkan oleh musuhnya. jika musuhnya tidak terpedaya oleh ilusi itu dia akan dengan secepat kilat bergerak menyerang musuhnya hingga tidak terlihat oleh musuhnya dan dipastikan akan dengan mudah membunuh musuhnya dan yang terakhir jika ilmu itu sudah sempurna maka orang yang menguasainya tidak akan bisa dibunuh oleh senjata apapun, ajian apapun dan pusaka apapun. “jadi bagaimana kita akan menghentikannya raden” “sesuai perhitunganku ilmu yang didalami oleh Raden Aryasena belum sempurna dan hanya baru masuk di tahap awal yaitu penguasaan ilusi karena menurut Eyang Wirodikromo untuk menguasai ilmu itu dibutuhkan 21 pasang mata perawan yang lahir hari jum’at kliwon untuk menguasai kemampuan ilusi, 100 hati perawan untuk menguasai ilmu petir sekilan dan meminum darah 100 perawan ketika menyetubuhinya untuk menguasai ilmu keabadiannya.” “semoga kita tidak terlambat untuk mengehntikannya karena jika kita terlambat sedikit saja maka dipastikan kerajaan ini akan hancur kedalam angkara murka, pasti raden Aryasena akan menuntut menjadi raja untuk kerajaan ini dan jika itu terjadi pasti akan banyak pertumpahan daraah dinegeri ini” lanjut sang pemimpin “kami akan siap mempertaruhkan nyawa kami untuk menghentikan raden Aryasena, Raden”ucap kemuning “bagus kemuning itu yang aku harapkan pada “yodha yeksi” dan selalu ingat pesanku selama pertempuran nanti redam emosi kalian, pasti nani akan banyak bayangan-bayangan yang menguras emosi kalian semua dan jika kalian sudah diselimuti emosi maka dipastikan kalian semua akan tenggelam dalam ilusi yang dibuat oleh raden Aryasena.” “sendiko dawuh raden”ucap serempak para “yodha yeksi” “baiklah sekarang kalian istirahat terlebih dahulu dan persiapkan diri kalian semua untuk pertempuran besok malam” “mohon ijin bertanya raden, kenapa kita tidak mengerahkan pasukan kerajaan untuk mengepung wilayah raden aryasena” “jika itu semua terjadi maka akan banyak rakyat jelata yang menjadi korban dan hal itu tentunya akan menjadi kabar baik kerajaan musuh jika melihat adanya pemberontakan kerajaan kita.” “sendiko dawuh raden” Sore hari para “yodha yeksi” sudah berada di posisi masing masing untuk melakukan penggrebekan kepada raden Aryasena. Terlihat raden Aryasena sedang duduk di pendopo rumahnya untuk bercengkrama bersama anak-anaknya, terlihat raden Aryasena begitu tenang tidak terlihat adanya kegelisahan ataupun perasaan yang lain tentang dirinya. “ayo mlebu le, nduk wis mulai surup”ucap raden Aryasena (Ayo masuk nak, sudah mulai gelap) “njeh kanjeng romo”jawab anak anak serempak (Iya ayah) Kemudian Raden aryasena sedikit melirik ke arah pepohonan yang sangat rimbun, dia merasakan aliran prana dengan kemampuan tinggi disalah satu pohon itu dan dia sangat hapal betul siapa pemilik aliran prana itu. Sesampainya didalam rumah raden Aryasena menghampiri istrinya dan membisikan sesuatu sehingga istrinya melotot dan seakan tidak percaya dengan apa yang akan terjadi, terlihat istri dari raden Aryasena mulai meneteskan air mata “dinda tidak baik surup-surup menangis, apalagi sekarang malam jum’at kliwon dan malam bulan purnama, nanti mba kunti datang”ucap kanjeng Aryasena “ahhh kanda bisa saja” balas istrinya sambil menggelendot manja dan menempelkan kepalanya ke dada bidang milik Raden Aryasena “dinda segera berkemas dan bawa anak-anak pergi lewat jalan rahasia di bawah lemari kamar kita, lorong itu akan langsung menuju ke arah pantai selatan dan kemudian pergilah kearah barat untuk menemui temanku di kadipaten kabumian”. “tapi kanda” “cepat sudah tidak ada waktu lagi”segera raden Aryasena melepaskan pelukan istrinya dan menuju ke arah bilik pertapaan. Istri raden aryasena kemudian menuruti perintahnya dan memanggil ketiga anaknya untuk mengikutinya, tanpa banyak bicara hanya berbekal makanan, pakaian seaddanya ditemani 3 orang dayang putri dan 4 pengawal mereka menyusuri lorong jalan rahasia menuju tempat yang disebutkan oleh raden Aryasena. Didalam bilik pertapaan raden aryasena sudah mengenakan baju perangnya lengkap dengan pusaka “wesigeni” miliknya yang terselip di pinggangnya. Kemudian dia duduk bersila dengan menangkupkan kedua tangannya didepan dada segera setelah kedua telapak tangan menangkup sempurna muncul 3 buah sinar keluar dari telapak tangannya yang segera melayang keluar dari bilik pertapaan. Diluar bilik para “yodha yeksi” yang melihat sinar itu kemudian segera mengikuti kearah perginya ketiga sinar itu, 3 “yodha yeksi” mengikuti setiap warna sinar yang terbang, sedangkan terlihat 12 “yodha yeksi” turun dari tempat pengintaian dan mulai mengepung bilik pertapaan raden Aryasena dengan kode dari sang ketua ke 12 orang tadi mulai merangsek maju mendekat ke bilik pertapaan “siiiiuuuuttt siiiiiiiuuuttt wuuutttt” “jleb jleb jleb jleeebbb” “triiinnggg trinnggg triinggg” “aaarrggghhh” Terlihat 4 orang “yodha yeksi” memegangi lehernya dan mengucur darah segar dengan seketika ke empat orang tersebut sudah tak bernyawa, 8 orang yang melihat hal tersebut langsung mendobrak jendela bilik pertapaan dan dengan cepat mereka disambut oleh kilatan sinar biru dan merah yang menembus dada mereka “aaarrrrggggggghhhhh” 12 orang “yodha yeksi” telah meregang nyawa dengan sangat cepat tidak sampai 3 tarikan nafas para “yodha yeksi” yang masih diatas pohon melihat teman-temannya meregang nyawa. Sang ketua yang melihat itu kemudian segera turun dari tempat pengintaian, dia tidak ingin anak buahnya mati sia sia menghadapi raden Aryasena. Dia tahu betul kemampuan dari Aryasena yang merupakan seniornya di pasukan “yodha yeksi”. “teganya kamu mengorbankan anak buahmu sendiri untuk menghadapiku Raden Bagus Sajiwo”ucap Aryasena dari dalam bilik dan berjalan keluar ke arah datangnya Raden Bagus sajiwo dan kini kedua raden itu sudah berhadap hadapan hanya berjarak tiga tombak. “Sembah sungkem kanda” ucap Raden Bagus Sajiwo “ada apa denganmu Bagus, tidak ada angin tidak ada hujan kenapa kamu mau menyerangku” tanya Raden Aryasena “kanda pasti tau apa yang menjadi alasanku menyerang kanda”ucap raden Bagus sajiwo “Dinda Bagus, kamu sudah aku anggap sebagai adikku sendiri dari mulai kamu latihan bersama romo, aku sudah menyukaimu, aku berharap kamu bisa menjadi pelengkapku untuk mensejahterakan kerajaan ini, bakat ilmu kanuraganmu sangat tinggi dan prana mu sangat unik, hanya ada 1 setiap keturunan,”ucap aryasena “hentikan omong kosongmu kanda, aku tau kanda sudah melanggar sumpah kanda sebagai prajurit kerajaan ini, kanda ingin memberontak dan mengambil alih tahta sang maharaja dengan mempelajari ilmu “PANGLIMUNAN SUKMA SEJATI” ucap Bagus Sajiwo “oooo jadi itu alasanmu membawa “yodha yeksi” kerumahku ini? Ingat dinda Bagus semua yang kamu dengar belum tentu itu yang benar semua yang kamu lihat belum tentu itu suatu kebenaran sejati, kamu masih dengan mudah dibutakan oleh hawa nafsumu kaamu masih dengan mudah ditulikan oleh pujian orang lain, belajarlah bagaimana mengendalikan hawa nafsumu untuk”ucap Aryasena terpotong “banyak omong” potong Bagus sajiwo dan “taaaaap whuuuuusssss” hentakan kaki kiri Bagus sajiwo ketanah membuat tubuhnya melayang dan melesat ke arah Raden Aryasena dan dengan seketika dengkul dari Bagus sajiwo sudah berada didepan muka Aryasena “Siuuutttt” aryasena hanya menggeser kakinya kesaming dan terjangan dari bagus sajiwo meleset, gerakan yang sangat sempurna tanpa menggerakan anggota tubuh yang lain Aryasena sudah bisa menghindari serangan Bagus sajiwo sejurus kemudian aryasena mendaratkan pukulan tangan kanannya tepap ke arah paha bagus sajiwo “duggghhhh” terlihat bagus sajiwo terpental kesamping sepanjang 2 tombak menerima serangan dari aryasena, bagus sajiwo terguling 3 kali dan langsung memasang kuda-kuda, terasa paha sebelah kanan bagus sajiwo sedikit kesemutan akibat pukulan aryasena. Saat bagus sajiwo mengatur nafas terlihat aryasena maju untuk melakukan pukulan ke arah dada bagus sajiwo tetapi tepat selangkah sebelum mengenai bagus sajiwo, aryasena menghentakan kaki kirinya dan memutar badan sehingga kaki kanannya melayang tepat kearah dada bagus sajiwo “beeegggghhhh hoeekkkkk”’ bagus sajiwo terpental 5 tombak dan terhenti dengan menabrak pohon jati besar, terlihat bagus sajiwo memuntahkan darah segar terkena tendangan memutar dari Aryasena. “baru dua jurus ku keluarkan kamu sudah muntah darah dinda bagus sajiwo?”ejek aryasena kepada bagus sajiwo Bagus sajiwo kemudian bersila untuk mengatur nafas kembali dan mengangkat tangan kakannya keatas sejurus dengan itu muncullah sebilah keris berwarna hitam dengan semburat-semburat emas yang sangat menyilaukan, dan kemudian bagus sajiwo berdiri dengan memasang kuda-kuda untuk menyerang balik aryasena “ooohh jadi kamu membawa “wida angkara” juga ya dinda, sepertinya malam ini salah satu dari kita akan ada yang mati dan semua ini….”ucap aryasena terpotong karena dengan sangat cepat sinar emas berbentuk cambuk menyapu ke arahnya. “tapp” dengan satu hentakan aryasena melompat ke atas untuk menghindari sapuan cambuk emas tadi dan “blaaaarrrrrrrrr” terlihat ledakan ditempat cambuk emas tadi menghujam tanah, belum selesai keterkejutan aryasena terhadap serangan tadi bagus sajiwo ternyata sudah berada di belakang aryasena dan melakukan tendangan ke arah punggung aryasena “Bugh Bugh Bugh” “argggghhhhh gedebbbuukkk”terlihat aryasena tersungkur ditanah menerima tendangan kilat emas milik bagus sajiwo yang menghujam telak kepunggungnya “hueeekk” aryasena langsung memuntahkan darah dan duduk bersila untuk memperbaiki aliran prananya yang terganggu oleh serangan bagus sajiwo tadi. “ternyata benar kata eyang wirodikromo “Wida angkara” bisa meningkatkan kekuatan dan kecepatan penggunanya mencapai 10x lipat”gumam Aryasena Kemudian aryasena mengepalkan tangan kedepan dadanya dan munculah sebuah keris dengan jumlah luk 7 berwarna hitam dengan semburat merah disetiap lekuknya dan seketika itu pula aura disekitar aryasena menjadi merah dan terasa panas. “jadi eyang wirodikromo sudah mewariskan “wesigeni” padamu kanda”ucap bagus sajiwo Tanpa menjawab bagus sajiwo, aryasena bnagkita dan dengan langkah berat mulai maju ke arah bagus sajiwo, para “yodha yeksi” yang masih hidup dan menyaksikan pemandangan itu mundur 1 tombak untuk menghindari percikan aura dari “wesigeni” karena semua benda yang terpercik aura dari wesi geni akan seketika menjadi abu. “tappp whussss” bagus sajiwo maju menyerang dan diterima oleh Aryasena “Triinnngggg” suara dua buah pusaka beradu yang mengeluarkan suara yang sangat memekikan telinga, setelah itu terjadi jual beli serangan dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat tinggi sehingga banyak “yodha yeksi” yang hanya terperangah dengan apa yang di saksikannya, hampir 100 jurus sudah mereka berdua keluarkan dan belum ada tanda-tanda keduanya akan kalah hingga terdengar suara “wuuussshhh wuuussshhh wuuusssshhh” “jleb jleb jleb” Terlihat Raden Aryasena dan Raden Bagus sajiwo tersungkur ditanah menahan sakit di area dada mereka terlihat sebuah pisau kecil tertancap tepat didada mereka berdua, dengan segera mereka mengunci aliran prana untuk mengurangi rasa sakit diarea yang terkena pisau itu. Kemudian terdengar suara “sreet srett sreett sreett jleb jleb jleb” Para “yodha yeksi” yang tadi melihat pertarungan mereka tergeletak ditanah berlumuran darah. Hahaha……hahaha…hahahhah Sekelebat bayangan hitam turun didepan Aryasena dan bagus sajiwo di ikuti beberapa orang pengawal menggunakan baju hitam dengan menggunakan topeng. “siapa gerangan kisanak”ucap aryasena sambil menahan sakit di dadanya “hahaha….Raden Aryasena hahahaha…. raden Bagus Sajiwo, dua prajurit tangguh kerajaan ini begitu bodoh hingga bisa diadu domba dan saling membunuh”ucap bayangan hitam “kurang ajar” geram bagus sajiwo ketika bagus sajiwo akan melangkah dia ambruk ketanah “hahahaha pisau itu sudah aku lumuri racun pelemas sukma, kalian tidak akan bisa apa-apa lagi, dengan prana kalian saat ini tidak mungkin kalian bisa menyerangku,”ucap bayangan hitam Kemudian Aryasena dan Bagus sajiwo duduk bersila dan mengatur aliran prana mereka. Sampai mereka mendengar suara langkah mendekat “bagaimana rasanya raden bagus sajiwo dan raden aryasena”ucap laki laki itu “kemuning”ucap bagus sajiwo dan aryasena bersamaan “jadi semua ini adalah ulahmu kemuning”ucap bagus sajiwo “hahahahahh bodoh sekali kau bagus sajiwo, begitu mudahnya kau kuperalat dan semua anggota “yodha yeksi”sudah aku pengaruhi kedalam ilusi jiwa sehingga semua yang aku katakan terasa seperti kenyataan.” Ucap kemuning “jadi dia yang jadi tuanmu sekarang ya kemuning, atau aku panggil Raden Menggala”ucap Aryasena “heheh sesuai yang aku kira kammu memang cerdas aryasena”ucap menggala “jadi kanda sebenarnya sudah tau apa yang terjadi di kerajaan kita ini kanda”ucap bagus sajiwo ke aryasena Aryasena hanya mengangguk “bunuh mereka berdua”ucap sang bayangan hitam “baik gusti”ucap menggala Sebelum menggala berhasil menebas kepala raden aryasena dan bagus sajiwo sekelebat bayangan putih menyambar ke arah mereka dan menggala yang kaget akan hal itu melompat dan mundur 1 tombak dan ketika dia siap kembali dia melihat Aryasena dan Bagus sajiwo sudah tidak berada ditempat mereka lagi. Dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata sesosok bayangan hitam yang tadi bersama menggala sekarang sudah terbujur kaku dan ketika menggala mendekatinya betapa terkejutnya dia karena kepala dari sesosok bayangan hitam tadi sudah terpenggal dan tidak ada pada tempatnya. “aaaarrrrrrrrgggggghhhhhhhhhh Tidaaaaaaaaakkkk romoo”seru menggala “awas kalian semua sampai kapapun aku akan tetap mengingat kejadian ini dan akan aku tumpas semua anak keturunanmu” seru menggala Didalam goa yang berada dilereng tebing yang sangat tinggi dua sosok manusia terbujur merintih kesakitan dengan tubuh yang sudah mulai membiru karena racun yang masuk melalui pisau kecil yang menancap didada mereka, disisi lain tergantung sebuah kepala manusia yang masih nampak tersenyum melihat kearah dua sosok manusia tadi. “kalian semua tidak akan bisa membunuhku”ucap kepala itu “sabar SAMBER MOTO atau perlu ku panggil Raden Rakubumi”ucap bayangan putih “Hahaha dasar kau kakek tua, mengganggu urusanku saja, kalo tidak karena muridmu Aryasena Ilmu “PANGLIMUNAN SUKMA SEJATI” ku pasti sudah sempurna”ucap Rakubumi “sampai kapan kamu akan mengejar nafsumu itu rakubumi, tidak akan ada habisnya kau mencari kesenangan duniawi yang ada hanya menambah angkara murka saja”ucap sang bayangan putih “ahahah Wirodikromo itu bukan urusanmu, selama tubuhku masih menyentuh tanah dan anak keturunanku masih menjaga tubuhku maka aku akan abadi”ucap rakubumi “aku tau itu muridku, ilmu itu juga aku yang menciptakan tapi taukah kamu suatu masa nanti akan lahir seorang anak dari keturunan Aryasena dan Bagus sajiwo untuk menuntaskan nafsumu itu. Anak itu nanti akan lahir di hari Minggu Kliwon pas Bulan Purnama merah. Dia akan memiliki aliran Prana yang sangat langka yang mampu mengendalikan 3 pusaka yang aku miliki dan disaat itu maka seluruh anak keturunanmu akan dihabisi semua”ucap eyang wirodikromo “kenapa tidak kau musnahkan aku saat ini kakek tua”ucap rakubumi “itu bukan tugasku rakubumi, semesta sudah menakdirkan semua itu dan selama hal itu belum terjadi kamu akan tersiksa didalam peti ini,”terang eyang Wirodikromo “bangsaaat kau kakek tua”bersamaan dengan teriakan dari rakubumi muncullah sinar hitam dari mata rakubumi melesat keluar goa dan menuju kesebuah rumah dimana sesosok mayat tak kepala terbujur kaku, disamping mayat itu ada seseorang yang sedang bersemedi dan menutup matanya, kemudian sinar hitam itu berpendar didalam bilik itu dan mengeluarkan suara “wahai anakku menggala, bisakah engkau mendengar suaraku” “bisa romo, romo berada dimana?bagaimana keadaan romo?”ucap menggala “romo masih baik-baik saja karena ajian “Panglimunan sukma sejati” yang kita pelajari sudah merasuk kejiwa romo, ingat menggala segera kamu sembunyikan tubuh romo agar tidak ada yang merusaknya, simpan ditempat yang kering dan dibawah suhu 30 derajat (seperti nyimpen obat aja ya…hehhe), jangan sampai ada yang mengetahui keberadaan tubuh romo selain anak keturunanmu yang kamu percayai, percayakan satu anak keturunanmu setiap generasi untuk merawat tubuh romo sampai nanti saatnya akan tiba romo akan bangkit lagi. Dan ingat satu lagi menggala kamu harus menghabisi semua keturunan Aryasena dan Bagus sajiwo sampai tidak bersisa karena salah satu keturunannya nanti akan menjadi seseorang yang menghentikan rencana kita,”kemudian suara dan aura hitam yang tadinya menyelimuti bilik itu berangsur memudar dan menghilang “baiklah romo aku akan selalu mengingat pesan romo ini baik baik”batin menggala. # 500 tahun kemudian # “taaappppp”huuuppppp hiaaaaatttt” “dizig dizig dzig” “blar blar blar” Terlihat dua orang dengan kemampuan kanuragan yang tinggi sedang mengadu kemampuan yang mereka miliki terlihat area sekitar mereka hancur karena ledakan prana yang mereka keluarkan. “Cukuupp” Kedua orang tadi yang sedang mengadu kekuatan kemudian berhenti dan melakukan gerakan pendinginan untuk menormalkan aliran prana mereka berdua. “sembah sungkem eyang”ucap mereka “saatnya sudah tiba, SANG PEWARIS sudah lahir didunia ini tugas kalian sebagai “Yodha yeksi” dan “kedasih” akan kembali kalian jalankan, kumpulkan semua anggota dan kita mulai tugas kita yang belum selesai. “siaaaappp laksanakan eyang” “tapppp wuusssshhhhh” “tappppp wusssshhhhh” # apa yang kita lihat belum tentu menjadi sebuah kebenaran, apa yang kita dengar belum tentu menjadi sebuah pemberitaan, selama mata masih tersilaukan gemerlap emas permata, selama pujian masih membuat tuli telinga,maka nafsu angkara akan selalu bersemayam dihati manusia.