Sahabat kecil
Setelah aku memarkirkan Kendaraan yang paling ku sayang di pelataran sekolah, Aku tergesa2 menuju ruang kelas. Dari jauh sudah kulihat bahwa pintu kelas sudah tertutup, dan Aku yakin pengisi mata pelajaran sudah berada didalam. Lalu aku membuka pintu, dan ternyata benar pengisi mata pelajaran sudah berada dibangku depan alias bangku guru. Iya memang dia guru paling galak di sekolah ku yaitu pak danang, guru gendut, tapi tinggi ini seakan seperti monster. Hahaha. Dia melihat kearah yang membuka pintu Dan langsung terlihat raut mukanya yg sedikit menahan kesal. “Lena darimana saja kamu jam segini baru dateng” kata sang guru.
Itu lah aku Lena Maryanti, seorang siswi kelas XII yang beberapa bulan lagi akan lulus, tidak cantik, tidak bahenol atau terkesan rata, akan tetapi kulitku putih mulus. Hehehe
Lena Maryanti
Di dalam ruang kelas yang sudah sepi sejak sang guru masuk, aku hanya berpura-pura memperhatikan sambil mencatat apa yg berada di papan tulis. Sampai ketika aku ngerasa hp aku bergetar seperti ada chat masuk, lalu ku buka aplikasi chat yg sedang populer sekarang yaitu whatsapp, Dan berisi “hai nia, ga make bra lu ya, baju lu ketat ga ada cetakan bra nya tuh. Weeeee hehehe” aku langsung menoleh ke belakang dan mengacungkan jari tengah. Walau aku dicap alim dan baik ma temen2ku, tapi Aku emang paling ga seneng make daleman, Kaya cd sama bra. Sering memakai singlet buat atasan dan celana short buat bawahan.
Nia puspita
Saat sedang asik2nya memperhatikan ke papan tulis, aku melihat temenku menoleh kebelakang dan mengacungkan jari tengahnya. Aku khawatir temanku diisengin lagi sama temen yg dibelakang bangkunya (agung namanya). Karna si agung ini pernah ngejailin make permen karet yg ditempel dikursi nia sampe roknya kotor lengket2 gitu deh. Hohoho. Aku baru saja hendak berdiri ingin ke agung untuk marah2 tiba2 ada yg menarik pantatku hingga aku terduduk lagi. “Udah ngapain ikut2an, si nia juga udah biasa aja tuh” kata rendra teman sebangku ku yg tak lain sahabat kami semua juga. Walau suka kurang ajar tapi dia begitu care dan melindungi kami semua. Berbadan tinggi tegap berkulit agak gelap, itu lah rendra gutawa dan aku sendiri adalah indri ratnawati yg orang bilang badan aku berisi, agak gendut montok2 gitu deh. Hehehe
Indri ratnawati dan rendra gutawa
Itu lah kami semua, berempat bersahabat dari kecil karena tempat kita berada di satu gang komplek disalah satu komplek perumahan didaerah bekasi. Aku dan rendra kenal sejak taman kanak-kanak, dan aku dekat dengan nia dan lena sejak kami satu sekolah dasar. Sejak saat itu baik kami berempat ataupun ayah ibu kami juga sering jalan bareng, sehingga kita sudah akrab bagaikan keluarga satu sama lain. Pada jam 1/2 12 malam, sedang asik2nya aku menonton film koleksi ku sambil menggesek2 memekku, ada telpon masuk dari tante mira, aku langsung buru2 mengangkat karna menurut ku biasanya telpon jam segini dikeluargaku itu cukup penting.
“Halo dri, riska diculik dri tante baru dapet telpon dari penculiknya” perkataan tante mira diseberang telpon.
“Udah ngecek dirumah tan ?” Aku jawab sekenanya.
“Justru itu bi leha yg ngabarin dri, tante baru bisa balik lusa, bisa minta tolong ngecekin atau bantu nyari untuk sementara dri ?”
“Oke tante tenang aja, nanti aku ajak temenku juga buat Bantu nyari”.
“Oo iya makasih ya ndri”
“Sama2 tan hehe”
Setelah itu aku bangun dan memakai cd ku kembali dan bergegas kerumah rendra yg hanya dipisahkan satu rumah diantara rumah kami. Sampe dirumahnya langsung ku ceritakan kabar dan mengajaknya untuk ikut, dan dia langsung mau. Aku berusaha menghubungi 2 sahabatku yg lain ternyata hp sudah ga aktif, ya mungkin udah tidur kali ya jam 1/2 1an gini. Heemmmm
Aku dan rendra langsung kerumah riska untuk tau kabar sedetailnya, aku ketemu bi leha dan bi leha langsung menceritakan bahwa dia ditelpon Oleh orang tak dikenal yg mengaku sebagai penculik. Aku dan rendra mencoba mencari apapun yg dapat membantu, hingga akhirnya kamipun tertidur kelelahan di sofa. Aku terbangun dengan kepalaku sudah ada dipangkal paha rendra, Dan aku melek dengan melihat celana kolor rendra menyembul dimana hidungku menyentuh tititnya rendra dibalik kolornya itu. Aku bisa rasain kalo dia ga make cd karna aku rasain idung ku menempel langsung dengan dipisahkan dengan kain kolor tipis nya. Aku baru inget semalem aku hanya memakai baju tidur begitu pun dengan rendra, karena kita emang udah siap2 mau tidur. Baru mau bangun, rendra malah mengubah posisi tidurnya dari telentang sampai menjadi miring ke kiri, yg otomatis bikin aku tersesak karna aku berada disandaran kursi dan dia mengapitnya dengan titit yg mengeras menempel dipipiku. Aku semakin salah tingkah, Aku mau bangunin ga enak semalem udah ngajak kesini malem2, tapi kalo ga dibangunin titit dibalik kolor yg menempel diwajahku membuatku horny seketika, Aku merasa mekiku udah lembab Dan makin lembab. Aku uring2an sambil diam karna takut membangunkan rendra hingga lebih Dari 1/2 jam, hingga akhirnya rendra kembali merubah posisi tidurnya. Aku yg udah nahan horny sebegitu lamanya langsung bangun Dan hendak kekamar mandi, sebelum Aku meninggalkan rendra, Aku coba sengajain ngegesek meki aku ini ke titit ngacengnya dia sambil beranjak pergi. Sampai kamar mandi tanganku langsung melepas celana pendek bahan dengan cd nya. Tangankupun langsung menggesek meki yg sebenernya bukan lembab tapi banjir ini. Karna cd ku udah lengket ga karuan. Hehehe
Ku percepat tanganku menggesek meki ku.
Aku menggigit jari ku untuk menahan lenguhan rasa ini.
Mmmhhhhhh….
Hingga makin ku percepat karna rasanya udah mulai mengalir dari kepala ke meki.
Hingga akhirnya…
Aaaaaaaaahhhhhhhhhh….
Crrrrttttt Crrrrrttttt Crrrrrtttt…
Mengalir cairan kental orgasme ku.
Aku terdiam sejenak sambil membayangkan peristiwa bangun tidur tadi.
Aku bisa ngerasain titit rendra yg keras, walaupun tidak terlalu besar menurutku tapi jadi selalu terbayang sejak kejadian itu.
Hehehe.
To be continued…
Setelah aku bersih2, Aku langsung keluar kamar mandi. Rendra sudah bangun kulihat. Aku samperin rendra.
“Ciiieeeee yg udah bangun….”
Sambil nyengir.
Rendra bangun trus nyamperin sambil lihat selangkanganku, lalu dia mencolek.
Heemmmm..
Bikin naik lagi ni orang kampret.
Langsung ku tepis setelah tangannya mencolek selangkanganku.
“Ga make cd lu ya, abis pipis basah gitu celana” kata rendra
Aku langsung nengok kebawah ngecek ternyata bener basah. Aku emang ga make cd Aku lagi karna udah basah banget tadi, dan akhirnya celana bahan tipis warna cream ku jadi tembus karna bekas cebok basah tadi.
“Tadi pagi kebelet pipis, Aku lari baru buka celana trus baru mau lepasin cd malah udah keluar duluan, jadi basah ga aku pake ren” jawabku sekenanya.
“Makanya sebelum tidur pipis dulu, udah gede masa ngompol. Weeeee” ejek rendra
Aku langsung pasang muka cemberut aja.
Rendra nyamperin dan membelai rambutku.
“Iya iya, gitu aja cemberut” kata rendra.
“Balik yo ren, cape banget nih aku” jawab ku yang memang kelelahan.
“Yaudah ayo dri”
Lalu kita pamit dengan bi leha, dan langsung menuju rumah kami masing2.
Aku melanjutkan memberi tahu kedua temenku yg lain tentang kabar sepupuku, merekapun menyetujui untuk membantu.
Setelah itu aku tertidur sampe sore hari.
Ketika baru bangun saya melihat ada chat dari tante mira kalo mereka dapat kabar bahwa penculik minta tebusan disebuah gedung tua dikawasan yang jauh dikeramaian tepatnya didaerah bogor deket2 sentul gitu. Akupun mengabari temenku untuk mencoba menyelidiki gedung itu bersama 3 temenku itu. Setelah mereka menyetujui kami langsung bergegas kesana pada malam harinya. Kami berempat menyusun strategy untuk menyelidiki tempat tersebut sebelum besok malam ada transaksi tebusan. Kami mencari2 lokasi gedung tua tersebut, setelah kami yakin kami mengendap2. Aku dan rendra mendekati arah gedung itu, sedangkan nia dan lena mengikuti di belakang kami sambil berjaga2.
Dan tiba2 nia melihat ada 1 orang berbadan kurus kekar sedang berjalan, tampak seperti orang patroli. Lalu nia berlari menuju kami, dan gara2 nia lari jadinya si penjaga yg sedang patroli tadi mendengar suara langkah orang dan langsung dengan cepat mengecek arah datangnya suara. Lena yang melihat penjaga sedang kearah kami langsung beri tahu kami apa yg dilihatnya. Kami pun mencari tempat persembunyian didekat kami. Aku menemukan sebuah ruangan yang cukup besar dan didalam nya ada beberapa meja, kursi, dan lemari.
Aku langsung memberikan intruksi untuk mencari tempat persembunyian pilihan masing2. Kami berlari berhamburan, Lena dan aku sembunyi dibawah meja, sedangkan Rendra masuk ke lemari. Akan tetapi nia bingung mencari dimana dia akan bersembunyi tampaknya karna dia terlihat masih melihat sekeliling, sampai tidak lama kemudian Rendra menarik nia ledakan lemari bersama nya. Aku berusaha setenang mungkin agar tidak kedengaran suara nafasku. Hingga aku melihat bayangan masuk ke ruangan kami hingga mendekat kearahku. Dan ternyata dia hanya melewatiku.
POV nia
Aku terkejut pas Rendra narik tangan ku untuk ikut masuk dalam lemari kecil ini.
“Ngapain narik aku kesini” bisiku didada rendra
“Trus mau nyari sendiri mah keburu keliatan” jawab rendra
“Tapi ga disini juga kali, ini sempit banget kamu aja sampe agak nunduk gitu”
“Yakan bentar doang keleus”
Aku yg protes tapi mendengar detak jantung rendra yg berpacu cepat. Setelah beberapa menit aku merasa kalo ada yg mendesakku dibawah sana. Aku sadar itu adalah titit rendra yg mengeras. Aku sangat risih karna tepat dibagian meki ku dia mengeras dan menempel.
“Dra jangan macem2” protesku
karna rendra sepeti sengaja menekankan tititnya ke dalam mekiku. Aku lama2 horny juga, akan tetapi aku menahan agar tidak terjadi hal yg tidak2.
“Apa yg macem2 sih, gw udah nunduk karena Ni lemari pendek banget, dan tepat itu lu nempel di ini gw, ya pasti bikin diri lah” sambil nyengir
Setelah mendengar alasannya aku pikir benar juga dia. Tapi sekarang aku sedang mati2an menahan gejolak birahi ini, karena kurasakan titit rendra makin mengeras diselangkanganku sehingga semakin menekan mekiku yg hanya terbalut legging tanpa CD ini.
“Dra jangan gerak please…” Kataku memohon
“Gw pegel begini posisinya nia” jawab rendra
Aku juga merasa pegal sih. Tapi aku makin lama malah ikut gerak2 juga karena pegal berdiri dempet. Akibat gerakan kecil ku tadi, mengakibatkan meki ku menggesek titit rendra. Lama2 aku makin horny. Aku mencoba terus bergerak senormal mungkin agar tidak ketahuan kalo sebenernya aku udah horny berat. Aku menyadari legging ku mulai lembab. Dan tak lama kemudian rendra menyadari gerakan aku hanya dibuat2 aku saja.
“Lu horny ya, gila sempet2nya lu sikonnya lagi begini..” Kata rendra sambil menggeleng
“Apaan sih, orang aku sama kaya kamu pegel doang” balasku sebal gara2 ketawan.
“Yailah ngaku aja keleus..” Kata rendra yg malah sengaja makin menekan daerah sensitifnya ke daerah sensitifku
“Mmmmmhhhhhh rendra apaan sih…” Kataku protes
Rendra mungkin mengetahui betul kalo aku sedang horny. Dia malah tampak sengaja menggesekkan walau tidak terlalu intens. Aku pun udah bener2 ga kuat.
“Dra please dra jangan digerakin lagi..” Kataku memelas mungkin mukaku udah keliatan horny berat didepan rendra
“Jangan digerakin kaya gini ya..” Jawab rendra sambil menggerakannya
Aku makin horny, dan tak terasa banyak cairanku yg malah udah merembes ke leggingku. Aku merasa sangat lembab dibawah sana, entah rendra sadar atau tidak. Ga lama lagi rendra maju dan membuka sedikit pintu sambil mengintip kearah luar, dan itu membuat titit rendra semakin menekan hingga masuk ke celah meki ku yg hanya terbungkus legging. Aku udah horny sampe kekepala, dan tanpa kusadari aku malah semakin menekan. Rendra yg tadinya sedang asik mengintip sadar akan perlakuan ku, lalu dia mundur dan mengangkat kepalaku yg berada didadanya.
“Horny berat lu ya, selesain aja ya gw juga udah lumayan kerasa enak nih..” Kata rendra sambil nyengir
Aku ga menjawab, tapi gerakanku makin menggesek2 titit yg keras dibalik celananya itu.
“Mmmhhhh mmmhhhh mmmmhhhh..” Desahku
Aku makin menggesek pelan tapi intens. Sedang asik2nya rendra malah menahan badan bawahku. Aku yg kecewa langsung menghadap ke mukanya. Dia membalas dengan isyarat telunjuk dibibirnya. Ga lama kemudian tangannya berada dibawah antara badan bawah kami. Lalu tangannya memisahkan badan bawah kamu, seperti ada gerakan kebawah. Meki ku yg kesenggol punggung tangannya, membuat darahku makin mengalir dan menambah prasaan ku yg campur aduk antara kesel brenti, dan kesel kenapa harus pas lagi begini malah ngerasa horny berat.
“Lu udah basah banget ya, ga nyangka gw..” Kata rendra tiba2
Aku diem aja.
“Mau digesek langsung apa masih mau make tuh celana lu nia..” Kata rendra lagi
Aku merasakan ada benda tumpul yg berada di mekiku yg masih tertutup legging. Aku hanya menggeleng. Rendra malah makin menunduk dan berusaha melebarkan pahaku. Aku hanya menurut. Dia lalu menaruh tititnya diantara pahaku, dan kemudian menggerakkan maju mundur seperti orang sedang ML. Aku terkejut dan langsung melihat badan bawahku, ternyata rendra mengeluarkan tititnya yg sekarang dijepit diselangkanganku. Aku merasakan hangat. Dia masih menggesek dengan kecepatan yg pelan tapi intens. Aku merasakan mulai2 mau sampe pada orgasmeku. Setelah beberapa menit berlalu dalam kondisi seperti saling menggesek, aku merasa aku udah sampe bentar lagi.
“Cepetin dikit ren..” Kataku yg tanpa sadar keluar dari mulutku.
Rendra yg mendengar itu berusaha menarik tititnya dari jepitan pahaku. Lalu aku menghadap mukanya dengan tampang kecewa. Lagi2 rendra hanya memberi isyarat telunjuk dibibir. Dan tak lama kemudian tangannya menyentuh selangkanganku dari luar.
“Kalo mau keluar, keluarin aja jangan ditahan2 ya nia..” Bisik rendra sambil nyengir
Aku hanya mengangguk malu. Tangan rendra menggesek dengan cepat sampe baru beberapa detik aku menggelinjang keenakan, serta cairanku yg seperti pipis keluar dengan deras dan banyak.
“Crrrtt Crrrrrttttt Crrrrrtttt”
Orgasme ku paling enak selama ini. Aku mengejang kesana kemari. Rendra langsung menahan tubuhku agar tidak sampe menyenggol pintu lemari. Lalu setelah becek dilantai lemari. Rendra berbisik ke telingaku.
“Gantian dong kocokin bentar ya nia..”
Aku yg baru sampe masih belum sadar dan tidak menanggapi perkataan rendra. Tak ada jawaban, rendra malah menuntun tanganku untuk mengocok tititnya. Aku yg baru sadar langsung mengocok tititnya dengan cepat.
“Nah gitu nia, enak banget..” Kata rendra
Aku makin percepat kocokan ku, selang 2-3 menit aku kocok. Tanpa aba2 badan rendra bergetar hebat serta meluncurlah spermanya keantara selangkangan dan pahaku yg tertutup legging.
“Crot crooot croooottttt..”
Leggingku udah ga karuan sekarang. Becek, lembab dan lengket.
“Makasih yah nia cantik..” Bisiknya sambil nyengir
“Iya sama2, tapi ga gini lagi ya soalnya ini kecelakaan karna sikon” jawabku
“Mudah2an bisa dapet sikon gini lagi” jawab rendra
Aku acuhin omongan trakhirnya. Setelah beberapa menit kita berdua saling diam.
“Lu gimana bersihinya nia, bisa ketawan nih legging ku brantakan gitu” kata rendra tiba2
Aku baru sadar kita lagi rame2. Aku mencoba mengambil sperma rendra dan meper ke tembok lemari. Walaupun tidak bersih paling ga tidak terlalu kotor leggingku. Lalu tiba2 pintu kami diketok dan ada yg bersuara.
“Kita aman ayo keluar”
Aku bingung suara sapa, akan tetapi kami berdua menurutinya dengan keluar dari lemari.
To be continued..
Sorry kalo kelamaan soalnya lagi banyak kerjaan 😂
Kamu berkumpul berempat. Kami berbicara untuk menyusun strategi selanjutnya. Apakah kita sekarang
Yg ngebebasin atau tunggu besok biar polisi yg nyelesain semuanya. Kami masih berunding cukup lama sekitar 15 menitan. Setelah cukup lama berunding kita berdiri semua. Aku yg ikut berdiri meninggalkan bekas ditempat yg tadi aku dudukin. Sampe akhirnya si lena dan indri melihat.
“Lah ko bekas duduk lu lembab gini..” Kata lena
“Iya lengket bau…., wah ini mah cairan keenakan cowo cewe nih baunya nyampur…” Kata indri
“Apaan sih kalian…” Kata ku sambil melengos takut ketawan
Akhirnya lena inisiatif untuk mencolek dan mencium cairan yg dicoleknya.
“Anjir bener ini mah kata lu ndri.., lu pada abis ngapain ?” Kata lena sambil mendekati lemari yg tadi dipakai aku dan rendra sembunyi. Kemudian membuka nya.
“Wah baunya beneran…” Lena sedikit kaget
“Ga sengaja ko beneran, ren kasih tau dong kejadiannya.” Kata nia
“Iya ga sengaja sumpah deh, gara2 sikon tadi.” Rendra ikut berseru
Tampak lena dan indri melihat dan menghampiri kami.
“Yaudah duduk lagi, ceritain gimana enaknya tadi.” Kata indri yg terlihat agak kesel
“Yakan kita dempet banget tadi, kita gerak dikit kegesek, eh lama2 malah sama2 horny” kata rendra nyengir sambil garuk2 kepala
“Coba sambil praktekin ceritanya” kata lena sinis
“Jangan dong len…” Kata nia malu
POV indri
Aku kesal melihat mereka berdua melakukan hal seperti itu. Jujur mungkin aku ada sedikit rasa dengan rendra. Dan aku berharap suatu saat nanti rendra akan bersamaku. Tapi kenapa rendra mau2nya sama nia.
“Sekarang ceritain sambil praktekin depan aku ma lena” umpatku kesal
“Jangan dong dri, please…..” Kata nia
“Iya cepet, aku juga pengen tau” kata lena
Rendra melihat aku dengan tatapan bersalah, lalu dia mengajak nia. Nia tampak malu untuk reka ulang semuanya. Tapi dalam pikirannya susah jika tidak diturutkan, bisa2 ga diajak ngobrol sebulan sama gengnya sendiri. Lalu rendra tampak canggung menarik Dan melakukan reka ulang Dari yg hanya menempel saja dalam beberapa menit.
“Ga mungkin bisa banjir gini kalo cuma begitu doang” kataku kesal
Mereka tetep diam saling menempel. Tiba2 lena mendorong sahabat nya itu (baca : nia).
“Sini ren praktekin ma aku, ga mungkin bisa keluar kalo gitu” kata lena
Aku menarik tangan lena agar tidak berbuat seperti itu, akan tetapi lena malah menepis tanganku sambil bilang.
“Biarin dri gw pengen tau dia bohong apa ga, masa nempel doang gini bisa keluar” kata lena sambil menempelkan diri ke rendra
POV Lena
Aku mendorong nia cukup kencang, Dan nia hampir saja jatuh tersungkur. Setelah indri yg berusaha menarik tanganku walaupun ku tepis. Aku hanya penasaran saja masa iya segitu enaknya cuma nempel. Langsung aku tempel rendra. Awalnya biasa saja cenderung canggung tapi setelah beberapa menit aku merasa ada desakan dicelana jeansku. Aku bagaikan tersengat listrik. Begitu kaget dengan sensasinya. Lama2 aku merasa rendra malah sengaja menekan selangkangannya ke selangkanganku. Tak terasa lembab di cd yg ku gunakan. Aku yg tersadar langsung mendorong rendra menjauh.
“Bener dri ternyata sensasinya” kataku
Jujur aku udah sedikit horny, tapi aku tidak mau temen2ku menganggap aku mengambil kesempatan seakan aku murahan.
“Oo gitu ya, yaudah trusin aja ren sama nia dih…” Kata indri kesal
Aku melihat gelagat indri kesal, yg aku tau dia memang punya sedikit rasa sama rendra.
“Maafin ya tadi sikon doang ko, suer deh…” Kata rendra menanggapi indri dan menghampirinya
Indri terlihat cuek terhadap rendra Dan menjauh.
“Yaudah sekarang gini aja, Daripada kita ketawan gara2 ribut disini mending balik aja..” Kataku
“Yaudah ayo..” Kata rendra dan nia
Indri melengos kesal dan menjauh kearah parkiran mobil kami. Kami akhirnya sampai dimobil dan pulang. Rendra mengantari aku dahulu karna rumahku yg lebih jauh padahal tetep deket banget, lalu nia.
POV indri
Didalem mobil yg berisi hanya tinggal aku dan rendra. Rendra megang tanganku sambil meminta maaf. Aku kesal tapi tidak tega juga.
“Ga sengaja dri sumpah deh, gw harus ngelakuin apa deh biar dimaafin lu…” Kata rendra
“Ga usah..” Balesku singkat
Sampai dirumah kami, kami balik masing2. Akupun masih tidak terima dengan kejadian tadi. Tapi karena tak terima itu lalu aku malah memikirkanya terus sampe2 aku horny sendiri karna membayangkan kenapa bukan aku tadi yg kebingungan sehingga rendra menarik aku bukan nia. Setelah beberapa lama Aku merasa makin horny Dan Aku merasa mulai lembab dibawah sana. Aku lalu memasukan tanganku dan memegang mekiku untuk mengecek. Terasa basah dan hangat. Lama kelamaan tanganku malah menggesekkannya bukan sekedar mengecek. Makin lama makin enak. Lalu Aku berusaha menyalakan lepie ku dan menyetel beberapa koleksi ku karna makin lama Aku makin horny.
“Mmmhhhh mmmhhhh”
Aku makin terasa enak. Aku memelankan gesekan tanganku pada mekiku. Menahan agar aku bisa menikmati kenikmatan ini lebih lama. Aku tetap menonton koleksiku. Lama kelamaan Aku sadar gesekan tanganku yg pelan malah makin kenceng karena Aku sudah merasakan kenikmatan yg makin2.
“Ah enak…” Gumamku
Makin lama aku makin kerasa enak. Aku tau ini. Aku akan orgasme beberapa saat lagi. Aku berdiri menuju kamar mandi sambil tetap menggesek tanganku.
“Mmmmhhhhh mmmmhhhhh”
Belum sampe kamar mandi Aku merasa Aku telah sampe puncak pada saat ber jalan kekamar mandi.
“Aaaaaaahhhhhhh” lenguhanku tak tertahankan
Dan akhirnya.
“Crrrrttttt Crrrrrrttttt Crrrrrrrrttttttt”
Cairanku dengan deras keluar. Walau tidak squirt tapi Aku ngerasa ada yg ngalir hingga jatuh kelantai. Cairan berwarna putih kekuningan.
Aku mengejang dan lemas. Akhirnya Aku langsung terduduk.
Sambil mengatur nafas yg masih ngos2an. Aku terdiam beberapa saat. Setelah beberapa menit aku mulai bangkit lagi dan membersihkan diriku dan cairan orgasme ku dilantai. Setelah itu Aku tidur2an dan akhirnya pun tertidur sampe keesokan harinya.
To be continued…