REMAKE Bos Pabrik

Kisah ini kisah fantasy saja, kalau ada kesamaan nama, tempat dan kejadian hanyalah kebetulan belaka.

————————-====================—————————-====================

Perkenalkan saya adalah Bos pabrik di Cikarang, Saya cukup beruntung karena memiliki jabatan mentereng sebagai manajer pabrik ditempat saya bekerja dan juga merangkap sebagai dosen di salah satu kampus ternama di kota Cikarang

Dengan jabatan itulah saya bisa memanipulasi SOP pabrik ataupun mengatur nilai kelulusan sehingga mudah sekali bagi saya mendapat wanita cantik nan seksi, ibaratnya saya tinggal pilih wanita cantik sesuai selera saya untuk saya setubuhi karena mereka bertebaran dimana mana, Saya memiliki database mencapai ratusan orang karyawati cantik cantik ataupun para mahasiswi seksi seksi yang sudah pernah saya setubuhi. Wanita wanita cantik ini terpaksa merelakan tubuhnya untuk saya genjot demi perpanjangan kontrak kerja ataupun demi mendapatkan nilai lulus dari saya.

Sudah menjadi rahasia umum diantara para karyawati pabrik dan para mahasiswi di kampus saya, kalau mau perpanjangan kontrak kerja syaratnya wajib staycation dengan saya atau kalau mereka mau nilai lulus mata kuliah maka ngamar dengan saya adalah jawaban yang paling tepat.

Jadi mereka sudah maklum ketika saya minta jatah vagina pasti akan mereka berikan karena mereka tidak mau senasib dengan teman-teman mereka yang telah menolak, dimana mereka sudah sangat hafal, kalau mereka menolak ajakan staycation atau ngamar dengan saya pasti saya akan balas dengan memutus kontrak kerja mereka atau saya hadiahi nilai E……He.. he…. He….

Demikian perkenalan saya berikut adalah kisah petualangan saya sebagai Bos pabrik dan dosen killer di kampus.

Sementara para karyawati lain sibuk bekerja di bagian department mereka masing-masing, Bos pabrik juga sibuk di dalam ruang kantornya. Hujan deras seakan-akan berpihak dan membantu menyembunyikan kebejatannya di dalam ruang kantornya. Seorang karyawati junior yang cantik menjadi korban kebuasan Bos pabrik. Dengan kesal karyawati cantik itu menepiskan tangan Bos pabrik yang merayap-rayap di dadanya, matanya menatap tajam pada pria itu, ada rasa benci, sebel, dan juga ada rasa tidak berdaya dalam sorot sinar matanya.

Gambar hanya pemanis saja

Mulustrasi Karyawati Junior Alda

Karyawati cantik itu berusaha berontak ketika Bos pabrik mengangkatnya ke atas meja kerjanya. Dengan kasar Bos pabrik menekan bahu karyawatinya yang cantik agar berbaring terlentang. Alda adalah karyawati junior paling cantik dibagian packing, ia kini telah terlentang tanpa daya, sementara tangan Bos pabrik kembali merayap ke arah dadanya yang ranum. Alda mendengus kesal sambil memalingkan wajahnya, ia tidak sudi menatap wajah mesum Bos pabrik yang tersenyum-senyum senang, kedua tangannya terkepal rapat ketika merasakan remasan-remasan tangan Bos pabrik. Bos pabrik hanya tersenyum ia memaklumi, Alda memang masih karyawati junior, masih polos, belum terlalu mengenal kenikmatan dunia. Tangan Bos pabrik mulai melepaskan kancing baju seragam kerja Alda, satu demi satu, tanpa mempedulikan Alda yang terisak menangis, Bos pabrik berbisik di telinga karyawatinya “Alda, sebenarnya skill kamu itu jauh dari cukup untuk dapat masuk ke perusahaan ini, sangat kurang malah!!!, tapi body dan kecantikan kamulah yang membuat kamu dapat lolos diterima disini he he he”

Bos pabrik mencumbui leher Alda, isakan karyawati itu terdengar semakin keras ketika cumbuan Bos pabrik semakin turun ke arah dadanya.

“Jangan Bosss….., ” Alda memohon terisak sambil berusaha menepiskan tangan Bos pabrik yang hendak menyusup kebalik branya.

Bos pabrik menggeram kemudian menyusupkan tangannya dengan paksa kebalik bra Alda, tubuh Alda tersentak merasakan telapak tangan Bos pabrik yang kasar bergesekan dengan permukaan payudara ranumnya yang lembut dan halus.

“He he he, Ayolah Alda nggak usah nangis gitu dong, bos cuma ingin memberikan kenikmatan untuk kamu, apa itu salah ?? ” Bos pabrik semakin aktif meremas-remas payudara Alda, Alda berusaha bertahan dengan sekuat tenaga, ia mengenyahkan jauh-jauh rangsangan yang semakin kuat berusaha menyeretnya menerima perlakuan Bos pabrik,

Tidak….!!

“Enakkkk…, Ahhh, Enakkkk!!

Bandot tua sialan…..!!

“Jangan terusin Boss , Nikmatt, Hssshhh…”

Seperti itulah isi pikiran Alda yang sedang berkecamuk, berbagai perasaan saling bertabrakan, ia menghela nafas lega ketika Bos pabrik menarik kedua tangannya, untuk sesaat ia berusaha menguasai diri.

“Haaaahhhhh……,” Alda terperanjat ketika tangan Bos pabrik menyusup masuk ke dalam rok seragam kerjanya dan membelai pahanya sebelah dalam, baru kali ini Alda merasakan tangan laki-laki mengelus – ngelus pahanya, permukaan telapak tangan itu begitu kasar tapi enak sekali rasanya ketika mengelus-ngelus permukaan pahanya, nafas Alda tertahan di dadanya ketika merasakan telapak tangan Bos pabrik tiba-tiba meremas selangkangannya. Tangan Bos pabrik yang satunya lagi menyibakkan rok seragam kerjanya ke atas, jari tangan Bos pabrik menekan-nekan permukaan celana dalamnya di bagian bibir vaginanya , terkadang jari Bos pabrik bergerak menggesek-gesek belahan vagina Alda yang semakin basah. Tangan Alda bergerak secara reflek mencekal tangan Bos pabrik yang hendak menarik celana dalamnya turun, terjadilah pertarungan kecil, Alda berusaha mempertahankan celana dalamnya sedangkan Bos pabrik si manajer bejat itu berusaha melepaskan celana dalam Alda karyawatinya yang cantik, dengan sekali sentak Bos pabrik berhasil menarik lepas celana dalam Alda.

“OWwww…!! ” Alda menarik tubuhnya , punggungnya bersandar pada tembok ruang kantor sedangkan kedua kakinya tertekuk merapat berusaha menyembunyikan daerah intimnya, nafasnya terengah ketakutan.

“Ahhhh…, Jangannnn…., Lepasssskannnn….” Alda berontak ketika Bos pabrik yang besar dan gemuk itu berusaha memeluknya, Alda berusaha sekuat tenaga untuk mendorong bahu Bos pabrik yang menghimpit tubuhnya.

” OwwwwwhhhHemmmm… Mmmmmmhhhh…..” jeritan Alda lenyap ketika mulut Bos pabrik mencaplok bibirnya, tubuh karyawati cantik itu menggeliut-geliut berusaha melepaskan diri ketika tangan Bos pabrik membelit tubuhnya.

“Haaa.. Uhhh..hhhmmmhh…”Sambil terus mengulum bibir Alda, tangan Bos pabrik merayapi pangkal pahanya yang tertekuk, berkali-kali tangan Alda berusaha menepiskan tangan Bos pabrik yang bermain-main merayapi pangkal pahanya.

“Ehhhh!!!!, Shaaahhhhh,,, Hhhhhaaaaa……” karyawati itu terkejut ketika tiba-tiba tangan Bos pabrik mencekal kedua pergelangan kakinya dan mengangkatnya tinggi-tinggi ke atas hampir sejajar dengan mulutnya, dengan perkasanya pria itu mereggangkan kaki Alda.

“OUHHHH…!! ” tubuh Alda kelojotan ketika mulut Bos pabrik mencium bibir vaginanya, seumur hidup belum pernah ada seorang laki-lakipun yang menjamah wilayah intimnya, namun kini dengan bebas, mulut Bos pabrik berkeliaran menciumi bibir vaginanya.

Tubuh Alda tersentak-sentak, karyawati cantik itu berkali-kali menggeliat-geliat, mulutnya terbuka membentuk huruf “O” disertai erangan dan rengekannya yang merdu.

“Hsssshhh… Hhhssshhhhh…..” berkali-kali Alda mendesis keras ketika merasakan mulut Bos pabrik mencaploki bibir vaginanya.

“AHHHHHH….! AHHHHHHHHHH……! ” suara Alda tertelan oleh suara hujan yang semakin lebat, lidah Bos pabrik terjulur keluar kemudian menjilat belahan vagina Alda, satu jilatan lembut dan pelan itu membuatnya menggeliat resah.

“OWWWW…,, Ahhhhhh…., Bosss…..” tubuh Alda menggelepar ketika merasakan lidah Bos pabrik memijit-mijit tonjolan klitorisnya, mendengar desahan-desahan karyawatinya yang cantik Bos pabrik semakin bersemangat memainkan lidahnya, mengorek, menjilat, memijit dan mencokel daging klitoris Alda.

Alda memejamkan matanya ketika Bos pabrik mulai membuka sabuknya, menarik turun resleting celana itu dan mengeluarkan sebuah benda panjang besar yang sudah ereksi, karyawati cantik itu tidak kuasa menatap wajah mesum Bos pabrik yang akan menggagahi dirinya. Berkali-kali tubuhnya mengejang menahan desakan kepala kemaluan Bos pabrik yang siap untuk menyantap selaput keperawanannya. Tubuh Alda menggigil merasakan gesekan-gesekan yang diiringi oleh desakan-desakan kuat pada belahan bibir vaginanya yang mulai terasa dipaksa merekah sedikit demi sedikit oleh kepala kemaluan Bos pabrik.

“Arrrhhhhhh….., Hennnggghhhh Ahhhhhhhh…..” sentakan-sentakan kuat itu datang bertubi-tubi, Alda mulai merasakan pedih, panas dan sakit mendera lubang vaginanya yang disesaki oleh batang kemaluan Bos pabrik yang kini tertancap dengan kuat dan menekan semakin dalam. Sesuatu di dalam vaginanya terobek-robek oleh batang kemaluan manajer bejat itu.

“Ouhhhhh…., Ennnnggghhhh…..AAAAFHHH…!” ada rasa nikmat yang mulai menyelingi rasa sakit, jantungnya terasa berdetak dengan lebih cepat ketika merasakan kedutan-kedutan aneh yang baru pertama kali ini dirasakannya. Pandangan matanya terasa lebih jernih, nafasnya memburu dengan lebih kencang, begitu lepas, dan liar berdengusan.

Entah apa yang berkedut-kedut dengan nikmat diselangkangannya, kontraksi dinding kemaluannyakah ?? ataukah kedutan batang kemaluan Bos pabrik ??

Sulit sekali untuk dibedakan. Yang jelas Alda merasakan nafasnya berkali-kali terhembus keras ketika Bos pabrik menjejalkan batang kemaluannya kuat-kuat. Tubuhnya terguncang dengan hebat ketika Bos pabrik semakin cepat memacu batang kemaluannya keluar masuk mengocok-ngocok jepitan lubang vagina karyawatinya yang cantik itu.

“ARHHHHH… Crrrr Crrrrrr……..” Alda merasakan seluruh tenaganya serasa meleleh terbawa cucuran air keringat yang mendadak mengucur deras.

Bos pabrik terkekeh sambil menggecakkan batang kemaluannya, ia menggerakkan batang kemaluannya mirip seperti sedang mendongkrak ke atas ke bawah, kemudian bergerak memutar seperti sedang mengocek-ngocek sesuatu.

“Heeennnnnhhh,,, Ennnnnnhhhhhh, Unnnnhhhhh….” Alda merengek-rengek , matanya terpejam-pejam, meresapi gerakan liar batang kemaluan Bos pabrik di dalam jepitan lubang vaginanya.

Bos pabrik duduk dengan santai, tangannya menarik tubuh Alda agar menduduki batang kemaluannya yang terhunus siap untuk kembali menusuk lubang vagina Alda.

“Ahhkkkkkkkssshhhh……” kedua kaki Alda melejang-lejang ketika merasakan batang kemaluan Bos pabrik kembali memasuki lubang vaginanya.

Sambil menyodokkan batang kemaluannya tangan Bos pabrik kembali menyusup masuk kedalam bra Alda kemudian meremas-remas buah dadanya. Alda melenguh panjang merasakan sodokan-sodokan kuat Bos pabrik, si manajer bejat yang keenakan menyodok-nyodok lubang vagina karyawatinya yang cantik sambil meremas-remas payudaranya yang mengenyal semakin padat.

“Ingat Alda, ini hanyalah permulaan, Bos akan mengajari kamu agar lebih pandai dalam bercinta, HA HA HA HA…..” sebut Bos pabrik.

Tubuh Alda semakin sering tersentak-sentak keatas, malang sekali nasib karyawati cantik yang sedang disodok oleh manajer perusahaannya, Alda hanya dapat mendesah-desah dan mendesis, terkadang mengerang lemah..

“OHHHHH,, AHHHHHHHH, Amphunn Bosss aduhhhh…, akkssshh” Alda menggigit bibirnya ketika Bos pabrik semakin kasar dan brutal menyodok-nyodok lubang vaginanya.

“Wahhhh saya tidak mengerti !!! Ampun gimana ?? Ampun enak banget maksudnya?? ” Bos pabrik semakin hebat menghantamkan batang kemaluannya

“Awwww.., “Alda memekik kecil, lubang vaginanya berdenyut kuat “Crrrrrr….. Crrrrrrr……” nafasnya terasa putus, angannya melayang ke sebuah dunia khayalan yang dipenuhi oleh bisikan-bisikan kenikmatan.

Kini Bos pabrik mengangkat memindahkan dari meja dan menghempaskan tubuh karyawatinya agar kembali terlentang di atas kursi sofa panjang sampingmeja, sebelah kaki Alda tertekuk bersandar pada sandaran kursi sofa panjang sedangkan yang satunya lagi terjuntai ke bawah.

“Unnnhhhh…..! ” Hanya suara itu yang keluar dari mulut Alda ketika Bos pabrik menerkamnya dan menggeluti tubuhnya, dengan kasar tangan Bos pabrik menarik cup branya dan mengecupi buntalan buah dada karyawatinya yang putih, kenyal dan halus itu.

“Ohhhh….! Ahhhh….! awwwhhhhssshh” Alda meringis-ringis merasakan kenyotan-kenyotan mulut Bos pabrik di puncak payudaranya, liar dan buas sekali pria itu menggeluti payudaranya, dijilat, dihisap, dikenyot-kenyot, diremas-remasnya bukit payudara Alda sambil menciumi buntalannya dengan kasar.

“Heeennnggg,, Emmh,, eennngggghhhhhhh….” Alda merengek-rengek ketika merasakan batang kemaluan Bos pabrik kembali menyentak-nyentak memasuki jepitan lubang vaginanya, Bos pabrik menghempas-hempas batang kemaluannya dengan semakin kuat dan kencang “Cleppp.., Clepppp, Cleppppp, Clepppppp!! “

Tubuh Alda yang putih mulus hampir tidak kelihatan karena ditindih oleh Bos pabrik yang besar dan gemuk, manajer bejat itu tampaknya tidak peduli pada karyawatinya yang cantik, Alda mengerang lemah, terkadang meringis pelan ketika manajer-nya menggenjot-genjot lubang vaginanya dengan kasar.

“Awwwhhhh, ssshhhhhh……Crrr Crrrr… Crrrrr…” Alda kembali terkulai, sesekali tubuhnya tersentak ketika Bos pabrik menyodokkan batang kemaluannya kuat-kuat, Bos pabrik menjilat pipi karyawati cantik itu sambil menjebloskan batang kemaluannya dalam-dalam. Bos pabrik tersenyum lebar, benar-benar sebuah pemandangan yang mengasikkan ketika menyaksikan wajah karyawatinya yang cantik itu mengernyit antara sakit dan nikmat ketika lubang vaginanya disodok dengan kuat dan kasar. Ia pun melumat bibir Alda yang merekah, mendesah-desah dengan penuh nafsu

“Emmmmhh, Ckkk.., Ckkkk, Mmmmmmhh, Mmmmmm…Ckk”berkali-kali lidah Bos pabrik terjulur keluar masuk ke dalam mulut karyawatinya yang cantik, mengajak lidah Alda untuk berperang, tapi tidak digubris olehnya.

“Hemmm, Keluarin lidah kamu..cepat..!! “dengan tegas Bos pabrik memerintahkan Alda karwatinya untuk menjulurkan lidahnya keluar, dengan ragu Alda menjulurkan lidahnya keluar.

“Ihhhh…,” Alda buru-buru menarik lidahnya masuk ketika lidah Bos pabrik terjulur membelai lidahnya.

“ADUHHHH…, Gimana sihh, julurin nggak !!! ” Bos pabrik meremas kuat-kuat induk payudara Alda.

“Ammpunn, Bosss, Ampunn, “Alda kesakitan, ketika Bos pabrik meremas Susunya kuat-kuat, dengan terpaksa ia menuruti keinginan Bos pabrik, lidahnya terjulur keluar, setelah lidah karyawatinya yang cantik terjulur keluar barulah Bos pabrik melepaskan remasannya.

Dengan nafsu memuncak Bos pabrik mencapluk dan mengenyot-ngenyot lidah Alda, rasanya manis seperti madu, sambil melakukan perang lidah Bos pabrik kembali menarik dan menyodokkan batang kemaluannya, kali ini lebih lembut dan mesra, manajerperusahaan bejat itu tampak sangat meresapi jepitan lubang vagina Alda yang mencekik batang kemaluannya yang besar dan panjang itu.

“Aduhhh, Bos Aduhhhh… Hsshhh Hssshhhhhh Ahhhh” Alda mendesah, genjotan Bos pabrik membuat tubuhnya berkali-kali menggelepar, desisan-desisan kecil berulang kali terdengar dari mulutnya.

“AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH……. Crrrr… Crrrrr……” Alda mengalungkan kedua tangannya pada leher Bos pabrik, kini ia mulai membalas lumatan-lumatan Bos pabrik,

“Nah, gitu dong, beri respon yang positif, Bos-kan cuma ingin mengajari kamu seperti gimana rasanya berhubungan ngentot, masak karyawati perempuan saya nggak tau yang namanya bersetubuh…., malu-maluin aja HE HE HE……” Bos pabrik terkekeh sambil melumat-lumat bibir Alda.

Alda tidak menjawab, ia sibuk membalas lumatan Bos pabrik, tubuhnya kembali terguncang dengan hebat ketika Bos pabrik menusuk-nusukkan batang kemaluannya sedalam dan sekuat mungkin. Bibir vagina Alda terdesak dan terlipat keluar mengikuti gerakan batang kemaluan Bos pabrik yang berkali-kali menghantam lubang vaginanya, semakin lama semakin kuat dan kencang Bos pabrik menghentakkan batang kemaluannya, dan…..

“Awwww…. Essshhh Bosss… Crrr Crrrr….” tubuh Alda kelojotan menahan kenikmatan yang berdenyut di lubang vaginanya.

“Ehhh!! Oufffhhh!!! Crrottt Crotttt…….” Bos pabrik membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam

Hujan yang lebat itu kini berubah menjadi hujan gerimis kecil, Bos pabrik duduk santai sambil memangku tubuh Alda dalam posisi saling berhadapan, berkali-kali tangan Bos pabrik merayapi tubuh halus karyawatinya yang cantik, hidungnya sengaja dibenamkan pada belahan dada Alda sambil mengendus-ngendus bau harum tubuh karyawati itu, Bos pabrik tersenyum lebar sambil menatap wajah Alda yang sedang melamun, kedua kaki Alda tertekuk mengangkang dengan sebatang penis yang masih tertancap di lubang vaginanya. Beberapa saat kemudian Bos pabrik mengecup pipi Alda kemudian berkata

“Sudah, sekarang kamu masuk kembali ke department mu, kerja yang baik dan benar, kalau ditanya Supervisormu bilang saja kamu habis menghadap saya… He he he”

————————-====================—————————-====================

Kalo rame dan banyak komentarnya akan saya lanjutkan kisah petualangan Bos Pabrik selanjutnya