Perjalanan si Culun
Selamat membaca!
Bab I
Gairah Perkuliahan
Kenalin nama gw zaki tentu saja nama gw ini adalah nama samaran, umur gw sekarang menginjak 26 tahun, gue asli anak Jakarta bagian selatan. Cerita ini adalah cerita yang gw mau ceritain pas jaman gw kuliah di Kota Pendidikan jadi sekitar pas umur gw 19-21, tanpa menunggu lama lagi mari simak cerita gw dibawah ini, hehe.
Pada tahun ini, adalah tahun kelulusan gw dari SMA, tentu saja setelah lulus SMA, gue pengen lanjut untuk berkuliah. Bokap-nyokap ngasih gw kebebasan untuk memilih kampus dan jurusan yang gw mau dan kebetulan gw juga anak satu2nya jadi mereka pikir gapapa untuk jor2an dalam pendidikan anak. Gw yang waktu itu bingung mau ngambil jurusan apa akhirnya gw ikut2an sama temen2 tongkrongan gw, yang kebanyakan ambil jurusan Hukum dengan tujuan ke kota Pendidikan. Seiring berjalannya waktu, gw akhirnya keterima di salah satu kampus di Kota Pendidikan dengan jurusan Hukum.
Fyi, gw belum pernah merasakan namanya pacaran dari lahir sampai lulus SMA. Ketertarikan untuk nyobain sex sih tetap ada, tapi memang mungkin karena yang kurang dari segi wajah jadi gw kurang percaya diri untuk deketin lawan jenis. Sampai ketika gue bertemu dengan seorang perempuan sebut saja namanya Hana, untuk ciri2 Hana tingginya sekitar 155cm berat 45kg dengan hijab trendy yang biasa ia pakai terlihat seperti selebgram Tania. Gw ketemu Hana ini di parkiran kampus ketika itu Hana bingung cari sepeda motornya yang terparkir di kampus, mungkin karena parkiran kampus ini memang sangat luas dan sepeda motor Hana ini memang kurang canggih karena tidak ada GPSnya. Ditambah posisi saat itu sudah malam dan posisi juga berdua saja di parkiran sepeda motor ini , gw inisiatif nawarin si Hana ini tumpangan ke kostnya, dengan dalih mending besok saja dicarinya, Toh juga parkiran kampus juga gratis. Kurang lebih begini percakapannya :
Gw : “Mbak cari apa?”
Hana : “Lagi cari motor saya mas, saya lupa naro motor dimana?”
Gw : “Mbak coba lapor satpam dulu”
Hana : “Udah saya cari mas, mungkin karena udah malem juga, satpamnya lagi keliling”
Gw : “Motornya besok aja mbak dicarinya sudah malem juga, pasti juga capek mbaknya, jadi gak fokus, kalo mau sini tak anterin pulang ke rumah, toh kan juga parkir di kampus gratis”
Hana : “Hm, yowes deh mas, besok tak cari lagi”
Setelah percakapan tersebut, kami berdua berlalu untuk pulang ke rumah Hana, Hana yang gw bonceng ini tidak sama sekali pegangan ketika gw bonceng, melainkan Hana pegangan pada gagang belakang penumpang. Dalam hati gw , sial banget tapi ketawa juga sih dalam hati.
Sampailah di rumah Hana yang ternyata tidak jauh dari kampus, setelah sampai di rumah Hana, orangtua Hana menyambut kedatangan Hana dengan agak kesal karena Hana pulang larut malam. Hana yang mukanya langsung panik karena pulang tidak bawa sepeda motornya, langsung nyelonong masuk, mengecek garasi rumahnya, yang ternyata sepeda motornya ada di garasi rumahnya, Hana pun keluar rumah kembali menghampiriku dan tiba2 tertawa dan orangtuanya melihat Hana kebingungan kenapa tiba2 dia tertawa.
Hana : “Ya Ampunn Gustii, aku kok bisa lupa ya, aku hari ini gak bawa motor mas”
Gw pun cuma ikut ketawa bareng Hana. Waktu itu menunjukkan hampir pukul 10 malam, gw langsung pamit pulang ke Hana dan juga orangtua Hana ditambah perasaan lega gw ngeliat Hana yang terlihat senang ketika sepeda motornya sudah ketemu, tetapi sebelum gw pulang, Hana minta kontak whatsapp gw karena ternyata Hana juga Mahasiswa baru di kampus yang sama kayak gw, ya gw tentu dalam hati senang karena siapa yang tidak senang dimintain nomer whatsapp oleh cewek secantik Hana.
Berikut kira2 penampakan Hana suhu
Bab II
Apakah Ini cinta?
Setelah kejadian kehilangan motornya Hana di parkiran kampus, gw dan Hana mulai chatan intens, berbagai topik kita bicarakan, mulai dari organisasi, perkuliahan dan kisah cinta masa lalu kita.
Kebetulan gw sama Hana ini satu jurusan di kampus tapi beda kelas, karena masih semester awal jadi kita masih terpisah kelas dan jadwal perkuliahan yang tidak sama.
Fyi, gw tinggal di kota pendidikan ini ngekost meskipun gw punya saudara banyak di Kota Pendidikan ini, tetep aja enak ngekost karena rasanya lebih bebas ngekost sendiri.
Singkat cerita ketika itu malam minggu, temen2 kost gw pada keluar untuk nongkrong bersama teman2 satu daerahnya, dan ada juga yang nongkrong sama gebetan barunya yang pada akhirnya menyisakan gw yang belum punya rencana untuk malam minggu pergi kemana. Gw coba menghubungi temen2 tongkrongan gw yang dari Jakarta untuk sekedar ngajak nongkrong, ternyata banyak dari mereka yang sudah punya rencana keluar untuk malam minggu. Akhirnya gw memutuskan untuk tidak keluar pada malam minggu ini, sampai tidak berselang lama, notification chat wa dari Hana muncul.
Hana : “Oi zaki, malam minggu kemana? Kamu kan anak Jakarta pasti jarang deh ke tempat2 hidden gem di Kota ini.
Gw : “Hahahahah, iyaa Hana , gw gak kemana2 nih temen2 kostan pada keluar gak ngajakin gw nih”
Hana : “Hahaha kasian deh, yaudah Zaki makan eskrim aja yok di daerah Selatan sana kan lagi hitz juga toh, banyak selebgram yang foto2nya bagus disana, nanti kamu fotoin aku ya, Hpmu kan apik buat foto”
Gw : “Wah kebetulan banget, gw juga gabut di kosan, yaudah ayok, gw siap2 ya, nanti gw jemput di rumah lo.
Waktu itu menunjukan sekitar jam 6 sore, ane langsung mandi, tidak lupa menggosok gigi sertaa jangan sampe kelewat untuk memandikan parfum di tubuh ane karena bisa dibilang ini adalah kencan pertama sekaligus pertemuan kedua gw sama Hana setelah kejadian di parkiran sepeda motor kampus.
Perjalanan dari kost gw ke rumah Hana sekitar 15 menit, karena mengingat ini malam minggu, meskipun bisa dibilang Kota ini sepi tapi tetap saja malam minggu pasti ramai. Setelah sampai di rumah Hana, Hana sudah siap dengan menggunakan pakaian swater berwarna hijau dengan celana jeans, kurang lebih penampakan Hana seperti ini suhu.
Dalam hati gw :
“ALAMAKK CANTIK KALI HANA INI, MIMPI APA GW SEMALAM BISA JALAN SAMA BIDADARI CANTIK KAYAK GINI”
Gw yang baru sampai di rumah Hana, masih bersikap sok cool, sambil sedikit merajuk ke Hana.
Gw : “Ojekk”
Hana: “Ehh Zakii, hahaha bisa aja, sebentar ya, aku ijin ke bapak ibu dulu ki”
Gw : “Oke siapp, eh iya gw lupa, gw juga ikutan pamit deh minta ijin sama bapak ibu lo ngajakin lo keluar”
Gw langsung turun dari sepeda motor gw, gw langsung menuju ke dalam tempat bapak-ibu Hana berada, lalu bilang untuk berpamitan malam mingguan dengan Hana. Setelah kedua orangtua Hana mengijinkan kami berdua untuk keluar, gw dan Hana langsung tancap gas ke tempat eskrim di Selatan kota Pendidikan ini seperti yang dibicarakan oleh Hana sebelumnya.
Setelah sampai di tempat eskrim itu, ternyata malam minggu memang malam yang panjang, disana sangat ramai sekali, tempat duduk hampir penuh, beruntungnya kami berdua dapat tempat duduk yang posisinya di lantai atas pojok. Disana mulailah terbuka percakapan kami berdua.
Gw : “Hana lo suka makan eksrim disini ya?”
Hana : ” Haha nggak suka banget, cuma pas waktu aku SMA, aku sering makan eskrim disini sama temen2 sekolah aku zak,gimana zak menurut kamu? Enak eskrimnya?”
Gw : “Enak , kayak autentik gitu yaa rasanya, eskrim2 mahal kayaknya ga beda jauh sama rasa eskrim ini han.
Karena keenakan makan eskrim, mulut Hana belepotan cairan eskrim, gw yang inisiatif tinggi langsung bersihin mulut Hana pake tisu.
Hana : ” Duh maaf2 yaa zak, aku kalo makan eskrim suka belepotan hehe, maafin”
Gw : ” Hahaha gapapa, namanya juga manusia makan eskrim ya pasti ada belepotannya.”
Hana kemudian tersipu malu, kemudian setelah selesai makan eskrim dan pada saat bayar2 di kasir, kami berebutan untuk saling bayarin yang pada akhirnya gw juga yang bayarin makan eskrim kami berdua pada malam itu.
Waktu menunjukan pukul 20:30, lalu gw bertanya kepada Hana.
Gw : “Han lo mau lanjut balik?”
Hana : “Masih pagi ya zak, jam 23:00 sih aku rencana balik, gini aja zak, kamu suka gak jalan2 beli buku2 bekas gitu di alun2?”
Gw : ” Wah boleh tuh, kebetulan bacaan gw tentang hukum belom lengkap Han, gas yuk”
Setelah itu, gw dan Hana langsung tancap gas ke alun2 untuk liat2 buku bekas, tujuan kami awalnya hanya melihat-lihat siapa tau ada buku yang kira-kira bermanfaat untuk perkuliahan kami.
Hana : “Duh banyak banget jadi bingung ”
Gw : “Iya nih, bener banget, yaudah gimana kalo buku yang ini aja? ” sambil gw menunjuk buku berjudul Pengantar Hukum.
Hana : “Oh iya bener, yaudah beliin aku jugaa dong zak”
Gw : ” Haha siap bosku”
Setelah membeli buku bekas di alun2, kami memutuskan untuk pulang ke rumah Hana, sesampainya di rumah Hana keliatannya tampak sepi padahal baru jam 9 malam, Hana yang tampak gelisah karena orangtuanya tidak bisa dihubungi, ada dua kemungkinan, orangtuanya sedang pergi atau ketiduran. Beruntungnya Hana membawa kunci rumah, sehingga Hana bisa masuk ke rumah, ternyata orangtua Hana sedang tidak ada dirumah.
Sebagai informasi tambahan, Hana ini adalah 3 bersaudara, dan Hana ini adalah anak terakhir, kedua kakaknya bekerja di Jakarta.
Lanjutt, setelah Hana mengetahui kalau kedua orangtuanya sedang keluar rumah, Hana meminta gw untuk menemani dia dulu di rumahnya, mengingat juga masih jam 9 malam.
Gw dipersilahkan duduk di sofa rumah Hana, Hana lalu membuka obrolan.
Hana : “Eh bentar ya aku beberes bentar, kamu mau minum apa zak? Maaf yaa zak jadi ngerepotin kamu, sampe aku minta tolong temenin kamu zak”
Gw : “Iya gapapa Han, santai aja kali, baru juga jam 9.”
Setelah Hana selesai beberes, Hana tampak sudah berganti pakaian dan hijabnya yang sudah berganti, lalu duduk disamping gw, sambil kami membicarakan perkuliahan kami berdua.
Gw : “Han lo Pengantar Hukum Indonesia udah sampai mana?”
Hana : ” Ah ya itu baru definisi, kamu sampai mana zak?”
Gw : “Ohh kurang lebih sama sih ya Han, cuma kayaknya kita beda dosen, jadi lebih duluan gw nih ilmunya”
Han : “Huu, ih curang banget, dosen gw Pengantar Hukum katanya terkenal killer banget tauk zak”
Zaki : ” Seriusan? Siapa? Pak Mufiq?”
Hana : ” Eh iya bener, kok lo tau sih Zak, wah Zaki anak gaul kampus nih”
Jam semakin menunjukan malam, ketika itu jam menunjukkan sudah hampir jam 11, namun kedua orangtua Hana belum pulang juga.
Hana : ” duh udah jam segini, aku takut lagi sendirian, gapapa ya zak temenin aku sebentar”
Gw : “Iya gapapa, siap bossku”
Hana : “Asikkk, makasih ya zak”
Obrolan demi obrolan, mulai dari pembahasan kenapa masuk jurusan Hukum sampai bahas keluarga, mulai dari situ kami berdua tampak nyaman untuk saling mengobrol.
Entah mungkin karena sudah saling nyaman, dan seperti kata orang dahulu bilang, jangan berduaan, karena orang yang ketiga setan, awalnya gw memulai untuk pegang tangan Hana, Hana membiarkan gw memegang tangannya.
Hana juga balik memegang tangan gw, mulai dari pegangan tangan ane mencoba untuk cium pipi Hana, Hana yang kaget mencoba menjauh.
Hana : “Ehh emang nih setan darimana kita Zak haha”
Gw : ” Maaf maaf han, kebawa sesuasana abisan sepi, ada setannya pasti nih.”
Hana : “Huu malah nyalahin setan, Zakii inget kita kan baru ketemu dua kalii, minimal perjumpaan ketiga, kamu tembak aku dulu, terus boleh deh gemes2an sama akuu hahah”
Gw : “Ah anjirr hahah, bisa ajaa Hana, emang lo gak ada cowok apa na?”
Hana : “Ya nggak ada lahh anjirr, aku tuh terakhir pacaran setahun lalu, kayaknya aku nyaman deh sama kamu zak, tapi coba sekali lagi kita jalan deh zak, siapa tau aku berubah pikiran hihi.”
Gw : “Hahaha”
Gw yang gemes sama Hana langsung aja gw cubitt pipinya, duhhh bisa ajaa sii Hana inii”
Hana : ” Duh duh sakit sakit awass nantii ada setan lewat lagii”, ucap Hana sambil meringis kesakitan.
Tin… tin…
Terdengar bunyi klakson mobil , ternyata orangtua Hana yang sudah sampai rumah, ketika itu sudah jam 11 malam, karena orangtuanya Hana sudah datang, akhirnya ane ijin pamit pulang sama kedua orangtuanya Hana dan juga Hana.
Pastii kentang yaa suhu, lanjut lagi pastii suhu, lanjutt nantii pas di Page ke 3 yaa, Terimakasih suhu sudah menyimak hehe