my wild wife and two dirty angels

“Sshhh.. Enak banget pih.. Terusin pih.. Mamih mau keluar niih.. Aahh”

“Iya miih.. Papih juga mau keluar.. ”

“Keluarin sama sama pih.. Aahhhh.. Oouuhhh…”

Tubuh istri ku mengejang hebat.. Rambut panjang nya berantakan dan sedikit basah karena keringat, tak lama kurasakan cairan hangat membanjir dalam liang senggama nya.. Membuatku tak tahan dan akhirnya menyemprotkan sperma ku di dalam vagina nya.
Ku rebahkan tubuh montok nya dari atas tubuh ku ke samping tanpa mencabut batang penis ku.

“Muaacchh.. Puas banget mih.. Enak banget..”

Ku kecup bahu nya sambil ku peluk tubuh istri ku dari belakang. Wajah nya tampak puas dan kelelahan. Akhirnya kami berdua tertidur dalam keadaan bugil sambil berpelukan erat.

“Piih.. Bangun gih.. Mamih pergi dulu yaa.. Udah di telfon sama temen2 mau arisan..”

Dengan berat kubuka mata ku.. Kulihat istri ku sudah siap dengan dress terusan sepaha, belang hitam putih, lengkap dengan gelang dan kalung emas putih hadiah pernikahan kami.

“Iya mih.. Hati2 pergi nya.. Papih mau tidur lagi bentar”

“Oke.. Dadah papih bikin sarapan sendiri ya.. Muach..”

Setelah istri ku pergi aku menarik selimut ku lagi.. Ku ambil hp ku untuk sekedar mengecek. Tak sengaja ku buka galeri foto, ternyata istriku sempat selfie menggunakan hp ku sebelum dia berangkat tadi.

Hmm.. Istri ku memang cantik dan sexy.. Mungkin aku laki laki paling beruntung, bisa memiliki istri yang cantik dan sexy, anak tunggal dari keluarga yg cukup berada di kota ku, virenna nathalia itulah nama nya, umurnya sudah 30 tahun, lebih tua 2 tahun dari ku, tubuh nya tinggi dan langsing, tapi dengan pantat dan payudara yg sangat montok dan padat, rambut panjang, kulit yg putih mulus, dan yg paling kusukai adalah wajah nya, sangat meggairahkan menurut ku, dan untuk urusan sex, tidak kalah dengan wajah nya, sangat menggairahkan, tak ada hari yg terlewat tanpa sex, entah pagi, siang atau malam, ya.. Istri ku memang hypersex, tak perduli di mana dan kapan pun jika dia sedang horny maka kami pun akan melakukan hubungan sex, ya untung nya aku pun bisa di bilang hypersex, hingga aku selalu bisa memuaskan hasrat besar nya.

Virenna nathalia

“Hmm.. Bikin sarapan dulu lah.. Laper juga..”

Aku pun bangkit dari tempat tidurku, dalam keadaan bugil, dan tanpa ragu menuju dapur, ya aku biasa berkeliaran bugil seperti ini jika pagi hari, karena istri ku sering pergi kalau pagi hari, entah arisan seperti pagi ini, atau kongkow dengan teman nya, kadang nge gym. Sebenarnya kami tinggal ber empat di rumah ini, ada keponakan dan sepupu istriku yg ikut menumpang di rumah kami, ya tapi mereka pun tidak ada di rumah kalau pagi begini, karena mereka sedang kuliah.

“Bikin telur ceplok aja deh”
Gumam ku dalam hati, kubuka kulkas ku ambil 2 butir telur, sambil membawa gelas penuh air di tangan kiri, baru selangkah menuju kompor tiba2 aku di kejutkan dengan jeritan dari seorang gadis yg baru saja keluar dari kamar mandi.

“Waaa.. Oomm..”

Gadis itu menjerit sambil menutup wajah nya dengan tangan, dan tangan 1 nya lagi menunjuk ke arah ku yg sedang bugil. Aku kaget dan reflek menutupi batabg penis ku, sehingga gelas yg ku pegang jatuh dan pecah, sial nya pecahan nya terlempar dan mengenai kaki ku hingga berdarah cukup banyak..

“Aahh..”

Aku mengaduh karena kaget dan sedikit perih. Mendengar suara gelas pecah gadis itu pun terkejut dan membuka mata nya, wajah nya terlihat syok, melihat darah yg cukup banyak di kaki ku, dia menghampiri ku dan berjongkok melihat kaki ku.

” aduuh.. Maaf om.. Sakit ya om.. Sini may bersihin dulu”

Dia menyuruhku duduk di meja makan dan berlutut untuk membersihka. Darah di kaki ku.
Ya dia adalah may, Maylina avathalia, keponakan istriku, umur nya baru 19 tahun, wajah nya imut, dengan rambut model poni, kulit nya putih, dengan badan mungil dan payudara yg mungil juga.

Maylina avathalia

“Udah gak apa2 may.. Ehhmm.. Kamu gak kuliah?”

Aku agak salah tingkah, ya bagaimana tidak aku sedang bugil dan ada gadis imut sedang berlutut di hadapan ku, hanya mengenakan baju putih tipis model kemben, walau may sudah ku anggap sebagai keponakan ku sendiri dan memang kami pun cukup dekat, tetapi reaksi alami tubuh ku sebagai laki laki berkata lain, dan menyebabkan penis ku lama2 mulai berdiri.

“Iya om may hari ini lib… ”

Kata2 may terputus saat iya mendongakan kepala dan tak sengaja melihat penis ku yg mulai berdiri tanpa kusadari.

“Emmhh.. Eehh.. Annuu.. Libur hari ini om”

Wajah may memerah, dan mulai salah tingkah

” ehhmm itu.. Om.. Eehh.. Itu.. Anu nya oom..”
“Astaga.. So.. Sori maayy.. Om gak tau klo may ada di rumah”
Kata ku sambil menutupi penis ku yg kini sudah kajung sempurna.

“I.. Iya om gak apa, emm.. Anu.. May bersihin pecahan gelas nya dulu..”

May berdiri dan berbalik bermaksud membersihkan pecahan gelas tadi, tapi entah sial atau untung bagiku kaki may tak sengaja menginjak pecahan telur yg kubawa tadi dan terpelesat, hingga may pun jatuh terduduk tepat di pangkuan ku. Aku reflek menangkap tubuh may yg jatuh, sehingga sekarang posisi may terduduk di pangkuan ku sedang bugil dengan penis ku yg mengajung sempurna tepat menempel di belahan pantat nya dan tangan ku yg mencoba menangkap nya berada di perutnya dan payudara nya.

“Aaw.. Ma.. Maaf om..”

Hanya kata2 itu yg terucap dari may, dan kami pun terdiam sesaat, kami berdua sama2 tak tahu akan berbicara apa, wangi parfum dari tubuh may tercium olehku, entah apa yg merasuki pikiran ku, aku tidak memindahkan tangan ku dari payudara may, tapi malah mulai mengelus nya perlahan. Dan aneh nya may pun tidak segera bangkit dari pangkuan ku. Ku rasakan nafas may mulai tak teratur.

“Ehhmm.. Oo.. Oomm..”

Kata may lirih dengan nafas tak teratur.

Pikiran ku pun mulai tak terkendali, aku mulai mengelus payudara mungil may semakin intens, kurasakan nafas may makin tak beraturan, bahkan kurasakan pinggul may mulai bergerak perlahan, menggesekan belahan pantat nya di batang penis ku,

“May.. Kamu manis banget.. Parfum mu, wangi banget may..”

Aku berbisik di telinga may, lalu ku kecup belakang telinganya, tubuh may bergetar saat ku kecup belakang telinga nya..

“Aah.. Oomm..”

Tangan ku kini mulai mengelus kedua payudara mungil nya, gerakan pinggul may di atas batang penis ku pun mulai intens. Kurasakan puting may mulai menegang dibalik bh tipis nya.

“Ehhmm may.. Enak may?”

Aku mulai menciumi leher may dan kini aku mulai menggoyangkan pinggul ku juga mengikuti irama gerakan pinggul may..

“Aahh.. Ii.. Iyaa oom.. Hhh.. Eenn.. Hhh ennaak omm..”

Ku palingkan wajah may ke arah ku, may hanya menunduk tak beranj menatap ku, wajah nya merah padam, nafas nya memburu dan may mulai menggigit bibir bawah nya.. Ku angkat wajah may ku dekatkan wajah ku dan mulai mengecup bibir may dengan lembut.

“Eeemm…”

May menutup mata nya dan hanya diam menerima kecupan ku, tangan kanan ku kini mulai mengelusi seluruh tubuh may, dari bahu, lengan sampai ke perut nya, sedang tangan kiri ku membelai mesra pipi may, aku mulai mengecup may lagi, kali ini may pun mulai terbiasa dan mulai membalas kecupan ku,

“Eemmhh.. Oom.. ”

Kubuka paha ku dan ku geser posisi duduk jadi di paha kanan ku, sehingga batang penis ku bebas dari himpitan belahan pantat may, kuraih tangan kiri may dan ku arahkan ke batang penis ku. May agak terkejut saat tangan nya menyentuh penis ku..

“Om.. Haa.. Hangat banget om..”

Kata may dengan malu2, ku bimbing tangan may untuk mulai mengocok perlahan penis ku..

“Aah.. Enak may.. Muaacchh..”

Ku kecup lagi bibir may..sambil mulai meremas lembut payudara mungil may.

“May pernah liat ini sebelum nya?”

Tanya ku pada may sambil menunjuk penis ku yg sedang di kocok may.

“Eemm.. Pe.. Pernah sih om.. ”

Jawab may sambil tersenyum malu, kami berdua sudah mulai terbawa suasana, kami pun mulai tidak canggung lagi,

“Oh ya?? Hayoo may nakal yaa.. Berapa kali emang sudah liat may?”

“Hihi.. Emm.. Baru dua kali sih om..”

“Hmm.. Punya siapa aja itu hayoo..”

“Eehh.. Punya pacar may dulu, sama punha.. Eehhmm sama punya.. ”

“Punya siapa emang satu nya lagi may?”

“Ehmm pu.. Punya om.. ”

“Hah?? Sebelum ini may pernah liat penis om? Kok bisa? May ngintip ya??”

Aku kaget mendengar jawaban may bahwa dia pernah melihat penis ku sebelum nya..

“Eehh.. Enggak.. Ehhmm maksud nya enggak sengaja om may ngintip nya.. Waktu.. Ee waktu.. Om sama tante.. Lagi.. Lagi itu..”

“Lagi apa?? Lagi entot ya..? Hehe”

“Iih.. Om ini jorok.. Iya.. Waktu om sama tante lagi.. Ee.. Lagi.. Lagi entot hihi.. Lagi entot di meja makan sini tengah malam”

“Oh ya?? Trus? May lama liat nya?”

“Hihi.. Lumayan lama sih om..”

“May mau liat lagi? Om banyak kok video nya waktu entot sama tante..”

“Eehhmm..”

May tidak manjawab, dia hanya menggigit bibir bawah nya. Dan itu ku anggap sebagai jawaban iya, aku pun berdiri dan menarik nya ke kamar ku.

“Ayuk may.. Ke kamar om aja.. Kita nonton video nya..”

May tetap diam tapi tak menolak saat ku tarik tangan nya menuju kamar ku. Sesampai nya di kamar, ku nyalakan tv dan dvd, dan ku masukan kepingan dvd hasil rekaman permainan sex ku dengan istri ku. May pun mulai menonton dengan wajah malu malu, sementara aku memplester luka di kaki ku tadi.

Adegan di layar tv memperlihatkan seorang wanita dengan rambut panjang ber payudara bulat dan kencang dengan puting yg merah kecoklatan, sedang terikat di ranjang, kedua kaki dan tangan nya terikat ke empat sudut ranjang sehingga vagina nya yg merah merekah dan mulus tanpa bulu sedikit pun terbuka lebar.

Tak lama seorang pria yg sudah tak mengenakan apa2 mulai menjilati paha wanita itu.. Terus naik dan sampai pada vagina nya.. Dan mulai menyapu vagina gundul itu dengan lidah nya..

“Oouuhhh.. Piihh.. Enak bangeett.. Sshhh.. Ahhh.. Terus piih..”

Ya itu adalah aku dan istriku. Adegan sex yg kami rekam, aku dan istriku memang senang mendokumentasikan adegan sex kami..

“Emmmhh.. Terus pih.. Ahhh.. Enak bangeet..”

Tubuh ku istri ku yg terikat mengejang tak terkendali saat ku jilati klitoris nya..

“Piihh.. Masukin pih.. Pliss.. Cepet masukin pih.. Mamih gak tahan lagi.. Cepat pih.. Entotin mamih..”

Aku yg ada di dalam tv itu mulai naik dan mengambil posisi, ku arah kan kepala penis ku di bibir vagina istri ku, ku gosok2an sebentar dan mulai ku dorong masuk..

“Oouuhh.. Enak banget piih.. Aahh.. Terus pih.. Entotin mamih.. AHhh..”

“Emm iya miih.. Aahh.. Enak banget.. Memek mamih enak banget..”

Ak mulai memompa dan mengocok ngocok vagina istriku yg mulai becek, sambil ku mainkan klitoris nya dengan jempol kanan ku..

“Aaahh.. Iya piih.. Aaahh.. Oouughh.. Iya di situ piihhh.. AaHh.. Terusss.. Sshhh..”

Istriku mulai mendesah tak karuan, saat ku main kan klitoris nya, karena memang di situ lah titik rangsang istriku..

Virenna nathalia

“Ah.. Enak nya miih… Ohh.. Toket mamih juga enak banget miihh..”

Aku terus menggenjot istriku sambil tangan ku satu lagi meremas dan memainkan puting istri ku. Dan kini ia benar menggila karena menerima tiga rangsangan sekaligus.

“Aaarrggghhh.. Papiihh.. Ooohh.. Ooh.. Eeenn.. Enaaakk bangett piihh..”

“Terus pihh.. Tee teruuss.. Entot mem.. Memeekk maamiihh.. AHh.. Teerruuss yg cepeett ppiiihh.. Ouuhh..”

Istri ku mulai meracau tak karuan, ku percepat genjotan ku pada vagina nya…

“Aah.. Uuuh.. Enak nya miih..”

“Hmmm.. Hmmmmpphhh.. Ppiiihh.. AHh.. Mau kee.. Mau kelluuaarr piihh..”

Ku percepat lagi genjotan ku.. Begitu juga dengan klitoris nya ku mainkan dengan jempol ku makin cepat.. Dan remas2 peyudara kiri nya sambil ku pilin puting nya..

“Aaaahhh…. Pppiiihhh…. Keee.. Kkeellluuaarr.. Maamiih keeluuuaarr… Ooouuhh…”

Tubuh nya mengenjang hebat. Kedua tangan dan kaki nya menarik kuat tapi tertahan oleh tali pengikat, ku tancap kan dalam2 penis ku di vagina nya ku rasakan cairan hangat menyembur nyembur di dalam vagina istri ku.. Ku cabut penis ku, dan sisa2 cairan vagina nya pun meleleh keluar mengalir membasahi seprai. Kaki istri ku bergetar hebat..

“Aahh… Sini piiihh.. Sini in kontol papiih.. Cepeeettt.. Mamih pengen iseepp.. Pliss.. Cepet piihh..”

Istri ku memohon2. Aku pun mulai merangkak dan mengangkang di atas dada nya dan menyumpalkan penis ku yg basah karen cairan vagina nya, istri ku langsung melahap penis ku dengan rakus nya..

“Mmm..hmmpp sllurrpp.. Hheemmm…”

“Aahh.. Enak banget miih.. Isep terus miihh.. Ouuhh..”

Ku tekan dalam2 penis ku ke mulut nya, ku rasakan penis ku mentok di tenggorokan istri ku..

“Hoookk.. Mmpp.. Hhhmmppp.. Oookkk”

“Aahhh.. Miiihh.. Enak nya miihh..”

Tak ku perdulikan istriku yg meronta2 dan hampir tersedak, wajah nya mulai memerah kehabisan nafas, ku cabut penis ku dari mulut nya,

“Hoookk.. Huaaahh.. Uhuuukk… Aaahh.. Sshhh.. Haahh.. Haahh..”

Istriku tersedak nafas nya tersengal..

“Haahh.. Enak.. Hhaahh.. Banget.. Pihh.. Haahh..”

“Masukin lagi piih.. Cepet pih.. Entotin mamih lagi piih..”

Ku buka ikatan tangan dan kaki istriku, kami berciuman dengan liar nya selama beberapa saat.. Lalu ku tunggingkan tubuh nya, dan mulai ku genjot dengan gaya doggy style.

“Aahh.. Pih.. Teruuss piih.. Enak bangeett… Ouhh”

Clep clep clep.. Ku genjot vagina istri ku yg sudah sangat basah, cairan vagina nya meleleh dari sela2 paha nya..

“Ehhmm.. Enak piih.. Terruuss piih..”

Plaakk.. Ku tampar bongkahan pantat putih mulus istriku sampai kemerahan.. Seiring makin cepat ku genjot vagina nya..

“Aargghh.. Lagi piih.. Tampar pantat mamih pihh.. Terus piih.. Mamih mau keluar lagiii..”

“Ahh.. Enak banget mmiih.. Papih juga mau keluar mmiih.. ”

Ku percepat genjotan ku.. Ku rasakan penis ku seperti mau meledak

“Aahhh.. Papih keluar mmiiihh”

Ku tekan kuat2 penis ku kedalam vagina nya seiiring muncrat nya sperma ku dalam vagina nya..

“Aahh.. Enak nya piih.. Mamih juga keluaarr..”

Tubub istriku bergetar getar.. Cairan vagina nya lagi lagi meleleh keluar.. Akhirnya kami pun berbaring dengan tubuh penuh keringat dan nafas yg tersengal2.

“May.. Tegang banget sih nonton nya..”

Aku duduk di samping may yg menonton video ku tadi dengan tegang dan nafas mulai tak teratur, ku lihat wajah nya memerah.

“Eh.. Emm. Enggak kok om.. Iih.. Om ini jahat..”

“Kok jahat sih may?”

Tanya ku sambil merbahkan tubuh ku di samping may yg sedabg duduk di pinggir ranjang, ku tarik tangan nya ke arah penis ku, entah karena naluri alami nya atau pengalaman yg di lihat nya di video tadi, kini may langsung mengocok penis ku perlahan tanpa harus ku bimbing.

“Itu.. Masa tante di ikat begitu.. Hihi.. Emm.. Om.. Itu.. Tadi tantee.. Anu itu nya kok.. Ehmm.. Gak ada bulu nya sih?”

“Ih itu mah gak jahat may.. Tuh tante aja kan malah ke enakan.. Berarti gak jahat dong.. Ohh.. Memek nya tante yaaa..?”

“Ihh.. Om ini.. Hihi.. Iya om.. Kok gak ada bulu nya?”

“Iya may kan di cukur sama tante.. Emang punya may banyak bulu nya ya?? Hihi..”

“Oowhh.. Di cukur toh.. Ehmm.. Punya may ada siih.. Tai gak banyak om..”

“Om boleh liat gak may? Om pengen liat dong”

“Ehmmm omm..”

May hanya diam tak mengiyakan tapi juga tak menolak, aku pun tak hilang akal.

“May kan udah punya liat punya om.. Ini sampe di mainin malah.. Punya tante juga udah may liat.. Masa om ga boleh liat punya may.. Hehe”

“Ehmm tapi.. Omm.. Ehh.. May malu..”

Ku tarik tubuh may untuk berbaring di samping ku, dan mulai ku ciumi bibir nya. Ku belai rambut nya. May menutup mata nya, dan mulai mendesah kecil, aku mulai merangkak dan menaiki tubuh may, ku ciumi bibir nya dengan penuh nafsu, ku peluk tubuh mungil nya, ku remas lembut payudara nya, dan mulai kuciumi leher nya.

“Aahh.. Ehhmm oomm..”

May mulai mendesah ke enakan, ciuman ku mulai turun ke dada nya, ku tarik turun kaos putih model kemben nya, kulepaskan bh tanpa tali nya, terpampang lah payudara nya yg kecil tapi sangat menggoda, dengan puting berwarna pink. Ku isap perlahan puting may.

“Aahh.. Oomm.. Shhh.. Ehhmm ge.. Llii…”

“Ouuh.. May, enak banget may.. Toket mu bagus banget may..”

Ku remas perlahan payudara kiri nya dan ku isap2 puting kanan may..

“Aahh.. Oomm.. Enaakk oomm..”

Ku jilati kedua payudara mungil may, dan turun ke perut may, may mulai mengelijang, ku elus vagina nya dari luar hot pant motif bunga nya.

“Omm.. Ehhmm.. Geli banget oom..”

Aku mulai menarik hot pant sekaligus celana dalam may.. Sambil menciumi perut nya.. Kutarik perlahan, sambil ku sapukan lidah ku, bulu2 halus vagina nya mulai terlihat. May mulai mendesah dan mengelijang kegelian,

“Oomm.. Jangaann omm.. Aahh.. Gellii.. Shh.. Enaak oomm..”

Kutarik lagi sedikit lebih kebawah hot pant may..
Tiingg tooonngg.. Tiiingg toooonnggg..

“Piihh.. Mamih pulaangg.. Bukain pintunya doongg..”

Aku dan may terkejut.. Mendengar suara bel pintu..

“Oom.. Tante pulaanng.. ”

Seru may dengan wajah pucat dan terkejut. Aku juga tak kalah terkejut.

“Aduuh.. Ya udah may, kamu ke kamar mu dulu yaa.. Cepet gih..”

“Piiihh.. Lagi ngapain sih.. Lama banget bukain nyaa… Maaaayy.. Bukain pintuu..”

Istri ku berteriak lagi di depan pintu.. Aku cepat2 pakai baju dan celana ku.. May juga sibuk membetulkan pakaian nya..

“Ya udah om, may ke kamar dulu..”

“Maayy.. Muaacchh.. Ntar kita lanjutin ya may..”

Kata ku sambil mengecup bibir may, may hanya diam saja sambil tersipu malu lalu cepat2 berlari ke kamar nya. Aku pun keluar untuk membukakan pintu istriku.

“Ih.. Papih ini lama banget sih bukain nya..”

“Iya tadi papih lagi di kamar denger musik mih.. Hihi jadi ga denger.. Sory yaa..”

Aku dan istri ku pun masuk ke kamar, istri ku melepas pakaian nya untuk ganti baju, tanpa sengaja dia melihat ke arah tv dan melihat di rak tv dvd kami berserakan.

“Pih.. Kok dvd kita bisa di luar gitu.. Kan udah di simpan?”

Deg.. Aku terkejut.. Sial aku lupa merapikan dvd nya.

“Oh itu.. Ehmm tadi.. Itu papih lagi.. Ehmm”

“Oh itu.. Ehmm tadi.. Itu papih lagi.. Ehmm”

Sial, aku benar2 lupa dengan dvd nya.

“Papih lagi nonton film kita mih.. Kangen nih, mamih pergi nya lama sih”

Kupeluk tubuh istriku yg hanya mengenakan bh dan celana dalam hitam dari belakang , kuciumi tengkuk dan bahu nya sambil ku remas2 kedua bongkah payudara nya. Aku masih horny gara gara percumbuan ku dengan may yg tertunda tadi.

“Aah.. Papiih.. Geli piih..”

Istri ku menggeliat ke enakan tangan kanan nya ikut menggenggam tangan ku yg meremas payudaranya, sedang tangan kiri nya mulai mengelus penis ku yg kembali tegang. Ku ciumi punggung nya yg putih mulus sambil ku lepas kan pengait bh nya. Ku putar tubuh nya dan kucium bibir nya dengan penuh nafsu.

“Hmpphh.. Ouuhh..”

Istriku bergumam tak jelas sambil menikmati ciuman kami, tangan nya sudah berhasil memelorot kan kolor dan celan dalam ku dan mulai mengocok penis ku yg sudah mengacung sempurna.

” oh.. Enak nya miih..”

Ku angkat tubuh istriku dan ku rebah kan di ranjang, tanpa basa basi ku lepas celana dalam nya, ku balikan tubuh nya dan ku tunggingkan pantat nya sehingga vagina mulus tanpa bulu milik istri ku terpampang jelas.

Kujilati dengan penuh nafsu, ku remas bongkahan pantat nya, ku denger istriku melenguh ke enakan.

“Sshh.. Ouuhh.. Piih.. Terusin pih.. Jilat terus pih.. Ahhh…”

Ku sapu habis seluruh vagina nya, sambil ku tepuk pantat sexy nya. Kurasakan vagina istriku mulai basah, aku pun tak tahan lagi, ku arah kan penis ku ke bibir vagina nya, ku tekan perlahan sampai akhirnya penis ku masuk seluruh nya dalam vagina istriku.

“Ouughhh enak nya pih.. Ahhh yess.. Terus piih.. Genjot terus pih.. Shh ahh”

“Ahhh.. Gila memek mamih peret banget mih.. Hhmmm.. Mantep banget mih..”

Ku genjot istri ku dari belakang dengan kecepatan sedang, sambil sesekali ku remas pantat nya. Istri ku pun menggerakan pinggul nya mengikuti irama genjotan ku.

“Eemmmhhh ouuhh.. Yess.. Yeeess.. Oh my God.. Enak piih..”

“Terus piiih.. Entot mamiih piih.. Aahhh.. Emmmmhhh.. Yg kenceng piihh.. Shh.. Oohh”

Istriku meracau tak karuan, membuatku makin bergairah perlahan ku percepat sodokan ku.. Sambil ku ciumi punggung nya.

“Hmmm.. Mulus banget punggung mamih.. Ahhh.. Enak banget mih memek mu..”

“Hhmmpphh.. Ahh.. Shh..”

Istriku hanya mendesah sambil menganggukan kepala nya, tubuh nya berguncang guncang sehingga payudara montok nya ikut berguncang, sekitar 15 menit ku genjot istri ku dari belakang kurasakan sperma ku ingin tumpah, mungkin karena sudah menerima rangsangan yg begitu intens dari may sebelum nya, cepat cepat ku cabut penis ku dari vagina nya, aku tak mau terlalu cepat keluar. Ku balikan tubuh istri ku dan ku tindih dia, dengan nafas yg sama sama tersengal kamu berciuman..

“Mmhh.. Mamih cantik banget..”

“Shh. Mmmhh”

Istriku hanya mendesah sambil mengacak rambutku, ku kangkang kan kedua paha nya dan mulai ku genjot lagi dia dengan posisi misionaris.

Ku lihat vagina istri ku mulai memerah.

“Ya ampun.. Enak banget sih memek istriku ini.. Ahh.. Ouuh.. Bikin gak tahan miih..”

“Ahh.. Ahh.. Terusin piih.. Entot terus piih.. Mamih mau keluaarr piihh.. Shh..”

“Ayo miih.. Sama sama mih.. Ahhh.. Ahh.. Papih mau keluar jugaa..”

Ku percepat sodokan ku.. Tubuh istriku mulai mengejang hebat tanda dia akan orgasme.. Aku pun tak tahan lagi..

“Aarrgghhh.. Ppiiihh.. Keee.. Kkeeluuaarr.. Mammiih keluuaarr piihh.. Oouughhh.. God.. Enak nya piihh..”

“Eghh.. Papih juga miihh.. Aahhh.. Aahhhh..”

Ku tekan dalam dalam penis ku ke vagina nya, ku rasakan sperma ku menyebur di dalam vagina nya.. Berbarengan dengan cairan vagina istriku.. Hangat sekali rasa nya..

“Shhh.. Ooohh… ”

Tubuh istri ku bergetar hebat.. Mata nya terpejam menahan nikmat, di gigit nya bibir bawah nya.. Ekpresi nya sangat sexy. Ku cabut penis ku dan aku berbaring di samping nya. Ku kecup kening nya. Kami berdua mengatur nafas sejenak.

“Huufffttt.. Nikmat sekali piihh.. Papih selalu bisa muasin mamih..”

Kata istri ku sambil memeluk dan mengecup pipiku. Dia bangkit dan mengelus penis ku, di jilat nya seluruh batang nya sambil membersihkan sisa sisa sperma ku.

“Ouhh.. Geli banget miih.. Enak banget”

“Hihihi.. Habis kontol papih enak banget sih.. Hihi.. Mandi yuk piih.. Gerah nih..”

“Makasih mamih.. Memek mamih juga nikmat banget.. Yuk mandi..”

Aku bangun dan menggandeng istri ku ke kamar mandi di kamar kami.