Love become Lust

Halo semua para suhu semproters, terutama para suhu master pembuat cerpan
Nubie ingin mencoba membuat sebuah cerita yang ada dalam imajinasi nubie tapi ga berani nubie tuangkan. Sekarang nubie mau coba memberanikan diri untuk share imajinasi cerita yang selama ini ada di otak nubie.

mohon maaf sebelumnya kalo ada bahasa yang tidak enak di baca, maupun ada keanehan dalam flow cerita, maklum nubie masih dalam proses belajar membuat cerpan, semoga bisa sesuai dengan selera para suhu semua disini. Oia, nubie jg nerima segala saran dan kritik atas cerita maupun gaya bahasa yang nubie pake, jangan takut untuk mengkritik nubie yah

semoga dapet respon yang positif juga dari para pembaca semua, jadi bisa nubie lanjutkan cerita ini.
PS: saran atau ide untuk kelanjutan jalan cerita, sangat nubie terima dan apresiasi, PM nubie aja untuk saran dan lain lain nya

selamat menikmati, semoga bisa sukses bikin para pembaca

Chapter I

The Beginning : Unexpected eyewitness

Tak ada seorangpun yang menginginkan kekurangan dalam dirinya, meski kesempurnaan juga mustahil dimiliki seutuhnya. Ada saja yang kurang, membuat kesempurnaan itu hanyalah angan. Tommy, cowok berotak cerdas dan bebas menggunakan kekayaan orang tuanya seperti mobil.motor atau pun ponsel, bukanlah barang langka baginya. Tapi apa guna semua itu jika keberadaannya di lingkungan kampus selalu mendapat remehan dan ocehan semua temannya. Tommy selalu dibutuhkan oleh temannya hanya saat membutuhkannya saja. Tommy anak seorang pengusaha. Dia anak tunggal di keluarga itu, umurnya sekitar 23 tahun, tingginya 180 cm berat 60 kg. badannya tegap bisa juga disebut macho,tapi dia memiliki wajah yang jauh dari ganteng oleh sebab itu banyak dijauhi oleh teman-temannya dan hingga banyak dari mereka yang benci dan jijik berteman dengannya. Tommy menyukai seorang cewe populer di kampus, sejak dulu awal masuk kuliah, ia sudah menjatuhkan hati nya pada sang gadis. Cewe itu bernama Elizabeth Tan. Ia sudah beberapa kali mencoba untuk mendekati sang pujaan hati, tapi sayang cinta nya selalu di tolak.

Bahkan bukan hanya penolakan biasa saja yang diterima oleh Tommy, melainkan lebih ke caci maki dan omongan yang merendahkan dirinya keluar dari mulut sang pujaan hati.

Hal ini membuat lama kelamaan, rasa cinta dan sayang yang tumbuh dalam hati Tommy, berubah menjadi dendam dan nafsu untuk memiliki sang pujaan hati. Terlebih setelah ia mendengar bahwa sang pujaan hati memutuskan untuk menerima cinta dari seorang laki – laki bernama Adit, yang merupakan orang yang selalu membully dan mengganggap Tommy hanya seorang pesuruh dan bahan untuk di jadikan candaan. Setelah mencoba untuk menyusun berbagai macam rencana untuk memberi balasan pada Adit dan sang kekasih yang selalu menemui kebuntuan sebelum bisa di lakukan, akhirnya Tommy memutuskan untuk melupakan rencana pembalasan tersebut, namun…takdir membawa nya pada suatu situasi yang memungkinkan, tidak bahkan sangat besar peluang Tommy untuk melakukan pembalasan atas perlakuan yang di terima nya selama ini.

Kejadian ini terjadi pada saat Tommy ditelepon sahabat karibnya untuk memintanya untuk menjemput di kampus. Teman karibnya tersebut bernama Ivan. Ia bergegas mengambil kunci mobilnya dan meluncur ke kampus tempatnya kuliah, hari itu Tommy sedang tidak ada mata kuliah sehingga ia tidak perlu ke kampus. Setibanya di kampus, Tommy memarkirkan mobil putih Mazda 2 yang ia gunakan. Saat ia berjalan menuju foodcourt tempat ia dan Ivan biasa nongkrong, ia mendengar jeritan yang agak aneh di salah satu ruangan Lab Bahasa yang baru saja ia lewati. Karena penasaran, Tommy pun mencoba untuk mengintip dari celah pintu yang sedikit agak terbuka, ia pun terbelalak dan mulut nya melongo menyaksikan pemandangan yang terjadi di dalam Lab Bahasa tersebut.

“Ehm…Ehm…ahhh, iya disitu Dit, achh…terus jilati memek ku…” lenguh seorang cewe yang juga seorang mahasiswi di kampus ini, bukan hanya mahasiswi biasa, bisa di bilang dia adalah cewe populer dan sangat di idam – idamkan banyak cowok di kampus tempat Tommy kuliah ini. Cewe itu bernama Elizabeth Tan. Seorang keturunan Chinese dengan tinggi tubuh 170 cm, berat badan 50 kg dan ukuran payudara 36B, bentuk body yang bikin banyak cewe di kampus ini sangat iri dan ingin memiliki tubuh langsing seperti yang di miliki oleh Elizabeth.

Dan sekarang, sang cewek populer tersebut sedang bercumbu dengan sang kekasih yang bernama Adit di dalam ruangan lab bahasa yang sepi, hanya ada sepasang mata yang memata – matai dua sejoli tersebut sedang bermesraan. “Enak banget yah Eliz ? mulut kamu menganga terus dari tadi” ucap sang kekasih yang lantas melanjutkan menjilati vagina milik Elizabeth yang sudah mulai mengeluarkan cairan pre cum nya. “eumh…ach..i..iya..sa..sayang…enak n geli banget nih..achh…teruuss sayang, terusin jilat di bagian…shitu…acchhh…” desah Elizabeth yang mulai terpancing gairah seksnya. Hari itu Elizabeth memakai tanktop bermodal seperti kemeja berwarna biru langit dan rok span berwarna putih , Adit menaikan rok span itu dan menyampingkan celana dalam Elizabeth, dan terus melumat vagina yang terpampang di depan muka nya itu, sambil tangan nya perlahan lahan merambat ke payudara Elizabeth dan mulai meremas remas dengan pelan dari luar baju. “ slurppp…ahh…slurppph…ach, vagina kamu wangi banget Yang, aku bisa seharian nih jilatin vagina kamu sampe kamu lemes, hehehe…slurpphh” gumam Adit.

“achh…eumh…terushh Dit….achh, iya dong wangi..ach..kan aku rajin perawatan…” balas Elizabeth sambil terengah engah karena nafsu nya perlahan lahan naik. “Susu kamu juga kenyel banget nih Yang, enak banget aku remesin nya…sluurpph” lirih Adit, tangan nya tidak berhenti meremas remas payudara sambil terus menjilati vagina Elizabeth

“Yang…CD nya aku buka ajah yah, biar lebih enak jilatin memek kamu, baju kamu juga aku buka yah, pingin liat susu kamu nih” ucap Adit sambil melepaskan celana dalam putih, juga membuka kancing tanktop dan menaikan bra putih yang menutupi payudara Elizabeth.

“ Waw…indah banget susu kamu Yang” Adit pun langsung menjilati dan menyedot payudara yang sebelah kiri dan tangan nya yang lain meremas payudara sebelah kanan. Terpampang jelas tubuh Elizabeth yang sekarang sedang tiduran di atas meja yang biasa di pakai oleh dosen untuk menyimpan bahan materi itu, dengan tanktop yang sudah terbuka kancing nya dan juga rok span putih yang sudah tidak menutupi vagina nya. Melihat pemandangan panas itu, Tommy pun seketika terbersit pikiran jahat dan mesum untuk bisa mengambil keuntungan dari kejadian ini, Tommy pun mengeluarkan Handphone nya dan mulai memotret setiap adegan pergumulan Adit dan Elizabeth dari jauh, sambil tangan nya mulai mengocok penis nya yang sudah tegang.

“eumh…dah mulai naik yah Yang ? ini bukti nya puting kamu udah mulai keras nih…” ucap Adit. “hah..hah..iya nih yang…memek aku juga udah mulai becek nih..kamu nakal sih mainin terus susu n vagina aku..” omel Elizabeth dengan manja yang juga memang sudah terpancing nafsu birahi nya.

“sini gantian, aku juga pengen mainin kontol kamu..aku bikin kamu puas juga…” kata kata vulgar itu terucap begitu saja dari mulut Elizabeth sambil ia menjulurkan lidah dan menatap Adit dengan genit. Ia kini bangun dari atas meja, dan mulai mendorong pelan tubuh Adit untuk duduk di kursi, Elizabeth lalu berlutut dan berada tepat di depan tonjolan kontol Adit yang sudah sangat tegang maksimal dari balik celana yang ia pakai. Elizabeth membuka dan menurunkan celana kekasih nya tersebut, berikut dengan celana dalam nya. Ia pun memulai dengan mengocok perlahan dan lidah nya menjilati sekeliling ujung pangkal lubang kencing penis tersebut, sambil mata nya terus melihat ke arah Adit dengan genit nya. “ahhh..ahhh..enak banget Liz, kocokan n permainan lidah kamu hebat banget..ahhh..shhh…” gumam Adit menikmati service oral dari Elizabeth. Mendengar itu, nafsu Elizabeth pun semakin naik dan ia semakin semangat untuk mengulum penis tersebut. Kocokan nya semakin cepat, sambil mulutnya terus bermain di ujung pangkal penis dan terkadang juga menjilati lubang kencing penis Adit membuat sang pemilik keenakan. “ ahhh..shh..jangan cepet2 Liz…nanti aku bisa crot duluan nih..shhh..ahhh..gila kamu jago banget nge blow job…” seru Adit menerima rangsangan yang sangat nikmat pada penis nya.

“Liz…ahh…sshhh…ahhh…aku pingin coba deepthroat nih…” ucap Adit. Tanpa aba aba, Adit memegang kepala Elizabeth, dan menekankan penis nya ke dalam mulut Elizabeth, sampai hampir mengenai tenggorokan. Hal ini membuat Elizabeth kewalahan dan hampir muntah karena tersedak, ia pun memberi tanda dengan menepuk nepuk paha Adit. “uhuk..uhuk…huek..uhuk…gila, tega banget lo Dit..” seru Elizabeth terengah engah karena pengalaman pertama nya menerima deepthroat. “heheh…sry Liz..abis service mulut kamu enak banget, aku jadi horny banget sayang…rasanya pengen di kulum terus nih kontol aku sama mulut kamu..” tawa Adit sambil tangan nya mengusap usap kepala Elizabeth. “Yuk, kita lanjutin ke menu utama sayang..” bisik Adit ke telinga Elizabeth, sambil membantunya berdiri dan merebahkan nya kembali ke atas meja. Lalu merenggangkan paha Elizabeth, dan mulai menggesek gesek penis nya ke mulut vagina yang sudah becek dan berlendir itu. “aku masukin yah sayang…” ucap Adit sambil perlahan memulai penetrasi ke vagina Elizabeth. “ eummhh..achhh..pelan pelan sayang..ahhh…” desah Elizabeth menerima penis yang memasuki organ vital nya.

“ehmm…sempit banget Yang…uhh…enak banget memek kamu…” seru Adit yang mulai memaju mundur kan penisnya di dalam vagina Elizabeth

“ahhh…ouuhhh…ouuuhhh…shhhh…achh…nikmat sayang, terus jangan berhenti, achh…fuck me more harder…” erang Elizabeth yang sudah sangat horny termakan nafsu seksnya sendiri, tanpa sadar ia pun meremas remas payudaranya sendiri. Pemandangan itu, membuat Adit juga semakin bernafsu dan mulai menyodok vagina Elizabeth dengan kasar dan semakin keras dan cepat. Adit pun agak mencondongkan badan nya kedepan, sehingga ia bisa melumat dan menjilati payudara yang sejak tadi bergoyang goyang mengikuti irama hentakan penis nya pada vagina Elizabeth, tidak hanya sekedar menjilati, kedua tangan Adit yang tadinya memegangi paha Elizabeth, mulai meremas payudara yang bergoyang goyang itu dengan sangat kasar dank eras, membuat si pemilik meronta ronta kesakitan. “ahhh…shhh..ooouuchhh…Dit…achhh…pelanhhh…ahh…jangan terlalu keras, ngeremesnya…achhh….”desah Elizabeth yang mulai menderita karena perlakuan kasar dari Adit. Mendengar itu, Adit malah semakin kasar menyodok vagina Elizabeth dalam dalam, dan juga tidak berhenti meremas remas payudara sambil menekan nekan kedua puting yang sudah sangat mengeras itu.

Kedua sejoli tersebut bersetubuh hampir 1 jam lama nya, dan mulai menunjukan tanda tanda kedua nya akan segera mencapai orgasme. “achhh…achhh..shhh…ouh…Dithh…aku..ahh..udah ma..uuu..kelluarrhhh…shhh…”erang Elizabeth yang sudah hampir mendapat orgasme nya.

“haahh…hahh…mpppffhhh…sama aku juga udah mau keluar Liz….”

“yuukk…kitahh…hah..hahh..achhh, kelluarhhh..barenggh…achhh…akuh…orgasmehh…Dith….ahh..ouhhh…” pekik Elizabeth menikmati orgasme yang ia dapatkan.

“hahh…hahh..mpppfhh..aku..juga..mau keluar Liz…” seru Adit yang sesaat sebelum mencabut penisnya dari lubang vagina Elizabeth, ia menekan dalam dalam penis nya ke dalam rongga kenikmatan tersebut, lalu mencabut nya dan mengeluarkan sperma di paha Elizabeth.

Setelah selesai mengeluarkan spermanya, Adit lalu menyodorkan penisnya pada mulut Elizabeth, mengerti akan keinginan sang kekasih, ia pun lalu mengulum penis yang masih berceceran sperma itu, dan menjilati nya hingga bersih. Lalu Elizabeth mengelap sperma di paha nya tersebut dengan celana dalam nya, dan memasukan nya ke dalam tas. “gila, kamu ga akan pake CD lagi nih ? “ Tanya Adit

“engga ahh..biar adem memek aku, abis kamu sodok sodok tadi, jadi masih panas nih..hihihi…” senyum nakal Elizabeth pada Adit. Lalu ia pun membenarkan lagi baju tanktop serta rok span nya, dan merapikan rambut supaya tidak membuat teman teman nya curiga. Sadar bahwa live sex yang baru saja Tommy lihat dengan mata kepala sendiri sudah selesai, ia pun bersembunyi di balik pintu dengan sperma berceceran di lantai karena ia tidak kuasa menahan gejolak ejakulasi dari permainan seks kedua sejoli tersebut.

Setelah pasangan kekasih tersebut meninggalkan ruangan melalui pintu yang berbeda, Tommy pun merapikan diri dan menutup rapat celah pintu yang ia intip itu, lalu ia pun berlalu dari tempat tersebut sambil memperhatikan gambar dan video panas kedua sejoli tersebut yang berhasil ia rekam barusan, “hem..hem..hem…dengan foto dan video ini, kamu akan jadi pemuas nafsu ku Eliz..hahaha…” tawa busuk dan penuh dengan nafsu birahi keluar dari mulut Tommy.