Lirikan mata mamah

Di dalam ruangan bersalin aku mendengar ibuku sedang kesakitan, karna bayi yang berada didalam kandungan ibuku akan segera lahir, aku diluar ruangan ditemani oleh mang yanto, mang yanto adalah seorang pedagang yang berada di dekat rumahku. Mang yanto juga langganan ibuku saat membeli kebutuhan sehari hari, mang yanto juga mempunyai istri dikampungnya dan 5 orang anak, mang yanto berusia dibawah usia ibuku, ibuku bernama asih umurnya 47th sedangkan mang yanto 40th, kenapa tidak diantarkan ayahku?? Ayahku adalah seorang supir bus antar kota antar provinsi jadi jarang sekali pulang kerumah hanya seminggu 2x dirumah, makanya saat ibuku melahirkan hanya di temani oleh aku saja, saat itu aku minta pertolong dengan mang yanto. Aku adalah anak pertama dari pasangan suami istri, ayahku bernama parmin usianya 54th. Ayahku sangat jarang dirumah karana seorang supir bus. Aku tinggal di provinsi jawa barat tepat dipenyanggah ibukota jakarta, di sebuah kampung tepatnya yg lumayan jauh dari perkotaan. Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang berbadan tambun dan berparas ayu. Ibuku juga suka bergaul dengan para masyarakat kampung ini termasuk juga para suami suami yang berada dikampung. Pak marlan, pak yusuf, bahkan pak RT juga suka dekat dengan ibuku, tapi para istri istri mereka tidak ada satupun yang cemburu dengan suaminya. Mang yanto pun juga dekat dengan ibuku, tapi aku tidak curiga dengannya hanya hal teman biasa saja. Mang yanto suka bertamu dirumah saat ayahku sedang kerja hanya sekedar minum kopi saja, saat mang yanto berada dirumah ibuku selalu memakai pakaian yang minim. ———————- Awal cerita Pagi hari ku lihat ibuku sedang menyapu halaman rumah, terdengar ada suara yang mengobrol antara laki laki dan perempuan. Ku lihat dijendela kamar tidurku, ibu sedang mengobrol dengan pak marlan, pak marlan tetangga samping rumah. “Pak marlan rambutnya basah, habis main yaa sama istrinya” ibuku “Ahh…tau aja” pak marlan “Yang dong tauuu…” ibuku “Bapaknya udah pulang?” Pak marlan “Belum pak..makanya rambutku gak basah” ibuku “Mau dibasahi gak?? Pak marlan “Ihh bapak…genit deh..” ibuku Pak marlan pun mendekati ibuku, dengan suara yang berbisik bisik “Beneran aku kasih” pak marlan Ibuku tertunduk malu. “Kok diem sih , jawab dong…” pak marlan. “Ahh gak tau pak…” ibuku “Kok gak tau sih, kamu tuh cantik bahenol” pak marlan “Ahh pak marlan gombal nih, nanti ketahuan ibu loh..” ibuku. Ibuku menaruh sapu di pojokan halaman belakang. “Ahh…pak marlan kagetin aja” teriak ibuku Pak marlan memeluk tubuh ibuku dari belakang. Tangan pak marlan pun meremas payudara ibuku. “Hss..pakkk…” desah ibuku Pak marlan pun menciumi leher ibuku. “Sudahh pakk….nanti ketahuan orang” ibuku. “Pakk……” istri pak marlan memanggil. Pak marlan pun melapas pelukannya dari tubuh ibuku. Pak marlan pun pergi meninggalkan ibuku. Pak marlan berumur 53th perutnya buncit dan agak pendek orangnya, yang aku tau pak marlan hobi sekali dengan minuman keras dan suka mabuk mabukan. Pak marlan mempunyai 4 orang anak salah satu anak sepantaran denganku, dan aku juga suka main bersamanya. Hari pun sudah berlalu. Aku pun kembali beraktifitas ke sekolah, aku pergi ke sekolah bersama anaknya pak marlan. Selama disekolah aku selalu kepikiran dengan ibuku yang berada di rumah. Karna hari ini aku pulang cepat dari sekolahku, aku pun ingin bermain ke rumah temannya yaitu anaknya pak marlan. Setibanya dirumah pak marlan, aku pun melihat pak marlan duduk sambil memandangi foto ibuku. Istrinya pun sedang berada dikamar. Pak marlan tak menyadari ada keberadaanku disana. Hari pun sudah siang dan panas aku pun mau pulang. Kulihat dirumah ku sepi , apa ibuku tidak ada dirumah?? Ku masuk keteras rumah, aku menemui sendali pria disana, ku coba membuka pintu ternyata dikunci. Ku lari ke belakang rumah, ternyara pintu belakang tidak di kunci, langkah demi langkah ku masuk kedalam rumah melewati kamar ibu dan ayahku. Terdengar suara aneh yang berada di kamar ibuku. “Aahh…masss….sudah masss ahhh ahhhh…akuuu keluarrr” Terlihat ibuku sedang ditindih seorang pria kulihat dari lubang Ventilasi kamarnya. Tubuh ibuku telanjang dan pria itu pun juga telanjang, alat kelaminnya juga beradu. Ku perhatikan pria itu ternyata pak joko petugas keamanan di lingkungab rumahku. “Ahh…sudahhh mass…” desah ibuku “Akuuu jugaa mauu keluar” suara pak joko pun mengerah, dan menghentakan pinggilnya ke badan ibuku. Tubuh merekan bergetar sambil berpelukan dengan erat dengan keriat yanh bercampur menjadi satu. Aku langsung meninggalkan mereka berdua, dan pergi keluar. Aku pun menunggu di pos dimana pak joko suka duduk disana. 15 menit pun berlalu pak joko pun datang dengan wajahnya yang agak lelah. “Kok kamu disini?” Pak joko “Tadi nunggu teman, pak joko darimana??” Aku “Daarr..darri sama cari rokok” suaranya pun gagap “Yaudah pak aku pulang dulu” aku Bersambung.