Lady_C

Aku memiliki sebuah kisah yang ingin aku ceritakan. Kisah yang selalu ku Ingat, karena kisah Itu telah merubah hidupku. Inilah kisahku. Nggak Hotz Dan nggak pake Cabe season x…

“Selllll, please help me. Lo tolong gantiin gue Jadi LC (lady Companion) yah seminggu aja. Bokap gue lagi sakit di kampung. Gue dikasih ijin sama Mami Reno libur seminggu dengan catatan gue harus cari pengganti gue kalau nggak gue nggak dikasih atau gue disuruh resign aja. Lo tahu sendirikan tuh kerjaan buat nopang hidup gue selama ini”ujar Siska sahabatku yang saat ini berada didalam kamar kosku

“gila lo sis, lo tau sendiri kan gue tuh cewek baik-baik. Nggak berani gue ah. Entar gue diapa-apain Lagi”jawabku

“gaya Lo sell. Biasa di grepe-grepe pacar lo ja sok suci banget lo. Asal lo tau ya sell. Gue tiap malem paling dikit dapet lima ratus ribu cuma modal baju sexy plus nemenin customer nyanyi doang”ujar Siska

“sialan lo. Lo liat aja nih toked gue masih padet dan mangkel tanda belum dijamah, Emangnya lo punya tuh udah turun wekk. Lagian boong banget lo cuma nemenin tamu nyanyi doang”ujarku

“hihihi cius. Makanya lo coba sendiri Sella Adinda. Lumayan loh seminggu buat bayaran semesteran mah Ketutup Sell. Nah nanti duit dari ortu lo bisa lo pake tuh buat shoping”ujar Siska

Jujur saja aku bukan gadis bodoh yang tak tahu apa pekerjaan LC sebenarnya. Siska terus saja merayuku agar aku mau menggantikan dia selama seminggu ini menjadi seorang LC di tempat dia bekerja. Sebenarnya aku ingin menolaknya namun Siska adalah sahabat terbaikku. Sudah 3 tahun ini aku bersahabat dengan dirinya. Suka dan duka kami lewati bersama dari masalah kampus, keluarga sampai masalah percintaan.

“tapi gue minta ijin dulu ya Sis sama Andrew”jawabku

“yaelah Sell, udah kaya dia bakal jadi suami lo aja. Dia mah nggak perlu tahu. Lagian kita itu masih muda Sella. Sekali-kali boleh lah to be a wild”ujar Siska

“Ok-ok, kali ini gue bakal nolongin lo. Tapi seminggu aja ya nggak lebih”jawabku

“makacih ya Sella. Lo emang sahabat baik gue”ujar Siska sambil memelukku namun setelah memelukku.

“ehhh Siska, sialan lo kayak lesbi aja main remes-remes toked gue. Udah punya juga lo”ujarku kesal karena tangan Siska tiba-tiba langsung meremas kedua tokedku

“Hihihi, toge juga lo Sell. Bakalan banyak pelanggan lo”ujarnya

“sial lo, emang gue cewek apaan”jawabku

Sore harinya aku dan Siska berangkat ke tempat kerja Siska. Ini akan jadi pengalaman kerja pertamaku. Sungguh aku merasa deg-degan sekali. Siska terus berbincang denganku hingga aku sampai di depan sebuah gedung tingkat 4 dengan desain minimalis modern dan terpampang di depannya papan nama bertuliskan “Karaoke and Bar Plus”.

Aku jadi tambah curiga, apalagi nuansa mesum terpampang jelas. Begitu masuk kedalam gedungnya tatapan-tatapan para hidung belang kutemui, gadis-gadis muda dengan pakaian seksi tanpa malu mengumbar auratnya mondar-mandir di dalam Bar tersebut. suara musik terdengar lantang dengan dentuman-dentuman khas lagu-lagu Disko. Walaupun masih sore hari Bar ini mulai terlihat ramai.

Aku dan Siska berjalan menuju meja Resepsionis.

“Hey, Nis. Mamih ada?”tanya Siska

“Ada tuh di ruangannya masuk aja”jawab temannya yang bernama Nisa.

Aku dan Siska menghampiri ruangan yang dimaksud. Kulihat seorang wanita cantik dengan kulit kuning langsat terlihat sedang mencatat pembukuan.

“Mih, serius amat ngitung duitnya…”ujar Siska

“Eh, Lo Sis. Gimana udah dapet belum pengganti Lo. Nih duit lo udah gue pisahin nih. Lo jadi nggak cuti Seminggu”ujar mami Reno yang terus menulis sambil memainkan kalkulatornya tanpa melihat kearah kami.

“jadilah Mih. Nih orangnya ada disebelah aku”jawab Siska

Cie Reno tampak melihat kearahku. Mata sipitnya agak membesar dan nampak menerawang tubuhku yang mengenakan kaos dan Rok pendek diatas dengkul.

“nice Siska, pinter lo cari pengganti. Bisa jadi idola nih cewek kalau udah di poles dikit”ujar Mamih Reno

“nama lo siapa ya”

“aku sella Ci”jawabku

“kerja sama gua mah gampang, customer dateng lo temenin karoekean. Lo servis yang bagus biar banjir duit tips. Customer puas bakal jadi langganan disini. Tiap nemenin Lo dapet dari gua perjam 150ribu. Simple kan kerjanya. Oh ya, Gua nggak mau denger komplainan dan lo pke baju harus sexy dan dandan yang menor. Lo kasih tau dia Sis ruangan Loker Dan tempat ganti baju. Besok senin lo udah mulai kerja. Dan Lo Siska silahkan temuin gua lagi. Tenang ja Sella disini LC dijamin aman. Kalau tuh customer maksa buat ngesex ada tombol darurat di tiap roomnya. Nanti lo dikasih tau. Kecuali Lo nggak keberatan ngesex sama customer ya nggak masalah tapi inget main aman pake Kondom dan minta duit tambahan minimal 500rb. Tuh duit semua buat lo. Udah jelas kan Sella”ujar mamih Reno

“i,iya Cie”jawabku gugup karena jujur saja aku malah tambah takut dan deg-degan. Apalagi setelah mendengar kata boleh ngesex. Gila aku saja masih perawan. Ingin rasanya kutolak namun tak enak hati dengan Siska. Tapi Mamih Reno sih menjanjikan keamanan, aku sempat lihat sih beberapa bodyguard berjaga Di Bar ini. Apa boleh buat aku coba saja deh. Tapi aku tetap saja merasa takut walaupun diam-diam aku semakin penasaran seperti apa sih pekerjaan LC ini. Pastes saja si kutu kupret Siska gaya hidupnya Wahh banget tapi ya itu Aku juga jadi merinding membayangkan tubuhku dengan pakaian sexy dinakalin para customer.

Akupun diajak Siska mengenali tempat kerjanya. Setelah itu kami pun pulang kembali ke kosan kami. Kulihat wajah Siska tampak berseri, aku sih ikut seneng aja bisa nolongin temen. Oh ya, Btw aku nolongin Siska, lah nanti yang nolongin aku di room siapa ya. Ohhhh tidakk…

Oh iya, namaku Sella Adinda. Aku masih kuliah di salah satu Universitas swasta di Jakarta. Nantikan Kisahku selanjutnya ya.. Kisah saat aku menjadi LC. Semoga aja nggak macet, maklum saja aku masih newbi jadi bisanya cuma ketik dikit-dikit hihihi… Jangan Ngarep update cepet ya.. sebisa mungkin aku usahakan akan update.. Kalau aku punya waktu luang..

Cewek mode on…

Bersambung….

“Halo sayang kamu lagi ngapain?”suara dari layar Laptopku

“biasa yank, lagi tiduran habis pulang kuliah. kamu nggak kerja”kataku sambil menatap wajah pacarku yang terpampang di Laptopku

Aku memang sedang live chat bersama pacarku Andrew. Kami memang sedang LDRan. Pacarku Andrew yang merupakan kakak kelasku dulu kini sudah bekerja di Surabaya. Sedangkan aku masih terdampar di Ibu Kota untuk menyelesaikan kuliahku. Ingin rasanya aku memberitahunya, namun kuurungkan saja niatku Itu. Tak berapa lama kemudian kamipun selesai berchating ria.

Sebentar lagi jam akan menunjukan pukul 4 sore, dan aku harus segera mempersiapkan diri untuk memulai pekerjaanku. Siska sudah meninggalkanku dan pulang ke kampung halamannya. Beberapa Tips dari Siska sudah ku Ingat-ingat. Tapi tetap saja aku masih gugup dan takut.

Kulangkahkan kakiku kedalam kamar mandi. Kutanggalkan seluruh pakaianku. Air Shower mulai menerjang kepalaku, berjalan turun membasahi Kedua payudaraku hingga Keseluruh Tubuhku. Aku pejamkan mataku. Ku bayangkan diriku saat aku sedang menjadi LC dan sudah berada di sebuah room karoeke. Dentuman music Beat mulai terdengar dalam hayalanku. Ku balas senyum mesum Pria yang seperti berumur 40tahunan yang sudah duduk disofa disebelahku. Kami mulai bernyanyi. Tubuh Pria itu semakin mendekat kearahku lalu mulai memelukku dengan tangan kirinya. Pria itu terus merayuku.

Aku mulai menuangkan Bir pada dua gelas Wine. Pria Itu mulai meminumnya sedikit demi sedikit. Kini aku disuruh bernyanyi sendiri. Pria Itu terus saja menatap kearah ku dan seperti lebih menerawang kearah tubuhku yang sedang mengenakan baju gaun pendek khas gadis-gadis LC. Kini tangan Jahilnya Mulai menyentuh pahaku. Bergerak-gerak seperti sebuah elusan. Bibirnya mendekat ketelingaku membisik dengan rayuannya. Aku tersenyum manja kearahnya. Dan pipiku pun mulai diciumnya. Raba-rabaan tangannya kini naik dan mulai merepas payudaraku yang masih terselimuti gaun Sexyku.

“Ohhhhh Mppp Omm”desahku merasakan remasan Pria Itu pada payudaraku

Anehnya aku hanya pasrah saja dan cenderung menikmati rangsangan pria Itu yang bergantian meremas payudara kanan dan kiriku. Aku semakin tak konsen bernyanyi. Pria itu terus mengeluarkan kata-kata erotisnya yang membuatku semakin terbuai ke dalam permainannya. Kedua tali gaunku yang melingkar dibahuku mulai diturunkannya dan membuat tubuh atasku hanya terselimut bhku saja. Pria itu nampak tak sabar, jemarinya dengan cepat melepas kait BHku sepertinya dia ingin cepat-cepat melihat bentuk payudara indahku ini.

Dan benar saja kulihat wajahnya semakin mesum saja saat tatapan matanya melihat bulatan kedua payudaraku yang sudah terekpose bebas dengan puting kecil merah muda yang sudah nampak mengeras dan mengacung, tangannya kembali meremas payudarku dan membuatku berdesah kecil. Putingku pun tampak dimainkan oleh jari-jarinya yang membuat tubuhku semakin sensitif saja. Tangan pria itu bergerilya bergerak, meremas dan mengelus keseluruh area payudaraku Ini. Aku semakin horni saja. Aku seperti menikmati pelecehan oleh orang yang tak ku kenal. Aku bagai pelacur yang menjajakan tubuh indahku ini. Mataku mulai sayu ku tengok kewajah pria itu. Tak kusangka bibirnya langsung mendekap bibirku dan melumatnya.

Lagi-lagi anehnya aku tak melawan aku bahkan seperti membalas lumatan bibirnya itu. Kami berciuman dengan panasnya. Jemarinya kini terasa turun dari dari payudaraku mengelus cepat perut rataku dan menyelinap kedalam cdku lalu..

“Oooohhhhhhh”desahku

Jari-jarinya kini mulai bermain diliang kewanitaanku yang sudah terasa basah.. Jemarinya terus menggelitik bibir kemaluanku.

“Hmmmmm Uhhhhhh”

Aku samakin tak tahan saja mendapat rangsangan dari tangannya. Apalagi jemarinya mulai membelah bibir kewanitaanku dan bermain-main di area sensitifku yaitu klistorisku..

“Ouchhhh Ommmmm”desahku yang tertahan bibirnya

Kini bibirnya melepaskan pagutan pada bibirku. Dan bibirnya bergerak dengan cepat mengulum putingku. Diperlakukan seperti ini membuatku mendesah-desah merasakan kenikmatan. Rasa nikmat terasa diseluruh tubuhku hingga keubun-ubun. Tubuhku seperti bergetar, lihai betul pria itu merangsang tubuhku.

“Ouchhhhh, Ouchhhhhh”

Aku semakin tak tahan saja. Tubuhku terasa amat sensitif aku ingin pipisssss…

“Ohhhh, Om Udahan dulu aku mau pippppisss”

“OoooHhhhhhhhhhhhhhhhhh”

Terasa olehku ada cairan kenikmatan yang keluar dari sela-sela liang kewanitaanku. Terasa nikmat sekali. Aku mulai tersadar suara kucuran air shower mulai terdengar kembali, Dan rintikan airnya semakin terasa membasahi tubuhku. Aku tersadar dari lamunanku. Kulihat posisiku yang duduk mengangkang di lantai kamar mandiku. tanganku kiri sedang menggenggam Payudara kananku sedangkan tangan kananku berada di liang senggamaku. Jari-jariku nampak basah oleh sebuah cairan yang agak lengket. Ini bukan seperti cairan pipisku tapi ini Adalah cairan orgasme seperti yang diceritakan Siska kepadaku.

Oh tidak, aku baru tersadar bahwa aku sedang beronani. Dan aku baru tahu bahwa beronani ternyata senikmat ini..

Langsung saja aku segera berpakaian dan bergegas menuju tempat kerja part timeku. .

Bersambung…