Kurobek Kondomku

Halo semuanya. Kisah ini terjadi kurang lebih 3 tahun lalu. Perkenalkan namaku Aji Saka umur 17th dan masih duduk di kelas 2 SMA, bb 50 tb 170 sizeku 17cm dengan diameter 3,5cm. Size yg lumayan besar diusiaku yg masih muda ini. Aku adalah anak tunggal dari mamahku yg bernama Herlina berumur 35th karena ibuku menikah diusia yg masih sangat muda, perawakannya masih terbilang cantik karena mama suka merawat diri, bb 53 tb 166 38c dan mama hanyalah ibu rumah tangga biasa. Dan ayahku bernama Eko berumur 40th dan bekerja sebagai mandor proyek disebuah PT di kotaku. Sekilas gambaran dari keluargaku.

Dimasa pandemi seperti ini sekolahku masih di liburkan dan kegiatanku di rumah hanya seputar Kamar ruang tamu kamar mandi. Ya begitu terus setiap harinya. Tidak ada yg spesial di setiap hariku, ya mau gimana lagi wong keadaan masih seperti ini. Di rumahku aku hanya tinggal bersama mamahku, ya karena tuntutan pekerjaan ayah yg saat ini sedang mengatasi proyek di luar kota. Ayahku pulang hanya sebulan sekali, ayah di rumah palingan cuma sabtu minggu dan itupun minggu malam dia sudah pergi lagi ke proyek yg dimandorinya.

Sudah 5 bulan ayahku memandori proyek di luar kota itu. Karena ayahku sebelumnya tidak pernah kerja di luar kota jadi kali ini aku tau kalo pekerjaan ayah yg di luar kota itu sangat mempengaruhi psikologi mama. Mama tampak sering murung akhir akhir ini, entah kenapa mama jadi seperti itu.

Dipagi itu mama membangunkanku dengan nada yg agak kesal “Aji bangun!! Nih anak dibangunin dari tadi nggak bangun bangun” “iya iya mah bentar” “cepat bangun dan segera ke meja makan” aku hanya diam saja karena terpana melihat mamaku yg membangunkanku dengan dasternya yg sedikit basah dan beberapa tetes keringat di dahi dan lehernya. Mungkin abis nyuci baju pikirku. Sangat sexy sekali mama pagi itu. Aku terbangun dengan pikiranku yg langsung jorok. Ya kalian semua tau sendiri kan, kalo pagi cowok pasti bangunnya berdua. Apalagi ditambah pemandangan yg seperti itu. Inginku ajak rebahan saja mamaku ini.
Setelah tau aku sudah bangun mama keluar kamarku dengan sedikit ngedumel, aku hanya bisa melihat mama keluar kamar dengan mengamati body mama dari belakan yg aduhai itu. Aku buru buru cuci muka dan menyusul mama di meja makan. “hai mah” sambil kudekati mama dan kucium pipinya, hal ini udah aku biasa lakukan karena emang dari kecil biasa seperti itu. “udah sana duduk dan makan, ini udah kesiangan untuk sarapan ji” setelah kulihat jam dinding benar kata mama ternyata sudah jam 9.47. “hehehe maaf mah, tadi malem aku ngerjain tugas dulu. Jadinya tidur kemaleman deh” “ya udah sana cepetan makan, mama mau mandi dulu” “oke mah”. Mengetahui mama mau mandi, akupun teringat waktu membangunkanku tadi dan timbul ide gila yg tidak pernah terpikirkan selama ini. Perlu diketahui kalau mamaku itu setiap mandi paling cepet 30 menit, entah apa yg dilakukan dikamar mandi.

Aku segera menghabiskan sarapanku dan menjalankan ide gilaku. Dengan mudahnya aku menemukan lubang untuk mengintip karena kondisi kamarmandiku yg memang terdapat banyak ventilasi. Dan ternyata aku cukup ketinggalan jauh. Saat ini mama sudah distep menyabuni seluruh tubuhnya, tampak banyak busa disana sini. Aku menelan ludah dan berasa tidak percaya kalo itu adalah mamaku, yg sebelumnya aku melihat biasa saja ternyata didalam bajunya menyimpan hal yg menakjubkan. Aku terus mengamati mama, dia mulai membilas seluruh tubuhnya. Buih sabun mulai mengalir turun dari tubuhnya, dan kini terlihatlah aset mama. Payudaranya terlihat masih sangat kenyal diumurnya yg ke 35th ini, keteknya yg bersih, perutnya yg rata, kulitnya yg putih dan berkilat, dan tentunya bulu jembutnya yg dipotong sangat rapi. “Astaga ternyata mamaku sangat menggiurkan” batinku. Dengan kontol yg sudah sangat tegang karena melihat pemandangan itu akhirnya akupun menyudahi kegiatan mengintipku karena aku sudah tidak tahan ingin coli dan lagian mamaku juga sudah kelar mandinya.

Aku segera ke kamarku menutup pintu kamarku dan mulai melakukan ritual coli. Baru setengah jalan coli kulaksanakan tiba tiba cekrek “Ajii kalo makan itu piringnya, aahhhhhhhhh… ” jeder pintu tertutup kembali. Ya, tidak lain dan tidak bukan itu adalah mamaku. Aku tertangkap basah sedang coli. Aku segera memakai celana basketku dan menyusul mama yg lari. “Maahhh….” seruku sambil keluar kamar mengejar mama. Mamapun terdiam di bangku tengah ruang keluarga dan aku menghampirinya. “Mah, maafin aji mah” ucapku membuka omongan sambil tertunduk lesu karena melihat muka mama yg marah. “Apa yg kamu lakukan aji?” tanya mama. “Aku melakukan sewajarnya yg dilakukan anak anak seusiaku mah” jawabku sekenanya karena ingin melakukan pembenaran atas yg aku lakukan. Disini terlihat mama seperti sedikit ditempeleng oleh kenyataan bahwa ternyata anaknya memang sudahlah besar bukan anak kecil lagi, tidak sepantasnya dia memarahi anaknya. Mama masih mengamatiku dengan tatapan yg tajam melihatku dari atas sampai bawah seakan memastikan apa yg barusan dia pikirkan. Aji masih tertunduk lesu, mama masih menatapnya dengan tajam. Tiba tiba mama bangun dari duduknya dan pergi ke kamar sambil berucap “jangan terlalu sering kamu melakukannya!” dengan syok Aji mendengar penyataan itu. Mama yg sebelumnya terlihat sangat marah kenapa tiba tiba menjadi seperti itu. Ada apa dengan mama?

Aji masih terbengong di ruang keluarga dan mama sudah masuk ke kamar dan menutup pintu. Aku yg sudah tertangkap basah coli sudah tidak ada gairah lagi untuk melanjutkannya, dan akhirnya aku kembali ke kamar dengan pikiran yg campur aduk sampai akhirnya aku tertidur.

Tapat pukul 1 siang aku terbangun, aku keluar kamar tapi keadaan rumah masih sangat sepi. Aku mendekati kamar mama tapi tidak terdengar sedikitpun pergerakan dari mama. Aku mencari mama kesana kemari dan akhirnya kutemukan mama di belakang rumah sedang ngangkatin jemuran. Dengan agak ragu aku membantu mama. Dengan keadaan mama yg sudah tenang dia agak kaget melihatku membantunya mengangkat jemuran. Selesai angkat jemuran aku disuruh makan oleh mama, akupun makan siang dan mama melipat baju kering yg kita angkat tadi.

‌Ternyata mama lebih cepat menyelesaikan melipat baju dari pada makan siangku. Mama mulai mendekatiku dan bilang “Ji, mama mau ngomong” ‘wah gawat’ pikirku, mama duduk di depanku dan mulai menanyakannya “kamu sudah sering melakukannya ji?” “melakukan apa mah?” jawabku pura pura ****** “melakukan apa yg kmu lakukan tadi pagi” jawab mama tenang, “kenapa mah?” jawabku sambil nyengir tak bersalah “sudah jawab saja ji” mama melihatku tajam, “hehe, maaf mah aku sudah melakukan itu sejak SMP kelas 3” jawabku nyengir seolah tak berdosa, “siapa yg mengajarimu?” tanya mama lagi, “ya teman temanku mah” jawabku, “kamu seberapa sering melakukannya?” “gak sering sering amat kok mah, cuma kalau tiba tiba kepikiran jorok aja mah” jawabku sambil tertunduk “terus tadi pagi pikiran jorokmu apa?” seketika aku terkaget dan gagap tidak bisa menjawab pertanyaan mamaku. “kamu mikirin mama?” imbuh mama yg mulai menindasku “ee anu mah, ee…” “apa? Kmu tadi ngintip mama mandi?” potong mama, sekejap aku hanya terdiam tidak bisa mengucapkan apa apa. “kamu ini jadi anak kebangetan banget ya, mama sendiri di intipin. Kamu mikir gak sih?” disini aku hanya bisa terdiam membisu menyadari kesalahanku. Mama mengomeliku dari A sampai Z dan aku cuma bisa diam tak terucap sepatah katapun. Setelah sekian lama mama memarahiku akhirnya diapun tenang dan cuma duduk diam sambil melihatku dengan tajam. “sekarang maumu gimana?” tanya mama, disini aku melihat kesempatan bagus “aku mau diajarin sex sama mama” seketika mama syok “kamu ini anak nggak tau diri, kamu sadar gak sih kalo aku ini mama kandungmu? Kamu sadar apa yg kamu ucapkan?” dengan nada tinggi mama mengatakan itu. Aku cuma terdiam tak menjawabnya. “apa maksudmu mengucapkan itu ke mama?” cecar mama dengan tatapan yg sangat tajam seolah ingin mencabikku. “mah, aku sudah menjelang dewasa. Aku tidak mau salah pergaulan lagi seperti waktu aku SMP” jawabku mengarang demi tujuanku yg sesungguhnya. Mama terlihat terdiam dan memikirkan jawabanku anak satu satunya ini “sepetinya kamu sudah mulai gila ya, aku ini mamamu yg melahirkanmu ada ada saja kamu minta diajarin sex sama mama” sanggah mama, “aku cuma tidak mau salah kaprah lagi tentang sex mah” jawabku menguatkan alibiku. Dan mamapun pergi meninggalkanku tanpa sepatah katapun. Aku masih bingung dengan apa yg aku lakukan, aku hanya bisa berharap mama menerima alibiku dan aku bisa melanjutkan aksiku.

Setlah hampir 4 hari mama mendiamkanku tanpa mau bicara denganku, momen yg aku tunggu akhirnya datang juga. Jam 8 malam aku keluar kamar dan menemukan mama sedang nonton tv, aku mulai mendekati mama “nonton film apa mah?” tanyaku hanya sekedar basa basi “nonton sinetron” jawab mama ketus. Aku hanya bisa diam dan ikut saja nonton tv. Akhirnyapun mama membuka obrolannya “kamu serius dengan omonganmu tempo hari ji?” ‘yeah peluang semakin terbuka lebar’ batinku, “iya mah, aku serius dengan itu. Aku tidak mau salah lagi mah. Kepada siapa lagi aku belajar kalo bukan sama mama? Masak aku harus ke tempat pelacuran mah?” mama terkaget dengan ucapanku, sontak dia langsung menatapku dengan raut muka yg campur aduk antara marah, sedih, dan bingung harus bagaimana. Dia tidak mau anak kesayangannya ini terjerumus ke hal hal buruk tpi disisi lain dia adalah ibu kandungku. “nak aku mohon jangan lakukan itu, itu berbahaya nak” ucapnya keibuan “terus gimana dong mah? Mama mau kan mengajariku tentang sex?” aku seperti berada di atas awan mengucapkan kalimat itu, aku sudah sangat yakin mama akan mau mengajariku sex hahaha. Mama terdiam cukup lama, aku yg menunggu jawabannya sudah sangat yakin dengan prediksiku dan akhirnya “baiklah mama akan mengajarimu, tpi dengan syarat kamu harus bisa kontrol diri. Dan 1 lagi, mama hanya akan mengajarkanmu sebatas peting saja” disini aku rasanya ingin selebrasi seheboh mungkin karena tujuanku akan segera tercapai “hah, apa itu peting mah?” jawabku pura pura nggak tau, “ya ampun nak, istilah seperti itu aja kamu belum tau?” jawab mama, “ya mana aku tau mah, baru juga mau belajar sama mama hehe” “ya ampun, peting itu cuma sebatas merangsang tubuh lawan jenismu tanpa melakukan persetubuhan” jawab mama sesederhana mungkin untuk membuatku mengerti, “oohhh… Jadi gitu ya ma, oke deh yg penting aku dapet pelajaran itu hehe” “emang yg kamu harepin seperti apa? Bisa bersetubuh dengan mama? Jangan harap kamu bisa melakukan itu” sergah mama “hehe ya kali aja mama mau ngajarin sampai situ” jawabku berharap mama akan mengajariku sampai situ “enak aja mau diajarin sampe ngewe, aku ini mamamu. Gak mungkin akan melakukan itu” aku hanya cengar cengir membayangkan pelajaran yg akan diajarkan mama. “lalu kapan pelajarannya dimulai mah?” “kenapa? Kamu mau sekarang?” jawab mama, “iya dong mah, semakin cepat memulainya kan semakin aku cepat dapet pelajaran” “huuu… Itu mah maumu aja” “ya udah ayo dong mah sekarang aja” paksaku ke mama “ya ampun anak mama ini giliran yg ini aja pengen cepet cepet, tpi kalo disuruh bantuin mama nggak mau” “hehehe kan ini belajar mah” jawabku tak berdosa. “ya udah sana tutup dan kunci pintu sama jendela, jangan sampai ada yg terlewat” jawab mama berdiri sambil jalan menuju kamarnya “loohh pelajarannya di kamar mama?” tanyaku bodoh, “ya iyalah mau dimana lagi?” akupun segera mengunci semua pintu dan jendela.

Akupun tiba di kamar mama yg cahanya sudah agak diredupkan, aku melihat mama dengan daster tidurnya yg setelah aku amati ternyata mama malam ini menggunakan daster tidur yg tingginya satu jengkal diatas lutut dan belahan dada yg lumayan mengeksplor bukit indah mama, terlihat sangat sexy. “ngapain bengong? Udah cepetan sini” ujar mama menyadarkanku dari imajinasi liarku. Aku mendekat ke mama dengan masih berpakaian lengkap. “sini rebah disamping mama” ujar mama dengan menepuk kasur disampingnya. Aku yg bagaikan kerbau yg dicucuk hidunyapun langsung mendekati mama dan rebahan disampingnya. “pelajaran pertama adalah ciuman, setelah kamu nanti lancar setiap stepnya akan mama bimbing sampai dirasa mama itu cukup” setelah mama berhenti mengatakan itu aku dengan otomatis mendekatkan bibirku ke bibir mama. Dengan jantung yg berdebar sangat kencang akhirnya bibir kami bertemu untuk yg pertama kalinya. Awalnya kami hanya cium sekedar tempel tempel saja tpi akhirnya mama mulai membuka sedikit bibirnya dan aku tak menyianyiakan kesempatan ini untuk melumat bibir mama. Cerrpp creepp creeppp suara bibir kami beradu, sudah lebih dari 10 menit kami saling lumat. Mama tiba tiba menghentikan ciumannya dan berkata “step selanjutnya kamu jilatin leher mama nak” tanpa aku jawab aku kembali melumat bibir mama, tak berselang lama akupun mulai melepas bibir mama dan turun menjilati dan menyedot leher mama, mama hanya bisa mendesah “aahhhh…. Sssttt aahhhh ya nak benar begitu” menikmati pelajaran yg diberikan untuk anaknya tersayang. Lidahku yg sudah bergerilya dari ujung leher kiri sampai ujung leher sebelah kanan kini mulai turun dan mencoba mendaki gunung indah mama. Desahan mama makin tak karuan “ssttt aahhh yah nakhhh iyaahhh benar seperti itu aaahhhh” desahan mama bagaikan melodi yg sangat indah untuk mengiringi tarian lidahku. Tanganku sudah tidak bisa diam, mulai menjalari sisi ujung atas daster mama mencoba menurunkan dasternya. Mama yg hanyut dalam pelajaran ini dia mengikuti saja alur yg aku buat dan akhirnya turunlah daster mama sebatas perutnya, dan ternyata mama sudah tidak memakai BH.

Aku yg sudah mulai mendapatkan jalan yg sangat lebar langsung meluncurkan aksi aksi bejatku, menjilat dan terus menjilat setiap sudut payudara mama tanpa menjilat puting payudara mama yg sudah sangat tegang. Putingnya yg sebesar ujung jari kelingking orang dewasa terlihat sangat tegang dan keras. Sengaja aku lewati dulu seolah melupakannya. Mama mulai hanyut dalam nafsunya yg menggebu, mungkin ini karena sudah beberapa bulan ini mamah hanya dijamah ayah pas ayah pulang saja. Jadinya dia cepat larut dalam nafsu yg disuguhkan oleh anak kandungnya sendiri. Dengan gerakan yg tiba tiba aku mulai melahap puting mama dengan cepat dan menyedotnya kuat sontak mama langsung mendesis kenikmatan “oooohhhh… Ssstttt aaahhh sayang kamu mengejutkan mama ooohhhh aahhhh” sambil tangan mama menjambaki rambutku. Kujilati payudara mama sambil kuremas remas dengan kedua tanganku. Keadaanku saat ini sudah tidak disamping mama lagi, tpi sudah menindih tubuh mama yg aduhai ini. Aku yang sudah sangat menguasai keadaan mencoba mempermainkan nafsunya mama, aku berhenti dan bertanya “terus selanjutnya gimana mah?” mama dengan ekspresi kecewa karena rangsangannya berhenti tiba tiba menatapku dengan tatapan sayu khas orang yg sedang dilanda sange berat “teruskan sayang, kamu jilati saja kebawah” diucapkan itu sambil tetap mengelus dan meremas rambutku. Tanpa basa basi lagi aku kembali mendongkrak nafsu mama dengan menyedot putingnya lagi dia menjerit keenakan “aaahhhh sayang aahhh ssstttt oohhhh jilat terus sayangghhh” tak berselang lama akupun mulai turun kearah pusarnya mama, kumainkan lidahku disana dengan sangat lincah. Tanganku mulai beraksi menurunkan lagi dasternya kebawah ingin melepasnya, mama dengan reflek mengangkat sedikit pantatnya supaya segera lepas dasternya. Tanganku mulai menjamah payudara mama lagi dan memainkan putingnya, lidahku masih tetap menari nari di pusar mama. Semakin lama semakin turun dan permainan baru aku mulai, aku hanya menjilati bagian atas dari celana dalam mama. Aku sengaja mempermainkannya supaya mama lebih terombang ambing oleh nafsunya. Kulihat celana dalam mama sudah sangat basah, cairan cinta mama sudah sangat banyak keluar disana. Tangan kiriku mencoba memainkan memek mama dari luar celana dalamnya, mama makin histeris “oohhhh sayangghhh apa yg kamu lakukan nak sssttt oohhh aahhh nak hentikan itu” tangan mama memegangi tanganku tpi tidak menariknya.

Aku melepaskan memek mama, tujuanku bukan untuk menurutinya tpi untuk melepaskan celana kolorku yang sudah terasa tidak nyaman karena menahan pergerakan kontolku. Mama tidak menyadari itu karena dia larut dalam kenikmatan yg aku berikan. Setelah selesai melepas celana kolorku tanganku kembali memainkan memek mama, mama makin menggelinjang tak tertahankan. Inilah detik detik krusial dimana mama sudah berada diujung orgasmenya, mulailah kumainkan momen itu. Setelah terlihat mama mulai menggelinjang aku melepaskan tanganku dan jilatanku aku arahkan keatas menuju payudara mama, seolah tidak tau kalo mama sedang menuju kepuncak orgasme. Mama melenguh kecewa karena kelakuanku itu, aku ulangi terus seperti itu hingga akhirnya dengan kecepatan kilat aku menurunkan celana dalam mama kumainkan klitorisnya dan kujilati putingnya. “oohhhhh sayangghhh ohhhh tidak oohhhh aaahhh” aku tau mama akan mencapai puncak dalam beberapa detik lagi dan dengan sigap aku tancapkan kontolku sedalam dalamnya BLEESSSSS “oooohhhhhh aaaahhhhhhh ssttttt ooohhhhhh creeettt creettt creettt” teriakan mama tercekat dengan orgasmenya yg diiringi masuknya benda tumpul hangat ke dalam memeknya. Mama masih belum sadar dan masih menikmati orgasme yg hebat malam ini. Setelah beberapa detik akhirnya mama menyadari bahwa aku sudah memasukkan kontolku ke memeknya “nak apa yg kamu lakukan, kontolmu masuk ke memek mama. Ini salah nak, cepat lepaskan kontolmu” ucap mama panik. “tidak mah, aku tidak mau melepasnya. Aku menikmatinya mah, terasa aku kembali ke dalam duniaku yg dulu mah” “tapi ini salah nak, aku mohon cepat lepaskan” jawab mama sambil memberontak, dengan keadaan ini aku sigap dengan lebih dalam menyodokkan kontolku dan diujung kontolku aku merasakan ada suatu benda kenyal yg kontolku mentok disana. Yaa aku menyadari itu adalah mulut rahim mamaku, tempat dimana aku bersemayam selama 9bulan. “oohhh nak, kamu menusuk mama terlalu dalam nak. Ayahmu tidak pernah melakukan itu” wow berarti dengan ucapan mama barusan kontol ayah tidak lebih panjang dari milikku. “tidak mah ini sudah kepalang tanggung, kita harus menyelesaikannya mah” jawabku sambil kugenjot pelan memek mama, “oohhh aahhh sayang ini salah nak, tolong jangan lanjutkan nak” “dan tolong aku menyelesaikannya mah” jawabku tegas. Sepertinya mama mulai mengerti dengan keadaanku dan dia terdiam saat aku mulai menggenjotnya dengan ritme cepat. “eemmhhhh oohhh ahhh aahhh” hanya itu yg terdengar dari mulut mama saat ini. Setelah 7 menit aku memompa memek mama dengan ritme yg cepat mama mulai gelisah sangat terlihat jelas kalau dia akan orgasme “sayang oohhh cepetin lagi oohhh aahhhh yaahhh gitu sayang yg daleemmhhhh yah yah yah mama sampe sayangghhh aaaahhhhh” dan akhirnya mama orgasme ke dua kalinya, aku menekan kontolku dalam dalam dan membiarkan mama menikmati orgasmenya. Setelah mama tenang “nak lepaskan kontolmu dan sebaiknya kamu pake kondom, aku tidak mau hamil anakmu” “kenapa mah? Aku kan pengen punya adek dan juga pengen punya anak dari mama” “kamu gila ya, ini saja sudah sangat salah kok malah kamu mau hamilin mama. Itu ambil kondom ayahmu di laci” jawab mama dengan tegas dengan raut wajah yg serius. Aku tidak mau merusak mood mama yg sudah mau aku ewe ini maka sebaiknya aku turuti saja kemauannya. Akupun mencabut kontolku dan mengambil sebungkus kondom di laci. Aku meminta mama untuk memasangkannya dan mama berkata “pantas saja memek mama terasa penuh, kontolmu aja segede ini” aku hanya nyengir kuda mendengar pernyataan mama itu. Kurebahkan lagi mamaku dan mulai kumasukkan kontolku lagi ke memek mama BLESSS “ooohhhh nikmat sekali memekmu mah” “aahhh… Iya sayang, kamu masuk sangat dalam” ujar mama. Mulai kugenjot dengan ritme sedang dan mama sangat menikmatinya. Terasa tidak nyaman ngentod dengan kondom, aku sangat tidak menyukainya. Aku mulai berpikir bagaimana caranya bisa melepas kondom ini supaya lebih enak ngentotin mama dan bisa kutanam benihku dirahim mama. Aku berpikir sangat keras sambil kulihat ekspresi wajah mama yg sangat menikmati setiap tusukan kontolku. Akhirnya setelah lama aku berfikir aku menemukan ide bagus, “mah ganti posisi ya, mama nungging” dengan cepat mama paham kalo aku ingin doggy style. Saat mama nungging aku mulai melakukan ideku tadi, aku merobek ujung kondom dengan jarum pentul yg ada di atas laci, kurobek agak lebar supaya nanti kondom ini akan ngumpul dipangkal kontolku. Aku sengaja merobeknya dengan jarum agar terkesan tidak aku sengaja merusak kondomnya, mama tidak mengetahuinya karena dia sedang membelakangiku dan itu aku lakukan dengan cepat. Mulailah aku masukkan lagi kontolku BLEESSS “ooohhh sayang, terasa makin dalam” dan mulai kugenjot ritme sedang “oohh mama, memekmu nikmat sekali maahhh” “eemmhhhh iya nak, kontolmu juga enak. Terasa penuh memek mama” genjotanku sengaja aku buat brutal dengan tujuan agar kondom ini cepat mengumpul dipangkal kontolku.

“oohhhh eempphhhh iya nak begitu terus naaakkk enaakkk oohhhh” ujar mama dengan kenikmatan. Aku melirik kontolku ternyata berjalan rencanaku, kondom itu sudah terlihat hanya dipangkal kontolku saja. Aku merasa ujung kontolku sudah sangat geli ini pertanda kalo benihku sudah mulai tawuran ingin ditanamkan. Aku lihat gestur mama juga sudah sangat gelisah menjemput orgasmenya, langsung saja aku cabut kontolku aku telentangkan mama lagi dan dengan cepat aku masukkan lagi kontolku ke memek mama. Mama tidak menyadari kalo kondomnya sudah aku rusak. Dia tetap menikmati setiap genjotanku “ooohhh nak, mama bentar lagi sampai oohhh aahhh” “iya mah, aku juga bentar lagi nyampe oohhhh barengin ya mah eemmhhhh” “iya nak barengin aja gpp, kan kamu udah pake kondom” jawab mama tidak tau. “aaahhh mah bolehkah besok besok ngentot mama lagi?” “oohhh ahh ahh boleh nak eempphhh” “boleh apa mah? Yg jelas dong” “boleh ngentotin mama ooohhhh ahhhh mama sampai oohhh aaaahhhhhhh cepetin nak oohhhh iya iyaaa aaaaahhhhh” “ooohhhh mamaaaahhhhhh aaahhhh” creeettt creett croott croott crroott dengan teriakan itu aku tanamkan kontolku sedalam dalamnya di memek mama kutembakkan 9kali tembakan keras langsung ke mulut rahim mama, mama mengejang dengan histeris menikmati orgasmenya. Beberapa detik kami lalui kenikmatan ini, aku masih menekan dalam dalam memek mama dengan kontolku. Berharap semua pejuhku masuk ke rahim mama dan mama akan hamil anakku. “nak kenapa rahim mama terasa hangat, kamu melepas kondomu ya?” akhirnya mama sadar kalau pejuhku telah masuk rahimnya “nggak kok mah, masih aku pakai ini. Tuh lihat mah” sambil kutarik sedikit kontolku untuk melihatkan kalo masih ada kondomnya. “tidak mungkin, tarik kontolmu sekarang nak” akupun menariknya dan pura pura kaget “ya ampun kenapa bisa robek gini mah” mama syok melihat kontolku yg ternyata kondom itu sudah rusak dan itu artinya dia dibuahi oleh anaknya sendiri. Mama tidak bisa berkata kata lagi dan hanya bisa meneteskan air mata “udahlah mah gpp udah terlanjur, aku sebenernya juga tidak ingin seperti ini kejadiannya mah” sambil memeluk mama “lalu bagaimana kalau mama hamil anakmu, apa kata orang” jawab mama sambil terisak “mah, 4 hari lagi ayah pulang. Mama ngentod aja sama ayah dan bilang kalau aku mau adek, jadi seumpama mama beneran hamil ayah tidak akan curiga mah”

Sementara sampai sini dulu gan, cerita selanjutnya belum terpikirkan. Hehehe