Ketika cinta berkabut gaib
Akhir Desember 2019
« Pak Alex, Bapak dipanggil oleh Bapak Iwayama, tiket pesawat ke Surabaya sudah saya booking, begitu juga dengan penginapan Pak Alex selama di Surabaya, mohon tiba di Bandara tepat waktu, karena apabila ada pembatalan, maka biaya pembatalan, biaya pemesananan tiket baru dan biaya lain-lain yang mungkin timbul akibat pembatalan keberangkatan Bapak, akan dibebankan kepada Bapak seluruhnya dan total seluruh biaya akan dikalikan 3 atas perintah Pak Iwayama«.
« Lha…..Sisca, mana bisa begitu…….mana ada peraturan kantor kaya begitu?”
“Kalau Pak Alex ada pertanyaan dan keberatan, Bapak dipersilahkan untuk langsung menghubungi Pak Iwayama! Apa yang saya katakan merupakan arahan langsung dari Pak Iwayama! Bila tidak ada hal lain yang perlu Pak Alex katakan, saya tutup duluan! Selamat siang!” suara Sisca di ujung telpon entah kenapa langsung berubah judes, jutek dan bernada tinggi.”
Mungkin ada pembaca yang pernah kena semprot sekretaris direksi yang baru aja kena semprot direksi ditambah sedang menstruasi? Hahahaha……..sebagai perkenalan, Sisca adalah sekretaris pribadi Direksi dimana gw kerja, cantik, putih, mungkin sekitar 170-an (dia tetap lebih tinggi dari gw yang 165 cm dengan sepatu kerja, sedangkan dia tanpa alas kaki), rambut hitam yang dibiarkannya terurai dengan panjang setengah punggungnya, modis, penganut “high tech” yang terlihat dari gadget yang dia miliki (tidak sekedar punya, tapi benar-benar dia pergunakan sesuai fungsinya), kecantikan Sisca yang khas oriental dan juga lulusan dari sebuah universitas ternama di negara singa, menjadikannya langsung ditempatkan di posisinya sekarang (ini menurut kabar burung lho…..gw cuma nulis apa yang dikatakan oleh burung, karena seharusnya tidak ada KKN ataupun personal interest karena kami merupakan NGO ternama Jepang-Indonesia)……just info……Sisca merupakan TO hampir semua cowok jomblo (dan yang pengen punya selir) di HO Jakarta dan kantor perwakilan Surabaya (tidak official karena semua surat menyurat pakai alamat HO Jakarta).
Nah…..disinilah mulai cerita keanehan yang ingin gw ceritakan……..
Setiba gw di Bandara di Surabaya, driver kantor menatap gw kaya gemana gitu, suer….pertama kali gw langsung merinding…..maho ni driver…..mampus gw……moga-moga pantat gw aman……sampai kantor, gw langsung ganti driver dech (sambil dalam hati gw berdoa sesuai dengan iman dan kepercayaan yang gw anut……suer…berkali-kali….engga cuma sekali).
“Bapak benar Pak Alex?”
“Iya, kenapa Pak? Bapak melihat saya kaya liat setan?”
“Mohon maaf Pak, tapi benar yang Pak Alex katakan, ada baiknya Bapak bertemu dengan orang pintar secepatnya!, walau nyawa itu di tangan Allah SWT, tapi bila dibiarkan lebih lama, maka bisa berakibat besar pada kesehatan Bapak!”, jawabnya dengan nada tegas dan terkesan agar gw secepatnya “berobat” (kalo engga salah, banyak yang bilang istilah ini kalo berhubungan dengan orang pintar).
“Waduh……***wat dong….Bapak bisa nyembuhin saya?”, tanya gw memancing ke arah mana pembicaraan ini akan berlanjut.
“Mohon maaf Pak, saya tidak bisa, tapi kalo Bapak beragama X, saya bisa kenalin ke guru saya, agar Bapak bisa secepatnya di ruwat, tapi mohon maaf, bila agama Bapak bukan X, mungkin guru saya juga tidak bisa Pak”, jawabnya berhati.
“Oh……agama saya Z, jadi engga bisa dong yach ? »
Driver gw (namanya Pak Kosim…gw sempat lupa namanya) cuma senyum sambil menyodorkan tangan agar gw menyerahkan tas dan koper yang gw bawa, tapi karena gw paling enggan kalo diperlakukan kaya « ndoro » yang dibukakan pintu, tas koper dibawain orang lain, gw menolak tawaran Pak Kosim secara halus.
Singkat cerita, gw ditawarin untuk berangkat ke Klevan (Ukraina), karena ada tender proyek revitalisasi daerah di sekitar kawasan terowongan penuh cerita cinta (mungkin agan-agan bisa cari sendiri ya di google) dan begitu gw liat proposal pembukaan tender…….wow…….gw langsung terima tawaran bos tanpa ba…bi….bu, dan dilanjutkan rapat dengan salah satu arsitek naturalis ternama di Kyoto via online (kalo ada yang jadi tukang arsitek, pasti tahu nama perusahaan ini karena bener-bener terkenal di luar negeri).
Cerita lebih dipersingkat lagi, gw kembali menuju Bandung setelah 10 hari di Surabaya, beberes barang-barang yang cuma sedikit di hotel, kemudian balik ke Jakarta dengan kuda besi kesayangan gw. Sesampainya gw di Jakarta, gw memutuskan ketemu sama keluarga besar untuk makan-makan dan membicarakan keberangkatan gw ke Klevan.
Malem itu kami makan-makan di sebuah mall terkenal dengan barang-barang mewah-nya (kalo inget masih ngiler sama Honda Civic Type-R yang dipajang), dan……..seperti sudah gw duga…..keluarga menentang keberangkatan gw ke Klevan (inilah yang menyebabkan gw gak omongin apa-apa ke keluarga sewaktu terima tawaran di Surabaya) dengan alasan mulai dari a sampai zzz…..
Pas gw mo ngambil makanan…….gw ketemu sama seorang mahluk halus yang pernah disodorin sama temen gw sewaktu di Bandung…..kalo ada agan yang pernah baca cerita « Sepenggal cerita dari sudut Kota Bandung », maka agan akan tahu bahwa mahluk halus itu gw beri nama Vera di cerita. Percaya kah kalo agan gw ceritain saat bertemu dengan Vera lagi…….gw kaya anak ABG, cuma natap diem kaya engga percaya kalo ketemu Vera lagi, dan………ada keluarga besar gw gak jauh dari tempat gw berdiri, sedangkan Vera…….juga bengong dengan muka yang keliatan pucet dan kaya orang ketakutan. Disamping Vera berdiri seorang cowok…….. gw pikir oh sama cowoknya atau lagi pelayanan nich…….jadi……***k mau lah gw ganggu mereka, tapi Vera jalan pelan ke arah gw dan……..gw bisa liat ada air mata yang jatuh dari kelopak matanya.
Kalo agan dalam situasi kaya gw gemana coba? Adakah yang bereaksi kaya gw…… berdiri mematung dan gak tahu harus bereaksi bagaimana?
“Koh Alex?……..kamu bener kan Koh Alex?” (agak lupa saat itu dia ngomong nya bagaimana…..tapi kurang lebih intinya begitu….aslinya….suer gw malu banget……banyak orang jadi ngeliatin dan waktu pulang gw di interogasi keluarga besar apakah gw menghamili anak orang selama di Bandung dan sebagai laki-laki, gw harus tanggung jawab dan harus segera buat janji untuk segera bertemu keluarga Vera….mampus gw…….bener-bener kaya drama korea……ada yang bisa bayangin gak sich gemana malunya gw)
Gw di Jakarta kurang lebih sampai Febuari 2020 (awal pandemi) dan selama di Jakarta (kalo engga salah dari pertengahan Januari) Vera udah kaya istri gw (dapet daun muda bos……usianya Cuma beda 4 tahun dari anak pertama gw……wakakaka). Dari pengakuannya dan memang bisa dipastikan karena sering antar-jemput dan name tag yang dia pakai, Vera sekarang kerja di sebuah instansi plat merah yang berlokasi di seberang sekolah dan Masjid ternama di Kebayoran Baru (waktu kenal dia bilang semester 6…..ternyata ngibul perihal semester dia…he..he…he….).
Jujur gw sama Vera beda agama, dan disinilah keanehan kedua menurut gw, suatu Ketika saat lagi beli keperluan buat berangkat ke Klevan, gw ketemu sama temen lama gw yang……..bisa dibilang termasuk pemuka agama, dan temen gw ini…….menurut pengakuan Vera saat itu bilang begini….”Kamu sayang sama Alex?”, “Iya, memangnya kenapa?”, jawab Vera. “Ada 2 hal yang sebaiknya kamu ikutin saran saya, satu, jangan tinggalkan agama mu, kalau bisa…..bawa Alex bertobat dan bawa Alex ke jalan yang benar”, disini……gw bisa liat raut muka Vera berubah masam saat bercerita kembali dan nada suaranya yang bete, “yang kedua, ada yang gak baik dengan Alex, sebaiknya Alex segera di ruwat, saya tahu Alex tidak percaya akan hal-hal gaib, kalau saya yang bicara, saya tahu tabiat Alex, maka saya mengatakannya sama kamu, agar kamu bisa menyampaikannya pada Alex dengan halus”, “maksudnya? Tanya Vera?”, “Ada yang menyantet Alex”.
Jujur, kalo gw bawa masalah ini ke pemuka agama gw…..yang ada gw dibilang orang gila, karena agama gw gak percaya akan hal-hal gaib (walau ada aliran dari agama gw yang dengan bahasa yang gak bisa gw mengerti dan mereka percaya akan hal ini dan kalo gw bilang pasti gw di doa-in sama mereka)…..well…..intinya…….sejak pertama Pak Kosim bilang hingga sebelum gw berangkat…..total ada 6 orang yang bilang baik ke gw maupun Vera….bahwa ada hal yang “kurang baik” yang terjadi pada gw dan sebaiknya gw segera bertemu dengan “orang pintar” untuk segera di ruwat.
Ini cerita awal dulu ya agan-agan semua…….***k lucu kan gw curhat tapi taro di semprot…..tenang…..nanti gw cerita gemana indahnya Vera……secepatnya kok…..karena banyak yang harus gw sensor disini…hehehehe…mohon maklum yach.
*****
Sambil menghisap rokok kretek dalam-dalam, gw melihat susana ibukota dari balkon apartemen, dan kemudian memandang ke arah ruang keluarga yang terpisahkan oleh pintu kaca, saat ini istri gw sedang duduk di sofa sambil menonton drama favoritnya di netflix, terkadang gw lihat dia tertawa kecil…., tawa yang membawa kebahagiaan tersendiri buat gw, dan diam-diam…gw bersyukur pada Tuhan atas nikmat yang telah Tuhan berikan bagi gw.
Kembali gw menatap suasana ibukota, dengan semua hiruk pikuk yang telah mulai kembali bangkit setelah cukup lama tertidur karena pandemi corona, sambil kembali mengingat perjalanan hidup gw setelah menerima tawaran untuk pergi ke Klevan, Ukraina.
Pertengahan Januari 2020
“Malam ini, aku mau menginap bersama Kokoh, boleh kan?” tanya Vera dengan wajah penuh harap agar gw mengabulkan permintaannya saat ini.
“Boleh…., kamar yang ditengah tidak ada yang pakai, dan selalu dalam kondisi siap menerima tamu, kamu bisa pakai kamar itu, handuk ada di dalam lemari, dan kalau kamu mau, ada daster Mama di dalam lemari yang bisa kamu pakai, kalau kamu tidak mau juga engga apa-apa, tapi kalau kamu mau ganti daster, baju kamu bisa kita bawa ke bawah untuk dicuci di laundry” jawab ku.
“Hmm…..aku pinjam daster Mama kamu aja, tapi beneran engga apa-apa aku pakai?” tanya Vera kembali.
“Engga apa-apa, tenang aja, baju kamu nanti kamu taruh di keranjang cucian kotor aja, sekalian aku mau kebawah buat cuci pakaian aku juga”.
“Hahahaha……jangan ngintip aku mandi ya! Tapi kalo kamu ngintip juga engga apa-apa dech…..hahahahaha”, jawab Vera sambil tertawa kecil dan kemudian dia berlalu ke arah kamar mandi.
Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat Vera, tingkahnya yang seperti anak kecil yang manja…..membuat gw yang sudah paruh baya ini, merasa kembali muda…..penuh dengan harapan dan energi untuk menyongsong masa depan. Mungkin ini yang membuat banyak pria menginginkan punya istri muda kali ya pikir gw.
Ketika mulai gw dengar kucuran air dari “shower”, gw mulai berjalan ke arah kamar mandi, dan menaruh semua pakaian kotor yang ada di keranjang dan membawanya ke tempat laundry. Setelah menyelesaikan semua prosedur di kios laundry pada umumnya, gw kembali ke apartemen.
“Dah balik Koh….ada makanan kecil gak?” tanya Vera sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Melihat Vera berbalut handuk kimono sambil menunduk untuk mengeringkan rambutnya……adakah laki-laki normal yang sanggup menahan godaan ini? Tubuh yang indah dipadukan dengan kulit putih bersih sedikit pink akibat air hangat…..jujur aja gw gak tahan…..sambil menghela nafas untuk meredam keinginan jasmani gw, gw bilang ke Vera, kalau mau cemilan, ada di dalam lemari disamping kiri kulkas.
“Vera….sini….kamu ngeringin rambut kamu kaya gitu nanti rambut kamu rusak” kata gw sambil menunjuk ke arah sofa.
“Hmm….kenapa? Mau ngeringin rambut aku?” tanya Vera tanpa melihat gw karena masih asik mencari cemilan apa yang dia mau di dalam lemari.
Gw engga jawab Vera, dan gw berjalan ke arah kamar tamu untuk mengambil “hair dryer” dari dalam lemari, kemudian gw kembali ke arah sofa dan mengambil bantal kecil untuk Vera duduk di lantai.
Melihat persiapan yang telah gw lakukan, Vera tersenyum kecil dan mulai duduk di atas bantal sambil membuka cemilan yang dia suka, mengambil remote tv dan mencari channel acara yang dia ingin tonton, sedangkan gw…..gw mulai menghidupkan “hair dryer” dan dengan hati-hati mulai mengeringkan rambut Vera.
“Anak-anak kenapa engga ikutan ke sini Koh, aku pengen bisa kenal mereka….walau aku engga akan bisa menjadi ibu sambung buat mereka…..aku mungkin akan lebih menjadi seperti seorang kakak buat mereka…tapi kalo aku engga mulai mendekati mereka, makin lama akan makin susah buat aku ke depannya”.
“Sabar ya…..ada saatnya….mereka saat ini masih syok…..calon ibu mereka umurnya tidak terpaut jauh dari mereka….hahahaha…..aku jadi kaya pedofil ya….”
“Lho….seharusnya Kokoh justru bangga dong, punya istri kaya aku, masih muda….manis lagi….kurang apa coba aku?”
“Hahahahaha…..iya….iya….kamu manis….tiap aku jilatin kamu….kamu tuh manis banget”
“Ih…..apaan sih…dasar mesum….”, Vera berbalik dengan tiba-tiba menghadap gw dan mencubit perut gw.
“Aduh…..panas Koh…ih kamu….bukan mata aku yang perlu di kasih “hair dryer”, gemana sih”, karena tiba-tiba Vera berbalik menghadap gw, secara tidak sengaja semburan angin panas terkena ke matanya, sehingga dia dengan cepat melepaskan cubitannya di perut gw dan mengusap matanya dengan jari yang tadinya mencubit perut gw dan memasang tampang jutek.
“Maaf….maaf….kamu juga sih tiba-tiba balik badan begitu, rambut kamu sudah selesai dikeringin, mau aku bantu tetesin obat mata?”
“Iya…..bantuin….Kokoh harus tanggung jawab pokoknya…..mata aku sakit karena Kokoh”
“Hahahaha….bentar ya….”, gw beranjak meninggalkan Vera mengembalikan “hair dryer” ke tempatnya semula dan menuju kotak obat sambil terus menerus berdoa untuk meredam birahi…..gemana engga….karena gw duduk di sofa sedangkan Vera duduk di lantai, posisi gw lebih tinggi dari dia, dan gw bisa melihat keindahan 2 gunung kembar milik Vera dari celah handuk kimono yang terbuka agak lebar….”not now Alex….not the right time….there will be time to do the deeds”.
Setelah bercanda sambil ngobrol santai…..jam di dinding telah menunjukkan pukul 11:20 malam, waktunya untuk tidur pikir gw, dan gw utarakan niat gw untuk beristirahat malam ini ke Vera, tanpa menjawab gw…..Vera berdiri dan mulai membereskan lantai tempat dia menaruh cemilan dan membuangnya ke tempat sampah….
“Night night Kokoh….sweet dream”, kata Vera sambil menuju kamar tamu.
“Hmm…” jawab ku singkat
Sekitar 20 menitan setelah itu…..pintu kamar gw di ketuk….
“Koh…..dah tidur?, aku engga bisa tidur sendiri….aku ikut tidur di sini ya”
Pelan aku buka mata dan mencoba bangun…..tapi mungkin karena baru mau tertidur kemudian terpaksa bangun, saat bangun gw agak pusing, jadi pelan-pelan gw berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu dan mempersilahkan Vera untuk masuk dan tidur bersama gw.