Joko Pemuas Nenek-Nenek
*Theards ini adalah lanjutan cerita dari “Nenek Jelek Menggairahkan” ,karna sudah sampai part 6 dan beberapa Threads dikunci momod, jadi saya bikin judul baru. Enjoy Gan.*
Kuberjalan pelan melangkah melewati rumah-rumah warga, kulihat jam dinding dari salah satu rumah menunjukkan pukul 20.45 , “mumpung warga yang arisan belum pulang, aku kerumah Mak Mi lewat depan ah” pikirku seraya berjalan menuju rumah Mak Mi. Kulihat satu per satu rumah warga tak ada orang yang duduk didepan rumah, kuperhatikan jalanan tak ada orang juga. Kulangkahkan kakiku ke rumah Mak Mi, kuketuk pelan dan kupanggil-panggil dia beberapa lama tak ada jawaban darinya, kuintip dari jendela ternyata dia tertidur didepan tv, dengan tangtop yang terangkat keatas sampai pusarnya juga dengan posisi kaki mengangkang yang sebelah kiri tertekuk.. ku coba buka pintunya ternyata tak terkunci aku masuk juga sandalku kubawa masuk, aku tutup lagi pintunya .. kurapatkan gorden kecil di jendela nya.. aku matikan tv juga lampunya, tersisa lampu dari dapur yang menyala .. sehingga hanya remang-remang cahaya yang menyinari tubuhku dan Mak Mi, kudekati dia aku duduk menekuk lutut diantara satu kakinya ..aku kecup cium beberapa kali bibirnya, masih tak ada respon darinya .. lalu aku naikkan tangtopnya sampai diatas toketnya .. aku remas-remas dan aku kenyot bergantian . Mak Mi membuka mata, dan sedikit terkaget melihat aku sudah memainkan toketnya. Dengan jariku aku isyarat kan Mak Mi untuk diam, dia lalu tersenyum dan menarikku untuk diciumnya.. kami saling bercumbu, dengan tanganku mulai merogoh celananya, Mak Mi paham dan memposisikan kakinya agak mengangkang sehingga memudahkan ku mengkobel-kobel memeknya.. aku lalu turun ke toketnya lagi, dan Mak Mi melorotkan celana nya sendiri lalu kemudian membukakan celanaku .. Setelah berhasil terbuka dikocoknya palkonku, lebih semangat lagi aku mengkobel-kobel memeknya yang kali ini sudah basah . Dengan jariku masih didalam memeknya, aku beranjak mengarahkan palkonku kemulutnya, dikulumnya dengan rakus. Setelah kurasa cukup, aku pindah posisi lagi siap menusuk memeknya yang sudah banjir. Karna sudah kepalang nafsu sejak di rumah Mbok Jar tadi, akhirnya dengan cepat dan menghujam dalam aku genjot memeknya.. “hagh hagh haghhh.. yaaahhhggg” desahannya tersengal-sengal karna palkonku dilahap habis kedalam memeknya. Tak butuh waktu lama tubuh Mak Mi mengejang, aku tusukkan sampai mentok palkonku ke dalam memeknya dan aku diamkan disana.. aku tidur menindih tubuh Mak Mi yang empuk serta mengenyot putingnya. 3 menitan aku diposisi tersebut, lalu dengan pelan dan pasti aku keluar masukkan lagi palkonku, karna jam sudah malam.. aku bangkit, kuangkat kaki Mak Mi keatas dengan begini lumayan terasa sempit memeknya,. “Yaaagh .iya hooh.. enakagh ..ah ah” rancunya Mak Mi seraya coblosan palkonku ke memeknya .. “enaagh masss.. ooh yoohhggh” .. “iyaahg maak.. enaaakh bangeeth.. hah hahagh” kugenjot dengan keras “plok cplok plok cplok..” munculny suara tubuh kami bertubrukan .. dengan satu sentakan terakhir ku lemas kaki Mak Mi dan ku ambrukkan tubuhku ke tubuhnya ..aku telah klimaks .. beberapa semburan sperma ke dalam memeknya .. Mak Mi menekan bokongku seraya tak ingin dilepas palkonku dari dalam memeknya.. kita ngos ngosan dan keringat sudah membasahi tubuh kami, “enaagh angeet massh” .. “memekmu juga enak maak.. besok lagi yaa.” Sambil kucium bibirnya.. “pokoknya setiap hari harus mas, apalagi pas malem, biar tidurnya pulas harus digenjot dulu memekku” kata Mak Mi yang kini makin fullgar. Perlahan aku lepas palkonku, lalu aku berbaring disamping tubuhnya .. aku asik mengenyot putingnya ..kita saling diam.. beberapa saat ternyata Mak Mi sudah tertidur. Aku cari kan selimut disekitar situ, sebelum aku selimuti ku kenyot dulu kedua puting nya, cuga kucium memeknya, lalu ku selimuti dan aku keluar lewat pintu belakang. Seperti biasa aku lewat kebun singkong, dan jalan sampek rumah. Aku tertidur dengan rasa puas sudah menggarap 2 nenek malam ini .. hahaha. “Besok aku harus bisa menggarap Mbok Jar” batinku, karna aku belum melihat memeknya malam tadi.
Esok paginya aku kaget karna pintu kamarku digedor ibukku, ternyata dia sudah mau berangkat ke pasar ..dengan segera aku bangun dan duduk di ruang tamu dengan rasa kantuk sedangkan ibukku sudah berjalan kepasar. Aku lalu kekamar mandi, keluar dari kamar mandi adak Mbok Jar yang berdiri diluar pintu ..
Aku : “eh mbok, mau beli apa ?” Tanya ku sampil mengusap-usap mata karna masih agak ngantuk.
Mbok Jar : “mau beli kecap mas joko, mau masak oseng nanti.”
Aku : “oh iya, masuk aja mbok.. lewat dalem, tokonya belum tak buka soalnya.” Jawabku, sambil memperhatikan Mbok Jar ini yang pakai daster pendek tanpa lengan dengan putingnya yang ngecap.
Aku berjalan kewarung lewat dalam rumah, Diikuti Mbok Jar dibelakangku. Kemudian aku ambilkan kecap, saat Mbok Jar ngasih uangnya langsung aku dekap dia dan kuciumi bibirnya.. awalnya dia agak kaget, namun langsung dibalasnya ciumanku.. tanganku mulai beraksi meremas payudara gedenya dan tanganku sebelah memilin putingnya dari luar dasternya. Dia mulai mendesah, tanganku turun ke bawah menyingkapkan dasternya keatas lalu mengelus-elus memeknya dari luar celana dalam nya. Karna masih pagi dan warung belum buka, aku buka saja dasternya Mbok Jar.. terpapanglah toket gedenya, yang paling aku suka adalah putingnya yang besar dan keras, kulumat toketnya bergantian sambil tanganku mergogoh ke celana dalam nya.. “aaasshh.. enaakh, hmmm hessssh” desahannya saat aku mainkan klitoris nya.. “mbok lepasin celanaku dong” suruhku sambil mencium bibirnya, dengan segera dia melorotkan celanaku beserta celana dalamku.. di remas-remas pelorku lalu dikocoknya palkonku, kubaringkan dia di kasur tipis yang biasa aku gunakan tiduran saat nunggu warung ..lalu mulai dari kuciumi pipinya, bibirnya, lalu turun ketoketnya ..cukup lama aku bermain di toketnya, lalu turun ke perutnya, sampailah kememeknya yang masih terbungkus cd.. karna cdnya sudah lusuh dan molor aku singkapkan saja.. aku cium i pinggiran memeknya, kemudian aku colok colokkan satu jariku kememeknya.. mbok jar pasrah menikmati permainanku yang perlahan.
“Maas jook, belii” teriak seseorang dari luar rumah. *Siial siapaa itu* batinku kesal. Aku dan Mbok Jar kaget segera bangkit dan memakai baju kami masing-masing dengan tergesa-gesa, karna bingung aku suruh Mbok Jar sembunyi dibalik pintu dapur.
Bersambung.