JKT48 : Daily Sex Story
Shania Junianatha, seorang gadis manis dan memiliki paras cantik. Ia kini sedang berjalan keluar dari tempat yang hampir setiap hari dia kunjungi, bisa di katakan itu rumah keduanya. Tempat yang tidak lain ialah Fx mall.
Yaps, Shania ini adalah member JKT48. Cukup lama ia mengemban karir di idol grup tersebut. Bicara tentangnya, saat ini ia sudah berpisah dengan Ve dan Kinal yang telah pulang terlebih dulu. Shania sedang menunggu jemputan…..
“Udah jam segini, tapi males juga sih kalau mau langsung pulang.” gumam Shania.
“Hey, boleh duduk disini?” tanya seseorang yang tiba-tiba ada di hadapan Shania.
“Boleh aja, lagian ini tempat umum kok.” balas Shania tersenyum namun tak menoleh ke orang tersebut.
Setelah mendapat jawaban, lalu orang itu pun duduk di sebelah Shania. Jika diperhatikan lebih jauh lagi, ternyata orang itu adalah lelaki dan mungkin seumuran dengan Shania.
“Gak bareng sama member-member lain?” tanya lelaki itu sekedar basa-basi.
“Nggak. Lagian aku juga udah mau di jemput,” jawab Shania. Mungkin di otaknya ia sudah berpikiran bahwa orang di sebelahnya adalah salah seorang fans.
“Kenalan dong, Shan.” ajak orang itu secara spontan meski ia telah tau siapa Shania.
Shania sedikit merasa risih dengan ajakan itu, kemudian ia pun segera menoleh ke samping. Sesaat Shania memperhatikan wajah lelaki itu, dia sedikit kesulitan.
“Eh kamu!” Shania terkejut setelah sadar dia sangat menegenali lelaki yang ada di sampingnya ini.
”Kenapa, Shania Junianatha…. kaget ya aku datang kesini?” kata lelaki itu tersenyum puas.
“Sayang, kamu kok kesini sih! Nanti kalau ada yang lihat kan kamu bisa di bully.” omel Shania.
“Sini cium dulu,” lelaki itu langsung menarik Shania dan mencium bibirnya.
Tanpa berbasa-basi menarik kepala Shania kearahnya dan langsung mendaratkan bibirnya tepat di bibir Shania. Mereka berdua saling melumat satu sama lain, untungnya tempat mereka saat ini memang di bagian agak tersembunyi dan jarang dilewati orang lain.
“Emmhhh sayang, jangan disini ahh!” lenguh Shania.
“Kenapa sih Shan, sekali-kali aku mau yang ekstrim gini.” ucap lelaki yang ternyata adalah pacarnya.
Leher Shania yang terekspos, lalu jadi sasaran selanjutnya. Bibir mereka terlepas, kemudian lelaki itu segera membenamkan wajahnya ke leher Shania. Jilatan demi jilatan terus di lancarkan dan mulai lebih jauh lagi.
”A-aku belum siap kalau harus lepas keperawanan aku sayang..” balas Shania yang mulai meracau.
“Ayolah Shania, aku udah ga tahan lagi ini.” ujar pacarnya. Karena tak tahan lagi, ia pun langsung melepas kancing celana jeans nya dan boxer yang melapisi. Batangnya yang tak terlalu besar, namun kuat itu sudah bebas dan berdiri tegak.
Shania kemudian jongkok dan mulai mengulum batang milik pacarnya itu.
“Ah, Shannn…. enak banget…!”
”Emphhh emphhh,” hanya suara itu yang terdengar dari mulut Shania.
“Baru pertama kalinya, kamu mau kulum kontol aku yang. Aku mau kamu bikin aku puas..” ucap pacar Shania keenakan.
Mereka berdua memang berstatus pacaran, tapi mereka menjalani hubungan itu secara backstreet. Agar Shania tak di keluarkan dari JKT48, itu atas permintaan Shania sendiri.
Dan bicara tentang siapa orang itu sebenarnya, nama pacar Shania adalah Andrea.
Mereka berdua sudah sekitar 2 bulan ini resmi berpacaran. Semua yang telah mereka berdua lakukan selama itu juga paling jauh hanya berciuman saja. Tapi kali ini mereka baru sama-sama pertama kalinya melakukan sesuatu yang lebih.
Sudah 20 menit lebih Shania mengulum, menjilat dan mengocok kontol milik pacarnya itu.
“Sayang, buka kaos kamu yaa, aku mau netek.” pinta Andrea tak sabar.
“Ahhh jangan ah, lagian punya aku nggak segede cewek-cewek lain..” balas Shania melepaskan kulumannya.
“Ayolah Shan, aku mau kamu Cuma jadi punya aku aja.” ucap Andrea merayu Shania.
Shania sendiri tampak berpikir, memang dia sangat sayang dengan Andrea. Sejak awal mereka bertemu sudah saling jatuh cinta, jadi semua yang jadi penghalang sejauh ini bisa mereka hadapi sama-sama.
“Yaudah deh, tapi kita jangan disini mainnya. Aku Cuma mau di kamar kost kamu.” pinta Shania memberi syarat.
“Oke kalau Cuma itu syaratnya. Tapi ini selesaiin dulu yaa, tanggung nih sayang..” Andrea nyengir ke arah Shania.
“Hmmm dasar mesum!”
Kemudian Shania kembali bermain dengan kontol milik Andrea, dari yang berukuran kecil, lama kelamaan batang milik pacarnya itu mulai membesar lagi.
Shania kembali mengulum kontol itu secara lembut, hisapan demi hisapan membuat Andrea keenakan. Ia yang sudah tidak sabar langsung mulai ikut bergerak. Dia memaju mundurkan pinggulnya, agar kontolnya merasakan kenikmatan yang jauh lebih enak.
Empphhhh emppphhhh emphhhh
Kecepatan Andrea tak terkontrol, hingga tak lama….
Croooottttt crooooottt crotttttt
11 kali semburan dahsyat dari Andrea langsung masuk ke dalam tenggorokan Shania. Saking banyaknya Shania sampai tersedak, cairan putih lengket itu harus ia telan semuanya.
“Ahhhhhhhhhhh yessss.” lenguh Andrea menikmati sisa-sisa semburan pejuhnya.
“Ahhh kamu ini nyebelin deh, main keluar aja nggak bilang!” omel Shania melepas kulumannya.
“Saking enaknya ya kaya gini Shan.” balas Andrea yang sangat puas.
To Be Continued ……
Mereka berdua kini sudah berada di kamar kos-kosan Andrea. Shania sedang mandi karena kepanasan setelah tadi bermain hebat sebagai pemula sebelumnya. Andrea sudah tak menggunakan pakaian sehelai pun, bahkan dia sudah siap tempur lagi dengan Shania.
Sebelum mulai, Andrea melakukan pemanasan dengan coli, sembari menunggu Shania selesai mandi.
“Ahh, gue nggak sabar perawanin memek Shania nih..” gumamnya.
Andrea terus mengocok kontolnya itu dengan tempo sedang, dia sangat menikmati permainan tadi. Jadi sesekali ia merasa masih terbawa suasana.
Kini yang jadi kekhawatirannya adalah aktivitasnya seksnya bersama Shania akan sedikit mengganggu penghuni kos lainnya, secara malam ini bakal banyak teriakan dan juga lenguhan dari pasangan yang akan bercinta.
Ceklek…
Pintu kamar mandi terbuka, munculah Shania dengan tubuh berbalut handuk putih milik Andrea.
“Kamu ngapain sih, yang? Sange yaa..” goda Shania melihat yang sedang dilakukan oleh pacarnya.
“Ahhhh iya nih sayang, aku ngga tahan lagi mau buat kamu puas,” balas Andrea.
“Punya kamu tadi sempat kena gigi ngga sih, yang?” tanya Shania.
“Engga kok, tenang aja. Oh ya, btw kamu baru pertama kali udah jago buat aku puas yaa..” ucap Andrea memuji keahlian Shania.
“Bisa aja deh kamu ini…” Shania tersenyum bangga setelah di puji oleh pacarnya itu.
Kemudian Shania berjalan mendekat ke kasur, dimana Andrea masih melanjutkan coli-nya.
“Pacar aku kok gini sih, kaciannn… sini aku yang gantian kocok.” Shania pun jongkok diantara selangkangan Andrea, dia memulainya dengan mengulum dan menjilati kedua bola Andrea.
“Emhh yang, kamu emang jago kalau suruh jilat-jilat gini.” puji Andrea pada Shania lagi.
“Ahhhh uhhhhhh terus Shan!” Andrea terus meracau, sedangkan Shania cepat belajar memuaskan pasangan di ranjang.
“Gantian Shan, aku juga mau kamu enak.” ujar Andrea.
“Iya, yang…” Shania menuruti apa kata pacarnya.
Kemudian Shania dan Andrea bertukar posisi, kini gadis itu yang berada dalam posisi tiduran. Andrea perlahan membuka handuk yang melilit tubuh Shania.
“Wow.” Satu kata langsung keluar dari mulut Andrea.
Paha Shania memang sisi pelengkap dari keseksiannya, dia memang punya paha mulus yang sangat menggoda mata lelaki. Bulu tipis menutupi memek perawan Shania.
Dan satu lagi, toket Shania, memang tidak besar ukurannya… namun itu sudah cukup membuat Andrea bertambah nafsu. Ingin rasanya ia segera menjilati puting dan meremas-remasnya.
Andrea menatap kedua mata Shania, lalu gafis yang akan ia ambil keperawanannya hanya tersenyum dan tampak malu-malu.
“Sayang…. jangan di lihatin mulu dong, malu tau.” ucap Shania.
“Aku nggak nyesel kalau kamu sampai hamil nantinya.” ujar Andrea mulai menjilati puting susu Shania.
“Ahhh yang, pelan. Geliiii..” ceracau Shania, dia tampak keenakan sampai tubuhnya menggeliat.
“Kalau aku hamil, emang kamu mau tanggung jawab?” tanya Shania.
Andrea melepas jilatan di puting susu Shania, dan meremas susu kecil itu.
“Aku bakal tanggung jawab, sayang…. aku nggak sabar cobain yang ada bulunya ini.” Jawab Andrea sambil menyelipkan jari tangan kirinya ke memek Shania.
“Ahhhhh yangg! Mhhhh awh.”
“Nikmati itu Shan, kamu bakal aku buat ketagihan.” ujar Andrea tersenyum puas.
Tangan kanan Andrea meremas bongkahan tetek milik Shania, sedangkan tangan kiri miliknya mulai mengobok-obok memek. Tepatnya memainkan klitoris Shania dengan jari tengahnya. Belum lama Andrea bermain seperti itu, tapi Shania merasakan sudah akan sampai.
“Sa-sayang… aku mau pipis, ahhhhhh!”
Serrrr serrr serrr …. belum ada 10 menit Shania sudah mengalami orgasme pertama kali dalam hidupnya.
“Ahhhhhhh!” Saking nikmat rasanya orgasme, Shania sampai memejamkan matanya dan menghayati rasanya.
Andrea yang sudah tak sabar mulai bersiap memulai permainan seks. Dia mengakangkan kedua paha Shania, lalu meletakkan batang keras kontolnya yang sudah tegak maksimal.
Shania tampak kaget, karena hal itu. Andrea pun hanya tersenyum licik kearah pacarnya itu. Shania yang belum siap hanya bisa pasrah akan kehilangan keperawanan yang selalu dia jaga selama ini. Malam ini merupakan hari spesial untuk pasangan itu.
“Sayang…” Shania memanggil Andrea.
“Apa? Kamu masih takut…. tenang aja, Cuma sakit di awalnya doang. Nanti juga enak kok.” ucap Andrea meyakinkan Shania.
“Tapi kamu bakal tanggung jawab kan, kalau semisal aku sampai hamil?” tanya Shania meminta kepastian.
Matanya tersirat sebuah tatapan penuh harap kepada sang pacar. Andrea yang melihat Shania begitu hanya tersenyum kecil, ia paham apa yang ada di dalam benak Shania saat ini.
“Hmmm, Shania sayang. Kamu percaya aja sama aku, apapun resikonya nanti, aku bakalan tanggung jawab.” tegas Andrea menjawabnya.
“Aku sayang kamu, Andrea.. jangan tinggalin aku ya.”
Andrea langsung ancang-ancang siap menusukkan batang kontolnya ke vagina rapat Shania. Perlahan tapi nikmat, Andrea memajukkan kontolnya..
Slep!
“Akkhhhhhhh”
“Akhhhhhh, sakitttt!!! Perih banget yang rasanya!” Shania memekik, jari jemarinya meremas bed cover karena kesakitan.
Kontol Andrea berhasil masuk ke memek Shania, sekilas ada darah mengalir dari sela-sela kelamin mereka yang menyatu. Sudah dapat dipastikan kalau itu adalah darah keperawanan Shania.
Saking nikmatnya, Andrea merasa ingin memuncratkan semua pejuhnya ke dalam vagina Shania. Kontolnya berasa diurut karena memek Shania yang terus bereaksi.
Sementara ini dia sengaja membiarkan kontolnya menancap, tujuannya agar memek Shania bisa terbiasa dengan benda asing yang memenuhi lubang kenikmatannya.
Sudah cukup lama mereka tetap berada dalam posisi menindih seperti itu. Shania sudah tak terlalu merasakan sakit lagi.
“Ahh, yang kok ngga gerak sih…. aku jadi nggak tahan nih.” ujar Shania.
“Kamu siap yaa…. aku bakal hamilin kamu.” balas Andrea tersenyum.
Perlahan dia pun mulai memaju-mundurkan kontolnya ke dalam memek Shania. Lenguhan dan rasa nikmat duniawi berbaur menjadi satu, mereka berdua merasa seperti melayang saat ini.
Kecepatan genjotan masih pelan, itu karena mereka sama-sama baru pertama kali berhubungan intim seperti ini. Shania melepas keperawanan, Andrea melepas keperjakaannya.
Lama kelamaan genjotan Andrea semakin cepat, bunyi kecipak pun tak terhindarkan lagi.
“Ah ah ah aha ah ah ah” Shania mendesah dengan suara sexy.
“Ohhhh kamu ini Shan….. suara sexymu bikin makin enak genjot memek kamu. Ohhhh!” Teriak Andrea keenakan.
“Uhhhh yang, aku mau keluar lagi!”
Serrr serrrrr serrrrr
Part 3 besok yaa, mau kerjain tugas dulu
Shania kembali mengalami orgasme, tapi hal itu dibiarkan oleh Andrea. Kontolnya tetap menggenjot memek Shania yang makin basah.
Ahhh ahhh uhhhh, sa … sayang pelaaan pel ann.. Shania terus mendesah menerima sodokan.
Emhh aku bakal buat kamu enak Shan…. Ahhhhh memek Shania terus diserang oleh kontol Andrea yang menyodok dengan kencang.
Shania tak bisa menyembunyikan rasa nikmat dan sakit yang bersamaan. Shania lalu menarik tubuh pacarnya itu agar mendekat, kemudian mereka berdua ciuman dengan brutal.
Lidah Shania dan Andrea saling membelit dan mereka bertukar ludah. Disamping itu Andrea tetap melakukan tugasnya, yaitu menggenjot memek Shania.
Aku sayang kamuuu…. bisik Andrea.
Aku sebentar lagi keluarhhhhh Shan…! teriak Andrea tak kuat lagi.
Aku juu juga mau keluarr arrr aghhh pekik Shania.
Crottttt Crrroooott Croooot Serrrrr serrr Croooott
Andrea dan Shania sama-sama telah mencapai puncak kenikmatan mereka. Kontol Andrea memuntahkan pejuh berkali-kali di dalam vagina Shania… dia sampai merem-melek karena kontolnya serasa di remas dan di urut oleh otot-otot vagina pacarnya itu.
Shania juga lemas dan tak bisa bergerak karena persetubuhan itu.
Ahhhh, Shan… baru pertama kali aku ngerasain ini. Aku mau kita bisa lakuin hal ini lagi ujar Andrea sambil menjilati puting susu Shania.
Emmmhhh Ahhhhh, aku juga yang….. aku mau sampai hamil! ucap Shania tersenyum.
Kali ini cukup segini dulu ya, sayang Shania mengelus kepala Andrea yang sibuk dengan toket Shania.
Kamu besarin tetek dong Shan sayang, biar aku suka Andrea lalu memainkan toket Shania yang mungil.
Hmmm iya deh sayang, bakal aku besarin… tapi ga akan implan aku, mungkin minum obat-obatan ujar Shania.
Aku sayang kamu Andrea lalu bangkit dan memegang kontolnya, kemudian dia mengocok batangnya itu didepan muka Shania.
Crootttt crotttt
Ahhhhkkkk sayang! Pejuh Andrea menyembur wajah Shania, semua terasa lengket dengan cairan putih kental.
Kamu nakal deh, keluar nggak bilang dulu, Shania lalu membersihkan wajahnya yang kena semburan pejuh.
Hahaha, tapi kamu suka kan ucap Andrea menyodorkan kontolnya ke mulut Shania, dan langsung di kulumlah batang keras itu.
Emm emmm Shania dengan suara lucunya, karna sibuk mengulum.
Ahhh Shan, enak banget kuluman kamu Andrea makin meracau tak jelas.
10 menit kemudian Andrea mencabut kontolnya dari mulut Shania, dia lalu membalikkan tubuh pacarnya itu, mengerti apa yang ingin dilakukan Andrea, Shania mengikuti apa yang pacarnya inginkan.
Kita main sekali lagi ya, sayang ucap Andrea.
Doggy Style ….pelan-pelan aja yaa pinta Shania.
Andrea mengangguk, dia lalu menyelipkan kontolnya ke memek Shania. Perlahan dia menyodokkan makin dalam dan makin dalam lagi.
Aghhhh emmmhhh
Dan tanpa memberitahu Andrea menggenjot memek Shania dengan kasar dan kecepatan tinggi.
Akkhhhhhh Akkkhhhhh Akhhhhh pelan yang! Shania kaget dengan perlakuan Andrea itu.
Tahan sebentar aja Shan…. aku juga udah mau keluarrrrhhhhh Akhhhhhhh
Andrea menggenjot memek pacarnya secara membabi buta, dia sama sekali tak memberi ampun. Gejotannya sangat kasar sekali, kemungkinan memek Shania bisa lecet di buatnya.
Crotttt crottttt crotttttt
Ahhhhh ahhhhh nikmat banget Shan memek kamu…. Andrea menusukkan kontol sedalam dalamnya ke memek Shania.
Pejuh Andrea mengalir deras masuk ke dalam vagina Shania, hampir bisa di pastikan kalau Shania mungkin Hamil.
Sakit yang ahhhh ….. air mata Shania mengalir karena kesakitan.
Darah segar kembali keluar dari sela-sela memek dan kontol yang masih menyatu. Andrea lalu menarik kontolnya keluar perlahan…
Ahhhhh thanks Shan, aku sayang kamu… aku jadi cowok paling beruntung bisa ngentot kamu ujar Andrea senang.
Karena terlalu lemas dan lelah, tubuh Shania ambruk dengan sendirinya….. Andrea lalu menutupi tubuh bugil Shania dengan selimut, kemudian dia mencium bibir tipis pacarnya.
Maaf aku main kasar sama kamu… Andrea mengusap kepala Shania dengan lembut.
Hiks hiks hikss, gapapa…. tapi lain kali aku nggak mau main kasar lagi ujar Shania.
Iya, maaf. Aku mau keluar dulu sebentar yaa, aku mau beli rokok sama kopi balas Andrea.
Jangan lama-lama…
Andrea tak begitu mendengarnya, dia sudah berpakaian dan keluar dari kamar kos. Sekarang Shania hanya sendirian di dalam kamar kos pacarnya, karena memang lelah dia langsung tertidur.
Tapi ada hal yang lupa di lakukan Andrea, pintu kamar kosnya lupa di kunci!
~o0o~
Andrea berjalan keluar daerah kos-kosannya, dia ingin membeli sebungkus rokok dan juga kopi siap minum di mini market. Tapi itu hanya sebagian alasannya saja, padahal dia juga ingin membeli kondom untuk berjaga-jaga kalau Shania sedang masa subur.
Tidak lama, Andrea sudah sampai di depan mini market 24 jam nonstop. Namun ada yang aneh, tak terlihat seorang pegawai pun yang berjaga, tapi samar-samar terdengar suara lenguhan dan teriakan kenikmatan dari dalam sana. Andrea pun masuk ke dalam mini market, karna pemasaran Andrea mencari tau asal suara tersebut. Rak-rak barang belanjaan sedikit menghalangi pandangan dan jumlahnya juga banyak.
Ahhhh ahhhhh ahhhh pelan-pelan!
Diem aja udah, kita bakal buat puas kamu!
Andrea makin dengar suara-suara itu dengan jelas, dia mengendap endap dan mencari di tiap baris rak.
Astaga! Dia kan …. Andrea kaget melihat ada tiga orang sedang melakukan persetubuhan kepada seorang yang tak asing di dunia per-idolan.
Kenapa udah dini hari gini dia ke mini market ini, sendirian pula? batin Andrea.
Dia adalah Member Tim K3, yaitu Jennifer Hanna. Dia sedang dipaksa mengulum kontol tiga orang pegawai indomar*t. Sangat menjijikan kalau diperhatikan, tak lama tiga orang pegawai itu menyemburkan pejuh mereka ke Hanna. Mukanya jadi penuh dan basah dengan cairan putih kental.
Untunglah Andrea sudah merekam sebagian adegan seks itu, dia lalu memiliki rencana yang akan membuat birahinya tersalurkan.
Woy, apa-apaan kalian! teriak Andrea bak pahlawan.
Kak, tolong aku….. Hanna merangkak mendekat ke Andrea, lalu dia menolong gadis malang itu untuk berdiri.
Kamu bersihin wajah kamu dulu nih Andrea mengambil sapu tangan dari kantung jaketnya dan mengambil sebotol air mineral.
I iya Kak… Hanna lalu membersihkan wajahnya.
Andrea lalu menatap garang kearah tiga pegawai indomar*t yang cupu itu. Kemudian dia mendekat ke mereka bertiga yang masih ngaceng berat.
Ampun bang, kita kepepet nih pejuhin dia ucap salah seorang berkepala pelontos.
Iya bang, gue tadi nggak sengaja megang pantat itu cewek. Terus karena gue sange, akhirnya gue coba ajak dia ngentot tambah seorang dengan kontol yang sangat-sangat kecil, bisa dibilang Cuma kulit doang.
Lo mau kasih alasan apa?! bentak Andrea ke satu pegawai yang terlihat songong.
Jangan sok jadi pahlawan lo bang! Gue tabok pake kontol gue nangis nanti… ucap orang itu.
Dasar anjing lo, peler kuda!
Bughh, Andrea menendang satu persatu kontol tiga pegawai. Mereka jatuh tersungkur, dan sangat kesakitan. Andrea lalu menelpon polisi dengan segera.
1 Jam kemudian ….
Polisi dan beberapa warga memenuhi mini market itu, tiga orang pegawai indomar*t di gelandang menuju ke kantor polisi. Andrea dan Hanna sempat diminta untuk ikut juga, tapi Andrea menolak dengan alasan ingin mengantar Hanna pulang.
Tolong ijinkan lah Pak, setidaknya biar korban ini sembuhin psikis nya dahulu… Dia pasti masih shock ujar Andrea berusaha menegosiasi.
Baiklah kalau begitu, dua hari lagi kamu dan korban datang ke kantor kami untuk di mintai keterangan ucap Petugas itu.
Terima kasih Pak, saya akan kabari kedatangan saya untuk menemani korban balas Andrea.
Kemudian Andrea pun mengajak Hanna untuk pulang, di dalam hati dia sangat senang, karena rencana untuk melakukan yang enak-enak ke Hanna bisa berjalan mulus.
Dengan modus nya, di perjalanan Andrea meraba-raba toket Hanna yang lumayan besar itu.
Kak, kita mau kemana? Aku takut pulang ke rumah? Hanna memeluk Andrea dari samping.
Kamu maunya kemana, atau gini aja deh. Gimana kalau kamu tinggal sama aku dikos-kosan?! Ya nanti kamu tetap harus minta ijin nginap aja gitu di rumah temen Andrea mengelus toket Hanna.
Emhh, iya deh Kak. Jawab Hanna.
Aku boleh minta sesuatu nggak ke kamu, Hanna? tanya Andrea.
Kakak kenal aku? Hanna penasaran dengan orang yang kenal dengan dirinya itu.
Jelaslah, siapa yang nggak kenal sama member tim K3 yang cantik ini Andrea lalu mencubit pipi Hanna.
Berhenti dulu….! Andrea menghentikan langkah didepan rumah kosan nya.
Kamu mau nggak jadi pacarku Dengan langkah seribu modus, Andrea langsung menembak Hanna.
Ka Kakak nggak bercanda kan? Hanna tampak terkejut.
Aku serius, udah lama aku lihat dari jauh…. nonton Theater tim K3, perform kamu… ikutan Event setiap kali ada. Aku serius sama ucapanku ujar Andrea memegang kedua tangan Hanna.
Ya satu kata keluar dari mulut Hanna, dia lalu tersenyum.
Apa… kamu jadi terima aku? Andrea terkejut, baru pencobaan pertama saja dia langsung di terima.
Iya, aku terima kamu jadi pacar aku…. ucap Hanna.
Kita backstreet ya berarti Andrea memastikan tipe hubungan mereka.
Iya, gapapa kan Hanna mengangguk dengan mantap.
Iya gapapa, Hanna Andrea tampak tersenyum, senyum licik yang tak terlihat.
Mereka berdua lalu berjalan ke kosan Andrea, setelah sampai di depan pintu kamar. Sesaat dia baru ingat kalau Shania ada di dalam kamarnya.
Ya ampun, gue lupa batin Andrea, dia lalu menatap Hanna di belakangnya. Lalu Andrea berpikir ngentot di kamar mandi juga sama aja.
Kenapa?
Gapapa, oh ya sini aku mau bisikin sesuatu ke kamu Hanna lalu mendekatkan diri ke pacar barunya itu.
Andrea langsung menyambar bibir Hanna dengan cepat, dia mencium bibir Hanna dengan gairah yang tak tertahan kan. Hanna sama sekali tak menolak dengan perlakuan itu.
Mereka sama-sama sudah nafsu dan mulai panas permainan lidahnya.
Kita ke kamar mandi aja yuk, nanti disini bisa dilihat orang
Iya Sayang hhhh
Andrea pun membawa Hanna menuju kamar mandi para sesepuh alias yang sudah lama kos di sini. Biasanya disana adalah tempat favorit para penghuni kos untuk melakukan gangbang sex.
~o0o~
Shania terbangun, dia lalu melihat ke jam dinding. Ternyata baru jam 2 pagi… dia menoleh ke samping, tak ada Andrea di sampingnya. Shania tampak khawatir karena sudah lama Andrea keluar dan belum juga kembali. Tak sengaja Shania menengok ke jendela yang tertutup tirai, ada sepasang mata mengawasi.
Siapa itu yang di luar?! teriak Shania.
Pintu terbuka, lalu Shania kaget saat melihat ada empat orang masuk dalam kondisi bugil…
Ahhhh Empat orang itu lalu menodongkan kontol mereka yang sangat besar dari ukuran kontol Andrea. Mereka lah para senior alias sesepuh di Kosan ini.
Ternyata Andrea punya pacar yang enak kita entot, gak ijin dulu dia sama kita
Ampun om Shania tampak ketakutan sekali.
……
Akhhhhhhhhhhh Shania berteriak kencang, ternyata dia hanya bermimpi. Lalu dia melihat ke arah jam dinding.
Jam 02.00 Shania lalu menoleh ke sebelahnya, Andrea tak ada disampingnya.
Ya ampun, kok samaan kaya di mimpi batin Shania. Dia sangat ketakutan sekali.
Dia pun menutup seluruh tubuh bugilnya dengan selimut. Shania memaksa kan matanya untuk terpejam. Perlahan dia kembali tertidur pulas.
Di balik celah tirai, ada sepasang mata melihat tubuh Shania yang bugil barusan. Ternyata dia adalah anak pemilik kos, umurnya masih 15 tahun. Dia sedang mengocok kontolnya yang belum disunat, namanya adalah Johan, berkulit putih, kontolnya berwarna pink dan belum berbulu.
Ahhh bang Andrea ternyata udah ngentot oshi gue. Bajingan, gue bakal hamilin oshi gue sekarang juga batin Johan.
Johan membuka pintu kamar yang lupa dikunci oleh Andrea, dia lalu berjalan mendekati Shania yang tertutup selimut. Johan meraba bokong Shania yang gede itu.
Gilaa, oshi gue ini emang wajib gue entot. Apalagi sama temen-temen Smp gue. Gumamnya.
Johan menyibakkan selimut, tubuh Shania kini telihat jelas. Tubuh bugilnya dan paha mulus yang jadi andalan saat Fortune Cookies ada didepan mata Johan.
Emhhhhhh ohhh fuck, memeknya ada pejuh… pasti ini ulah bang Andrea! Johan lalu menusukkan jari telunjuknya ke memek Shania. Dan perlahan mulai mengocoknya…
Cek cek cek cek
Gila, belom lima menit udah becek aja nih memek Oshi sayang Johan lalu melepas jari telunjukknya dan mengganti dengan kontolnya.
Emhhhhhh ohhhhhhhh Shania terbangun tiba-tiba saat ada sebuah benda menyodok memeknya.
Auuhhhh Gilaaa sempit banget memek Kak Shania! teriak Johan merem-melek.
Eh siapa kamu! Shania kaget melihat Johan yang menusuk memeknya.
Aduh Kak, aku ngefans berat sama Kak Shania…. aku kepengen ngentot Kak! Johan langsung memompa kontolnya.
Eh Eh, dasar… Akhhhkkkk ahhhhh ahhhh ahhhhh Shania langsung melenguh saat kontol Johan masuk.
Ohhhh baru 5 menit memperkosa Shania, Johan sudah merasa tak kuat lagi.
Crottttt crottttt
Apakah yang terjadi selanjutnya? Tunggu next part !