Jenni, wanita nekat akhirnya kena batunya

Cerita tentang cewek yang cari gara gara dan dapat getahnya

Wanita nekat vs para pria

Cerita ini mengandung raceplay, r*peplay, revenge
PART 1: Jenni tukang eksib

Hey, namaku Jenni. Aku adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas di kota J. Sebagai seorang chindo yang lumayan ber privilege, aku selalu mendapatkan pendidikan dari sekolah terbaik, pakaian eksklusif, dan hidup yang penuh ambisi. Cita citaku adalah menjadi seorang CEO, untuk membuktikan bahwa seorang wanita bisa memiliki posisi tinggi. Dan bahwasanya aku adalah setara atau bahkan lebih hebat daripada laki laki

Hanya saja aku lumayan kesal dengan Indonesia. Sebagai seorang gadis keturunan banyak pria yang menanggapku sebagai objek sexual belaka. Aku sudah bosan mendengar cowok yang bilang kalau ingin menghamiliku. Ingin menggempur mekiku. Bilang aku diciptakan hanya untuk digenjot. Atau hal porno lain yang yang diucapkan atau dikirim ke IG ku

Setelah lama dengan kondisi seperti ini aku akhirnya punya hobi baru

Eksibisionis

Yup. Aku suka memancing mancing pria agar jadi nafsu. Pernah dulu aku hanya menggunakan kemben dan rok mini. Tiba2 ada tangan jahil yang memegang mekiku. Untungnya dulu aku ikut karate. Langsung aja aku pukul dia dan laporkan ke petugas. Senanggg banget bisa ngerjain cowok nafsuan dan bikin mereka menderita

Ada juga saat aku SMA kelas 3, aku tidak ikut olahraga karena tidak bawa baju olahraga. Aku didekati oleh guru, langsung aja aku buka kancing baju dan tersenyum manis. celananya sedikit demi sedikit jadi sempit. Aku sedikit membungkuk dan karena aku biasa tidak pakai bra, sudah pasti dia bisa melihat putingku. Akhirnya dia merayu untuk mengewe ku tapi dia tidak tau kalau percakapannya aku rekam… dan akhirnya dia kehilangan pekerjaannya hahahah. Mampuss

Sekarang aku selalu memakai baju provokatif. Akan aku pancing mereka semua dan hancurkan kehidupan mereka hahahaha

Berlanjut….

 

Part 2: mengumpulkan musuh
“Jadi pada tahun 2008 terjadi perubahan ekonomi yang besar dikarenakan…”

Aku bosan mendengar mata kuliah ini. Semua yang diajarkan sudah aku tau. Secara akademik aku selalu ranking 5 parallel. Dan di kelas aku tidak pernah kalah se ada akademik dengan teman cowokku. Kadang aku tertawa sendiri kenapa ada stereotip cewek itu tidak kuat logika. Ranking tertinggi selalu diisi oleh cewek kok. Tapi tetap aja kami dianggap cuma sebagai pabrik bayi, terutama wanita sepertiku hanya dipandang sebagai trophy yang diambil dan dientot. Mau segiat apapun aku belajar namanya cowok tetap aja hanya memandangku sebagai tetek dan memek untuk dinodai

Ahhh memikirkannya saja bikin aku basah

Aku raskan tatapan mata menghunus ke dadaku. Ternyata itu Joko, dia adalah pria di sampingku. Berkulit gelap tapi lumayan berotot. Tukang nongkrong di warkop, dia adalah yang biasa disebut “jamet”, cowok rendahan bagiku, tidak pantas mendekatiku apalagi menyetubuhi wanita high class seperti ku

Sudah lama dia selalu curi curi mata ke aku. Karena itu pula dia sering duduk di sampingku. Tapi kali ini aku lagi ada ide, aku pegang tangannya dan aku arahkan ke mekiku yang sudah basah.

“Ehh..”, joko kaget dengan aksiku. Aku memakai dress tanpa bra dan cd. Aku selalu mengenakan pakaian siap eksib ke manapun aku berada. Aku tarik neckline bajuku agar dia bisa melihat tetekku lebih jelas

Dari celana kargo nya terlihat gundukan yang sangat besar

“mainin dong”, bisikku
Joko menelan ludah, matanya terus terfokus pada belahanku

Ceplek ceplek ceplek
Jari keluar masuk mekiku dengan cepat. Dua tiga jari sekaligus sekali masuk. Ahhh dasar cowok, ehhmmm selalu main kasar, nggak ahhh, pernah gentle, selalu pingin mendominasi . Ahhh…, joko semakin beringas memainkan mekiku yang sudah basah

“keenakan ya Jen?” Rayu joko
Aku berusaha untuk tetap fokus mencatat apa yang dosen katakan. Tanganku begemetar

“Jok lihat ke mana kamu?
Mata joko sontak langsung melihat papan tulis

“coba kamu bisa jawab ini tidak?”, tanya pak rusli

“anuu.. Housing bubble terjadi karena…”
Sett aku langsung mencengkeram burung joko. Dan aku elus elus perlahan

“aduh..”, kata joko

Mampus kau jok, coba mikir sambil horni bisa tidak hahahaha. Aku mengurut urut penis joko, keringat dinginnya semakin bercucuran tapi konti nya tegak ingin berontak

“sudah kamu keluar saja kalau tidak niat kuliah!!”, suara pak rusli berapi api, “cepat!!”

Joko pun membereskan barang2nya dan bergegas keluar kelas. Tapi sebelum dia berdiri aku tepuk kemaluannua dua kali. Puk puk hahahah

Joko menatap mataku “awas lu jen”, bisiknua

Aku cuma tersenyum sambil menjulurkan lidah. Rasain udah nggak bisa keluar, di marahin lagi hahahah. Salah siapa gampang horni

*di luar kelas

“Haloo Jenn!!!”

Tiba2 ada orang yang meremas payudaraku dari belakang

“hahaha, kamu nggak pakek bh lagi Jen?”

Cewek ini bernama Indah. Dia adalah salah satu temanku sejak SMA. Seorang gadis sunda dengan tinggi sekitar 155 cm. Lebih pendek dariku 15 cm

“apaan si ndah”, ketusku

Indah ini semenjak tau aku nggak pernah pakai bra jadi suka meremas tetekku. Setiap kali ketemu tangannya pasti nempel terus di dadaku

“kamu jangan gitu Jenn, nanti cowok2 Jadi nafsu. aku dengar kamu bikin joko kenak masalah ya?

“biarin aja pada nafsu, lagian itu salah joko gak bisa kontrol diri”

“tapi Jenn, bahaya lho, kalau amit2 kamu diperkosa gimana?

“Ahhh..” indah masuk ke dalam drama es dan memilintir putingku. Membuatku mendesah

“apalagi itu joko itu Jenn. Aku dengar ceweknya yang sekarang, Melinda, terpaksa jadi pacarnya karena di blackmail”, Indah menarik narik putingku yang sudah keras. “rumor nya dia suka bikin cewek kayak kamu jadi sex slave” bisik indah

Indah lalu memegang mekiku dan ternyata sudah basah banget

“jadi kamu hati hati ya Jen…”, senyum indah lalu dia pergi ke arah kantin

Ah dasar cewek sinting. Kenapa sih dia aneh banget. Aku nggak paham apa yang di dalam pikirannya

*POV Indah
*setelah pulang kuliah, di apart nya indah

Indah sedang telanjang berbaring di kamar. Ditemani oleh 3 cowok. Seorang cowok bermata coklat dengan six pack keturunan Amerika sedang menjilati ketiaknya. Cowok lain beramput pirang dengan tattoo asal russia sedang menghisap dan meraba payudaranya. Dan terakhir pria kulit hitam dengan konti 25 cm sedang memompa mekinya

“ahh enaknya hidup..”,

Namaku indah. Hidupku secara seksual sangat menyenangkan. Aku bisa mendapatkan kontol kapanpun yang aku mau. Mau lokal maupun internasional. Apalagi karena di barat sana cewek Asia dipandang sebagai kualitas tinggi. Kami dianggap cantik, petite, dan gampang horny.

Aku sudah merasakan konti dari segala jenis ras. Cuma kalau 1v1 aku lebih suka sama pribumi karena lebih romantis dan intim, tapi kalau 3some 4some sama orang luar bikin serasa aku sudah menang hidup Hahaha. Main main sama bule, nikah sama pribumi. Itu impianku

Tapi ada 1 hal yang bikin aku tidak bahagia

Jenni

Semenjak sma dia sudah cari cari perhatian. Selalu pakai baju sexy dan mancing cowok. Memonopoli perhatian cowok. Aku benci sekali dengan cewek seperti ini. Dasar lacur

Secara akademik dia juga selalu di atasku. Anjingg lahh. Aku selalu ranking 2. Keluarganya pun lebih kaya daripada keluargaku

Cita2ku adalah bikin Jenni sengsara. Aku ingin merusak kehidupan jenni. Kalau bisa Jenni dihamilin dan nikah sama pemulung hahahaha

Itu akan jadi balas dendam termanisku

“Marc sini cium”

Cowok Amerika tersebut pun menyosor bibir indah. Tangan indah pun mulai mengocok konti marc yang berukuran 16 cm itu. Malam itu indah entod oleh ketiga pria tersebut dan dibanjiri oleh nafsu

“lihat saja jen, lihat saja”, kata indah dalam hati

*end pov indah

*start pov Jennie
*Hari sabtu

Hari ini adalah hari yang indah untuk mancing cowok!! Hahahaha. Aku ambil bh dan celana trainingku. Yupss hari ini aku pakek bh aja nggak pakek atasan lain

Hari ini aku mau mencoba hal baru. Aku mau jalan lebih jauh. Kalau bisa ke tempat yang kumuh. Aku rencana bepergian ke tempat luar kota, mencari tempat di mana cowok2nya jarang bisa merasakan meki seperti milikku

Hatiku berdebar di sepanjang perjalanan

Di kereta ini beda dengan kereta di kota. Di gerbongku kebetulan cuma ada dua orang. Aku dan satu pria dengan muka kusam dan baju buluk yang sudah tua. Dia terus aja berusaha curi curi pandangan. Mumpung lagi sepi aku kerjain ahhh

“muacchh” aku cium pipinya

“aduh neng” dia kaget

“kok liatin tetek terus pak? Megang boleh lho” kataku merayu

“beneran neng?”

Aku hanya senyum dan mulai mengelus elus selangkangannya. Dan diapun mulai meremas toked ku dengan keras. Dasar cowok mainnya selalu kasar

“aduh nengg, dapet rejeki nomplok nih”

Mekiku mulai banjir. Dia juga terus menciumi pipiku. Beberapa kali dia mau mencium bibirku tapi aku tidak mau. Tangannya kemudian mulai menggesek gesek selangkanganku

“pemberhentian selanjutnya, stasiun X”

Duakkk. Langsung aku pukul konti si bapak itu. Dan aku langsung bergegas keluar kereta. Hahahaha. Saat aku berlari aku lihat dia jatuh dan kesakitan. Hahahah rasain

“awas gw perkosa lu suatu saat!!”

Teriak bapak itu saat aku meninggalkannya

Bersambung