Ilmu menggeser langit dan bumi
1. Awal mula page 1 2. Percobaan pertama page 12 3 reporter cantik page 43 “AWAS… batu jatuh.. ” teriakan keras terdengar dari atas jalur pendakian gunung Ciremai. Duggg.. aku merasakan sakit di kepalaku saat sebuah batu sebesar genggaman orang dewasa mengenai kepalaku, aku kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke jurang yang ada di belakangku. Krosak…Krosak..Krosak..dugggg, tubuhku terhempas terguling guling dan terbentur tanaman perdu saat aku terjatuh, diiringi suara debam keras tubuhku berhenti didasar jurang, aku mencoba bangkit, tetapi aku tak bisa menggerakkan kakiku. Aaaarrrrrrggghhh.. sakit, aku meraba dahi ku, bekas benturan batu masih terasa sakit di kepalaku, ada tetesan darah keluar dari luka bekas benturan kepalaku dengan batu. Aku mencoba bangkit kembali tetapi lagi lagi terjatuh, kedua kakiku terasa sangat sakit, sepertinya kedua kakiku patah saat terjatuh ke jurang. Aku hanya bisa duduk sambil memegang kedua pahaku. Aku memandang suasana sekitar di dasar jurang, tempat aku duduk penuh dengan rumput seluas lapangan bulutangkis, sekeliling lapangan penuh dengan semak belukar dan pohon yang sangat tinggi, jalur pendakian tempat aku terjatuh tak terlihat, dibagian depan tubuhku ada goa dengan tetesan air dari atas dinding goa membentuk satu kolam kecil dengan air sangat jernih. “Ada air.. ” aku bernapas lega, ada air bisa kugunakan untuk minum sampai tim penyelamat datang mencari ku. Ku ambil hape disaku celanaku, ku buka layar dengan jari kananku, tapi tak ada respon, sepertinya hp rusak saat terjatuh, layarnya retak. sial, aku tak bisa menyalakan hp untuk memberi tahu lokasi ku. Aku mengangkat kepalaku dan kaget. “Aaaaaa… Toolloooong.. setaann. ” Aku berteriak dengan saat keras saat seorang nenek berambut putih muncul dari goa, nenek rambut putih terus berjalan mendekatiku, pakaiannya seperti pakaian kerajaan jaman dulu, seluruh badanku gemetar ketakutan, tiba tiba suasana dasar jurang menjadi gelap. Aku pingsan ketakutan. **** Aku Gilang 18 tahun , seorang pelajar kelas 12 di Salah satu SMA negeri di Jakarta, aku anak ke tiga dari 3 bersodara, ayahku 42 tahun seorang satpam disalah satu bank di daerah Slipi, ibuku 35 tahun (ibu menikah dengan ayah saat umur 15 tahun) seorang ibu rumah tangga yang menerima pesanan jahit dirumah, biasanya tetangga sering jahit baju ke ibuku saat musim lebaran tiba, kakakku kembar WINI dan WINA 20 tahun , mahasiswi kedokteran di Depok semester 5, si kembar memang kebanggaan keluarga, selain cantik dan Solehah juga sangat pintar, keduanya kuliah fakultas kedokteran dengan beasiswa murni, sejak kecil si kembar selalu juara sekolah. Rumahku berada disalah satu perumahan yang padat penduduk, rumah tipe 36/90 yang sudah di renovasi menjadi 3 kamar, kamar utama kamar ayah dan ibu bersebelahan dengan ruang tamu, kamar si kembar berhadapan dengan kamarku dengan kamar mandi di tengahnya, kamarku layaknya kamar remaja pada umumnya berantakan dan tak pernah rapi, berbeda dengan si kembar yang kamarnya selalu rapi. Aku mengikuti ekstrakulikuler pencinta alam di sekolah, aku memiliki hobi naik gunung dan camping, aku seorang ketua di organisasi pencinta alam sekolah, aku cukup berwibawa dimata teman temanku, sehingga mereka mempercayakan posisi ketua kepadaku. Organisasi pecinta alam ku banyak memiliki anggota, campuran siswa dan siswi , meskipun anggota organisasi ku banyak yang cantik, aku masih belum punya pacar, ada satu cewe yang ku suka, Yuni, tapi aku tak berani mengungkapkan perasaanku padanya, pengalamanku nol besar, sampe kelas 12 belum pernah berpacaran. Organisasi ku sering mengadakan pendakian massal saat liburan tiba, rencana pendakian massal Jumat, Sabtu, Minggu depan ke gunung Ciremai di Jawa barat, aku bertindak sebagai kordinator pendakian, tugasku bertanggung jawab dari berangkat hingga kembali ke sekolah, Ada 10 orang, 6 siswa dan 4 siswi yang tergabung dalam rombongan, kami membawa 4 tenda, Dengan pembagian putri dua orang satu tenda dan putra 3 orang satu tenda. Rencananya kami akan berangkat lewat jalur appuy dan turun lewat jalur Linggarjati. Jumat subuh kami sudah berkumpul di terminal kampung rambutan, rencananya naik bus ke terminal Majalengka dan lanjut sewa pick up sampe pos pendaftaran. Aku mengabsen rombongan sebelum keberangkatan, Aku, Zaki, Budi, ilham, Toni, agus, anggota putra sudah lengkap, Cintia, putri sudah hadir, tinggal Lina dan Yuni yang masih di toilet terminal. Setelah lengkap kami langsung naik ke atas bus, aku duduk dengan Zaki dan Yuni di tengah di bangku panjang, teman teman yang lain duduk di menyebar tak jauh dari tempat duduk ku. Sudah satu jam bus berangkat dari terminal kampung rambutan, semua temanku tertidur dalam bus, Yuni tertidur di sebelahku, wajahnya sangat manis, dengan kaos ketat hitam lengan panjang berjilbab, dan celana gunung coklat, kaosnya tak mampu menutupi keindahan payudaranya yang besar, payudara yang selalu menjadi fantasi ku saat coli dan memanggil nama Yuni saat aku mencapai klimaks. Keadaan jalan yang berkelok kelok membuat kepala Yuni jatuh ke pundak ku, badannya merapat ke tubuhku, tercium bau tubuh Yuni yang bercampur dengan parfum. Sial. Aku sange mencium bau tubuh Yuni dan payudaranya yang menempel tangan kiri ku, aku sengaja menekan tangan kiri ku ke payudara Yuni, sungguh sangat kenyal dan empuk payudara Yuni, aku pandangi wajahnya, yuni tertidur dengan pulas, kutengok sekitar teman temanku semua tertidur, ku beranikan tangan kananku bergerak memegang payudara kiri Yuni, aku tak berani meremasnya, takut Yuni terbangun, perasaanku campur aduk, antar senang campur was was, setelah kurasa aman aku mulai meremas pelan payudara Yuni, payudara yang selama ini ku impikan sedang ku remas remas dengan lembut dari luar kaos yang dia kenakan. Hentakan bus karena menghajar jalan berlubang membangunkan Yuni, aku segera menarik tanganku sebelum dia tau apa yang aku perbuat pada payudaranya. Sial, setelah itu Yuni malah asik ngobrol dengan Zaki, aku tak punya kesempatan lagi meraba raba payudara Yuni. 5 jam perjalanan dari Jakarta, kami telah tiba di pos pendaftaran Apuy gunung Ciremai, setelah mendaftar kami istirahat di dalam basecamp, rencana setelah solat dhuhur kami akan naik. Aku mengatur teknis pendakian dan mengecek semua perlengkapan , formasi pendakian Budi dan Ilham akan memimpin didepan disusul Cintia dan putri di belakangnya Toni dan Agus, lalu Lina dan Yuni di belakangnya, dan terakhir Zaki dan aku paling belakang menjaga jangan sampe ada yang tertinggal. ” Baik teman teman, sebelum berangkat kita berdoa agar dimudahkan dalam perjalanan, jika ada yang kecapaian kita beristirahat, mari kita nikmati perjalanan kepuncak bukan dengan kecepatan tapi kebersamaan ” ujarku sambil mengajak TOS bersama sama. Kami berjalan pelan menuju ke atas, masing masing membawa tas caril di punggung, setiap pos yang kami lewati kami istirahat sejenak, melepas lelah dan minum untuk mengisi energi. Aku sedang menikmati pemandangan saat aku mendengar teriakan Toni dari atas. ” Awas.. batu jatuh.. ” teriak Toni, Zaki yang sigap segera menghindar, aku yang tak siap tak sempat menghindar. ” Arrgghhhtt.. bug. “. Batu tepat mengenai kepalaku. ” Giiillllaaaaaaaaaangggg.” Zaki berteriak melihat aku jatuh ke dasar jurang. **** Aku membuka mataku dan merasa asing dengan sekelilingku, suasana sekitar sudah gelap dan hanya cahaya bulan sedikit menembus dasar jurang. aku mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, aku terjatuh ke dasar jurang, kaki ku patah dan aku tak bisa bergerak, aku mencoba bangkit, kakiku sudah sembuh, tak terasa sakit , aku meraba dahiku, aku juga tak merasakan sakit , tak ada bekas lupa terkena batu besar. ” Sudah bangun le.. ” nenek rambut putih mengagetkanku, aku tak tau sejak kapan dia ada disana ( tole, sebutan untuk anak muda/ anak kecil laki laki ). Aku masih terdiam tak menjawab, antar takut dan ingin kabur tapi aku melihat tak ada jalan keluar didepanku. ” Wis le.. ga usah takut, aku manusia bukan setan ” nenek rambut putih menjawab ku dengan lembut, aku perhatikan nenek rambut putih sudah sangat renta, semua rambutnya sudah memutih dan tangannya sungguh berkeriput. Mana ada manusia di tempat seperti ini. ” Bener le.. aku manusia, siapa namamu?” Nenek rambut putih seperti dapat membaca pikiranku, aku sudah mendapatkan kembali kesadaran ku. ” Nama saya Gilang nek, saya dan teman teman sedang mendaki gunung tapi saya jatuh ke jurang ini. Nenek siapa? Kok ada disini ? ” Aku bertanya dengan penasaran. ” Nenek Raden ayu Dewi Anjani , nenek sudah disini seribu tahun le, nenek liat kamu orang baik, makannya nenek sembuhkan luka di kaki dan kepalamu”. Jawab nenek rambut putih. ” Makasih nek, ternyata nenek yang menyembuhkan luka di kaki dan kepalaku”. Aku mengangguk takzim, dan berpikir nenek rambut putih pasti sangat sakti, umurnya sudah lebih dari seribu tahun dan kaki ku yang patah dapat disembuhkan dengan mudah. ” Kamu punya keinginan apa le.. benar nenek sudah seribu tahun lebih umurnya dan kaki patahmu aku sembuhkan dengan mudah . ” Nenek rambut putih menjawab persis seperti isi kepalaku. ” Saya ga Pengen apa apa nek, saya cuma ingin bisa kumpul lagi sama teman teman saya, khawatir mereka cari saya nek.” Aku menjawab apa adanya. “Hehehehe.., aku sudah menduga kamu anak yang baik dan polos , orang lain yang datang kesini pasti minta menjadi kaya, panjang umur, enak hidupnya”. Nenek rambut putih menjawab dengan terkekeh. ” Baik karena kamu anak yang baik, nenek percaya kamu , nenek akan mewariskan ilmu nenek kepadamu, ilmu menggeser langit dan bumi. Hehehehe.. ” nenek rambut putih masih terkekeh melihatku. ” Itu ilmu apa nek? Berapa lama saya harus belajar? ” Aku menjawab sambil berpikir berapa lama aku harus tinggal disini belajar ilmu menggeser langit dan bumi dengan nenek rambut putih. “Ga usah khawatir le.. tepat tengah malam saat bulan purnama nenek akan mewariskan ilmu nenek kepadamu.” Jawab nenek rambut putih masih terkekeh. ” Ilmu ini hanya bisa diwariskan kepada laki laki yang perjaka Ting Ting dan memiliki hati yang baik, karena jika tidak akan ada kerusakan yang sangat fatal, juga hanya bisa diwariskan Jumat Kliwon tepat tengah malam, nenek merasa kamu memiliki jodoh dengan ilmu menggeser langit dan bumi, dengan hatimu yang baik nenek percaya kamu akan menggunakannya dengan bijaksana. ” Nenek rambut putih menjelaskan dengan sabar. ” Syaratnya cuma satu le.. kamu bersedia melepas perjakamu kepada nenek.. hehehehe…” Nenek menjawab dengan terkekeh. Aku terdiam mendengar syarat dari nenek rambut putih, mana bisa aku sange sama nenek nenek, yang ada kontolku ga akan bangun, dan gimana caranya aku pergi dari tempat ini. ” Ga usah khawatir le.. burung kecilmu pasti akan bangun dan kamu akan berterima kasih padaku, kamu ga akan menyesal setelah mendapatkan ilmu menggeser lagit dan bumi “. Nenek rambut putih berkata setelah membaca pikiranku dan kembali terkekeh. ” Baik nek, aku bersedia.. ” jawabku pasrah memikirkan pengalaman pertama ku dengan nenek nenek. Aku percaya dengan nenek rambut putih karena kaki ku yang patah pun bisa disembuhkan dengan mudah. “Sekarang kamu buka baju kamu le, terus kamu berendam dan mandi di pancuran itu le sampai tengah malam. ” Seru nenek rambut putih. Aku melepas seluruh bajuku termasuk celana dalam yang ku kenakan, hawa dingin menerpa tubuhku, aku menutupi kontolku dengan kedua tanganku, kontolku yang panjangnya 13 cm saat ereksi menciut didalam tanganku, aku melihat jam, masih jam 23.45, 15 menit lagi menuju tengah malam, aku harus berendam dan mandi di tengah cuaca dingin. Kontolku tak bisa bangun walaupun aku memikirkan pengalaman tadi siang dengan Yuni. Aku masuk ke dalam kolam, byurr.. eh aku kaget, ternyata airnya hangat tak seperti yang kupikirkan, aku perlahan menurunkan badanku, berendam dalam kolam hangat, seluruh pegal pegal tubuhku hilang, badanku segar kembali aku merasakan energi air hangat meresap kedalam tubuhku, nenek rambut putih duduk bersila di depan kolam dan berkomat kamit membaca mantra yang ku dengar seperti tembang tembang Jawa kuno. Tepat tengah malam nenek rambut putih masuk kedalam kolam dan seketika terjadi perubahan pada nenek rambut putih. Tak ada lagi nenek rambut putih yang ada seorang bidadari yang sangat cantik dengan pakaian seperti seorang putri keraton, wajahnya sangat cantik jelita, rambutnya hitam legam dengan mahkota diatas kepalanya,leher jenjangnya sampai dada terbuka, kulitnya sangat putih mulus, kemben di dadanya hanya mampu menutupi separuh gundukan payudaranya, payudaranya sangat besar dan membusung menantang, perutnya sangat ramping, dengan pinggul dan pantat yang bulat, kakinya sangat putih dan mulus. Didepanku Raden ayu Dewi Anjani tersenyum menggoda dengan lirikan nakal ke kontolku. Aku hanya mampu terdiam dan bingung harus berbuat apa , hanya kontolku yang secara naluriah ereksi menjadi tegang sempurna. “kecil banget le.. kontolnya. Mau di gedein? ” Nenek rambut putih bertanya sambil terkikik memegang kontolku yang sudah tegang. ” Mau nek.. ” Aku merasa kontolku sudah lumayan gede, ga kecil kecil amat, dengan panjang 13 cm, mungkin nenek rambut putih ingin kontol yang lebih besar, aku pun berharap ukuran kontolku berubah menjadi besar. “panggil aku dewi anjani, emang aku masih kaya nenek nenek? “. Jawab Dewi Anjani tersenyum. “iya nek.. eh ,Dewi Anjani , kepanjangan, apa boleh aku panggil Dewi atau Anjani aja? ” aku bertanya karena merasa kesulitan dengan panggilan baru. ” Panggil aku dewi. ” Dewi Anjani menjawab kemudian berjongkok di depanku. Dewi Anjani menggenggam kontolku dengan tangan kanannya kemudian mulutnya mendekat dan memasukan kontolku ke dalam mulutnya, uhhhh.. rasa hangat dan nikmat menjalar dari kepala kontolku hingga keseluruh batang kontolku, sambil terus mengoral kepala kontolku , tangan kanan Dewi Anjani terus mengocok kocok batang kontolku, sedangkan tangan kirinya mengelus elus biji pelerku. Aaaaaahhh..aaahhhh..aahhhhh.. nikmat, aaahhh enak banget, aku meracau merasakan pengalaman pertama disepong oleh Dewi Anjani, mulutnya semakin ganas menghisap dan menyedot nyedot kepala kontolku, kocokan di tangan kanannya semakin cepat , tangan kirinya memijat mijat batang kontolku, ajaib, aku merasakan perubahan pada kontolku, kontolku bertambah panjang dua kali lipat dan ukuran diameternya semakin besar, sepuluh menit kontolku dihisap oleh mulutnya disertai kocokan dan pijitan dibatang kontolku aku merasakan akan memuntahkan pejuhku. aaaaaaaaahhhhh..aaahhhhh..ahhhh..enak banget dew, aku keluar… Croootttt…crotttt crott… Aku menembak 5 kali di mulut Dewi Anjani. Dewi Anjani melumat habis pejuh yang keluar dari kontolku. ” Tahap pertama dari ilmu menggeser langit dan bumi sudah selesai , setiap wanita yang berumur diatas 12 tahun jika melihat kontolmu secara langsung akan takluk dan minta disetubuhi, siapapun dia pastikan kau bijaksana menggunakannya karena wanita yang sudah melihat kontolmu secara langsung akan terus dilanda birahi sampai di setubuhi oleh kontolmu. ” Dewi Anjani menjelaskan tahap pertama dari ilmu menggeser langit dan bumi. ” Siapapun?” Aku takjub mendengarkan penjelasan tahap pertama ilmu menggeser langit dan bumi. Aku melirik ukuran kontolku yang telah bertambah 2 kali lipat panjang dan besarnya, mungkinkan ini permanen. ” Iya benar siapapun, bahkan keluargamu sendiri atau orang yang baru pertama kali melihatmu, selama dia melihat kontolmu langsung, dia akan dilanda birahi hingga kau setubuhi, maka sudah ku peringatkan dari awal untuk bijaksana menggunakannya. Dan ukuran kontolmu akan tetap seperti ini selamanya ” Jawab Dewi Anjani menjawab pertanyaan yang ada dikepalaku. “Tahap kedua dari ilmu menggeser langit dan bumi, kamu harus menelan habis cairan kenikmatan yang keluar dari memekku nanti, tidak ada yang boleh tersisa setetes pun, jika kau menelannya kamu akan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan orang termasuk membaca pikirannya, setiap perkataan dan permintaanmu akan di turuti baik logis ataupun tidak , ini berlaku untuk semua orang, baik pria maupun wanita, khusus untuk wanita jika kamu telan habis cairan kenikmatannya saat kamu mengoralnya, dia akan menjadi budak sex mu, dia bisa kau setubuhi kapan saja dimana saja, dan akan selalu ingat kepadamu. ” Dewi Anjani menjelaskan tahap kedua ilmu menggeser lagit dan bumi. Dewi anjani mulai membuka seluruh pakaian yang ada di tubuhnya, pertama kain kemben yang dia kenakan, setelah kain itu lepas payudara besar Dewi anjani berayun ayun, payudara yang sangat kencang dengan puting berwarna kecoklatan. Kemudian tangan Dewi Anjani melepas rok yang ia kenakan, kini Dewi Anjani sudah telanjang bulat di depanku, sungguh pemandangan Yang sangat menggairahkan wajah cantik jelita bak putri raja dengan payudara besar menggantung bebas dan memek polos tanpa bulu jemput yang sangat menggairahkan. Kontolku menjadi sangat tegang melihat tubuh telanjang Dewi Anjani. Dewi Anjani mendekatkan mulutnya, dengan ganas dia melumat habis bibirku, lidahnya masuk ke dalam mulutku dan menari nari, menarik lidahku masuk ke dalam mulutnya, dihisapnya lidahku dengan sangat lembut, tangannya memegang tanganku dan menuntunnya ke payudaranya, kemudian kontolku di genggam dan kembali di kocok kocok dengan tempo sedang, aku terus menikmati lumatan bibir Dewi Anjani, tanganku sudah mulai tau apa yang harus dilakukan, aku meremas remas dengan lembut payudara besar Dewi Anjani, aku putar putar searah jarum jam kemudian kumainkan puting susu Dewi Anjani, aku pelintir pelintir dan ku pilin pilin puting susu Dewi Anjani. Kulepaskan ciuman bibir Dewi Anjani mulutku menyusuri lehernya yang jenjang dan menggigit gigit kecil ku kecup kecup membuat tanda merah di lehernya. Tanganku masih aktif meremas remas payudara Dewi Anjani, ku turunkan kepalaku tepat di depan payudara Dewi Anjani, payudara wanita dewasa pertama yang kuliat secara langsung, aku hisap puting susu sebelah kiri sambil tangan kiri ku memainkan puting susu sebelah kanan payudara Dewi anjani. Aaahhhh.. aaahhhh.. aahhhh.. eenakkk le, sudah lama aku tak merasakan kenikmatan ini.. aahhhh aaaahhh.. racau Dewi Anjani. Setelah puas bermain dengan payudara Dewi Anjani aku berjongkok di depan memek Dewi Anjani, memek yang sangat indah, memek mulus tanpa bulu jembut, bentuknya hanya seperti garis lurus, Dewi Anjani melebarkan pahanya agar aku mudah menjilat jilat memeknya, aku pegang memek Dewi Anjani dan ku elus elus, memek orang dewasa pertama yang kulihat secara langsung, aku mulai menciumi paha mulus Dewi Anjani, ku susuri pelan menuju memeknya, perlahan aku buka memeknya kekiri dan kekanan dengan kedua tanganku, aku melihat sebuah lubang yang sangat kecil di bagian bawah dan daging kecil seperti kacang diatas memek Dewi Anjani. Kudekatkan mulutku dan mulai menjilati memek Dewi Anjani dari bawah ke atas, aku lakukan berulang ulang lalu klitorisnya kuhisap hisap dan ku jilat jilat pelan, jari tengahku menggantikan lidahku di bagian dalam memek Anjani, aku merasakan kehangatan di jari tengah yang kumasukan ke dalam memek Dewi Anjani, sambil terus mengisap klitorisnya aku mulai menarik maju dan mundurkan jari tengahku di dalam memek Dewi Anjani, dinding memeknya sangat terasa menjepit jari tanganku. Aaaahhhh..aaaaaahhhh…aaaaahhhh.. enak banget le, memekku enak banget.. aaahhhh..aahhhh..aku keluar.. telan habis semua cairannya le.. Aku menelan habis cairan orgasme Dewi Anjani , kujilati seluruh bagian memeknya , kusedot hingga tak ada cairan yang tersisa. Aku menelan habis seluruh cairan kenikmatan itu. ” Tahap kedua ilmu menggeser langit dan bumi sudah selesai, kamu sudah mempunyai kekuatan untuk mengendalikan orang, ingat untuk menggunakan kekuatan itu dengan bijaksana. ” Baik Dewi Anjani aku akan menggunakan kekuatan ini dengan bijaksana. ” Jawabku takzim ” Sekarang tahap ketiga dari ilmu menggeser langit dan bumi, kau harus menyetubuhiku untuk mendapatkannya, saat orgasme nanti kita harus keluar secara bersama sama ,sehingga pejuhmu akan bersatu dengan cairan kenikmatanku, saat orgasme bersama itu kamu akan memiliki seluruh kekuatanku, kamu bisa bergerak cepat secepat angin, bisa berpindah tempat hanya dengan memikirkannya, bisa menghilang dan tembus pandang, tidak ada akan orang yang melihatmu meski kau di depan matanya, kamu juga bisa melihat orang dengan tembus pandang, melihat apa yang ada ditubuhnya, meski mereka berpakaian, khusus ke wanita kamu bisa melihat dia perawan atau bukan, kamu bisa menyamar menjadi siapapun tubuh yang kamu inginkan, dan kekuatan energi dan tenaga dalam yang tak terbatas. ” Dewi Anjani menjelaskan tahap ketiga dari ilmu menggeser langit dan bumi. ” Benarkah..?” Aku tak percaya bisa seberuntung ini mendapatkan kekuatan yang sangat luar biasa, cara mendapatkannya pun sungguh enak, dengan bersetubuh dengan Dewi Anjani. ” Benar.. aku hanya menurunkan ilmuku kepadamu, aku belum pernah mempunyai seorang murid pun selama ini, aku melihatmu memiliki hati yang tulus dan keberanian, aku yakin kamu bisa menjaga kepercayaanku. ” Jelas Dewi Anjani sambil tersenyum. Dewi Anjani merebahkan tubuhku di rumput di bawah sinar bulan purnama, Dewi Anjani kemudian naik keatas tubuhku dan memposisikan memeknya diatas kontolku. Bleesssss.. kontol ku yang kini berukuran jumbo habis terbenam di memek Dewi Anjani, Dewi Anjani meletakan kedua tangannya di dadaku dan mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Aku yang pertama kali merasakan kehangatan memek wanita hanya bisa terpejam menikmati sensasi jepitan memek Dewi Anjani di kontolku. Aaaahhh..aaahhhh..ahhh.. enak banget dew, memekku legit banget, aaahhh.. enak banget jepitan memekmu. Racauku menikmati gerakan pinggul Dewi Anjani di kontolku. Kedua tanganku berinisiatif memegang payudara Dewi Anjani dan meremas remas ya dengan lembut, aku meremas remas payudara Dewi Anjani dengan gemas. Goyangan pinggul Dewi Anjani semakin cepat, kontolku terasa dijepit dinding memeknya dengan hebat, sebentar lagi aku merasakan pertahanan kontolku akan jebol. ” Ingat keluarin sama sama.. ” pesan Dewi Anjani. aaaahhhh..aahhhh..ahhhh.enak banget.. ayo kita keluarin sama sama sekarang.. aaahhh..ahhh..ahhh..aaku keluar, teriak Dewi Anjani. Crottt…crrooottt…croootttt.. pejuhku menembak memek Dewi Anjani ,aaaahhhh..keluar.. Dewi Anjani memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. ” Sekarang kamu sudah memiliki seluruh kekuatanku, bijak bijak lah dalam menggunakannya”. Dewi Anjani memelukku . ” Baik Dewi Anjani aku akan menggunakan seluruh ilmu menggeser langit dan bumi dengan bijaksana .” Aku menjawab tanpa melepaskan pelukan Dewi Anjani. Dewi Anjani kemudian bangkit dan memakai pakaiannya kembali. ” Kolam tempat kamu berendam mempunyai khasiat membuat awet muda dan berumur panjang, aku akan memberikanmu satu hadiah lagi. ” Dewi Anjani berkata sambil mengambil sesuatu dari lehernya, lehernya yang kosong kini ada sebuah kalung berliontin biru bercahaya dengan bentuk bumi. ” Terimalah kalung langit dan bumi ini, kamu akan mendapatkan energi yang tak terbatas dari kalung ini, seribu kali pun kamu bersetubuh dalam satu hari ,kamu akan selalu merasakan kesegaran dalam tubuhmu, kami juga dapat menggunakannya untuk memanggilku, cukup dengan memegang dan memanggil namaku. ” Dewi Anjani menjelaskan sambil menyerahkan kalung langit dan bumi ke padaku. ” Terima kasih Dewi anjani, aku akan menjaga kalung langit dan bumi dengan segenap hatiku. ” Aku berkata sambil memakai kalung langit dan bumi di leherku. Seketika kalung langit dan bumi menghilang menyatu dengan tubuhku. Aku mengambil pakaian dan mulai memakainya. ” Sekarang kamu kembali ke teman temanmu, cukup bayangkan tempat yang ingin kau datangi. ” Dewi Anjani berkata sambil melambaikan tangannya, seluruh barang barangku telah rapi masuk kedalam tas caril ku. ” Terima kasih Dewi anjani, aku akan menggunakan ilmu menggeser langit dan bumi dengan bijaksana. ” Aku berkata sambil membayangkan tempat terakhir aku terjatuh. *CLING* Aku sudah berada di tempat terakhir jalur pendakian sebelum terjatuh ke dasar jurang. Aku melihat titik titik nyala senter mendekat ke arahku, dengan kekuatanku aku melihat dari kejauhan itu adalah teman temanku dan para ranger penjaga gunung, agar tak memancing kecurigaan aku berguling guling agar bajuku kotor dan pura pura duduk menunggu mereka, 30 menit berlalu tim penyelamat dan teman temanku sampe ditempatku. ” Gilaaaanggg.. , aku pikir kamu udah ga ada.” Yuni berlari memelukku, disusul teman temanku. Aku merasakan tekanan payudara Yuni saat dia memelukku. ” Udah Yun, aku ga apa apa, aku tersangkut di batang pohon saat jatuh berguling, cuma aku pingsan, saat aku bangun sudah malam hari, aku lalu naik pelan pelan sampe sini. ” Aku memberi penjelasan yang logis kepada teman temanku dan tim penyelamat. ” Syukur Lang..lo ga kenapa kenapa ” Zaki berkata sambil meninju bahuku, teman yang lain pun mengucapkan selamat kepadaku. ” Oke mas Gilang, sekarang kita turun ke bawah, kami sudah siapkan tandu untuk mas Gilang turun, nanti sesampainya di base camp biar tim kesehatan memeriksa kondisi mas Gilang ” seru salah satu penyelamat yang sepertinya ketua tim penyelamat. Aku dinaikan ke tandu dan perlahan lahan tim penyelamat dan teman teman ku kembali ke base camp, sepanjang jalan Yuni tak mau jauh dari ku. Bersambung