Hipnotis tante Anne
Tante Anne badannya gak terlalu tinggi, sekitar 150cm mungkin. Kulit putih, body kurus, tapi toketnya cukup menonjol, kayaknya pas aja kalo digenggam tuh hehe. Rambutnya panjang dan lurus, wajahnya masih terlihat muda meski udah mau 40 tahun, dan selalu pakai kacamata.
Suatu hari aku diminta untuk bantu tante Anne dirumah,
“Tomi lagi gak ada kuliah? Ntar siang bisa bantu tante gak angkutin baju-baju yang barusan dateng dari kargo. Staff yang biasa angkut lagi ga masuk”
“Lagi gak ada kuliah tante. Oke nanti saya kerumah tante”
Aku sering memang kerumah tante karna sering diminta tolong. Dan juga karna sekalian buat cuci mata hehe. Tante kalo dirumah biasa pake pakaian minim kalo gak yang longgar, yah karna gerahnya kota di deket pesisir nih, untung di aku juga bisa ngeliat paha mulus tante. Kadang tante Cuma pake tanktop yang ngeliatin belahan dada sama pake celana pendek. Kadang aku penasaran gimana kehidupan sex tante nih jarang ketemu suami. Tapi setelah kuamati lama kayaknya tante nih workaholic juga, pasangan yang sama aja. Pantes aja belum punya anak. Atau emang menganut childfree? Entahlah.
Hari ini tante pake kaos longgar yang tipis, BH warna ungu yang dipake jadi keliatan nyeplak jelas. Sama celana pendek yang Cuma 15cm mungkin, paha mulusnya jadi keliatan jelas.
“Makasih ya Tom. Mau minuman dingin?” kata Tante Anne yang menuju kulkas, membuyarkan lamunan mesumku gara-gara ngeliatin tubuh tante. Tante ngambil the kotak dan ngasih ke aku satu.
“Makasih tante. Tante kayak keliatan capek bener gak kayak biasa”
“Eh? Keliatan ya? Iya nih habis begadang nonton drakor hehe. Trus jadi susah tidur”
“Mau kubantuin tante? Aku ada aplikasi buat relaksasi gitu. Semacam hypnotherapy gitu tante tapi ini Cuma buat bikin relax aja”
“Hmm, masa sih bisa? Ini bukan hoax yang lagi ngetrend di tikto* apa medsos gitu kan?”
“Bukan tante. Aku juga kadang pake ini kok kalo susah tidur apa stres mikir tugas kuliah. Beneran bikin relax aja, endingnya tidurnya jadi enak” aku emang bener pake aplikasi relaksasi ini. Cuma yang mau aku coba ke tante bukan yang ini, melainkan aplikasi untuk hipnotis. Emang metode nya sama sih, pengguna pakai headset trus nanti ada alunan musik pelan yang bikin relax. Bedanya mungkin yang hipnotis ini ada nada yang diulang-ulang, semacam mantra mungkin. Kalopun gagal, nanti aku tinggal ngeles ternyata ini hoax medsos doang wkwk.
“Hmm, boleh deh tante coba” akhirnya tante mengiyakan
Aku pasang headset di hapeku dan kuberikan ke tante. Tante pasang di kedua telinganya.
“Sebelum aku mulai tante harus duduk dengan posisi nyaman. Lalu lemaskan semua otot badan, dari kepala sampai kaki. Kalo tante udah nyaman dan udah siap, nanti tante pejamkan mata. Pikiran biarkan kosong, jangan mikirin apapun. Fokus aja sama musik yang diputar. Bayangkan tante gak lagi ada di tubuh tante yang sekarang, tapi ada di tempat yang jauh dan nyaman” aku memberikan instruksi ke tante yang sesuai dengan instruksi hipnotis yang aku dapetin.
Posisi tante sekarang duduk di sofa panjang di ruang tengah. Leher tante disandarkan di pinggir sofa. Kaki tante kebawah. Seperti posisi duduk biasa. Headset sudah dikenakan tante.
“Oke aku udah siap tom”
Aku segera memulai aplikasi hipnotis ini. Kalo dari instruksi sih sekitar 10-15 menit pengguna akan blank. Dan ketika blank segera berikan instruksi yang jelas pada pengguna. 15 menit berlalu, tubuh tante Anne mulai rileks. Nafasnya mulai pelan, dan matanya tertutup seakan terlelap dalam tidur. Aku goyang ringan tubuh tante, tidak sadar sedikitpun. Aku cubit kecil lengannya pun tante tidak bereaksi apapun. Oke sepertinya tubuh tante sudah dalam keadaan rileks. Aku segera mengambil handphone ku dan ku tekan tombol next untuk melanjutkan proses hipnotis. Setelah itu muncul tulisan untuk segera memberikan insttruksi kepada pengguna hipnotis secara jelas, dan dekat dengan telinga.
Aku segera mendekatkan bibirku ke telinga tante, kemudian aku bisikkan, “ketika jari ku menyentuh dahi tante Anne dan memijatnya 3 kali, maka tante akan menuruti semua perintah dan permintaanku tanpa terkecuali. Mengerti?” tante Anne mengangguk pelan tanda paham. Baik sepertinya sudah cukup, mari kita coba. Aku menyentuh dahi tante menggunakan jariku kemudian memijatnya pelan 3 kali. Seketika tante bangun namun masih dalam posisi duduk.
“Tante sekarang berdiri dan lepaskan kaos tante” perintahku. Tanpa berbicara tante segera berdiri dan melepaskan kaos tante. Wow aku gak percaya ternyata berhasil. Ini beneran kah? Wah gila nih bener aplikasi ini. Aku sangat kegirangan sementara tante masih dalam posisi berdiri hanya mengenakan BH dan celana pendek. Aku duduk di sofa di tempat tante duduk tadi,
“sekarang tante lepas celanaku kemudian sepong kontol aku seakan sedang melayani suami tante” perintahku. Tante Anne segera berlutut dibawahku dan melepaskan celanaku dan sempak ku. Lalu mulutnya langsung melahap kontolku yg masih lembek.
Ughhhh rasanya geli sekali. Posisi tante duduk berlutut sementara aku duduk diatas sofa. Tangan tante berada di pahaku, mulutnya sibuk mengelomoh kontolku yang masih lembek tanpa menggunakan tangan. Gila tante Anne menggunakan teknik no hand blowjob.
“ughhh sssshh tante sekarang ludahin kontolku kemudian kocok pelan” perintahku
Tangan tante memegang kontolku yang sudah cukup keras, kemudian meludahinya.
“Ohya tante setiap aku memberi perintah, tante wajib menjawab Baik Tuan. Mengerti?”
“Baik Tuan” jawab tante
Gila sekarang tante Anne benar-benar menjadi budak seks ku. Aku jadi membayangkan hal-hal apa saja yang bisa mungkin aku lakukan dengan tante. Membayangkan nya saja membuat kontolku makin keras, seiring dengan kocokan tante di kontolku. Tante Anne masih meludahi kontolku hingga sekarang sudah becek penuh ludah.
“Blowjob kontolku lagi tante. Praktik kan teknik terbaik tante yang biasa dipake buat ngelayani Om Soni” perintahku
“Baik Tuan” Tante Anne langsung melahap lagi kontolku. Ketika kontolku berada di dalam mulut tante, lidah tante memainkan kontolku. Dijilat jilat kepala kontolku, uggh bikin geli. Sementara tangan kanan tante memegang batang kontolku, kemudian tangan kiri tante menggelitik zakar ku.
Gilaakk Om Soni tiap hari bisa menikmati hal ini? Ahh sunggu bikin iri. Tapi sekarang aku pun bisa menikmati blowjob tante Anne tiap hari, bahkan mungkin bisa lebih sering dari suami nya.
Kemudian tante Anne memaju mundurkan kepalanya, memasukkan dan mengeluarkan kontolku dengan mulutnya. Tangan kanannya menahan batang kontolku, tangan kirinya memegang pantatku. Mulut tante melumuri kontolku dengan ludahnya, hingga sekarang mengkilap becek karena ludahnya. Ahh emang tante Anne jago bener blowjob nya.
Melihat blowjob tante Anne yang bikin sange ini rasanya pengen nyoba hal lain. Aku menghentikan blowjob tante sebentar, kemudian aku berdiri.
“Tante lihat wajahku, tengok keatas sini kemudian julurkan lidah. Taruh tangan tante di belakang” perintahku.
“Baik tuan” Tante Anne menengadahkan kepalanya, wajahnya yang masih mengenakan kacamata melihat ke arahku sambil menjulurkan lidarnya. Ahh wajahnya bikin aku sange banget. Tangan tante sekarang berada di belakang. Ya aku emang berencana melakukan facefuck ke mulut tante yang bikin sange ini. Aku mendekatkan kontolku ke lidah tante yang sedang dijulurkan, aku tampar-tamparkan kontolku ke lidah tante. Tante diam saja sambil mata dibalik kacamatanya tetap melihatku. Ughhh wajah nya bikin tambah sange.
Aku segera mendorong kontolku ke dalam mulut tante. Aku dorong pelan-pelan hingga sampai ujung kontolku terbenam dalam mulut tante Anne. Refleks tante ane terbatuk, matanya terpejam. Tangannya memegang kakiku seakan memintaku mengeluarkan kontolnya. Hey enak saja, sekarang kamu ini budak seks ku. Aku menjambak rambut tante,
“Hey siapa suruh mejamkan mata? Apapun yang terjadi tetap lihat wajahku! Dan tangan tetap di belakang. Ngerti!?”
“emmmm, aghkk, ammm” sepertinya tante ingin menjawab ‘baik tuan’ namun karna mulutnya tersumpal kontol jadi ga terlalu jelas. Ahhh rasa dominasi ini bikin makin nafsu.
Tante membenarkan posisinya. Tangan tante di belakang punggunnya, sementara wajahnya mendongak keatas dan pandangan matanya melihat ke arahku. Aku menjambak rambut tante kemudian memasukkan kontolku. Akhhhhh. Aku dorong maju mundur kontolku ke dalam mulut tante.
“Okhhhh, Glggkk, Akhhh, Hokkkhhhhh, Ooookhhh” suara mulut tante yang beradu dengan kontolku. Sambil tetap melihat ke arahku tante pasrah menerima sodokan demi sodokan kontolku ke dalam mulutnya. Ahhhh enak sekali rasanya, emang mulut tante ini cocok banget buat di facefuck.
“Hokkhh, Oghhhh, Okkhg, Okhgg, Hokhh, Okhhh” aku percepat menggenjot kontolku ke dalam mulut tante. Wajah tante terlihat kewalahan meskipun pandangan matanya masih tetap ke arahku. Aku percepat genjotanku kemudian aku benamkan kontolku ke dalam mulut tante hingga sampai tenggorokan tante. Aku diamkan sejenak, tante terbatuk batuk hingga ludahnya menetes keluar dari tepi mulut tante. Dengan semua perlakuaknku, mata tante masih melihat ke arahku. Ahhh bener-bener lonte tante ini bikin sange parah. Setelah beberapa detik, aku lepaskan kontolku.
“Uhuuukk, Ukhhuk, Huuuh Huuuh” Tante terbatuk-batuk dan mengambil nafas tersengal setelah kukeluarkan kontolku dari mulutnya. Mata tante masih melihat kearahku, seperti menunggu perintahku selanjutnya.
“Ughhh bener-bener lonte kamu ya. Sekarang kmu kupanggil Anne, budak seks ku. Apapun yang kuperintahkan kamu harus nurut. Ngerti?”
“Baik Tuan” jawab Anne
“suka kamu dengan kontolku?”
“Emmmm….”
“Hey jawab lonte!”
“emmm, baik Tuan”
Hmm sepertinya hipnotis ini masih belum bisa menggali perasaan atau pendapat pribadi dari pengguna. Sampai saat ini baru bisa untuk memberikan perintah saja. Aku penasaran apakah nanti bakal bisa? Yah mungkin lain kali akan kupelajari metode hipnotis ini dan kucoba kepada tante lain kali.
Aku kembali duduk di sofa.
“Anne kamu blowjob kontolku dari samping”
Posisi ku sekarang duduk di tengah sofa. Sementara Anne nungging di sofa di sampingku. Mulutnya mengulum kontolku, kepalanya naik turun. Dengan posisi tante Anne nungging seperti ini, aku bisa meremas-remas pantat tante Anne yang masih menggunakan celana pendek. Tanganku menyelip kedalam dan memainkan vagina tante Anne.
“Emmmm, Emmhhh,” suara tante Anne yang sedang mengulum kontolku. Sepertinya tubuhnya bereaksi juga saat tanganku memainkan vagina tante. Dengan posisi ini selama 15 menit tante Anne masih mengulum kontolku naik turun. Tangan kananku mengelus kepala tante yang naik turun, sedangkan tangan kiriku masih memainkan vagina tante yang tampaknya sudah cukup basah. Hmm habis ini akan ku entot kamu, ternyata tubuhnya tetap bereaksi juga meski dalam keadaan hipnotis.
“Nnnn Krrrngg,” Suara nada dering handphone tante tiba-tiba berbunyi. Ughh mengganggu sekali. Handphone tante berada di meja di depan sofa, aku bisa melihat dari siapa telepon itu. Ternyata dari Om Sonim, suaminya. Ughhh mengganggu sekali. Tapi tante tetap mengulum kontolku tak berhenti, tidak peduli dengan suara handphone. Sebenarnya aku ingin menyuruh tante mengangkatnya, tapi sepertinya hipnotisku masih belum sempurnya. Takutnya malah membuat tante sadar. Setelah 5 menit nada dering berhenti, kemudian terllihat pesan chat dari handphone
‘Ma 30 menit lagi aku dirumah. Mau nitip apa?’ pesan suami tante terlihat di layar handphone tante diatas meja. Shit Om Soni segera datang. Aku harus segera menuntaskan ini.
Aku memposisikan berdiri lagi, kuminta tante Anne berlutut di depanku.
“Anne sekarang kmu kulum kontolku hingga keluar pejuhku. Pakai segala teknik yang kamu tahu, tangan kamu boleh dipakai. Dan ingat selalu tatap wajahku. Mengerti!?”
“Baik Tuan” tante Anne segera mengulum kontolku. Tangan kirinya menggelitik pelirku, tangan kanannya mengelus-elus pahaku. Dan yang paling aku suka adalah eye contact dari tante Anne. Bener-bener bikin aku makin sange. Sekarang tangan kanan tante mengkombinasikan dengan mulut tante. Mulut tante maju mundur disertai dengan tangan kanan tante mengocok batang kontolku. Ugghhhhh rasanya bener-bener dilangit. Akhhhk gilak kontolku seperti mau muncrat. Sekitar 10 menit kontolku di stimulasi dengan kocokan oleh mulut dan tangan tante, rasanya mau aku keluarkan pejuh ini.
“Akhhhh Anne aku keluar… skhhhhh.. akhhhh, jangan tumpahkan semua cairan pejuh yang masuk ke mulut kamu.”
“Emmhhhh, Emmmm, Ekhhhm”
“akhhhh shhhh Oolkkhhhhhhhhh” akhirnya aku keluarkan semua pejuhku.
“Emmmmmmmm” jerit tante Anne. Mulutnya masih menahan kontolku, pejuh mengisi rongga-rongga mulut tante. Tak ada yang keluar sedikitpun dari sela-sela mulutnya. Gilak tante Anne bener-bener jago. Kontolku berkedut beberapa kali, hingga akhirnya semprotan terakhir keluar. Mulut tante masih menahan kontolku, rasanya jadi ngilu sekali.
“sekarang tante kumpulkan semua pejuhku di mulut tante. Jangan dikeluarkan dan jangan ditelan dulu”
“Emmmm emmmm,” tante Anne melepaskan kontolku kemudian mulutnya masih tertutup rapat, menyimpan seluruh pejuh di dalam mulutnya.
“sekarang buka mulut tante, jangan tumpahkan pejuhnya”
“Aaaaahhhhh” tante membuka mulutnya, gilak binal banget tante Anne. Ekspresi wajah tante yang pasrah ketika aku suruh-suruh bahkan untuk meminum pejuhku,
“sekarang kamu telan semua pejuhku. Semuanya tanpa tersisa”
“Ehmmm, Gleegk, Emhhhh, shh” tante menelan semua pejuhku. Ahahaa mantep bener.
Aku segera menyadari kondisi ruangan yang agak berantakan, lantai penuh dengan ludah tante, pakaian tante di lantai, posisi meja berantakan.
“sekarang kamu rapikan ruangan ini. Bersihkan ludah kamu yang di lantai, pakai kaos tante lagi. Lalu setelah semua selesai, kembali duduk di sofa dan tidur
“Baik Tuan”
Ahhh enak sekali emang punya budak seks yang selalu menurut. Aku dapat enaknya, tanpa repot membereskan kekacauannya. Ahhhh enak sekali. Aku menikmati pemandangan budak seks ku yang sedang merapikan ruangan hanya menggunakan celana pendek dan BH saja. Setelah semua selesai tante mengenakan kembali kaos nya dan kembali tidur di posisi semua saat di hipnotis.
Setelah tante kembali duduk di sofa, aku memijat dahinya 3 kali lalu aku bisikkan mantra yang aku baca di aplikasi ke dekat telinganya. Tante Anne membuka matanya pelan, seakan baru bangun tidur
“Uhhhh. Eh aku ketiduran ya. Loh Tomi, tante lama ya ketidurannya” tante langsung bertanya setelah bangun.
“Yah lumayan tante. Ohya tante, aku pulang dulu ya. Udah mau sore nih”
“Ohh. Oke Tomi, makasih ya”
aku segera pamit kepada tante. Sambil keluar dari rumah tante aku senyum-senyum sendiri. Membayangkan kapan lagi yaa kira-kira kesempatan untuk menghipnotis tante datang lagi