Gara – Gara Vibrator
Namanya Lucky, seorang pemuda 19 tahun asal Bandung, Lucky berperawakan tinggi dan mempunyai wajah yang tampan, ia kuliah di salah satu universitas di Jakarta, sekarang sedang libur panjang dan Lucky berniat pulang ke rumahnya di Bandung.
Ia sengaja tidak memberitahu orang tua-nya, Ibunya bernama Wanda, seorang wanita cantik berumur 36 tahun asli Bandung, dengan kulit yang putih serta terawat,leher jenjang dan juga ukuran payudara nya yang 36 B, menjadi daya tarik tersendiri, ditambah wajah ayu nan manis milik ibunya, sementara ayahnya bernama Bambang,berumur 40 tahun, tubuh nya tinggi dan tegap, dengan kumis agak lebat di atas bibirnya. Dia seperti Lucky versi dewasa.
Kini Lucky sudah sampai di depan pintu rumahnya, ia tersenyum kecil memandangi pintu itu, benar – benar nostalgia dan kini pintu itu masih belum terlihat tua sama sekali.
“Selamat Pagi”Lucky mengetuk pintu dan membukanya, berharap kedatangan nya yang tiba – tiba ini disambut baik oleh orang – orang tercinta.
“I-iya ..”balas Wanda gelagapan dan ia pun segera menghampiri tamu yang datang.
Lucky masuk setelah selesai melepas sepatunya, ditemuinya sang ibu yang terkejut melihat kedatangan nya.
“Mama, apa kau baik – baik saja? Kau kelihatan serabutan begitu,”komentar Lucky pada pakaian & rambut Wanda yang berantakan.
“Mama baru bangun tidur. Kamu sudah makan?” tanya balik Wanda.
“ahh~ Aku sudah makan tadi, tapi kalau minum boleh deh” ucap Lucky dengan senyuman khas-nya.
Wanda bergegas ke dapur dan menyiapkan es teh untuk Lucky. Anak itu hanya duduk di sofa sambil memencet remote TV. Matanya melihat sebuah kotak misterius yang ada di dekat kakinya. Lucky pun mengambilnya, dilihat dari bentuknya, kelihatannya ini benda pesanan, Lucky penasaran dan memutuskan untuk membukanya—mungkin baju / sepatu yang dipesan sang ibu dari majalah, tapi betapa terkejutnya ia ketika melihat benda yang ada di dalamnya ternyata sebuah benda berbentuk batang besar dilengkapi dengan remote kontrol otomatis. Tangannya lemas dan menjatuhkan kotak nya, siapa yang memesan benda seperti ini, apa mungkin ?
“ahhhh …”Wanda terkejut melihat Lucky menggenggam vibrator merk terbaru yang ia pesan, es tehnya sampai terjatuh dan tumpah membasahi lantai.
Lucky berbalik memandangi Wanda, ia sedikit tersenyum / lebih tepatnya tengah menatap mesum sang ibu”apa yang mama lakukan dengan benda ini?”
“B-Bukan milik mama. Tadi ada teman yang menitip, Mama kaget waktu tahu kalau ternyata isinya itu”Wanda mencari – cari alasan, tapi Lucky tahu kalau ibunya sedang berbohong.
Lucky berjalan mendekat dan menyudutkan Wanda di dinding,”mama. . . Papa mengacuhkanmu ya?”
“L-Lucky . . .”Wanda memalingkan wajahnya karena merasakan deru nafas Lucky yang panas.
Lucky memberanikan diri menyentuh selangkangan Wanda dan mengelusnya, ternyata benar daerah itu hangat dan basah sekarang. Wanda menepis tangan Lucky, dalam hati nuraninya, ia tak ingin anaknya menyentuh tubuh nya tapi rona wajahnya yang memerah membuktikan bahwa nafsu nya ingin seseorang menyentuh tubuhnya.
“aku bisa melakukannya lebih baik dari benda ini … Ma”bisik Lucky di dekat telinga Wanda.
Wanda mendorong dada Lucky dengan keras dan menyilangkan kedua tangan nya di depan dada nya. Tapi Lucky tidak merasa kalah sedikit pun. Wanda sedang di kuasai nafsu birahi, jadi Lucky bisa dengan mudah memprovokasi Ibunya. Anak muda itu bersikeras mendekat dan kini memaksa menarik Wanda ke kamar. Lucky mundur dan menutup pintu serta mengunci nya.
“H-Hentikan ! Jangan lakukan itu,” tolak Wanda, namun selangkangannya malah semakin banjir.
“Mama,bilang saja kalau mau…kau ingin ini kan?” Ucap Lucky sambil mengelus selangkangan nya sendiri mencoba memprovokasi Wanda.
Wanda menahan rangsangan ditubuh nya namun otak-nya merespon lain. Memangnya kenapa ? Lagipula ini salah suaminya sendiri, kenapa tidak pernah menyentuhnya 3 bulan belakangan ini ? Dengan pengaruh kotor dari otaknya Wanda pun berjalan mendekati Lucky.
“tidak ! Aku tidak boleh melakukan nya. Lucky adalah… Lucky adalah…” batin Wanda melawan tapi tubuh nya terus bergerak.
Lucky tersenyum penuh kemenangan, ia mengelus – elus puncak kepala ibu nya, terus turun menyusur rambut nya yang panjang tergerai. Lucky mendekatkan wajahnya, menyentuh hidung Wanda dengan hidung nya, dan kemudian satu kecupan mendarat di bibir ranum wanita itu. Awal yang lembut namun akhirnya Lucky membuat nya jauh makin liar, Wanda sampai kesulitan bernafas dan liur terus menetes di antara bibir keduanya. Wanda tak tahan,wanita itu pun ikut memadu lidahnya dengan milik Lucky, namun permainan sudah didominasi Lucky.
Rok wanita itu pun jatuh dan kini hanya g-string hitam yang menutupi daerah intim nya, Lucky melepaskan dekapan nya lalu Wanda pun akhir nya jatuh bersimpuh di depan nya. Lidah Wanda menyapu bibir nya menikmati setiap jengkal kenikmatan yang di buat Lucky.
Sementara Lucky melepas kaos nya, Wanda membantu Lucky membuka celana jeans dan boxer nya. Kemudian Benda milik Lucky mengacung tegak di depan Wanda. Wanda memandang takjub benda yang besar nya 2x lipat dari milik suami nya, digosok nya benda itu naik turun sambil ia lumuri dengan liur nya.
“ugh..sh.. Maa-mah..” Lucky semakin blingsatan saat Wanda memulai mengoral miliknya.
Wanda menaik-turunkan dan kadang menambah hisapan nya, membuat Lucky serasa terbang. Hisapan lembut Wanda membuat Lucky semakin menggila.
Lucky melepas benda milik nya dari kuluman Wanda,setelah itu ia mengangkat Wanda ke atas ranjang. Wanda mendesah hebat saat giliran Lucky yang menjilat lubang nya dari luar G-string. G-string milik Wanda mengeluarkan bau khas yang menarik hidung Lucky untuk mengeksplornya dengan liar, membuat Wanda menggelinjang hebat.
Cairan Wanda pun meluber membasahi G-string miliknya. Tak menunggu lama lagi Lucky pun menarik G – string Wanda melewati paha terus hingga lepas diujung kaki. Lucky melebarkan paha putih nan jenjang milik wanita itu, Lucky memposisikan senjat milik nya tepat di depan selangkangan Wanda.
“sshhhhnn.. L-Lucky… Jhannghnan dipakshhakhhan…”Wanda sampai terbelakak saat Lucky dengan paksa memasukkan benda milik nya sedikit demi sedikit dalam lubang milik Wanita itu, sampai akhirnya mata Wanda hanya tersisa putihnya saja saat milik Lucky tertanam sepenuhnya.
Sambil menunggu Wanda siap, Lucky berbaring di sana, sesekali dijilat nya pangkal payudaranya kemudian beralih ke puncak nya yang membuat Wanda mendesah tak karuan.
Lucky pun mulai memaju-mundurkan pantatnya, goyangan lambat dan beralur hingga makin cepat, lalu melambat secara tiba – tiba, gerakan itu Lucky lakukan berulang – ulang hingga membuat Wanda mendesah tak terkendali.
“nyah..hyahh…ahhn..ah..ah..assh..sshah,..ah..ah..ah..AKU KELUAR”dari selangkangan Wanda keluarlah banyak cairan cinta nya, Lucky pun tidak menggerakkan dulu karena dia ingin ibunya meresapi kenikmatan orgasmenya.
Lucky kemudian membalik tubuh wanita itu kemudian dicondongkan pantat wanita itu kebelakang, Lucky meremas Payudara wanita itu dari belakang dengan tangan kiri nya, Lucky kembali memaju mundur kan pantat nya, dibelainya pantat wanita itu sebentar lalu ditamparnya dengan keras sehingga menyisakan bekas merah di sana.
PLAK PLAK PLAK
“Aww~. Lakukan Lucky ! Lakukan lagi, Lakukan lagi ! ” Wanda tertawa senang, dengan posisi ini ia hanya terbaring tak berdaya sementara pantat nya dipompa dari belakang dengan keras.
Lucky melenguh dan makin mempercepat tumbukan nya. Benda milik Lucky pun berkedut kedut sebelum akhirnya memuntahkan cairan cinta nya ke dalam lubang milik Wanda. Lucky melenguh reda kemudian menarik lepas benda miliknya dari lubang Wanda — membuat cairan itu merembes keluar. Sedangkan Wanda hanya bisa terdiam, ia tidak mampu menggerakkan badannya karena tenaga nya sudah diperas habis oleh Lucky.
To Be Continue