Fantasi suami yang kesampaian
Semua nama dan tempat disamarkan demi menjaga privasi. Aku berasal dari provinsi di Indonesia ini yang masih memegang teguh nilai-nilai syariat keagamaan yang kuat, perkenalkan nama aku Lyla (28). Aku adalah seorang istri hijaber yang kemana-mana selalu menggunakan hijab kecuali kalau d rumah. Aku mempunyai seorang suami yang bernama Joke (35), seorang wiraswasta yang bergerak di bidang P&D. Kami sudah dikaruniai 2 orang anak, 1 perempuan dan 1 laki-laki yang keduanya masih balita. Kehidupan rumah tangga kami semuanya berjalan baik-baik saja apalagi dalam urusan ranjang kami sama-sama menggebu, tapi ada satu fantasi suami yang ketika kami berhubungan selalu disampaikannya kalau dia ingin aku juga dinikmati oleh lelaki lain. Dia ingin aku juga merasakan penis lain selain punyanya. Awalnya aku marah dan merasa risih ketika suami menyampaikan fantasinya itu, tetapi suami mood nya langsung berubah ketika aku menolak dan suami tidak mau melanjutkan hubungan badan ketika itu. [Pov lyla (istri)] Aku adalah seorang istri yang berpendidikan cukup tinggi, sebelumnya aku berkerja kantoran dengan salary yang bisa dibilang lumayan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga dan keperluan anak-anak. Karena anak-anakku masih kecil saya resign dari pekerjaan dan fokus mengurusi anak-anak di rumah. Seiring berjalannya waktu, aktivitas yang biasanya sibuk di kantor, sekarang aku hanya di rumah mengurusi anak-anak mulai timbul rasa bosan dan jenuh ketika di rumah. Suami pergi pagi ketika berangkat kerja dan pulangnya sore atau malam jika banyak barang yang datang. Seperti hari itu, ketika suami pulang kerja dan semuanya sudah bersih-bersih kami duduk santai di ruang TV, ketika suasana santai itu suami berkata, “Ma, akhir pekan nanti kita pergi jalan-jalan yuk ke luar kota”!, kemudian aku jawab, “trus klo kita pergi, nanti anak-anak bagaimana?”, dan suami menjawab, “anak-anak kita titipkan aja dulu k rumah nenek, kita kan perginya cuma 2 hari paling lama”. Setelah ku pikir-pikir, aku juga udah mulai bosan dengan rutinitas yang ada, yang biasanya sibuk kerja di kantor sakarang hanya di rumah saja, kemudian aku jawab perkataan suami tadi, “Iya, g’ apa-apa Pa..sekalian mama juga mau pergi liburan Pa, suntuk di rumah terus..lagian mama percaya klo anak-anak dititipkan di rumah neneknya”. Itulah percakapan kita malam itu, dan kedua anak-anak ku juga sudah kutidurkan dari tadi karena dari siang g’ ada yang mau tidur, jadi mereka cepat tidurnya malam ini. Terbawa suasana yang hangat dan pembicaraan yang santai dengan suami, ketika masih di ruang TV, kami tidak peduli apa yang disiarkan di acara tersebut karena kami mulai berciuman mesra dan tangan suami sudah beralih dari pinggang ke payudaraku yg hanya terbungkus baju karena kalau di rumah aku memang g’ suka menggunakan BH. Ku tahan tangan suami agar berhenti dan memberikan isyarat agar pindah ke kamar supaya lebih leluasa. Aku langsung menuju kamar dan suami menyusul di belakang setelah mematikan TV dan lampu utama. Setibanya di kamar, suami langsung menerkamku yang masih pakai baju lengkap, bibir kami sudah saling bertemu dan tangan suami sudah bergerilya di tubuhku. Setelah puas berciuman, suami melepaskan bajuku satu persatu hingga aku sekarang sudah telanjang di depan suamiku. Suamiku paling suka dengan payudara ku, walaupun sudah turun mesin dua kali, tetapi suamiku tetap ganas dan nafsu melihat payudara ku ini. Suami kembali menciumku, lidah kami saling bertemu dan saling membasahi dengan air liur. Kemudian setelah itu, tangan suami sudah meremas kedua payudaraku sambil kita berciuman, kemudian suami melepas ciuman dan sekarang mulai menjilat-jilat puting payudaraku serta menggigit-gigitnya yang bikin nafsu ku mulai naik. Cukup lama suami bermain-main di payudaraku dari meremas-remas hingga menjilat payudaraku. Setelah itu, ku bantu suami melepaskan baju dan celana pendeknya hingga kita sekarang sama-sama telanjang yang mana kulihat penis suamiku sudah berdiri dan keras seperti kayu. Setelah itu, suami kembali memelukku dari samping dan tangan kanannya langsung memegang memekku yang mulai basah. Dibukanya bibir memekku secara perlahan kemudian dipegang dan dimainkannya klitorisku yang membuat aku merem melek keenakan. Cukup lama suamiku memainkan memekku dengan tangannya hingga jari tengahnya dimasukkan dalam-dalam ke lobang memekku yang membuat aku hampir orgasme. Sebenarnya saya ingin sekali suami menjilati memek ini, tapi suami g’ mau mungkin karena jijik atau apalah tapi aku g’ pernah menanyakan ke suami karena aku takut nanti suami marah dan mood nya langsung hilang ketika berhubungan. Padahal aku ingin seperti di video-video porno yang pernah aku nonton klo wanitanya dijilatin memeknya oleh lelaki rasanya seperti keenakan sekali. Tetapi suamiku g’ mau melakukan itu. Setelah puas dengan permainan jarinya di memekku, sekarang giliran suami yang minta dipuaskan dengan servisku, suamiku paling suka klo ku blowjob kontolnya. Suami langsung ambil posisi tiduran, sekarang aku di atasnya. Kupegang kontol suami yang sudah tegang dan besar itu. Diameter dan ukuran kontol suamiku lumayan besar klo untuk ukuran Indonesia tetapi suamiku tidak bisa bertahan lama kalau dalam hubungan ranjang, ejakulasi tepatnya. Kontol suami yang sedang ku pegang, sekarang ku cium dan mulai ku masukkan ke dalam mulutku, biar lebih nikmat kubasahi dengan air liurku dan ku maju mundurkan kontolnya dalam mulutku. Ku dengar erangan suami yang keenakan, mungkin klo tidak ku hentikan aksiku suamiku sudah ejakulasi, jadi kupelankan memainkan kontolnya di dalam mulutku. Dalam posisi yang seperti itu, suami berada di bawah dan aku berada di atas, aku arahkan kontol suamiku k memekku. Sungguh terasa nikmat ketika kontol suamiku masuk k memekku, aku goyangkan pantatku naik turun yang bikin suami mengerang keenakan dan suami mulai kembali menyampaikan fantasinya klo dia ingin memek aku ini juga dimasuki oleh kontol lelaki lain karena dia tau g’ bisa durasi lama dalam mengentot memekku, karena aku merasa enak aku iyakan saja kata suamiku dan goyanganku makin kencang hingga terasa muncrat lah sperma suamiku di dalam rahimku. Dalam keadaan seperti itu, aku terus menggoyangkan pantatku naik turun berharap kontol suami masih bertahan kerasnya, tapi apalah daya suamiku sudah mulai kelelahan setelah ejakulasi tadi dan kontolnya di dalam memekku terasa mengecil. Hingga akhirnya suamiku tertidur dan tinggallah aku yang dalam keadaan kentang lagi. Kecewa. Hingga tibalah waktunya ketika akhir pekan, yang mana aku dan suami mau pergi jalan-jalan seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Kami berencana menginap satu malam disana dan besoknya kembali pulang ke rumah. Kami pergi menggunakan mobil MPV hasil dari tabungan kami berdua semenjak berkeluarga, tujuan yang akan kami tempuh membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan, baru 30 menit perjalanan, mobil kami berhenti di pinggir jalan dan karena kaget aku langsung menanyakan ke suamiku, “kenapa berhenti Pa? Apa ada razia di depan?”. Kemudian suamiku menjawab,”Tidak Ma, kita lagi nungguin orang Ma, ada teman Papa yang mau ikut. G’ apa2 kan Ma?”. Kukira hanya kami berdua yang pergi, tetapi suamiku malah mengajak temannya, katanya biar lebih rame aja nanti kita disana liburannya. Sebenarnya aku mau protes, tetapi temannya sudah keburu datang, jadi aku diam aja. Aku belum kenal sama sekali sama teman suamiku yang ini, tapi kalau kuperhatikan teman suami ku yang satu ini rada-rada keibuan begitu, dikatakan ‘banc*ng’ g’..dikatakan lelaki normal juga g’, tetapi itu hanya menurut aku aja sih. Kan kita belum saling kenal. Suamiku yang menyetir mobil, katanya biar lebih enak ngobrolnya dan biar saling kenal aku dan temannya itu diminta duduk di kursi nomor dua dibelakang suami. Tadi awalnya aku memang duduk di barisan nomor dua di belakang suami karena aku mau santai sambil meluruskan kaki di mobil, ternyata sekarang ada temannnya, jadi sekarang aku mesti duduk seperti biasa. Teman suamiku ini namanya Ferdy, umurnya 32 tahun. Katanya dia berkerja sebagai abdi negara di provinsi tetangga. Hanya itu perkenalan kami ketika di dalam mobil, setelah itu aku hanya banyak diam hingga tertidur mendengarkan percakapan suamiku dan temannya Ferdy yang mana mereka mempunya hobby yang sama, yaitu bermain bola. Tujuan yang hendak dicapai ini sebenarnya hanya membutuhkan waktu 4-5 jam, tetapi karena terjebak macet akhir pekan kami belum juga sampai ditempat tujuan, itu setelah aku tau ketika aku terbangun dari tidurku, mobil kami belum juga sampai di tempat tujuan. Sekarang masih ada setengah perjalanan lagi mau menuju ke lokasi tujuan. Karena cuaca udah mulai terasa dingin dan gelap, suamiku fokus mengendarai mobilnya sambil mendengarkan lagu kesukaannya, sementara aku g’ bisa tidur lagi setelah sebelumnya tidur mendengar percakapan mereka. Dalam keheningan itu, mulai lah teman suamiku ini mengajak aku ngobrol santai menanyakan apa saja aktivitas ku dan keseharianku, ternyata orangnya asik juga tidak seperti yang ku bayangkan sebelumnya. Entah suamiku mendengar obrolan kami atau g’ tapi kami terus saja mengobrol, suamiku masih fokus menyetir sambil mengikuti lagu kesukaannya. Waktu mau berangkat, aku menggunakan pakaian santai, rok dan baju kaos tapi saya masih menggunakan hijab karena kalau pergi keluar rumah saya selalu menggunakan hijab. Karena merasa dingin, saya gunakanlah selimut yang kami bawa ketika berangkat, salahnya aku ketika itu adalah malah aku menawarkan juga ke Ferdy untuk menggunakan selimut dan Ferdy malah menerima tawaran yang aku berikan. Aku sebenarnya menawarkan itu kepada dia karena kasihan karena memang terasa cuacanya cukup dingin, ditambah pula AC Mobil yang hidup. Kami masih saling mengobrol dan aku sering pula meledeknya, masa’ udah umur segitu belum nikah juga padahal nikah itu banyak lo manfaatnya kataku ke dia, Jadi Ferdy ini masih single di umur 30-an, entah dia yang banyak pilih aku juga g’ tau. Sementara kulihat, suami masih fokus bawa mobil kami asik juga ngobrol di belakang dan suami hanya sekali-kali menyela obrolan kami. Ketika obrolan terhenti dan kami diam membisu, sementara aku dan ferdy sama2 dalam selimut..aku merasa ada yang menyentuh perutku, ya tangan siapa lagi kalau itu bukan tangan Ferdy, tapi ketika aku menoleh ke dia, dia sepertinya pura-pura tidur dan tidak mau melihat ke arahku. Dalam situasi seperti itu, duduk kami masih berjarak karena kalau berdekatan pasti membuat suamiku marah dan cemburu. Sebenarnya aku mau menyingkirkan tangan itu dari perutku, tapi aku takut suamiku malah curiga, makanya kudiamkan saja dan membiarkan tangan ferdy di perutku. Melihat reaksiku yang hanya diam saja, ferdy malah menjadi-jadi, sekarang tangan kanannya itu mencari-cari celah untuk masuk ke dalam bajuku. Entah mengapa aku tidak marah dan menyingkirkan tangan itu, apa aku juga menikmati perlakuan Ferdy terhadapku. Semuanya bergejolak dan rasa adrenalinku jg timbul apalagi suami yang kurang bisa memuaskanku di ranjang. Tangan ferdi terus ke atas ingin memegang payudara ku, namun karena aku pakai BH, Ferdy susah memegang payudaraku. Entah kenapa aku malah menaikkan BH aku ke atas supaya Ferdy mudah memegang payudaraku. Mendapat lampu hijau seperti itu, Ferdy makin semangat meremas payudara dengan sebelah tangannya. Terasa nikmat remasannya di payudaraku, mungkin karena ada rasa takut ketahuan juga oleh suami, rasanya semakin membuat aku penasaran. Cukup lama Ferdy meremas-remas payudaraku dan memegang-megang putingnya, kini tangan Ferdy mulai beranjak k bawah k arah memekku. Karena aku terbawa suasana dan mulai horny, ku biarkan saja tangan Ferdy mengarah ke memekku. Walaupun aku pakai rok, tetapi karena rok nya cuma karet, jadi tangan Ferdy begitu mudah masuk ke dalam rok ku. Dia langsung meraba-raba memekku, karena aku pakai celana dalam..dia masukkan tangannya ke dalam celana dalam ku yang sudah mulai basah. Tangannya kurasakan begitu perkasa dan membuat otot-otot sendiku merasa lunglai ketika Ferdi mengobok-ngobok vaginaku dengan jarinya. Dimasukkan jarinya dalam-dalam ke lobang memekku sampai aku orgasme dibuatnya. Karena takut ketahuan oleh suami, aku hanya diam dan mencengkram tangannya ketika hendak orgasme. Setelah Ferdy tau saya orgasme, dia melepaskan tangannya dari memekku. Setelah itu, dia mengambil tangan kiriku dan diarahkan ke kontolnya. Ketika itu, dia langsung mengarahkan tanganku masuk ke dalam celananya, tangan ku mudah masuk ke dalam celananya karena dia hanya memakai celana training. Aku agak terkejut karena tanganku langsung menyentuh ada yang hangat, ternyata Ferdy tidak memakai celana dalam semenjak dari berangkat tadi. Langsung ku pegang kontolnya, kurasakan kepala kontolnya lebih besar dibanding suamiku dan lebih panjang, kalau ukuran diamater kontolnya masih besar punya suamiku. Ku bantu Ferdy dengan mengocok lembut kontolnya, kuraba-raba lembut kepala kontolnya hingga ku merasakan ada yg keluar dari kepala kontolnya, bukan sperma tapi sejenis cairan bening yang bikin kontol makin licin ketika dikocok. Ku kocok pelan kontolnya biar suamiku g’ tau aksi kami di belakang, ku lihat Ferdy merem keenakan dan makin lama ku kencangkan kocokannya kemudian ku pelankan lagi kocokannya biar Ferdy menikmati perlakuanku terhadapnya. Ternyata Ferdy cukup lama bertahan dengan aksiku, mungkin dia tidak ejakulasi seperti suamiku, akhirnya setelah lama kukocok kontolnya jebol juga pertahanannya. Aku merasa ada yang keluar dari kontolnya dan mengenai tanganku dan membuat celananya basah dan kotor. Setelah itu, ku tarik lagi tanganku dan kami sama-sama tertidur setelahnya. Kami terbangun ketika dibangunkan oleh suamiku dan mengatakan kalau kita sudah sampai di tempat tujuan. Ketika suamiku membukakan pintu mobilku, dia menetapku sambil tersenyum. Entah apalah arti senyumannya. Entah tau dia perbuatan kami yang dibelakang tadi entah senyum karena apa. Bersambung..