Dikira Istri Ternyata Anak

Cerita Sex Dikira Istri Ternyata Anak – Aku sudah menjadi polisi hampir 20 tahun. Di pagi ini aku telah menyelesaikan shift malamku dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah aku melakukan hal yang rutin, sarapan satu mangkuk sereal dari gandum, pergi mandi, lalu tidur.

Kamar tidur kami mempunyai tirai gelap untuk menahan sinar matahari, sehingga aku dapat tidur dengan mudah sepanjang hari, karena aku juga kebagian shift malam, maka tidur 8 jam yang baik sangatlah penting buatku. Setelah mandi, aku menggantungkan seragam, dan mengenakan jubah mandiku.

Aku menuju ke sisi lain dari tempat tidur, tempatku sendiri. Dalam keadaan gelap, aku hanya bisa memandangi sebentar siluet tubuh dari istriku, lalu kuhempaskan diriku perlahan ke ranjang. Aku melepaskan jubah mandiku dan merayap ke dalam tempat tidur, sudah dari tahun ke tahun kita menyepakati sebuah kode.

Shift malam yang panjang dapat membuat anda benar-benar horny, dan aku juga menemukan bahwa berhubungan intim yang baik dapat membuat anda tertidur dengan perasaan bahagia. Jika aku membangunkan istriku dengan kasar maka dia akan menolak berhubungan intim dan memohon kepadaku untuk membiarkannya tidur.

Sehingga rencanaku adalah bermain-main dengannya, membuatnya siap, tetapi juga dengan cara yang pelan dan halus. Aku memulai dengan mengelus-elus lembut pahanya, sekedar gelitik kecil, hanya agar membuat dia merasa seperti dipijat secara pelan, aku tahu kalau dia juga suka disentuh, dan itu membuatnya terangsang.

Setelah menghabiskan sekitar 10 menit untuk menjamah dan mengelusnya, lalu berhenti di belahan vaginanya. Aku tidak tergesa-gesa. Saya tahu, jika kaki-kakinya menegang dan agak membuka, maka dia pasti menginginkan lebih dari itu.

Hari ini terasa berbeda, dia mungkin benar-benar tertidur nyenyak atau, sengaja mempermainkanku, agar aku berbuat lebih dari itu, aku juga menyukainya seperti yang dia inginkan. Seperti yang aku katakan, aku tidak terburu-buru. Kadang-kadang kita bisa menghabiskan waktu dengan hanya saling belai.

Setelah suatu 20 menit, aku mendapati sinyal darinya, suatu bisikan kecil, seperti seekor kucing mendengkur dari bibirnya, yang diikuti oleh suatu gerakan kecil, dan kaki-kakinya mulai melebar.

Sekarang pertama-tama kusentuh vaginanya dengan lembut, aku merasakan dia sengaja memakai celana dalam mininya. Sedikit nakal. Setelah 17 tahun pernikahan, dia masih sering memberiku kejutan, seperti kali ini. Aku dengan lemah-lembut menggosok vaginanya, di klitorisnya dengan jari, perlahan-lahan. Kain nya seperti sutera dan halus ditanganku. Kucari labianya, lalu kuselipkan tanganku dibalik celana dalamnya.

Ya tuhan dia sudah basah. Aku masih tidak tahu apakah dia sudah sepenuhnya terjaga. tetapi tidak masalah, kita sering bermain-main seperti ini, tanpa satupun dari kita yang mengeluarkan sebuah kata-kata. Itu menambahkan sensasi. Biarlah imajinasi kita bermain.

Erangan kecil keluar dari bibirnya. Kini waktunya untuk ke tingkatan yang berikutnya. Tubuhku termasuk berotot, Aku bisa berlatih di dalam gimnasium berjam-jam pada waktu yang sama, otot-ototku sungguh ditempa, terutama tangan-tangan dan kakiku, besar sekali.

Jari-jariku seperti sosis-sosis yang gemuk. Aku menyisipkannya, melebarkan bibir vaginanya dan mulai menyisipkannya pelan-pelan di liang vaginanya. Kudorong masuk dan kutarik secara perlahan-lahan, berkali-kali, liang vaginanya yang basah membantu jariku meluncur dengan mudah ke dalam.

Kadang-kadang dalam posisi ini dia sudah tidak tahan lagi, dan mengatakan: “Steve, segera setubuhi aku, masukkan penismu ke dalam sayang, aku sudah tidak tahan lagi!”. Tetapi tidak ada apa pun hari ini, dia sudah memulai untuk mendorong dirinya sendiri ke jari-jariku, menginginkan lebih. Aku memasukkan 2 jariki di dalam liang vaginanya, dan dia mengerang lagi.

Dia bergerak sedikit punggungnya dihadapanku, Kaki kanannya sudah diangkat memberi aku akses lebih besar kepada vaginanya. Sekarang aku dapat benar-benar bermain. Dengan 2 jari di dalam nya, aku dapat mulai untuk mempermainkan ibu jariku di lubang duburnya bergantian dengan bibir vaginanya.

Cairan vaginanya mulai membanjir, dan ibu jariku terus menggosok lembut lubang duburnya. Dia mulai menggerakkan tubuhnya maju mundur. Ibu jariku menggosok-gosok di lubang duburnya, sedangkan kedua jariku bermain di titik G-Spotnya. Aku melanjutkan gerakan ini sampai aku merasakan orgasmenya, tubuhnya gemetar, dan cairan vaginanya membanjir, tumpah ketanganku.

Hal ini harus kuperbuat, dan pengalaman sudah membuktikan bahwa memasukkan penisku yang berukuran 9 inci ke dalam vaginanya tanpa membuat dia orgasme dulu, dapat menyakitinya. Aku mencabut jari-jariku. Aku memposisikan diri dan perlahan lahan memasukkan penisku membelah liang vaginanya.

Sangat tidak dipercaya vaginanya masih sesempit ini, tetapi karena sudah basah, maka pelan-pelan penisku mulai memenuhi liang vaginanya. Ada perasaan sedikit aneh ketika penisku masuk di liang vaginanya. Aku mulai melambatkan gerakanku. Dia suka sekali ketika vaginanya terasa penuh.

Dia suka sekali ketika ujung penisku menyodok hingga mentok ke mulut rahimnya, dan liang vaginanya merengang lebar mengikuti bentuk otot-otot di batang penisku. Hanya beberapa sodokan, dia sudah menggeram, dan mengerang tanda orgasme kedua telah dicapainya.

Aku tidak menyangka dia bisa orgasme lagi secepat ini, bahkan hanya dengan beberapa sodokan. Dia pasti sedang bermimpi erotis sebelumnya, sehingga dia bisa orgasme dengan cepat. Salah satu bagian yang sensitif adalah puting susunya. Aku selalu menyentuh keduanya di saat terakhir, keduanya sangat sensitif.

Aku memeluknya erat, tanganku menjamah kedua buah dadanya, jariku bersiap di puting-puting susunya. Kurasakan buah dadanya sangat membulat penuh. Buah dadanya hanya berukuran 34C, tetapi hari ini aku rasakan, buah dadanya sangat kenyal dan besar. Pikiranku mulai melayang, memikirkan perbedaan ini.

Dia mengerang dan mengejang di pelukanku, dengan berirama aku mengayunkan pinggulku, menyodok-nyodok liang vaginanya, tanpa kesulitan tak berapa lama kemudian dia telah mencapai orgasmenya lagi. Dia menjerit dan mengerang histeris dalam orgasmenya. Aku belum pernah mendengar dia seperti ini sebelumnya. Gerakanku terhenti sejenak.

Pada detik berikutnya dia mengatakan sesuatu yang membuat jantungku hampir copot!

“Jangan berhenti ayah, ini sangat menakjubkan!”

Akupun tercengang! Aku tahu bahwa tanpa suatu keraguan apapun, pada saat ini aku sedang memuntahkan benih di dalam kandungan salah satu putriku. Aku sangat shock, tetapi ini shock yang menyenangkan. Sudah ada keanehan sebelumnya, celana dalam mungil, buah dada yang besar dari biasanya, suara erangan dan jeritan yang belum pernah aku rasakan.

Sekarang sadar kalau ini adalah Sandra, atau Sandie panggilannya, dia memang mempunyai buah dada yang paling besar di dalam keluarga ini. Aku pernah mendengar dari istriku kalau ukurannya mencapai 32E. Aku tahu ini salah, tetapi pada saat ini, penisku menjadi semakin keras, dan aku merasakan sensasi yang lain.

Penisku menginginkan gesekan dan denyutan dinding-dinding vagina putriku, dan menyemburkan spermanya ke dalam liang yang menyenangkan ini! Sesaat aku bimbang. Di salah satu sisi aku ingin berhenti, tetapi keinginan yang lebih besar menyelimutiku, denyutan di penisku membuatku ingin berejakulasi!

Akupun bergerak tanpa dapat terkontrol lagi, dan memang akhirnya penisku tidak dapat menahan lebih lama lagi, menyemburkan cairan putih kental, menyemprot dengan deras di liang vagina putriku, lagi dan lagi… aku mengerang, mengejang hebat!

Sandie sedang meraung dan menjerit pada waktu yang sama, Ya Tuhan, jeritannya bisa membangunkan seisi rumah! Dia sedang orgasme hebat, tubuhnya seperti meleleh, menyatu dengan diriku sendiri, menyatu dengan ayahnya sendiri!

Tubuhku terasa lemas, tidak mampu digerakkan, tetapi aku tahu aku harus bangkit. Tanganku hampir menjangkau sakelar lampu disisi tempat tidur. Tetapi Sandie berkata:

“Jangan nyalakan ayah, berbaringlah denganku di dalam kegelapan”

Aku mulai panik, Hukum kita menilai ini hal yang sangat serius. Dan ketika salah satu dari penegak hukum tertangkap menyetubuhi putrinya sendiri, maka dapat dipastikan aku tidak mungkin bisa lari dari jeruji penjara. Mereka akan mengurungku selama-lamanya!

Aku berkata “Sayang ayah sangat menyesal, aku mengira kalau kamu adalah ibumu, aku masih belum tahu apa yang sedang terjadi ini!”

“Ya ayah, ibu mendapat panggilan darurat subuh tadi, ada kasus yang perlu dirinya dan dia harus berangkat karena tidak ada yang dapat menggantikannya”

“Itu tidak menjelaskan kenapa kamu ada di tempat tidur ayah ibumu?”

“Maafkan aku ayah, kemarin malam aku bersenang-senang dengan beberapa teman sekelasku, dan minum terlalu banyak, sehingga ibu menyarankan untuk tidur dengannya untuk meredakan sakit akibat mabuk semalam”

“Ayah sangat menyesal, sayang, Aku tidak tahu apa yang ada dipikiranku. Aku tidak pernah berniat membuatmu merasakan hal ini untuk pertama kalinya”

“Jangan kuatir ayah, aku sudah beraktivitas seksual selama setahun terakhir ini, dan ini bukan yang pertama kalinya bagiku.”

 

Aku masih shock, aku tidak tahu harus berbuat apa ataupun berpikir, aku hanya tahu kalau penisku masih keras, ereksi, dan dan masih berada di liang hangat vagina putriku yang masih berusia 16 tahun. Tanganku masih sedang memegang dadanya, dan ya Tuhan, puting-puting susu mungilnya masih tegak menyembul. Aku menyadari kalau jari-jariku masih bermain di puting-putingnya. Apa yang harus kulakukan sekarang?

“Ayah, aku tahu kalau penis ayah masih ereksi, kumohon dapatkah kita melakukannya lagi? tetapi kali ini, aku ingin menghisap penismu, aku merasa penis ayah sangat besar. Aku hanya ingin menyentuhnya, melihatnya, dan menghisapnya barang sebentar”.

Hari ini sangat penuh dengan kejutan-kejutan. Aku mendapatkan anak perempuan kecilku itu sudah beraktivitas seksual; dia sangat ahli dibandingkan dengan ibunya, secara bersamaan aku juga malu apa yang telah aku lakukan. Aku merasa ini akan menjadi sesuatu yang menakjubkan, selama tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.

“Sayang apa yang kita lakukan ini salah, tetapi sepanjang ini menyenangkanmu dan membuatmu nyaman, Ayah tidak mempunyai alasan untuk dapat menolaknya”.

” Oh Ayah, apakah ayah tahu bahwa aku selalu berfantasi, membayangkan penis ayah memenuhi liang vagina putrimu ini. Kadang aku terbangun dan mendengarkan ayah dan ibu, ayah sangat ahli dalam bercinta. Itu membuatku terangsang.

Walaupun ayah telah berumur dan tidak remaja lagi, tetapi ayah tidak kalah dengan mereka semuanya. Sebaliknya, ayah sangat hebat dan perkasa, membuat putrimu ini menginginkan dan merasakan lagi, setubuhi putrimu ini ayah, aku ingin merasakan multi orgasme seperti yang aku rasakan tadi secepatnya!”

Aku perlahan-lahan mulai menggerakkan pinggulku lagi. Kurasakan penisku semakin keras, sekeras batang baja, aku jadi merasakan diriku kembali muda lagi. Sandie juga mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya, merespon dan menyambut sodokan-sodokan ayahnya sendiri, tak diragukan bahwa dia akan orgasme lagi.

Sekarang dia benar-benar menjerit, mengerang dan terengah-engah hebat, tubuhnya mengejang tak terkendali, rintihannya terdengar indah di telinga ayahnya. Memberikan kenikmatan yang luar biasa baginya. Dia menggulingkan tubuhnya, penisku terlepas sejenak dari liang surganya.

“Ayah, jangan dulu klimaks, aku ingin merasakannya, muntahkan semuanya di wajahku”

Dia mengangkat tubuhnya, dan sensasi berikutnya sungguh luar biasa, aku merasakan penisku mulai memasuki mulutnya, kurasakan bibir mungilnya menelusuri seluruh dinding penisku. Aku merasa di surga!

“Ayah, bisakah ayah menyalakan lampu? Bisakah ayah menjangkaunya?”.

Aku menyalakan lampu, dan disambut dengan pemandangan dari putriku yang berumur 16 tahun sedang berlutut, menghisap kepala penisku ke dalam mulutnya dia hanya bisa memasukkan penisku sekitar 3 inci ke dalam mulutnya, penisku sudah memenuhi seluruh mulutnya.

Dengan sedkit latihan mungkin dia bisa seahli ibunya, dan bisa menelan penisku secara utuh di kerongkongannya. Aku memandangnya dan berpikir, dia terlihat sangat cantik sekali. Aku merasakan desakan-desakan di dalam kantung bolaku, merayap di saluran menuju ke batang penisku.

Dia sedang menghisap dan menjilati kantung bolaku ketika penisku berkedut-kedut memuntahkan seluruh sperma yang tertahan dari tadi. Dia terpekik kecil, tidak menelan, dalam posisi ini dia memukul-mukulkan penisku di mukanya. Aku benar-benar menyemburkan cairan maniku di seluruh mukanya.

Putriku berusaha menjilati dan menampung semua cairan maniku. Akhirnya dia telah mengumpulkan dan menghisap setiap tetesan yang terakhir, dia membuka mulut nya untuk menunjukkannya kepadaku dan lalu menelan nya, dengan satu tegukan.

Bersambung…