Dering HP
Cling…cling…cling… bunyi notifikasi dari HP ibuku, gak sengaja aku melihat HP ibuku, aku tuh cenderung jarang sekali melihat HP orang tuaku. Ketika ku gak sengaja melihat HP ibuku, ku melihat ada pesan Chat Fb masuk diHPnya, terpampang nama Heri, apa pak heri tetangga samping rumah?? Ku abaikan saja Pesan Chat itu. Aku tinggal di daerah kabupaten yang ada di jawa barat, aku anak tunggal Ibu bernama narsih berusia 43th seorang ibu rumah tangga, dan ayahku marno 46th seorang buruh keluarga kami adalah keluarga yang bercukupan. Aku tinggal dipemukiman semua tetanggaku kenal sekali, terutama ibu ku yang pandai sekali bergaul dengan para tetangga, ibu mempunyai tubuh yang tambun dan payudara yanh sedikit besar, setiap hari ibuku mengurus rumah dari mencuci,memasak dan lain sebagainya selayaknya ibu rumah tangga. Suatu hari ibu ku sedang menjemurkan pakaian yang habis di cucinya dihalaman rumah, ibu hanya memakai daster dengan tali satu dan belahan dadanya terbuka, ku lihat ibu sedang mengobrol dengan pak heri yang akan berangkat bekerja. Pak heri adalah tetangga samping rumah mempunyai anak 2 dan istri, istrinya pak heri suka berkunjung ke rumah ku sekedar mengobrol dengan ibuku. Diselang waktu ibu sedang berjemur pak heri pun menghampiri, ku lihat mereka sedang bercakap cakap. Mata pak heri pun tak lepas dari belahan dada ibuku, sesekali tangan pak heri mencolek bagian dada ibuku. “Iih bapak main colak colek aja” ibuku “Habisnya aku gemes itu mu” pak heri “Kan gak enak diliat orang” ibuku “Tapi klo gak ada orang enakan??” Pak heri menggoda ibuku “Iihh apaan sih pak..,sudah sana gak enak sama tetangga yang lain” ibuku Pak heri pun bergegas pergi dari hadapan ibuku. Waktu menunjukan siang hari. Aku dirumah bersama ibuku, setiap siang ibuku selalu memakai baju yang sedikit agak terbuka karna cuacanya panas sekali. Dari jauh terdengar suara abang sayur langganan ibuku diluar yang bernama mang sukir. Ibuku memanggil mang sukir. “Mang…sinii” ibuku keluar pager “Ehh ibu..beli sayur apa??” Mang sukir “Hmm…apa yaa…, terongnya gede dan panjang yaa??” ibuku “Gede juga punyaku bu” mang sukir “Iihh mang sukir…” ibuku tersipu malu “Yaa bu..,liat aja nih” tawar mang sukir “Liat apa??” Ibuku “Liat punyaku yang gede ini” mang sukir “Iihh mang sukir” ibuku “Yaa bu…ini jadi gede gara gara liat ibu” mang sukir Ibuku melirik tonjolan bawah mang sukir ” iihb mang sukir ada ada aja” ibuku. “Bener habisnya ibu pake bajunya kebuka, jadi pengen…” mang sukir. “Mang nanti belanjaannya masukin ke teras aja ya..” ibuku “Yaa ibu sipp..” mang sukir Selang berapa lama mang sukir masuk ke teras rumah. “Udahh bu…” mang sukir “Berapa mang??” Ibuku “Hmm.***k usah bayar bu” mang sukir “Kok gak usah bayar??” Ibuku “Hmmm bayarnya pake itu ibu saja” mang sukir. “Itu apa??” Ibuku “Nenen ibu” mang sukir sambil membisikan dikuping ibuku. “Iihh..mang sukir ada ada aja” ibuku “Boleh yaa bu??” Mang sukir. “Hmmmm…sebentar aja loh” ibuku. Tangan mang sukir yang besar langsung memegang payudara ibuku yang besar. “Hsss…manggg…jangan kenceng kenceng” desah ibuku “Yaa bu…, punya ibu gede dan mulus, beda punya istriku” mang sukir Mang sukir pun membuka bagian payudara ibuku, dan langsung menghisap puting ibuku. “Ahhh…manggg…sudahhh…” ibuku “Nanti bu..enak nih…” mang sukir Mang sukir sambil menyusu payudara ibuku dengan berdiri. Kemudian tangan ibuku dipegangnya oleh mang sukir mengarahkan kebagian selangkangan mang sukir yang besar. “Ahhh….enak sekali tetemu bu” mang sukir Tangan mang sukir memasukan tangannya ke dalam celana ibuku. “Hsss..manggg…” ibuku “Boleh yaa buk…” mang sukir berbisik Ibuku hanya mengangguk saja atas permintaan mang sukir “Aku sudah tidak tahan buk..” mang sukir Dibukanya bagian bawah ibuku, ibuku disuruh menungging, dan mang sukir mengeluarkan rudalnya yang panjang dan hitam. Rudalnya mulai mencari lubangnya, dan bless… “Aawwwhhh…..” ibuku teriak “Diem jangan teriak” mang sukir “Punya mu besar sekali..” ibuku Tak lama mang sukir memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat. “Aahhh…ahhh…ahhhhh….mangggg….hsss….enakkk mang punyaaa muuu…” ibuku mendesah hebat “Oohhh….ohhhh…memekmu jugaaa legittt bgt…” mang sukir Tak lama kemudia, tubuh ibuku mengejang, dan tiba tiba lemas. Mang sukir pun mengerang menghentakan kontolnya ke dalam memek ibuku. ” ahhhh…ahhhh…ahhh…crrooott…crrrooottt….cccrrrooottt…” mang sukir Mang sukir menembakan spremanya didalam rahim ibuku. Mereka pun berpelukan satu sama lain, alat kelaminnya pun masih menyatu. Setelah itu mereka segera bergegas untuk membereskan pakaiannya karena takut ketahuan orang. Malam hari pun tiba, sikap ibuku berbeda sekali, tak seperti biasanya ibuku bermain HP sambil ketawa ketawa gak tau chat sama siapa dia. Sampai ayahku pulang ibuku masih saja main HP. Malam pun telah larut pukul 23.00 Aku keluar kamar karna mau mengambil minum dikulkas yang berada di dapur, aku melewati kamar orang tuaku. Tak sengaja aku mendengar percakapan mereka berdua “Ibu chat sama siapa sih liat HP terus…??” Ayahku “Ini yah..aku chat sama mang sukir” ibuku “Ohh mang sukir tukang sayur itu??” Ayah “Iyaa yah…, masa dia ajak ibu jalan jalan, boleh gak yah??” Ibuku “Hmmm…yaa boleh aja” ayah “Ayah gak marah aku jalan sama mang sukir??” Ibuku “Gakk bu…, klo itu buat ibu senang” ayah ” hmmm…klo mang sukir tau taunya kepincut sama ibu gimana yahh??” Ibuku “Ahh ibu..ngomongnya ada ada aja” ayah “Yaa gimana yahh…” ibuku “Tau ah..ayah mau tidur capek..” ayahku “Iih…ayah di ajakin ngomong malah tidur dia..” ibuku Bersambung.
part2
Cling…cling…cling… bunyi notifikasi dari HP ibuku, gak sengaja aku melihat HP ibuku, aku tuh cenderung jarang sekali melihat HP orang tuaku. Ketika ku gak sengaja melihat HP ibuku, ku melihat ada pesan Chat Fb masuk diHPnya, terpampang nama Heri, apa pak heri tetangga samping rumah?? Ku abaikan saja Pesan Chat itu. Aku tinggal di daerah kabupaten yang ada di jawa barat, aku anak tunggal Ibu bernama narsih berusia 43th seorang ibu rumah tangga, dan ayahku marno 46th seorang buruh keluarga kami adalah keluarga yang bercukupan. Aku tinggal dipemukiman semua tetanggaku kenal sekali, terutama ibu ku yang pandai sekali bergaul dengan para tetangga, ibu mempunyai tubuh yang tambun dan payudara yanh sedikit besar, setiap hari ibuku mengurus rumah dari mencuci,memasak dan lain sebagainya selayaknya ibu rumah tangga. Suatu hari ibu ku sedang menjemurkan pakaian yang habis di cucinya dihalaman rumah, ibu hanya memakai daster dengan tali satu dan belahan dadanya terbuka, ku lihat ibu sedang mengobrol dengan pak heri yang akan berangkat bekerja. Pak heri adalah tetangga samping rumah mempunyai anak 2 dan istri, istrinya pak heri suka berkunjung ke rumah ku sekedar mengobrol dengan ibuku. Diselang waktu ibu sedang berjemur pak heri pun menghampiri, ku lihat mereka sedang bercakap cakap. Mata pak heri pun tak lepas dari belahan dada ibuku, sesekali tangan pak heri mencolek bagian dada ibuku. “Iih bapak main colak colek aja” ibuku “Habisnya aku gemes itu mu” pak heri “Kan gak enak diliat orang” ibuku “Tapi klo gak ada orang enakan??” Pak heri menggoda ibuku “Iihh apaan sih pak..,sudah sana gak enak sama tetangga yang lain” ibuku Pak heri pun bergegas pergi dari hadapan ibuku. Waktu menunjukan siang hari. Aku dirumah bersama ibuku, setiap siang ibuku selalu memakai baju yang sedikit agak terbuka karna cuacanya panas sekali. Dari jauh terdengar suara abang sayur langganan ibuku diluar yang bernama mang sukir. Ibuku memanggil mang sukir. “Mang…sinii” ibuku keluar pager “Ehh ibu..beli sayur apa??” Mang sukir “Hmm…apa yaa…, terongnya gede dan panjang yaa??” ibuku “Gede juga punyaku bu” mang sukir “Iihh mang sukir…” ibuku tersipu malu “Yaa bu..,liat aja nih” tawar mang sukir “Liat apa??” Ibuku “Liat punyaku yang gede ini” mang sukir “Iihh mang sukir” ibuku “Yaa bu…ini jadi gede gara gara liat ibu” mang sukir Ibuku melirik tonjolan bawah mang sukir ” iihb mang sukir ada ada aja” ibuku. “Bener habisnya ibu pake bajunya kebuka, jadi pengen…” mang sukir. “Mang nanti belanjaannya masukin ke teras aja ya..” ibuku “Yaa ibu sipp..” mang sukir Selang berapa lama mang sukir masuk ke teras rumah. “Udahh bu…” mang sukir “Berapa mang??” Ibuku “Hmm.***k usah bayar bu” mang sukir “Kok gak usah bayar??” Ibuku “Hmmm bayarnya pake itu ibu saja” mang sukir. “Itu apa??” Ibuku “Nenen ibu” mang sukir sambil membisikan dikuping ibuku. “Iihh..mang sukir ada ada aja” ibuku “Boleh yaa bu??” Mang sukir. “Hmmmm…sebentar aja loh” ibuku. Tangan mang sukir yang besar langsung memegang payudara ibuku yang besar. “Hsss…manggg…jangan kenceng kenceng” desah ibuku “Yaa bu…, punya ibu gede dan mulus, beda punya istriku” mang sukir Mang sukir pun membuka bagian payudara ibuku, dan langsung menghisap puting ibuku. “Ahhh…manggg…sudahhh…” ibuku “Nanti bu..enak nih…” mang sukir Mang sukir sambil menyusu payudara ibuku dengan berdiri. Kemudian tangan ibuku dipegangnya oleh mang sukir mengarahkan kebagian selangkangan mang sukir yang besar. “Ahhh….enak sekali tetemu bu” mang sukir Tangan mang sukir memasukan tangannya ke dalam celana ibuku. “Hsss..manggg…” ibuku “Boleh yaa buk…” mang sukir berbisik Ibuku hanya mengangguk saja atas permintaan mang sukir “Aku sudah tidak tahan buk..” mang sukir Dibukanya bagian bawah ibuku, ibuku disuruh menungging, dan mang sukir mengeluarkan rudalnya yang panjang dan hitam. Rudalnya mulai mencari lubangnya, dan bless… “Aawwwhhh…..” ibuku teriak “Diem jangan teriak” mang sukir “Punya mu besar sekali..” ibuku Tak lama mang sukir memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat. “Aahhh…ahhh…ahhhhh….mangggg….hsss….enakkk mang punyaaa muuu…” ibuku mendesah hebat “Oohhh….ohhhh…memekmu jugaaa legittt bgt…” mang sukir Tak lama kemudia, tubuh ibuku mengejang, dan tiba tiba lemas. Mang sukir pun mengerang menghentakan kontolnya ke dalam memek ibuku. ” ahhhh…ahhhh…ahhh…crrooott…crrrooottt….cccrrrooottt…” mang sukir Mang sukir menembakan spremanya didalam rahim ibuku. Mereka pun berpelukan satu sama lain, alat kelaminnya pun masih menyatu. Setelah itu mereka segera bergegas untuk membereskan pakaiannya karena takut ketahuan orang. Malam hari pun tiba, sikap ibuku berbeda sekali, tak seperti biasanya ibuku bermain HP sambil ketawa ketawa gak tau chat sama siapa dia. Sampai ayahku pulang ibuku masih saja main HP. Malam pun telah larut pukul 23.00 Aku keluar kamar karna mau mengambil minum dikulkas yang berada di dapur, aku melewati kamar orang tuaku. Tak sengaja aku mendengar percakapan mereka berdua “Ibu chat sama siapa sih liat HP terus…??” Ayahku “Ini yah..aku chat sama mang sukir” ibuku “Ohh mang sukir tukang sayur itu??” Ayah “Iyaa yah…, masa dia ajak ibu jalan jalan, boleh gak yah??” Ibuku “Hmmm…yaa boleh aja” ayah “Ayah gak marah aku jalan sama mang sukir??” Ibuku “Gakk bu…, klo itu buat ibu senang” ayah ” hmmm…klo mang sukir tau taunya kepincut sama ibu gimana yahh??” Ibuku “Ahh ibu..ngomongnya ada ada aja” ayah “Yaa gimana yahh…” ibuku “Tau ah..ayah mau tidur capek..” ayahku “Iih…ayah di ajakin ngomong malah tidur dia..” ibuku Bersambung.