Dan Akhwatpun Bisa Rusak
Penampilanku selayaknya akhwat yang alim,aku selalu mengenakan jilbab yang menutupi dadaku dan rok panjang,wajahku terbilang cukup cantik,dan meskipun menggunakan jilbab sedada,namun bentuk payudaraku masih saja tercetak,
Awal kuliah ini membuatku begitu bersemangat ingin menikmati dan merasakan dunia perkuliahan,
Masa masa orientasi universitaspun aku lalui dengan begitu semangat meskipun kebanyakan teman teman satu jurusanku adalah laki laki,sehingga aku hanya memiliki beberapa teman wanita dan kebanyakanpun seorang akhwat,
Pada masa orientasi ini lah aku mulai mengenal cinta,memang waktu SMA akupun pernah berpacaran,namun tak lama karna aku memilih untuk membenahi diri dan meninggalkan smua yang diharamkan agama,
Namun semuanya berubah ketika aku memasuki jenjang perkuliahan ini,Kak Adit,seniorku yg membuat aku kembali merasakan cinta,meskipun ketika memberikan orientasi dia trkesan galak,namun dibalik semua itu dia begitu baik kepadaku,
“Hai,ini bnar dengan dek dini?”, begitulah sapaan pertamanya melalui pesan singkat kpadaku,hingga akhirnya kamipun mulai sering chatting,
Pernah beberapa kali kak adit mengajakku jalan,namun aku masih menolaknya karna sbsa mungkin aku menghindari keluar dengan orang yang bukan mukhrimku,
Hingga suatu ketika kak adit pergi selama seminggu untuk mata kuliahnya,dan kamipun berhenti berkabar karna di tempat dia pergi susah sinyal,hari hariku menjadi terasa sepi,”aah apa aku bnar benar telah jatuh cinta?”
Akhirnya aku branikan untuk mengawali mengirimnya sebuah pesan singkat,
“Kak kapan pulang?”
Benar saja,chatku tak terkirim,”mungkin memang disana susah sinyal”,pikirku,
Sehari kemudian ada chat yang masuk ke hpku,
“Hai dek din”, kak adit, akhirnya,
“Hai kak,sudah balik semrang?”,
“Sudah,baru saja sampai”,
“Kangen kak”, what?knpa aku ini?harusnya seorang akhwat spertiku tak boleh sperti ini,
“Sama dek,kakak boleh main k kosanmu?”,
Deg,hatiku terasa bimbang,apakah aku memperbolehkan seorang laki laki yang bukan mukhrimku main ke kosanku?kosan akhwat,tapi disisi lain pun aku begitu kangen kepadanya,
Hal yang tak kuduga aku justru keluar kamar kosku,melihat sekeliling dan memastikan kondisi kosanku,sepi,
“Iya kak,ksni aja”,
“Oke,kakak otw”,
Ntah apa yang sudah aku lakukan,ah sudahlah,rsa kangenku sudah trlalu lama aku pendam,
Bberapa menit kmudian terdengar suara motor didapan kosku,kak adit datang,betapa bahagianya aku,tp akupun mrasa malu dan brsalah,
“Dek din,kakak sudah didepan”,chat dari kak adit,
Lama aku hanya membaca char tersebut tanpa membalasnya,aku masih bimbang,apakah akhwat spertiku pantas menerima tamu yang bukan mukhrimku?
“Dek,kakak pulang aj ya”, chatnya lagi,
Akupun langsung berlari kepintu depan dan membukakan pintu untuknya,aaaah knpa aku ini?
“Masuk kak”,
“Terimakasih,kok sepi?”,
“Iya kak yang lain lagi pada pergi”,
Akhirnya kamipun mulai mengobrol,tentang acaranya mata kuliahnya,orientasi mahasiswa,dll,
“Dek kamu cantik ya setelah kakak perhatiin”,katanya sambil terkekeh kecil,
Aku hanya terdiam malu,tapi hatikupun berdegup kencang,sudah lama aku tak pernah dirayu laki laki,apakah aku merindukan rayuan seperti ini?
“Kok diem”,
“Gapapa kak,aku bikinkan minum ya”,
“Gausah dek,dsni aja tmenin kakak”,katanya sambil memegang tanganku,
Sontak aku langsung melepaskan tanganku, “maaf kak bukan mukhrim”,
“Maaf dek,dek kakak suka sama kamu”,kata katanya benar benar membuatku deg degan,dan aku hanya terdiam dan tertunduk malu,
Tiba tiba dia kembali memegang tanganku,dan kali ini aku hanya terdiam,
“Kakak benar benar jatuh cinta sama kamu dek”, kalimat itu hanya membuatku semakin tertunduk malu,dan smakin lupa bahwa tanganku tengah dipegang seorang laki laki yang bukan mukhrimku,
“Kak apa apaan sh kak!”,langsung aku membentak kak Adit, “Kakak keluar sekarang juga!”,aku langsung mengusir kak adit,
Kak aditpun berusha meminta maaf berkali kali tapi aku ttap saja mengusirnya pulang,
Setelah kak adit pulang langsung aku banting pintu depan dan masuk kedalam kamarku,aku menangis sejadi jadinya,kenapa lelaki yang aku cintai melakukan ini kepadaku,
Ditengah tangisku tiba tiba hatiku menjadi bimbang,ada perasaan bersalah yang muncul ketika mengingat aku yang dengan tega mengusir kak Adit,
“Dini knpa kau tega mengusir orang yang kamu cintai?memang apa salahnya dia?dia hanya mencium pipimu,bukankah masih wajar?”, pikiran aneh pun mulai muncul dikepalaku,
Akupun langsung menghilangkan pikiran tersebut dan segera menunaikan ibadahku,
Tiba tiba ada telepon masuk ke hpku,kak Adit,
Akupun tak langsung mengangkatnya,msh tersisa perasaan marah didalam hatiku,
“Dini,angkat saja,mungkin dia hanya ingin meminta maaf”,pikirku,
“Assalamualaikum”,suara kak adit,
Aku hanya terdiam,
“Salam kalau nggak d jawab dosa lho dek din”,lanjutnya,
“Iya Waalaikumsalam”,
“Maaf y dek tadi kakak khilaf,kakak gak bermaksud gituin kamu”,
Akupun mulai menangis mengingat kejadian tadi, “kakak tau gak,aku ksni dengan membawa semua harapan ortuku kak”,
“Iya maafin kakak dek,kakak benar benar khilaf”,
“Tolong kak jangan diulangi lagi”, apa lagi ini?kenapa aku dengan mudah memaafkannya,harusnya aku langsung menjauhinya,
“Sebagai permintaan maaf kakak,nanti selepas maghrib kita makan yuk?”, ajak kak Adit,aku sempat berfikir sejenak,apakah aku dengan mudah memaafkannya dan justru mau diajak makan brdua oleh lelaki sperti itu?
“Tidak ada salahnya dini,dia hanya ingin menunjukkan rasa bersalahnya,bukankah tuhan juga maha pemaaf,kenapa kamu tidak?”, ah,lagi lagi pikiran anehpun muncul,
“Iya kak”, kata kata itupun langsung keluar dri mulutku,adakah yang salah dengan pikiranku ini?
“Oke,nanti kakak jemput ya”,
“Gausah kak aku jalan kaki aja”,jawabku,
Akhirnya diapun menentukan dimana kami akan makan,
Dan selepas magribpun tiba,dengan memakai jilbab sedada dan rok panjang akupun segera berjalan menuju tempat janjian dengan kak adit,
Tempat makan ini suasanya begitu romantis,dengan lampu kuning yang menambah nuansa romantis,kak Adit pun sudah ada disana dan akupun diajaknya duduk disebelahnya,
“Mau makan apa dek?”,
“Trserah kak”,
Akhirnya kamipun memesan makanan dan mulai menyantap makanan yang sudah dipesan,
Setelah makan kak Adit kembali meminta maaf, “dek din,maafin kakak tadi kakak khilaf”,
“Iya kak,jangan diulang lagi”,
“Maaf ya,kakak kira kamu bakal maklumi hal seperti itu”,
“Hah maksud kakak apaan?”, jawabku dengan mata melotot,
“Jangan marah dulu dong,kakak pikir mencium pipi sudah hal yang wajar untuk seseorang seumuran kita,masak nggak boleh sih dek?”, jelas kak adit,dan hal itu agak mengganggu imanku,apakah benar hal itu wajar?
“Tapi itu dosa kak,aku nggak mau berbuat dosa,kita bukan mukhrim”,
“Suatu saat kn kakak akan menghalalkan kamu dek”, jawabnya sepontan dengan senyuman manisnya,senyuman yang membuatku semakin cinta kepadanya, “lagian,pasti jarang jarang kakak cium kamu,kakak sibuk,kamupun sibuk”, lanjutnya,
Aku hanya terdiam mendengarkan perkataan kak adit, didalam lubuk hatiku, setelah kcupan pertama di pipiku itu memang aku akui aku merasakan rasa hangat,sangat hangat,
“Kak ayo pulang”,hanya itu kata kata yang keluar dari mulutku,dan kak aditpun hanya menurutinya,
Akhirnya kamipun sampai di kosan,kosanku masih sangat sepi,akhwat akhwat yang lain masih ada acara dari pagi sampai isya nanti,
“Persilahkan dia masuk dini,dia tamu lho”, pikiran aneh muncul lg dikepalaku, “masuk kak?”, dan aku menurutinya,
“Boleh”,
Kamipun masuk kedalam kosku,berdua,seorang akhwat bersama laki laki yang bukan mukhrimnya,
Akupun lantas membuatkan kak adit sebuah teh hangat, “silahkan kak”,
“Kak apakah benar kakak akan menghalalkanku?”, pertanyaan lugu sekaligus bodoh keluar dari mulut mungilku ini,
“Pasti dek,kakak benar benar mendambakan wanita sepertimu untuk mendampingi hidup kakak”, kata kata ini begitu membuai diriku,hangat,kak aditpun menggenggam tanganku,lagi,dan kali ini aku justu menikmatinya,rasanya begitu nyaman,hangat,
“Kakak begitu menyanyangimu dek”, bisik kak adit dari balik jilbabku, “aaaah”, aku mendesis kecil,rasanya geli,namun geli ini bercampur sensasi lain,bagitu hangat,dan kali ini aku ikut menggenggam tangannya,seakan aku sudah terhipnotis dengan semua perkataanya dan takut kehilangannya,
Tanpa aku sadari mulut kak aditpun bergeser ke pipiku, kak adit mencium pipiku lagi, namun kali ini aku tak berkutik, aku hanya terdiam dan memejamkan mataku menikmati semua kehangatan ini, “mmmmmmuach mmmmmmuach”,
“Kak Adit janji gaakan ninggalin kamu,kamu jngan takut,mmmmh mmmmuach”, kak adit kembali mengecupi pipiku,semakin banyak kecupannya,semakin hangat kurasakan,aaaah apa ini,
Kak aditpun memegang kepalaku,diputarnya kepalaku,dan “mmmmmmh mmmmmmuach”, bbir mungilku d kecupnya,aaaah,aku ingin berontak tapi kepalaku dipegangnya,
“Mmmmmmh aaah”, hanya itu yang kluar dri mulutku,rasanya lebih hangat dari sekedar kecupan dipipiku,
“Jnganh takuut dek diiin,kakakh akan bertanggung jawab dengan semua yang kakak lakukanh,ini cuma untukh kita aaah,mmmmh”,kata kata itu keluar disela sela kecupan kak adit dibibirku,kecupan yang sekarang berubah jadi lumatan,aaah hangat sekali dan menenangkan,apa ini?
“Aaaahhh kaaaakkkh mmmmmh”,desahan kecil tanpa aku sadari keluar dari mulutku,
“Mmmmhhh mmmmmuuuuach mmmmhhh aaaahhhh lllppasssiiin diiiinh”,lumatan kak adit smakin hangat,dan kali ini dia memainkan jemarinya di telingaku dari balik jilbabku,ini hangat,aaaah bukan ini nikmaat,
“Mmmmmmhhh ooooh kaaakkh mmmmh mmmuach”, intuisiku bangkit,aku mulai ikut melumat bbir kak adit,
“Aaaah buukaa muluuuthmu sddikith ddek mmmmh”, akupun hanya mengikuti kata kak adit,kubuka mulut mungilku dan aaaaah lidah kak adit masuk kemulutku,lidah kamipun seakan bertarung didalam mulutku, “mmmmmmmmhhh aaaahhh kkkaaaakkh lllepsh lepsh aaah”, nikmat sekali rasanya, “mmmmh llepsh aaah ah mmmuach”,bunyi kecupan dan desahan kamipun memenuhi ruang tengah kosku ini,
“Assalamualikum”, tiba tiba terdengar suara salam, mbak indah,seorang akhwat satu tingkat diatasku,
Kamipun segera meleaskan panggutan kami dan mengelap bibir kami yang basah,
“Eh ada tamu”,
“I – iya mbak,kenalin mas adit,sniorku di jurusan”, mbak indahpuh hanya berkenalan secukupnya dan segerap masuk ke kamarnya,
Akupun segera menyuruh kak adit pulang,dan trnyta dari tadi aku tidak menutup pintu depan,apakah mbak indah melihat apa yang kami lakukan?lantas kenapa mbak indah tidak marah melihat aku menerima tamu lelaki?
Setelah kak adit pulang,akupun bergegas masuk ke kamarku,inilah hari yang aneh bagiku,tadi siang aku menangis sesenggukan karna kecupan dipipiku,namun malam ini aku justru melakukan hal yang lebih jauh,
Air matakupun mulai membasahi pipiku,
“Kenapa din kenapa kamu melakukan dosa seperti itu?”,sesalku,
“Tapi memang tarasa begitu hangat dan rsanya begitu tenang melakukan semua itu,bahkan kau menikmatinya dini”,pemikiran aneh kembali muncul di otakku,
“Cukup din,jangan sampai kamu terjerumus lebih jauh,tinggalkan dia sekarang”,
“Semua masih dibatas wajar dini,dan kamupun hanya melakukan itu dengannya,tinggalkan ketika dia sudah diluar batas wajar”,
Pikiranku begitu kacau,seakan ada 2 sisi diriku yang tengah berdebat,tapi akhirnya aku setuju dengan opsi bahwa ini msih batas wajar,
Setelah beribadah pun aku rebahkan tubuhku di kasur,kupegangi bibirku,bibir yang sudah merasakan nikmatnya berciuman, “aaaaah eeemmmmgh”, aku mendesah kecil membayangkan kejadian tadi, tapi segera kubuang pikiran tersebut dan akupun tertidur,
***
Hari ini adalah hari pelantikan bagi angkatanku, dan kami akan dilantik disebuah gedung didaerah kabupaten semarang, kami berangkat menggunakan truk, tentunya kak aditpun ikut, krna dia adlah panitia orientasiku,
Stlah seharian dimarahi oleh senior,malamnyapun kami menginap digedung ini,dan kamipun disuruh beristirahat,waktu menunjukkan sekitar pukul 9 malam,
Tiba tiba masuk chat ke hpku, kak adit, “dek din dah tidur?”,
“Belum kak,kenapa?jangan dimarahi kak,seharian sudah dimarahi,atut,hihi”, lagi lagi aku memberikan chat bernada menggoda,kenapa kamu ini dini?
“Teman temammu?”,
“Sebagian besar sudah kak”,
“Coba ke ruang PL101 dek”,
“Hah ad apa kak?tar adek dimarahi panitia lain”,
“Nggak mrka lg pda rapat,tunggu dsna nanti kakak kesana”,
Akupun dengan bodohnya mengikuti arahan kak adit,
Malam itu aku hanya menggunakan jilbab sepundah,kaos olahraga dan rok,maklum saja seharian tadi kami acara diluar ruangan,dan jilbab sedadakupun kotor,
Udara terasa sangat dingin,maklum memang gedung ini berada di kaki gunung ungaran,
Akupun memasuki ruangan tersebut,sepi,ruangan ini memang seharusnya tidak digunakan untuk acara pelantikan,tapi ntah kenapa kak adit menyuruhku kesini,
“Eeemmmmmgh”, tiba tiba kurasakan dekapan dari belakang, aku hendak berteriak ketika kemudian mulutku di bekap, “sssstttt…..ini kakak dek”, trnyata itu adalah kak adit,
Aku hanya terdiam dipelukannya,hangat,apalagi dibandingkan udara luar yang begitu dingin,aaah kenapa aku ini?kenapa aku begitu pasrah?
Kak aditpun membalik tubuhku,dan tanpa aku duga pintu ruangan sudah trtutup,
“Mmmmmmhhhh aaaahhh mmmmmmuuuuach mmmmh”, belum sempat berfikir tiba tiba kak adit kembali melumat bibirku,seperti kemarin, “aaaaah mmmmmh kkkaaaaak mmmmmuach”, akupun ikut melumat bibirnya, ah kenikmatan kemarin terulang kembali,kali ini jauh lebih nikmat karna suasananyapun dingin,
“Mmmmmmh ddeeeekkk ddddiiiinnnniiiii ooooh”,
“Aaaagh kkkaaaakkkkh eeemgh”, kali ini aku membuka mulutku tanpa diminta,dan kembali lagi lidah kami berpanggutan, “eeeemgghhh ssslllluuuurrrrpt ssslllluuuuruuuup emggh”, bunyi kecupan terus kami keluarkan,akupun memejamkan mataku,menikmati semua ini,
Tiba tiba kurasakan payudaraku terasa hangat,aaaah apa ini?