Changing Potion
Changing Potion
Part 1
Di sebuah perkampungan pinggir kota metropolitan, tinggallah sepasang suami istri yang sudah 10 tahun menikah di sebuah rumah kecil yang mereka kontrak. Sang suami bernama Kirman 42 tahun dan sang istri bernama Tuti berumur 40 tahun. Sayangnya mereka tidak dikaruniai anak karena rahim sang istri harus diangkat karena suatu penyakit 8 tahun lalu. Bentuk tubuh Tuti agak gemuk dengan tinggi sekitar 160 cm dan ukuran payudara 34E. Berambut pendek dan warna kulitnya sawo matang. Mereka berdua bekerja sebagai pebintu di sebuah rumah di perumahan elit yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah mereka, lebih tepatnya di Perumahan Indah Lestari Blok C No. 8. Tuti bekerja sebagai pebintu rumah tangga sedangkan Kirman bekerja sebagai tukang kebun di rumah tersebut. Meskipun bekerja di kawasan perumahan elit, tapi mereka berdua hidup pas-pasan, karena gaji yang mereka terima tiap bulan hanya sebesar 800 ribu per orang. Meskipun majikannya baik, tapi karena keahlian yang mereka punya hanya seperti itu, maka majikannya memberi gaji segitu, dan karena Kirman dan Tuti pun merasa demikian, maka mereka menerima tawaran gaji tersebut. Sering kali mereka berhutang kesana-kesini demi memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, untuk bayar kontrakan, listrik, air, makan dan lain sebagainya. Tidak jarang pula mereka meminjam uang kepada majikannya.
Sang majikan bernama Winda bekerja sebagai Manager Marketing pada sebuah perusahaan swasta. Winda merupakan seorang wanita cantik berumur 28 tahun dan belum menikah. Meskipun sudah hampir memasuki usia kepala 3, namun bentuk tubuhnya masih sangat kencang dan padat, tidak gemuk juga tidak kurus, masih terlihat seperti tubuh wanita usia 25 tahunan, dengan tinggi badan sekitar 168 cm, berat badan sekitar 50 kg, dan ukuran payudara 36b, terlihat cukup proporsional karena memang dia rajin untuk olahraga dan melakukan yoga serta melakukan perawatan wajahnya. Dalam kesehariannya Winda selalu mengenakan pakaian yang agak seksi dan ketat sehingga menunjukkan bentuk tubuhnya. Di kantornya pun dia dikagumi dan disukai para karyawannya terutama yang lelaki baik dari bagian marketing maupun bagian lainnya. Namun mereka semua hanya bisa gigit jari tidak berani berbuat apa-apa dan karena memang Winda sungguh menjaga jarak dengan para lelaki yang bukan pasangan hidupnya.
Pada suatu hari ketika mereka pulang malam dari rumah majikannya dengan berjalan kaki, mereka pun sambil berbicara mengenai masalah keuangan yang mereka hadapi.
mas, uang bulanan kita sudah hampir habis ini bagaimana ya?. Kita udah lumayan banyak ngutang sama orang dan kebanyakan belum sanggup kita bayar. Kita juga sudah harus bayar uang sewa kontrakan mas, sudah nunggak 4 bulan kita, kalau kita ga bisa bayar bulan ini minimal bayar untuk 2 bulan sebelumnya, kita akan diusir mas. Kata Tuti.
iya Tut, mas juga lagi mikir ini gimana caranya kita bisa dapat duit tabihan. Mungkin kita harus pinjem uang lagi sebagai cara yang cepat atau mungkin kita harus menggadaikan barang kita lagi. Sudahlah jangan terlalu kamu pikirkan Tut, nanti kita pasti dikasih jalan untuk mendapatkan uang lebih. Kata Kirman.
Sambil terus berjalan menuju rumahnya, mereka tiba-tiba bertemu dengan seorang kakek misterius. Kakek itu sedang duduk di pinggir jalan yang sepi. Ketika mereka berjalan semakin mendekati kakek tersebut, kakek tersebut meminta makanan kepada mereka. Kebetulan Tuti yang mebiwa roti dan minum pemberian majikannya, kemudian memberikannya kepada kakek tersebut. Lalu kakek tersebut menerimanya dan memakannya. Ketika akan meninggalkan kakek tersebut, tiba-tiba kakek tersebut berkata.
tunggu sebentar nak. Terima kasih sudah memberikan roti ini kepada kakek, sebagai gantinya terima ini ya nak. Kakek rasa ini bisa mebantu kamu mengatasi masalah yang sedang kamu alami. Kata kakek misterius tersebut sambil menyerahkan sebuah gulungan kertas kucel ke Tuti. Karena merasa tak enak jika tak menerimanya, Tuti pun mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tasnya, lalu mereka pun pamit dan meninggalkan kakek tersebut. setelah mereka merasa sudah berjalan agak jauh, mereka pun menengok kebili ke belakang melihat kakek tersebut. Tapi betapa kagetnya mereka, si kakek tersebut sudah tidak ada lagi di sana. Mereka pun tidak ambil pusing dan berpikir kakek tersebut langsung pergi juga sambil terus berjalan kerumah mereka hingga akhirnya mereka tiba dan masuk kedalam.
Ketika sedang santai sehabis makan malam dan duduk berdua dengan istrinya sambil nonton tv, Kirman pun meraba-raba paha istrinya yang sedang asyik nonton sinetron. Malam itu istrinya memakai daster tipis dengan belahan dada rendah tanpa pakai bh dan panjangnya hanya setengah pahanya.
mas lagi kepingin yaa?. Tanya Tuti manja.
iya Tut, mas lagi kepingin nih, kamu sih pake pakean seksi begini. Kata Kirman sambil berpindah mengusap-usap vagina istrinya dari luar celana dalamnya. Kirman pun menciumi bibir istrinya penuh nafsu sambil tetap mengusap-usap vagina istirnya. Tuti pun mebilas dengan penuh nafsu ciuman dari suaminya.
mmmphh,, mashh.. mmpphh,, mmmppphhuuuachhh,,sshh..ahh. Desah Tuti.
Setelah puas menciumi bibir istrinya, diapun menarik membuka daster istrinya. Kini istrinya hanya tinggal mengenakan celana dalam berwarna creamnya. Dia pun membuka seluruh pakainnya. Lalu kini Kirman mengajak istrinya pindah ke kamar, lalu menidurkan istrinya dalam posisi telentang. Kirman pun langsung meremas-remas dan menciumi payudara istrinya dengan penuh nafsu. Dia pun memilin-milin kedua puting payudara istrinya lalu mengemut dan menghisapnya seperti sedang nenen.
aaaahh,, massshhh.. mmmhhh.. ahhhsssshhh.. enak masshhh. Desah Tuti.
Puas memainkan payudara istrinya, Kirman pun menarik dan membuka celana dalam Tuti. Lalu dia menciumi dan menjilat-jilat vagina istrinya. Diapun membuka sedikit lipatan bibir vagina istrinya lalu menjilatinya lagi penuh nafsu.
ahhh, maasshhh enaaaak masshhhh,,, ahhhh terusshhh masshhh. Racau Tuti sambil memegangi kepala suaminya. Vagina Tuti pun terasa mulai basah akibat rangsangan yang dilakukan suaminya. Puas menjilati vagina istrinya, dia pun kembali menciumi bibir istrinya dengan penuh nafsu. Tidak lama kemudian, Tuti mengubah posisinya, sekarang dia berada di atas Kirman. Tuti pun menciumi bibir suaminya itu penuh nafsu. Puas menciumi bibir suaminya, ia turun menciumi leher suaminya, lalu ke dadanya yang cukup bidang. Dia menjilati puting suaminya serta menggigit-gigit gemas. Kriman pun merasa keenakan. Tidak lama kemudian, Tuti pun turun menuju penis suaminya.
Tuti mulai dengan mengelus-elus penis suaminya itu. Lalu mengecupnya dengan lembut sambil terus mengelus dan memijit-mijitnya. Tidak lama penis suaminya semakin menegang tegak berdiri. Melihat hal itu, Tuti pun tersenyum lalu memasukkan penis suaminya ke dalam mulutnya. Dia mengulum dan mengemut-emut penis suaminya sambil terus memijat-mijatnya.
ooohhh Tut,, enaaak sekali. Ooohh terusin Tut, hisap terus titit gue. Ahhhsshhh. Desah Kirman yang merasa keenakan dengan blowjob yang dilakukan istrinya. Cukup lama Tuti mengulum penis suaminya di mulutnya, higga Kirman tidak tahan lagi lalu melepas kuluman istrinya dan menidurkannya kebili dengan posisi telentang. Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam vagina istrinya lalu memaju mundurkan penisnya.
aaahh,, masshh,, aahh,,, besar sekali kontolmu masshh. Ahhh enaaak masshh.. terushh mashh genjot terusshh istrimu ini.. ahhh. Desah Tuti yang merasa keenakan.
Cukup lama mereka berada dalam posisi tersebut, hingga akhirnya Kirman merasa hampir mencapai klimaksnya. Dia pun mempercepat kocokan penisnya di dalam vagina istrinya.
aaahh.. masshh.. aku mau keluar mashh. Ahh. Desah Tuti.
aku juga Tut, mau keluar. Ahhsshh. Ucap Kirman.
Hingga tak berapa lama kemudian keduanya merasakan mencapai klimaksnya. Kirman pun akhirnya menyemprotkan spermanya yang cukup banyak ke dalam vagina Tuti. Setelah merasa sudah menyemprotkan semua spermanya ke dalam vagina istrinya, dia pun mencabut penisnya dari vagina istrinya, terlihat dari vagina istrinya ada cairan spermanya yang ikut keluar meleleh sedikit dan tiduran disebelah istrinya. Mereka pun merasa kelelahan seperti orang habis berolahraga dan berusaha menghirup oksigen sebanyaknya supaya mereka segar kebili. [END PART 1]