cersex kisah wanita poliandri
Aku seorang ibu rumah tangga usiaku 32 tahun sebut saja namaku siti mariam dan aku punya suami seorang pegawai negeri sebut saja namanya purnomo kami tinggal di sebuah kota kecil di Jawa tengah menempati sebuah perumnas hasil kreditan dari sebuah bank, kami baru punya anak 1 orang bernama Mira, kami hidup bahagia walaupun dalam kesederhanaan, tetangga-tetangga kami sangat bersahaja.
Kami suka hidup saling membantu meskipun kami berbeda-beda agamanya, kami sendiri dari kalangan muslim tapi teman-teman kami rata-rata beragama kristen, hal itu bukanlah menjadi halangan bagi kami untuk saling tolong menolong, tetangga kami yang paling akrab adalah keluarga Wiliem yang asli dari Manado, jarak rumah kami tidak terlalu jauh hanya sekitar 100 meter, Wiliem dan Elin (istrinya) suka bermain ke rumah begitu juga sebaliknya.
Pada suatu sore kami berkunjung ke rumah Wiliem seperti biasa kami ngobrol kesana kemari sampai malam, Elin mengajakku ke dapur untuk menyiapkan makanan kecil buat teman ngobrol biar tambah seru, tanpa sengaja aku melihat sebuah majalah tergeletak di bawah meja makan, iseng-iseng aku buka sambil menunggu Elin mengambil piring dan snack, darahku berdesir ketika melihat gambar-gambar pada majalah itu aku betul-betul terpaku dan terangsang karena baru pertama kali aku melihat wanita yang sedang ML sama anjing peliharaannya, sampai aku menelan ludah karena punya anjing jauh lebih besar di banding punya suamiku.
“Hayo….liat-liat apa ” aku tersentak kaget tiba-tiba Elin mengagetkan aku dari belakang, aku jadi gugup untuk menjawabnya.
“Oh..eh..i..i..ini” aku gugup dan gemetaran di samping kaget juga masih ada perasaan penasaran dan terangsang hebat melihat punya anjing yang extra besar.
“Ha..ha..ha apa kamu belum pernah liat yang beginian”. Aku jawab dengan jujur
“Belum Lin, apa kamu suka liat yang sama anjing seperti ini ?” tanyaku pada Elin.
“Iya aku suka banget, suamikupun sama, bahkan bukan hanya melihat dan menonton filmnya tapi langsung kami praktekkan sama Moli peliharaan kita” dengan santai Elin menjawab pertanyaanku dengan jujur.
“Gimana rasanya Lin ?” tanyaku penasaran.
“Rasanya luar biasa beda kalau kita ML ama suami, kalau yang ini gerakannya cepat, kuat, membuat kita cepat keluar, tapi yang terpenting setelah selesai gak langsung bisa lepas tapi kita akan jadi satu dulu ama dia jadi pantat ketemu pantat, tapi kontolnya akan nyangkut di memek kita” kata Elin menjelaskan.
“Trus gimana ” tanyaku lagi penasaran.
“Eh…kamu pasti ingin melakukan juga kan? ” tanya Elin tanpa sungkan.
“I…iya sih kelihatanya sangat nikmat banget, tapi gimana tadi kok bisa nyangkut apa gak sakit ” tanyaku penuh selidik.
“Daripada hanya mendengar ceritaku kamunya hanya bertanya-tanya, lebih baik kamu coba langsung saja sama Moli ” jawab Elin yang membuat aku semakin penasaran.
“Gini aja kira-kira mas Purnomo mengijinkan kamu ML sama anjing apa tidak? ” tanyanya.
“Kalau suamiku sih pasti ok-ok saja Lin ” jawabku.
Dia menyarankan untuk membicarakan dengan suamiku dulu sambil membawa foto Elin sedang ML ama Moli, aku di suruh pura-pura menemukan foto itu secara tidak sengaja.
“Nah nanti aku ajak dulu bang Wiliem ke belakang, baru deh kamu tunjukkan foto itu, kalau setuju kamu pura-pura menjebakku dengan menunjukan fotoku itu ”
Aku setuju kemudian kami menuju teras tak lama kemudian Wiliem di ajak ke dalam oleh Elin.
“Mas aku barusan menemukan foto Elin ML sama Moli ” sambil ku tunjukkan foto itu ke Mas Pur, dia mengamati agak lama kulihat wajah mas pur berubah agak kemerah-merahan.
“Wah hebat juga rupanya si Elin ini, aku jadi ingin lihat dia lagi ML ama Moli ” katanya penuh harapan.
“Mas gimana kalau aku aja yang sama Moli? ” Aku menawarkan diri.
“Eh.. Kamu mau ML ama anjing tapi gimana caranya? ” tanya suamiku.
“Gampang itu mas, sebentar ya? ” kemudian aku panggil Elin, tak lama kemudian Elin datang dan duduk bersama kami.
“Lin terus terang aja aku menemukan foto ini, dan Mas Pur mau liat secara langsung, kalau kamu tidak mau maka foto ini menjadi milik semua orang”
Dengan wajah yang dibuat terkejut “Ba…baik aku akan bicarakan dulu sama suamiku”
Tak lama kemudian Wiliem dan Elin mengajak kami ke ruang tengah, dimana telah tersedia kasur lantai, seperti tidak terjadi apa-apa tak lama kemudian Wiliem telah menuntun Moli ke ruang tengah, photomemek.com sepertinya Moli sudah paham apa yang harus dia lakukan, Moli menjilati wajah Elin, tanpa buang waktu Mas Pur melepas pakaian Elin sehingga menjadi telanjang bulat, Moli semakin agresif menjilati susu dan memek Elin, melihat hal itu aku menjadi blingsatan sendiri sementara Mas Pur memperhatikan atraksi Elin vs Moli sambil mengocok kontolnya sendiri, kemudian Elin mengambil posisi merangkak siap dikawinin ama Moli, tanpa basa-basi Moli naik ke punggung Elin, kaki depan menjepit pinggul sambil mengarahkan kontolnya ke memek Elin dengan gerakan yang sangat cepat.
Elin berteriak ketika memeknya di penuhi oleh kontol Moli “Oh….Moli aku gak kuat oh… Akhu keluar ” dengan mata yang terbeliak Elin mencapai puncak orgasme, demikian pula dengan Moli dia juga meraung tertahan kemudian secara spontan dia melompat ke samping anehnya pantat Elin dan pantat Moli seakan gak bisa lepas sehingga terjadi saling tarik menarik, dengan cekatan Mas Pur menenangkan Moli hal ini membuat dia tenang dan merebahkan diri di kasur lantai masih dalam keadaan kelaminnya menyatu dengan memek Elin, Mas Pur mengangkat kaki kiri Elin nampak jelas kontol yang mengembang dan tertahan dalam memek Elin, tanpa aku sadari ternyata aku sudah tidak menggunakan pakaian lagi. Karena terlalu asyik memperhatikan punya Moli sambil nungging maka dengan leluasa Wiliem meremas pantatku dan mencolok-colok memekku yang sudah basah, karena udah gak tahan aku suruh dia segera memasukkan kontolnya ke memekku.
“Ayo omm udah gak kuat” Wiliem langsung menggenjot dari belakang karena udah terangsang berat kami pun tidak begitu lama dapat menyelesaikannya.
“Oh..oh aku keluar om” bersamaan dengan itu menyemburlah sperma Wiliem kerahimku terasa hangat dan Wiliempun terkulai di kasur lantai. Karena sudah terlalu lama menunggu, suamikupun udah gak tahan dengan posisiku yang masih nungging, Mas Pur menancapkan kontolnya ke memekku, karena saking terangsangnya Mas Pur pun menyemprotkan sperma ke rahimku bercampur dengan sperma Wiliem, setelah 15 menit kontol Moli udah mengkerut dengan membanjiri rahim Elin dengan spermanya, dengan kejadian itu kami sudah tidak ada jarak lagi, tidak ada perasaan cemburu, kita sudah di satukan oleh anjing kesayangan dan merupakan suami ke tiga kami.,,,,,,,,,,,,,,,,
TAMAT.