cerita ngentot anjing pudel

Cerita Dewasa – Namaku Jubaedah, statusku masih menjomblo tetapi sudah tidak perawan lagi, usiaku 29 tahun, cantik, manis, tinggi 169 cm, bodiku atletis dan sexy dengan berhias tatto burung gagak di pundak kanan, aku adalah seorang dokter hewan, sehari-hari aku magang di Kebun Binatang Surabaya (KBS), berdomisili di Surabaya. silakan kontak aku kalau mau berkenalan dan dimohon serius jangan bercanda.

Libidoku sangat tinggi sehingga hampir setiap hari kalau aku tidak melakukan hubungan sex maka aku selalu melakukan masturbasi, malam hari di kamarku aku sering melakukannya dan tak jarang aku juga melakukannya di KBS tempatku bekerja.

Kalau di kebun binatang biasanya kulakukan di kamar mandi kantor klinik hewan atau terkadang malah di dalam kandang zebra, tentu saat sepi dan pada istirahat siang karena pada saat istirahat makan siang para dokter hewan lainnya pada pergi ke kantin selama satu jam, nah! Pada saat-saat seperti itulah aku melakukan aktifitas kebiasanku melakukan swalayan memuaskan nafsu birahiku, namun tak jarang aku melakukannya dengan para keeper (perawat satwa) tapi kupilih yang berwajah ganteng dan berkontol besar, rata-rata dari mereka bertubuh macho mungkin karena terbiasa bekerja keras menangani satwa.

 

Seperti hari-hari biasanya pagi itu aku datang ke KBS sebelum ke klinik hewan yang terletak dibelakang, aku sempatkan untuk keliling kontrol dulu dari kandang ke kandang memantau barang kali ada Satwa yang sakit atau kurang mati, aku keliling ke samping, belakang ke daerah hewan karnivora, sampailah aku di depan kandang singa.

Saat itu seekor singa baru saja dilepas dari kandangnya ke halaman tempat peraga dan bermain, seekor singa jantan begitu dilepas langsung mengejar seekor singa betina dengan penuh nafsu, setelah berhasil mengejar dan menubruknya, sang singa jantan mengaum keras sambil menjilati singa betina, sang singa jantan menjilat kepala, punggung, pinggang hingga ekor sang singa betina, yang terakhir sang singa jantan menjilati memek sang singa betina sehingga membuat si betina mengaum keenakan.

Melihat adegan ini tiba-tiba bulu kudukku berdiri, badanku terasa merinding, gejolak nafsuku pun timbul, nafasku mulai tidak teratur dan dapat kurasakan ujung CD-ku mulai basah, hari ini aku memakai hem longgar tanpa BH, aku memang tidak terbiasa memakai BH.

Aku memakai rok bawahan mini yang bagian bawahnya lebar, di dalamnya aku memakai CD G String tipis dan minim sekali hanya ada sedikit kain tipis sebesar dua jari menutupi lubang memekku, selebihnya berupa tali nylon yang melingkar melewati bawah selangkanganku hingga terjepit belahan pantatku sampai pinggang belakang yang sambung dengan tali nylon melingkar pinggangku, model G String warna pink yang kupakai ada ikatan di samping kanan dan kiri pinggangku, akibat melihat adegan yang dilakukan sepasang singa ini tadi selembar kecil kain tipis yang menutupi lubang memekku jadi basah oleh lendir bening yang tiba-tiba mengalir keluar.

Selesai melakukan adegan ciuman sebagai pemanasan maka sang singa jantan langsung melakukan adegan doggie style memasukkan kontolnya ke lubang memek sang singa betina, sang singa jantan langsung saja melakukan genjottan dengan kuat, tak berapa lama kemudia sepasang singa ini sama-sama mengaum dengan keras dan sang betina membalik sambil setengah berguling ditanah, rupanya keduanya telah mencapai orgasme.

Melihat adegan itu tanpa terasa tangan kananku ke bawah dan meraba selangkanganku dari luar rok yang kupakai, tapi tak berlangsung lama aku langsung sadar dan bergegas menuju ke kantor klinik hewan yang jaraknya tidak begitu jauh dari kandang singa, nafasku turun naik mengingat peristiwa yang baru saja kulihat, memang tantanganku yang paling berat bekerja di KBS adalah bila saat aku melihat ada satwa yang sedang bersenggama, nafsuku langsung akan memuncak mencari penyaluran.

 

Pagi ini masih sepi karena sebagian dokter belum datang dan mungkin sebagian lagi sudah datang tapi masih kontrol ke sangkar-sangkar yang lain, aku memasuki kantor klinik yang masih sepi, di dekat samping pintu masuk ada keranjang berisikan aneka buah-buahan dan sayur mayur untuk hewan yang perlu dirawat di ruang karantina di samping klinik.

mataku melihat ada terong di tumpukan buah-buahan dan sayur mayur, tanpa pikir panjang cepat-cepat kuraih sebuah terong tanpa sempat memilih lagi, sialnya yang kuraih terong cukup besar dan panjang, genggamanku penuh untuk menggenggam terong yang kuambil, photomemek.com panjangnya sekitar dua puluh lima centi lebih, langsung aku masuk ke kantor klinik yang masih sepi, hanya ada seekor anjing Pitbull sedang tidur diujung kantor yang dingin ber AC itu, aku langsung duduk di kursi dan kuangkat kedua kakiku kuletakkan di atas meja.

Kurenggangkan kakiku sehingga selangkanganku terbuka lebar, aku duduk agak maju di ujung kursi dan badanku kusandarkan agak merosot ke bawah, setelah menemukan posisi yang pas akupun mulai menggosok-gosokkan ujung terong tadi di bibir vaginaku, tangan kiriku menyibak kain CD-ku yang hanya sedikit menutupi liang vaginaku, maka terbebaslah saat ini vaginaku dari penutup, kugesekkan terus ujung ketimun tadi di bibir vaginaku, hanya beberapa gesekan saja vaginaku telah basah kuyup, kini giliran klitorisku kugosok pelan dengan ujung ketimun tadi, rasanya luar biasa, kutekan-tekan sedikit diujung klitorisku dan kuputar-putar..

“Aaa.. Uuff! Oo.. Oouuh! Aa.. aah!”

Aku tidak kuat menahan ledakan yang ada di bawah pusarku, rasanya aku hampir orgasme, gesekanku makin kuat dan cairan yang mengalir dari lubang memekku makin banyak hingga akhirnya..

“Aaahh.. Aa.. Uuf..!”

Akhirnya aku pun orgasme. Tak puas sampai disini, terong yang sejak tadi kupakai melampiaskan nafsuku ujungnya mulai kumasukkan pelan-pelan ke dalam luabng memekku, kusodokkan pelan-pelan, mula-mula keluar masuk hanya sekitar tiga centi, makin lama makin dalam kumasukkan terong itu, tangan kiriku tak tinggal diam, jari-jari tangan kiriku meraba klitorisku, kuusap-usapkan ujung klitorisku dan kupelintir-pelintir pelan dengan jariku, sambil tangan kananku dengan irama yang tetap mengocok terong tadi keluar masuk hingga hampir seluruhnya terong yang besar dan cukup panjang tadi tertelan ke dalam liang vaginaku. Aku benar-benar mengalami kenikmatan yang luar biasa.

“Nnghh…”, Aku hanya berani menlenguh padahal aku ingin berteriak rasanya, kenikmatan yang kualami mencapai ubun-ubun kepala.
“Aaa.. Aahh..!”, kemudian aku mencapai orgasme yang kedua kalinya.

Hingga aku terkulai lemas di kursi dalam posisi kedua kakiku masih di atas meja dan pahaku masih mengangkang, terong yang kupakai tadi sengaja masih kubenamkan di dalam memekku, leherku tersandar di kursi beberapa saat sampai aku dikejutkan oleh elusan di selangkanganku, rupanya tanpa kusadari sejak tadi apa yang kulakukan diperhatikan oleh anjing Pitbull jantan yang sejak tadi memang ada di ruang kantor klinik.

rupanya cairan vaginaku yang meluber tadi menetes ke lantai dan membasahi lantai di bawah kursi putar yang kududuki, dan dengan diam-diam pula tanpa kusadari si anjing Pitbull tadi menjilati cairan kentalku yang di lantai, setelah habis dijilat semua rupanya anjing Pitbull ini masih merasa kurang dan mencari sumber keluarnya cairan tadi, maka ditemukanlah sumbernya yang mengalir melalui belahan pantatku yang sintal, maka dijilatnya selangkanganku.

Pada jilatan pertama tadi cukup membuatku terkejut tapi untungnya aku tidak melakukan gerakan yang dapat membuatnya takut atau ikut terkejut, hingga jilatan berikutnya dapat kurasakan lebih nikmat karena aku sudah mulai terbiasa dengan lidahnya yang panjang dan kasar itu, pelan-pelan terong yang sejak tadi masih terbenam dalam lubang memekku kucabut keluar supaya dapat memberikan ruang yang lebih leluasa bagi anjing Pitbull ini untuk menikmati memekku.

Akibat kucabut keluar maka cairan lendirku yang sejak tadi terbendung di dalam akhirnya keluar dengan derasnya. Seperti telah terlatih maka anjing Pitbull jantan tadi terus dengan rakusnya menjilat vaginaku, saat lidahnya yang panjang dan kasar tadi menjilat klitorisku aku pun tersentak geli dan nikmat.

“Uuu.. Uuf!” Belum pernah vaginaku merasakan jilatan yang senikmat ini,
“Ooo.. Ooh aaahh..!” , selesai anjing Pitbull itu menjilati memekku, aku langsung meraih kontolnya, ku elus-elus biji kelotnya kemudian setelah kontolnya mulai ngaceng aku sepongin dan kujilat-jilat, si anjing pun merasa keenakan, lalu aku nungging sambil menyodorkan memekku ke anjing Pitbull itu dia menjilatinya lagi, tapi aku berharap semoga dia mau memasukan kontolnya ke dalam memekku. Akhirnya anjing Pitbull itu memasukkan kontolnya ke memekku dan menggenjotnya dengan kencang. ”aaahhh… aaaaahhhh… eemmhhh…” Nikmat sekali rasanya..
Sekitar 3 menit aku dientot dengan anjing Pitbull itu, akupun sangat menikmatinyan kontolnya yang lumayan besar menggenjot memekku dengan cepat ”aahhh.. aaahh.. fuckk!!” tidak berapa lama anjing itu orgasme dan menyemprotkan pejunya di dalam memekku, terasa sekali cairannya mengalir dalam memekku. Anjing itu diam beberapa saat, kemudian berusaha untuk mencabut kontolnya dari lubang memekku, karena memang kontol anjing itu masuk lumayan dalam hingga anjing itu agak susah untuk mencabut kontolnya.

 

Setelah selesai maka aku pun bergegas berdiri sambil menghalau pergi anjing Pitbull itu, saat aku berdiri CD-ku terjatuh ke lantai, rupanya tanpa kusadari sejak tadi CD-ku sudah terlepas dan begitu terjatuh CD-ku langsung disambar anjing Pitbull tadi dan digondol lari keluar.

Aku berusaha mengejar namun sia-sia karena dia lebih cepat larinya ”ehh, aduh dasar Anjing!!”. Akhirnya aku pun berbalik dan masuk ke kamar mandi mencuci selangkangan dan memekku bersih-bersih dengan sabun. Terus terang aku jadi tiba-tiba takut akan kuman yang bisa saja dibawa oleh si Pitbull tadi melalui liurnya atau kontolnya masuk ke dalam tubuhku melalui lubang memekku.

Selesai membersihkan selangkangan dan memek, akupun keluar ruangan kantor klinik dengan perasaan puas habis dientot anjing Pitbull dan melanjutkan tugasku berkeliling memeriksa kalau-kalau ada satwa yang sakit atau mati, hanya saja kali ini aku berjalan lebih hati-hati sebab aku tidak memakai CD lagi sedangkan rok yang kupakai cukup mini dan cukup lebar bawahnya, semoga saja tidak ada angin nakal yang bertiup hingga membuat rokku terangkat, bisa celaka!
E N D,,,,,,,,,,,,,,,,,