Blackmail karyawati

Mohon izin suhu suhu sekalian, cerita saya ini original dan tidak berdasar kisah nyata, hanya fantasi saja.
Silvi adalah gadis berusia 26 tahun, belum menikah namun mempunyai pacar. Silvi sehari hari bekerja sebagai penjaga apotek. Silvi memiliki tubuh yang semok, pantat dan dadanya lumayan besar seehingga ketika memakai seragam tercetak dada dan pantatnya yang semok.

Suatu hari bos pemilik apotek tersebut memanggil Silvi. Bos pemilik apotek ini merupakan pengusaha yang cukup kaya, meskipun bosnya bukan dari latar belakang di bidang kesehatan. Begitu juga dengan silvi yang hanya merupakan lulusan SMA.

“Silvi, kamu sudah cukup lama bekerja disini. Tapia da peraturan baru dari Dinas Kesehatan, pegawai yang bekerja di apotek harus lulusan di bidang kesehatan. Sepertinya tidak ada yang bisa bapak lakukan karena Silvi Cuma lulusan SMA, walaupun berat hati tapi sepertinya Silvi harus berhenti bekerja disini. Nanti saya kasih pesangon untuk kamu.”

Silvi sangat terkejut dengan kata kata dari bosnya. Sebelum bekerja disitu Silvi kesulitan mencari pekerjaan karena Silvi merupakan gadis yang tidak cukup pandai dan gaptek juga. Silvi memikirkan utang orang tuanya yang sudah tiada, dia tidak bisa lagi mencari pekerjaan lain. Dia berniat mempertahankan pekerjaan disini.

“Pak saya mohon, saya kesulitan mencari pekerjaan lain karena saya kurang pandai. Kerja disini sama bapak tu paling menyenangkan menurut saya. Saya mohon pak tiap bulan saya harus membayar utang saya pak. Klo saya putus kerja saya tidak bisa membayarnya tepat waktu.”

“Tapi Silvi bapak tidak bisa melanggar peraturan ini.”

“Saya mohon pak, bapak pasti bisa mengakalinya. Bapak kan pandai, saya mohon pak. Saya tidak tau lagi harus kemana kalo berhenti disini.”

Silvi berkata sambil menahan tangis. Perasaannya campur aduk, bingung, sedih, galau, wajahnya memerah dan badannya gemetar. Bos memperhatikannya, namun pandangan bos tidak pada wajah Silvi yang tersedu sedu, melainkan pada tonjolan di dadanya yang cukup menggoda dan bikin penasaran di balik seragam yang dipakainya. Meskipun Silvi memakai jilbab, namun karena model seragamnya yang agak sempit tonjolan dadanya terlihat begitu menggoda. Tiba-tiba Bos punya ide, solusi untuk menyelesaikan ini dan menguntungkan kedua pihak.

“Baiklah Silvi, karena kamu sudah bekerja cukup lama dan cukup baik juga, mungkin nanti bisa saya akali peraturan baru ini. Tapi bapak punya syarat yang harus kamu turuti jika masih mau kerja disini. Sekali dilanggat bapak ga akan kasih kesempatan kedua.”

“Terimakasih pak. Terimakasih banyak.” Silvi sangat gembira, dia hampir saja putus harapan.

“Baik, jangan senang dulu Silvi, ada syarat yang harus kamu lakukan. Nanti setelah shif kamu selesai kamu keruangan saya, oke.”

“Baik pak, terimakaih lagi pak.” Silvi meninggalkan ruangan dengan perasaan cukup lega.

Shif Silvi selesai pukul 20.00, setelah selesai beres beres Silvi mendatangi ruangan bos.

“Permisi pak.”

“Silvi ya? Masuk aja.”

Silvi masuk ke ruangan bos dan duduk di depan meja bos. Ruangan bos cukup besar, ada sofa juga. Udara disitu sangat dingin, seprtinya ACnya disetel di suhu yang dingin. Hal itu membuat Silvi agak kedinginan.

“Oh iya Silvi, kamu punya pacar?”

“Punya pak.”

“Sudah berapa lama pacaran?”

“Sekitar hampir 2 tahun pak”

“Ohh udah lama ya, udah ngapain aja selama pacaran?”

“Emm yahh gitu pak”

“Udah pernah ngentot belum?”

Silvi kaget dengan pertanyaan tersebut. Silvi merasa tidak nyaman dengan hal ini.

“Silvi, kamu masih ingin kerja disini kan? Saya Cuma ingin interview kamu saja kok. Sama nanti saya mau bikin video. Sebaiknya kamu nurut saja kalo masih ingin kerja disini.”

Silvi bingung, namun mau bagaimana lagi. Setidaknya dia masih ingin kerja disitu. Akhirnya Silvi memutuskan menuruti semua instruksi bos.

“Emm iya pak sudah pernah.”

“Oke, jadi gini Silvi. Saya mau ngerekam kamu, baru baru ini saya lg nyoba aplikasi baru. Nanti kalo banyak yang suka video ini juga kamu dapet tambahan uang kok. Nih kamu pake kacamata sama masker ini biar nutupin wajah kamu.”

Kemudian bos memasang kamera di depan sofa. Silvi disuruh duduk di sofa menghadap ke kamera.

“Oke Silvi sekarang kamu perkenalan diri di depan kamera. Nama, umur kamu, tempat tinggal, sama pekerjaan”

“Nama saya Silvi, umur saya 26, saya tinggal di ******, saya bekerja sebagai penjaga apotek di ******.”

“Oke Silvi, jadi kamu sudah punya pacar ya?”

“Iya sudah.”

“Sudah pernah ngentot sama pacar kamu?”

“Sudah pak.”

“Kapan pertama kali kmu ngentot?”

“Dulu waktu SMA kelas 2 pak, sama mantan saya.”

“Ohh dari SMA udah nakal kamu yah. Udah berapa orang yang ngentot kamu?”

“Cuma 2 orang pak, mantan saya sama pacar saya yang sekarang”

“Wah beruntung yah mantan kamu. Body kamu bagus juga, dada kamu juga gede, ukuran dada kamu berapa?”

“38D pak”

“Wah mantep juga. Oke sekarang buka seragam kamu. Liatin dada kamu.”

“Ehh, tapi pak nanti..”

“Udah kamu nurut aja. Lagian muka kamu juga ga keliatan jelas kan”

“Emm baik pak”

Silvi membuka kancing seragamnya satu persatu. Terlihatlah buah dada yang putih dan bulat dari balik Bh yang berwarna krem. Sungguh pemandangan yang menggoda. Bos kemudian maju yang memegang dada tersebut, diremas remasnya. Silvi merintih pelan menahan geli, tangannya sedikit menahan tangan bos namun bos yang sudah gemas dengan dada Silvi meremasnya dengan kasar. Kemudian bos membuka kaitan Bh Silvi dan mencuat dada Silvi yang sangat montok itu. Diremas remasnya dada Silvi dengan kasar, putingnya dimain mainkan sehingga membuat rintihan Silvi semakin keras.

“Wah mantep banget yah dada kamu, pasti sering diremes pacar kamu nih”

Silvi hanya diam dan memejamkan mata. Dadanya diremas kemudian dijilatnya putting Silvi yang berwarna coklat muda. Ketika dada kanan dijilat dada yang kiri diremas dengan keras, dan sebaliknya. Putingnya kadang digigit sehingga membuat Silvi merintih keras.

“Sekarang kamu buka rok kamu, tapi lepasinnya pelan pelan saja.”

Silvi menuruti perintah bosnya, dia berdiri dan melepas roknya dengan perlahan, kemudian melepas celana dalamnya yang berwarna krem. Terlihatlah pantat Silvi yang montok. Kondisi Silvi sekarang telanjang bulat hanya tinggal mengenakan jilbab. Silvi jadi terlihat seperti akhwat nakal yang menggoda.

“Nah sekarang kamu duduk di sofa dan angkat kakimu.”

Dengan agak malu malu Silvi duduk di sofa dan mengangkat kakinya, tangan Silvi menutup bagian selangkangannya.

“Heh, singkirin tangan kamu, ngapain di tutupin. Saya mau ngecek vagina kamu nih. Nah gitu dong, body kmu emang mantep yah.”

Memang body Silvi sangat bagus. Tergolong semok, karena dada dan pantatnya besar. Dan kulitnya yang begitu putih menjadi nilai tambah untuk membuat setiap lelaki jadi sange.

Bos duduk di samping Silvi, tangannya mengelus setiap bagian badan Silvi. Kemudian bos mencuim bibir Silvi, sambil tangan kirinya meremas dada Silvi dan tangan kanannya memainkan vagina Silvi. Silvi hanya memejamkan mata dengan pasrah. Perlahan Silvi mulai merasa terangsang, badannya menggelinjang karena permainan tangan bos vaginanya pun mulai basah. Jari tengah bos dimasukkan ke vagina Silvi, Silvi merintih tertahan. Perlahan jari bos keluar masuk ke vagina Silvi dengan cepat, bos mengocok vagina silvi, 2 jadi dimasukkan ke vaginanya. Tangan kiri bos masi meremas dada Silvi.

“Ahhh, eemmhhh,, sshhhh…” Silvi merintih dengan permainan bos.

“Gimana Silvi, enak yahh?”

Silvi hanya merintih sambil memejamkan matanya. Kocokan bos semakin cepat ke dalam vagina Silvi, Silvi menggelinjang hebat kemudian muncratlah cairan wanita begitu banyak. Mungkin ini yang dinamakan squirt.

“Gimana Silvi, enak kan pasti. Jawab”

“Iyaa pak, enak”

“Oke sekarang kamu boleh pulang setelah bersihin lantai ini dari cairan kamu. Kamu keluar banyak banget yah”

Silvi pun kembali mengenakan semua pakaiannya. Kemudian mengambil tissue dari meja bos dan membersihkan lantai dari cairannya. Setelah selesai Silvi pulang ke kosannya. Bos juga membereskan kameranya sambil tersenyum senang karena telah mengerjai bawahannya.

Bos segera membuka hasil rekaman tadi setelah sampai di rumahnya. Sedikit di edit dan dirapikan, kemudian dia upload di salah satu situs dewasa semacam on*yfa**. Situs tersebut memang banyak penggunanya, dan juga tidak sedikit yang membayar untuk dapat menikmati konten premium dari member disitu.

### bersambung. Mohon masukannya suhu suhu