bankers mindset
Le bangun… sudah jam lima loo.. suara keras membangunkan ku dari luar kamar. Baru pukul lima lewat lima belas menit ane harus bangun untuk bersiap kerja. Jarak tempat ku dengan kantor yang lumayan jauh membuatku harus bangun lebih awal dari biasanya.
sarapannya sudah siap.. noh ada di meja.. tinggal strika baju mu itu sana.. gumam ibuku di dapur. Setelah mandi q mulai memakai setelan hitam putih dengan dasi biru. semua beres.. g ada yang ketinggalan.. sip.. siap berangkat pikirku dalam hati.
Sekitar empat puluh lima menit akhirnya aku sampai kantor. Keadaan masih sepi, hanya ada beberapa orang termasuk bapak security yang berjaga didepan. Pagi pak.. sapa ku pada salah satu petugas kebersihan yang ada dikantor. Pagi mas.. balasnya. Aku mulai menaiki tanggal menuju lantai satu. Ada beberapa orang yang sudah datang disana. Ku sapa satu per satu, ada yang membalas sapaan ku ada juga yang cuek. Tp ya gak pa pa lah, toh aku juga orang baru disini.
Yaaa.. ini adalah hari pertama ku berkerja ditempat ini. Di salah satu perusahaan perbankkan plat merah milik Negara. Setelah berjuang cukup lama menyelesaikan kuliah dan sempat menganggur setengah tahun akhirnya keberuntunganku datang. Diterima disini merupakan hal yang menakjubkan bagiku. Bagaimana tidak, dengan IPK yang pas – pasan masih ada peluang bagiku untuk diterima kerja apa lagi dengan status pegawai tetap.
Ayoo dimulai brifingnya.. seru salah seorang pegawai mencoba mengumpulkan para pegawai lainya. Pukul tujuh tepat brifing dimulai. Dipimpin olah pemimpin cabang dan pemimpin bagian oprasional. Brifing dimulai dengan pembaca target bulanan dan tahunan serta bagaimana pencapaian cabang hingga saat ini. Target hingga saat ini sudah tercapai.. Tapi NPLnya mohon diperhatikan.. jangan sampek jatuh lagi.. dan hari ini kita ketambahan pegawai baru.. buat mas-mas mbak-mbaknya nanti dimemperkenalkan diri ya ucap pemimpin cabang.
Bukan hanya aku yang diterima diperusahaan ini. Ada sekitar 200 orang yang diterima diangkatanku dan kesemuanya disebar ke beberapa cabang. Dicabangku sendiri ada 6 orang dari angkatanku termasuk aku. Ada 3 cewek dan 3 cowok, semuanya terbagi dalam unit masing2. Perkenalkan nama saya dewi mahardika putri asli mojokerto.. saya ditempatkan di unit coustemer service salah seorang teman angkatan ku memperkenalkan diri. Nama saya wahyu king nusantara asli mojokerto.. saya ditempatkan diposisi teller.. mohon bimbingannyaí ucapku pemperkenalkan diri. Setelah memperkenalkan diri, pemimpin cabang menambahkan beberapa kata sebelum mengakhiri brifing hari ini. Untuk mas-mas dan mbak-mbaknya nanti dikoordinasikan sama bagian SDM ya untuk job disk masing-masing,, dan semoga betah bekerja disini,, ucapnya untuk mengakhiri brifing kali ini.
Aku Wahyu King Nusantara, asli tulen orang ndeso. Kenapa aku sebut ndeso?? Ya karena jarak rumah dengan pusat kota yang lumayan jauh . perawakan ku tak terlalu tinggi,hanya 170cm dengan kulit kas orang ndeso yang sedikit gelap. Namun anugrah dengan paras yang lumayan ganteng (menghibur diri) aku mampu menutupi kekurangan warna kulitku ini. Singkat aja yaa..
Dari ke 6 orang tersebut hanya aku cowok yang diterima sebagai teller. 2 teman angkatanku lainnya diposisikan sebagai kredit. Kami tidak langsung bekerja, kami masih harus ke ruang bapak pemimpin cabang,namanya Pak Rudi. Dalam ruangan kami diberi arah sesuai unit masing-masing, mulai dari kendalanya hingga prosedur kerjanya. Mbak lili,, tolong adek-adek ini nanti diantar ke unitnya masing-masing ya ucap pak rudi kepada mbak lili. Mbak lili adalah pimpinan bidang SDM dikantor cabangku ini. Mari semuanya,, ucap mbak lili mempersilahkan kami keluar ruangan. Nanti yang posisinya di cabang tetep disini, sementara yang di unit kas lain tak anter pakek mobil kantor tambahnya. Siap buk impal kami bersamaan. Ini hanya wahyu sama Kristin(salah seorang temanku) yang diunit kas ya?? Tanya mbak lili pada kami. Iya bu..jawabku. kalo gitu kalian naik mobil yang disana ya..
Singkat cerita, aku ditempatkkan di unit kas dinas pendapatan daerah. Tempatnya tepat disamping dinas pendapatan daerah. Dari luar kantor unit kas ini sudah begitu banyak nasabah yang mengantri. Wahyu,, ayo tak anter ke dalam,, ucapnya sambil menyuruhku turun. Mbak nella,, ini kamu ketambahan murid baru,, dijaga lo ya mbak,, hahaha candanya kepada mbak nella. Mbak nella adalah pemimpin unit kas disini,beliau lah yang nantinya membimbingku dalam semua hal. Sementar hal-hal yang positif dulu ya
Namamu siapa?? Tanya mbak nella padaku. Wahyu bu…. Kok bu?? Panggil mbak aja.. mbak nella,, biar enak.. protesnya padaku. disini nanti kamu bantuin mbak tia didepan ya,, nanti kamu bisa minta ajar mbak tia untuk transaksi teller disini,, sementara untuk sekarang kamu liat dulu aja ya gimana mbak tia neller,, jelas mbak nella padaku. siap mbak.. ini berarti saya kedepan?? Tanyaku. Iya..
Tia.. ini temen barumu ya.. nanti diajari sedikit-sedikit aja.. diajari register sekalian ya,, mbak nella memperkenalkanku. Namamu siapa?? Tanya mbak tia. Wahyu king mbak.. jawabku,, bisa dipanggil wahyu.. tambahku. Ndak ahh,, enakan king aja,, hahaha..ucapnya dengan tawa yang begitu manis. Disini hanya ada 4 orang king,, termasuk kamu,, jelasnya padaku. aku, mbak nella, kamu sama mas gunawan,, kalo security didepan itu tiap bulan dirolling,, kalo mas gunawan itu OB di kas ini,, nanti kalo kamu butuh apa2 bisa bilang mas gunawan.. tambahnya padaku.
Disini lah cerita ku dimulai. Ketiga orang ini akan memiliki kisah yang membuatku takjub. Dalam senyum mereka tersimpat begitu banyak rahasia. Yaaaa mereka hanya manusia pada umunya.
Bersambung…
Mulai dari pimpinanku langsung,, Mbak Nella. Mbak nella sudah lama bekerja disini, namun baru 3 tahun lalu ditempatkan sebagai pimpinan unit kas Dispenda. Perawakannya yang sedikit seksi dan badannya yang sintal merupakan salah satu daya tariknya dari luar. Para pembaca pasti tau lah gimana sragam pegawai bank. Dengan seragam itu bentuk tumbuh mbak nella sungguh aduhaii dengan besar ‘pepaya’-nya mungkin 36C (ane tak terlalu paham masalah ukuran,,hehehe).
Umurnya sudah 34 tahun namun dengan fisiknya yang WAAOO itu banyak yang tak menyangkanya. Jangan salah dulu yaa,,beliau orang yang sangat bijaksana menurutku. Begitu bnyak hal yang aku pelajari dari beliau, terutama masalah etos kerja. Jangan Tanya kalo masalah marketing ,,mbak nella sudah ekspert banget dahhh. Makanya beliau termasuk salah satu pimpinan kas yang disegani. Seperti orang jawa bilang ‘barang apik ki mesti payune cepet’. maka istilah itu pas disematkan pada mbak nella. Dengan perawakannya itu tidak salah bila belliau sudah menikah, bahkan sekarang beliau telah dikaruniai 2 orang anak. Suaminya merupakan perwira perpanggat tinggi, jadi awass ya,. Hati-hati
Sementara cewek berhijab yang bekerja disampingku ini namanya Mbak Cyntia Fransisca. Hijab yang terbalut ketat dilehernya kas pegawai bank memambah cantik parasnya. Meski dari segi postur masih kalah WAOOO dari mbak nella namun mbak tia juga istimewa. Badannya lansing dan fisiknya juga tinggi, apalagi umurnya baru 28 tahun. Namun jangan salah,, mbak tia ini sudah punya suami dan anak yang usianya 5 tahun.
Dan yang terakhir mas gunawan. Mas gunawan ini sebenarnya bukan orang ndeso,,namun karena mas gunawan lama merantau di antah berantah, makanya perawaknnya jadi ndeso. Kulitnya yang gelap dan badannya yang kurus mempertegas ekspresis wajahnya yang ‘melas’. Umur ya sebenarnya sudah 36 tahun namun yang namanya jodoh itu g bisa ditebak, walhasil menjomblolah ia sampai sekarang. Dia orang yang paling lama berkerja diunit kas ini. Sudah hampir enam tahun ini mas gunawan menjaga kantor ini.
“King.. aku istirahat dulu ya.. kamu g istirahat??” tanya mbak tia padaku.
“nanti aja mbak,, gentian..” jawabku. Hari ini kantor Nampak sangat sepi,, ya gimana wong diluar lagi hujan lebat. “Wahyu,,” tiba-tiba dari belakang Mbak nella mengagetkanku. “Eh iya mbak,”, jawabku kaget. “Gimana kerjanya??lancar?? ada kendala??” Tanyanya padaku. “Alhamdulilah lancar mbak,, mbak tia juga banyak membantuku” jawabku.
“Bagus kalo kalian akur,,” hahaha canda mbak nella dengan tawa khas yang dimilikinya.
“Oiya besok kayanya kalian bakal tak kasih kerjaan banyak,, buka rekening,, kemarin mbak udah deal sama perusahaan adi karya buat dananya masuk ke kita sama seklian gaji karyawannya,,jadi kita bukakan rekening karyawannya..” jelasnya padaku.
“berapa orang mbak??” Tanyaku. “150an lah,, seminggu bisa ya nyelesaikan,, kan mumpung lagi sepi juga…” jawabnya dengan senyum penuh arti. “Bakal ngelmbur nih besok,, batinku. Oke deal,, semngat ya wahyu..”
Hari ini terasa sangat malas untuk berangkat ke kantor. Cuaca yang mendung apalagi diluar sedang grimis. Tapi tetep harus berangkat karena mengingat saya ini masih pegawai baru dan lagi kerja itu bukan kayak kuliah yang bisa bolos seenaknya. Kantor pun tampak begitu sepi, tak sedikit pula yang terlambat mengikuti brifing pagi.
Setelah kegiatan rutin pagi dikantor selesai, seperti biasa kami berangkat ke kantor unit kas. Disana mas gunawan sudah membereskan kantor dan Nampak begitu rapi. “Hari ini bakal sepi king..” seru mbak tia padaku.
“Pagi,,” sapa mbak nella dari dalam kantor unit kas. “Pagi mbak,,” jawab kami serempak. Mbak nella setiap harinya memang membawa mobilnya sendiri. Jadi setelah brifing pagi ia langsung menuju kantor kas tanpa menunggu kami mengambil uang dikantor cabang. Menurutnya,membawa mobil sendiri terasa lebih fleksibel, apalagi terkadang ia harus menemui beberapa nasabah secara mendadak. Serta terkadang ia juga harus mengantarkan anaknya yang pertama ke sekolah dan mengantar anak keduanya ke penitipan anak. Dalam part 1 sudah saya ceritakan bahwa suaminya mbak nella ini seorang perwira,dan lagi pangkatnya udah tinggi. Jadi suaminya sering keluar kota dan tugas selama berbulan-bulan di luar kota. Makanya tugas rumah dari mulai anak sampek keperluan rumah mbak nella mengerjakannya sendiri. Untung ia memiliki pembantu yang membantunya mengurus kebersiah rumah.
“Hari ini ngerjakan pembukaan rekening ya,, agak banyak sihh,, semangattt” seru mbak nella sambil menyodorkan formulir pembukaan rekening. Untung hari ini sepi, hanya beberapa orang saja yang ke kantor. Sepi ini bukan karena kantorgak laku lo ya,, yak arena hujan dari pagi gak berhenti.
“King kamu udah punya pacar??” Tanya mbak tia disela-sela kami mengerjakan pembukaan rekening. “Belum mbak,”, sambil senyum-senyum aku menjawanya. “Duh kasiannn,, hahahaha.”
“Oiya mbak,, mas reza (suami mbak tia) liburan nanti g pulang?” Tanya ku padanya. Tiba- tiba ia terdiam. Aku melihat ekspresinya. Apa aku salah bertanya ya? batinku.
“Mas reza udah dirumah sebulan yang lalu king,, jawabnya dengan sedikit serius. Loo mas reza g kerja?? Sambung ku. Mas reza udah berhenti king,, kerjaannya sebagai EO g seberapa,, apalagi EOnya dia kan kecil makanya malah berat diongkos hidup disana,”,jelasnya padaku.
“enak no mbak tia biasa tiap hari ketemu mas reza,”, candaku agar sedikit mencairkan suasana. “Udah 2 minggu ini mas reza buka angkringan king,, masih kecil sih tapi ya daripada g ada kerjaan dirumah,,” ucapnya padaku.
“modalnya mbak dapat dari utang BPR,, ya berhubung kerjaanya mas g ada pesangonnya,, makanya mbak ngutang,,” curhatnnya padaku. sebenarnya aku tak terlalu ingin bertanya masalah pribadi dengannya, mengingat itu adalah masalah pribadinya.
Oiya.. sebelum mbak tia ini statusnya hanyalah pegawai outsourching . bisa dibilang aku lebih beruntung daripada dia. Aku diterima disini langsung sebagai pegawai tetap, namun ia masih pegawai kontrak, padahal ia sudah bekerja lebih dari 3 tahun. Tapi masalah etos kerja, dari sudut pandangku ia merupakan pegawai yang baik.
Kami masih terus bekerja hingga tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 3 sore. “King lanjutkan besok ya,, udah jam 3 tuh,, toh ini kan tinggal beberapa lagi selesai,,” serunya sambil mengakhiri pekerjaannya hari ini. Setelah semua laporan harian selesai kami dijemput oleh driver kantor untuk kembail kekantor. Sementara mbak nella masih dikantor unit karena ia membawa mobil sendiri. Sedangkan mas gunawan adalah orang yang akan mengunci kantor ini, jadi ia orang terakhir yang bisa pulang.
Ketika hendak pulang aku teringat bahwa HP ku tertinggal dikantor unit. “Duhh mas gunawan udah pulang g ya??” batinku. Langsung aku meminjam telpon kantor cabang untuk menelpon kantor unitku.
“Duhh,, mana telponnya udah dimode fax lagi,,coba tak telpon HPnya mas gunawan,”, gumamku. “Nomor yang anda hubungi sedang….. duhhh ni orang punya HP malah g pernah dices,”, batinku. “Coba HP nya mbak nella,, tuttt tuttt tuttt. Duh g diangkat juga..” sambungku. “Mending langsung kesana aja lah, siapa tau masih ada orang di kas,”, batinku.
Sesampainya dikantor kas aku masih melihat motor mas gunawan dan mobilnya mbak nella. “Untunglah masih ada orang,, tapi kok sepi ya?? mungkin karena hujan lebat ini makanya mereka g denger suara motorku,,” gumam ku sendiri sambil berjalan masuk. Aku melepas sepatuku duluar kantor, yak arena kantor udah bersih takut ngrepotin mas gunawan nanti kalo aku bikin kotor, apalagi sepatuku ini basah.
Ketika masuk dan mengambil HP, tiba-tiba aku mendengar suara aneh. Aku mencari- cari asal suara itu. Asalnya dari ruangan mbak nella. Aku mengendap-gendap, sambil berfikir apa yang sedang terjadi.
“Uuhhhh ahhhh aaaahhhh ahhhh ohhhhhh,, terrrussssss massss,,” pekik salah seorang yang ada didalam kantor.
Aku mengintip dari celah pintu itu. Dan “astagaa… itu mbak nella,, sedang apa diaa?? Dan yang bersamanya itu mas gunawan,,” batinku.
“Ahhhhh… terussssssss.. ennn,…naakkkk… ahhhh ahahh.. genjottttt..terrsuuuss,, aahhhh,,” seru mbak nella yang sedang berada diatas pangkuan mas gunawan.
“Ibu tambah seksi tiap hari..ahhh.. pengen ngenjot tiap hariii,, ahhh.. enak bu… ahhh” pekik mas gunawan.
Suara mereka semakin menderu kontras dengan suara hujan lebat diluar. “Astaga,,mbak nella kok sampek melakukan itu sama mas gunawan ya?? apa mbak nella neglakuin ini tiap hari sama mas gunawan ya?? sebenarnya ada hubungan apa mereka??” Batin ku sambil terus mengintip perbuatan mereka. Tanpa sadar ada yang menonjol dari balik celanaku. “Jadi horny kan,, ternyata yang live lebih hot dari pada nonton video,,” batinku dan tanpa sadar aku mengurut kontolku dari dalam celana.
“Ahhhhh ahhhhh ahhh…. Puasiiiinnnn aku massss…. Terussss.. ohhhhhhh” seru mbak nella sambil terus mengoyangkan pinggulnya seirama dengan genjotan mas gunawan. Payudaranya yang besar itu menabah seksi pemandangan yang ada didepanku ini. “Beruntung sekali kau mas,”, batinku.
“ahhhhh,, mass,, “ desah mbak nella. Tiba- tiba mas gunawan berdiri, menyuruh mbak nella duduk dikursi dan memintanya melebarkan pahanya.
Blesss,, “ahhhh,,, ahhhh,, Ohsss” desahan mbak nella bersamaan dengan masuknya seluruh kontol mas gunawan. “aahhhh,,,Buukkkk,,, aaaahhhhh,,, ehhhmm,,” desah mas gunawan terus mengenjot mbak nella.
Sudah sekitar lima menit mereka diposisi itu. Kini mbak nella mengambil inisiatif untuk menyuruh mas gunawan duduk dilantai dengan kaki diselonjorkan dan badan yang menyandar di tembok. “duduk bawah mas,, Aku yang diatas” perintah mbak nella.
Dengan badan membelakangi mas gunawan mbak nella memposisikan kontol mas gunawan mengarah ke liang vaginanya. “ahhhhh,, Ohhhhhh,,” desahan mbak nella saat kontol mas gunawan perlahan masuk ke vaginanya.
“aahhhhh,,, Ohhhh,,, Ennnn,,,aaakkk,,Ahhhh,, Ehhmmmm,,keraaaaaasssssinnnn,, aaahhhh,,” desah mbak nella terus mengenjot kontol mas
gunawan.
“ahhh,, bukk,, aku pengin nyusuu,,, ahh” desah mas gunawan sambil memeras gundukan payudara mbak nella. Mbak nella menghentikan genjotannya dan memutar tubuhnya tanpa melepaskan kontol mas gunawan. “aahhhhh,,Ehhhhmmm,,” desah mbak nella.
Kini mereka saling berhadapan dengan ritme yang konstan mbak nella terus mengenjot kontol mas gunawan. Mas gunawan pun tak tinggal diam,, mulutnya dengan rakus menyepong payudara mbak nella dan tanggannya memeras gundukan yang satunya. “ahhhhhh,,teruuuuuusss,, Sayyyyyy,,,Ahhhh,,, Ennnnn,,,aaaakk,,Terruuuuuu,, gellllliiii,,,, tapiii,,aaahhhh,, enaaaaaakkkk,, Ohhh” desahan mbak nella yang terus menerima rangsangan dari sekujur tubuhnya.
Plokkkk,,, plokkkkk,, ploookkk, plokkkk,, Suara dua kelamin yang sedang berperang mencoba mendapatkan kemenangann. “aaaahhhhh,,, siiihtttt,, AAhhhhhh,, OOhh”
“Masss… aku mauuuuu….ahhhhhh… ohhhh… keluuuu….arrrr,,” pekik mbak nella. Barenggg buk,,, ahhhh,,” sahut mas gunawan.
“AHHHHHHHH,,, MASSSSSSSS,,, KENNNNNNCENGIIIIIINNNNN,,, AHHHHHH,,, OHHHHHH,,,,,AHHHHHAAHHHAH,,” crettt crett mbak nella telah mencapai orgasmenya. “Ahhhhhh bukk,,” dengan cepat mas gunawan mencabut kontolnya dan crott crotttt crotttt tembakan peju mas gunawan mengenai perut mbak nella.
Tanpa sadar celanaku pun ikut basah. “astaga,, mereka sebenarnnya ada hubungan apa??” Batinku.
Mereka merapikan diri masing-masing. DUKK,, suara kepalaku yang terbentur gagang pintu kantor. Gawatt,, harus segera kabur ini aku,, batinku dengan segera aku keluar kantor.
Dalam perjalanan pulang, aku masih membayangkan apa yang sebenarnya terjadi. Mbak nella ternyata sebinal itu,, apa masih ada yang lainnya yang belum aku ketahui???
Bersambung…