Air Keruh
Seorang remaja kuper yang kurang perhatian dari kedua orangtua itu nampak heran memperhatikan kedua orang berbeda jenis kelamin itu sedang asik melakukan sesuatu yang dianggapnya sangat aneh serta jijik, dimana sang wanita duduk mengangkang dengan kedua kakinya yg ditekuk namun seperti membentuk huruf ‘M’ sembari bersandar di sebuah sofa cukup panjang yg berada di ruang tamu rumahnya tapi yg membuat jijik si remaja itu tak lain apa yg di lakukan seorang pria yg berada di depan wanita itu dengan berjongkok dilantai namun terlihat lidah si pria itu terus menerus si sapukan pada kemaluan si wanita yg nampak dipenuhi dengan bulu tersebut dengan tanpa merasa jijik, padahal menurut si remaja kalau kemaluan itu sangat jijik bahkan berbau pesing Karena dia tahu kalau alat kelamin itu jelas jelas tempat pipis sang wanita namun kenapa si pria itu malah asik menyapukan lidahnya pada alat kelamin tersebut. Matanya si remaja kini beralih ke wajah si wanita yang nampak terlihat kepedesan namun mata si wanita malah merem melek, dia gak habis pikir kenapa si wanita tersebut malah begitu. Eeeeeezzztttt aaaahhhh Uuuuuhhhhh aaaaahhhh Suara yg terdengar jelas oleh is remaja yang hanya berjarak 5meter saja dari kedua orang yg sedang melakukan sesuatu hal yang dianggapnya aneh itu, si remaja masih dengan cermat memperhatikan kedua orang tersebut yg kini mulai berbeda posisi dari yg semula ia temui, kini si pria yg sudah tanpa pakaian berada di atas sofa terlentang dan si wanita naik keatas sofa tersebut kemudian berjongkok di atas kemaluan si pria yg sudah di sunat, nampak si remaja itu sedikit kaget kanapa kemaluan si pria lebih kecil daripada kemaluan yg dia miliki, sempat si remaja berpikir kalau ternyata bila nanti disunat pasti kemaluannya bisa mengecil seperti kemaluan yg dilihatnya saat ini. Terlihat si wanita meringis kesakitan saat si wanita menduduki kemaluan si pria Eeeeeezzzzzttttt aaaaaccchhhh PLAK,,, PLAK,,, PLAK Suara si wanita yg meringis dan suara benturan badan si wanita diatas si pria begitu nyating terdengar yg membuat si remaja kembali berpikir “kenapa gak berenti saja kalau merasa sakit gitu” pikir si remaja yg melihat wajah si wanita. Setelah cukup lama akhirnya si wnaita berteriak keras dan di balas teriakan si pria “Aaaaaaaaaaaahhhhhhh,,, aku nyampee bang” teriakan si wanita “Ooooohhhhh,,, aku juga jeluar deeekk” balas teriakan si pria Makin heran saja si remaja mendengar terikan wanita itu karena dia merasa “nyampe mana maksudnya,,bukannya dari tadi mereka gak kemana mana” pikirnya Napas ngos ngosan dialami kedua manusia itu setelah melakukan apa yg si remaja tak mengerti dan aneh itu, karena sudah merasa pegal si remaja itu menyaksikan kedua orang tersebut akhirnya dia memutuskan untuk pergi meninggalkannya dan menuju ke dapur karena merasa haus sekali sore ini dia rasakan. Sehabis dia minum di dapur tadi kini ia beranjak ke kamarnya, di kamar ia terus berpikir akan kejadian baru saja ia saksikan dan berbagai macam pertanyaan hinggap do kepalanya hingga ia tak terasa sampai terlelap. Di malam hari ia dibangunkan suara lembut yg membuatnya kembali ke alam sadar, nampak wajah penuh kasih sayang dan perhatian kini duduk di sampingnya di atas tempat tidur ini “bangun sayang,, kamu pasti belum makan yah tadi siang” ucap wanita senyum manis kepada anaknya “hooaaammmpptt,,, iya Mam tadi aku ketiduran jadi lupa belum makan” jawab si anak yg masih dalam mengantuk “loh koj gitu,, emang tantemu gak nyuruh makan sayang” kembali Mama nya bertanya “gak mam,, tadi pas Eza pulang sekolah tante lg asik sama siapa tau, ampe teriak teriak gitu, jadi Eza cuma minum terus masuk kamar” jawab polos si anak dengan apa yg tadi sore dia saksikan Si mama nampak bingung dengen mengerutkan dahinya mendengar penuturan sang anak “teriak teriak gimana sayang,, terus sama siapa tantemu teriak teriak,, emangnya ngapain sampai tantemy teriak teriak” kembali sang mama bertanya “aaaaaahhhhhh gitu mam,, gak tau siapa pria itu mam, soalnya Eza baru liat tadi sore,, itu tuh mam tante kan duduk di sofa terus kaki tante kayak gini mam” penuturan si anak dengan sembari memperagakan posisi si tante yg pernah dia lihat sore tadi yg mengangkangkan kakinya Mamanya nampak serius mendengar dan memperhatikan penuturan si anak dengan polosnya memperagakan keadaan sang adik kandungnya tersebut, wajah si mama nampak sedikit kaget dengan penuturan si anak yg ia ketahui dan kagetnya itu saat melihat si anak mengilustrasikan keadaan adik kandungnya tersebut, di tengah rasa kagetnya si mama bersikap seolah menenangkan diri dan kembali bertanya pada anaknya “apa tantemu sama pria itu gak pake baju sayang” tanya si mama “iya mam, tante sama pria itu gak pake baju, juga gak pake celana mam” jawab sang anak yg membuat sang mama nampak syok mendengarnya Dalam hati si mama begitu geram dan marah akan adiknya yg sembrono telah melakukan hal yg seharusnya tidak di ketahui siapapun apalagi anakknya yg tak lain keponakannya sendiri “ohh iya mam,, kok pria itu gak jijik yah jilatin kemaluan tante,, padahalkan kemaluan itu tempat kita pipis yah mam” kembali si anak menuturkan akan apa yg ia saksikan sore tadi Makin syok sang mama mendengar si anak mengungkapkan kenapa gak jijik si pria itu kalau jilatin kemaluan tantenyya itu. Amarahnya sudah bener memuncak sang mama mengetahui kelakuan adik kandungnya yg sangat teramat ceroboh melakukan hubungan sex yg disaksikan anak kandungnya. Ingin rasanya memaki bahkan bila perlu tangannya ingin menampar wajah adik kandungnya namun saat ini sang mama gak bisa berbuat apa apa karena sore menjelang malam tadi saat dirinya baru datang ternyata adik kandungnya pamit untuk pergi ke Bandung karena memang sudah direncanak dari jauh jauh hari soal keberangkatannya ke Bandung untuk mulai bekerja disana. Lanjut besok yah
PoV : mama Bela Sungguh sangat kecewa sama adik kandung ku yang selama ini aku anggap bisa menjadi kakak untuk anak tunggalku karena setelah kematian suamiku 5tahun silam membuatku bingung akan menjaga serta mendidik anakku yg masih berusia 6 tahun pada saat itu, bukannya memberikan contoh yang baik untuk anakku namun malah terbalik, buktinya kemarin anakku menyaksikan hal yang seharusnya tidak anakku saksikan di usia yg sekarang baru 11 thn namun sudah melihat tontonan orang dewasa, untung anakku belum tau dan mengerti akan apa yg dilakukan adikku itu tapi walau begitu tetap saja bakal menjadi contoh yg sangat buruk apalagi dengan status adikku yg sekarang masih belum menikah tapi sudah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh ia lakukan. Mau bagaimana lg sekarang sudah terlanjur terjadi dan akupun tak bisa berbuat banyak sekarang , namun dari kemarin malam anakku terus menerus menanyakan tentang kejadian kemarin, agak bingung juga aku menjawab pertanyaan dati anakku apalagi saat anakku bertanya soal penisnya yg lebih gede dari cowok yang bercinta dengan adikku, bahkan anakku mengambil kesimpulan sendiri kalau nanti dia di sunat pasti penisnya bakal mengecil seperti cowok lawan main adikku. Kesimpulan yg sangat salah itu tak bisa aku sanggah karena aku bingung gimana caranya jelasin ke anakku kalau nanti oenisnya bakal makin membesar seiring bertambahnya usia. Kecemasan inilah dari dulu hingga sekarang menghantui pikiranku akan anakku yg memiliki penis di atas rata rata, bahkan saat usia 9 tahun saja penis anakku sudah sebesar penis ayah kandungnya dulu, aneh sungguh aneh menang perkembangan penis anakku seolah melebihi perkembangan fisiknya sendiri, sekarang saja tinggi anakku masih sebahuku tapi penisnya itu membuat aku ngerasa ngeri tiap kali melihatnya. Kepolosan anakku kadang membuatku merasa bergairah saat aku dipagi hari membangunkan anakku ternyata penis besarnya selalu dalam keadaan tegang, sempat aku sebelum membangunkan anakku sengaja aku meraba penisnya dibalik celana kolornya tanpa celana dalam itu, karena anakku memang sudah semenjak kelas 4 sd dia gak pernah pakai celana dalam kalau tidur karena dia sering sekali merasakan sakit pada penisnya kalau tidur pake celana dalam, akupun hanya menyetujui kesakitannya pada penisnya kalau tidur itu lebih baik gak usah pake celana dalam dan hanya pake kolor saja ahar dia nyaman saat tidur. Tak dapat kupungkiri kalau ternyata selama ini penis anakku sudah menjadi bahan hayalanku saat masturbasi dikala gairah birahiku sudah tak bisa lagi aku bendung, memang aku hanya wanita normal yg merasakan butuh lampiasan akan kebutuhan biologis yg pernah kurasakan dulu bersama ayah dari anakku, namun kini hanya bisa kulakukan masturbasi agar bisa meredakan sedikit nafsu birahiku, tapi seiring berjalannya waktu ternyata aku semakin merasakan butuh lebih dari sekedar masturbasi untuk meredam gejolak nafsu birahiku yg makin hari semakin besar. Pernah aku mencoba untuk mencari cowok agar bisa melampiaskan nafsu birahiku ternyata selalu gagal saat sudah mulai akan bersetubuh aku malah terbayang penis anakku yg merasa hanya penis anakku saja yang bisa memberiku kepuasan sepenuhnya, karena selama setahun ini aku sudah banyak melihat penis bermacam ukuran dari cowok yang aku ajak kencan ternyata gak ada yg menyamai kekerasan dan kebesaran seperti penis anakku. Apa mungkin sekarang aku sudah terobsesi akan penis anakku yg setiap pagi hari kulihat. Semua perasaan itu buang jauh jauh karena bagaimanapun itu hal yg sangat tabu mengingat dia itu darah dagingku sendiri. Semakin aku mencoba membuang perasaan itu malah semakin menggerogoti seluruh pikiranku dan puncaknya pasti aku masturbasi dengan meneyaksikan langsung penis anakku diwaktu dini hari saat anakku tertidur pulas. Waktu masih sangat pagi untuk melakukan aktivitas seperti biasa karena memang masih gelap di luar sana dan masih sangat sepi belum ada aktivitas di jam 04 : 15 pagi ini. Kubangkit dari tidurku dan berjalan ke kamar mandi yg ada di dalam kamarku ini, setelah mencuci muka agar rasa kantukku hilang kini aku keluar dari kamarku menuju dapur unruk sekedar minum agar dhagaku hilang. Dari dapur aku beres beres rumah mengisi waktu hingga sampai jam di dinding ruang keluarga menunjukan jam 05 : 25 , tinggal nunggu 35menit kedepan aku seperti biasa membangunkan anakku namun kembali pikiranku terbayang akan penis anakku yg selalu tegang di pagi hari mampu membuatku merangsang, dengan langkah pasti aku segera kekamar anakku dan betapa gembiranya hatiku menyaksikan penis idamanku kini sedang tegak menantang dibalik celana kolor si pemilik yg mampu membentuk tenda di kolornya. GLEEKK suara ludah yg kutelan melihat pusaka anakku, kudekati tubuh anakku yg masih terlentang dalam tidurnya, seluruh tubuhku seakan bergetar melihat tonjolan yg berada didepanku, tanpa sadar tanganku sudah kumaaukan ke dalam baju terusanku dan hinggap di luar celana dalamku yg kini sudah tarasa becek akibat cairan vaginaku sudah membasahi celana dalamku. Sejurus kemudian tangan kanan yg sedari tadi sudah mengelus vagina becekku dari luar celana dalamku kini langsung aku selipkan masuk celana dalamku , terasa sekali licin dan hangat di jariku saat telunjuk dan jari tengahku menggesek bibir vaginaku Uuuccchhhhh,,, aaaaaaccchhhh Desahku mulai keluar dari bibirku saat jari jempolku ikut mengelus bagian dalam vaginaku dan menekan klitorisku, tangan kiri yg tadi hanya meremas payudaraku kini sudah beralih menggenggam lembut penis anakku diluar celana kolor yg anakku kenakan. Nafsu birahiku semakin memuncak dan tanpa sadar tangan kiriku menarik celana kolor anakku yg masih terlentang tertidur dengan sedikit kasar yg membuat si pemilik celana itu tersadar, terlihat wajah anaknya yg begitu heran melihat mama kandungnya yg menunduk kearahnya dengan wajah yh bersemu merah, sementara penis anaknya kini sudah terpampang jelas di depannya. Nafsu birahiku semakin memuncak dan tanpa bicara pada anakku langsung ku lahap penis besar dan tegang itu Eeemmmppttt nikmat sekali rasanya penis hangat anakku ini terasa di mulutku saat kulumat batang penis yg hanya setengah saja yg mampu aku kulum walau sudah aku paksakan untuk bisa melahap sepenuhnya “aaahhh,,,mam ngapain titit Eza di makan mam” ucap anakku yg tak kuhiraukan Desahan anakku terus terucap di mulut mungilnya, tangan kananku semakin menggila menusukan jari tengah dan telunjuknya ke dalam liang vagina yg makin becek ini sampai bener bener becek. Kuhentikan kulumanku pada penis anakku dan tanpa bicara sedikitpun aku berdiri dan kulepas celana dalamku yg sudah sangat basah akibat cairan vaginaku, segera aku naik ke tempat tidur dimana anakku masih terlentang pasrah dengan senjatanya yg menunjuk ke langit langit kamar ini “mam mau ngapain” tanya anakku saat aku sudah berdiri di tempat tidur Tanpa harus menjawabnya dengan cepat aku lipat pakaian terusanku bagian bawahnya agar bisa terlihat oleh anakku, benar saja ternyata anakku sekarang melihat ke selangkanganku yg menampilkan vagina becek dengab jembut yg kucukur rapih membentuk piramid terbalik ini. Tanpa basa basi aku raih penis anakku yg berdiri tegak itu dan tubuhku kuturunkan dan tangan kananku mengarahkan penis jumbo anakku agar tepat berada pas oada bibir vaginaku Sssssttttttt,,,, aaaccchhh desahku saat kepala penis jumbo anakku menyeruak membelah bibir vaginaku Dengan hati hati aku naikkan lg badanku dan langsung kuturunkan kembali Uuuuuuuccchhhhh kembali kumendesah saat kepala penis anakku kini sudah lebih dalam lagi menembus vaginaku Kuulangi menaik nurunkan tubuhku diatas selanfkangan anakku ini hingga pada saat aku bener bener menghempaskan tubuhku sepenuhnya Aaaaarrhhhhhhhhhhhhhhhhhh desah panjangku saat penis anakku sepenuhnya telah terbenam di vaginaku Penuh rasanya vaginaku oleh penis anakku yg super jumbo ini, walau sedikit perih seakan terasa sobek saja vaginaku di masukan oleh penis besar anakku namun rasa sakit ini tak bisa menghentikan rasa nikmatnya tubuh ini “aaahhh mam,,, kok mama kayak tante sih,,, trus kenapa titit Eza ngerasa enak yah mam,. “ucap anakku dengan polosnya Setelah kudiamkan beberapa saat tubuhku kini mulai menggoyangkan bokongku kedepan dan kebelakang serasa nikmat tak terlukiskan menjalar keseluruh tubuh ini dan berpusat di vaginaku Uuuuuuhhhh aaaaaaccchhhh desahanku yg bersautan dengan desahan anakku Semakin aku goyang semakin becek saja vaginaku akibat penis besar anakku yg bercokol di dalam vaginaku, setelah beberapa menit berjalan terasa penis besar anakku makin mengeras dan membesar, aku tau pasti sebentar lagi anakku mencapai puncaknya. Benar saja ternyata anakku langsung ngomong yg kurang jelas “aaahhhh ma,,,m Eeezaa mauuuu pi,,,piissss” ucapan anakku yg masih tetap aku acuhkan Aaahhhhh Crooott,,,Crooottt,,,Crooott Desahan anakku yg diiringi oleh semburan sperma yg hangat di dalam vaginaku ini membuat tubuhku bergetar saking nikmatnya dan vaginaku merespon dengan cepat Aaaaaaaaaaaaaaaccchhhhhhhhhhhhh desahan panjangku yh diamini cairan vaginaku yg ikut keluar hingga merembes keluar dari sela sela vaginaku yg masih tertusuk oenis jumbo anakku. Lemas sekali tubuh ini setelah mencapai puncak orgasme yg hampir bersamaan dengan semburan air keruh putih milik anakku, kini dengan napas yg masih ngos ngosan aku segera bangkit dari atas tubuh anakku, karena masih merasa lemah tubuhku hanya bisa setengah berdiri dan langsung tergeletak di sampinf tubuh anakku………………………………….. Dilanjut kalau merasa terhibur