Malam Pertama [bukan] dengan Istriku
Akhirnya hari ini di usiaku yang ke 27 tahun aku menikah dengan Fani, yang telah kupacari 3 tahun lamanya. Perasaan cemas akan akad nikah pun hilang, Fani kini resmi menjadi istri ku. Bahagianya aku menjadi suaminya, walaupun usianya diatasku 2 tahun. Tapi paras yang cantik, tubuh yang aduhai serta kulit yang putih bersih khas mojang priangan. Tetapi yang menonjol ya Payudaranya yg besar 36c yg mana setiap lelaki yg memandang pasti menelan ludah, menjadi alasan kenapa aku menyuntingnya. Resepsi pernikahanku terbilang sederhana, hanya digelar di pelataran rumah ibu dari istriku di sebuah desa di kabupaten Garut. Karena memang tabunganku tak cukup banyak untuk persiapan pernikahanku ini. Tetapi beruntungnya aku keluarga dari pihak istriku tidak mempersoalkannya. Waktu menunjukkan pukul 5 sore, akhirnya resepsi pernikahanku selesai. Segera aku beristirahat bersama istriku di kamar yang telah disediakan oleh ibu mertuaku. “Punten Dik Aceng, Fani, cape ya? ayo ngeriung dulu di depan yuk sebentar” tiba-tiba terdengar suara kakak iparku dari luar pintu kamar. Baru saja mau merebahkan badan yg pegalnya bukan main. “Huuhh..” kataku lirih kepada istriku. “Iya teh” jawabku. Akhirnya kami pun berkumpul di ruang tengah, disana telah menunggu Ibu mertuaku yg usianya kira-kira 61 tahun dan teh lilis, kakak perempuan istriku yang berusia 8 tahun diatas istriku, serta anaknya putri yg masih duduk di kelas 3 SMP, ya memang dirumah ini hanya mereka bertiga yg tinggal disini. Karena istriku kerja dan kost di jakarta, jadi hanya tinggal mereka bertigalah di rumah ini. Ayah istriku telah lama meninggal dan teh lilis telah bercerai sejak 5 tahun lalu. “Ada apa ya teh memanggil kami?” Tanyaku pada teh Lilis”Cape ya? Ini teteh dan ibu mau ngobrol – ngobrol dulu sebentar”,”put, sana kekamar ini obrolan orang dewasa” jawab teh lilis sambil menyuruh anaknya masuk kamar. “Begini nak Aceng, Fani, anakku. Hari ini kan hari bahagia kalian, jd biar tambah indah malam ini bagi kalian minumlah ini, teh lilis td yg buat” kata ibu mertuaku sambil menyodorkan minuman kepada aku dan istriku. “Apa ini bu, jamu kuat ya?” Tanyaku sambil dikelilingi tawa kecil ketiga wanita yg ada sekelilingku. “Sudah diminum saja dik Aceng, mantap deh pokoknya ntar” timpal kakak iparku. “Glek..” Akhirnya kami pun meminumnya sampai habis walaupun di lidah terasa aneh. Tak terasa kami ngobrol hingga pukul 8 malam, aku dan Fani pun pamit kepada ibu mertua dan kakak iparku untuk masuk ke kamar peraduanku. “Akhirnya tinggal kita berdua sayang” kataku kepada istriku. “Iya say, mau ngapain nih sekarang kita?” Tanya istriku sambil menundukkan kepalanya. “Lho, kok nunduk sih? Malu ya? Sama say aku juga grogi nih, ngapain ya???” Jawabku dengan bingung. Aku memang terbelakang tentang pendidikan seks, menyesal aku karena blm pernah menonton film porno. Bagiku film porno kuanggap hal yg menjijikan, tapi mlm ini aku sungguh menyesal!. Aku terlihat kikuk dan bodoh di malam pertamaku. “Emmm… Anu.. Say, kita bercinta ya mlm ini.. tinggal masukin aja kan penisku ke vaginamu?” Tanyaku dengan gugup. “Ehmmm.. ya iya sayang tinggal masukin aja”jawab istriku sambil cekikikan. “Tapi say, aku dapet nih 1 jam yg lalu?”istriku berucap dgn suara pelan. “Dapet..?? Haid maksudnya??” Tanyaku. Istriku pun mengangguk. Bagai tersambar petir di siang bolong perasaanku saat itu. “Sabar ya sayang, dipending seminggu gak apa kan?” Sahut istriku sambil mengecup keningku. “Iya gak apa2 sayang, pdhl minuman yg td dibuat teh lilis mulai bereaksi nih?” Jawabku. “Duuh mau digiminain dong sayang juniornya? Mau dipaksain masuk?” Tanya istriku. “Ah ya enggaklah, yaudah puasa aja seminggu gak apa apa say,,, aku ngerokok aja say diluar sambil nonton bola, boleh ya. Kamu tidur aja duluan” jawabku sambil menyelimuti istriku. Istriku pun kembali mengangguk sambil tersenyum. Dengan perasaan getir dan ngaceng aku langkahkan kakiku ke ruang tengah dimana tv berada. Aku pun menyalakan tv “wah pas banget nih kick off tim favoritku The Reds Liverpool lawan Chelsit, lumayanlah ada tontonan pengobat galau” gumamku dlm hati. Babak pertama berakhir imbang 0-0, “krek…” terdengar suara pintu kamar terbuka. Spontan ku menengok ke arah suara tersebut, “alamak.. teh lilis..baju tidurnya… transparan… hingga bra dan cdnya terpancar luas..” kataku dlm hati. “Lho kok malah disini sih dik Aceng? Sudah memangnya?” Tanya teh lilis dengan tersenyum. “Oh gak jd teh, pake acara dapet tuh si fany?!, terpaksa deh dipending” jawabku. “Ohhh… sia-sia dong teteh buat minuman y? Hehehe.. oia, teteh ke kamar mandi dlu ya dik aceng, mules nih”teh lilis tersenyum sambil berjalan cepat ke kamar mandi, dan mataku pun tak pernah henti memandang pantatnya. 15 menit berlalu.. “mana lawan mana dik aceng?, bukannya main bola malah nonton bola?xixixi..” Ledek teh lilis sambil tertawa lirih. “Ih teteh, malah ngledek, emang gak pusing apa nahan begini?”jawabku dengan spontan sambil menunjuk ke arah kontolku yang menegang. Teh lilis langsung diam tanpa kata, “eh maaf teh, saya gak maksud…”ujarku, tapi tiba tiba kurasakan genggaman hangat di kontolku yang SNI (14cm). “lho teh… kok…”sergahku.. “sudah gak apa2, daripada sia-sia minuman yg teteh buat kan? sekalian teteh ajarin kamu” jawabnya santai, sambil masih mengelus kontolku. Dibukalah celana pendek yg ku kenakan. “slurrp..”ujung kontolku dihisapnya dengan perlahan. “ahhh… perasaan apa ini, kok ngilu ya? tapi enak!” pikirku dlm hati. dijilat pelan seluruh sisi kontolku hingga lubang duburkupun dijilatinya, ahh seperti mau terbang tubuh ini. setelah 5 menit teh lilis menghisap dan menjilati kemaluanku, ia pun meminta untuk dipuaskan”gantianlah dik aceng”. aku pun segera paham maksud ucapannya, ku mulai bergerilya dengan tangan kanan di vaginanya, tangan kiri di toket kirinya, begitu kenyal toket dan basah memeknya. “Teh bajunya dibuka aja ya?”pintaku, karena kupikir sedikit mengganggu pergerakan jemariku di memek dan toketnya. Teh lilis pun mengangguk. Perlahan ku buka baju tidur transparan itu, dan bh nya terlebih dahulu. wah semuanya mirip dengan istriku ternyata, putih, montok, tokbrut pula walau rada kendur. Kusisakan dulu cdnya, ingin kuhabisi bagian atas dahulu. Kujilati leher hingga pinggiran toket sebelah kanan sambil masih tangan kananku meremas memek yang berbulu dan basah itu. Teh lilis pun merintih kegelian enak. Aku pun kini mengarahkan seranganku ke bawah. Ku buka cd nya perlahan demi perlahan hingga terlepas. “Aduh teh lilis montok2 kok jembutnya berantakan sih?” Gumamku dlm hati. Ya jembut wanita ini memang terlihat tak beraturan, lebat dan panjang. “Tetapi apalah artinya selebat jembut, yang penting apa yang tersingkap di dalamnya bung?” Pikirku.. ku mulai menjilati bibir memeknya, teh lilis terlihat menggigit bibir pertanda keenakan,ku jilati klitorisnya dan kuhisap secara rakus. Aku pun seolah lupa kalau istriku sedang tidur di rumah ini juga. Pikiranku kini hanya terfokus untuk belajar seks dengan kakak iparku. “Ceng, ooohhh…. jilat lobang pantat teteh dong biar tambah enak teteh nih” pinta teh lilis. Seperti dihipnotis, aku pun melakukan apa yg diminta teteh tanpa bicara sepatah katapun. Ku jilati lubang pantat itu tanpa perasaan jijik, dan ku lihat teh lilis semakin keranjingan!. Ku masukkan ujung lidahku ke lubang kotor itu, dan teh euis pun berkata “ampun ceng, enaknya… cepat masukin kontolmu, teteh gak tahan…..” “Ok” jawabku singkat. Ku mulai dengan misionaris.. pelan2 kumasukan kontol SNI ini ke memeknya yg basah itu.. dengan mudahnya masuklah kontolku dlm memeknya.. ” enak ceng, terus.. kencengin…!!!” Perintahnya. Ku naikkan speed ku hingga 3x lipat… “plok… plok… plok…” terdengar suara aduan kelaminku dengan teh lilis yang sudah banjir.. “aku mauuuu keluarr ceng… ahhhhh…. ooougghhhhyyttt….”teh lilis berkata lirih… kembali ku pelankan genjotanku.. tiba-tiba teteh berkata “ceng ganti gaya ya, aku nungging ya..” Aku hanya mengangguk. Wow dengan posisi ini, dia terlihat seperti dewi sex bro.. Kumasukkan kembali penisku ke memeknya, “bleesssss….” Ku tekan terus hingga mentok kontolku dengan kecepatan sedang. “Ceng, mainin dong jarimu ke lubang pantat teteh?” Pintanya. Lagi2 aku mengikuti perintahnya. Sambil kontolku dilahap memek kakak iparku, ku coba masukkan jari telunjukku ke lubang pantatnya pelan2, kuputar putar telunjukku di lubang itu, terasa hangat tanpa memikirkan jijik. Kini ku goyangkan pinggulku dengan cepat dan jariku masih bertamasya berkeliling kota, di lubang pantatnya. “Ooohhhh acennnggg….” kicaunya.. Kini kucoba memasukkan 2 jari di lubang pantat yg menggoda itu, jari manisku pun ikut menyusuri lubang pantat itu bersama telunjukku. “Ahhh Acenggg… sekarannnnggg masukinnn kontol mu ya ke lubang pantatku…!!!!” Pinta teh lilis sambil mendesah kenikmatan.. Ahhh aku pun masih tak percaya dengan apa yg kulakukan, aku mengikuti perintahnya sekali lagi.. Kucoba pelan memasukkan ujung kontol ku ke lobang itu, ahhh ternyata masuk dengan mudah kontol ku ke anusnya. Luuaar biasa lebih seret dan empot lubang pantat drpd memeknya. Aku pun begitu bersemangat, ku pacu dengan kecepatan tinggi. Ahhh mantap gan!! “Sekarang,, aaahhh. Oohhhh… giliranku diatas ya Ceng..” minta teh lilis. Aku pun mengganti posisiku dengan terlentang,teh lilis kini duduk di hadapanku, dia tuntun kontol ini kembali ke lubang pantatnya lagi.. ” oughhhh….” teriak lirih kami berbarengan.. Teteh mulai beraksi seperti menunggang kuda. Jemari ku pun dituntunya untuk bermain di dlm memeknya… Teteh semakin liar mengendaraiku…. Rasanya ini semakin CETAR MEMBAHANA!! “Ahhhh….. tetehhhh… Acennnggg… gakkk tahhaaannnnn….” “Croooottt” menyemprotlah pejuku di dlam lubang pantat kakak iparku.. Akhirnya kami berpelukan dan lemas setelah hampir 30menit bersetubuh. “Kamu hebat Ceng, klo bsk mau lagi, teteh siap kok” bisik teh lilis sambil melepas pelukannya dariku dan pergi ke kamar mandi bersama pakainnya, meninggalkanku seorang diri. Aku hanya tersenyum dan tak berhenti merasakan kenikmatan malam pertamaku. Tak lama setelahki teh lilis kembali dari kamar mandi dan masuk ke kamarnya, aku pun membersihkan diri ke kamar mandi dan kembali ke kamar ku. Ku lihat istriku tertidur pulas, ku kecup lembut keningnya dan aku pun tidur memeluknya. Keesokan harinya pelajaran seks ku kembali dimulai setelah kuyakin istriku tertidur pulas hingga tiga hari. Soalnya kudapat kabar dari istriku klo dia sudah selesai haid dan bisa dipake di hari keempat, jd kuputuskan hari keempat ini untuk bercinta dengan istriku. “Sudah siap fany sayang???” Tanyaku. “Sudah say, ayo dimulai” jawabnya dengan genit.. Aku pun melakukan persetubuhan yang mirip persis dengan pelajaran yg kudapat dari kakak iparku. “Oohhh Yeeessss”” “OOhhh Noo..””” berlalu hingga 40 menit kurang lebih.. “Ahh kamu hebat suamiku… dah gak gugup ya, kaya malm pertama kita yang gagal.. belajar darimana sih,, aku keluar banyak lho…mantabbb.. hehehe..” puji istriku sambil mengelus dengan sayang kepalaku. “Teh lilis…” “Upppsss……” keceplosan aku… “PLakKkkk!!!!!!” Tiba2 tamparan keras mendarat di pipi kananku. Fany teriak dengan mengucur air mata “Jadi selama ini, tiap malam kamu ijin ngerokok sebentar…!!!”” “Hari ini kita ceraii!!!!” Teriak Fany sambil keluar kamar dan berlari sambil menangis. “Buseet dah, gw nikah cuma 4 hari???”” Sesalku… -TAMAT- *terinspirasi dari kisah sang bupati, Terima kasih Pak Bupati.i