Kaya dan Beringas (by TerongBesar)
Hello, si TB numpang membuat cerita baru lagi, semoga pembaca betah dan semoga lancar bisa sampai tamat. Bagi yg belum kenal ane, bisa dibaca cerbung ane sebelumnya yg sudah tamat, ketik aja di kolom search 1. Life Changing Experience 2. Selingan Keluarga Utuh Cerita baru ini tidak ada hubungannya dengan kedua cerita yg diatas, ane lebih suka memulai kembali dengan sesuatu yg baru. PERKENALAN aku Kelvin, seorang pria yg terlahir dari keluarga yg sangat kaya. ayahku seorang pengusaha kelas gurita yg menggurita di bidang apapun, termasuk tambang mineral, perhotelan, real estate, perbankan, pendidikan dan lainnya yg tidak mungkin aku sebutkan satu per satu. diusiaku yg memasuki 27 tahun, belum menikah dan juga belum punya pacar ini sering membuat ibuku gelisah, namun ayahku memintaku untuk santai saja. dinikmati masa kesendiriannya. pendidikan S1 dan S2 berada di UK, lebih tepatnya di kota Bristol. kota sedikit pinggiran dari kota London. suasanannya yg tenang dan sepi cocok untuk dijadikan tempat mengais ilmu yg nantinya akan bermanfaat bagiku. aku merupakan anak kedua, kakakku seorang pria yg kini berprofesi sebagai dokter dan peneliti di China, terkadang ia juga ke tanah air sebagai dokter tamu di salah satu rumah sakit terkenal di negeri ini. setelah usaianya pendidikanku ini, aku kembali ke tanah air, tak memiliki teman ataupun kawan, karena teman SMA ku sebagian sudah memiliki keluarga dan kehidupan masing-masing, mayoritas adalah teman waktu S1 dan S2 itupun tak ada yg berasal dari Indonesia. maka aku disini sangat kosong dan meraba-raba siapa teman yg cocok bagiku. * cerita ini tentang seks. ya seks.. keadaan dimana kami saling telanjang dan menikmati beradu nafsu. namun sayang sekali, aku belum pernah melakukan itu dengan seseorang yg senegara denganku. aku teringat waktu kelas tiga SMA, aku memiliki mantan. kalau tak salah wanita itu bernama Anggita. dialah satu-satunya mantan yg kumiliki saat sebelum aku menimba ilmu di negeri orang. (flashback SMA) pada saat SMA aku sudah diberi kepercayaan oleh ayahku untuk membawa mobil sendiri, saat itu aku membawa Honda Civic keluaran terbaru pada waktu itu. agar terlihat keren aku menggantinya dengan velg racing dan knalpot yg suaranya cukup kencang. hanya penampilan kosmetik dari mobil itu yg aku ganti. temanku, atau lebih sering kita sebut dengan gang. ada Rizal, Bram dan Akbar, mereka semua memiliki hoby yg kurang lebih sama, mobil, cewek dan kehidupan hedonis. dari kami berempat, hanya Rizal yg sering gonta ganti pasangan, tak hanya berganti namun juga menaiki. jika ada cewek sesekolahan yg pacaran atau jalan dengan Rizal, pasti endingnya di kamar. Bram baru saja melepas keperjakaannya beberapa waktu yg lalu dengan cewek yg tak lain adalah temannya SMP yg beda sekolah, dia berhasil menjinakkannya dan membuka celananya, alhasil yg terjadi adalah seks. saat berhubungan, cewek itu masih perawan dan dia menangis dan menyesal yg sangat parah, sehingga Bram tak tega dan akhirnya memacarinya. kami seperti biasa mengejeknya karena sebagai pria kok engga tegaan. Rizal entah sudah berapa kali merawani cewek namun tetap aja engga kapok dan tetap berburu cewek. aku dan Akbar? dua pria yg sedikit clueless dan useless, tapi masih beruntung aku memiliki Anggita walau belum aku sentuh maupun belum berhasil untuk aku tanggalkan pakaiannya. jelas aku penasaran, Rizal dan Bram aja berhasil, masa aku engga. apa kata dunia? hampir 6 bulan aku pacaran dengan Anggita, hanya bibirnya aja yg aku dapatkan, payudaranya ya hanya bisa kusentuh sebentar sekali. lainnya? nihil. siang itu, sangat terik, aku lelah setelah tryout ujian nasional yg hanya kurang beberapa waktu lagi. “gilak, panas banget, ACnya dong woe, ah parah nih orang irit banget sih”, teriak Akbar pada kondisi mobil Bram yg menggunakan Fortuner 2500cc bensin. mewah namun enggan menghidupkan AC secara kencang karena boros. “boros cuy njing, dibuka aja jendelanya bangke”, teriak Bram sambil tertawa. “cuk, memek Hera masih peret benget yah pastinya, udah kamu genjot lagi belum badannya?”, tanya Rizal pada Bram yg sedang nyetir. “udah engga peret lagi bray, susah masuk kalo gak dipaksa, belum nih, takut dia depresi lagi”, terang Bram pada kami. “putusin aja sih, tinggal aja, jadi bajingan, ntar dia muak dan mutusin elu sendiri”, ujar Akbar pada Bram. “belum tega bray”, balasnya dengan singkat. “Njing, Anggita udah berani angkat rok belum?”, tanya Rizal padaku. “belum bray, udah sering aku goda, tapi masih nihil”, balasku. “serahin sama gue sini, bakal gak hanya ngangkat doang, tp bugil haha”, balas Rizal padaku, memang Rizal ini sakti, bisa nidurin cewek yg ia kenal, bahkan lewat Tinder aja bisa. “njing gila lu cuk”, balasku pada Rizal. pada dasarnya aku kesulitan atau lebih tepatnya kurang percaya diri membawa Anggita ke dalam kamar walau hasrat untuk mencicipi tubuhnya yg sintal selalu ada. ada kesempatan dimana aku dan Anggita terbawa suasana saat berada di rumahnya saat hari minggu, orang tua Anggita sedang mengikuti pesta pernikahan temannya, sedangkan adik dan kakaknya juga sedang tidak berada dirumah. “kok rumah sepi?”, tanyaku saat menjemput dirinya. “iya nih, lagi pada keluar”, balasnya sambil berjalan menemuiku di ruang tamu sambil membawa make up sambil berdandan. dengan berani aku mengikutinya ke dalam rumahnya dan akhirnya hingga kamarnya. “wiih kesempatan”, pikirku dalam hati. “badanmu bagus banget ya kalau pakai pakaian main”, pujiku pada Anggita saat merias wajahnya dan aku memandanginya dari belakang bagaikan gitar Spanyol. “hmmm matanya”, balasnya jutek. aku lantas berjalan mendekat dan meraih pinggulnya dari belakang, mencium rambutnya yg panjang dan sangat harum. “ihh kamu ngapain..”, protesnya. aku diam saja dan meraih dagunya lantas mengarahkannya ke bibirku. “smooooccchh”, bibir kami bersentuhan. bibir kami terus beradu, lipstik merah yg ia kenakan seolah luntur akibat pertarungan lidah yg kami lancarkan. penisku terasa akan menegak. tanganku terus berpetualang, membelai lembut punggungnya, lengannya. berpindah kedepan dan tanganku mulai membelai payudaranya, diiringi dengan desahan ringan. “ehhmm ahhhhwwh”, desahnya ringan. penisku terasa basah, aku ingin mengeluarkan cairan pejuhku saat ini juga. aku dengan percaya diri meraih kancing celana jeans Anggita, berusaha untuk melepasnya. namun, Anggita melepas pelukan dan ciumanku, mendorongku sedikit ke belakang. PLAAAKK tamparan panas tangan kanan mendarat di pipiku. “gilak, kesempatan ya pas aku dirumah sendiri..”, protesnya. “kita udah pacaran lama yang, ayolah. gapapa..”, ajakku. “enggak!! aku masih perawan, kalau kamu memang sayang aku, jangan lakukan itu”, protesnya. moodku hari itu menjadi turun drastis, nampaknya akan susah untuk menaklukkan cewek ini walau ia di anugrahi bodi yg aduhai walau masih SMA ditambah wajahnya yg sedikit binal dan menggoda. sejak kejadian itu, kami sering bertengkar, hubungan menjadi tak sehat, aku tak mendapat apa-apa, hanya mampu memuaskan dengan tangan kananku. hingga akhirnya kami putus. * “eh cuks, anjir kamu gampang banget bisa nidurin cewek, gilak, aku mau nyobain Anggita aja gagal mulu, malah putus”, pembuka obrolan kami saat berada di rumah Rizal sambil bermain PS4. “ahaha njing pertanyaan, ada dong rahasiannya haha, makanya jangan polos-polos, kalo lu gak mampu speak-speak iblis, atau pakai kekayaanmu buat nggaet cewek, ya pakai cara lain..”, ujar Rizal. “njing badak, jangan bilang lu sekarang pakai yg aku kasih tau dulu!”, teriak Akbar. “hahahaha, jelas lah, manjur cuks, sejak kelas 2 kemarin udah berapa kali ya haha lupa”, tawa Rizal. “apaan emang njing?”, tanyaku pada Rizal. Rizal lantas bangkit dari tempat duduknya, meraih sesuatu di dalam almarinya, dan ia keluarkan sebuah botol kecil seukuran minyak kayu putih caplang berwarna bening seperti air. “ini nih rahasianya, haha kasih 3-4 tetes di minumannya, jaminan memeknya langsung basah, badannya memanas, tinggal lu sentuh-sentuh aja pahanya pas di mobil atau pas berdua, jaminan langsung lengket”, terang Rizal. “bangke, jadi selama ini pakai bantuan itu?”, tanya di Bram. “ya jelas, ngandelin ganteng, speak iblis dan harta masih kurang broh, apalagi masih SMA, seks belum karna butuh”, terang Rizal. “kalau udah ada target mau dengan siapa, siapin dulu kamarnya jadi bisa langsung ada tujuan dan engga bingung mau kemana, apalagi kalau si cewek udah sangat ON, oh iya jangan lupa coli dulu sebelum eksekusi, malam sebelumnya kek. biar tahan lama hahhaa”, terang Rizal pada kami. “proses dari minum sampe si cewek ON berapa lama?”, tanyaku pada Rizal. “hmmm sekitar 30 menit lah, oh iya takarannya gelas es teh yg gede itu sekitar 4 tetes, ya kalo gelasnya kecil di kira2 lah ya”, lanjut Rizal. kami semua hanya mengangguk-angguk. “nih ambil aja, aku masih punya banyak”, terangnya sambil menunjukkan stoknya yg cukup banyak sekali di dalam almarinya yg selalu terkunci. namun pada akhirnya cairan itu engga pernah aku pakai pada temen cewek di SMA-ku, malah aku bawa beberapa botol ke UK dimana aku melanjutkan sekolah S1. * selama di UK, akhirnya perjakaku di ambil oleh teman yg berasal dari Singapore bernama Michelle dengan dibantu obat tetes yg diberikan oleh Rizal. setelah itu kehidupan seks-ku berpetualang ke negara lainnya, seperti Thailand yg bermama Pemika, berlanjut pada Jepang, Korea, dan Hongkong. yg anehnya malah aku belum pernah mencicipi cewek berkulit putih karena aku sadar pasti ukuran kontolku gak ada rasanya dibanding cowok kulit putih. kesemua wanita yg aku tiduri dibantu oleh cairan yg diberikan Rizal padaku, kehidupan seksku semakin berwarna, terkadang aku berani mengabadikan moment kami saat bercinta, sekedar selfie saat seks maupun membuat video pendek sekitar 2 menit saat mempompa si cewek. setelah menyelesaikan kuliah S1 selama 3 tahun, dengan bercinta dengan beberapa wanita international selama kuliah. akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan untuk sekolah S2 di universitas yg sama. teman yg pernah ku tiduri sebagian sudah pulang ke negara masing-masing, ada juga yg pindah ke kota besar seperti London, Manchester maupun kota lainnya. saat S2 ini, akhirnya aku memiliki pacar yg bernama Anne yg berasal dari Malaysia Sarawak. wanita berwajah manis dan berkulit hitam manis ini menghiasi hari-hariku, selain untuk motivasi belajar karena etnis kami hampir sama, dan bahasa yg sedikit mirip. ditambah ia memiliki badan yg seksi dan sintal serta ia juga doyan dengan seks, sehingga hampir tiap minggu kami selalu bercinta dan mengumbar nafsu walau kami tidak tinggal serumah, namun kami terkadang tinggal bersama di apartmentku atau miliknya. aku dan Anne memiliki kecanduan seks dengan merekam adegan seks kami, dengan GoPro, kamera mirrorless dan bahkan HP. kami sering melihat adegan seks kami sendiri saat sedang foreplay. selain itu, Anne juga tau kalau aku sering memberikan dia cairan perangsang, dengan cairan itu Anne jadi semakin gila di ranjang. entah sudah berapa video yg kami hasilkan, yg jelas foto sudah ada hampir ratusan yg tersimpan rapi di external harddisk yg hanya bisa di akses setelah membuka password. selama satu setengah tahun kami menjalin kegilaan, namun tak lupa juga untuk rajin belajar. hingga akhirnya kami berdua lulus tepat waktu, dan sudah saatnya kami untuk berpisah. “keep me a promise that we will continue our relationship?”, tanya Anne saat aku berada di bandara bersiap untuk menaiki pesawatku. sedangkan pesawat Anne selisih 3 jam lebih lambat dari aku yg bertujuan ke Jakarta menggunakan Garuda Indonesia. “yes, honey, i promise, i love you so much”, balasku diiringi dengan haru dan ciuman lembut tepat di bibir. akhirnya kami berpisah secara fisik, namun hati tetap bersatu, dan aku juga membuat janji pada dirinya untuk segera menikahi Anne. (6 bulan setelah tiba di Indonesia) namun, akhirnya aku dan Anne memutuskan untuk mengakhiri hubungan yg sudah terjalin selama 1,5 tahun dengan adegan seks tiada henti. bukan karena apa, namun aku ditagih untuk menikahinya, aku merasa belum siap sehingga aku sedikit menolak, dan Anne memutuskan untuk di akhiri saja. dia mempercayakanku untuk menyimpan atau mendelete semua adegan seks yg pernah kami lakukan. * “nak, ini mungkin sudah saatnya kami memiliki rumah tinggal sendiri dan mengelola usaha sendiri”, ujar ayahku dimeja makan sambil menyantap makan malam. “hmmm iya, maaf, besok aku akan cari rumah”, ujarku yg sambil sedikit malu mengingat usiaku sudah tidak lagi muda. “haha ayah berpikiran kamu untuk mengelola usaha real estate ayah diatas tanah reklamasi teluk Jakarta, Luxor Paradise”, terang ayahku dengan semangat. “kalau menurut ayah itu yg terbaik, aku siap memimpin”, ujarku dengan percaya diri. “besok bertemu dengan pak Wijaya untuk koordinasi ya, sama penthousenya boleh kamu gunakan, gak usah pulang kesini, kalau pas ayah panggil aja”, terang ayahku. “iya Kelv, hanya kamu yg bisa mengganti posisi ayah jadi penerus usaha, kakakmu sudah jadi dokter hebat di China”, ujar ibuku dengan penuh rasa bangga dan keyakinan. “iya bu, terimakasih, aku akan berusaha memajukan usahanya”, ujarku dengan tegas. -BERSAMBUNG- * cerita ini terinspirasi dari kejadian yg pernah menjadi sangat viral dan ramai di jagat media sosial dunia, bahkan jejak-jejaknya hingga sekarang masih bisa dicari hehe, namun setting di ganti dengan tema lebih dekat di hati pembaca dan masyarakat semprot. adakah yg tau kejadian mana yg ane jadikan inspirasi? mungkin akan terjawab di beberapa episode berikutnya.