CERBUNG Artis Hijab & Tukang Kebun (Remake)

01. Perkenalan & Konflik Batin Namaku Zaskia Adya Meca, usiaku 27 tahun. aku adalah aktris sekaligus presenter, dan sekarang aku menjadi seorang istri dari sutradara yang cukup terkenal di kancah perfilman di tanah air. Ya, dia Hanung Bramantyo seorang sutradara sekaligus aktor, Semenjak pernikahan ku dengan mas Hanung kami sudah di karuniai 2 anak perempuan, anakku yang pertama bernama Kana Sybilla Bramantyo biasa di panggil Kana, usianya baru 5 tahun. sedangkan anakku yang kedua bernama Kala Madali Bramantyo biasa di panggil Kala, usianya baru menginjak 3 tahun. Semenjak aku mempunyai anak, kesibukanku di dunia aktris dan presenter semakin berkurang, dikarenakan aku harus mengurus anak-anak dan Mas Hanung. rumahku berukuran cukup besar dan terletak di daerah Kemang Jakarta Selatan. karena tuntutan pekerjaan, Mas Hanung yang bekerja sebagai sutradara dan aktor sering pergi keluar kota bahkan keluar negri, entah itu untuk pembuatan film maupun bertemu dengan beberapa rekan kerjanya untuk membahas film yang akan digarap atau yang sedang proses penggarapan. di rumahku selain keluargaku, ada seorang asisten rumah tangga dan tukang kebun yang merangkap penjaga rumah yang merupakan sepasang suami istri. berhubung rumahku berada di daerah perumahan yang sudah di fasilitasi keamaan (Satpam), maka aku tidak memerlukan lagi petugas keamanan (satpam) di rumahku. asisten rumah tanggaku bernama mbok minah sedangkan tukang kebunku bernama pak Johan. setiap hari mbok minah bekerja dari jam 5 pagi sampai 6 petang. mbok minah tidak tinggal di rumahku. dia setiap hari pulang pergi dari rumahnya yang tidak jauh dari komplek rumahku, begitu pula dengan Pak Johan. meskipun begitu ada sebuah kamar kosong untuk Pak Johan karena sering harus menginap jika harus menjaga rumah kami. Sebagai seorang istri dan ibu dari kedua anakku, aku berusaha untuk setia kepada keluargaku. sebisa mungkin aku membawa diri dalam pergaulan yang baik di lingkungan tempat tinggalku maupun tempat kerjaku. aku selalu berusaha sesopan mungkin dalam bertutur, bertindak serta berpakaian. semua itu kulakukan demi menjaga keharmonisan dan keutuhan keluargaku. meskipun begitu tidak jarang aku mendapati tatapan laki-laki di sekitarku yang penuh nafsu pada tubuhku. ya meskipun memakai baju muslim saat di luar rumah, nyatanya tidak mampu menutupi seluruh keindahan lekuk tubuhku. tubuhku seakan akan menjadi magnet bagi laki laki terutama bapak-bapak, tidak terkecuali Pak Johan. Pak Johan yang sudah berusia 65 tahun tersebut tidak jarang kupergoki sedang menatap lekat pada tubuhku. terutama saat di rumah karena aku lebih sering memakai pakaian biasa jadi seakan memberi kesempatan lebih besar untuk menikamti tubuhku. aku merasa tidak nyaman akan hal itu dan sudah berusaha bicara pada mas hanung. tapi mas hanung berkata untuk tidak berburuk sangka karena Pak Johan sudah ikut keluarga suamiku sejak masih muda dan mengenalku hampir 5 tahun sejak aku menikah dengan mas hanung. akupun berusaha menghilangkan pikiran buruk tentang Pak Johan. Namun semua hal yang kulakukan tidak bisa membuat hatiku tenang, setiap saat beraktifitas di rumah aku merasa seperti selalu diawasi gerak gerikku oleh Pak Johan. seperti saat sedang merawat tanaman di halaman, aku merasa Pak Johan memperhatikanku dari balik kaca gelap jendela dalam kamarnya yang terletak tepat disamping halaman belakang rumahku atau saat aku bermain dengan anak-anakku. semua hal ini justru terus menambah kecurigaanku pada perilaku Pak Johan terhadapku. tapi semua itu mungkin juga hanya kupendam dalam perasaanku karena aku belum menemukan bukti nyata kekurang-ajaran Pak Johan padaku. Sampai suatu sore setelah aku pulang dari butik, aku segera tidur karena lelah seharian mengurus bisnis yang aku kelola bersama adikku. aku tidur sangat lelap dan cukup lama. aku terbangun ketika mendengar gemuruh tanda akan hujan. aku teringat jemuran di belakang belum diangkat karena siang tadi ketika aku pulang dari butik mbok minah izin pulang lebih awal karena kurang enak badan. segera aku bergegas bangun dari tempat tidur dan menuju halaman belakang rumah untuk mengangkat jemuran yang seharusnya sudah kering. ketika berjalan melewati dapur aku melihat Pak Johan berdiri di samping tempat jemuran. aku berhenti untuk memperhatikan dari balik jendela dapur apa yang sedang dilakukan Pak Johan. pertama kali aku tidak sadar karena pikiranku masih belum terkumpul seluruhnya dan pandanganku masih kabur karena baru bangun tidur. tapi setelah kuperhatikan secara seksama, aku terkejut setengah mati apa yang kulihat dengan kedua mataku. saat itu Pak Johan tengah melakukan masturbasi dan yang lebih mengejutkanku adalah Pak Johan menggunakan celana dalamku yang sedang di jemur untuk masturbasi. Pak Johan membungkuskan celana dalamku pada penisnya sambil dikocok kocok dengan satu tangan. tidak hanya itu di tangan yang lain kulihat ada Bra hitam milikku yang sedang dia ciumi sambil masturbasi. aku hanya bisa diam mematung menyaksikan hal itu. aku tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran Pak Johan ketika sedang masturbasi menggunakan celana dalam dan Bra milikku. aku hanya bisa menyaksikan detik demi detik, kocokan demi kocokan pada penisnya, serta tiap hirupan nafas pada Braku. aku menyaksikan semuanya yang terjadi hingga Pak Johan sampai pada orgasmenya. dia menggunakan cup bra milikku yang diciuminya sedari tadi untuk menampung sperma dari penisnya. lalu setelah selesai orgasme dia menggunakan celana dalamku untuk membersihkan sisa sperma di penisnya dan mengelap keringatnya. Tidak jadi mengangkat jemuran, aku segera berlari kembali ke kamarku di lantai 2. di dalam kamar aku terus memikirkan hal yang baru saja kulihat. aku tidak bisa memikirkan apa-apa hanya gambaran Pak Johan yang sedang masturbasi yang melayang layang dalam pikiranku. aku hanya terdiam sampai ketukan di pintu kamarku mengejutkanku. aku segera membuka pintu dan terlihat di balik pintu Pak Johan berdiri tepat di depan pintu kamarku. keringat dingin meluncur deras dari kepalaku tidak tahu apa yang dilakukan Pak Johan di depan kamarku. dengan tersenyum dia mengatakan mau pamit pulang karena sudah sore. segera setelah itu dia berbalik dan berjalan menuruni tangga untuk pulang. aku tidak memperdulikan yang dia katakan, dari tadi aku hanya tertunduk memandangi tonjolan di dalam celananya. Setelah memastikan Pak Johan sudah keluar dari rumahku, aku bergegas berjalan ke halaman belakang tempat Jemuran yang di gunakan Pak Johan untuk bermasturbasi. aku menghampiri pakaian dalamku yang digunakan untuk masturbasi tadi. terlihat di kedua cup Braku masih ada lelehan sperma Pak Johan sedangkan celana dalamku juga basah kuyup oleh sperma serta keringat Pak Johan. tanpa kusadari aku mengambil bra tersebut dan mendekatkannya ke hidungku, aku mencoba menghirup aroma sperma segar milik Pak Johan yang baru saja dia tumpahkan ke Braku. aroma sperma yang khas itu seakan menghipnotisku dan menggelapkan pikiranku yang membuat tangan kiriku mulai masuk kedalam celanaku, merayap di balik celana dalamku. jari jariku mulai menggosok gosok bibir vaginaku yang ternyata sudah mulai basah. aku semakin kuat menghirup aroma sperma itu sambil memainkan vaginaku. aku terduduk di atas rumput halaman rumahku. aku meraih celana dalamku yang berlumuran sperma dan keringat tadi dan meletakkannya di wajahku dan merebahkan tubuhku. aku mulai menjilati sedikit demi sedikit lelehan sperma pada Braku. kocokan pada vaginaku semakin cepat, nafasku mulai tersengal sengal. aku merasakan sesuatu akan meledak dalam tubuhku. semakin besar rasa itu semakin kupercepat hingga akhirnya aku orgasme. cairan kewanitaanku membasahi tangan dan celana dalam yang kupakai, aku tidak menduga hanya dengan masturbasi dengan menghirup dan menjilati sperma bisa membawa orgasme sehebat itu. Tanpa kusadari semenjak saat itu aku mulai ketagihan sperma Pak Johan. setiap saat aku mengawasi jemuran di halaman belakang untuk menunggu Pak Johan melakukan masturbasinya. seminggu sejak kejadian itu hampir setiap hari aku selalu masturbasi dengan sperma Pak Johan. sensasi sperma milik pria yang bukan suamiku itu mebawa sensasi tersendiri bagiku saat melakukan masturbasi. bahkan pakaian dalam bekas masturbasi itu tidak pernah aku cuci tapi justru aku pakai setiap hari. sperma pada BRA dan CD yang kupakai membawa sensasi binal saat menyentuh kulit payudara dan vaginaku setiap saat ketika di rumah maupun di luar rumah. Sejak hari itu pula aku mengetahui kalau Pak Johan sudah lama melakukan hal ini. gelagat Pak Johan yang santai saat masturbasi menandakan bahwa dia sudah terbiasa melakukan masturbasi dengan pakaian dalamku. hampirku pastikan setiap pakaian dalam yang kumiliki pernah dipakai Pak Johan untuk melakukan masturbasi. yang menjadi pikiranku, bagaimana mungkin mbok minah yang hampir tiap hari berada di rumah dan bertanggung jawab atas jemuran tidak menyadri akan hal ini. mungkin Pak Johan sudah mengatur strategi dan waktu yang tepat sehingga perbuatannya tersebut tidak diketahui istrinya tersebut, entahlah. Setelah hampir sebulan melakukan kebiasaan masturbasi dengan sperma Pak Johan, sedikit demi sedikit rasa bersalah muncul dalam diriku. aku mulai sadar apa yang kulakukan itu salah. semua yang kulakukan telah merusak kehormatan serta kepercayaan dari keluargaku. aku berniat untuk menghentikan semua ini. tapi sejauh aku mencoba dan setiap aku melihat sperma pada pakaian dalamku, nafsuku berhasil mengalahkan akal sehatku. kembali aku terjebak pada lingkaran setan yang membawaku semakin dalam pada dosa. jujur aku menikmati semua ini, aku tidak bisa berhenti jika Pak Johan masih menggunakan pakaian dalamku untuk masturbasi. aku sadar jika aku ingin menghentikan hal ini aku harus mengatasi sumber masalahnya. semuanya berasal dari Pak Johan, jika Pak Johan berhenti melakukannya maka aku yakin secara otomatis membuatku berhenti menikmati spermanya. tapi aku tidak tega melaporkannya pada suamiku, aku tidak ingin masalah ini menjadi besar. aku harus mencoba menyelesaikannya sendiri, dan jalan satu satunya aku harus bicara dengan Pak Johan. ya harus bicara langsung dengan Pak Johan. Siang itu aku pulang lebih awal. segera aku mengangkat jemuran yang sudah kering terutama pakaian dalamku. aku sudah berniat untuk bicara dengan Pak Johan. tapi pertama kali aku harus menghilangkan kesempatan untuk bermasturbasi dengan pakaian dalamku. aku membawa semua pakaian dalamku ke kamar sehingga Pak Johan tidak bisa masturbasi dengan pakaian dalamku. itu adalah langkah awal yang kulakukan untuk menghentikan semua perbuatan dosa ini. aku menyiapkan diriku karena setelah ini aku akan segera menemui Pak Johan untuk membahas hal yang sebenarnya memalukan untuk aku bahas dengan Pak Johan. dengan langkah mantap aku menuju kamar Pak Johan. kulihat pintu kamarnya terbuka menandakan bahwa dia berada di kamarnya. aku membulatkan tekad seiring langkahku ke kamar Pak Johan. tapi ketika sampai di depan pintu kamar Pak Johan, aku kembali melihat hal yang tidak kuduga. pak johan dengan posisi berbaring dan celana melorot sampai lututnya, sedang mengocok penis hitam miliknya. penis itu jauh lebih besar dari milik suamiku. aku hanya bisa diam menatap penis Pak Johan yang begitu besar, namun tiba tiba aku terkejut melihat Pak Johan yang tersenyum ke arahku. gila, dia sadar aku ada di depan pintu kamarnya tapi dia sama sekali tidak berusaha mengehentikan maupun berusaha menutupi penis hitamnya itu. bahkan dia semakin mempercepat kocokannya sampai dia orgasme dan memuntahkan sperma putih kental itu di atas tempat tidurnya. Aku yang melihatnya sampai menelan ludahku sendiri ketika memperhatikan penis hitam milik Pak Johan yang sedang orgasme, tiba tiba aku terkejut ketika aku menatap wajah Pak Johan ternyata dia melihat ke arahku, dan aku segera beralari dari kamarnya. aku tidak percaya Pak Johan berani melakukan masturbasi di hadapanku sendiri. bahkan Pak Johan seakan-akan dengan sengaja memamerkan penisnya kepadaku. aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minum untuk mencoba menenangkan diri. Sesampainya di dapur pada saat aku sedang menuang air dari dispenser ke dalam gelas, tiba tiba aku merasa sepasang tangan meraba payudaraku dari belakang. hampir saja gelas berisi air yang akan kuminum jatuh ke lantai. ketika menoleh aku terkejut melihat Pak Johan yang memelukku di belakang. aku berusaha meronta untuk melepaskan diri dari pelukan Pak Johan. tapi semakin kuat aku meronta, semakin kuat pula dekapan Pak Johan kepadaku. remasan tangan Pak Johan pada payudaraku membuat pikiranku untuk memberontak semakin tidak fokus. tangan kekar Pak Johan dengan kasar meremas remas kedua buah dadaku. sesekali Pak Johan menarik narik dan memilin puting payudaraku dari luar bra yang aku kenakan. aku semakin mengendurkan perlawananku karena payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang paling sensitif. hembusan nafas Pak Johan yang mengenai bagian belakang telingaku dan leherku yang membuat tubuhku semakin terangsang. aku mulai larut dalam alunan nafsu Pak Johan, yang sedikit demi sedikit mulai mengambil alih kesadaranku atas tubuhku. setelah selesai meremas payudaraku salah satu tangan Pak Johan mulai merayap ke bawah perutku. tangan hitam kasar itu mulai mengelus elus selangkanganku dari luar. aku yang saat itu memakai Dress terusan tidak kuasa menahan serangan dari Pak Johan. lalu Pak Johan mulai mengangkat bagian bawah dressku, ditariknya dressku hingga sampai ke atas pinggulku. tangannya yang dari tadi bermain main di luar kini mulai menyelinap masuk ke dalam celana dalamku. jari jarinya memainkan bibir vaginaku serta klitorisku. aku hanya bisa menikamti perlakuan Pak Johan padaku, mataku terlalu menikmati setiap gosokan pada vaginaku, sampai sampai aku tidak sadar kancing dressku sudah terlepas semua hanya menyisakan Bra yang masih menutupi payudaraku. jari jari Pak Johan mulai menusuk nusuk vaginaku yang sudah sangat basah akibat rangsangan yang memudahkan Pak Johan melancarkan aksinya. saat tangan kirinya berada di vaginaku, tangan kanannya mengeluarkan buah dadaku dari dalam Bra tanpa membukanya terlebih dahulu. jari kasar Pak Johan menarik-narik dan menjepit putingku. aku semakin terbuai oleh kenikmatan yang diberikan Pak Johan kepadaku. kini jari jari tangannya sudah mengocok vaginaku secara kasar yang membuat nafasku memburu dan badanku bergetar hebat, aku hampir mencapai orgasmeku. sampai akhirnya tiba tiba Pak Johan membalikan tubuhnya hingga berhadapan denganya dan menghentikan semua perbuatannya. ketika aku tatap wajah Pak Johan, dia hanya tersenyum lalu pergi meninggalkanku. Aku bingung apa yang sudah terjadi pada diriku, lalu aku bergegas membenahi pakaianku dan berlari menuju kamarku yang berada di lantai atas. Sejak saat itu aku semakin bingung dengan keadaanku. di satu sisi aku telah mengalami pelecehan oleh Pak Johan, tapi di lain sisi aku sangat menikmati apa yang dilakukan Pak Johan kepadaku, bahkan saat itu aku kecewa ketika Pak Johan menghentikan aksinya di tengah-tengah saat aku menuju orgasme. saat itu aku terpaksa menahan nafsuku tanpa pelampiasan karena mas hanung sedang tidak ada di rumah, dan pada saat itu hatiku kecilku berharap bahwa Pak Johan akan datang ke kamarku untuk menuntaskan nafsuku. sebenarnya aku ingin melaporkan hal ini pada mas hanung, tapi entah kenapa aku tidak pernah melakukannya. setiap hari aku bertemu Pak Johan membuatku merasa canggung, kejadian hari itu telah merubah cara pandangku padanya. di balik senyum Pak Johan di depanku dan keluarga tersembunyi kilatan nafsu yang besar, terlihat dari tatapan matanya yang kini sudah terang terangan memandangiku. hal ini diperparah dengan fakta bahwa gambaran penis hitam berurat Pak Johan selalu melayang layang dalam pikiranku. nafsuku semakin menjadi-jadi tapi suamiku selalu sibuk dengan pekerjaanya dan tidak ada waktu untuk memuaskan nafsuku. aku pernah mencoba bermasturbasi sendiri tapi yang kudapatkan jauh berbeda dari apa yang diberikan Pak Johan. aku terus mencoba menahan nafsuku tapi semakin kutahan kurasakan nafsuku semakin meledak ledak. BERSAMBUNG