Seru Ngentot Di Tempat Umum Dengan Temanku
Aku sangat menikmati masa-masa SMA dulu, berkumpul dengan teman-teman. Meskipun aku anak yang pandai tidak berarti aku anak yang belajar melulu. Aku juga pernah ikut teman-teman bolos pelajaran atau eskul. Malah pernah aku terlibat ngerjai guru. Lucu sekali. Untung dengan wajahku yang polos ini aku dapat lolos dari hukuman. Aku bilang kalau aku tidak ikut-ikut. Dan para guru percaya. Yang kena ya teman-teman pria.
Selain teman wanita, aku juga punya banyak teman pria. Tapi aku selalu memegang prinsip, bahwa selama belum kuliah aku tidak akan pacaran. Soalnya rugi. Aku tidak akan mendapatkan teman yang banyak. Beberapa dari mereka pernah berusaha menjadikanku pacar. Menurut mereka aku cukup keren dan asyik. Tapi aku ya menolak dengan halus sehingga tidak menyakiti perasaan mereka. Soalnya mereka juga teman sendiri. Kalau sakit hati kan persahabatan bisa bubar.
Kupikir-pikir aku memang keren kok. Hihihi… Yang jelas aku rutin aerobic seminggu tiga kali. Postur tubuhku juga lumayan, tapi beberapa teman mengatakan aku agak kurus. Dengan tinggi 163 cm, beratku hanya 46 kg. Tapi biarlah tidak pa-pa. Yang penting kan sexy.
Kejadian mendebarkan dan tidak akan terlupa kualami waktu pesta Valentine bulan Februari. Seperti biasa, kami segera mempersiapkan event besar ini dengan pesta yang heboh. Bahkan kami menentukan tema pesta kali ini. Seluruh undangan harus pakai kostum aneh. Asyik juga meskipun akhirnya tidak ada yang sewa kostum, hanya kostum bikinan sendiri hasil modifikasi bersama.
Aku sendiri memakai gaunku yang model jaman kerajaan. Seperti gaun Cinderella dengan rok menggembung disumpal jalinan kain dan sejenis kawat lentur seperti kandang ayam. Payah juga. Agak mengganggu waktu duduk. Tapi saat aku memakainya aku seperti melihat wanita anggun tempo dulu. Hanya kurang payung kecil dan wig pirang. Aku mempersiapkan kostum ini semalaman dibantu Mamaku. Aku rasa ini akan jadi pesta Valentine terheboh sepanjang SMA.
Karena pada saat itu semua hotel tidak menyewakan restorannya (karena masing-masing sudah punya pesta Valentine), maka kami sepakat untuk menggunakan villa salah satu teman kami di Trawas. Villa ini besar sekali dan full fasilitas. Kami sudah sering menginap beramai-ramai di tempat ini.
Kami mengundang banyak sekali anak kelas 2. Maka saat kami memulai pestanya kami benar-benar seperti dalam acara besar. Ada yang berkaraoke, ada yang joget dan ada yang main billyard. Pokoknya kami menikmati seluruh fasilitas di villa.
Mendekati puncak acara, yaitu disko ramai-ramai, aku pergi ke meja minuman untuk mengambil minum lagi. David temanku yang anak orang kaya itu mensponsori berbagai macam minuman, dari yang beralkohol sampai juice buah-buahan. Aku tertarik dengan minuman berwarna hijau daun yang entah sampai saat ini aku tidak tahu namanya. Mungkin Fanta, hihihi.
Tiba-tiba dari bawah meja yang ditutupi taplak besar muncul salah satu temanku Andi.
Aku kaget dan bertanya, “Ngapain kamu?”
Dia bilang kalau mau bikin kejutan di tengah arena disko dengan muncul tiba-tiba pakai kostum Zorro. Aku hanya tertawa mendengarnya. Soalnya dari tadi Andi tidak muncul. Baru muncul sekarang dengan kostum Zorro-nya yang kacau balau.
Sekedar informasi, Andi adalah sahabat baikku sejak kecil. Kebetulan rumah kami berdekatan. Dari kecil kami selalu main bersama, sekolah di sekolah yang sama dan kadang kala beli baju kembaran. Orangtuaku dan orangtuanya sudah kenal baik sejak pindah di komplek perumahanku sekitar tahun 1980an. Sebenarnya aku ada sedikit perasaan sih sama Andi. Tapi kok rasanya dia hanya menganggapku saudara. Jadi ya kusimpan baik-baik saja. Yang tahu hanya sahabatku Rosa.
Aku menyetujui usulnya. Kemudian dia bilang kalau dia butuh bantuanku. Dia mau sembunyi di dalam rokku yang besar, terus aku disuruh jalan ke tengah arena, dan dia segera muncul. Kemudian berlagak menyandera salah satu cewek. Jelas saja aku tidak mau. Kesenangan dia dong. Terus dia bilang kalau dia kan sudah sering lihat aku berenang. Buat apa malu. Lagipula ini kan teman-teman sendiri.
Setelah kupikir-pikir, oke lah. Dia toh sudah sering melihatku pakai baju renang maupun baju senam kok. Dan aku tidak malu. Selama ini Andi juga tidak pernah kurang ajar padaku. Malah cenderung memperhatikan dan menyayangiku.
Kemudian setelah mendapat persetujuanku, dia segera mempersiapkan topengnya dan masuk ke dalam rokku. Tidak ada yang melihatnya masuk ke dalam rokku, karena meja minuman ini ada di sudut samping tangga, agak jauh dari kerumunan. Jadi semua berjalan lancar. Aku senyum-senyum saja membayangkan rencana si Andi. Sebenarnya risih juga ada seorang pria, meskipun si Andi, berada dekat sekali dengan daerah pinggulku. Tapi kupikir toh dia sudah sering lihat. Aku merasa dia sedang membetulkan posisinya di dalam rokku. Memang rokku besar juga dan Andi orangnya kurus. Tapi pasti cukup sulit bagi orang setinggi kira-kira 175 cm untuk bergerak.
Tiba-tiba bagai disambar petir, aku baru ingat kalau aku ternyata hanya pakai celana dalam terbaruku yang model G-string. Model celana dalam yang bagian depannya kecil sekali dan bagian belakangnya masuk di antara pantatku. Selain itu aku hanya pakai stocking warna coklat. Wajahku mendadak bersemu merah. Jantungku berdebar. Andi belum pernah melihat pantatku terbuka sedemikian rupa. Dia pasti melihat pantatku. Aku segera panik dan berusaha memanggil Andi.
Aku baru sadar kalau Andi diam saja di dalam rokku. Aku hanya merasakan hembusan napasnya di pahaku. Berarti dia sedang melihat daerah kemaluanku. Aku menepuk-nepuk rokku dan berusaha memanggilnya. Tapi dia diam saja. Kemudian kulihat Rosa dan Dewi menghampiriku. Mereka mengambil minum dan menanyakan kenapa aku berdiri di pojok terus. Kok tidak bersama teman yang lain.
Sementara aku bercakap-cakap dengan Rosa dan Dewi, aku merasa kalau Andi berpindah ke belakang. Sial. Dia pasti sedang menikmati pantatku yang montok.