Devil: RESET (Rayuan Iblis)

 

Episode 1​

“ polisi tangkap dua pria penyebar hoax di New jersey”

“ Kepolisian New Jersey menangkap dua pria di kediamannya, terkait kasus penyebaran hoax terhadap forum kecantikan Blue Sky. Sebelumnya tersebar rumor panas di mana forum Blue Sky yang didirikan Lord Billy, diduga kerap mengadakan orgy serta kumpul kebo yang melibatkan selebriti terkenal di dunia. Lord Billy juga dituduh menghamili puluhan hingga ratusan wanita yang tidak memiliki anak termasuk kedua istri pelaku. Namun kepolisian New jersey membantah semua tuduhan tersebut. Forum Blue Sky sendiri memiliki anggota di puluhan negara seperti AS, Canada,Inggris, Jepang, Korea, China, Australia, hingga Vietnam, Thailand dan Indonesia”

Eros sudah tewas karena ulahnya sendiri. Roh dan auranya tidak ada lagi di dunia kami. Eros sempat mendirikan aliran sesat berkedok forum kecantikan, di mana ia bukan menjadi pemimpin, melainkan Dewa mereka

“ Forum Blue Sky itu didirikan oleh Lord Billy sebagai wadah bagi para wanita untuk berbagi tentang terkait kecantikan, masalah-masalah wanita, sampai masalah intim seperti kesuburan. Sebenarnya anggotanya sendiri itu dimulai dari mahasiswi-mahasiswi yang satu kampus dengan Billy. Awalnya anggota kami itu kebanyakan masih muda seperti baru 18 tahun, dan saya sendiri yang menjadi anggota tertua mereka. Lama kelamaan forum ini tersebar luar dan memiliki anggota di banyak negara, juga di sponsori oleh banyak produk-produk ternama”

Eros meninggal. Warisan yang ia tinggalkan seketika menjadi rebutan. Di AS, Eros memiliki sebuah Villa besar yang menjadi kuil sucinya, dimana ia memelihara ratusan wanita sebagai budak sexnya. Bahkan setelah ia mati, kebenaran tentang kuil sex itu seketika terkubur. Pengikutnya menutupi kebenaran yang sebenarnya. Mereka berebut harta dan kekayaan Eros, yang ia kumpulkan dengan segala cara.

Aku terbangun sebagai Santo. Sudah cukup lama sejak kejadian di AS. Aku hampir 40 tahun. Aku sudah lama tidak menjadi Billy. Aku keluar dari kamarku dan mengambil gorengan yang kubeli semalam. Aku sarapan gorengan dengan sedikit nasi.

Aku tinggal sendiri. Sudah berbulan-bulan ini aku tidak menemui wanita lagi. Aku bekerja serabutan. Setelah kehilangan Suster Dewi, aku menyendiri dan tinggal sendirian. Aku lanjut sarapan. Sari, Hani, Melly, entah bagaimana mereka berhenti menghubungiku. Semua seperti mimpi. Mereka seharusnya tahu, tapi beberapa hari setelah kejadian itu, mereka seperti tidak mengenaliku. Aku akhirnya menyendiri.

Tapi ada satu wanita yang masih selalu ada untukku. Ia adalah alasan kenapa aku tidak kesepian. Aku pejamkan mata dan berpindah ke telaga mimpi. Aku buka mata dan tiba di sana. Jessika di sana dan sedang mengurus tanaman. Ia mengurung diri dan enggan kembali ke bumi sejak kejadian itu. Ia tidak pernah mengenakan pakaian lagi. Aku mendekat dan ia pun menoleh. Ia tersenyum hangat menyapaku

“ hai Santo”

Sapanya. Aku ikut tersenyum. Ia mendekat lalu segera memelukku. Aku memeluknya gemas, mendekap tubuhnya yang sangat menggairahkan. Ia sadar aku sedikit nafsu dan tertawa genit

“ kamu datang minta jatah?”

Aku tertawa malu. Ia tertawa genit menyapaku.

“ aku cuma mampir saja, aku tidak punya kerjaan”

Jawabku. Ia tersenyum

“ kau tidak mencari kerja?”

Tanyanya. Aku sulit mencari kerja sejak aku diberhentikan dari kantor lamaku. Aku bahkan tidak mendapat pesangon. Aku bertahan karena aku tidak pernah makan atau minum lagi. Aku mencari uang untuk kebutuhan rumah seperti listrik dan air. Tabunganku semakin menipis. Dan mendapat pekerjaan bukan urusan mudah untuk orang sepertiku

“ Aku senang melayanimu. Walaupun kau menjadi Santo”

Godanya. Aku tertawa kecil. Ia menyusupkan jemarinya ke dalam celanaku dan meremas batang kemaluanku. Rasanya nyaman sekali. Bahkan sentuhan jemari Jessika mengalahkan jepitan memek perawan. Aku ejakulasi hebat. Jessika berlutut dan membuka celanaku. Ia lalu berbaring dan membiarkan aku menggenjotnya dari atas

Aku meremas toketnya. Nafasku seketika terengah-engah. Aku ingin menggenjotnya nafsu tapi tubuhku seketika lemas ketika aku menggenjotnya. Jessika mendekapku dan menggenjot pinggulnya dari bawah. Aku ejakulasi di dalam memeknya. Wajahku memerah. Aku sangat nafsu. Aku mendesah panjang berulang-ulang kali menikmati sensasi ejakulasi di dalam memeknya. Jessika tertawa genit. Aku meremas toketnya nafsu dan mencumbu bibirnya. Aku melampiaskan seluruh nafsuku.

“ kamu menggemaskan setiap kali jadi Santo”

Sahutnya sambil tertawa genit. Kontolku loyo di dalam memeknya dan aku pun lemas. Memeknya kini penuh dengan spermaku. Ia memberiku pelukan. Aku pejamkan mata dan menikmati pelukan hangat Jessika.

“ Jessika, aku heran”

Tanyaku. Jessika menatapku bingung

“ kenapa?”

Tanyanya lagi heran

“ aku semakin lemah setiap hari. Aku bahkan loyo setiap kali kita bersetubuh. Sementara di dunia nyata, Hani, Sari dan Melly, mereka seperti tidak mengenaliku. Hatiku sakit Jessika. Di dunia nyata, semua seperti mimpi. Apa yang terjadi seperti khayalanku saja. Apa yang terjadi?”

Jessika sempat diam. Ia memelukku erat

“ maafkan aku Santo”

Bisiknya

“ aku selalu bilang kamu masih butuh waktu setiap kali kamu bertanya, tapi kali ini. Aku akan menjawabnya”

Jessika akhirnya siap menjawab pertanyaanku. Ia sudah cukup lama menunda jawaban itu

“ Kekuatanku memudar Santo. Itu sebabnya kau melemah. Kau masih bisa menjadi Billy. Tapi suatu saat, ketika aku menghilang, semua akan seperti mimpi dan yang tinggal hanyalah kenanganmu saja.”

Aku terdiam. Aku memeluknya dan tidak mengakatakan apa-apa. Jadi itu sebabnya semua orang lupa siapa aku. Aku masih ingat apa yang terjadi sehingga semua itu seperti hanya hayalanku saja.

“ berapa lama waktumu, Jessika?”

Tanyaku. Ia lalu mencium bibirku

“ aku masih beruntung bisa hidup hari ini, Santo.”

Bisiknya manja

“ maksudmu? Kau bisa menghilang kapan saja?”

Jessika lalu mengangguk. Ia memegang batang kontolku dengan jemarinya lalu memainkannya dengan gemas

“ apa dunia paralel itu nyata?”

Aku bertanya tentang dunia paralel yang terus ia ceritakan. Ia mengangguk. Ia menatapku heran lalu bertanya

“ memangnya kenapa?”

“ tidak, aku berandai-andai bagaimana nasibku di dunia lain”

Jessika tersenyum

“ ada banyak sekali kamu di dunia yang lain. Cuma sebagian kecil yang menikah. Itu pun mereak semua bercerai. Sebagian kecil lagi banyak yang bunuh diri atau mati muda. Sebagian besar hidup sebagai gembel di jalanan. Tidak ada dirimu yang bahagia menikah atau menjadi kaya. Hampir semuanya terlilit hutang”

Aku terdiam. Jessika lalu menampakkan nasibku di dunia lain. Ada yang menikah lalu cerai. Ada yang menikah punya anak namun banyak hutang hingga bunuh diri. Ada juga yang mati kecelakaan dan tidak menikah. Aku tidak menyangka semua varian diriku tidak ada yang kaya dan bernasib sial. Ada satu varian diriku, yang bahkan tidak pernah menyentuh wanita dan menghabiskan hidup dengan coli hingga bunuh diri. Kurasa aku memang tidak beruntung

“ kau yang paling beruntung di antara dirimu, Santo. Karena di kehidupan ini, kau bertemu denganku”

Semua varian diriku yang mencoba mencari Jessika akhirnya menghilang dan mati di hutan. Ada yang kelaparan, dimakan hewan buas, atau bunuh diri.

“ Tapi kau baik hati. Tidak ada varian dirimu yang memperkosa atau melecehkan wanita cantik. Itu sebabnya kekuatan Eros tidak berfungsi padamu. Dan kekuatan itu tidak bisa merasukimu. Dunia membencimu tapi kau tidak pernah jahat kepada mereka”

Aku sangat sedih melihat nasibku di dunia lain. Banyak dari mereka yang bahkan tidak pernah menyentuh wanita cantik

“ apa kau bisa melayani mereka?”

Jessika menggeleng kepala

“ aku sangat lemah Santo. Aku hanya bisa melihat namun tidak bisa melompat ke dunia lain. Aku bahkan tidak bisa masuk ke mimpi mereka. Aku juga tak mampu untuk memanggil bidadari lainnya. Waktu hampir habis”

Jawabnya. Ia menyandarkan kepalanya di pelukanku dengan manja lalu mengusap-usap punggungku, berusaha menenangkanku

“ aku hanya sedih di dunia lain, aku bahkan tidak pernah menyentuh wanita cantik seujung rambut pun”

Jessika tertawa malu

“ kau terlalu memikirkannya. Santai lah sedikit”

Aku kembali ke dunia nyata. Aku mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. Jam menunjukkan sudah pukul satu. Aku cukup lama berada di telaga mimpi. Aku mengambil gayung, dan mengguyur tubuhku dengan air.

Aku mengenakan kembali pakaian dan keluar rumah. Aku duduk diam di teras. Ibu-ibu dan para wanita muda di gang itu berlari ke rumahku. Mereka mengerubungiku lalu bertanya

“ mas Santo! Billy di dalam?”

Tentu saja mereka bertanya tentang Billy. Aku tersenyum dan menggeleng kepala.

“ Billy ga di sini, jawabku”

“ yaaaaaa”

“ yaaah”

Mereka semua kecewa dan membubarkan diri. Aku tersenyum sambil menggeleng-geleng kepala. Aku duduk santai di depan rumahku, menghabiskan waktu luangku bersantai di sana.

Semua orang di sekitarku bertanya tentang Billy, Billy dan Billy. Santo seperti tidak penting. Tapi aku sudah terbiasa. Aku tidak terlalu memikirkannya. Aku duduk dan bersantai di depan rumah menenangkan pikiranku. Aku mengambil koran dan mulai membaca. Inilah keseharianku. Hampir sama seperti pengangguran pada umumnya. Sepi tapi setidaknya hidupku damai.

Seseorang lalu berjalan ke rumahku. Aku mencium bau harum. Tidak biasanya orang seharum dan seanggun itu berjalan di gang kami. Aku meletakkan koranku. Aku melihat ke arah wanita itu. Ia cantik dan sangat muda. Tubuhnya langsung dan wajahnya manis. Ia selalu tersenyum. Ia berjalan ke rumahku lalu menoleh ke arahku. Ia pun tersenyum

“ siang Mas, ini bener rumah mas Santo?”

Tanyanya.

“ Ustadzah Nia? Apa kabar?

Ia lalu membungkuk

“ Mas Santo”

Aku mengangguk. Ia kembali tersenyum. Ia tiba-tiba memelukku mesra. Ia mengenakan pakaian serba panjang namun ia memelukku seperti sedang memeluk suaminya. Ia memelukku cukup lama. Ia dekatkan wajahnya lalu mencumbuku dengan penuh perasaan. Ia mencumbu mesra. Bibirnya melahap bibirku pelan, lidahnya mulai melilit lidahku. Pelukannya makin erat. Seketika aku diingatkan bagaimana nikmatnya sentuhan bibir wanita. Aku cumbu dia, menikmati sentuhan bibir manis Ustadzah Nia

“ mas kok di sini, mas ngambek lagi sama aku?”

Bisiknya. Aku masih diam bingung.

“ hah?”

Apa yang terjadi. Saat itu aku sangat bingung. Tatap mata Ustadzah itu serius dan penuh perasaan. Ia tidak main-main. Sekali lagi apa yang terjadi?

“ kita pulang yuk, biar aku bawain barang-barang mas”

Bisiknya manja. Aku masih bingung dengan apa yang terjadi. Aku masuk ke dalam rumah. Ustadzah itu lalu masuk. Ia menutup pintu lalu dengan santai membuka pakaianku. Aku bingung. Aku biarkan ia membuka seluruh pakaianku

“ aduh, baru berapa hari mas seperti orang ga keurus”

Ucapnya. Aku kini bugil di depan Ustadzah itu. Ia bicara seolah. Kami memiliki hubungan seperti suami istri. Ia lalu membuka lemariku dan mengambil pakaianku. Sebuah pakaian mewah, muncul. Sebuah jas, celana, kemeja dan dasi. Semuanya mewah. Aku ingat sekali aku tidak pernah punya pakaian itu.

“ kok bengong? Ayo sini. Udahan ah marahnya. Ntar ga aku kasih jatah lho”

Aku masuk ke kamar dan tidak sengaja melihat bayanganku di kaca. Aku terkejut bukan main.

“ hah?! Kapan aku berubah?!”

Aku berubah menjadi sangat tampan. Tapi kali ini bukan Billy. Tubuhku tinggi dengan sempurna seperti Billy. Tapi aku lebih tampan. Kontolku kembali putih bersih tanpa bulu, tegang panjang dan berisi seperti Billy. Ustadzah Nia selalu tersenyum dan sangat gemas setiap kali ia melihat kontolku. Aku masuk ke kamar dan ia kembali memelukku

“ aku selalu seneng tiap kali aku peluk mas ga pake baju. Aku ngerasa seperti wanita paling beruntung. Punya suami seperti mas”

Bisiknya

“ ini pasti ulah Jessika”

Gumamku dalam hati. Tapi ia tidak pernah mengerjaiku seperti ini.

Aku berganti pakaian rapi dan segera mengunci rumah. Kami berjalan ke depan gang. Kami berjalan hingga sampai di mobil sedan camry hitam yang parkir di depan gang

“ selamat datang Tuanku”

Sambut sang sopir. Aku makin bingung

“ hah?”

Sahutku bingung. Ustadzah Nia hanya tersenyum. Ia meminta sopir membukakan pintu. Sang sopir membukakan pintu dan Ustadzah Nia merangkulku mesra

“ masuk mas”

Nada bicaranya semakin manja. Ia menggodaku dengan suara auratnya. Aku makin tersenyum malu. Kontolku semakin berdiri di balik celana hitam dasarku. Ustadzah memandangnya senang dan tersenyum lebar

“ ini ada apa ya?”

Tanyaku bingung sambil tersenyum malu

“ ayo kita pulang mas. Aku sedih, mas sampe tinggal di rumah temen mas gara-gara kesalahan aku. Aku janji jadi istri yang lebih baik lagi buat mas”

Aku semakin bingung. Semua ini diluar nalar. Aku baru bertemu Jessika dan ketika aku bangun semua masih normal. Lalu seorang wanita datang dan mengatakan kalau aku suaminya. Lalu diriku berubah dan aku menjadi lebih tampan dari Billy. Apa ini ulah Jessika? Kalau bukan siapa yang melakukan ini? Permainan apa lagi ini?

Aku baru sadar hpku tidak ada. Aku selalu mengantongi handphoneku namun karena kejadian itu aku lupa. Namun sesuatu bergetar di jasku. Aku merogohnya dan hpku di sana. Hp itu masih sama. Itu dia?! Hp ini berisi kenanganku bersama Hani, Melly dan Sari meski mereka sudah tidak ingat lagi. Tapi ketika aku membukanya. Semua berubah.

Aku membukanya dan yang pertama kali aku melihat adalah foto tubuhku yang baru itu dengan Baju pernikahan dengan Ustadzah Nia. Aku buka galeri dan semua file foto berisi foto kami berdua.

“ apa ini hp orang lain?”

Model hp itu persis sama. Bahkan nomor serinya sama, nomorku tidak berubah. Itu nomorku. Bahkan foto lamaku sebagai Santo, semua hilang. Foto pertamaku di hp ini adalah foto selfie tubuh baruku sepertinya ketika pertama membeli hp ini. Bagaimana bisa?