Ngentot Didalam Bus

Kisah ini berawal ketika aku hendak pulang kampung menggunakan bus. Karena aku telat membeli tiket, aku dapat kursi paling belakang. Karena pengan segera pulang kampung ya sudah aku ambil aja. Setelah menunggu sekitar 30 menit bus pun sampai di terminal dimana aku sedang menunggu. Aku pun lantas bergegas menaiki bus tersebut dan duduk paling belakang ternyata di belakang cuma ada aku saja.

Tapi tak berapa lama ada seorang cewek permisi padaku untuk duduk di sampingku, aku merasa beruntung walaupun duduk paling belakang tapi ada seorang cewek yang menemaniku. Cewek ini memiliki wajahnya yang pas-pasan tapi kalau dilihat bisa bikin horny, apalagi toketnya seperti bola Voli pengen rasanya tenggelam diantara kedua toketnya.Hahaha… Cerita Dewasa – Ngentot Didalam Bus – Hampir setengah jam perjalanan aku berusaha untuk tidur, namun sangat sulit karena goncangan bus dan karena posisi tidur dengan duduk. Soalnya gak biasa tidur sambil duduk jadi sulit untuk memejamkan mata.

Kucoba sedikit membuka mata, kulihat cewek disampingku sedang sms’an dengan temannya, daripada bingung gak bisa tidur, aku punya niat iseng untuk sedikit mengintip isi sms cewek tersebut, dan begini isinya,

Cwe : Beb tolong jagain pacarku ya, aku pulang kampung cuma sebentar kog, Gak tahan lama-lama jauh dari dia…
Teman : Oce say, emang gak tahan kenapa? Hehehe
Cwe : Hah kamu basa-basi kayak gak tau aja, batang penisnya itu lhoh yang bikin gak tahan. Tadi sebelum berangkat ingin main bentar di toilet terminal tapi gatot deh gara-gara bus nya keburu dateng.
Teman : Bisa aja kamu, berarti sekarang lagi sange dong pengen penis.hahahahaa…
Cwe : Pengen banget, makanya kepalaku agak pusing nih..hahahaha….
Teman : Ya udah salurkan sama yang ada di bus, samping kamu cewek atau cewek say?
Cwe : Cowok beb, ganteng dia…hahahahaaa…
Teman : Hahhaa…ganteng mana sama cowok kamu?
Cwe : Ganteng ini dikit beb, kelihatannya batang penisnya gede juga tuh…hahaha…

Begitulah kira-kira isi smsnya, yang seketika membuatku horny, karena cewek ini lagi pengen ngentot dan dia juga penasaran dengan penisku. Akupun lantas pura-pura bangun dan permisi mau ke toilet. Di toilet aku memikirkan gimana caranya aku bisa ngentot nih cewek. Idepun rupanya berpihak padaku, kursi di belakang cuma ada aku dan dia akhirnya kuputuskan untuk ku entot di kursi belakang. Sebagai persiapan CDku kulepas di toilet sehingga aku sekarang gak pakai CD.

Aku segera keluar dari toilet, dengan resleting celana kubiarkan terbuka. Aku lanats duduk lagi di sampingnya dan pura-pura tidur lagi. Begitu melihat wajah si cewek aku jadi horny lagi dan batang penisku dengan seketika langsung berdiri Karena resletingku kebuka jadi batang penisku pun sampai keluar, sehingga si cewek bisa melihat batang penisku. Aku kadang membuka sedikit mataku untuk melihat reaksi si cewek begitu melihat batang penisku. Kulihat si cewek pura-pura cuek dan binggung mau melakukan apa dengan penisku yang berukuran 21cm dengan diameter 4cm.

Tapi tiba-tiba dia mencoba untuk memegang penisku, mungkin karena sudah tak tahan lagi. Karena di samping gak ada orang dia terus mengelus batang penisku, aku tetap saja berpura-pura tidur. Semakin lama dia elusannya jadi kocokan. Gila cewek ini nekad sekali , kataku dalam hati. Akhirnya aku bangun, tapi dia malah semakin gila, dia mengoral penisku. Rasanya sungguh nikmat, dia menyepong penisku dengan penuh nafsu, sampai-sampai tubuhku menggelinjang hebat.

Hampir 10 menit dia mengoralku dan akhirnya aku memuntahkan cairan spermaku di mulutnya. Seluruh spermaku dilahapnya sampai habis. Dengan suara berbisik dia berkata padaku, “Maaf mas, habisnya gak tahan sih liat penisnya keluar dari celana…” “Iya gakpapa kog, enak banget, makasih ya…” jawabku. Dia tak menjawab lagi dia hanya terdiam mungkin karena malu. Kucoba untuk bertanya padanya, “Kog langsung diam mbak, kenapa” “Ah gakpapa kog mas…” jawabnya singkat. Aku tau dia masih menahan birahinya, sebetulnya dia juga pengen ngcrot tapi mungkin gak enak mau bilang padaku. Akupun lantas beraksi, kupegang toketnya dan aku berkata padanya, “Mbak aku pengen nenen”. Dia agak kaget mendengar ucapanku itu, tapi lantas menjawab yang bikin aku lebih kaget lagi, “Ooh, silakan mas mau diapain aja boleh kog” katanya sambil membukakan toketnya. Waahh cewek ini benar-benar gila, pikirku. Akupun lantas meremas toket kirinya dengan tangan kananku, sementara mulutku bermain dengan putting kanannya.

Dia mendesah lembut dengan mata merem melek. Tak sampi situ aku mencoba merogoh isi celananya, karena dia pakai jeans makanya gak susah aku meraih memeknya. Belum sampai aku merogoh memeknya, bus yang kita tumpangi berhenti di rumah makan. Lalu aku berbisik pada telinganya, “Kita cari toilet aja yuk, kita terusin disana” .

Si cewekpun mengangguk tanda setuju. Kami berdua lantas mencari toilet yang berada di sudut rumah makan agar tak terlihat oleh orang lain. Di dalam kamar mandi kami tantas melepas celan masing-masing. Kusuruh dia untuk satu kakinya, karena sudah basah, penisku yang sudah tegang lagi jadi gampang masuk ke lubang emeknya. “Aahhh enak sekali memekmu mbak…” kataku sambil menyodok memeknya. “Penismu juga enak mas…puasin aku ya…aahhh…” desahnya.

Kusodok memeknya pelan-pelan supaya tak terdengar dari luar oleh orang lain. Tiba- tiba dia mencengkeram bahuku dan teriak pelan, “Aarrgghh mas aku keluaaarrr…oohhh…nikmat…” erangnya mencapai klimaks. Lalu kusuruh dia menungging kami berganti gaya yaitu doggy style. Dengan berpegangan bibir bak mandi kusodok memeknya dari belakang.

Kusodok pelan tapi pasti dan kugoyang berirama. Tak lama kemudian aku meraih orgasme untuk yang kedua kalinya. “Aaahhh..yeesss….” erangku pelan. Kumuncratkan seluruh spermaku ke dalam memeknya. Setelah kami sama- sama puas lalu kami memakai celana kami lagi dan segera keluar dari toilet. Lalu kami masuk rumah makan dan makan berdua seperti sepasang kekasih. Sebelum kami kembali ke dalam bus kami sempat bertukar nomer telpon. Di dalam bus aku kembali memainkan toketnya dan kadang menjilati putingnya. Dia pun tak mau diam dia membalas dengan meremas batang penisku. Hingga akhirnya kami berpisah di terminal tujuanku.