membuat ibu mertua alom menjadi binal
Dari gamis menjadi jilboobs
Perkenalkan namaku Syarif, aku pria baru menikah sekitar 3 bulan, umurku 23 tahun. Aku bekerja sebagai staf di salah satu konsultan perpajakan. Istri ku bernama Rosmalina berumur 20 tahun, bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan marketing.
Setelah menikah kami memutuskan tinggal di rumah mertua ane di salah satu kota di Jawa tengah. Rumah mertua di huni oleh kami berempat, sebenernya istri ku mempunyai 2 kakak tiri, namun mereka pindah ikut suami-suami nya, ayah mertuaku bernama Sudarsono, beliau berumur 67 tahun. Sedangkan ibu mertuaku bernama Sumiati, beliau berumur 42 tahun, menikah dengan bapak mertuaku yang berstatus duda di tinggal mati dan membawa 2 anak, sedangkan istriku anak asli ibu mertuaku. Ibu Sumiati tergolong ibu-ibu konservatif yang taat dalam beragama, meskipun begitu dia memiliki body yang aduhai, dengan payudara yg besar, dan pantat yg semok, namun perut yg tidak begitu buncit, ditambah wajah yg ayu khas Jawa. Dalam keseharian nya, ibu mertuaku selalu berpakaian tertutup dan sopan, meski di rumah.
Seperti biasa, setiap pengantin baru pasti ingin melakukan hal-hal baru dalam urusan ranjang, aku yg mantan pemuda urakan nan doyan ngebokep memiliki fantasi yg aneh-aneh, istri ku yg sedikit kuper agak kaku jika di atas ranjang, dan selalu khawatir apabila aku ingin menerapkan gaya-gaya dan foreplay ala di film xxx. Karena hal tersebut aku coba memberi obat perangsang berbotol biru agar istri ku dapat sedikit liar di ranjang, namun hal tersebut justru membawa ku pada pengalaman dan ide-ide jahat seperti film dan hentai yg pernah aku lihat.
Pada saat makan malam bersama keluarga istriku, istriku meminta tolong untuk diambilkan air putih, aku iseng memasukkan obat perangsang cair ke dalam minuman istri ku, namun ketika aku hendak memberikan air putih yg sudah di tetesi obat tersebut, ibu mertuaku tersedak dan langsung mengambil gelas yg aku pegang, dalam seketika air putih tersebut habis di minumnya. Aku pun mencoba lempeng-lempeng saja, pura-pura tidak terjadi apa-apa. Setelah selesai makan, tiba-tiba ibu mertuaku terlihat kepanasan dan berkeringat, dia langsung ke kamar dan langsung menarik lengan ayah aku. Istriku keheranan dan aku pura-pura tidak tahu apa-apa.
Setelah itu aku dan istriku masuk ke kamar untuk melampiaskan hasrat cinta kami, lebih tepatnya melampiaskan kebutuhan biologis ku, seperti yang sudah-sudah istriku banyak ketakutan dan serba ogah, membuat ku tidak benar-benar menikmati dan tidak puas, istri orgasme dan langsung tidur, tidak mau bertanggung jawab atas kekentangan yg aku alami. Dengan perasaan kesal aku ke toilet hendak buang air kecil sambil membersihkan cairan lengket hasil dari orgasme istriku, saat melewati kamar mertuaku aku mendengar ibu mertuaku ngomel-ngomel karena bapak mertuaku ketiduran setelah dia meraih kenikmatan, dalam hatiku aku berkata ” bapak sama anak sama saja”. Ketika di dalam kamar mandi aku lupa mengunci pintu, ketika aku sedang membersihkan penis panjang ku, tiba-tiba ibu mertuaku membuka pintu kamar mandi, kami pun kaget, dan kulihat ibu mertuaku melongo melihat penis ku yg sedang ku kocok dengan sabun. Aku pun berinisiatif meminta maaf dan ibu mertuaku ku menyelonong lari ke kamarnya.
Keesokan harinya, akupuntun bersikap biasa saja di depan ibu mertuaku, namun ibu mertuaku sedikit canggung dan selalu memperhatikan selangkangan ku, memang setiap pagi aku selalu memakai celana boxer ketika keluar kamar istri ku, sehingga tonjolan selangkangan ku sedikit kelihatan. Melihat hal tersebut timbullah ide nakal, aku ingin buat ibu mertuaku menjadi binal dan liar. Setelah mandi aku iseng memasukkan cairan perangsang ke dalam gelas teh manis ibu mertuaku, aku sarapan dan mengantarkan istriku ke kantor nya, dan balik lagi ke rumah kebetulan bekerja di konsultan membuatku bebas bekerja jam berapapun dan dimanapun tergantung dengan permintaan klien. Ketika aku balik ke rumah ku lihat bapak mertuaku sudah pergi ke sawah, tinggal lah aku berdua dengan ibu mertuaku ku, ibu mertuaku tampak berkeringat dan resah, aku sengaja membuka celana training ku dan menyisakan celana boxer saja, sambil menggaruk selangkangan di depan ibu mertuaku. Ibu mertuaku tampak memerah mukanya dan tanpa dia sadari dia meremas payudaranya, lalu akupun iseng bertanya
Aku: ibu kenapa? Sedang tidak enak badan?
Ibu :entah lah nak, badan ibu terasa panas dan dada ibu terasa bergetar
Aku: coba saya pegang dadanya Bu (sambil sedikit meremas payudaranya)
ibu: ahhhkkkk naakkkk, kok geli?
aku: geli tapi enak ya Bu? (Sambil terus meremas toketnya dari luar)
ibu: akkhhh nakkkk… Cukup
Kemudian aku mendekati wajahku ke ibu lalu mengecup nya, ibu mertuaku hanya diam saja, Kemudian aku melumat bibirnya, ibu mertuaku justru membalasnya dan akupun memeluk nya sambil memasukkan lidahku ke mulutnya, kami berciuman liar dan saling berbelit lidah sampai bertukar lidah, akupun meremas pantatnya dan meremas terus payudara ibu mertuaku dari luar baju gamisnya. Kemudian aku berbisik
aku: tubuh ibu sangat bagus, payudara ibu besar dan padat, pantat ibu semok, tapi sayang aset bagus ini harus d sembunyikan di balik baju yg membosankan ini. Coba ibu pamer kan keindahan ini, pasti banyak pria yg memuja keindahan tubuh ini. Apakah ibu tidak senang jika semua pria mengagumi keindahan yg dimiliki ibu?
aku: mulai sekarang ibu jangan lagi pakai gamis, ibu pakai kemeja ketat dan celana ketat, kalau pakai jilbab jangan sampai menutupi dada ibu, jika di rumah ibu cukup pakai daster pendek ketat atau kaos dan celana pendek, mengerti Bu?
ibu: iyaa nakkk akhhhh ibu paham, mulai sekarang ibu pakai baju yg memamerkan tubuh ibu
kemudian aku melepaskan ciuman dan jalan masuk ke kamar, akupun ganti baju dan pergi meninggalkan ibu mertuaku dalam keadaan kentang. Saat hendak keluar rumah, ibu mertuaku menarik tangan ku dan memeluk ku sambil menyodorkan mulutnya ke muka ku, kemudian akupun mendorong nya dan berkata.
aku: maaf Bu, untuk saat ini saya tidak berminat dengan wanita tua bergamis dan bau, mungkin jika ibu berdandan dan memakai pakaian ketat serta wangi, saya sedikit berminat dengan ibu.
ibu: nakkk jangan pergi dulu, ibu janji akan berpenampilan lebih terbuka dan memamerkan tubuh ibu.
aku: kita lihat saja…
kemudian akupun pergi ke rumah temanku, meninggalkan ibu mertuaku dalam keadaan kentang.
ketika sore hari menjelang, akupun pulang ke rumah, sambil menunggu untuk menjemput istri ku dari kantor, ketika aku mengetuk pintu, aku kaget ibu mertuaku berubah total, dia memakai kemeja ketat berwarna pink dan celana jeans, di balut kerudung biru Dongker yang di lilitkan sebatas leher, mirip dengan jilboobs kekinian, ibu mertuaku tampak berdandan memakai gincu dan bedak tipis di wajahnya, sambil tersenyum dia berkata.
ibu: sudah pulang nak? Gimana kerjanya hari ini? (Sambil tersenyum genit)
aku: baiikkkk Buu, lumayan Buu saya dapat klien yg mau memperpanjang izin usahanya (sampil melihok dan gugup)
kemudian aku masuk ke kamar dan mengganti bajuku, aku dapati ibu duduk sambil menonton tv, akupun menghampiri nya. Tak lupa aku buat kan sirup rasa jeruk sambil di tetesi obat berbotol biru tersebut. Kemudian ibu tersenyum dan menghabiskan sirup yg sudah ku buat.
Tak lama kemudian ibu mertuaku tampak kepanasan dan terlihat tegang, aku pun iseng bertanya.
Aku: ibu kenapa? Kepanasan lagi? Buka aja kancing nya Bu , kali lebih adem.
Ibu: iyaa nak, ibu buka saja mumpung tidak ada siapa-siapa (sambil membuka kancing bajunya)
Tampak sedikit demi sedikit payudara ibu yg terbungkus bra terlihat, ibu mertuaku hanya tersenyum nakal sambil memperhatikan tonjolan penis ku.
Ibu: sekarang udah minat yaa dengan wanita tua berbaju ketat ini? (Sambil tersenyum),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Bersambung ke part 2
aku: mulai sekarang ibu jangan lagi pakai gamis, ibu pakai kemeja ketat dan celana ketat, kalau pakai jilbab jangan sampai menutupi dada ibu, jika di rumah ibu cukup pakai daster pendek ketat atau kaos dan celana pendek, mengerti Bu?
ibu: iyaa nakkk akhhhh ibu paham, mulai sekarang ibu pakai baju yg memamerkan tubuh ibu
kemudian aku melepaskan ciuman dan jalan masuk ke kamar, akupun ganti baju dan pergi meninggalkan ibu mertuaku dalam keadaan kentang. Saat hendak keluar rumah, ibu mertuaku menarik tangan ku dan memeluk ku sambil menyodorkan mulutnya ke muka ku, kemudian akupun mendorong nya dan berkata.
aku: maaf Bu, untuk saat ini saya tidak berminat dengan wanita tua bergamis dan bau, mungkin jika ibu berdandan dan memakai pakaian ketat serta wangi, saya sedikit berminat dengan ibu.
ibu: nakkk jangan pergi dulu, ibu janji akan berpenampilan lebih terbuka dan memamerkan tubuh ibu.
aku: kita lihat saja…
kemudian akupun pergi ke rumah temanku, meninggalkan ibu mertuaku dalam keadaan kentang.
ketika sore hari menjelang, akupun pulang ke rumah, sambil menunggu untuk menjemput istri ku dari kantor, ketika aku mengetuk pintu, aku kaget ibu mertuaku berubah total, dia memakai kemeja ketat berwarna pink dan celana jeans, di balut kerudung biru Dongker yang di lilitkan sebatas leher, mirip dengan jilboobs kekinian, ibu mertuaku tampak berdandan memakai gincu dan bedak tipis di wajahnya, sambil tersenyum dia berkata.
ibu: sudah pulang nak? Gimana kerjanya hari ini? (Sambil tersenyum genit)
aku: baiikkkk Buu, lumayan Buu saya dapat klien yg mau memperpanjang izin usahanya (sampil melihok dan gugup)
kemudian aku masuk ke kamar dan mengganti bajuku, aku dapati ibu duduk sambil menonton tv, akupun menghampiri nya. Tak lupa aku buat kan sirup rasa jeruk sambil di tetesi obat berbotol biru tersebut. Kemudian ibu tersenyum dan menghabiskan sirup yg sudah ku buat.
Tak lama kemudian ibu mertuaku tampak kepanasan dan terlihat tegang, aku pun iseng bertanya.
Aku: ibu kenapa? Kepanasan lagi? Buka aja kancing nya Bu , kali lebih adem.
Ibu: iyaa nak, ibu buka saja mumpung tidak ada siapa-siapa (sambil membuka kancing bajunya)
Tampak sedikit demi sedikit payudara ibu yg terbungkus bra terlihat, ibu mertuaku hanya tersenyum nakal sambil memperhatikan tonjolan penis ku.
Ibu: sekarang udah minat yaa dengan wanita tua berbaju ketat ini? (Sambil tersenyum),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
tamat