Rahasia Lukisan Kuno

Dunia persilatan gempar dengan tersiarnya kabar meluruknya kembali partai Mo-Kauw dari Persia ke Tiong-Goan. Lima puluh tahun yang lalu partai ini berhasil di usir oleh gabungan pendekar-pendekar top dunia persilatan yang di motori tujuh partai utama dunia kangouw yaitu Shao-Lin-Pai, Bu-Tong-Pai, Thai-San-Pai, Hoa-San-Pai, Go-Bi-Pai, Kun-Lun-Pai, dan Kay-Pang.

Namun dalam bentrokan lima puluh tahun yang lampau, walaupun berhasil membinasakan Mo- Kauw-Kauwcu (ketua Mo-Kauw), Thian-Te-Lojin (kakek langit bumi) dan mengusir mundur partai Mo-Kauw, ke tujuh partai utama juga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Ciangbujin (ketua partai) Hoa-San-Pai, Go-Bi-Pai dan Bu-Tong-Pai binasa di tangan ketua Mo-Kauw.

Sedangkan ketua partai Shao-Lin-Pai, Thai-San-Pai, Kun-Lun-Pai dan Kay-Pang mengalami luka- luka yang serius hingga memaksa mereka mengundurkan diri dari dunia persilatan. Jago-jago lihai masing-masing partai saat itu banyak yang binasa hingga praktis memaksa mereka menyerahkan kedudukan ciangbujin kepada angkatan muda mereka seperti Tiang-Pek-Hosiang dari Shao-Lin-Pai, Kiang-Ti-Tojin dari Bu-Tong-Pai, Master The-Kok-Liang dari Thai-San-Pai, Master Yu Kang dari Hoa-San-Pai, Ong-Sun-Tojin dari Go-Bi-Pai, Sie-Han-Cinjin dari Kun-Lun-Pai, Sun Lo-kai dari Kay- Pang.

Saat diserahkan kedudukan ciangbujin oleh guru mereka masing-masing, mereka baru berusia rata-rata tiga puluh tahunan bahkan Master The-Kok-Liang baru belasan tahun hingga Thai-San- Pai saat itu mengalami kekosongan pimpinan.
Beruntung angkatan muda ke tujuh partai tersebut memiliki bakat yang sangat bagus hingga mampu melanjutkan kejayaan partai masing-masing hingga saat ini.

Tidak ada yang tahu alasan apa yang membuat partai Mo-Kauw kembali ke Tiong-Goan. Berdasarkan kabar burung yang tersiar, partai Mo-Kauw masih berambisi menguasai dunia persilatan seperti lima puluh tahun yang lalu, ada juga yang mengatakan bergeraknya kembali partai Mo-Kauw karena mereka mendengar kabar munculnya sebuah lukisan kuno yang mengandung rahasia ilmu silat peninggalan jago lihai ratusan tahun yang lalu, pedang pusaka, harta karun dan obat-obat mestika yang mempunyai khasiat seperti meningkatkan tenaga dalam seseorang, membuat orang awet muda, dan lain-lain. Entah siapa yang menyebarkan berita tentang lukisan kuno tersebut hingga beritanya sampai ke partai Mo-Kauw yang berada nun jauh di Persia.

Seperti kita ketahui di seri dendam kesumat, lukisan kuno bergambar pemandangan yang asli berada di tangan Li Kun Liong, pemberian dari siau-Erl. Sedangkan lukisan kuno yang palsu, jatuh ke tangan Tiong-Cin-Tojin. Tidak ada yang tahu bahwa lukisan tersebut dititipkan Tiong-Cin-Tojin kepada anaknya di luar nikah.

Tiong-Cin-Tojin sering melakukan perjalanan di dunia kangouw sejak muda, berkelana dan memiliki hubungan yang luas. Di masa mudanya, ia memiliki hubungan khusus dengan seorang gadis yang akhirnya meninggal akibat melahirkan anaknya. Tak ada seorang pun yang mengetahui affairnya tersebut. Sejak itu diam-diam ia menitipkan anak hasil hubungan gelapnya pada sebuah keluarga petani tidak jauh dari Bu-Tong-San dan sering menjenguknya dengan mengakui anaknya sebagai murid. Baru setelah cukup dewasa ia memberitahu muridnya hal yang sesungguhnya.

Anak Tiong-Cin-Tojin ini bernama Hok Seng, ilmu silatnya cukup tinggi tapi karena kurang berbakat, banyak ilmu silat Bu-Tong-Pai hasil pengajaran ayahnya tidak dapat ia kuasai sepenuhnya.
Ketika tahu ayahnya mati membunuh diri, ia segera kabur membawa lukisan kuno tersebut ke Persia menemui salah satu tetua partai Mo-Kauw sesuai pesan ayahnya. Ia menyerahkan lukisan tersebut dan menceritakan semua kejadian yang menimpa ayahnya.

Ternyata Tiong-Cin-Tojin merupakan mata-mata partai Mo-Kauw, ibu dari anaknya adalah putri dari tetua partai Mo-Kauw tersebut. Sejak itu Hok-Seng berdiam di Persia tinggal bersama kakek luarnya.
Tetua Mo-Kauw tersebut lalu melaporkan dan menyerahkan lukisan tersebut kepada ketuanya. Saat ini ketua Mo-Kauw dijabat oleh murid pertama ketua Mo-Kauw terdahulu, Thian-Te-Lojin, dia berjuluk Sin-Kun-Bu-Tek (Kepalan Dewa Tanpa Tanding) dan sudah berusia tujuh puluh tahunan.

Ilmu silatnya sangat lihai, kabarnya ia telah mewarisi semua ilmu tertinggi Mo-Kauw, bahkan tersiar kabar ia telah menguasai tingkat terakhir atau tingkat ke sembilan dari ilmu langit bumi. Selama ratusan tahun belum pernah ada yang bisa menguasai ilmu ini sampai tingkat terakhir. Mungkin ini salah satu sebab yang membuat partai Mo-Kauw kembali dengan terang-terangan ke Tiong-Goan. Suhunya Thian-Te-Lojin yang menguasai tingkat ke delapan ilmu langit bumi ini, waktu itu sudah di angggap jago nomer satu dan malang melintang tanpa tandingan.

Walaupun ia sudah menerima lukisan kuno tersebut, ketua Mo-Kauw tetap memerintahkan orang-orangnya yang sudah berada di Tiong-Goan untuk mencari dan merampas lukisan kuno yang kedua. Tidak ada seorang pun yang tahu mengapa ketua Mo-Kaw begitu bernafsu menginginkan lukisan tersebut, rahasia ini mungkin hanya ketua Mo-kauw yang tahu.

Sejak beberapa tahun yang lalu, diam-diam ia sudah menyusupkan anggota-anggota partai Mo- Kauw ke Tiong-Goan untuk mengetahui situasi dunia persilatan saat itu. Ia mengutus salah satu tetuanya untuk menjalin kontak dengan Tiong-Cin-Tojin.
Untuk membiayai pergerakan, mereka menyamar sebagai perampok yang merampas barang- barang kawalan piauw-kiok paling terkenal di daratan Tiong-Goan, Harimau Kemala yang di pimpin oleh Liu Siu Ciang, sute ketua Go-Bi-Pai. Tidak heran bila perusahaan piauw-kiok Harimau Kemala tidak mampu melindungi barang kawalannya. Beberapa tahun belakangan ini, piauw-kiok Harimau Kemala semakin mundur, kantor cabang mereka sekarang hanya tinggal lima saja. Harta Liu Siu Ciang menyusut drastis untuk mengganti barang-barang kawalan yang di begal perampok. Selain itu para pelanggan piauw-kiok Harimau Kemala berangsur-angsur pindah ke perusahaan piauw- kiok lainnya.

Ketua Mo-Kauw hanya memiliki dua orang murid saja. Murid pertama bernama Ciang Gu Sik, berusia empat puluh tahunan, saat ini menjabat sebagai hu-kauwcu (wakil ketua) Mo-Kauw. Dia sudah menguasai hampir semua ilmu silat gurunya termasuk ilmu langit bumi yang sudah dikuasainya sampai tingkat ke tujuh. Semua anggota Mo-Kauw memprediksi dialah orang yang paling tepat sebagai calon pengganti ketua Mo-Kauw. Selain memiliki ilmu silat yang lihai, ia juga menguasai seluk-beluk partai. Tidak ada seorang pun selain Ciang Gu Sik, yang paling mengetahui semua rahasia partai Mo-Kauw.

Murid penutup dari ketua partai Mo-Kauw ini bernama Ceng Han Tiong yang baru berumur dua puluh tahunan. Ia memiliki wajahnya tampan dengan alis yang tebal menambah kegagahannya. Dia memiliki bakat yang baik sekali bahkan melebihi bakat yang dimiliki toa-suhengnya, terbukti ia mampu menguasai ilmu andalan partai Mo-Kauw, ilmu langit bumi sampai tingkat ke lima. Suhengnya baru menguasai tingkat ke lima ini pada usia tiga puluh lima tahun. Sejak kecil, toa suhengnyalah yang mewakili suhu mereka mengajarinya ilmu silat Mo-Kauw.

Selain mengandalkan kedua muridnya ini, partai Mo-Kauw memiliki dua orang tetua yang memiliki ilmu silat yang sangat lihai. Mereka berdua merupakan tulang punggung Mo-Kauw dan sangat misterius. Tetua-tetua ini hanya menerima perintah langsung dari ketua Mo-Kauw dan jarang tampil di muka umum hingga para anggota Mo-Kauw yang tidak memiliki kedudukan yang cukup tinggi di partai, tidak akan mengetahui raut wajah mereka. Mereka hanya di kenal sebagai pelindung kiri dan pelindung kanan.

Ketua Mo-Kauw hanya memiliki seorang putri yang baru berusia delapan belas tahunan bernama Kim Bi Cu. Setelah hampir putus asa untuk mempunyai keturunan, baru di usia lima puluh tahunan ia berhasil mendapatkan keturunan dari salah seorang selirnya hingga ketua Mo- Kauw sangat memanjakan putrinya ini.

Kim Bi Cu sendiri merupakan kembang partai Mo-Kauw, kecantikannya sangat terkenal dengan paras yang elok, dibalut kulit tubuh kecoklatan khas bangsa Persia, dengan pakaian persia yang sedikit eksotis mampu menaklukan semua pria.
Sayang karena terlalu di manja, ia memiliki sifat yang angkuh dan mau menang sendiri. Kegalakannya sudah terkenal seantero partai Mo-Kauw, tidak sedikit pemuda yang dihajarnya hanya karena mereka terlalu berani menatapnya. Bahkan Ciang Gu Sik yang terkenal sangat disiplin dan kaku pun sedikit mengalah apabila berhadapan dengan Kim Bi Cu, namun Kim Bi Cu sendiri merasa segan dengan toa-suhengnya yang kaku ini. Hanya Ceng Han Tiong seorang yang berani melawan atau berdebat dengannya, mungkin karena sejak kecil mereka merupakan teman sepermainan hingga mereka terasa lebih akrab di bandingkan dengan anggota partai lainnya. Diam-diam Ceng Han Tiong menaruh hati terhadap sumoinya ini, ia mengagumi kecantikannya. Namun sifat Kim Bi Cu yang jinak-jinak merpati cukup memusingkan kepala Ceng Han Tiong, sudah dekat terbanglah dia, tampaknya mudah didekati ternyata sukar.

Beberapa bulan terakhir ini, ketua Mo-Kauw mengutus murid pertamanya, Ciang Gu Sik ke Tiong-Goan disertai anggota-anggota partai Mo-Kauw lainnya dengan tugas membantu gerakan partai mereka kali ini di Tiong-Goan.
Kim Bi Cu yang sudah lama ingin mengunjungi daerah Tiong-Goan merengek-rengek ke ayahnya untuk diijinkan ikut rombongan toa-suhengnya namun di tolak dengan alasan pergerakan mereka ini sangat berbahaya.
Dia merajuk berhari-hari, baru kali ini ayahnya menolak keinginannya sehingga membuat dirinya sedih merasa tak di sayang lagi.

Melihat tingkah polah putrinya yang sangat manja, Sin-Kun-Bu Tek sangat pusing, ia meminta Ceng Han Tiong untuk membujuk putrinya agar tidak ngambek lagi. Dia tahu hubungan putrinya dengan muridnya ini sangat akrab bahkan diam-diam ia memutuskan untuk menjodohkan Kim Bi Cu dengan Ceng Han Tiong.
Tapi ketika di cari Ceng Han Tiong, Kim Bi Cu telah pergi tanpa pamit pagi-pagi sekali, gelagatnya ia pergi menyusul rombongan toa-suhengnya. Bagaikan kebakaran jenggot, Sin-Kun- Bu-Tek memerintahkan Ceng Han Tiong menyusul kepergian putrinya.

2. Pertemuan yang mengharukan

Negeri Tiongkok dikenal terdapat 4 musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Tahun baru Imlek datang bersamaan dengan musim semi, dikenal dengan Festival Musim Semi (Kuo Chun Ciek). Festival ini berlangsung sangat meriah dan dilangsungkan setiap tahun secara rutin.
Bunga Mei Hwa adalah pertanda datangnya musim semi. Para penduduk menggunakan bunga ini sebagai hiasan di rumah ketika Imlek tiba, sehingga terkesan suasana yang sejuk, nyaman dan indah.

Dalam festival musim semi ini berlangsung sangat semarak, dimeriahkan mercon, kembang api, dan lampion merah. Menurut legenda, pada zaman dahulu setiap akhir tahun muncul sejenis binatang buas Nian Show yang memangsa apa saja yang dijumpainya. Binatang ini muncul tepat pada saat menjelang tahun baru Imlek. Nian Show berarti tahun (Nian) binatang (Show) dan di dalam penanggalan Imlek lampiondilambangkan dengan 12 jenis binatang yang dikenal dengan shio-shio Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi, Tikus, Kerbau, Macan dan Kelinci. Untuk menjaga diri dari serangan Nian Show, menjelang tahun baru, semua pintu dan jendela di pemukiman penduduk ditutup rapat hingga hari maut itu berlalu. Masing-masing keluarga berkumpul di rumah.

Setelah beberapa tahun ternyata Nian Show tidak lagi muncul pada tahun baru Imlek. Hal ini membuat kecemasan masyarakat hilang dan tahun baru dirayakan dengan leluasa. Sampai akhirnya pada suatu tahun makhluk ini kembali muncul dan membuat kekacauan. Beberapa rumah penduduk ternyata terhindar dari serangan. Konon hal ini dikarenakan Nian Show takut pada benda-benda yang berwarna merah, juga pada mercon. Sejak itu setiap akhir tahun masyarakat Tionghoa menggantung kain, lampion dan kertas merah di rumah-rumah dengan dilengkapi puisi- puisi indah dalam tulisan, serta memasang mercon dan kembang api untuk mengusir makhluk Nian Show yang berupa hawa jahat.
Tahun baru juga dimeriahkan oleh atraksi-atraksi barongsai berbentuk naga. Konon naga adalah binatang lambang kesuburan atau pembawa berkah. Binatang mitologi ini selalu digambarkan memiliki kepala singa, bertaring serigala dan bertanduk menjangan. Tubuhnya panjang seperti ular dengan sisik ikan, tetapi memiliki cakar mirip elang. Sedangkan singa dalam masyarakat Cina merupakan simbol penolak bala. Maka tarian barongsai dianggap mendatangkan kebaikan, kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan. Tarian barongsai dilengkapi replika naga (liong), singa dan qilin (binatang bertanduk). Gerakannya berciri akrobatik seperti salto, meloncat atau berguling. Tarian barongsai biasanya diiringi musik tambur, gong, dan cymbal.

Salah satu kue khas perayaan tahun baru adalah kue keranjang. Para penduduk percaya bahwa anglo dalam dapur di setiap rumah didiami oleh Dewa Tungku, dewa yang dikirim oleh Yik Huang Shang Ti (Raja Surga) untuk mengawasi setiap rumah dalam menyediakan masakan setiap hari. Kue Keranjang setiap tanggal 24 bulan 12 Imlek (enam hari sebelum pergantian tahun), Dewa Tungku akan pulang ke Surga untuk melaporkan tugasnya. Maka untuk menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi rakyat, timbullah gagasan untuk menyediakan hidangan yang menyenangkan Dewa Tungku. Seluruh warga kemudian menyediakan dodol manis yang disajikan dalam keranjang, disebut Kue Keranjang. Kue Keranjang berbentuk bulat, mengandung makna agar keluarga yang merayakan tahun baru tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Kue Keranjang disajikan di depan altar atau di dekat tempat sembahyang di rumah.

Di salah satu sudut kota Gui-Yang, di malam tahun baru Imlek, seorang diri Li Kun Liong duduk di sebuah loteng warung makan yang sekaligus berfungsi sebagai rumah penginapan, menyaksikan semua keramaian yang terjadi. Ia sejak kecil paling senang dengan perayaan festival musim semi, di mana pada malam tahun baru, ia bersama teman-teman sepermainannya berkeliling kota dan baru pulang pada menjelang pagi. Pada hari itu orang tua masing-masing membebaskan anak-anak mereka untuk tidur sampai jauh malam. Kenangan yang manis selalu bermukim di hatinya, tak pernah hilang di telan waktu.

Selagi asyik memandang jalanan yang ramai dengan atraksi barongsai dari atas loteng, tiba-tiba matanya menangkap wajah sendu seorang gadis di antara kerumunan orang yang sedang menonton pertunjukan barongsai. Ia tidak akan pernah melupakan wajah gadis ini walaupun sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu.
“Siau-Erl, siau-Erl…” teriak Li Kun Liong dari atas loteng sambil mengerahkan lweekang untuk mengatasi suara bising tambur yang di pukul-pukul rombongan barongsai tersebut.”

Siau-Erl celingukan mencari suara yang memangil-manggil namanya, sambil menenggok ke atas ia melihat seraut wajah yang tidak pernah pergi dari sanubarinya selama ini, wajah Li Kun Liong!. Sepasang matanya yang indah terbelalak kaget, wajahnya yang tadi sendu perlahan-lahan mulai memerah tanda hatinya sangat gembira berhasil bertemu kembali dengan Li Kun Liong.

Dengan tergesa-gesa ia menerobos kerumunan penduduk menuju ke warung makan di mana Li Kun Liong berada.
Sambil melelehkan air mata kegembiraan, tangannya di pegang erat-erat oleh Li Kun Liong yang dibalasnya dengan hati yang rindu. Tiada suatu kata pun yang keluar dari masing-masing mulut mereka untuk mengungkapkan luapan hati mereka. Tiada rasa lain yang mencurah-curah dari kalbu kecuali cinta.
Buat Li Kun Liong, siau-Erl adalah gadis pertama yang pernah ia kenal seakrab ini sedangkan bagi siau-Erl, Li Kun Liong adalah lelaki pertama yang menambat hatinya yang paling dalam.

Tiada seorangpun yang dapat mengerti dan memahami kesedihan hatinya ketika terpaksa berpisah , belahan jiwanyapun menjalani nasib yang sama, seorang diri ia mengelana ditengah hutan dan lautan perasaan. Tatapan mata siau-Erl yang syahdu sudah menceritakan semuanya. Li Kun Liong melihat pancaran cahaya keindahan itu, jiwanya langsung bergetar…Ia merasakan keharuman cinta telah menghancurkan ketenangan jiwanya…tiada yang melintas dalam angannya selain keindahan mata cinta dan tiada suara yang lebih merdu daripada suara cinta…

Saat menatap wajah Li Kun Liong , seolah ribuan kata ingin keluar dari bibirnya, namun apalah daya bibir tak mampu mampu bergerak untuk melukiskan keagungan cinta. Nyala api asmara dalam hatinya semakin lama semakin berkobar.

Duhai kekasih….
disaat cinta telah mengakar didalam jiwa,
serta dari waktu ke waktu cinta itu telah tumbuh subur
dikedalaman hati, kuingin rasa itu hanya kita yang tahu…
tahukah engkau kekasih, tidak ada obat yang mujarab mengobati luka bila tertusuk duri asmara…
maka hargailah dia yang mengasihimu
dan diriku yang mencintaimu .

Duhai kekasih hati,
dirimu telah kuikat sebagai tawanan cinta diseberang lautan,
dimana tiada suatu wujudpun yang dapat menyembunyikan dirimu dari jiwaku…

Melalui pancaran mata,
jiwa kita seolah menyatakan tidak ingin berpisah ,
Engkaulah pasangan bagi jiwaku,
ruh yang kekal dan abadi…

bila panah cinta telah menghujam hati dan jantung
disana engkau akan mendengar suara bathin kita
melantunkan bait-bait cinta yang dihiasi oleh senyum dan tangis rindu….

Disaat jiwa kita merasa malu-malu menggapai cinta,
lidah terasa kelu,
dan tiada kata yang terucap dari bibir,
disitulah cinta memandang dari kedalaman jiwa,
..disaat kita saling menatap,
maka sabda jiwa kita -tak mampu menyembunyikan cinta dari hati.

Dalam cinta keindahan menyimpan kepahitan,
dan dalam setiap kegetiran terdapat selubung kebahagiaan.
Rasa dimana kita tak dapat membedakan lagi antara siang dan malam,
seolah kita berada dalam taman surgawi yang terbebas dari ruang dan waktu…

Bagi dirinya- diriku adalah pantulan jiwanya ,
adakah yang dapat diperbuat dari seorang gadis yang telah ditawan api cinta
yang hatinya telah tercuri,
selain ingin bertemu dengan si-pencuri hati.

Yang Syair-syairnya bernyanyi laksana kidung surgawi
dan berbisik kedalam telinganya bagai hembusan angin nan lembut ,
yang membuatnya terhanyut dalam simponi kerinduan
atau laksana gelombang laut yang menghanyutkan bahtera jiwanya
didalam lautan perasaannya yang tak bertepi dan berdasar…..

Tak terasa mereka sudah berjam-jam mengobrol ke sana kemari saling menceritakan pengalaman masing-masing selama ini.
Ketika mendengar penuturan siau-Erl yang hampir diperkosa Bwe-Hoa-Cat, Li Kun Liong mengepalkan kedua tangannya dan berjanji akan membalas perbuatan Bwe-Hoa-Cat terhadap siau-Erl berikut rentenya. Malam semakin larut, keramaian di jalanan mulai mereda, tanpa sepatah kata pun mereka menuju ke kamar Li Kun Liong. Siau-Erl mengikutinya dengan hati berdebar- debar, belum pernah ia merasakan hal seperti ini sebelumnya.

Bagaikan sepasang pengantin di malam pertama, keduanya membisu dan merasa kikuk.
Tak enak dengan keadaan ini, Li Kun Liong menggenggam tangan siau-Erl dan melingkarkan tangannya dipinggang siau-Erl. Siau-Erl menundukkan kepalanya dan masih membisu. Ia seakan hanyut….suara-suara lembut Li Kun Liong sebentar tadi bermain di telinganya, ia membalasnya dengan memeluk erat Li Kun Liong.

Kehangatan tubuh siau-Erl membangkitkan gairah kelakian Li Kun Liong, tanpa membuang waktu secara perlahan ia mulai mencumbu siau-Erl sambil sebelah tangannya memegang bahu siau-Erl dan sebelah lagi merayap-rayap dibagian dadanya. Siau-Erl cuma membiarkan saja kelakuan Li Kun Liong terhadap tubuhnya. Li Kun Liong terus mengecup bibir panas siau-Erl dan dia membalas dengan menghisap lidahnya dan memainkan lidahnya kedalam mulutnya sambil tangannya tak henti henti meremas kedua dua belah buah dada yang ranum dan segar itu.

Degupan jantung Li Kun Liong masih kuat, masih terkejut dengan apa yang sedang ia lakukan sekarang ini.. mulai terasa tangan siau-erl meraba raba kearah pangkal pahanya mencari cari sesuatu. Li Kun Liong terus membiarkannya mengeluarkan senjatanya yang keras menegang,
seperti yang ia duga siau-erl terus mengenggam dan meremas-remas dengan penuh sensasi, agak lama mulut Li Kun Liong bertaut di bibir siau-erl, hingga rontaannya makin lemah, suaranya tidak lagi berbunyi, sehingga tiada lagi rontaan, sebaliknya tangan siau-erl memeluk erat leher Li Kun Liong dan dapat merasakan bibir siau-erl mulai membalas ciumannya.

Apalagi ketika ia pun mulai menciumnya dengan mesra dan penuh kelembutan, siau-erl membalas sambil mengeratkan pelukannya. terasa akan lidahnya dijulurkan, Li Kun Liong menyambut lalu menghisap lidahnya lalu berselang-seling ia dan siau-erl berhisap lidah. agak lama mereka berkecupan, bertautan bibir dan lidah sambi berpelukan mesra.

Kemudian siau-erl meleraikan tautan itu diikuti dengusan yang memberahikan. mereka bertentang mata, tangan masih lagi dilingkarkan, badan masih lagi rapat, nafas makin kencang.. semakin berahi, senjata Li Kun Liong makin menegang.

Tatapan mata siau-erl yang redup itu bagaikan meminta sesuatu, lantas Li Kun Liong mendaratkan sekali lagi bibirnya ke bibir merah merekah siau-erl. mereka saling berkecupan mesra, sesekali ciuman diarahkan ke arah leher yang putih itu, dicium, di gigit dan dijilatnya batang leher yang puith berjenjang itu. siau-erl hanya menggeliat kegelian ketika diperlakukan sedemikian.

Suara rengekkan manjanya menerjang ke dalam lubang telinga Li Kun Liong. baju bagian atas yang dipakai siau-erl telah terbuka menampakkan pakaian dalam warna merah muda yang dipakainya. kepala dan rambut siau-erl di belainya perlahan dan siau-erl memeluk Li Kun Liong dengan erat ketika buah dadanya yang putih di cium dan di remas. ia terus merintih penuh kenikmatan yang cukup membangkitkan birahi.

Li Kun Liong semakin berani membuka baju yang dipakai siau-erl sambil terus mencium dan mengecup wajah cantik siau-erl. mulut mereka terus bertautan akhirnya siaur-erl meluruskan tangan agar bajunya dapat dilucutkan dari tubuhnya.kini, bagian atas tubuh mulus siau erl hanya berbalut pakaian dalam yang tipis saja, lapat-lapat terbayang buah dada yang bulat dan dihiasi puting kecil kemerahan ditengahnya.

Li Kun Liong melepaskan ciuman mulut lalu mencium bagian atas buah dada diatas pakaian dalam siau-erl. dia mencium, menjilat seluruh bagian buah dada siau-erl sambil meremas-remas. suara rintihan siau-erl semakin kuat ketika Li Kun Liong memijit puting buah dadanya dari luar pakaian dalam yang tipis.

Siau-erl merangkul erat dan membelai perlahan rambut Li Kun Liong. sambil mencium dan meremas buah dadanya, Li Kun Liong melingkarkan tangan ke belakang dan mulai mencari kancing untuk melepaskan pakaian dalam siau-erl pakai. perlahan-lahan ia menarik pakaian dalam ke depan dan terus mencampakkan ke lantai.

Terpukau mata Li Kun Liong ketika menatap dihadapan mata buah dada yang putih dengan puting kemerahan yang tadi hanya mampu ia lihat dari jauh saja. ia pegang dan pijit-pijit puting siau-erl sambil mulut mencium dan mengemut yang sebelah lagi. suara rengekkan siau-erl makin manja, makin gairah Li Kun Liong.

Setelah kedua belah buah dada siau-erl ia emut.. ia hisap semaunya..di gigit-gigitnya manja puting susu siau-erl dan diikuti rangkulan yang erat siau-erl kepala Li Kun Liong kedadanya.buah dada siau-erl terasa hangat bergeser dengan dadanya. perasaan yang sukar digambar, buah dadanya yang kenyal menekan-nekan dada Li Kun Liong ke kiri dan kekanan mengikuti alunan gairah.

Setelah agak lama berpelukan Li Kun Liong menatap sekujur tubuh siau-erl yang putih bak pualam di depan matanya. dia bangun berdiri.. siau-erl hanya memandang sayu melihat Li Kun Liong melorotkankan pakaian yang dipakainya dan bertelanjang bulat dihadapannya. senjatanya yang sudah keras menegang dari tadi itu memerlukan sesuatu untuk dijinakkan.

Li Kun Liong kembali berbaring disisi siau-erl lalu mulai melepaskan celana panjang siau-erl dan dengan lembut aku menariknya ke bawah, lalu terus melucutkan terus dari tubuhnya. Li Kun Liong mengusap-usap gerbang kewanitaan siau-erl, terasa basah. pahanya yang putih mulus ia raba dan usap sambil lidahnya menjilat dan mencium pusat siau-erl. tergeliat-geliat tubuh siau-erl diperlakukan begitu.

Li Kun Liong tak lepaskan pandangannya menatap sekujur tubuh lemah yang tidak dibaluti seurat benang pun yang berada di depan mata minta dijamah. dia terus membelai buah dada siau-erl yang menegang itu.dia kembali mengulum puting buah dada siau-erl sambil tangan kanannya merayap kearah lembah lalu mengusap sekitar lembah itu. segitiga emas milik siau-erl yang akan diterobosnya sekejap lagi.. Li Kun Liong mulai mengusap dan menggosok di rekahan bawah lembah itu.

Terangkat-angkat punggung siau-erl menahan kenikmatan yang sukar digambarkan oleh kata kata. yang kedengaran hanyalah rintihan dan desisan manja lagi mempesona. kelihatan gerbang kewanitaannya berair dikelilingi bulu-bulu tipis berjaga rapi. disentuhnya gerbang kewanitaan siau-erl, terangkat tubuh siau-erl menahan keenakan. disentuhnya lagi dan menggeserkan jari-jarinya melewati lembah itu, suara mengerang mengiringi geliat tubuh siau-erl.

Sesuatu sebesar kacang kecil dimainkan Li Kun Liong, digeserkan hingga suara yang dilepaskan siau-erl kali ini agak kuat dengan badan terangkat kekejangan. terasa basah jarinya waktu itu, sekarang Li Kun Liong tahu siau-erl sudah sampai ke puncaknya.Li Kun Liong terus menindih tubuh siau erl dengan lembut sambil mencium wajahnya. digeser-geserkan senjatanya dengan gerbang kewanitaan siau-erl. terasa ngilu ujung senjatanya ketika bergeser dengan bulu beludru sudah membasahi bagian keramat itu.

Setelah mendapatkan kedudukan yang tepat, ia hujamkan senjatanya ke gerbang kewanitaan siau-erl. sebagai seorang yang sudah berpengalaman siau-erl tahu apa yang akan Li Kun Liong lakukan lalu dia membuka dan meluaskan kangkang pahanya sedikit. dengan perlahan-lahan diikuti dengan rintihan mereka berdua bersilih ganti. Li Kun Liong terus menujam masuk perlahan lahan hingga sampai ke dasar dan biarkan sekejap ketika melihat siau-erl mengerutkan wajahnya yang sayu sambil mengatupkan bibirnya..

Li Kun Liong terus mencium leher dan mulutnya berulang kali. ketika dilihatnya keadaan siau-erl agak tenang, ia mulai mendayung.. menyorong masuk dan keluar perlahan lahan sambil siau-erl terus mendekap pinggul Li Kun Liong dengan kedua belah kakinya sambil memeluk erat tubuhnya. kenikmatan pada waktu itu tidak terkata.. begitu nikmat ketika peluk dicumbu rayu oleh siau-erl.

Memang terasa nikmat ketika berada diatas tubuh siau-erl sambil Li Kun Liong tak henti hentinya mengerang keenakan bersetubuh bersamanya. pengalaman siau-erl yang lumayan digunakan sepenuhnya untuk melayani Li Kun Liong yang masih agak kaku ketika mulai menyentuh tubuhnya. Li Kun Liong terus melakukan ayunan demi ayunan ke gerbang kewanitaan siau-erl dengan di iringi suara mengerang yang agak kuat sambil menyaksikan panorama di bawah yang cukup indah ketika melihat senjatanya keluar masuk dari gerbang kewanitaan siau-erl disamping bunyi irama yang menggairahkan.

Siau-erl memeluk erat tubuh Li Kun Liong semasa berdayung, punggungnya bergerak atas bawah mengikuti hentak dayungan. sesekali dia menggoyang-goyangkan punggungnya membantu dayungan Li Kun Liong, terasa kenikmatan yang tiada tara bandingnya.
Pengalaman siau-erl dalam hubungan ini begitu mengasyikkan Li Kun Liong dan ia terus melajukan dayungan diiringi dengan suara rintihan siau-erl yang makin kuat sementara Li Kun Liong melihat ayunan dan goyangan buah dada siau-erl yang berayun mengikuti irama.

Siau-erl memejam rapat matanya dan sesekali mengatupkan bibir menahan kepedihan.siau-erl mulai mengerang dan Li Kun Liong dapat merasakan seolah-olah kejantanannya hendak terpancur keluar, dia lajukan lagi hayunan menujam masuk jauh kedasar gerbang kewanitaan siau-erl sedalam mungkin yang boleh diikuti dengan jeritan siau-erl yang agak nyaring lalu terpancur air jauh ke dasar lembah.

Tubuh Li Kun Liong terkulai di atas tubuh siau-erl yang matanya masih terpejam rapat dengan mulut yang sedikit terbuka sambil mengeluh penuh kenikmatan disamping dadanya berombak laju, tetesan peluhnya membasahi kedua belah buah dada siau-erl, dikecupnya dahi siau-erl, siau-erl membuka matanya sambil tersenyum memandang Li Kun Liong.
Li Kun Liong membalasnya dengan mengecup mesra bibir siau-erl..

Dia masih terbaring di atas tubuh siau-erl di atas pembaringan empuk yang dibasahi dengan peluh. terasa degupan jantung yang kencang didada siau-erl.

Setelah berbaring beberapa lama, siau-erl bangun duduk disisi Li Kun Liong dan mulai mengusap-usap senjata Li Kun Liong dengan kedua belah tangannya. siau-erl bermain-main dengan senjata Li Kun Liong sehingga keras kembali sambil tangan kiri Li Kun Liong memainkan puting kiri siau-erl. ketika senjata Li Kun Liong sudah cukup keras dan kembali menegang, siau-erl lekas bangun lalu naik ke atas tubuh Li Kun Liong sambil perlahan lahan membenamkan senjata Li Kun Liong ke dalam lembahnya. siau-erl terus menghenjut, kedua belah tangan Li Kun Liong memegang dan meremas buah dadanya. sesekali siau-erl merapatkan buah dadanya ke dada Li Kun Liong yang lalu dikecup penuh gairah.
Li Kun Liong dan siau-erl bertarung lagi, dalam tempo beberapa jam mereka menikmati bulan madu yang indah…..

Keesokan paginya, selagi mereka makan pagi di warung makan, mereka mendengar kabar bangkitnya kembali partai Mo-Kauw. Li Kun Liong dan siau-Erl saling berpandangan ketika mereka tahu partai Mo-Kauw pun ingin merampas lukisan kuno. Lukisan tersebut masih berada di saku baju Li Kun Liong, tapi walaupun ia sudah berulangkali memeriksa lukisan pemandangan tersebut, ia tidak menemukan sesuatu yang aneh.

Siau-Erl yang lebih mengetahui perihal sepak terjang partai Mo-Kauw di masa lampau, menceritakan dengan terperinci segala sesuatu yang ia ketahui tentang partai Mo-Kauw kepada Li Kun Liong.
“Aku rasa partai Mo-Kauw pasti mengetahui rahasia yang tersembunyi di dalam lukisan tersebut” kata Li Kun Liong menarik kesimpulan.
“Kalau begitu untuk mengetahui rahasia lukisan ini, kita perlu mencari tahu dari orang dalam partai Mo-Kauw” kata siau-Erl
“Benar, aku rasa cara itu adalah cara terbaik. Cuma masalahnya, kita tidak mengenal satu pun anggota partai Mo-Kauw”
“Di kota ini, ayahku dulu mempunyai seorang sahabat baik. Waktu kecil aku sering di ajak ke sana, mungkin Thio pek-pek (paman Thio) masih berdiam di sini. Thio pek-pek memiliki pergaulan yang sangat luas hingga ia mungkin dapat membantu kita.”
“Kalau begitu sebaiknya kita segera ke tempat Thio pek-pekmu tersebut”

Singkat cerita mereka berhasil menemui sahabat baik ayah siau-Erl yang berdiam di kota ini. Sambil menghela nafas sedih Thio pek-pek berkata kepada siau-Erl “Ayahmu merupakan sahabat karibku satu-satunya, sejak ia binasa pek-pek sudah berupaya mencari tahu siapa pembunuhnya tapi hingga sekarang belum berhasil.”
“Thio pek-pek apakah sudah mendengar berita kembalinya partai Mo-Kauw di Tiong-Goan?” “Pek-pek memang mendengarnya, rimba persilatan sejak ini akan mengalami guncangan yang dahsyat seperti lima puluh tahun yang lalu.”
“Apakah Thio-pek-pek mengenal salah satu anggota partai Mo-Kauw?”
“Siau-Erl, mengapa engkau menanyakan hal tersebut?” tanya Thio-pek-pek sambil mengerutkan dahinya.
“Sebenarnya temanku ini yang memiliki urusan dengan partai Mo-Kauw” kata siau-Erl mengelakkan pertanyaan tersebut.
“Oh begitu.., sebenarnya pek-pek tidak mengenal satu pun anggota partai Mo-Kauw. Hanya dari seorang kenalan yang dapat dpercaya, pek-pek mendengar kabar bahwa salah satu gembong top Liok-Lim yaitu Tok-tang-lang (si belalang berbisa) merupakan salah tetua dari partai Mo-Kauw yang misterius, cuma benar atau tidaknya berita itu susah dipastikan.”

Diam-diam dalam hati Li Kun Liong merasa kaget mendengar kabar susioknya si belalang berbisa ternyata adalah salah satu tetua dari partai Mo-Kauw, tidak heran sejak ia terjun ke dunia kangouw ia tidak berhasil menemukan jejak susioknya ini.
“Apakah loo-enghiong tahu keberadaan Tok-tang-lang?” tanya Li Kun Liong.
“Tidak, tapi sahabat lohu dari Kay-Pang kemarin mampir ke sini, ia mengatakan Tok-tang-lang pernah terlihat di kota Peking baru-baru ini”

Setelah berhasil mendapatkan informasi yang mereka inginkan, mereka berpamitan pada Thio- pek-pek. Li Kun Liong memberitahu siau-Erl hubungannya dengan Tok-tang-lang dan memutuskan pergi ke kota Peking untuk mencari kabar keberadaan susioknya tersebut.