Kisah Joni dengan kekuatan Gaib
cerita dibawah ini tulisah pertama saya jd maaf bila belepotan, cerita ini adalah fiksi yang 100 % no repost,
bila ada kesamaan nama, istilah, ilustrasi gambar, tempat, kata atau apapunm hal itu adalah tidak disengaja
mohon maaf,
apa bila ada saran, atau ide alur cerita atau tokoh saya akan dengan senang hati menerima.
Di malam itu hujan mengguyur dengan deras, pada sabtu malam seorang pria duduk didepan kost sedang merenungi nasib sedang menghisap dalam-dalam rokok ditemani secangkir kopi dan radio tua peninggalan nenek, Joni bukan lah orang yang mempunyai banyak teman, tampangnya pas pasan , begitu pula kantong dan nasibnya, dia adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan start up, meskipun dia tidak begitu bodoh, sudah beberapa tahun sejak dia bekerja nasib nya tetap sama tanpa kenaikan gaji ataupun pangkat. “Hmmmmm, laper neh.. cari makan ah” ujarnya tanpa piker panjang, menerobos hujan di malam itu, di tengah jalan Joni melihat seorang pengemis tua yang berpakaian lusuh memakai peci hitam kecoklatan sedang duduk meminta-minta, “permisi pak, bapak sudah makan?” joni bertanya kepada pengemis, “belum nak bapak belum makan dari pagi..” ujar pengemis tua. “Mari pak ikut saya makan” kata joni. Sambil menghabiskan nasi goreng pedas langganan joni, tiba-tiba kakek tersebut menepuk punggung joni “terimakasih ya nak, kamu sungguh baik, jangan kamu risau dengan masa depan kamu, semua jalanmu akan menjadi lebih baik dengan ilmu yang saya titipkan kepadamu, pergunakan ilmu sabdo dadi ini baik baik” kata kakek tua, punggung joni merasa berat dan matanya gelap, “jon…jon, bangun jon, gue mau tutup nih” kata soleh si penjual nasi goreng langganan joni, “leh gue tidur berapa lama? Kakek tadi kemana leh?” kata joni, “kakek yang mana jon, lu jangan ngimpi dah jon…cari cewek sana daripada lu ngimpi malem minggu gini” kata soleh, “sial lu leh” kata joni sambil bergegas pergi setelah membayar makanannya, “g wyakin kakek itu tadi kasih pesan ke gue, tapi apa ya?” dibenak joni sambal melangkah pergi.
“emmmmhhhhh remes terus jooohhnnn, yang kerassssss, lepasin aja ituhhhh..” kata ibu tia, joni pun mencoba melepas kaitan bra yang tampak menghalanginya dari toket yang tak muat dalam telapak tangan joni, “emut johhnnnn, jilatin please… ssshhhhhhh” kata ibu tia, joni pun menjilat puting berwarna hitam menonjol tersebut, mengulum dan memainkan dengan lidah, joni menghisap kuat kuat puting toked tia.
, sambil tangannya meraba ke belahan celana ibu tia , “ahhh..ahhhhh emmmmhhh” ibu tia meracau, tiba2 didorongnya joni untuk duduk pada tutup kloset dan mencoba membuka celana panjang nya, joni pun membuka semua celananya, mengacunglah joni junior yang tegak bagai tiang listrik, “sayang besar banget iniiihhh… muat gak yaaahhh” kata ibu tia dengan wajah sayu memerah, sambil mengelus elus, memutar kontol joni dengan tangan lembutnya, tanpa ragu-ragu wanita bertubuh sekal tersebut duduk jongkok dengan menjilat dan memasukkan kontol joni kedalam mulutnya, “aduhh buuu, saya gak pernah diginiiiin….” Kata joni menikmati lidah tia yang bermain dilubang kontolnya, benar saja 5 menit kemudian ibu tia mempercepat tempo pada kocokan mulutnya merasakan kontol joni mulai berkedut dan menyemburkan lahar putih kedalam mulut wanita cantic tersebut, “uhhhh joni nakal, gak bilang-bilang dulu deh..” kata ibu tia genit dan mencoba menelan cairan sperma joni dengan tersenyum, “obat awet muda” katanya sambil memutar tangannya pada kontol joni memangunkan joni jr yang mulai turun,
“sayang, memek aku basah nih, hayo tanggung jawab…”, cairan bening meleleh dari memek ibu tia , perlahan wanita tersebut memposisikan diri dipangkuan joni dan memasukkan kontol joni ke memek tia, “aaaahhhhhhh sayaaaaangghh keras banget…” sambil menaik turunkan pantat sekalnya, “mmmmhhhh tia sayang memek kamu rapet banget….hhhhh, gak pernah dipakai yaaaaa” kata joni. “iya sayang…hhhhh…memek aku gatel, jarang kontolin sayang ahhhhhh… yang keras sayang….” Kata tia, joni agak merasa kaget dengan perubahan sikap wanita tersebut, yang biasanya angkuh di kantor, sambil meremas toket bulat tia dan memainkan putting wanita tersebut, tia mulai mempercepat kocokannya “sayangghhhh anggghhhhhh, terus sayang isepin toked aku” kata tia lirih, memek tia meremas kontol joni membuat joni jr mulai berkedut dan memuntahkan cairan kenikmatan untuk yang kedua kalinya, “ahhhhhh sayang tia…mmmhhhh aku keluar”, “iyaaahhh sayhhh aku jugahh sampaiii, keluariin diiiidalem ajaaaahh ahhhhhh ahhhhh ahhhhhhhhh…” teriak tia sambil mencakar punggung joni, “aduh ganas banget sih” joni mencubit toket tia, tia membalas dengan kecupan mesra pada bibir joni, tia tersenyum manis “makasih sayang, mulai sekarang aku milik kamu asal kamu jaga sikap dikantor, suamiku jarang pulang Karena sibuk urusin kerjaannya di singapura” kata tia. Joni melirik arloji yang menunjukkan pukul 10.30 , “aduh waktunya nyerahin laporan nih sama boss” kata joni sambil mengenakan celana kembali , “ok , joni jangan lupa jaga sikap kamu dikantor, saya gak mau kalau orang kantor tahu hubungan kita!!” kata tia ketus, “siap sayang…mmmmuuachh” sambil meremas pantat tia dan meninggalkan kamar mandi itu.
==========================================================================
Dimejanya joni teringat dengan perkataan kakek tua kemarin tentang ilmu sabdo dadi dan mencoba mencari tahu di laman web, sesuai namanya ilmu ini memiliki ke-istimewaan yang terletak pada kekuatan lisan bathin dari seorang yang mempelajarinya. Hanya dengan daya kekuatan lisan, pengucapnya maka apa yang menjadi “kehendaknya” maka secepat kedipan mata akan terwujud. Joni menatap layar monitor, tersenyum penuh rencana.
==========================================================================
PART I END
mohon maaf apabila belepotan,
leave the comment and grp thanks
Minggu siang joni terbangun Karena terik matahari yang menembus jendela kamarnya, waktu menunjukkan pukul 11, joni bergegas mandi dan merapikan diri bersiap menuju sebuah mall ***** di bilangan sudirman, joni bersemangat ingin mencoba hal baru dengan ilmunya.
Sesampainya di mall tersebut joni melihat seorang wanita duduk menunggu pesanan di sebuah restoran jepang, andini adalah mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi di salah satu PTN terkenal, dengan jilbab modis dan dan pakaian yang tidak dapat menyembunyikan tonjolan toked berukuran besarnya , Karena memang pas hari itu restoran sedang ramai, joni menghampiri meja andini. “maaf yang lain sudah penuh, boleh saya duduk disini?” kata joni sambil menatap lekat-lekat mata cewek tersebut, “ehhh iya silahkan” andini menjawab merasakan perasaan aneh yang diabaikannya saat matanya beradu dengan mata joni, “makanan rekomendasi yang enak disini apa ya?” joni bertanya sambil membuka menu mencoba mencairkan suasana, “coba kari jepang deh, lumayan enak disini” jawab andini, joni memanggil pelayan dan memesan makanan yang direkomendasikan , sedang menunggu pesanan joni menggunakan ilmunya untuk “memaksa” andini mengobrol dengannya, joni mengetahui rupanya andini adalah anak dari konglomerat terkenal yang tinggal di bilangan menteng dan sedang menempuh skripsi, joni tidak bisa fokus dengan topik pembicaraan mereka Karena tonjolan payudara dan wajah cantik andini yang membuat joni tidak bisa fokus, joni segera ingin mencoba ilmunya dan berkata “pergi ketoilet dan lepas bra dan celana dalam kamu, dan segera kembali kesini !”, sesaat andini ingin marah namun menghilang, timbul rasa patuh yang nyaman dan ingin segera memenuhi permintaan joni, andini dengan tatapan kosong berjalan menuju kamar mandi, “gak enak nih kalo kayak robot, diem aja” dibenak joni, “andini, kamu adalah lonteku, setiap sentuhan saya dibagian manapun, akan membuat kamu nikmat berkali kali lipat” kata joni mensugesti andini yang sedang dikamar mandi, andini yang sedang dikamar mandi pun merasakan sesuatu yang aneh yang tiba-tiba hilang, muncul perasaan rindu yang kuat ingin segera bertemu joni, dan mematuhi segala perintah joni. Andini kembali dengan cepat dengan bra dan celana dalam yang tersimpan dalam tas mematuhi perintah joni, “joni aku ngerasa kangen banget deh sama kamu” andini mesra pada joni, joni yang sedang menghabiskan kari jepang tidak menjawab, hanya menatap dan memegang tangan andini. ”ehhhhhmmmmmhhh sayhh, aku kamu apainnnhhhh?” andini berbisik lirih merasakan rasa nikmat yang tak tertahan saat pentilnya dan memeknya bergesekan dengan baju merah dan celana panjang yang dikenakannya . joni dengan santai tetap menghabiskan sepiring kare jepang sambil tetap memegang tangan andini dan menempelkannya kekontol joni yang terhalang celana jeans yang ia pakai, “ehhhh…joniiii jangan kurang ajar!!” andini terpekik namun perasaan itu hilang, yang timbul hanya nafsu yang tak terbendung mengelus kontol joni naik turun, semakin lama semakin basah memek andini, putingnya pun terlihat menyembul saat joni selesai menghabiskan kari jepangnya, sadar dengan beberapa pandangan yang tertuju padanya, joni segera menggandeng andini yang semakin memerah wajahnya meninggalkan restoran tersebut menuju tempat parkir dimana mobil andini terparkir, “boleh aku main kerumah kamu sayang?” kata joni sambil tersenyum, “jangannhhh, aku gaa tahannn sayanggghh” kata andini, “kamu ingin melawan perintahku hah?!! Ayo kamu yang jadi supirnya, semakin cepat sampai, semakin cepat kamu merasa nikmat ,” kata joni, “ampun sayang” andini menjawab dengan takut membuka pintu mobilnya , memposisikan diri dibangku kemudi dengan rasa gatal dimemeknya, sementara joni mengambil posisi di bangku belakang pengemudi, memposisikan kursinya sedekat mungkin dengan bangku pengemudi didepannya. “ayo cepat jalan !!” kata joni, andini pun memacu mobilnya keluar dari tempat parkir mall itu memasuki jalan raya, hari itu hari minggu, tentu saja semua orang keluar , macet dimana mana, tiba tiba dari belakang, joni menggapai toked andini yang berukuran 36D. “ehhh joniii janganhh sekarang sayaaangghh” andini meracau Karena joni meremas toked andini yang sudah dilepas branya waktu direstoran tadi, “diam kamu lonte !!! jalan saja!!!” kata joni membentak andini sambil memilin milin putingnya yang mulai keras, tangan kiri joni mulai menelusup masuk kekaos merah yang dikenakan andini, menyentuh bulatan daging kenikmatan andini, “ehhhhhmmm sayaangghh nantiii dilihat oranghh” kata andini, beruntung kaca mobil andini adalah kaca gelap 80%, tanpa menjawab perkataan andini, saat berhenti di lampu merah layar countdown menunjukkan waktu 120 detik, tangan kanan joni segera mencoba masuk kecelana panjang yang dikenakan andini, mengocok memek andini yang sudah basah dengan kecepatan tinggi. “sayanggghhhhh janganhh disituhh,,ahhh a hhhha hh aku keluaaaaarhhhhhh” andini orgasme membanjiri tangan joni dan jok mobil kulit milik andini, “dasar sialan, tanganku basah , ayo jalan lagi sambil bersihkan tanganku!!!” kata joni sambil menjejalkan telunjuk dan jari tengahnya kemulut andini, “emmmhhhh..emmmmm” andini yang masih lemas pun segera menekan pedal gas lemah ,segera memaju mobilnya mendengar klakson mobil dari belakang Karena lampu sudah hijau. Dengan rasa lemas andini memacu mobilnya memasuki gate perumahan elit di bilangan menteng, memang biasanya ada sedikit pemeriksaan, “buka kaca mobil kamu!!” kata joni, andini dengan patuh membuka separuh kaca mobilnya, melewati pemeriksaan. “Selamat siang mang” andini berusaha menyapa security komplek menyembunyikan guratan kenikmatan hasil orgasme di traffic light tadi, “ehh siang non…kenapa kok mukanya merah gitu ngos ngosan atu teh? Sakit?” tanya mang jamal, “iya nih agak demam udah bukain cepet” kata andini sedikit membentak Karena jamal melongo mengamati siluet toket besar dengan putting tegak dalam kata 80%, “eh hiya non maaapp” sambil membuka gate , andini langsung memacu mobilnya memasuki garasi rumah besarnya, beruntung Karena pembantu hari itu sedang libur dan orang tuanya sedang ada urusan ke luar negeri, “ehhh kakak udah pulang? Tumben kok cepet kak” desi datang membuka pintu garasi yang menghubungkan ke ruang keluarga, “iya nih dek, mau ngerjain tugas sama temen kakak” jawab andini cepat, desi adalah adik andini yang sedang menempuh bangku SMA di sma swasta terkenal di Jakarta, “iya deh, aku keluar dulu ya kak, mau main ke rumah temen” kata desi, “iya hati hati dijalan” jawab andini. Joni langsung menarik lengan andini ke kamar terdekat dengan parkiran mobil, kamar tersebut adalah kamar pembantu keluarga yang sedang libur. “ehh.. kok disini.” Tanya andini, “udah jangan banyak omong” joni melumat bibir andini, andini membalas dengan mengaitkan lidahnya dan menraba kontol milik joni, “aku pengen ini dari tadi sayang…” andini membuka resleting celana dan ikat pinggang joni, terpampanglah kontol joni yang menjulang tegak dibalik celana kolornya, tanpa diminta andini langsung melepaskan celana kolor joni dan mengulum kontol joni,
memainkan lidahnya kekepala kontol joni dan lubang kencingnya, pelernya pun tak kelewatan dilumat dengan ganas oleh andini, joni yang diperlakukan seperti itu pun tak bisa menahan diri, dia menahan kepala andini, “hhhhhh kamu telan sperma ini sayang” kata joni, andini yang merasa kaget dengan datangnya banyak sperma ke mulutnya pun terbatuk dan mencoba menelan semuanya dengan patuh.
andini yang berpakaian lengkap melepas kaos dan celananya, “jangan lepas jilbabmu!!” kata joni, joni memang menyukai wanita berjilbab dan ingin berfantasi dengannya, skrg fantasi tersebut menjadi kenyataan joni mendorong andini keranjang pembantunya , dan memasukkan kontolnya kedalam memek andini yang merah merekah, andini yang gatal memeknya sedari tadi hanya bisa mengeluarkan desahan kenikmatan saat joni memacu kontolnya keluar masuk memeknya. “ahh sayanghh….remes toked aku sayanghhh” andini meracau dengan wajah kenikmatan tergambar jelas, joni tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, sambil meningkatkan rpm , joni mengisap pentil toked andini yang sudah mengacung tegak, “ahhhh sayaaannggghhh ahhh ahhhhh ahhhhh…” andini orgasme untuk yang kedua kalinya, membanjiri memeknya dengan cairan bening, joni mencabut kontolnya yang masih tegang dari memek andini, meninggalkannya terbaring lemas diranjang pembantunya dengan cairan yang membasahi.
joni mengambil tali yang kebetulan biasa digunakan pembantunya untuk mengikat kardus untuk pulang kampong, joni tersenyum dan menarik andini yang tergolek lemah Karena orgasme keduanya, berdiri dan mengikat tangannya tergantung ke atas, masih menyisakan jilbab, joni berbisik sambil meremas dan memilin putting toked andini “sayang memek kamu akan merasa lebih gatal tiap saat, hanya sperma ku yang dapat menghilangkan rasa gatalnya”, joni lalu meninggalkan andini pergi mencari minuman untuk menghilangkan haus, sementara dikamar pembantu, berdiri andini yang tangannya tergantung keatas, meracau tidak jelas, “joniii….kontoooolllhh…hhhh kontooooolllhhh saayaaangghh” andini memohon untuk joni memasukan kontolnya kedalam memeknya, joni kembali dengan minuman ditangan “kamu ingin ini sayang?” kata joni sambi mengocok kontolnya, sebenarnya bisa saja ia membuat andini patuh dengan beberapa ucapan ,namun joni lebih memilih andini menjadi lacur mentalnya. Joni menggesek gesekkan kontolnya ke mulut vagina andini, sementara andini semakin meracau “sayaaang… kontoooll,, aku ingin kontolmu sayang”, joni langsung memasukkan kontolnya dengan kasar dan memompanya dengan cepat sambil meremas toked andini dengan kasar, “andini, mulai saat ini kamu akan haus kontolku, hanya kontolku yang dapat memuaskan memekmu” kata joni berbisik, “iya saaayaangg Cuma kamuuuhhhh…. Ajhhhhh ahhhh mmmmmhhhh“ andini mengejang pertanda dia mendapat orgasmenya kembali, joni pun memompa lebih kencang kontolnya keluar masuk, “hhhhhhh rasakan ini hhhhhhh” joni menyemburkan spermanya dalam dalam ke memek andini sambil memeluknya erat erat, joni melepaskan kontolnya dari memek andini, meleleh sisa sisa dari memek andini sperma ke pahanya yang mulus, terbersit sedikit rasa kasihan pada andini yang sudah lemas tak bertenaga, joni melepaskan ikatan tangannya yang menggantung keatas, dan menggendongnya ke ranjang pembantunya , memberikan selimut pada tubuhnya dan mencium keningnya.
Tiba-tiba dari arah garasi terdengar teriakan “kaaaaak,, aku pulaaang..” desi menutup pintu mobilnya dan masuk ke ruang keluarga, joni yang masih telanjang segera memakai baju dan merapikan diri, menemui desi diruang keluarga.
PART II END