Selir Hati

Cerita ini diangkat berdasarkan pengalamanku di tambah sedikit bumbu2 penyedap cerita, saat aku kuliah di salah satu PT di ibu kota provinsiku.

Namaku Adi, begitu panggilan akrabku,sebagai laki2, fisikku tidak begitu atletis,penampilanku seperti cowok2 yang apa adanya. Aku dan 2 teman sekampungku tinggal di perumahan yg kami kontrak, kami tidur di kamar masing2, karena ada 3 buah kamar di rumah itu. Awal2 semester kuliah ku jalani hidup layaknya mahasiswa pada umumnya.

Pada saat2 semester akhir,barulah aku menyadari ada seorang cewek yg sangat menarik perhatianku, dia adalah adik tingkatku, awal mula aku bertemu saat dia mengikuti ospek sebagai mahasiswa baru. Para mahasiswa baru itu mendapat tugas untuk meminta senior2nya mengisi tanda tangan di buku yg sudah disediakan. Kebetulan cewek itu meminta tanda tanganku,(cantik banget ni cewek) batinku dalam hati.
”siapa nama kamu?”.Langsung saja aku bertanya. ”Helda ka,nama ka2 siapa?”. Dia balik bertanya. ”ini,disini ada namaku”. Sambil aku menyerahkan buku yg sudah ku isi. ”mmm..makasih ya, ka adi”. dia berlalu pergi mencari senior2 yg lain lagi. Aku tertegun melihatnya tanpa memejamkan mata.

Di dalam kamar di atas kasur,akupun berangan-angan seraya memejamkan mata,(Helda,Kenapa kamu begitu mengagumkan,kulitmu putih mulus,wajahmu cantik walaupun ada sedikit jerawat,mungkin karena panas2an. Tubuhmu langsing walaupun toketmu belum begitu besar, suaramu lembut & sedikit manja,,oh helda,andai aku dapat memilikimu). Pikiranku berkecamuk sampai terlarut dalam tidur siang.

Pada suatu malam di kamarku..
”Oooh,, Aaach,, Mmmm..truuuss, masukin yg dalem yank,,Aaauh ennaaaak..”. Rintihan2 kenikmatan terus saja keluar dari mulut Dewi, cewek yg sudah beberapa kali kusetubuhi ini, Dewi adalah mahasiswi d kampusku tapi beda jurusan denganku, dia cewek seksi yg jadi pelampiasan nafsuku kalau nafsu sudah mengendalikan otak di kepalaku. Cukup dengan 500rb aku bisa membawanya untuk menginap 1 malam di kamarku.
”Dii,,aku sudah ga’ tahan, masukin aja kontolmu,,Eehhh,,Emmmmp.,”. Jari tengahku terus saja mengobok2 liang kenikmatannya, tangan dewi pun tidak berhenti mengocok2 kontolku yg tidak begitu panjang tapi cukup besar menurut dewi.

Akupun merubah posisi untuk segera memasukkan benda keras ini kedalam bagian tubuh dewi yg basah dengan aroma khasnya. Dewi memeluk tubuhku dengan erat, pandangan sayu nya semakin membuat panas tubuhku. Perlahan-lahan kumasukkan kepala penisku, ‘Bbless’ tanpa kompromi, langsung saja tenggelam seluruh penisku ke dalam vagina dewi.
”aacch! perih,,jangan keras2 gitu dong say”. Dewi protes dengan kelakuanku.
”iyaa,,wi,kenapa memekmu masih sempit gini? kaya’ perawan aja, Oouuh”. tubuhku berdesir saat vaginanya mengempot-empot penisku, rasanya seperti di hisap2. Dewi hanya tersenyum mendengar pujian dariku.
”Aa,,aaaach,, Ouuch,, truuus Di, malam ini tubuhku milikmu,, remas susuku Dii,,,Emmm”. Ku kecup bibir Dewi yg merekah basah, tangan kiriku coba meremas2 payudara ranum miliknya dengan puting yg mencuat kemerah2an karena hisapan2 bibirku.

Selama 20 menit aku dan dewi menggali kenikmatan dengan berbagai gaya bercinta di kamarku, akhirnya pertahananku jebol karena vaginanya terus menerus mengisap-isap penisku. ”Dewii,, aku sudah mau keluar, keluarin dimana wi,,?”.
”Aku juga mau keluar yank,,Aaaa aaach,,trus kenjot aku, di dalam aja, Oouuch Ennaaa..kk”. Akhirnya Dewi orgasm lebih dulu.
‘Croot crott crooot’.. Di iringi dengan semprotan spermaku masuk ke dalam rahimnya.
”Makasih ya say,,”. Dewi memelukku dan mencium pipiku bagaikan seorang kekasih.

Selang beberapa menit kemudian..
‘BRAAAK !!!’. Pintu kamarku di dobrak seseorang, padahal tidak tadi ngga’ aku kunci.
”Bang*** kamu !!..habis ngapa’in kalian disini heh,,! Dewi! Cepat pasang bajumu..!!”. Seorang lelaki berbadan cukup besar masuk ke kamar. Aku & dewi sangat terkejut, dewipun langsung saja bangun dan memunguti pakaiannya.
‘BRUUK!!,,satu kepalan tangan menghantam langsung ke wajahku, betapa kagetnya aku
sampai2 jantungku seperti mau lepas dari kepalaku..

.”PAUSE (Bersambung)”.

SELIR HATI part 2.

Ospek mahasiswa sudah berakhir 1 minggu, begitu juga dengan kejadian memalukan yg masih membuatku kesal. Ternyata laki2 yg menamparku adalh Hendri mahasiswa dari kampus sebelah, yg kutahu dari informasi teman2ku dia pacarnya Dewi, aku bingung sampai linglung memikirkan masalah itu, apa Hendri ngga’ tau kalau Ceweknya itu bisa di pake’, sudahlah mendingan aku meneruskan misi ku untk mendekati Helda. Kemudian aku pergi ke kantin untuk mengisi perut yg kosong, pas lagi lahap2nya makan,aku dikejutkan oleh sapa’an yg lembut.
”Siang ka Adi, kuat banget makannya”. Helda duduk di kursi sampingku seraya meletakkan semangkok bakso.
”Iya ni,laper soalnya,dari pagi belum makan,hehee”. Aku membersihkan mulutku dengan tisu. ”boleh ga’ aku minta no kamu?”aku memberanikan diri.
”no apa ka? No sepatu, no plat motor, atau no togel??hiihii,,”.rupanya helda punya selera humor juga.
”hehe,,no hati kamu aja dulu ya,kalo no yg lainnya nanti belakangan”. Helda tertawa mendengar candaanku.
”maksud kaka,nomer hp aku kan?ini ka, kita tukeran no hp aja”. Dia memberikan hp nya kepadaku sambil meneruskan makan baksonya.
”Sudah aku catat ni,kalo boleh sih minta foto kamu ya, soalnya d hp aku ga’ ada foto cewe’nya,kecuali foto nenek aku,hehe”. Aku mencari2 folder galeri di hp nya.
”ih,ka adi becandanya jelek deh,boleh aja kok,tapi 1 aja,ga’ boleh banyak2 ya nanti rusak lagi hp kaka”. Akupun tersenyum saja dengar kata2nya.
Betapa terkejutnya aku saat mencari2 foto2nya yg kutemukan adalah fotonya pas lagi pake handuk berwarna putih,sepertinya habis mandi, Langsung aja kukirim lewat bluetoth. Sebenarnya masih banyak fotonya yg lain,tapi aku memilih fotonya yg dapat membangkitkan gairahku. Setelah ku kirim fotonya ke hp ku,langsung saja kukembalikan hp nya.
”sudah ya ka,aku mau ke kamar kecil,mo pipis,hehe..”. Helda langsung saja beranjak pergi setelah makanannya sudah habis.
Beberapa minggu setelah aku meminta no hp nya, aku belum juga sms atau menelpon helda, aku tau dia lagi sibuk2nya mengikuti awal perkuliahan.
Setelah minggu ke 3 barulah kuberanikan diri untuk menghubunginya dan dia antusias sekali berhubungan denganku, hampir tiap hari kami smsan & ngobrol2 walau cuma di kampus.
”ka,bisa ga’ tolongin aku sama temanku untuk cari’in rumah kontrakan?”.helda bertanya cukup serius.
”bisa aja,kenapa mau pindah?”. Aku agak bingung.
”sudah bosen nge’kos,kaya’nya lebih enakan kontrak rumah”.
”Di sebelah komplek kami ada kok,nanti aku bantuin.”
Dalam waktu 3 hari helda sudah dapat pindah dari kos2nya, aku sengaja menyuruh dia untuk tinggal di rumah kontrakan yg berdekatan dengan kontrakanku agar aku bisa ketemu dia terus.

Aku rela bila hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya
Aku rela ku rela..

Pada malam itu kukirimkan sms yg berisi reff lagu dari Triad ke no helda sebagai tanda ku nyatakan cinta padanya,helda pun merespon dan dia menerimaku sebagai pacarnya. Selama pacaran aku sering membawanya ke tempat hiburan, makan2, pokoknya apa yg dia mau selalu ku berikan. Mungkin karna aku terlalu menyayanginya sampai2 ciumanpun belum pernah ku lakukan, hanya sebatas pegangan tangan.

Sampai pada bulan ke 2 kami pacaran saat malam minggu, seperti biasa helda ku ajak ke rumah kontrakanku. Dia mau bicara serius dgnku, bahkan paling serius.
”A’ Adi,, Helda mau jujur sama Aa’, tp A’ jgn marah ya?”. Helda menggengam erat tanganku.
”Iya,,buat apalagi aku marah sama cewe’ secantik km, kenapa De’?”. Ku elus2 lembut rambutnya yg panjang & wangi.
”Sebenarnya Helda sudah punya Cowo’ sebelum A’a, helda sayang banget sama dia A’,,maafin helda ya A’,,helda ngga’ tega trus bo’ongin A’a. Dia mulai mengeluarkan air mata penyesalan, mendengar pengakuannya hatiku berdesir, bagaikan serpihan pasir yg di sapu badai.
”Kenapa Helda tega khianati aku? Apa salahku? Apa rasa sayangku kurang?”. Ku lepaskan genggaman tangannya.
”Helda tau A’a tulus cinta sama helda, tapi helda cuma stengah hati sama A’a,,helda sudah terlanjur cinta sama dia A’..”. Helda mencoba memeluk tubuhku.
”Aku mengerti maksudmu, jadi kita putus aja? Supaya cowo’ kamu itu ngga’ cemburu,,gitu kan maksud mu !?”. Helda kemudian menyambar bibirku,kami berciuman untuk yg pertama kali sekaligus terakhir kali bagiku.
”Malam ini helda milik A’a,,trima permohonan maaf helda ini A’ ”. dia langsung melepas kemeja yg ku kenakan, di raihnya tanganku ke arah payudaranya. Walaupun hati lagi hancur lebur, siapa yg bisa menolak tubuh cewek yg menggoda ini batinku.
Ku sedot2 lidahnya, kamipun bercumbu dengan tubuh yg terasa panas, tangan kananku tak henti2nya meremas2 payudara helda dari luar. Perlahan ku lepaskan baju nya kemudian BH berwarna hitam itu, ku lihat putingnya yg merah muda mulai mengeras saat ku pilin2, dia pun mencari2 penisku dan melepaskan celana & CD ku, kemudian ku jilat2 puting susunya secara bergantian.

”Aaah,,, A’ lebih kencang A’ ..isap teruuus A’ Aaach.. Yaa,,ennaak A’..”. Nafsuku semakin terbakar mendengar lenguhan2nya.
”yang satunya lagi A’..hisapin pentil helda,,Ouuch..”. Helda merasakan gairah dan meraih penisku dan dikocok2nya dengan cepat.
”A’,,ini kontol apa terong?”. Helda masih saja menghiburku dengan canda’annya.

Dia kemudian merebahkanku ke kasur dan melepas CD nya,akhirnya kami sama2 bugil di dalam kamar. Dengan buas dia menyambar penisku yg sudah berdiri tegak itu, ”Sllurp slluurp”,, ku nikmati cumbuannya pada penisku selama 10 menit.
”A’,, apa A’a punya kondom? helda takut hamil,,?”. Pertanyaan helda mengejutkanku.
”Tunggu ya, aku pinjam sama teman dulu”. Bergegas ku kenakan celanaku, sedikit berlari aku keluar kamar menuju kamar temanku yg berada di sebelah, ternyata orangnya ngga’ ada, ku buka lemari pakaiannya.
”yess, ini dia”. Batinku. Tapi aku sedikit bingung dengan warna kondomnya, EGP dah.

Langsung ku kembali kepelukan helda yg sudah sangat horny terbaring di kasurku. Dia buka lagi celanaku, sepertinya helda sudah terbiasa memasangkan kondom ke penis cowok, cepet banget soalnya.
”Mati’in lampunya dong A’,,”. Ternyata helda ngga’ suka dengan suasana yg terang, setelah ku matikan lampunya, kami berdua bingung melihat warna penisku yg warnanya hijau menyala.
”kenapa warna kontolnya ijo terang gitu A’ ?”.
”ngga’ tau De’,,sudah, ayo kita lanjutin aja”. Ku rebahkan helda dan ku ambil posisi mengarahkan penis mencoba memasuki liangnya yg terasa sangat basah.
”Tahan De’ ya, aku masukin nih”. Ku tekan perlahan kontolku ke dalam memeknya.
”Aaah…A’, kaya’ nya kegedean,,Ouuh”. Rintih helda.
”Aaaaaaah… Teruuuuss A’… Lagiii.. Habisin A’..”. Ku benamkan seluruh kontolku ke liang vagina helda yg sangat rapat & menyedot2.
”Yaa.. Ouuuch.. Mmmmp.. Jgan berhenti A”. Ku maju mundurkan penisku dengan cepat hingga terdengar bunyi Plok Plok Plok..
”Goyangin terus De’ pinggang kamu,, enak banget memek kamu de’,,kamu udah pernah beginian ya sebelumnya?”. Aku penasaran dengan kelihaiannya menggoyang2 tubuhnya sehingga membuat penisku terasa lebih enak.
”Sudah pernah A’,, Aaah aah,, awal2 kuliah,, Oouuuh,,kontol A’a Ennn,,nnaaaaak”. Helda mengejang dengan kuatnya, sepertinya dia baru saja orgasme, sementara aku berhenti sejenak untuk menenangkannya.
”A’,,badan aku lemes banget,,tadi aku kenapa A’ ?? . Helda terkulai lemas.
”Aku genjot lagi ya?”. Ku balik tubuhnya membelakangiku, ku genjot dia dari belakang.
”Ooouuh,,A’a kok kuat banget.. Aaah Aaach..”.

Selang 15 menit kemudian kami berguling2 di ranjang, Aku mempercepat gerakanku Cloopp Cloop Clopp.. Ahhhh.. Tubuh kami mengejang dan saling berpelukan eratt seakan tak mau terpisahkan.
”makasih ya A’,,ini belum pernah kurasakan sebelumnya”. Helda kemudian terlelap dalam tidurnya dengan telanjang bulat mungkin karna kecapaian.
Akupun menyalakan sebatang rokok sambil menikmati saat2 terindah bersamanya, aku berpikir kenapa dia bisa khianati aku, mungkin karna aku terlalu menyayanginya.
‘TOK TOK TOK’…terdengar sayup2 suara ketukan pintu perlahan2. Aku segera melepas kondom aneh yg penuh dgn cairan dan membuangnya ke tempat sampah, dan beranjak dari tempat tidur untk membuka pintu.

”Bersambung Gan”

SELIR HATI PART 3

”Eh, loe Ram,,ada apa?”. Ternyata yg mengetuk pintu kamarku adalah rama, teman serumahku.
”ngga’ apa2, ngomong2 d kamar loe ada siapa? kok gelap? Dewi ya?”. Rama celingak celinguk mencari seseorang.
”Bukan, itu si Helda cewek gue, emang napa Ram?”. Aku keluar kamar mengambil air di kulkas.
”Huh,,Kira’in Dewi, Gue lagi pengen sama cewek nih, Loe tau kan gue lagi kesepian habis putus sama cewek gue”. Rama mengikutiku mengambil sebotol minuman.
”Ian kemana kok kamarnya sepi?”. Aku buka pintu kamar Ian, yg juga teman serumahku.
”Nginep ke kos temennya kali, dari tadi sore ngga’ keliatan batang idungnya”.

Aku mulai serius menanggapi omongan Rama. ”Loe pengen ngentot ya? Pakai aja tu cewek gue, mumpung dia suka maen gelap2an”. Aku kembali menyalakan sebatang rokok.
”Yang benar Di? Jangan maen2 loe ya, nanti nyesel loh,,?”. Rama melongo dengar ucapanku barusan.
”Iyee.. Tapi loe harus pura2 jadi gue ya, badan kita ini kan ngga’ jauh beda, jd ngga’ bakalan dia tau kalo maennya gelap2an”.
”Iya juga ya, bentar dulu ya, gue mo ngambil pengaman dulu”. Rama bergegas masuk kamar mencari2 kondomnya dan ternyata hasilnya nihil, terang aja ngga’ ada, kan tadi barusan aku pakai. Rama jadi bingung harus beli kemana karna sudah jam 2 dini hari.

”Loe ngga’ usah pakai pengaman Ram, langsung aja sikat, mumpung Gue belum berubah pikiran, ayo kita masuk kamar”. Ku tarik kerah baju Rama supaya ngikutin ke kamar.

Sesampainya di kamar, Rama ngiler liat Bidadari bugil yg sedang terlelap di atas ranjang yg kecil. Rama segera melepas semua pakaiannya sampai lembar terakhir, dan aku berdiri di depan pintu kamar.
”Lha,,ngapa’in loe disitu ngeliatin gue? Udah,pergi sana..”. Rama mulai naik k atas ranjang dan mendekati helda.
”Gue mau masuk k kamar juga, nanti dia ngajakin loe ngomong gimana? Suara kita kan beda, udah loe santai aja,”. Aku juga masuk k dalam kamar dan menutup pintu lalu aku rebahan di bawah ranjang sambil terus mengisap rokok kegemaranku.

Rama mulai meraba-raba paha dan selangkangan helda sedangkan tangannya yg lain memainkan buah dada dan mengecup bibir helda.
”Aaah,, A’a, kok belum tidur, A’a masih mau ya sama helda?,,”. Rama panik harus ngomong apa.
”Iya De’, aku malam ini pengen puas2’in sama kamu, kan kamu bilang untuk malam ini tubuhmu milik aku?,,”. Aku menjawab dari bawah sana.
”Iya dech, sini A’, cumbui aku lagi”. Helda mulai terangsang lagi dengan sentuhan2 di pahanya.

Denyut memek Helda terasa karena Rama menjilati memeknya. ”Aaaah,,A’,,enaaak banget,, terusssin A’..”. Rintih helda karena memeknya di hisap2 dan buah dadanya di remas2 oleh Rama.
”Srruuupp Srruup..”. Terdengar jelas suara memek helda yg terus dicumbui rama.
Sekarang mereka mulai merubah posisi menjadi 69, helda menjilat2 penis rama dan memasukkan batangnya ke dalam mulut.
A’,, kontol A’a kaya’nya tambah panjang ya A’ ?”. Helda terus melanjutkan kulumannya, denyut urat penis rama begitu terasa di mulut helda, Ramapun merem melek karna penisnya terus disedot2 cewek cantik yg punya bibir seksi.
”Aaaa’,,, masukkin aja aku ngga’ kuatt nih..”. Sambil telentang di ranjang dan membuka pahanya lebar2 agar bisa dimasukkan penisnya rama.
Pelan2 penis dimasukkan di vaginanya dan dengan bantuan tangan rama membuka bibir vagina helda yg sudah terasa basah.
”Aaaaaah,,Aaa’,, Ennaa kk,, terusss masukin,, yg dalam Aaa’,, tekan lagiii..”. Helda mengejang matanya terpejam menghayati rasa nikmat yg mengalir di seluruh tubuh sampai ke ubun2nya.

Penisku mulai mengeras dan berdiri lagi karna mendengar desahan2 kenikmatan dari mulut helda.
”Boleh ngga’ aku tanya siapa kekasihmu yg ngga’ bisa kamu lupakan itu De’??”. Aku masih penasaran siapa yg membuatku tidak dapat merebut hatinya.
”Ooouuuh,, Emmmm,, Ka’ Hend,, Hendri A’ ”.
Helda menjawab sambil terus menikmati hujaman2 penis rama.
Betapa terkejutnya aku mendengar pengakuan dari helda, hendri yg pernah menampar wajahku dulu Sekarang dia menampar jiwaku. ”Kennapa A’,,? Hhhuuuh,,kontol A’a Ennaak banget, aku mau keluar lagi Aaaaa’,, Aaach Aaaaah”. Helda terus orgasme dan mencakar2 punggung Rama, sampai rama meringis kesakitan.
”Ngga’ apa2,”. Aku berpikir ternyata ngga’ salah bila helda kuserahkan sama rama, toh hatinya milik si hendri yg ku anggap musuh besarku.

Aku bangun dari tempatku berbaring dan naik ke atas ranjang yg memang sangat sempit, sambil membisiki ke telinga helda.
”De, boleh ngga’ aku ngajak temenku buat memuaskan kamu?”. Helda langsung saja mendorong wajahku.
”Jangan A’, aku bukan cewek murahan”. Dia bangun dan duduk di pojokkan ranjang sambil menutupi buah dada dan vaginanya.
Aku nyalakan lampu agar helda bisa melihat siapa yg sedang menidurinya barusan. Betapa terkejutnya helda karna melihat Rama yg sedang telanjang dengan penis yg mengacung & dipenuhi cairan, kemudian melihat aku berdiri yg masih pakai celana pendek. Helda seketika itupun menangis terisak-isak menyesali kejadian yg menimpanya.
”Sudah De’, jangan nangis terus, kita lanjutin aja bertiga, pasti kamu lebih puas”. Aku mendekatinya dan mengelus-elus rambutnya sambil menghapus air matanya dan ku cium bibirnya merah merekah. Sedangkan rama hanya duduk dan mengocok penisnya melihat adegan mesraku dengan helda.

Helda cuma diam dan ngga’ membalas kecupanku, tapi lama kelama’an dia menerima lidahku yg coba menerobos dan mengait-ngait lidahnya. Ku lepas celanaku dan menarik tangan helda untuk mengocok penisku, helda mulai terangsang lagi dan mendorong tubuhku, dia berdiri melangkah membelakangiku dan mengarahkan mencoba memasukkan penis ke vaginanya, dan Bleeesss.. Helda menggoyang2kan tubuhnya naik turun. Rama mendekati helda dan mengarahkan penisnya ke mulut helda. Heldapun mengemut-emut penis rama sambil menggoyang pantatnya semakin cepat.
”Aaaaah,, terusss goyang lagi De’ ”. Kemudiaan helda membalik tubuhnya menghadap ke arahku dan rama mengambil posisi di belakang helda mencoba menggesek-gesek penisnya ke anus helda.
Terlihat helda merasakan sensasi yg luar biasa pada saat ram mulai memasukkan kepala penisnya ke dalam anus helda, matanya merem melek menghadap ke atas.

”Aaaaah.. Aku sayang kamu A’ aaaah,, ouuuh..”. Helda mengecup bibirku dengan kuat dan mengejang lagi untuk kesekian kalinya Seeerrr Serrrrr…. Akupun ngga’ kuat menahan rasa nikmat yg terus memijat-pijat penisku. …creett creeet creeet,, terasa cairan sperma mengaliri setiap rongga vaginanya. Di iringi dengan semprotan rama ke dalam anus helda.
”makasih ya Di”. Rama melepas penisnya dari lobang anus helda, sontak bercucuranlah sperma di tubuh helda. Rama pergi keluar kamar dengan perasaan puas.

Sedangkan aku & helda berpelukan terus meresapi saat2 kami berdua sampai pagi menjelang. Dan saat aku bangun dari tidurku yg panjang, di dalam kamarku tak ada lagi seorangpun manusia, rupanya helda sudah pulang pikirku dalam hati. Setelah bangun aku segera mandi, dan berangkat ke kampus. Ku lihat hendri dan helda turun dari sebuah mobil. Dan saat itu adalah saat terkhirku memandangi kecantikannya, karena ku sudah terlalu sibuk dengan tugas akhirku. Sampai aku lulus kuliah dan bekerja juga punya istri, tapi tak pernah kulupakan saat2 indah dengan helda.

…TAMAT Gan…