Aku bukan siapa siapa (NO SARA)

Cerita ini hanya fiktif dan fantasi saya saja. Ras, suku, agama yang ada disini tidak bermaksud menghina atau mencela. Dan mulustrasi yang muncul pun hanya samaran belaka, apabila ada yg kurang berkenan dengan mulustrasi yang muncul boleh pm atau komen Like dan komen para suhu disini adalah pemacu saya untuk update. Sebelumnya saya minta maaf jika ada salag ketik atau penulisan yang tidak beraturan

Episode 1
Sebuah rencana besar akan dilakukan oleh sekelompok pemuda yang memiliki dendam dimasa lalunya. Pemimpin mereka yang masih berusia 24 tahun bernama pramudya ananda atau biasa dipanggil pram yang merupakan anak pertama dari seorang menteri keuangan di negeri ini. Namun kekuasaan orangtuanya itu disalah gunakan oleh pram yang ingin sukses dengan jalan pintas. Seperti saat ini disaat usahanya bersaing dengan bank CBA terancam kalah. Ia dan kelompoknya akan melakukan sebuah aksi kejahatan. “bang pram yakin akan melakukan aksi ini?” kata rian mencoba meyakinkan pram “kenapa tidak?” kata pram dengan keras kepalanya “bagaimana jika ayah bang pram tau soal ini?” tanya rian “itu sudah menjadi tanggung jawab gua, lu mau ikut gua ato pergi dari sini yan” kata pram “jujur bang, bang pram itu panutan gua untuk sukses tapi apa harus dengan begini kita fight dengan mereka” kata rian “lu tidak usah banyak omong yan,, lu gak bakal tau betapa bencinya gua dengan irawan itu. Akan gua hancurkan semua usahanya dan keluarganya itu” kata pram “sekarang kalo lu masih mau ikut sama gua ikut saja apa yang gua lakukan, tapi kalo tidak silahkan pergi dari sini” tambah pram “tidak bang, akan gua jaga kesetiaan gua apapun yang terjadi,, gua akan selalu ada di samping lu bang” kata rian “kalo begitu nanti malam kita kumpul di jalan kenari depan cafe biotop” perintah pram “siap bang pram” kata rian Malam hari pram dan kawanannya telah berkumpul ditempat yang sudah ditentukan. Seperti yang telah direncanakan malam ini mereka akan mendatangi kantor pusat bank CBA dimana pak irawan bekerja sebagai direktur. Sebanyak 12 pria bertopeng tengah berkumpul di lokasi. Seperti yang diperintahkan pram pada rian sebelumnya bahwa ia tidak ingin menghentikan aksinya. “bagaimana keadaan disana?” tanya pram dari dalam mobilnya “banyak karyawan yang sudah pulang bang, tapi masih ada beberapa mobil yang masih terparkir disana” jawab salah satu anak buah pram yang sudah mengintai di dekat gedung “kalo begitu kita berangkat kesana sekarang,, dan ingat terget kita si irawan bangsat itu dan ambil uangnya sebanyak mungkin dari sana” perintah pram “baik bang, kami ngerti” kata mereka “kalo gitu ayo berangkat” kata pram Para pria bertopeng itu telah sampai di lokasi yang mereka tuju. Mereka menunggu instruksi dari pram untuk masuk ke dalam gedung. Pram memerintahkan satu orang untuk masuk kedalam untuk mengintai ada berapa orang di dalam gedung itu. “saya sudah cek seluruh gedung ini bang tapi yang saya lihat cuma ada 4 orang karyawan yang masih lembur. Saya juga tidak menemukan adanya irawan disini bang” kata salah satu anak buah pram yang mengecek isi dalam gedung itu. “baiklah kalo gitu kita bawa 4 orang itu untuk jadi pesta kita malam ini” kata pram “baik bang” kata mereka “kalian dengar kan? Kalian masuk dan bawa 4 orang itu ke dalam mobil dan ambil uangnya sebanyak mungkin” kata rian “siap bang!” kata mereka Kawanan pram pun berhasil menerobos masuk dan membunuh tiga orang satpam gedung itu. Para kawanan pram pun menyeret keempat karyawan yang sedang lembur itu dan berhasil membawa 8,2 milyar dari dalam gedung yang masuk ke dalam rekening rian Setelah pram melihat saldo yang masuk ke dalam rekeningnya. Para kawanan pram pun keluar dari dalam gedung dengan membawa dua orang pria dan dua orang wanita. Dan beberapa tas jinjing yang berisi uang 3,4 milyar. “kerja bagus buat kalian” kata rian “halo ladies and gentleman, perkenalkan saya pram,, jangan takut saya tidak akan menyakiti kalian jika mau bekerja sama dengan ku” kata pram dihadapan karyawan irawan “apa maumu bangsat,, lepaskan kami” kata pria gendut “hei gendut, jaga mulutmu,, bicara yang sopan dengan bang pram” kata rian “tenang kawan, biar gua yang atasi,,” kata pram “kalo mau gua lepas ikatan lu ini, kasih tau ke gua dimana bos mu si irawan itu berada sekarang” kata pram sambil menarik kerah kemeja pria gendut itu. “tidak sudi, lebih baik gue mati daripada harus berurusan dengan bajingan seperti lu bangsat” maki pria itu “hooooooh jadi itu mau kamu, sepertinya kamu belum pernah disekolahkan dan mengenal sopan santun ya,, kalo begitu ini untukmu” kata pram “KYYAAAAAAAAAAAAA” jerit dua karyawan wanita cantik yang ada di dekatnya Dengan sekali tinjuan yang sangat keras ke arah leher pria itu tewas didepan mata pram dan karyawan yang lain. “ada yang mau bernasib seperti dia?” kata pram “hiks,, hiks, hiks ampun jangan bunuh kami, ampun hiks,, hiks,, hiks” tangis para karyawan wanita yang ketakutan “jangan menangis cantik, kalian berdua tidak akan aku sakiti karena pantang bagiku untuk menyakiti seorang wanita cantik seperti kalian” Pram pun beralih ke seorang pria yang terlihat gemetar badannya sangat ketekutan dengan apa yang sedang terjadi. Pria kurus dengan kacamata besar dengan rambut klimis. “heh culun, tau dimana si irawan?” tanya pram “saya tau pak,, jangan bunuh saya pak” kata pria culun itu “dimana dia? Tenang saja aku gak akan bunuh kamu kok” kata pram “ampun pak,, dia tinggal di apartemen SOBIN pak, di daerah wonorejo pak, kamar nomer 507” kata pria culun itu dengan gemetar “bagus, kalo bisa bekerja sama begini kan kita gak buang waktu, sekarang kita kesana bawa dua wanita itu masuk mobil” kata pram memerintahkan rian dan yang lain membawa dua wanita karyawan irawan. “siap bang, ayo ikut” kata rian “ampun, jangan bawa saya,, ampun lepasin,, ampun” teriak dua wanita cantik itu dengan meronta “heh culun, siapa namamu?” tanya pram “saya riski pak” jawab pria culun itu “terimakasih sudah bekerja sama dengan kami, sebagai imbalan dari kami, ketik nomer rekening mu disini” kata pram sambil menyodorkan hapenya “iya bang” kata pria culun Pria yang bernama riski itu pun mengetikkan nomer rekeningnya di handphone pram. “sudah bang” jawabnya Pram pun kemudian mentransfer uang sebanyak 600juta ke rekening riski dan memperlihatkan bukti transfer uang tunai ke riski “ini imbalan buat kamu untuk menghidupi anak dan istrimu, tapi maaf culun aku tidak mau ada saksi disini jadi senang bertemu dengan mu dan bisa bekerja sama” kata pram sambil mengeluarkan pistol dari belakang tubuhnya “DOOOORRR” “RISKIIIIIIIII” Pram menembak kepala riski dan tewas seketika di lokasi. “Semoga tenang di alam sana kawan, ayo pergi dari sini” kata pram Pram dan kawanannya pun pergi meninggalkan gedung CBA dengan meninggalkan lima mayat karyawannya dan mengambil uang dengan total lebih dari 11 milyar dari hasil jarahan. Di dalam mobil pram, kedua wanita itu terus menangis dan memohon kepada pram untuk tidak membunuh mereka. Rian yang mendengar rengekan kedua wanita itu sempat naik emosinya. “kalian diam, atau kita bunuh seperti mereka” kata rian “tolong jangan bunuh kami, jangan sakiti kami, saya mohon” jawab salah satu dari mereka “justru kita mau kasih yang istimewa buat kalian” kata pram “lagian salah kalian sendiri ada di dalam gedung itu. ya anggap aja kalian harus hibur bang pram nanti” kata rian “hiks hiks hiks kalian mau bawa kita kemana” tanya mereka “sudah kalian diam saja,, ikuti apa perintah kita kalau ingin masih tetap hidup,, NGERTI!!!” kata rian mereka berdua hanya mengangguk sambil terus berpelukan seakan ikut menenangkan satu sama lain. mereka sangat ketakutan setelah melihat bagaimana kedua temannya dibunuh dihadapan mata mereka. Dan kini mereka berdua dibawa oleh komplotan tersebut ke daerah yang tidak mereka ketahui. Pram dan kawanannya pun bergerak menuju apartemen mewah yang ditempati irawan dan keluarganya tinggal. Selama satu jam perjalanan mereka sampai dan berhenti di samping apartemen tujuan mereka untuk mencari irawan. “gua punya rencana yang bagus kali ini, rian kalian dengerin gua kali ini” kata pram “apa bang?” kata rian “kalian semua jaga di tempat satpam dan jaga warga lain yang ada di apartemen itu, biar gua, rian dan kedua gadis ini yang masuk ke dalam kamar irawan dan tunggu sampai kami kembali” kata pram “baik bang, kami mengerti” kata anak buah pram “kalo begitu kalian tempati posisi kalian sekarang” kata pram Secara bergantian kawanan pram menempati posisinya untuk mengamankan aksi pram. Setelah itu pram, rian dan kedua wanita karyawan irawan mulai berjalan menuju lokasi kamar irawan. Sesampainya di depan kamar irawan, rian mengikat tubuh kedua wanita itu di depan kamar irawan. “ketok pintunya” perintah rian pada kedua wanita cantik itu “mmmhh mmmh” jawab salah satu dari mereka dengan gelengan kepalanya. “biar aku saja yang ketok pintunya yan” kata pram TOK.. TOK.. TOK.. Pram mengetuk pintu kamar irawan dengan keras. Dan sesaat kemudian pintu terbuka. Dan betapa kagetnya irawan melihat dua wanita yang ia kenal terikat di depan kamarnya. “arum, shirin, apa yang terjadi? Kenapa kalian diikat begini?” kata irawan yang terkejut “yang terjadi adalah ajalmu akan datang irawan, dua wanita cantik ini akan jadi saksi kematianmu” kata pram yang muncul dari belakang wanita itu “pram, apa maksudmu?” tanya irawan yang tak kalah kagetnya “ini adalah cara gua untuk menghancurkan bisnismu, lu bisa saja kalahkan gua, tapi gua akan hancurin semua aset lu irawan,, termasuk kedua wanita ini” kata pram “hei, itu kan hanya sebuah karir dan tidak perlu kau menghilangkan nyawa orang lain” kata irawan yang sadar apa yang sedang terjadi di kantornya “karena mereka telah melindungimu, jadi itu konsekuensinya buat mereka” kata pram “lalu apa mau mu sekarang?” tanya irawan “aku cuma ingin kau merasakan apa yang aku rasakan, penderitaan yang kurasakan karena ulahmu” kata pram “hahaha jika kau mau ayo kita lakukan secara pria” kata irawan yang menantangnya untuk duel “hahahahahaha beginilah cara pria bermain, menghancurkan semua dengan brutal, kita akan lakukan dengan caraku jika kau berani” kata pram “hah hah hah siapa takut,, ayo mulai” kata irawan “aku mau kau setubuhi dengan dua karyawanmu itu,, siram tubuh mereka dengan spermamu, kalau perlu hamili mereka berdua” kata pram dengan entengnya “kau gila ya” kata irawan Dengan sedikit berpikir sambil mencari cara untuk menyerang balik ke pram, irawan pun menerima tantangan pram. “it will be fun for me, kalau kau masih mau hidup besok jangan pernah melakukan hal bodoh, apalagi melawan kami. Jika itu terjadi salah satu atau kalian semua akan berakhir membusuk di ruangan ini,, ngerti!!!?” kata pram “baiklah, ayo mulai saja” kata irawan “tapi pak” sahut shirin “maafkan bapak, tapi ini untuk keselamatan kita” kata irawan “bilang saja kau nafsu dengan mereka, pake alasan keselamatan segala hahahahha” kata pram melecehkan irawan “lakukanlah pak” kata arum “mbak arum” kata shirin “udah dek, lebih baik kehilangan perawan kita daripada kita mati” kata arum “banyak drama kalian, cepat lakukan” kata pram sambil menyiapkan hapenya untuk merekam adegan panas mereka bertiga “lakukan seperti apa yang sudah di perintahkan bang pram” kata rian Dengan cepat rian mulai melepas ikatan shirin, dan arum. Pram pun beralih ke pinggir ruangan untuk menyaksikan live seks didepan matanya. Irawan perlahan mendekati shirin dan arum dengan langkah gontai. “lakukan saja pak irawan, saya pasrah akan melayani anda” kata arun “saya juga pak” kata shirin Mendengar perkataan kedua karyawannya itu lantas tanpa basa-basi lagi irawan mencium bibir kedua karyawannya. Irawan awalnya nampak sangat bersemangat melayani dua bibir tipis yang begitu indah itu, ia dengan penuh nafsu melumat dan menghisapnya bibir kedua karyawannya yang cantik itu secara bergantian. Terutama milik arum, bibir tipis perempuan cantik itu terasa hangat dan begitu lembut di dalam mulutnya. Sepintas ia teringat dengan rasa bibir istrinya. Nampak arum juga begitu pandai memainkan lidah, sesuai dengan kesehariannya yang cerewet dan ceplas – ceplos selama ada di kantor Shirin hanya dapat melihat irawan yang sangat bernafsu melumat bibir arum. Ia kemudian menarik tangan irawan dan mengajaknya duduk di pinggiran ranjang. Sementara dia dan arum mengapitnya di kiri dan kanan. Irawan tanpa membuang waktu segera memeluk kedua wanita cantik itu. Ia daratkan ciuman lembut ke bibir shirin dan arum secara bergantian. Keduanya membalas dengan nikmat dan penuh nafsu hingga untuk beberapa lama mereka terus saling melumat dan berciuman. shirin melepaskan ciumannya saat irawan meremas payudaranya pelan, Pram dan rian pun terus mengabadikan adegan panas ketiganya. Dan tanpa sepengetahuan yang lainnya secara diam-diam pram menyimpan nomer telpon arum dan shirin di hapenya. “pak irawan mau saya dulu atau mbak arum dulu yang melayani anda pak?” shirin berkata dengan nada menggoda. “kamu dulu saja shirin.” arum membalas perkataan shirin dengan tak kalah genitnya. Sebenarnya shirin dan arum sudah berkali-kali disetubuhi oleh irawan tapi keduanya tidak ada yang mengetahui berapa banyak karyawan wanita yang disetubuhi oleh irawan. Irawan segera menghadap ke kiri ke arah arum. Arum sama sekali tidak menolak ketika ia memeluknya. Malah wanita itu membalas dengan melingkarkan lengannya ke leher irawan. Irawan mengecup lembut pipinya yang putih, sambil semakin mempererat pelukannya. Bau parfum arum yang harum dan lembut segera memenuhi rongga hidung irawan . “Pak irawan … kalau tubuhku ini memang bisa memuaskan anda, lakukanlah apa saja. Saya siap pak, asal kita bertiga selamat dari kejadian ini pak.” kata arum ditengah pelukannya Ini pertama kali dalam hidup arum harus menawarkan tubuhnya sebagai tempat pelampiasan nafsu seks irawan yang tak lain bosnya sendiri. “Ah, maafkan saya mbak arum,, demi keselamatan kita saya harus melakukan ini, maafkan saya” sahut irawan “lakukan saja sepuas pak irawan, saya siap” kata arum “uuuuhh betapa romantisnya bos dan karyawannya ini, jadi gak sabar liat adegan romantis kalian” kata pram Perlahan ia rapatkan kembali bibir arum sambil sedikit menghisapnya. Arum pun membalasnya dengan lembut dan balik menghisap bibir tebal irawan. Lidah irawan mulai bergerak menelusuri mulut arum yang sedikit terbuka. Arum hanya menerimanya dengan pasrah, ia biarkan lidah irawan masuk ke dalam mulutnya dengan begitu leluasa. Bahkan saat irawan menghisap lidah dan sedikit melumat dengan mulutnya, ia juga tidak menolak. Begitu panas dan nikmatnya ciuman itu hingga untuk beberapa saat mereka seperti melupakan kehadiran shirin yang masih setia menonton sambil berkeringat dingin menahan birahinya. “Hah, hah,” Perlahan arum melepaskan bibirnya dari lumatan bibir irawan saat dia merasa sedikit kesulitan untuk bernafas. Dilihatnya kepala irawan yang terkulai manja di atas bulatan dadanya. Tangan mereka masih saling berangkulan erat. Irawan tak tahan lagi untuk tidak melakukan apa-apa dalam waktu lama, apalagi bisa dirasakannya tubuh arum yang sintal terasa begitu menggoda di dalam dekapannya. Maka dengan cepat tangannya menyelip ke balik kemeja perempuan cantik itu dan segera menyusup di antara BH dan payudara arum yang bulat padat. Irawan mengelus – elus putingnya secara perlahan. Tubuh mulus arum sedikit bergetar mendapat rangsangan seperti itu. “mmmmh, pak aaaahh aaaahh geliii paak sssshhh” rintih arum dengan tubuh menekuk ke depan. Shirin yang dari tadi cuma jadi penonton, rupanya mulai tak tahan. Pelan ia tarik tangan kiri irawan yang menganggur dan dijulurkannya sepanjang mungkin sehingga bisa menjangkau pangkal kemaluannya. Dari luar celana seragam kerjanya yang ia pakai, ia meminta agar mengusap-usapnya. Sambil terus meraba payudara arum, irawan pun melakukannya. Kedua tangan irawan dengan cekatan langsung berkreasi, satu menggesek pelan celah selangkangan shirin, satunya lagi tetap asyik meremas dan memenceti payudara arum yang bulat besar. “Auh, paaakkhh aaaah” desah shirin irawan dengan susah payah membuka celananya lalu dengan jari – jemarinya yang terampil, mulai memelorotkan celana dalamnya hingga terlepas. Ia menarik nafas cepat saat benda mungil berwarna hijau lumut itu tergeletak di lantai dekat kaki irawan. Sekarang kedua karyawan irawan itu sudah setengah telanjang, begitu juga dengan arum. Kalau shirin di bagian bawah yang terbuka, arum malah sebaliknya. Kancing kemeja arum sudah terbuka lebar, menampakkan gundukan payudaranya yang masih terbalut bh putih tipis. Nampak bh itu hampir tidak bisa memuat payudara arum yang bulat besar. Dengan cekatan jari – jari irawan membuka kaitan bh yang dikenakan arum. Membebaskan payudara arum hingga benda itu bisa menyembul dan bernafas lega. Arum menyingkap jilbabnya ke belakang agar irawan bisa semakin leluasa memandangi tonjolan payudaranya. Dengan air liur yang hampir menetes, irawan segera mendekatkan mulutnya ke puting kanan arum dan mulai menjilatinya pelan. “Ahh, pak irawan…” desah arum Sementara itu, irawan dengan bibirnya menjelajahi gundukan payudara arum, jari tangan kiri irawan masih lincah menusuk – nusuk liang kewanitaan shirin yang sudah mulai basah berlendir. Dengan ujung jari tengah, ia usap klitoris perempuan cantik itu dan menggosoknya pelan ke atas dan ke bawah hingga membuat shirin semakin menggelinjang nikmat. “Aah, pak irawan … geli!” desahnya. Sambil terus menggesek klitoris shirin, irawan sedikit membungkukkan badan sehingga mulutnya bisa mengulum puting arum yang sebelah lagi. Ia menghisapnya sambil menjilati ujungnya dengan lidah. Bisa dirasakannya badan ramping arum yang mulai kaku, seluruh ototnya menegang, sementara rintihan dan lenguhannya semakin terdengar kencang. irawan tersenyum mendengarnya. Shirin kemudian merapat, kepalanya disandarkan di payudara arum yang tampak mengkilat, basah oleh air liur irawan. Dia memandang irawan dengan lembut, bibirnya sedikit terbuka. Tersenyum, irawan pun mendekatkan kepala dan mencium bibir perempuan cantik itu. Dan tanpa berkata apa-apa, irawan memperhatikan kedua karyawan cantik itu mulai mencopoti baju pakaian yang tersisa di tubuh mereka masing – masing. Di hadapannya kini terpampang dua orang wanita cantik dan mulus dengan paha yang menganga lebar memperlihatkan vagina masing-masing yang selalu terawat rapi. Shirin dengan belahan kemaluannya begitu kecil, juga klitoris yang berwarna pink menyala, sedikit menyembul seakan mengundang irawan untuk segera menikmatinya. Sedangkan milik arum tampak tumbuh berlapis-lapis. Warnanya begitu terang, coklat sangat muda. Tanpa basa-basi ia segera mencium seluruh selangkangan shirin. Bau wangi yang khas dari liang vaginanya segera menyambut lubang hidungnya. Perlahan ia menjulurkan lidah dan mulai menjilatinya naik turun. Pantat shirin sedikit gemetar menahan gejolak kenikmatan akibat perbuatan itu. “Ooh… ohh… shh…” desahan shirin seakan sorakan penyemangat di telinga irawan . Sekarang paha shirin ikut bergetar karena rangsangan nafsu yang diberikan irawan. Gairahnya semakin menyala. Apalagi saat lidah irawan mulai menyapu lorong vaginanya, pahanya terbuka semakin lebar dan pantatnya sedikit terangkat, membuat vaginanya yang menganga lebar semakin terjangkau oleh lidah irawan. “Ooh… yah, begitu… pak ! Ooh… iyah! Enaaaak aaaah” desah shirin serak, terdengar semakin keras. “Aah… ahh!” erangan arum menimpali. Ternyata, sambil mengoral vagina shirin, irawan juga menusukkan tangannya untuk mengocok – ngocok kemaluan arum. Jadilah kedua karyawan yang di luar kelihatan alim itu, merintih bersahut – sahutan oleh rangsangan nakal irawan. “Ahh… s-sudah,, paaaak Aku nggak tahan.” kata shirin dengan tubuh mulai bergetar pelan. irawan yang sudah hafal dengan reaksi seperti itu, segera menggerakkan lidahnya semakin cepat. Ia tusukkan lidahnya dalam-dalam ke liang vagina shirin yang masih terasa sempit. Ia cucup klitorisnya yang sudah sangat keras dengan kedua bibirnya hingga tubuh shirin menggelinjang liar. Tangannya mencengkeram kepala irawan, memintanya agar menghisap lebih kuat lagi. Dan akhirnya… “Aah… ahh… saya sampai, paaak ssh… ahh!!” teriak shirin Dengan paha mengatup erat, menjepit kepala irawan yang masih berada disana. Pantatnya terangkat tinggi-tinggi, sementara otot vaginanya menjadi sedikit kaku. Dari dalam liang kemaluannya, menyembur cairan bening yang banyak sekali, menyiram lidah dan mulut irawan hingga jadi terasa lengket. “Aaah… paaaak!!!!” desah shirin sudah mencapai puncak kenikmatannya. Untuk beberapa saat tubuhnya kaku tak bergerak. Pahanya masih menjepit kuat kepala irawan sehingga terperangkap di celah selangkangannya. saat otot-otot vaginanya mulai mengendur, barulah ia melepaskannya. “Hah, hah, hh,” irawan segera menarik nafas. Dengan tubuh shirin yang sudah mencapai puncak, ia segera mengalihkan perhatian pada arum yang masih setia menunggu. “Sekarang giliran kamu, siap?” kata irawan dengan mulut masih belepotan lendir kenikmatan shirin. “Lakukan, pak irawan. Cepat! Aku juga nggak tahan.” sambut arum dengan paha terbuka lebar. Irawan segera menusukkan lidah ke lubang vagina perempuan cantik itu. Tangannya yang tadi mengusap – usap klitoris arum, ia sisipkan ke bawah. irawan segera memijit dan meremas-remasnya penuh nafsu sambil mulut dan lidahnya terus bergerak liar. “Ohh… iya, paaak… ooh… shh!” desah arum penuh birahi. Pantatnya yang bulat sudah mulai bergoyang menikmati permainan lidah irawan di liang vaginanya. Semakin lama, semakin kuat goyangan pantat itu. Dengan susah payah irawan harus mengikuti agar lidahnya tidak terlepas dari selangkangan arum. “Ohh… paaaak, aku nggak tahan… aah!!” Paha arum sudah mengangkang maksimal. Dia mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, bahkan sampai berjinjit dengan ujung jari saat irawan mencucup klitorisnya kuat – kuat. Punggungnya sudah tidak menyentuh tikar, dengan dinding vagina bergerak berkedut – kedut naik turun tak terkendali. “Ohhh… paak !” dengan jeritan terakhir, arum menyemburkan cairan kenikmatannya. Tubuh montoknya sedikit bergetar saat cairan itu meleleh keluar dari liang vaginanya. “Hamp!” irawan segera menampung dan menyapunya dengan lidah. Cukup banyak cairan yang keluar, tapi semuanya ia telan, sampai akhirnya arum berhenti mengejang dan mulai menurunkan pantatnya. Namun nafas perempuan itu masih sedikit memburu. “Ooh… nikmat sekali, pak irawan… aku puas!” puji arum. irawan beringsut dan lalu berbaring telentang diantara kedua karyawan itu, shirin di sebelah kanan, sedangkan arum di sebelah kiri. Mereka memeluk dan tanpa henti menghujani wajah bulat irawan dengan ciuman. Beberapa saat mereka saling bercumbu, irawan sendiri hanya telentang pasrah sambil menikmati rasanya jadi raja, dilayani oleh dua wanita yang begitu cantik dan seksi. “Ini dilepas donk,” tangan shirin yang nakal mulai menggerayangi perut irawan . Dengan sekali sentakan lembut, celana yang membelit tubuh bagian bawahnya terbuka, melorot ke bawah. kontol irawan yang sudah sedari tadi mengacung tegak, langsung menyembul berdiri. Perhatian shirin dan arum segera tersedot kesana. Tangan keduanya saling berlomba untuk menggerayangi dan mengusap – usap kontol itu. Namun shirin yang menang. Ia lekas beringsut dan berjongkok di dekat kaki irawan. Bibirnya yang tebal sensual mulai menciumi batang kontol irawan. Saat irawan asyik berciuman dengan arum, shirin segera memasukkan kepala kontol itu ke dalam mulutnya yang hangat dan mulai mengulumnya mesra. Lidahnya yang basah dengan pintar menggelitik batang kejantanan irawan yang terasa semakin menegang di dalam mulutnya. arum yang melirik ke bawah memperhatikan apa yang dilakukan oleh shirin, dari raut mukanya, terlihat kalau dia mulai tertarik juga. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, arum melepaskan ciumannya dan ikut jongkok di dekat kaki irawan , bersebelahan dengan shirin. Kini bergantian mereka mencium dan mengulum kontol panjang irawan . “Ahhh,, aaaah aaah kalian liar sekalii mmmh mmmh” irawan melenguh keenakan diperlakukan seperti itu. Dengan mata tertutup ia mengelus lembut kepala kedua karyawan yang cantik itu, yang kiri untuk shirin dan yang kanan jatah arum. Kedua – duanya masih tertutup jilbab. “Ooooh gilaaa mulut kalian nikmat oooh tau gini dari dulu kalian saya genjot” tubuh irawan seakan terangkat ke kayangan, rasanya sungguh sangat nikmat. Cara arum mengoral sungguh halus, tidak seperti shirin yang agak sedikit binal. arum menggerakkan bibirnya dengan sangat lembut, kadang kontol irawan disedotnya pelan, diselingi jilatan lidah di sekitar leher kontol. irawan sangat suka dengan apa yang dilakukan oleh perempuan cantik itu. “Ooh… terus, isep yah, nikmat sekali… ooh!” Arum membuat bosnya jadi semakin mengerang penuh kenikmatan. Shirin yang melihat tubuh irawan mulai gemetar dengan cepat menghentikan aksi arum. “Stop dulu, mbak. Nanti pak irawan bisa keluar duluan.” peringatnya. “Hah,” arum segera menarik mulutnya. Dengan terengah – engah ia memperhatikan irawan yang wajahnya merah padam karena menahan ejakulasi. irawan yang merasa gairahnya diputus di tengah jalan, perlahan membuka matanya dan melirik ke bawah. Ditariknya tubuh mulus kedua karyawan itu dan dipeluknya dengan mesra. Masing – masing ia hadiahi kecupan hangat di bibir. Dengan manja shirin dan arum menyandarkan kepala ke dada irawan, membiarkan payudara mereka yang besar menghimpit ketat ke lengan irawan . “Sekarang kita lihat ya mbak, kuat nggak pak irawan melayani kita berdua” kata shirin sambil tangannya menggerayangi selangkangan irawan. Kontol irawan yang masih tegak mengacung dibelainya pelan. Jari-jarinya yang lentik dan mungil mempermainkan kontol irawan dengan begitu lembut. Dengan telaten dipijit – pijitnya kepala kontol irawan, lalu dengan halus dibelitnya batang kejantanan irawan dengan jari telunjuknya. Kontol irawan langsung bereaksi, perlahan benda coklat panjang itu mendongak dan mengangguk – angguk seakan meminta untuk dipuaskan. arum yang melihatnya tersenyum gembira. Lekas dia berbaring dan membimbing irawan agar menaiki tubuh sintalnya. Shirin mengangguk memberi ijin. Maka, sambil membungkuk, irawan pun mengarahkan kepala kontolnya yang masih tampak mengkilat ke lubang kenikmatan arum yang terlihat sangat mengundang. “Aku genjot memek kamu sekarang” kata irawan. Perlahan ia menusukkan batang kelelakiannya menembus gua vagina arum “Ahh…” desah arum. Tubuh arum sedikit bergetar menyambut kontol irawan yang memasuki tubuhnya. Perlahan seluruh batang kontol irawan terbenam ke dalam liang vaginanya. Selanjutnya dengan perlahan irawan mulai memompa pantatnya maju mundur secara berirama. arum mengimbangi dengan menggoyang pantatnya memutar tak beraturan. Gerakannya semakin lama semakin cepat dan kuat. Tangannya memegangi pinggul irawan sehingga irawan semakin leluasa menyodokkan batang kontolnya. “Aaah aaah memekmu sempit banget oooh ooh” celoteh irawan. “mmmmh ituuh kontool paaakh irawan yaaaaanghh besaar aaaah aaah” erang arum irawan merasakan vagina arum mengetat kencang, mencekik batang kontolnya, lalu disusul oleh semburan cairan hangat yang banyak sekali. Rupanya perempuan cantik itu sudah mencapai orgasmenya. Bukannya berhenti, arum malah semakin dalam menghujamkan batang kontol irawan ke dalam memeknya, hingga semakin banyak cairan arum yang meleleh keluar. “ternyata kau perek yah, sudah tidak perawan pake bilang kehilangan perawan, nih memekmu aja dah longgar” “Hah, hah, hah,” dengan tubuh lemas namun puas, arum terdiam bagai patung. Hanya nafasnya yang terdengar tersengal-sengal. “karena saya sudah bersuami bang” “setelah ini kau berurusan dengan ku pelacur” Perlahan irawan mencabut kontolnya. shirin yang sudah menunggu giliran, lekas mempersiapkan diri. “Sekarang giliranku,” katanya sambil merangkak dengan posisi pantat mengarah ke selangkangan irawan. “yasudah lanjutkan” irawan membelai sebentar pantat bulat shirin sebelum ia arahkan senapannya yang masih terisi penuh ke lubang kenikmatan perempuan cantikitu dari arah belakang. Dengan lembut irawan menusukkan kepala kontolnya sambil menekan perlahan sampai seluruh batang kelelakiannya amblas ditelan gua surga shirin. irawan terlihat sangat menikmatinya karena memek shirin lebih sempit dari memek arum. Dengan sangat perlahan irawan mulai memompa pantatnya maju mundur dengan teratur. shirin sepertinya juga sangat menikmati. Terbukti dari kepalanya yang terangguk-angguk sambil mulutnya mendesis mengeluarkan berbagai macam rintihan, “Ahh… terus, paaaaakk.. Tusuk yang dalam! Ahh… yah, begitu! Terus! Oughh…” racau shirin “ternyata sama saja, kau jauh ga sudah jebol,, mau alasan apa kau?” “dia baru saja menikah bang” “jadi kau mau bela kawanmu ini” “bagus lanjutkan, akan kuberi kalian hadiah setelah ini” irawan semakin kuat menggoyangkan pantat. Tangannya dengan terampil terulur ke depan untuk meremas – remas payudara shirin yang menggantung indah di depan dadanya. Ia memilin dan memelintir-lintir putingnya yang mungil begitu gemas, membuat benda bulat kemerahan itu jadi makin menegak dan mengacung ke depan. Sementara pantatnya semakin ia rapatkan, membuat batang kontol irawan jadi menusuk semakin dalam. Tubuh shirin jadi kaku tak bergerak, rupanya serangan irawan yang beruntun membuatnya menyerah begitu cepat. “Aah… paak aku keluar! arghh…” jeritnya dengan tubuh terkapar KO di lantai. Dari dalam liang kemaluannya, merembes cairan kenikmatan yang sangat banyak, membasahi pahanya. Dinding vaginanya terasa berdenyut-denyut, memeras batang kontol irawan yang masih tertancap erat di dalam sana. “Ooh… ooh…” irawan yang juga sudah tak tahan, ikut menyusul tak lama kemudian. Badannya gemetar hebat, sementara tangannya meremas bulatan payudara shirin kuat-kuat saat spermanya menyembur keluar, bercampur dengan cairan hangat dari vagina sang karyawan. “Shh… hah, hah,” Seluruh tubuh irawan masih merinding ketika shirin setengah memaksa memundurkan selangkangannya sehingga kontol irawan tercabut dari jepitan liang vaginanya. Dan pada saat itulah pram membungkus tangannya dengan sarung tangan motor lalu mendekati tubuh irawan yang sedang orgasme lalu JLEEEEBB Sebuah pisau kecil menancap di leher irawan yang memutus pembulah nadinya. Shirin yang melihat pembunuhan itu di depan matanya sontak menjerit keras karena ketakutan. Sadar akan teriakan shirin, pram dan rian dengan cepat membawa shirin dan arum pergi dari apartemen irawan. Dan meninggalkan mayat irawan di dalam kamarnya itu. Pram lalu membawa shirin dan arum ke tempat dimana pram dan yang lain biasa melakukan judi, narkoba, miras, dan perkosaan. Dan disana tubuh arum dan shirin menjadi santapan kawanan pram dan rian sampai akhirnya shirin dan arum pun juga tewas dengan vagina mereka yang rusak. Sementara pram dan rian pun menghilangkan jejak mereka. **************** PLAAAAAAKK “ANAK IBLIS!!!!! siapa yang mengajarkan kamu berbuat seperti itu!” BERSAMBUNG